Anda di halaman 1dari 112

METODE

PELAKSANAAN
PEMBANGUNAN GEDUNG MINA
ASRAMA HAJI TRANSIT TERNATE TAHAP I
PENDAHULUAN

 Nama Pekerjaan : PEMBANGUNAN GEDUNG MINA


ASRAMA HAJI TRANSIT TERNATE
TAHAP I
 Lokasi Pekerjaan : Kabupaten Ternate Maluku Utara
 Jangka Waktu : 240 (Dua Ratus Empat Puluh) hari
kalender
 Sumber Dana : Anggaran DIPA program
Penyelenggaraan Haji dan Umroh
Kantor Wilayah Kementrian Agama
Propinsi Maluku Utara Tahun
Anggaran 2020
DIAGRAM FUNGSIONAL STRUKTUR ORGANISASI SMM & K3

PT. Asri Karya


DU Kantor Pusat

Representative
Management
DO
QA
SHM

K
DVO

Divisi
Oper
asi
Manager
STP
MK3 Officer

K
CB

Caba
ng
PENJELASAN
Berikut ini adalah penjelasan metode pelaksanaan untuk proyek PEMBANGUNAN GEDUNG MINA
ASRAMA HAJI TRANSIT TERNATE TAHAP I, pekerjaan yang dilaksanakan adalah :

1. PEKERJAAN PERSIAPAN
2. PEKERJAAN RK3K
3. PEKERJAAN STRUKTUR STANDAR
4. PEKERJAAN ARSITEKTUR STANDAR
5. PEKERJAAN ARSITEKTUR NON STANDAR
6. PEKERJAAN MEKANIKAL STANDAR
7. PEKERJAAN MEKANIKAL NON STANDAR
8. PEKERJAAN ELEKTRIKAL STANDAR
9. PEKERJAAN ELEKTRIKAL NON STANDAR
MOBILISASI ALAT BERAT

• Mobilisasi alat berat menggunakan truck trailler


• Pada pintu masuk maupun keluar proyek di pasang lampu rotary tanda peringatan
HATI-HATI KELUAR MASUK KENDARAAN PROYEK
• Agar lalu lintas tetap terkendali ada petugas flagman yang mengatur lalu lintas keluar masuk
kendaraan proyek.
RENCANA PAGAR SEMENTARA
Pada Proyek ini direncanakan pagar proyek menggunakan pagar corrugated metal yang
dicat sesuai standar perusahaan. Seperti terlihat dalam visualisasi berikut dibawah:

Pagar proyek di sekeliling proyek Pagar proyek di sekeliling proyek


PENGATURAN LALU LINTAS

Pos Keamanan di Pintu Masuk & Keluar

• Pada pintu masuk maupun keluar proyek di pasang lampu rotary tanda peringatan HATI-HATI
KELUAR MASUK KENDARAAN PROYEK
• Agar lalu lintas tetap terkendali ada petugas flagman yang mengatur lalu lintas keluar masuk
kendaraan proyek.
STANDAR FASILITAS SEMENTARA

Site Office Interior Site office Meeting Room Canteen

Fabrikasi bekisting Gudang kayu Bekisting tertata rapi


Kebersihan fabrikasi
bekisting

Fabrikasi besi Stock besi tertata rapi Stock besi dipisahkan


menurut diameter Besi yang telah
masing-masing dipabrikasi Ditata secara
rapi
PEMBUATAN DAN PERSETUJUAN SHOP DRAWING
Shop Drawing adalah detail gambar konstruksi dan harus dipersiapkan sebelum pekerjaan yang bersangkutan
dilaksanakan. Shop Drawing digunakan sebagai acuan bagi pelaksana di lapangan.

Mulai

Pemeriksaan
Shop Drawing

1 day
Evaluasi & Koreksi
Shop Drawing
Pengawas

Revisi ?
Kontraktor (CV.TELUK MAS)

Revisi
Shop
Drawing
2
days

Tid
ak
Start PERSETUJUAN DAN PENDATANGAN MATERIAL
Persetujuan A
Material

Evaluasi
Material Kontraktor

Pemesanan ke
Vendor

Pengawas

Produksi
Ok Tidak VendorCheck ? Vendor
Disetujui ?
Dikembalikan ke PT.PP Tidak
Repair / Reject

Material yang disetujui Ok

Pengawas Dikirim ke lokasi


Vendor

Memeriksa Daftar
Vendor terseleksi Standar Penyimpanan
Kontraktor Contractor

A Finish
SETTING OUT/ METODE PENGUKURAN

MULAI

ALAT YANG AKAN DIGUNAKAN:


1. THEODOLITH 3. STATIF
2. WATERPASS 4. ROLL METER

UKUR JARAK ATAU LEVEL YANG DIMINTA OLEH SHOP DRAWING


YANG TELAH DISETUJUI

BERI TANDA PADA HASIL PENGUKURAN


(CAT PERMANEN) No

PERIKSA HASIL PENGUKURAN

OK
SELESAI
PEKERJAAN RK3K
I. PENDAHULUAN
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 05/PRT/M/2014
tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (SMK3) Konstruksi, pada pasal 19 mengenai Tugas,
Tanggung Jawab dan Wewenang Penyedia Jasa, khususnya
pada butir (b), menyatakan bahwa Penyedia Jasa
menyampaikan RK3K Penawaran sebagai lampiran dokumen
penawaran. Penyampaian RK3K Penawaran menjadi
kewajiban bagi para Penyedia Jasa yang mengikuti lelang.
Isian RK3K Penawaran telah dicontohkan dalam Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2013 tentang
Perubahan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
07/PRT/M/2011 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan
Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi.
Ketika calon Penyedia Jasa telah ditetapkan sebagai pemenang lelang,
maka selanjutnya Penyedia Jasa yang bersangkutan wajib membuat RK3K
Pelaksanaan seperti yang ditetapkan pada Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum Nomor 05/PRT/M/2014 sebagaimana pada Lampiran 2 dengan
ketentuan:
a. Menyampaikan RK3K yang memuat seluruh kegiatan dalam pekerjaan
yang akan dilaksanakan pada saat rapat persiapan pelaksanaan
pekerjaan konstruksi atau disebut Pre Construction Meeting (PCM);
b. Menugaskan Ahli K3 Konstruksi untuk setiap paket pekerjaan yang
mempunyai Tingkat Potensi Bahaya K3 Tinggi atau Petugas K3
Konstruksi untuk paket pekerjaan dengan Tingkat Potensi Bahaya K3
Rendah;
c. Menghitung dan memasukkan biaya penyelenggaraan SMK Konstruksi
Bidang PU dalam harga penawaran sebagai bagian dari biaya umum;
d. Membuat rangkuman aktifitas pelaksanaan SMK3 Konstruksi Bidang PU
sebagai bagian dari Dokumen Serah Terima Pekerjaan Pekerjaan pada
akhir kegiatan;
e. Melaporkan kepada PPK dan Dinas yang membidangi ketenagakerjaan
setempat tentang kejadian berbahaya, kecelakaan kerja konstruksi dan
penyakit akibat kerja konstruksi dalam bentuk laporan bulanan; 52
f. menindak lanjuti surat peringatan yang diterima dari PPK;
g. bertanggung jawab atas terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit
akibat kerja apabila tidak menyelenggarakan SMK3 Konstruksi
Bidang PU sesuai dengan RK3K;
h. Mengikutsertakan pekerjanya dalam program perlindungan
tenaga kerja selama kegiatan pekerjaan konstruksi;
i. Melakukan pengendalian risiko K3 konstruksi, termasuk inspeksi
yang meliputi: 1) Tempat kerja; 2) Peralatan kerja; 3) Cara kerja;
4) Alat Pelindung Kerja; 5) Alat Pelindung Diri; 6) Rambu-rambu;
dan 7) Lingkungan kerja konstruksi sesuai dengan RK3K. RK3K
yang telah dibuat di awal kegiatan tersebut, dipresentasikan
kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) untuk mendapat
persetujuan.
Tabel Identifikasi Bahaya
IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RESIKO, SKALA PRIORITAS PENGENDALIAN RESIKO K3 DAN PENANGGUNG JAWAB

Nama Perusahaan : PT ASRI KARYA LESTARI


Kegiatan :
Lokasi :
Tanggal dibuat :

PENILAIAN RESIKO
SKALA PENGENDALIAN PENANGGUNG
NO URAIAN PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA
KEKERAPAN KEPARAHAN TINGKAT RESIKO PRIORITAS RESIKO K3 JAWAB

1 Pengukuran/Pemasangan 1. Menggunakan Pimpinan Teknik,


Patok Patok Metode kerja Pelaksana
-Gangguan kesehatan akibat Lapangan,
kondisi kerja secara umum         Pelaksana K3
-Kecelakaan kerja akibat 2. Menyusun Instruksi
terkena palu     Kerja
-Tertusuk ujung patok yang 3. Melakukan
runcing     pelatihan kerja

-Terjadi kecelakaan kerja


seperti kaki terinjak pecahan 4. Penggunaan APD
beling         yang sesuai
2 Mobilisasi & Demobilisasi 1. Menggunakan Pimpinan Teknik,
Metode kerja Pelaksana
-Gangguan kesehatan akibat Lapangan,
kondisi kerja secara umum         Pelaksana K3

-Kecelakaan akibat
pengaturan lalu lintas 2. Menyusun Instruksi
    kurang baik     Kerja

-Kecelakaan akibat jennis


dan cara penggunaan 3. Melakukan
    peralatan     pelatihan kerja
4. Penggunaan APD
    -Tertimpa material         yang sesuai
3 Galian Tanah Biasa 1. Menggunakan Pimpinan Teknik,
Metode kerja Pelaksana
-Gangguan kesehatan akibat Lapangan,
kondisi kerja secara umum         Pelaksana K3

-Kecelakaan akibat
penggunaan peralatan 2. Menyusun Instruksi
    kurang baik     Kerja
-Kecelakaan akibat terkena 3. Melakukan
    peralatan gali     pelatihan kerja
4. Penggunaan APD
    -Terjatuh pada lubang galian         yang sesuai
4 1. Menggunakan Pimpinan Teknik,
Metode kerja Pelaksana
Lapangan,
Pekerjaan Beton Bertulang -Gangguan kesehatan akibat Pelaksana K3
(200kg besi/m3) + Bekisting kondisi kerja secara umum        

-Kecelkaan akibat 2. Menyusun Instruksi


    penggunaan peralatan     Kerja

3. Melakukan pelatihan
    -Tertimpa material ready mix     kerja

-Tangan terjepit besi 4. Penggunaan APD


    tulangan     yang sesuai

-Tertusuk ujung kayu


    bekisting          
5 Pemasangan 1 m2 Plesteran 1. Menggunakan Pimpinan Teknik,
Camp. 1:2 Metode kerja Pelaksana
Lapangan,
-Gangguan kesehatan akibat Pelaksana K3
kondisi kerja secara umum        

- Kecelakaan akibat terkena 2. Menyusun Instruksi


  alat kerja     Kerja

-Kecelakaan akibat terhirup 3. Melakukan pelatihan


  semen     kerja

4. Penggunaan APD
    -Tangan iritasi terkena semen         yang sesuai
6 Pemasangan 1m2 Siaran 1. Menggunakan Pimpinan Teknik,
Camp 1:3 Metode kerja Pelaksana
Lapangan,
-Gangguan kesehatan akibat Pelaksana K3
kondisi kerja secara umum        

- Kecelakaan akibat terkena 2. Menyusun Instruksi


    alat kerja     Kerja

-Kecelakaan akibat terhirup 3. Melakukan pelatihan


    semen     kerja

4. Penggunaan APD
    -Tangan iritasi terkena semen         yang sesuai
7 Pembersihan Akhir 1. Menggunakan Pimpinan Teknik,
Metode kerja Pelaksana
Lapangan,
-Gangguan kesehatan akibat Pelaksana K3
kondisi kerja secara umum        

- Kecelakaan akibat terkena 2. Menyusun Instruksi


    alat kerja     Kerja

-Kecelakaan akibat terkena 3. Melakukan pelatihan


    peralatan pembersihan     kerja

-Kaki terinjak kotoran & 4. Penggunaan APD


    pecahan kaca         yang sesuai
PEKERJAAN STRUKTUR
STANDAR
ARAH GALIAN
RAMP
GALIAN

ANALISA WAKTU PELAKSANAAN = 9,18 m3


= 1 Unit Kapasitas Produksi MANUAL : 9,18m3 / Hari

zone galiangalian
ke 2,dimulai
kedalaman Alat yang diperlukan :
Pekerjaan padagalian
zone 1pada elevasi dengan
dilanjutkan top (Dengan Kondisi tanah Normal)
KESIMPULAN :

pondasi Digunakan Dump Truck 8 m3


• 1 Unit Dump Truck 8 Ton
Pengangangkutan : 15 km ; 1rit
Jumlah Galian : 82,67m3 Kapasitas Produksi : 8 x 1 Rit
Waktu Pelaksanaan : 14 Hari Kalender (Dengan Kondisi Pengangkutan Sejauh 15 km) (2 zona)
: 8m3/Hari
Produksi Galian Perhari : (82,67 : 9 : 1 )
1 2

PEKERJAAN GALIAN

El. ‐1000

a a
El.‐ 3.600
El.‐ 3.600

a a

Batas galian Batas galian

Pekerjaan dilanjutkan dengan pekerjaan galian bore pile


Tanah digali open cut kemudian dibuat kemiringan 1 : 1 lalu
digali lagi sesuai elevasi top pondasi
Flow Chart Pembuangan Tanah Management Transportasi
PEKERJAAN PEMBUANGAN GALIAN TANAH
Start

Mobil Masuk Bak Cuci Semprot

dgn Air bertekanan Keringkan

Dengan Kompressor

Bersih / Tidak

Kembali

Inspeksi

1. Dibuat
area khusus
untuk
Mencuci Ban
truck
(
c
Management Pembuangan Management Transportasi
Hasil Galian

Tutup dengan Terpal


Plastik, utuk meghindari
jatuhnya tanah pada jalan
yang dilalui.

To Disposal

• Dibuat Rambu2 Peringatan.


Semprot meggunakan air
• Disediakan tenaga pengatur lalu
bertekanan tinggi dan
lintas keluar masuknya mobil
keringkan dengan angin dengan menggunakan rompi,
bertekanan tinggi senter dan bendera.
PEKERJAAN KOLOM
Mulai

A
Persiapan - Survey (uitzet) Persiapan
Pan
el Bekisting - Shop drawing Pembesian
Pembersihan
Cek
Diperbaiki T
idak
E
ngineer
Ya Diperbaiki
Tulangan Y
a Fabrikasi
Inspeksi 3
Tidak
P
asang 1
Inspeksi Diperbaiki

Bekisting
Pengecoran

T
idak

Y
a Bongkar
Tidak Selesai
P
asang
B
ekisting
Curing

I
nspeksi 2 Diperbaiki
PEKERJAAN KOLOM LANTAI 1
PEKERJAAN KOLOM
Pekerjaan bekisting kolom dilakukan dari lantai 1 ke lantai 5,dilakukan secara bertahap sesuai
dengan jadwal pengerjaan. Disambung dengan pekerjaan pembesian dan pekerjaan
pembetonan kedalam bekisting. Lantai dasar sampai lantai 5 dilakukan setelah pekerjaan
basemen selesai. Dengan karakteristik beton K300 dan besi dengan mutu BJ 37.

Ilustrasi pekerjaan kolom


2
1 PEKERJAAN KOLOM

Pemasangan steck besi kolom dengan panjang Penyambungan besi stek dengan
penjangkaran minimum 40D. tulangan kolom yang telah dipabrikasi.

3 4

Foot of
column

Untuk menjamin ketepatan kolom Pemasangan bekisting kolom. Harus pada as-
nya, dibuat sepatu kolom. diperiksa kelurusan dan vertikalitasnya.
Sabuk bekisting dari besi DETAIL PEKERJAAN KOLOMbersamaan
Bekisting kepala kolom dipasang
dengan bekisting kolom

Bekisting kepala kolom setelah


Support untuk sepatu kolom bekisting kolom dibongkar
BEKISTING K OLOM KONVENSIONAL
VISUALISASI KOLOM DAN BEKISTING
Mulai
FLOWCHART PEKERJAAN BALOK DAN PLAT

Persiapan - Survey (uitzet) Persiapan A


Panel Bekisting - Shop drawing Pembesian
& Scaffolding
Tidak Pembersihan
Cek Diperbaiki
Ya Fabrikasi Diperbaiki
Tidak
Inspeksi 3
Pasang Bekisting
Plat & Balok Ya

Tidak
Pengecoran
Inspeksi 1

Diperbaiki

Ya

Curing

Pasang Tulangan
Pembongkaran
Tidak Bekisting
Inspeksi 2 Diperbaiki

Ya Selesai
H Beam dimensi < 70 cm, menggunakan kowel/penjepit bagian bawah

b = 30-40 cm
Kayu Balok 5/7
DESAIN BEKISTING BALOK

Kayu Balok 5/7


Setiap jarak 60 cm
H < 70 cm
Bekisting Bawah
Plywood Plywood 12 mm

Siku setiap 60 cm
1/2b 1/2b kayu 6/12 setiap
90 cm
Kayu 6/12
Kayu Balok 5/7

variable
Kowel 16 mm
U head Jarak 60 cm

Scaffolding
T Frame
PEKERJAAN BALOK DAN PLAT
1 2 3

Pipe support
Scaffolding

Detail pemasangan bekisting dan


perancah Pemasangan besi Pemasangan bekisting multipleks untuk
tulangan dan bekisting

b
a
l
o
k

dipadatkan dengan vibrator menggunakan Trowel.


PEKERJAAN BEKISTING BALOK DAN PLAT
Besi Manual
PEKERJAA N B A LOK DAN PLAT
B esi p ref ab

Besi Manual

Besi prefab

1. Pemasangan besi balok dengan cara di prefabrikasi pada sebagian balok induknya.
2. Besi tulangan utama balok dirangkai di bawah lengkap dengan sengkangnya dibuat parsial pada as kolom
tulangan extra di pasang belakangan.
3. Besi balok di rangkai di angkat dimiringkan kemudian di masukkan ke sengkang kolom sesuai posisinya .
PEKERJAAN ARSITEKTUR
STANDAR Dan
PEKERJAAN ARSITEKTUR
NON STANDAR
PENGENDALIAN MUTU
Pengendalian Mutu (Quality Control)

Untuk menjamin agar diperoleh hasil kerja yang baik sesuai dengan mutu yang disyaratkan, perlu
dilakukan pengendalian mutu (quality control) dengan cara melakukan pemeriksaan secara
teratur, baik
terhadap bahan‐bahan yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan, maupun terhadap cara
pelaksanaan
pekerjaan sendiri
Alat‐alat ukur secara berkala dikalibrasi agar selalu dapat berfungsi dengan akurat. Peralatan yang
lain setiap selesai digunakan dibersihkan dan bagian‐bagian yang perlu secara berkala
dilumasi. Setiap
bagian diperiksa barangkali ada suku cadang yang perlu atau sudah waktunya diganti agar
peralatan tersebut
dapat beroperasi dengan baik selama digunakan dan tidak mengalami kerusakan secara tiba‐tiba
ditengah‐
tengah pelaksanaan pekerjaan.
Meskipun untuk hal‐hal tersebut di atas sudah ada penanggung jawabnya langsung, kiranya perlu
SISTEM MANAJEMEN MUTU
Planning
• PembentukanTim Juklak Procurement
 Spesialis
• Seleksi Vendor
 Manajer Profesional
• Seleksi Subkontraktor
 Tim proyek
• Pembuatan Juklak • Seleksi Mandor

 Standard Format
 Bank Data Engineering
 Quality Target
• Presentasi dan Persetujuan Juklak
 Di depan Direksi Project Execution
 Early Warning System • Training
Juklak
Quality Target
Safety
QIP
INPUTAN

• Quality Control
Assessment Board
Procedures/WI
Handing Over • Monitoring

 Head Office
• Defect Form
 Branch and DVO
• Continuous Improvement

• Customer Satisfaction
MODEL SISTEM MANAJEMEN MUTU BERDASARKAN PROSES
Perbaikan berkelanjutan dari SMM

Tanggung Jawab
Manajemen

Manajemen Pengukuran
Analisis dan
Sumber Daya
Perbaikan

input Realisasi
Produk Produk/
output

Service

ALIRAN
ALIRAN INFORMASI
AKTIVITAS BERNILAI TAMBAH
QUALITY TARGET PEK. BETON

Tanpa geripis pd sudut balok & kolom Tidak keropos

Tanpa Plin pada sambungan Tidak keropos


Jidar Aluminium

OK

OK
IN

OUT
P
1/2 P

Kepalaan keramik 1
Benang
Penyelesaian
Kepalaan keramik 1 Keramik tahap 1

1. Pengaturan kepalaan keramik pada pertengahan pintu masuk 2. Pengaturan penyelesaian


keramik tahap 1

Penyelesaian
keramik
tahap 2

Filler Tile

3. Pengaturan penyelesaian keramik tahap 2 4. Pengaturan keramik


lainnya dan siap diisi nat

METODE PEKERJAAN LANTAI KERAMIK


PROSES UTAMA

Right angle triangle

1. KERAMIK DI PILIH 2. PROSES PEMASANGAN

4. PENGISIAN NAT 3. PEMBERSIHAN PERMUKAAN


KERAMIK
PEKERJAAN KUSEN PINTU DAN
JENDELA
PEKERJAAN TANGGA BETON
Pekerjaan tangga beton dilakukan dengan menggunakan skafolding
untuk menyangga bekisting. Dengan ketentuan mutu beton K 125 untuk pekerjaan
tangga.
PEKERJAAN LANTAI DAN
ATAP
Pekerjaan bekisting lantai dilakukan dari lantai 1 ke lantai 5 ,dilakukan secara bertahap sesuai
dengan jadwal pengerjaan. Disambung dengan pekerjaan pembesian dan pekerjaan
pembetonan kedalam bekisting. Lantai dasar sampai lantai 2 dilakukan setelah pekerjaan
bsemen selesai. Pekerjaan atap dan lantai dilakukan pembesian terlebih dahulu setelah
selesai pembesian dilakukan pekerjaan beton dengan menggunakan beton ready mix
dengan karakteristik beton K300 untuk pekerjaan atap dan K 300 untuk lantai.
PEKERJAAN PERALATAN DAN PERLENGKAPAN SANITAIR

Bahan yang digunakan :


a. Closet Duduk : Toto ‐ CW 914 J
b. Shower Spray : Toto ‐ TX 403 SMCRB
c. Floor drain : Toto ‐ TX 1 BN
d. Paper holder : Toto ‐ YH 116
e. Wastafel : Toto ‐ LW861CJ + kran wastafel TX1011.B
f. Sink : BOLSENA ‐ STAINLEES STEEL EX LOKAL
g. kran Sink : Toto ‐ TX 609K
h. Kaca cermin : 90 x 120 cm
i. Meja wastafel : lap HT 60 x 60 cm
Sebelum pemasangan dimulai, kontraktor harus meneliti gambar‐
gambar yang ada dan kondisi di lapangan, termasuk mempelajari
bentuk, pola, penempatan, cara pemasangan dan detail‐detail
sesuai gambar.
PEKERJAAN PLAMBING
Lingkup pekerjaan sistem Plumbing meliputi:
1. Sistem air bersih, air panas.
2. Sistem air kotor, air bekas dan air hujan.
3. Pengadaan dan pemasangan material utama Plumbing (Pompa, Tangki, IPAL,water heater).
4. Testing & Commisioning
Gambar 1 Diagram sistem plumbing air bersih
Gambar 2 Diagram sistem plumbing air
kotor dan air bekas
Gambar 3 Flowchart Instalasi Air Bersih (1)
dan Instalasi Air Kotor (2)
PEKERJAAN PENGKONDISIAN UDARA
1. Pengadaan dan pemasangan material utama AC VRF peralatan lain seperti Pompa
sirkulasi, Fan, Thermostat,Panel Control dan lain‐lain.
2. Pengadaan dan pemasangan sistem instalasi AC dan FAN.
3. Testing & Comissioning

Gambar 1
Diagram
sistem AC
Urutan pelaksanaan Pemasangan Indoor Unit Split Wall Mounted Type
1. Sebelum indoor unit tipe split wall terpasang, maka harus lebih dahulu diukur lebar ruangan, agar pemasangannya tidak miring harus menggunakan water pass.

Gambar 2 Pengukuran lebar ruangan menggunakan water pass.


2. Setelah diketahui posisi unit tersebut, maka selanjutnya dilakukan pembobokan untuk jalur pipa refrigerant dan jalur pipa drain.

Gambar 3 Pembobokan jalur pipa refrigerant dan jalur pipadrain.


Sistem Ventilasi Mekanik.
1. Sistem ventilasi mekanik digunakan pada gedung dimana pergantian udara sangat dibutuhkan untuk kesehatan dan kenyamanan.
2. Komponen paling penting dari sistem ini adalah fan yang menyalurkan udara
3. Exhaust fan digunakan untuk menghisap udara didalam ruangan terutama pada toilet, kemudian disalurkan keluar.
4. Intake fan digunakan untuk menyalurkan udara dari luar bangunan agar masuk kedalam bangunan untuk keperluan udara baru ke dalam ruangan.
5. Pressurized fan adalah fan/kipas yang berfungsi untuk menghasilkan tekanan udara positif pada suatu ruangan (biasanya tangga darurat), hal ini
bertujuan supaya pada kondisi darurat gas/asap dari tempat lain tidak bisa memasuki ruangan tersebut.
6. Fresh air fan adalah fan/kipas yang berfungsi untuk mensuplai udara segar ke unit‐unit AHU dan FCU.

Testing & Commisioning


Prosedur testing pekerjaan HVAC dilakukan secara partial dan sistem keseluruhan (pada pipa maupun
unit). Prosedur testing dilakukan untuk menghindari adanya kesalahan dalam instalasi dan kebocoran pada pipa serta menjaga unit
berfungsi dengan baik.Prosedur testing.
1. Test pada pipa
‐ Flushing dengan N2 (Nitrogen) untuk membersihkan pipa dari sisa‐sisa pengelasan sambungan.
‐ Test tekan dengan N2 dan O2 untuk mengetahui ketahanan pipa terhadap tekanan.
‐ Test vacuum untuk mengosongkan pipa dari udara yang tersisa di dalam.
2. Test pada ducting
‐ Meliputi pengujian menggunakan cahaya atau dengan pengasapan untuk mengetahui adanya kebocoran
PEKERJAAN MEKANIKAL
STANDAR Dan
PEKERJAAN MEKANIKAL
NON STANDAR
PEKERJAAN ELEKTRIKAL

Persiapan Pekerjaan
1. Mengirim program kerja (workplan) termasuk metoda kerja, schedule, perlatan, personil kerja dan gambar kerja yang akan digunakan, untuk
memperoleh persetujuan dari Konsultan sebelum pekerjaan
2. Memberitahu Konsultan secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum tanggal dilakukannya pelaksanaan pekerjaan
3. Ruang Lingkup Pekerjaan adalah :
4. Pekerjaan bobokan dinding
5. Pekerjaan pasangan pipa konduit
6. Pekerjaan wireing
7. Pekerjaan Instalasi komponen penerangan
8. Pekerjaan Instalasi Panel

INSTALLASI PANEL
INDUK
INSTALLASI STOP
KONTAK DAN SAKLAR
METODE INSTALLASI LISTRIK
PEKERJAAN ELEKTRIKAL
STANDAR Dan
PEKERJAAN ELEKTRIKAL NON
STANDAR
Pemasangan Instalansi Penerangan dan
Stop Kontak
Pekerjaan Elektrikal
Pentanahan/Grounding
• Sistem Pembumian (Grounding)

Sistem pembumian ( grounding ) di Gedung NTMC

bertujuan mengamankan peralatan elektrik maupun

elektronik serata gedung itu sendiri dari bahaya kerusakan

maupun kebakaran saat terjadi beban lebih sistem tersebut

terdiri dari:

1. Peralatan Utama pada tiap Substation (panel dan trafo)

dihubungkan dengan ground melalui terminal masing-

masing 2. Sistem grounding dari gedung penunjang


PEKERJAAN LANSCAPE
A. Pekerjaan Persiapan
‐ Pengukuran dan pematokan lokasi yang akan dikerjakan. Pengukuran dilakukan bersama owner dan pengawas agar tidak ada perbedaan dan sesuai gambar dan
jika ada perubahan dipelaksanaan kami akan membuat soft drawing yang disetujui terlebih dahulu oleh Konsultan Pengawas.
‐ Pembersihan lokasi dari segala sampah (kotoran /puing‐puing) dan rintangan lainnya.
‐ Pengadaan alat kerja dan tenaga kerja.

B. Pekerjaan Pembersihan dan Pembongkaran Tanaman / pohon Lama


‐ Terlebih dahulu lokasi dibersihkan dari segala macam sampah (kotoran /puing‐puing) dan sebagainya.
‐ Tanaman yang dibongkar harus dilakukan dengan hati‐hati agar akar pada tanaman tidak rusak dan menyebabkan tanaman mati.
‐ Sisa sampah hasil bongkaran dikumpulkan dan dibuang keluar lokasi proyek.

C. Pekerjaan Penambahan Tanah untuk Kontur Tanaman


‐ Tanah yang dipakai adaah tanah yang subur dan bebas dari sampah dan kotoran lainnya.
‐ Penambahan tanah diukur akan ketinggian dan kemiingannya tanah agar tidak terjadi genangan air sewaktu hujan atau pada saat penyiraman.
‐ Setelah pola atau bentuk tanaman telah selesai maka tanah yang telah siap dicampur dengan pupuk kandang kemdian di aduk sampai rata, setelah itu di biarkan
selama 2 atau 3 hari.

D. Pekerjaan Penanaman tanaman,perdu dan rumput


‐ Posisi penanaman dilakukan sesuai gambar atau design yang telah diberikan.
‐ Tanaman perdu dan rumput ditanam dengan jarak sesuai dengan gambar.
‐ Setelah selesai ditanam di teruskan dengan memasang penunjang tanaman yaitu steger bambu yang sesuai dengan spek.
‐ Untuk rumput gajah mini atau manila sebelumna dilakukan pembersihan ahan pada lokasi yang akan di tanam.
‐ Tanah yang jelek dibuang dan diganti dengan tanah yang subur yang masih mempunyai top soil.
‐ Pengaturan kemiringan agar tidak menjadi genangan air.
‐ Pemadatan atau perataan dengan manual diikuti dengan penyiraman agar rumput yang telah di tanam tidak menempel pada alat
pemadatan.

E. Pemupukan
‐ Diberikan Pupuk Kandang 1‐2 karung untuk setiap 3 m2 area tanam.
‐ Pupuk buatan di berikan saat masa pemeliharaan / perawatan.

F. Pemeliharaan / Perawatan
‐ Tanaman harus disiram tiap hari pagi dan sore hari.
‐ Penggemburan tanah (pendangiran) harus di lakukan minimal seminggu sekali.
‐ Pembersihan dari semak‐semak maupun daun kering.
‐ Penyulaman tanaman yang mati.
‐ Pemangkasan tanaman yang sudah lebat.
SEKIAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai