ASULAIT 2
SETRATEGI PELAKSANAAN
MARET 2018
STRATEGI PELAKSANAAN
Dalam penanganan pekerjaan Pembangunan Jembatan Asulait 2, pengelompokan strategi kerja secara global
yaitu :
SPMK
Mulai
Pengukuran
Pekerjaan Lapis
Pondasi Agg. A / S
Lantai Jembatan
Penghamparan Hotmix
Demobilisasi
Pembersihan Akhir
PHO
Selesai
METODE PEKERJAAN
PERSIAPAN
MARET 2018
PEKERJAAN PERSIAPAN
Dalam tahap ini perencanaan pelaksanaan proyek disiapkan secara lebih mendalam dengan memperhatikan
kondisi lingkungan yang ada agar dapat mendukung pelaksanaan pekerjaan dengan maksimal. Pekerjaan ini
mencakup pekerjaan pembersihan, pembongkaran, persiapan base camp dan mobilisasi yang akan digunakan
selama masa pekerjaan. Pekerjaan persiapan merupakan kunci awal suksesnya pelaksanaan pekerjaan (dari
awal sampai dengan akhir proyek).
Tujuan pekerjaan persiapan adalah untuk menyiapkan pelaksanaan semua kegiatan yang disyaratkan dan
mencakup informasi tambahan sebagai berikut :
1. Lokasi base camp Kontraktor dilengkapi dengan denah lokasi umum dan denah detil di lapangan yang
menunjukkan penempatan dari fasilitas Kontraktor.
2. Jadwal pengiriman peralatan yang menunjukkan lokasi asal dari semua peralatan yang tercantum dalam
Daftar Peralatan yang diusulkan dalam Penawaran, dan usulan cara pengangkutan dan jadwal kedatangan
peralatan di lapangan.
3. Setiap perubahan pada peralatan dan personil yang diusulkan harus mendapat persetujuan Direksi
Pekerjaan terlebih dahulu.
4. Jadwal kemajuan yang lengkap dalam format bagan balok (bar chart) yang menunjukkan tiap kegiatan
mobilisasi utama dan kurva kemajuan untuk menyatakan prosentase kemajuan mobilisasi.
Mobilisasi Personil
Pembuatan Kantor
Lapangan dan Fasilitas
SELESAI
Koordinasi Instansi
Perbaiki
Terkait, Polantas, DLLAJ
Disetujui? Tidak
Ya
Inspeksi
Kualitas & Tidak Sempurnakan
Kuantitas
Ya
Inspeksi
Tidak Perbaiki
Keberadaan
- Laporan Harian
- Data Kuantitas
- Gambar Terlaksana Ya
SELESAI
Kontraktor akan menyediakan fasilitas bantu untuk pengaturan lalu lintas seperti :
1. Rambu dan Penghalang (Barrier)
Agar dapat melindungi pekerja dan menjaga kelancaran arus lalu-lintas yang melalui atau di sekitar
pekerjaan, akan dipasang rambu lalu lintas, penghalang dan fasilitas lainnya yang sejenis pada setiap
tempat dimana kegiatan pelaksanaan akan mengganggu lalu lintas umum dan atau sebaliknya. Semua
rambu lalu lintas dan penghalang diberi garis-garis (strips) yang reflektif sehingga terlihat dengan jelas pada
malam hari.
Rambu penutup jalan Moveable Concrete
Flagman
Konsep umum dari pemeliharaan dan pengaturan lalu-lintas sebagai berikut:
a) Pemeliharaan dan pengaturan lalu lintas bertujuan meminimalisir gangguan lalu lintas akibat aktivitas
pekerjaan proyek, dengan demikian maka tingkat kemacetan lalu lintas dapat dikendalikan dan
demikian sebaliknya.
b) Pemantauan sistem secara berkala dengan melihat trend lalu lintas yang ada berdasarkan kemajuan
pelaksanaan.
c) Rambu lalu lintas, sinyal, peringatan, pagar pembatas, dll akan dipasang pada lokasi konstruksi
maupun daerah rawan lainya, disamping itu koordinasi dengan pihak terkait juga akan dilaksanakan
secara berkala untuk mencari solusi agar kelancaran lalu lintas tetap terjamin.
d) Penempatan flagman pada lokasi pekerjaan maupun daerah rawan lainnya untuk menghindari
terjadinya kecelakaan akibat aktivitas proyek.
e) Pembersihan kotoran akibat aktivitas proyek (sampah, tanah, dll) untuk menghindari tingkat resiko
terjadinya kecelakaan akibat kotoran tersebut.
MOBILISASI
Pekerjaan ini adalah kegiatan untuk memobilisasi/mendatangkan alat-alat berat yang dibutuhkan untuk
pelaksanaan proyek. Kontraktor akan memperhitungkan dengan tepat, penggunaan alat-alat tersebut. Alat-alat
berat yang sudah selesai dipergunakan dalam proyek akan dimobilisasi dari lokasi.
Pelaksanaan pekerjaan mobilisasi dan demobilisasi antara lain:
1. Program mobilisasi akan dilakukan sesuai ketentuan dalam dokumen.
2. Kontraktor akan mendatangkan ke lokasi (mobilisasi) dan mengembalikan (demobilisasi) alat berat sesuai
spesifikasi yang ditentukan dalam dokumen dengan menggunakan alat angkutan darat (trailer/truck besar).
3. Kontraktor akan terus berkonsultasi dengan Konsultan Pengawas Lapangan tentang jenis, kapasitas, dan
spesifikasi alat berat yang akan digunakan pada pelaksanaan pekerjaan.
4. Pekerjaan mobilisasi termasuk pekerjaan pemindahan alat dari satu lokasi ke lokasi dalam satu paket
pekerjaan.
Mobilisasi dari seluruh mata pekerjaan yang terdaftar paling lambat sudah mulai dilaksanakan 30 hari sejak
diterbitkan SPMK, kecuali penyediaan fasilitas dan ketentuan mobilisasi yang bersifat menerus selama masa
pelaksanaan.
DOKUMENTASI PROYEK
Pengambilan dokumentasi/foto visual biasanya dikerjakan pada kondisi tertentu, yaitu
1. Pekerjaan 0% yaitu saat pekerjaan belum dimulai.
2. Saat pekerjaan mencapai progres lebih kurang 50%
3. Saat pekerjaan mencapai progres 100%
Dokumentasi diambil dengan arah dan tempat yang tetap serta kelihatan latar belakang.
MANAJEMEN KESELAMATAN KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN (K3L)
1. Staff dan Pekerja Lapangan.
Semua staff dan pekerja dalam proyek ini akan diberikan alat pelindung diri. Peraturan - peraturan umum
keselamatan yang berlaku di proyek ini akan diterapkan dengan ketat, semua pegawai-pegawai dan
pekerja-pekerja yang berada di lapangan diwajibkan menggunakan alat pelindung diri dan untuk pekerja
yang bekerja diatas ketinggian lebih dari 2 meter wajib menggunakan sabuk/tali pengaman.
Pertemuan harian akan dilakukan sebelum memulai setiap pekerjaan untuk membahas bahaya yang terkait
dan untuk mengambil tindakan pencegahan dalam pekerjaan yang akan dilaksanakan. Bagian yang akan
dibahas adalah penanganan khusus yang terkait dengan pekerjaan dan yang harus diperhatikan saat
bekerja di sekitar alat berat seperti fleet penghamparan, AMP, fleet tanah, dan fleet agregat.
Briefing rutin sebelum memulai pekerjaan
4. Pengontrolan K3L.
Pengontrolan K3L dan verifikasi, mencakup verifikasi periodik dari lingkungan kerja yang bersih dan rapi,
peralatan keselamatan yang memadai, persediaan pertolongan pertama yang memadai, dll, serta verifikasi
barang lainnya khusus untuk langkah-langkah rinci dalam Metode Kerja ini.
MARET 2018
PEKERJAAN PEMBORAN TERMASUK SPT
Uji SPT (SPT = Standard penetration test) adalah uji yang dilakukan dengan cara pengeboran untuk mengetahui
baik perlawanan dinamik tanah maupun pengambilan contoh terganggu dengan teknik penumbukan. Uji SPT
terdiri atas uji pemukulan tabung belah dinding tebal ke dalam tanah dan disertai pengukuran jumlah pukulan
untuk memasukkan tabung belah sedalam 300 mm (1 ft) vertikal
Tabel kebutuhan tenaga, bahan, dan alat
No. Tenaga Bahan Alat
1 Mandor Alat Bor
2 Pekerja Tabung Belah Sampler
Urutan Pekerjaan :
1. Dilakukan pengeboran inti, jika kedalaman pengeboran telah mencapai lapisan tanah yang akan diuji, mata
bor dilepas dan diganti dengan alat yang disebut tabung belah standar (Standar Split barrel sampler).
2. Setelah tabung ini dipasang, bersama-sama dengan pipa bor, alat diturunkan sampai ujungnya menumpu
lapisan tanah dasar, dan kemudian dipukul dari atas.
3. Dilakukan dengan memukul sebuah tabung standar kedalam lubang bor sedalam 450 mm menggunakan
palu 63,5 kg yang jatuh bebas dari ketinggian 760 mm. Yang dihitung adalah jumlah pukulan untuk
melakukan penetrasi sedalam 150 mm. Jumlah pukulan yang digunakan adalah pada penetrasi sedalam
300 mm terakhir.
MARET 2018
GALIAN UNTUK SELOKAN DRAINASE DAN SALURAN AIR
Pekerjaan ini meliputi penggalian untuk pembuatan selokan baru dan perataan kembali sesuai dengan
spesifikasi yang ditentukan serta memenuhi garis, ketinggian, dan detail yang ditunjukkan dalam gambar.
Pada pelaksanaan kegiatan pekerjaan ini diperlukan suatu urutan kerja yang matang agar pekerjaan dapat
berjalan dengan baik, urutan kerja proyek dapat dilihat seperti bagan berikut ini :
Tabel kebutuhan tenaga, bahan, dan alat
No. Tenaga Bahan Alat
1 Mandor - Excavator
2 Pekerja Dump Truck
3 Alat bantu
MULAI
- Metode Kerja
- Data alat
Pengajuan ijin
- Spesifikasi
- Kuantitas
Perbaiki
Uitzet/
Bouwplank Ya
Ya
Penggalian
Inspeksi
Elevasi dan Dimensi Profil Tidak Perbaiki
Saluran
- Laporan harian
- Data Kuantitas
- Gambar Terlaksana Ya
SELESAI
Bagan Alir Urutan Kerja Pekerjaan Galian Untuk Drainase Saluran dan Selokan Air
Urutan pekerjaan
1. Tim Survey melakukan stake out dan marking lokasi pekerjaan, panjang, arah aliran dan kelandaian yang
ditentukan untuk semua selokan yang akan dibentuk/digali sesuai dengan gambar atau detil pelaksanaan
yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
2. Kemudian dilakukan penggalian dengan menggunakan alat excavator. Penggalian dilakukan sebagaimana
yang diperlukan untuk membentuk selokan baru / lama sehingga memenuhi kelandaian dan profil jenis
selokan yang ditunjukkan pada gambar yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
3. Selanjutnya tanah bekas galian yang tidak dapat digunakan kembali dibuang dan diratakan sedemikian
rupa sehingga dapat mencegah setiap dampak lingkungan yang mungkin terjadi pada area pembuangan.
4. Kontraktor senantiasa menyediakan drainase yang lancar tanpa terjadinya genangan air dengan
menjadwalkan pembuatan selokan yang sedemikian rupa agar drainase dapat berfungsi dengan baik.
METODE PEKERJAAN
PASANGAN BATU DENGAN MORTAR
MARET 2018
PASANGAN BATU DENGAN MORTAR
Pekerjaan ini meliputi pembuatan selokan terbuka dengan menggunakan pasangan batu mortar (mortared
rubble) sesuai dengan garis, kelandaian dan ukuran dalam gambar dan spesifikasi yang telah ditentukan.
Setelah galian disiapkan dan telah dicek serta diketahui oleh Direksi dan pengawas maka pekerjaan pasangan
batu dengan mortar kami laksanakan namun sebelumnya pekerjaan ini akan kami cakupkan dengan pelapisan
sisi atau dasar selokan dan saluran air dan pebuatan “apron” (lantai golak), lubang masuk dan struktur saluran
kecil lainya dengan menggunakan pasangan batu dengan mortar yang di bangun di atas suatu dasar yang telah
di siapkan memenuhi garis ketinggian, dan dimensi yang ditentukan oleh Direksi dan Pengawas tentunya sesuai
dengan spesifikasi teknik dimana menggunakan tenaga tukang batu dengan kapasitas atau volume sesuai
dengan analisa terlampir,
Pada pelaksanaan kegiatan pekerjaan ini diperlukan suatu urutan kerja yang matang agar pekerjaan dapat
berjalan dengan baik, yakni sebagai berikut :
MULAI
Ya
Pekerjaan
Galian
Pendatangan Bahan, Batu, Pasir,
Semen di lokasi pekerjaan
Ya
Inspeksi
Tidak Perbaiki
Kualitas
Ya
Inspeksi
Tidak Perbaiki
Dimensi
Ya
Pengeringan
Inspeksi
Tidak Perbaiki
Dimensi
- Laporan harian
- Data Kuantitas
- Gambar Terlaksana
Ya
SELESAI
SAFETY LINE
SAFETY LINE
MARET 2018
PEKERJAAN GALIAN BIASA
Pekerjaan ini terdiri dari penggalian, pengangkutan, dan pembuangan material hasil galian dari pekerjaan galian
tanah di proyek ini sesuai yang tercantum dalam kontrak.
Pekerjaan ini pada umumnya dilaksanakan untuk menghilangkan lapisan tanah atas (top soil), untuk borrow
material, atau untuk pembuangan waste material, dan untuk pembentukan tanah sesuai dengan Spesifikasi dan
sesuai dengan yang ditampilkan pada gambar atau sebagaimana diarahkan oleh Direksi Pekerjaan.
Penggalian dilaksanakan menurut kelandaian, garis, dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau
ditunjukkan oleh Direksi Pekerjaan dan mencakup pembuangan semua bahan yang tidak digunakan untuk
pekerjaan permanen. Pada pelaksanaan kegiatan pekerjaan ini diperlukan suatu urutan kerja yang matang agar
pekerjaan dapat berjalan dengan baik, urutan kerja proyek dapat dilihat seperti bagan berikut ini :
MULAI
- Metode Kerja
- Data alat
Pengajuan ijin
- Spesifikasi
- Kuantitas
Perbaiki
Pengaturan Disetujui Direksi
Lalu Lintas Tidak
Pekerjaan
Uitzet/
Ya
Bouwplank
Ya
Penggalian
Inspeksi
Tidak Perbaiki
Elevasi, Dimensi
Ya
Inspeksi Bahan
Material Suitable Hasil Galian, Suitable/ Material Unsuitable
Unsuitable
- Laporan harian
- Data Kuantitas
- Gambar Terlaksana
SELESAI
2. Perkerjaan galian tanah terdiri dari penggalian, pengangkutan, penyimpanan, atau pembuangan semua
bahan organik seperti lumpur, tanah, dan tanah lapisan atas. Penggalian dilaksanakan menurut kelandaian,
garis, dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau ditunjukkan oleh Direksi Pekerjaan. Lokasi pekerjaan
galian tanah akan dibatasi oleh batas dan profil dari patok kayu. Ilustrasi pekerjaan seperti yang ada
dibawah ini.
'
3. Penggalian tanah dilakukan dengan menggunakan excavator, kemudian alat excavator akan memuat tanah
hasil galian tersebut ke dalam dump truck, dan setelah itu dump truck mengangkut hasil galian ke lokasi
yang sudah ditentukan oleh Direksi Pekerjaan.
4. Material tanah yang masih dapat dipakai (Suitable material) akan dibawa ke lokasi pekerjaan timbunan
sedangkan untuk Unsuitable material akan dibuang keluar dari lokasi proyek. Pengklasifikasian material
hasil galian sebagai suitable / unsuitable material mengacu pada spesfikasi yang ditentukan atas
persetujuan Direksi Pekerjaan. Kontrol kualitas atas hasil pekerjaan ini adalah inspeksi dimensi dan elevasi
sesuai patok yang ditentukan dalam shop drawing.
METODE PEKERJAAN GALIAN
STRUKTUR
MARET 2018
PEKERJAAN GALIAN STRUKTUR
Pekerjaan galian struktur meliputi : penimbunan kembali dengan bahan yang disetujui, pembuangan bahan
galian yang tidak terpakai, semua keperluan drainase, pemompaan, penimbaan, penurapan, penyokong,
pembuatan tempat kerja atau cofferdam beserta pembongkarannya.
Pada pelaksanaan kegiatan pekerjaan ini diperlukan suatu urutan kerja yang matang agar pekerjaan dapat
berjalan dengan baik, urutan kerja proyek dapat dilihat seperti bagan berikut ini :
MULAI
- Metode Kerja
- Data alat
Pengajuan ijin
- Spesifikasi
- Kuantitas
Perbaiki
Pengaturan Disetujui Direksi
Lalu Lintas Tidak
Pekerjaan
Uitzet/
Ya
Bouwplank
Ya
Penggalian
Inspeksi
Tidak Perbaiki
Elevasi, Dimensi
Ya
Inspeksi Bahan
Material Suitable Hasil Galian, Suitable/ Material Unsuitable
Unsuitable
- Laporan harian
- Data Kuantitas
- Gambar Terlaksana
SELESAI
Setelah perkerjaan galian 0 – 2 meter, pemasangan 1 strut tingkat dan wale akan dimulai. Strut dan bahan wale
menggunakan H-beam, untuk ukuran detail silahkan lihat lampiran A, rencana cofferdam. instalasi pertama
adalah wale untuk semua sisi sekitar, dan akan dilanjutkan untuk instalasi sudut strut (seperti yang ditunjukkan
pada gambar 3). Ini strut layer dan wale akan ditetapkan sekitar 1 m dari atas didorong sheet pile, atau 0,5 m
dari elevasi tanah. Instalasi dan setting untuk strut dan wale akan dilakukan oleh truk derek 25 ton, dan instalasi
baut menggunakan sistem dongkrak hidrolik.
Untuk kedalaman penggalian lebih dari 5 m, lapisan kedua dari wale dan strut harus diminta. Pemasangan
lapisan wale 2 dan strut akan dimulai setelah tahap tanah 2 penggalian mencapai ke tingkat yang pasti. Ini strut
layer dan wale akan ditetapkan sekitar 1,2 m dari 1 strut lapisan dan wale, atau 1,7 m dari elevasi tanah. Urutan
ini bekerja sama dengan lapisan 1 strut dan instalasi wale.
DEWATERING
Dewatering adalah pekerjaan sipil yang bertujuan untuk mengendalikan air (air tanah) agar tidak
menggangu/menghambat proses pelaksanaan suatu pekerjaan konstruksi, terutama untuk pelaksanaan bagian
struktur yang berada dalam tanah dan di bawah muka air tanah. Dimana pelaksanaannya yaitu :
Ilustrasi dewatering
METODE PEKERJAAN
TIMBUNAN
MARET 2018
PEKERJAAN TIMBUNAN
Terdapat 2 macam pekerjaan timbunan yaitu pekerjaan timbunan biasa dari sumber galian dan timbunan pilihan
dari sumber galian. Timbunan pilihan biasanya digunakan sebagai lapis penopang (capping layer) untuk
meningkatkan daya dukung tanah dasar, juga digunakan di daerah dimana bahan sulit dipadatkan dengan baik.
Pekerjaan Timbunan Biasa dari Galian mencakup pengadaan, pengangkutan, penghamparan dan pemadatan
tanah atau bahan berbutir yang disetujui untuk pembuatan timbunan yang diperlukan untuk membentuk dimensi
timbunan sesuai dengan garis kelandaian dan elevasi penampang melintang yang disyaratkan atau disetujui.
Timbunan Biasa dari Galian untuk badan jalan dilaksanakan setelah bidang permukaan yang akan ditimbun
telah dibersihkan dan dilakukan penyiapan badan jalan.
Kesiapan Kerja
Sebelum melakukan pekerjaan ini, akan menyerahkan pengajuan kesiapan (Request / Ijin Pekerjaan) kepada
Direksi Pekerjaan sebelum setiap persetujuan untuk memulai pekerjaan disetujui oleh Direksi Pekerjaan
1. Gambar detail penampang melintang yang menunjukkan permukaan yang telah dipersiapkan untuk
penghamparan timbunan.
2. Hasil pengujian kepadatan yang membuktikan bahwa pemadatan pada permukaan yang telah disiapkan
untuk timbunan yang akan dihampar sesuai yang disyaratkan.
3. Menyiapkan uji sampel sesuai dengan aturan dan persyaratan yang ada.
Metode Pelaksanaan :
Sumber Bahan
1. Bahan timbunan diambil dari hasil galian dari sumber bahan yang disetujui Konsultan Pengawas dan Direksi
Pekerjaan sesuai yang disyaratkan.
2. Timbunan yang diklasifikasikan sebagai timbunan biasa dari galian terdiri dari bahan galian tanah atau
bahan galian batu yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan sebagai bahan yang memenuhi syarat
3. Bahan yang dipilih sebaiknya tidak termasuk tanah yang berplastisitas tinggi dan memenuhi standar
spesifikasi yang ada.
PER LAYER
PENGHAMPARAN MATERIAL
MOTOR
BULLDO
PEMADATAN TANAH
VIBRO ROLLER WAT ER T ANK
Dilakukan
Trial Pemadatan
- Data material
- Metode kerja
Pengajuan ijin
- Data alat
- Kuantitas
Pengaturan
Lalu Lintas Disetujui Direksi
Tidak Perbaiki
Pekerjaan
Uitzet/
Bouplank
Ya
Inspeksi
Tolak, Diangkut keluar
Kualitas Tidak
lokasi pekerjaan
Material
Ya
Cek Tebal
Tidak Sesuaikan
Hamparan
Ya
Ya
Pemadatan
Tidak
Tes Kepadatan
Sand Cone
- Laporan harian
- Data Kuantitas
Ya - Gambar Terlaksana
SELESAI
Pekerjaan Timbunan Pilihan mencakup pengadaan, pengangkutan, penghamparan dan pemadatan tanah
atau bahan berbutir yang disetujui untuk pembuatan timbunan, untuk penimbunan kembali galian pipa atau
struktur dan untuk timbunan umum yang diperlukan untuk membentuk dimensi timbunan sesuai dengan
garis, kelandaian dan elevasi penampang melintang yang disyaratkan atau disetujui.
Kesiapan Kerja
Sebelum melakukan pekerjaan ini, akan menyerahkan pengajuan kesiapan kepada Direksi Pekerjaan
sebelum setiap persetujuan untuk memulai pekerjaan disetujui oleh Direksi Pekerjaan :
1. Gambar detil penampang melintang yang menunjukkan permukaan yang telah dipersiapkan untuk
penghamparan timbunan.
2. Hasil pengujian kepadatan yang membuktikan bahwa pemadatan pada permukaan yang telah
disiapkan untuk timbunan yang akan dihampar sesuai yang disyaratkan
3. Menyiapkan uji sampel sesuai dengan aturan dan persyaratan yang ada.
Metode Pelaksanaan :
Sumber Bahan
1. Bahan timbunan dipilih dari sumber galian yang disetujui Konsultan Pengawas dan Direksi Pekerjaan
sesuai yang disyaratkan.
2. Timbunan yang diklasifikasikan sebagai timbunan pilihan terdiri dari bahan timbunan yang disetujui oleh
Direksi Pekerjaan sebagai bahan yang memenuhi syarat
3. Bahan yang dipilih sebaiknya tidak termasuk tanah yang berplastisitas tinggi dan memenuhi standar
spesifikasi yang ada.
- Data material
- Metode kerja
Pengajuan ijin
- Data alat
- Kuantitas
Pengaturan
Lalu Lintas Disetujui Direksi
Tidak Perbaiki
Pekerjaan
Uitzet/
Bouplank
Ya
Inspeksi
Tolak, Diangkut keluar
Kualitas Tidak
lokasi pekerjaan
Material
Ya
Cek Tebal
Tidak Sesuaikan
Hamparan
Ya
Ya
Pemadatan
Tidak
Tes Kepadatan
Sand Cone
- Laporan harian
- Data Kuantitas
Ya - Gambar Terlaksana
SELESAI
MARET 2018
PEKERJAAN PENYIAPAN BADAN JALAN
Pekerjaan ini mencakup penyiapan, penggaruan dan pemadatan permukaan tanah dasar. Pekerjaan penyiapan
badan jalan dilakukan sebelum pekerjaan lapisan pondasi untuk perkerasan dimulai, permukaan tanah hasil
timbunan atau galian harus dalam kondisi siap (kuat, solid, bersih,.dan sudah terbentuk).
Bilamana permukaan tanah dasar disiapkan terlalu dini tanpa segera diikuti oleh penghamparan lapis pondasi
bawah, maka permukaan tanah dasar dapat menjadi rusak. Oleh karena itu, luas pekerjaan penyiapan tanah
dasar yang tidak dapat dilindungi pada setiap saat harus dibatasi sedemikian rupa sehingga daerah tersebut
yang masih dapat dipelihara dengan peralatan yang tersedia dan Kontraktor harus mengatur penyiapan tanah
dasar dan penempatan bahan perkerasan dimana satu dengan lainnya berjarak cukup dekat.
Pekerjaan ini memerlukan urutan dari langkah – langkah kerja seperti yang tampak dalam bagan alir seperti
dibawah ini :
MULAI
- Data material
- Metode kerja
Pengajuan ijin
- Data alat
- Kuantitas
Pengaturan
Lalu Lintas Disetujui Direksi
Tidak Perbaiki
Pekerjaan
Pekerjaan
Galian
Ya
Pekerjaan
Timbunan Pembentukan kembali permukaan
tanah
Inspeksi Profil
Tidak Perbaiki
Penampang
Ya
Pemadatan
Cek Kepadatan Tidak
kembali
- Laporan harian
- Data Kuantitas
- Gambar Terlaksana Ya
SELESAI
1. Permukaan tanah hasil galian atau timbunan kembali dibentuk dan diratakan menggunakan motor grader
sesuai profil penampang yang ada di gambar kerja.
2. Permukaan yang sudah rata sesuai profil kembali dipastikan kepadatannya, apabila berdasarkan
pengecekan kepadatan belum sesuai yang disyaratkan, maka proses pemadatan dengan menggunakan
vibro roller akan dilaksanakan.
3. Jika diperlukan, selama proses pemadatan akan digunakan water tank truck untuk membasahi permukaan
tanah yang akan dipadatkan agar tercapai kadar air optimum.
4. Kontrol kualitas atas hasil pekerjaan ini adalah inspeksi dimensi dan elevasi sesuai patok yang ditentukan
dalam shop drawing dan test kepadatan badan jalan yang akan dilanjutkan ke pekerjaan lapis pondasi.
METODE PEKERJAAN
PONDASI AGREGAT KELAS S
MARET 2018
PEKERJAAN LAPIS PONDASI AGREGAT KELAS - S
Lapis pondasi Agregat Klas S digunakan pada bahu jalan tanpa penutup aspal tebal padat 15 cm, dengan
kondisi elevasi permukaan dan kemiringan melintang mengacu pada Spesifikasi Teknik. Bahan Material Klas S
terdiri dari fraksi Agregat Kasar (tertahan saringan No. 4), dan Faraksi Agregat Halus(lolos saringan No. 4)
dengan rentang komposisi dan syarat spesifikasi bahan yang diatur dalam Spesifikasi Teknik.
Pekerjaan dilakukan secara mekanik (memakai alat berat) dengan urutan pekerjaan sebagai berikut :
1. Wheel loader memuat material Agregat yang telah dicampur dari base camp /stock file ke dalam dump
truck.
2. selanjutnya dibawa kelokasi pekerjaan.
3. Material dihampar di lokasi keja dengan menggunakan Vibrator roller, dengan tetap menjaga tebal
hamparan pada yang disyaratkan dalam gambar.
4. Untuk menjaga kadar air bahan yang disyaratkan dalam rentang Spesifikasi, maka sebelum pemadatan
dapat dilakukan penyiraman material hamparan dari segregasi sebelum pemadatan dengan menggunakan
alat bantu.
METODE PEKERJAAN
PONDASI AGREGAT A & B
MARET 2018
PEKERJAAN LAPIS PONDASI AGREGAT A & B
Pekerjaan ini terdiri dari pemasokan raw material, pengolahan, pengangkutan, penghamparan, penyiraman air,
dan pemadatan agregat bergradasi di atas permukaan yang telah dipersiapkan, sesuai dengan detail yang
ditunjukkan pada gambar atau sebagaimana diarahkan oleh Direksi Pekerjaan. Pengolahan mencakup
penghancuran dengan alat stone crusher, menyaring, memisahkan, mencampur, dan setiap operasi lainnya
yang diperlukan untuk menghasilkan bahan sesuai dengan persyaratan di spesifikasi teknis. Metode ini
menjelaskan pekerjaan lapis pondasi agregat kelas A. Lapis pondasi agregat kelas A yang ada dibawahnya
dinyatakan diterima.
Metode Pelaksanaan
Raw material didatangkan oleh supplier ke base camp stone crusher. Raw material akan dipecah menjadi fraksi
aggregate dengan menggunakan alat stone crusher, dari beberapa fraksi agregat hasil produksi stone crusher
akan dicampur menjadi material LPA sesuai job mix yang sudah terlebih dahulu disyahkan dan disetujui Direksi
Pekerjaan. Pencampuran fraksi agregat menggunakan alat wheel loader. Pekerjaan produksi agregat ini
memerlukan urutan dari langkah – langkah kerja seperti yang tampak dalam bagan alir berikut :
MULAI
- Spesifikasi
Pengajuan ijin
- Data alat
Perbaiki
Disetujui oleh
Tidak
Direksi Pekerjaan
Ya
Cek kesesuaian
mutu bahan dengan Tidak Ganti bahan
spesifikasi
Ya
Cek kesesuaian
Perbaikan alat /
peralatan dengan Tidak
ganti alat uji
standar pengujian
Ya
Test Gradasi
Tidak Disesuaikan
(Analisa Saringan)
Ya
Ya
SELESAI
Bagan Alir JMF dan Produksi Lapis Pondasi Agregat Kelas A & B
Kontrol kualitas atas hasil pekerjaan produksi LPA adalah test sampling kekerasan agregat dan tes gradasi hasil
campuran seperti yang disyaratkan dalam dokumen spesifikasi.
Selama belum diperlukan untuk proses penghamparan di lokasi pekerjaan, material LPA dan LPB tetap akan
disimpan dilokasi base camp crusher.
Jika dilokasi rencana penghamparan sudah dinyatakan siap, maka material LPA diangkut menuju lokasi
pekerjaan dengan menggunakan dump truck. Pekerjaan penghamparan material LPA memerlukan urutan dari
langkah – langkah kerja seperti yang tampak dalam bagan alir berikut :
MULAI
Pek. Uitset /
Bouwplank Disetujui Tidak
Ya
Pengaturan
Lalu Lintas
Produksi & pengiriman material ke site
Pekerjaan
LPB
Inspeksi
Tolak, diangkut keluar
Kualitas Tidak
lokasi pekerjaan
Material
Ya
Ya
Cek ketebalan
Tidak Perbaiki
hamparan
Ya
Dipadatkan
- Lap. Harian
- Data Kuantitas
- Data Kualitas Ya
- Gambar Terlaksana
SELESAI
Pengangkutan material dengan menggunakan dump truck dan menghampar dengan motor grader.
Ketebalan hamparan material mengikuti ketentuan yang disyaratkan. Setelah material dihampar maka
dilakukan pemadatan menggunakan vibro roller dengan memperhatikan kadar air material tersebut
sehingga hasil pemadatan dapat optimum. Jika kadar air material kurang dari optimum maka harus diberi
tambahan air dalam kuantitas yang cukup sedangkan bila kadar air material lebih dari kadar air optimum
maka material harus digaru/diangin – anginkan pada cuaca kering terlebih dahulu.
Pemadatan dengan menggunakan Vibro roller dan menjaga kadar air optimum dengan water tanker.
Kontrol kualitas atas hasil pekerjaan ini adalah inspeksi dimensi dan elevasi sesuai patok yang ditentukan
dalam shop drawing dan test kepadatan lapis pondasi agregat.. Pada permukaan semua Lapis Pondasi
Agregat tidak boleh terdapat ketidakrataan yang dapat menampung air.
METODE PEKERJAAN PERKERASAN
ASPAL
MARET 2018
PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL (FLEXIBLE PAVEMENT).
Rencana dan Metode Kerja ini mencakup kegiatan produksi material hot mix di AMP, transportasi material hot mix
dari AMP ke site, dan proses pelaksanaan di site (pembersihan, penghamparan, dan pemadatan). Termasuk
didalamnya penjelasan mengenai pekerjaan dari lapis resap pengikat, lapis perekat, laston lapis aus (AC-WC),
laston lapis antara (AC-BC), laston lapis pondasi (AC Base), AC-WC Asbuton P, AC-BC Asbuton P, AC-Base
Asbuton P.
Tabel kebutuhan tenaga, bahan, dan alat (Lapis Resap Pengikat & Lapis Perekat)
No. Tenaga Bahan Alat
1 Mandor Aspal Asphalt Distributor
2 Pekerja Kerosene Compressor
Sebelum material hot mix diproduksi, diperlukan suatu Job Mix Formula (JMF) yang tepat agar material yang
dihasilkan nantinya memenuhi spesifikasi yang ditentukan. Pembuatan JMF dilakukan dengan beberapa tahapan
dimulai dari pengujian mutu bahan, penentuan gradasi agregat gabungan, pembuatan formula di laboratorium.
Setelah itu dilakukan uji pembuatan campuran dan uji pemadatan untuk menentukan ranc angan campuran dan
jumlah lintasan pemadatan (trial pemadatan) yang akan digunakan sebagai acuan produksi dan penghamparan
nantinya. Pekerjaan penentuan rancangan campuran (JMF) ini memerlukan urutan dari langkah – langkah kerja
seperti yang tampak dalam bagan alir berikut :
MULAI
- Data Alat
Pengajuan ijin
- Spesifikasi
Ya
Cek kesesuaian
mutu bahan dengan Tidak Ganti bahan
spesifikasi
Ya
Cek kesesuaian
Perbaikan alat /
peralatan dengan Tidak
ganti alat uji
standar pengujian
Ya
Ya
Ya
Perubahan gradasi /
Campuran beraspal
Tidak penambahan pasir pada
mudah dipadatkan
proporsi yang diijinkan
Ya
SELESAI
MULAI
Disetujui Tidak
Ya
Ya
Ya
SELESAI
Gambar AMP
Metode Pelaksanaan
Pekerjaan aspal dapat dimulai setelah mendapat persetujuan dari Direksi Pekerajaan. Kondisi di lokasi
pekerjaan seperti kesiapan permukaan jalan yang akan diaspal, pengendalian lalu lintas, serta cuaca harus
diperhatikan sebelum pekerjaan pengaspalan dimulai. Proses kegiatan pelaksanaan hot mix di site
memerlukan urutan/langkah – langkah kerja sebagai berikut:
MULAI
Disetujui Tidak
Ya Ya Ya
Kesiapan Pengendalian
Batasan cuaca
permukaan jalan lalu – lintas
Sesuaikan /
Cek Tidak
Perbaiki
Ya
Ganti material
Ya
Pekerjaan Tack
Coat / Prime Coat
Ya
Cek visual
Tidak Repair / Rework
kerataan
Ya
Repair / Rework
- Lap. Harian
- Data Kuantitas
Ya - Data Kualitas
- Gambar Terlaksana
SELESAI
Bagan Alir Penghamparan Hot Mix
Persiapan. Tahap ini, ada beberapa langkah yang harus dipersiapkan, seperti:
1. Sampel Material. Pengadaan bahan sampel yang akan digunakan untuk pekerjaan ini dari
pemasok /sub-kontraktor, termasuk sumber bahan dan karakteristik yang sesuai dengan
spesifikasi.
2. Pengujian. Uji material dalam memenuhi persyaratan teknis / spesifikasi dari Job Mix Formula.
3. Job Mix Formula. Rancang campur yang dipakai berdasarkan hasil uji/tes berkenaan dengan
karakteristik bahan/material yang dipakai sehingga diperoleh kekuatan sesuai dengan spesifikasi
yang ditentukan.
4. Percobaan Pemadatan. Sebelum memulai pekerjaan dilapangan, uji coba pemadatan harus
sesuai dengan panduan untuk keadaan dilapangan sebenar-benarnya. Jika Uji coba ini sukses
dan diterima oleh Engineer maka pekerjaan yang sebenarnya dapat dilaksanakan.
5. Pemeriksaan. Sebelum memulai pekerjaan, kondisi semua peralatan harus diperiksa untuk
menghindari kegagalan selama pekerjaan berlangsung. Semua peralatan harus dalam kondisi
siap beroperasi, semua alat pendukung harus bersih dari kotoran dan bahan-bahan lain yang
menggangu. Mantel hujan harus selalu siap tersedia untuk keadaan darurat, seperti hujan atau
angin kencang.
6. Personil. Setiap personil, seperti Pengawas, Operator, Laboran, Mekanik, Pekerja, dll harus
selalu siap dan berada di lapangan.
Sebelum memulai pekerjaan, dilaksanakan survei bersama lebih dahulu untuk menentukan
pengaturan jalur penghamparan dari setiap lapisan. Ini harus dilakukan untuk memastikan bahwa
lokasi pekerjaan sudah siap. Vertikal dan Horizontal line string harus dipasang sebelumnya sebagai
pedoman untuk elevasi. Jenis survei ini untuk memeriksa elevasi horisontal dan vertikal yang sesuai
dengan desain / finish grade. Data dari hasil survei bersama akan digunakan sebagai pedoman untuk
memulai pekerjaan yang mewakili kondisi aktual di lapangan.
Mobilisasi. Semua peralatan yang akan digunakan untuk pekerjaan dimobilisasi dari base camp ke
lokasi penghamparan dengan menggunakan trailer atau flat bed truck.
Persiapan Permukaan.
Langkah Pertama: sebagian besar minyak agresif dan kotoran tidak dapat langsung dihapus dengan
kompresor udara, sehingga tekanan jet air yang tinggi akan dibutuhkan untuk persiapan lapisan
permukaan awal / clearing.
Langkah Kedua: segera sebelum menghamparkan bahan aspal, lokasi harus bebas dari semua
kotoran lepas, minyak dan materi yang lain, dengan menggunakan kompresor udara. Jika ada lokasi
yang sulit dijangkau oleh kompresor udara, maka pembersihan dilakukan dengan menggunakan kuas
baja.
Pembersihan Lokasi penghamparan Menggunakan Air Compressor
Kontrol Elevasi. Akan dilaksanakan setelah staking-out dengan menggunakan benang / tali yang
berfungsi sebagai pedoman elevasi ketebalan aspal, ukuran dari titik off-set garis tengah di tepi dalam
aspal dan di sisi luar jalan aspal.
Asphalt Finisher
Detail “A” Cable string support Cable string
5m 5m 5m
Mixing. Mixing hot mix dilaksanaakan di Asphalt Mixing Plant (AMP) yang telah dicek kalibrasi
timbangannya. Hasil komposisi dalam pencampuran harus memenuhi spesifikasi sesuai
JMF_yang_disetujui. Sebelum pengiriman ke site, setiap truk yang mengangkut campuran hot mix
harus diambil contoh material hot mixnya untuk pengujian ekstraksi_di_laboratorium.
Hauling. Sebelum pengiriman aspal ke lokasi dengan menggunakan dump truck, setiap dump truck
yang akan memuat campuran hotmix harus diukur dan data mereka harus dicatat: berat kotor, berat
bersih, dan bobot kendaraan dan waktu operasi. Setelah melakukan pengukuran, campuran hotmix
pada Dump Truck harus ditutup kanvas atau bahan sejenisnya yang fungsinya untuk menjaga suhu
campuran hotmix. Campuran hotmix tidak diijinkan dituang ke hoper asphalt finisher sebelum
dipastikan bahwa suhu campuran masih memenuhi spesifikasi yang ditentukan.
Lapis Resap Pengikat dan Lapis Perekat. Lapis Resap Pengikat diaplikasikan diatas permukaan
LPA, sedangkan Lapis Perekat diaplikasikan diatas permukaan lapis aspal yang akan dilapis.
Distributor aspal digunakan untuk menyemprot lapisan ini. Dengan memastikan lapisan ini disemprot
merata ke permukaan dan kemudian menunggu sampai pengaturan sebelum penghamparan hot mix
diatasnya dapat dimulai.
Ilustrasi penyemprotan lapis resap pengikat dan lapis perekat menggunakan Asphalt Distributor
Penghamparan. Penghamparan akan mulai dari ketinggian rendah ke elevasi yang lebih tinggi.
Sebelum dimulai penghamparan hot mix, ada beberapa hal yang harus dilakukan yakni :
1. Kelurusan campuran. Siapkan garis lurus menggunakan tali / benang. Sementara penyebaran
hot mix selalu mengikuti garis yang tersedia. Jika setelah penyebaran ketebalan itu melebihi
persyaratan, maka ketebalan harus diperiksa lagi sampai mencapai_ketebalan_yang_diperlukan.
2. Aspal Finisher. Sebelum memulai pekerjaan, screed harus hangat. Pencampuran hot mix harus
tersebar dan menyebar mengikuti ketinggian
dan_bentuk_penampang_melintang_yang_diperlukan.
3. Hopper Finisher. Jika dump truck sudah mengosongkan semua aspal, maka hopper harus
ditutup segera, untuk melepaskan aspal di tepi hopper.
4. Siklus. Selama operasi, Hopper harus selalu diisi. Jika Dump Truck terlambat kemudian Aspal
Finisher harus berhenti dan bergerak maju untuk pemadatan. Suhu campuran aspal yang belum
dihampar harus dijaga suhunya.
5. Kecepatan Aspal Finisher. Selama menghampar dan membentuk, kecepatan Asphalt Finisher
harus tetap pada kecepatan konstan sesuai dengan spesifikasi.
6. Segregasi, jika retak terjadi di permukaan selama penghamparan, sebelum kemudian menyebar
maka penghamparan harus dihentikan dan kemudian dilakukan pemeriksaan pada Asphalt
Finisher. Pekerjaan hanya dapat dilanjutkan_setelah_Asphalt_Finisher_telah_diperbaiki.
PEMADATAN.
Setelah campuran hotmix telah dihamparkan ke permukaan dan berdasarkan pemeriksaan yang lain,
maka tahap berikutnya adalah tahap pemadatan.
PNEUMATIC
DUMP TRUCK ASPHAL FINISHER
TANDEM ROLLER TIRED ROLLER
AC - WC
Tahap_Pemadatan:
1. Pemadatan awal (Breakdown).
Pada tahap pemadatan harus dimulai dengan Tandem Roller. Untuk jumlah lintasan dan suhu
mengikuti hasil trial compaction yang sudah dilakukan.
Untuk menghindari perubahan selama pemadatan, di setiap sisi akhir campuran hotmix akan
dipasang oleh kayu dengan ketebalan yang tepat yang sesuai dengan desain ketebalan_lapisan
hotmix.
Roller akan bergerak pada kecepatan yang lambat tapi seragam. Rolling harus dilanjutkan sampai
setidaknya kepadatan minimum telah dicapai.
Untuk mencegah adhesi dari campuran pada roller, roller harus dibasahi dengan air atau air yang
dicampur dengan deterjen atau bahan lain yang disetujui. Kelebihan cairan tidak akan diizinkan.
2. Pemadatan Intermediate.
Pneumatic Tired Roller akan digunakan untuk pemadatan intermediate setelah dilakukan
pemadatan awal. Untuk jumlah lintasan dan suhu mengikuti hasil trial compaction yang sudah
dilakukan.
Pemadatan Intermediate menggunakan Tire Roller
3. Pemadatan Akhir.
Tandem roller tanpa getaran harus digunakan setelah pemadatan intermediet. Untuk jumlah
lintasan dan suhu mengikuti hasil trial compaction yang sudah dilakukan.
Pembersihan.
Setelah menyelesaikan pekerjaan untuk sehari dan kemudian semua peralatan harus pindah di tempat yang
aman sebelum melanjutkan pekerjaan, juga lokasi harus jelas dari semua bahan yang berlebihan.
Daerah yang sudah dibersihkan harus dilindungi. Lalu lintas tidak akan diijinkan dalam waktu kurang dari 12
jam setelah selesai kecuali disahkan oleh Engineer.
Gambar jalan dengan perkerasan aspal yang telah selesai
METODE PEKERJAAN
PELAT BETON & DECK SLAB
MARET 2018
PEKERJAAN DECK SLAB DAN PELAT BETON
Deck slab berfungsi sebagai dasar dari pelat jembatan. Bersamaan dengan pemasangan deck slab, pabrikasi
tulangan untuk pelat jembatan juga dimulai. Pekerjaan ini dimulai setelah pekerjaan diafragma selesai.
Metode Pelaksanaan
Pada pelaksanaan kegiatan pekerjaan ini diperlukan suatu urutan kerja yang matang agar pekerjaan dapat
berjalan dengan baik, urutan kerja proyek dapat dilihat seperti bagan berikut ini :
MULAI
- Metode kerja
- Spesifikasi
Pengajuan ijin
- Data alat
- Kuantitas
Perbaiki
Disetujui oleh
Direksi Tidak
Pekerjaan?
Ya Ya
Ya
Pekerjaan Pembesian
Ya
Pemasangan Bekisting
Ya
Ya
Pembongkaran Bekisting
Perawatan Beton
SELESAI
MIDDLE
B DIAPHRAGM
300
Safety net
Jika lokasi pekerjaan berada di area kritis dimana terdapat aktivitas dibawahnya misal U-Turn, jalan, dan trotoar
maka akan dipasang jaring pengaman. Hal ini perlu dilakukan untuk mencegah jatuhnya material atau alat yang
dapat melukai orang atau merusak kendaraan yang melintas dibawahnya.
Wood reinforcement (6/12), hung by tie-rod (Ø 6-8 mm) for safety net support
1000
MIDDLE
B DIAPHRAGM
300
H = 5,7 ~ 6,2m
Safety net
Wood
± 15cm
Plate + Wingnut
Detail of safety net reinforce by wood
Pelat Beton
Setelah deck slab selesai terpasang dengan benar maka pekerjaan pelat jembatan dapat dimulai. Pekerjaan
potong bengkok besi tulangan dapat dilakukan di base camp kemudian dibawa ke lokasi jembatan untuk
di[pasang sesuai gambar kerja. Besi tulangan akan dipotong dan dibentuk dengan menggunakan bar cutter dan
bar bender.
Jumlah tulangan, jarak antar tulangan, panjang, dan penempatan harus sesuai shop drawing. Pada beberapa
persilangan antar tulangan diikat menggunakan kawat bendrat agar pemasangan tulangan tidak berubah.
Setelah pembesian selesai dilanjutkan dengan pemasangan bekisting.
Pemeriksaan akhir akan dilakukan sebelum pengecoran beton. Pembesian dan bekisting dicek kembali. Kondisi
lapangan dibersihkan dari sampah/kotoran dan bahan – bahan yang tidak terpakai.
Proses pengecoran diikuti dengan pemadatan. Pengecoran dilakukan dengan menggunakan alat Backet.
Pemadatan dilakukan dengan hati – hati jangan sampai mengenai tulangan atau bekisting karena dapat
menyebabkan beton tidak menyatu dengan baik. Kelebihan getaran juga dihindari karena dapat menyebabkan
pemisahan material penyusun beton.
Setelah 24 jam atau sesuai instruksi Engineer, bekisting dapat dilepas dan dilanjutkan dengan perawatan beton.
Perawatan/curing segera dilakukan setelah proses pengecoran sampai minimal 7 hari atau sesuai instruksi
Engineer. Curing dapat dilakukan dengan menggunakan kain basah.
METODE PEKERJAAN
PILE CAP
MARET 2018
PEKERJAAN PILECAP
Pilecap/footing merupakan bagian dari struktur jembatan yang berfungsi untuk menyalurkan gaya dari kolom ke
pondasi. Pilecap/footing juga berfungsi untuk mencegah guling akibat dimensi dari struktur pilar jembatan maupun
gaya akibat tekanan tanah yang ada di bawah. Letak dan posisi pilecap akan sangat menentukan terhadap struktur
bangunan diatasnya. Pekerjaan pilecap ini dilakukan setelah pekerjaan pondasi selesai.
Metode Pelaksanaan
Pada pelaksanaan kegiatan pekerjaan ini diperlukan suatu urutan kerja yang matang agar pekerjaan dapat
berjalan dengan baik, urutan kerja proyek dapat dilihat seperti bagan berikut ini :
MULAI
- Metode kerja
- Spesifikasi
Pengajuan ijin
- Data alat
- Kuantitas
Perbaiki
Disetujui oleh
Direksi Tidak
Pekerjaan?
Ya Ya
Ya
Pekerjaan JMF, Produksi, dan
Site Mix Lean Concrete
transport Beton ke site
Ya
Pekerjaan Pembesian
Ya
Pemasangan Bekisting
Ya
Ya
Pembongkaran Bekisting
Perawatan Beton
SELESAI
6. Setelah lantai kerja siap, dilanjutkan dengan pekerjaan pembesian. Selain pembesian pilecap, perlu diperhatikan
juga pembesian yang berfungsi menyatukan kepala pondasi dengan pilecap. Setelah itu baru dilakukan
pemasangan bekisting.
7. Apabila bekisting sudah siap dapat dilakukan pengecoran. Pengecoran dilakukan secara bertahap dan terus-
menerus diikuti dengan pemadatan menggunakan concrete vibrator. Sebelum dilakukan pengecoran, lantai kerja
harus dibersihkan dengan menggunakan compressor.
8. Pembongkaran formwork dapat dilakukan 2 X 24 jam sejak selesainya pengecoran dan seijin oleh Konsultan
Pengawas.
9. Perawatan beton dilakukan dengan pembahasan permukaan beton dalam waktu yang telah disepakati.
MARET 2018
PEKERJAAN ABUTMENT
Abutment merupakan bagian bangunan pada ujung-ujung jembatan, sebagai penghantar dari ramp jalan menuju
konstruksi jembatan. Abutment selain sebagai pendukung bagi bangunan atas juga berfungsi sebagai penahan
tanah. Secara umum metode abutment mirip dengan metode pilecap. Pengecoran beton menggunakan ember yang
dibaawa oleh tenaga kerja (Manual). Pekerjaan abutment ini dilakukan setelah pekerjaan pondasi selesai.
Metode Pelaksanaan
Pada pelaksanaan kegiatan pekerjaan ini diperlukan suatu urutan kerja yang matang agar pekerjaan dapat
berjalan dengan baik, urutan kerja proyek dapat dilihat seperti bagan berikut ini :
MULAI
- Metode kerja
- Spesifikasi
Pengajuan ijin
- Data alat
- Kuantitas
Perbaiki
Disetujui oleh
Direksi Tidak
Pekerjaan?
Ya Ya
Cek posisi
Tidak Perbaiki
sesuai?
Ya
Lean Concrete
Ya
Pekerjaan Pembesian
Ya
Pemasangan Bekisting
Ya
Ya
Pembongkaran Bekisting
Perawatan Beton
SELESAI
MARET 2018
PEKERJAAN WING WALL
Wingwall merupakan suatu dinding samping pada dinding belakang abutmen yang didesain untuk membantu
atau menahan keutuhan atau stabilitas tanah di belakang abutmen.
Metode Pelaksanaan
Pada pelaksanaan kegiatan pekerjaan ini diperlukan suatu urutan kerja yang matang agar pekerjaan dapat
berjalan dengan baik, urutan kerja proyek dapat dilihat seperti bagan berikut ini :
MULAI
- Metode kerja
- Spesifikasi
Pengajuan ijin
- Data alat
- Kuantitas
Perbaiki
Disetujui oleh
Direksi Tidak
Pekerjaan?
Ya
Pekerjaan Pembesian
Ya
Ya
Ya
Pembongkaran Bekisting
Perawatan Beton
SELESAI
2. Kemudian dilakukan pembesian wing wall. Untuk memastikan bahwa pembesian tidak berubah maka
besi tulangan diikat dengan menggunakan kawat bendrat pada bagian pesilangannya. Setelah
pembesian selesai, bekisting samping dipasang.
3. Sebelum dilakukan pengecoran, akan lebih baik jika dilakukan pemeriksaan akhir terhadap pembesian
dan pemasangan bekisting apakah sudah sesuai dengan shop drawing dan standar. Jika semua telah
sesuai maka pengecoran dimulai. Pengecoran dilakukan satu per satu dengan menggunakan concrete
pump atau lainnya tergantung kondisi lapangan.
4. Proses pengecoran diikuti dengan pemadatan. Pemadatan dilakukan dengan hati – hati jangan sampai
mengenai tulangan atau bekisting karena dapat menyebabkan beton tidak menyatu dengan baik.
Kelebihan getaran juga dihindari karena dapat menyebabkan pemisahan material penyusun beton.
5. Setelah 24 jam atau sesuai instruksi Engineer, bekisting dapat dilepas dan dilanjutkan dengan
perawatan beton. Perawatan segera dilakukan setelah proses pengecoran sampai minimal 7 hari atau
sesuai instruksi Engineer. Perawatan dapat dilakukan dengan menggunakan kain basah.
Setelah proses pengecora selesai maka proses bakisting bagaian berikutnya daoat dilakukan
METODE PEKERJAAN
PLAT INJAK
MARET 2018
PEKERJAAN PLAT INJAK
Pelat Injak adalah suatu konstruksi yang berada sebelum konstruksi utama jembatan. Pelat injak berfungsi
memberi bidang datar sebelum memasuki lantai jembatan sehingga dapat meminimalisir kerusakan pada lantai
jembatan.
Metode Pelaksanaan
Pada pelaksanaan kegiatan pekerjaan ini diperlukan suatu urutan kerja yang matang agar pekerjaan dapat
berjalan dengan baik, urutan kerja proyek dapat dilihat seperti bagan berikut ini :
MULAI
- Metode kerja
- Spesifikasi
Pengajuan ijin
- Data alat
- Kuantitas
Perbaiki
Disetujui oleh
Direksi Tidak
Pekerjaan?
Ya
Penghamparan plastik
Ya
Pekerjaan Pembesian
Ya
Ya
Ya
Pembongkaran Bekisting
Perawatan Beton
SELESAI
Urutan pekerjaan:
1. Setelah proses penghamparan Lapis Pondasi Agregat B selesai maka pekerjaan plat injak dapat
dimulai. Dimulai dengan proses pembesian, bekisting, dan pengecoran.
2. Sebelum dilakukan pembesian, akan dihamparkan lapisan plastik seluas plat injak. Hal ini bertujuan
agar kadar air yang berada pada cor beton plat injak tidakberpindah ke tanah.
3. Kemudian dilakukan pembesian plat injak. Untuk memastikan bahwa pembesian tidak berubah maka
besi tulangan diikat dengan menggunakan kawat bendrat pada bagian pesilangannya. Setelah
pembesian selesai, bekisting samping dipasang.
4. Sebelum dilakukan pengecoran, akan lebih baik jika dilakukan pemeriksaan akhir terhadap pembesian
dan pemasangan bekisting apakah sudah sesuai dengan shop drawing dan standar. Jika semua telah
sesuai maka pengecoran dimulai. Pengecoran dilakukan satu per satu dengan menggunakan concrete
pump atau lainnya tergantung kondisi lapangan.
5. Proses pengecoran diikuti dengan pemadatan. Pemadatan dilakukan dengan hati – hati jangan sampai
mengenai tulangan atau bekisting karena dapat menyebabkan beton tidak menyatu dengan baik.
Kelebihan getaran juga dihindari karena dapat menyebabkan pemisahan material penyusun beton.
MARET 2018
PEKERJAAN BAJA TULANGAN
Metode kerja berikut mencakup kegiatan pengadaan dan pemasangan baja tulangan sesuai spesifikasi dan
gambar, atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan. Baja tulangan diangkut ke tempat kerja
dalam ikatan, diberi label, dan ditandai dengan label logam yang menunjukkan ukuran batang, panjang dan
informasi lainnya sehubungan dengan tanda yang ditunjukkan pada diagram tulangan. Penyimpanan dan
penanganan seluruh baja tulangan harus sedemikian rupa untuk mencegah distorsi, kontaminasi, korosi, atau
kerusakan sehingga mutu baja tulangan dapat tetap terjaga.
Metode Pelaksanaan
Detail pelaksanaan baja tulangan mengikuti gambar masing – masing pekerjaan. Kontraktor akan menyediakan
fasilitas di tempat kerja untuk pemotongan dan pembengkokan tulangan, baik jika melakukan pemesanan
tulangan yang telah dibengkokan maupun tidak. Pada pelaksanaan kegiatan pekerjaan ini diperlukan suatu
urutan kerja yang matang agar pekerjaan dapat berjalan dengan baik, urutan kerja proyek dapat dilihat seperti
bagan berikut ini :
MULAI
- Spesifikasi
- Data alat
Pengajuan ijin
- Kuantitas
- Metode kerja
Perbaiki
Disetujui oleh
Tidak
Direksi Pekerjaan?
Ya
Ya
Proses Penyimpanan /
Produksi Potong Bengkok
Gudang
Perbaiki
Inspeksi Dimensi
dan Kekuatan Tidak
Rencana?
Ya
Pemasangan Tulangan
sesuai Shop Drawing
Perbaiki
Cek jarak
pemasangan & Tidak
kebersihan?
- Laporan harian
- Data kuantitas Ya
- Gambar terlaksana
SELESAI
2. Material yang datang akan diambil secara acak untuk diuji kuat tariknya, periksa diameter dan kondisi
fisik baja tulangan tersebut.
3. Baja tulangan dipotong dan dibengkok sesuai daftar potong-bengkok.
4. Kelompokkan sesuai dengan bagian-bagiannya dalam pemasangan nantinya dan diberi tanda yang
sama dengan yang ada di daftar potong-bengkok.
5. Tulangan harus dibersihkan sesaat sebelum pemasangan untuk menghilangkan kotoran, lumpur, oli,
cat, karat dan kerak, percikan adukan atau lapisan lain yang dapat mengurangi atau merusak pelekatan
dengan beton.
6. Pasang/rakit potongan besi sesuai gambar pelaksanaan (shop drawing) dengan memperhatikan jarak
dan diameter yang dipasang. Periksa panjang tulangan lewatan sesuai dengan aturan panjang lewatan
yang ditentukan.
7. Bila melakukan penyambungan besi tulangan maka ujung yang menjorok keluar tidak boleh
menimbulkan bahaya.
8. Batang tulangan harus diikat kencang dengan menggunakan kawat pengikat sehingga tidak tergeser
pada saat pengecoran. Simpul dari kawat pengikat diarahkan membelakangi permukaan beton
sehingga tidak akan terekspos.
9. Ganjal rangkaian pembesian dengan beton decking untuk membuat selimut beton.
Penggantian batang baja dengan ukuran yang berbeda hanya diijinkan bila secara jelas disahkan oleh Direksi
Pekerjaan. Bilamana baja diganti haruslah dengan luas penampang yang sama dengan ukuran rancangan awal,
atau lebih besar.
METODE PELAKSANAAN
PENGANGKUTAN BAHAN JEMBATAN
BAJA
MARET 2018
Pekerjaan Pengangkutan Bahan Jembatan Baja adalah pekerjaan yang mencakup kegiatan produksi
Baja Struktur, transportasi material ke site.
Tabel 1. Kebutuhan tenaga, bahan, dan alat
Pada pelaksanaan kegiatan pekerjaan ini diperlukan suatu urutan kerja yang matang agar pekerjaan
dapat berjalan dengan baik, urutannya dapat dilihat seperti diagram alir berikut :
Mulai
- spesifikasi
- Data alat
- Kuatitas Pengajuan Ijin
- Metode kerja
Perbaiki
Disetujui oleh
Direksi Pekerjaan
Inspeksi
Material
Selesai
2. Baja yang telah diproduksi dibawa ke lokasi pekerjaan menggunakan flat bed trailer.
MARET 2018
Pekerjaan Baja Struktur adalah pekerjaan yang mencakup kegiatan produksi Baja Struktur, transportasi
material ke site, dan pemasangan di site.
Tabel 1. Kebutuhan tenaga, bahan, dan alat
Pada pelaksanaan kegiatan pekerjaan ini diperlukan suatu urutan kerja yang matang agar pekerjaan
dapat berjalan dengan baik, urutannya dapat dilihat seperti diagram alir berikut :
Perancah 1 ditempatkan di posisi cros girder pertama, setelah segmen pertama hampir selesai maka
pembuatan perancah 2 dapat dimulai yag ditempatkan pada posisi cross girder kedua
Setelah pekerjaan perakitan memasukai segmen kedua maka perancah pada posisi cross girder
pertama dapat dipindah ke posisi girder ketiga, dan setelah proses perakitan segmen kedua
selesai maka pekerjaan perakitan dapat memasuki segmen ketiga. Dan perancah pada cross
girder kedua dapat dibongkar dan dibuat pada posisi cross girder keempat dan seterusnya hingga
semua segmen selasai.
Perakitan Stringer
7. Perakitan dapat dilakukan dengan pamasangan batang diagonal ujung terlebih dahulu untuk
kemudian diteruskan diagonal berikutnya (diagonal dalam).
Perakitan batang diagonal
9. Batang datar atas (top chord) dirakit leboh dahulu, maka untuk selanjutnya rakit sisa batang
diagonal dalam dapat dirakit, sehingga membentuk sepasang -sepasang berbentuk “V” terbalik,
bautkan bagia tersebut diantara pelat buhul top chord dan bagian bawahny a pada pelat ujung
bottom chord.
11. Setelah itu pasang pula batang portal dan batang ikatan angin (wing bracing) atas dan bautkan
pada tempatnya sehingga rangka batang akan membentuk frame yang kaku.
13. Pasangkan dan kencangkan semua baut yang tersisa. Hal ini bisa dikerjakan selama
berlangsungnya proses pemasangan baut belum dikencangkan seluruhnya untuk mempermudah
proses setting ketepatan pemasangan.
METODE PEKERJAAN TIANG BOR
BETON
MARET 2018
PEKERJAAN TIANG BOR BETON
Rencana dan metode kerja ini mencakup kegiatan pengeboran, pemasangan tulangan, dan pengecoran pondasi bor
pile. Material beton akan di produksi di batching plant sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan.
Pengeboran akan dilakukan sampai kedalaman seperti yang ditunjukkan dalam gambar atau ditentukan berdasarkan
pengujian hasil pengeboran. Tiang bor akan dibentuk dengan cara dan urutan sedemikian rupa hingga dapat
dipastikan bahwa tidak terdapat kerusakan pada tiang bor yang terbentuk. Pekerjaan bor pile ini memerlukan urutan
dari langkah – langkah kerja seperti yang tampak dalam bagan alir berikut :
MULAI
- Metode kerja
- Spesifikasi
Pengajuan ijin
- Data alat
- Kuantitas
Perbaiki
Disetujui oleh
Direksi Tidak
Pekerjaan?
Ya Ya Ya
Cek koordinat,
Tidak Perbaiki
sesuai?
Ya
Ya
Ya
SELESAI
1. Sebelum memulai pekerjaan pengeboran di lapangan, Kontraktor akan mengajukan ijin terlebih dahulu ke Direksi
Pekerjaan disertai dengan rincian metode kerja, peralatan yang dipakai, spesifikasi, dan volume pekerjaan.
2. Tahap Persiapan :
a. Tim Survei melakukan stake out dan marking lokasi titik bor.
b. Persiapan lahan untuk merakit dan mendirikan mesin bor pada titik yang akan di bor
c. Pembuatan sumur air bila di dekat lokasi tersebut tidak terdapat air (untuk pengeboran dengan sistem wash
boring).
d. Pengadaan bak sirkulasi (untuk pengeboran dengan sistem wash boring).
e. Pengadaan material
f. Perakitan baja tulangan
Gambar stake out, perakitan mesin bor, dan perakitan baja tulangan
3. Tahap Pengeboran :
a. Alat pengeboran diatur pada posisi sesuai dengan koordinat yang telah ditentukan, dan diperiksa untuk
kelurusan vertikalitasnya. Dilakukan penggalian awal untuk persiapan pemasangan temporary casing.
Temporary Casing ini dipasang untuk melindungi bagian dinding atas galian agar tidak terjadi keruntuhan.
4. Tahap Pengecoran :
a. Setelah dilakukan pembersihan terhadap lubang bor, selanjutnya dilakukan pemasangan besi tulangan bor
pile dengan alat bantu service crane.
b. Pengecoran dilakukan dengan menggunakan teknik tremie apabila diperlukan maka menggunakan dengan
alat bantu service crane atau concrete pump untuk kemudian pipa tremie dimasukan sampai dengan dasar
galian. Selanjutnya dilakukan pengecoran beton ready mix.
c. Tahap pengecoran dilakukan seiring dengan proses pencabutan / pengambilan temporary casing.
d. Pemotongan kepala bor pile dilakukan pada saat beton mulai mengeras.
Gambar pemasangan tulangan ke dalam lubang bor, pengecoran, dan pemotongan kepala bor pile
METODE PEKERJAAN
PENGUJIAN PADA TIANG
MARET 2018
PEKERJAAN PENGUJIAN PEMBEBANAN PADA TIANG (PDA)
PDA Test termasuk salah satu jenis pengujian dinamik dengan menggunakan metoda wave analysis dan sering
disebut dengan re-strike test sesuai dengan sifat pengujiannya yang melakukan re-strike atau pemukulan ulang
pondasi tiang yang diuji. Analisa data PDA dilakukan dengan prosedur Case Method, yang meliputi pengukuran data
kecepatan (velocity) dan gaya (force) selama pelaksanaan pengujian (re-strike) dan perhitungan variabel dinamik
secara real time untuk mendapatkan gambaran tentang daya dukung pondasi tiang tunggal.
Metode Pelaksanaan
1. Tiang yang akan ditest dilubangi (dibor) untuk meletakan sensor dan sensor harus dipasang pada tiang yang
akan ditest secara simetris.
2. Pasang sensor dan hubungan kabel-kabel pada signal conditioning dan perangkat komputer yang dioperasikan
dengan paket software PDA tertentu.
3. Pengujian ‘PDA’ dapat dilakukan selama pemancangan untuk memonitori perkembangan daya dukung
tiang sejalan dengan tiang masuk makin dalam,kenerja dari sistem pemancangan atau memonitor tegan
gan pada saat pemancangan yang ekstrim.
Ilustrasi sistem rangkaian PDA tes pada tiang pancang
1. Bore pile akan dimasukan sensor Transmitter dan Receiver ke masing-masing lubang yang telah dibuat
sebelumnya. Pengujian dilakukan setelah beton seluruhnya kering dengan persentasi 80 % atau 2 minggu
setelah pengecoran bore pile.
pengujian CSL
3. Cara kerja Crosshole Sonic Logging adalah sensor Transmitter dan Re ceiver di masukan ke
masing-masing lubang pipa bore pile yang telah dibuat. Sensor Transmitter adalah akan
mengirimkan gelombang yang akan melewati beton dan akan diterima oleh Sensor
Receiver.
Pengujian CSL
4. Setelah dilakukan pengujian maka akan mendapatkan gelombang y ang bisa langsung
dianalisa dan dihitung untuk mengetahaui ketahanan beton dan nilai rambatannya.
Pengujian dengan metode ini dapat dilaksanakan berulang kali untuk mendapatkan nilai
yang akurat.
METODE PEKERJAAN
PASANGAN BATU
MARET 2018
PEKERJAAN PASANGAN BATU
Metode Pelaksanaan :
1. Surveyor melakukan pengukuran serta pengambilan data existing lapangan untuk selanjutnya akan
dituangkan dalam gambar kerja, gambar yang sudah selesai diajukan ke Direksi Pekerjaan untuk mendapat
persetujuan, selanjutnya akan dibuatkan request/ijin pelaksanaan pekerjaan.
2. Landasan dari adukan baru paling sedikit 3 cm tebalnya harus dipasang pada pondasi yang disiapkan sesaat
sebelum penempatan masing-masing batu pada lapisan pertama. Batu besar pilihan harus digunakan untuk
lapis dasar dan pada sudut-sudut. Perhatian harus diberikan untuk menghindari pengelompokan batu yang
berukuran sama.
3. Batu harus dipasang dengan muka yang terpanjang mendatar dan muka yang tampak harus dipasang sejajar
dengan muka dinding dari batu yang terpasang. Peralatan yang cocok harus disediakan untuk memasang
batu yang lebih besar dari ukuran yang dapat ditangani oleh dua orang. Menggelindingkan atau
menggulingkan batu pada pekerjaan yang baru dipasang tidak diperkenankan.
4. Terkecuali disyaratkan lain, permukaan horizontal dari seluruh pasangan batu harus dikerjakan dengan
tambahan adukan tahan cuaca setebal 2 cm, dan dikerjakan sampai permukaan rata, mempunyai
lereng melintang yang dapat menjamin pengaliran air hujan, dan sudut yang dibulatkan. Lapisan tahan
cuaca tersebut harus dimasukkan kedalam dimensi struktur yang disyaratkan.
5. Permukaan yang telah selesai harus dirawat.
MULAI
- Metode kerja
- Spesifikasi Pengajuan ijin ke
- Peralatan Direksi Pekerjaan
- Kuantitas
Perbaiki
Disetujui Tidak
Ya
Bowplank
Ya
Pasangan Batu
Ya
Ya
SELESAI
MARET 2018
PEKERJAAN BRONJONG
Pekerjaan ini mencakup penyediaan bronjong, bronjong angkur dan batu yang diisikan ke dalam bronjong pada
landasan yang disetujui sesuai desain. Pekerjaan yang berkaitan pelaksanaannya dengan pekerjaan ini adalah
Pemasangan Geotextile non Woven dan Timbunan Pilihan dibelakang bronjong. Pemasangan dilakukan pada
tebing bahu/badan jalan yang akan diperkuat atau mengalami longsor dimana perlindungan/perbaikan
terhadapnya dikehendaki.
URUTAN KERJA
Pada pelaksanaan kegiatan pekerjaan ini diperlukan suatu urutan kerja yang matang agar pekerjaan dapat
berjalan dengan baik, urutan kerja proyek dapat dilihat seperti bagan berikut ini :
MULAI
- Spesifikasi
- Data alat
Pengajuan ijin
- Kuantitas
- Metode kerja
Perbaiki
Disetujui oleh
Tidak
Direksi Pekerjaan?
Ya
Ya
Ya
Cek lokasi
Tidak Perbaiki
peletakan
Ya
Ya
Cek Perbaiki
Ya
Ya
Pekerjaan Timbunan
SELESAI
Bronjong dipasang sebagai landasan bronjong berangkur. Tim pemasangan bronjong angkur akan terdiri dari 2
tim, yaitu satu tim untuk assembling (pembukaan dan merangkai bronjong angkur) dan tim yang kedua bertugas
untuk memasang dan menyusun bronjong angkur di lokasi peletakan rencana bronjong angkur. Tim pertama
boleh membantu tim yang kedua setelah semua unit bronjong angkur telah selesai dirangkai.
• Tegakkan bagian sisi dalam kemudian lipat tegak lurus untuk bagian sisi sampingnya.
• Letakan diafragma pada bagian tengah, kemudian dililit.
• Dilanjutkan menyambung (melilit) setiap sisi bronjong angkur menjadi kesatuan unit bronjong angkur.
Metode lilitan adalah ganda-tunggal-ganda-tunggal, dengan jarak antara ganda dan tunggal adalah 2
lubang hexagonal atau ±10-15 cm.
• Bracing wire akan digunakan pada setiap bagian keranjang bronjong (facing), agar bagian keran jang
bronjong (facing) tidak terlihat gemuk. Tinggi facing bronjong untuk setiap unitnya adalah 0,5 m atau 1,0 m.
• Aturlah batu-batu pengisi bagian keranjang bronjong (facing) agar tampak muka merupakan batu-batu yang
rata atau hasil pemecahan, agar susunan muka bronjong angkur terlihat cantik dan memenuhi syarat
estetika.
• Kemudian bagian mesh panel dibelakang bagian keranjang bronjong (facing), yang telah direntangkan
sesuai kebutuhan design diisi dengan material sirtu atau timbunan pilihan dan kemudian dipadatkan lapis
per lapis, untuk mendapatkan syarat pemadatan standard proctor, sehingga membentuk suatu zona
perkuatan.
• Non-Woven Geotextile yang sesuai dengan spesifikasi, dipasang dibelakang bagian keranjang bronjong
(facing), yang berfungsi sebagai filtrasi dengan melebihkan ke bagian belakang sebesar 50 cm di atas dan
di bawahnya. (Harap melihat juga Gambar Design).
• Apabila masih terdapat ruang di belakang Structural Embankment (zona perkuatan), maka tanah yang di
letakkan di belakangnya pun harus juga dipadatkan sesuai standard proctor.
• Ulangi dengan langkah yang sama untuk pemasangan layer berikutnya
a) Pengawasan pekerjaan pemadatan
• Koefisien hasil pemadatan harus sama dengan atau lebih besar dari 95% standard proctor.
• Pada daerah dengan jarak ± 1 meter di belakang facing, pemadatan dapat dilakukan dengan Tamper,
sedangkan daerah pemadatan sisanya dengan Vibratory Roller 5 – 8 ton atau yang lebih besar.
• Pemadatan dilakukan lapis per lapis, maksimum tebal tiap lapis = 25 cm, pemadatan dilakukan sampai
memenuhi 90% Standard Proctor, dan pemeriksaan hasil pemadatan dengan menggunakan sand cone
sangat dianjurkan untuk mengkontrol kualitas dari hasil pemadatan.
Catatan :
Hasil pemadatan sangat menentukan keberhasilan fungsi bronjong angkur pada pekerjaan perkuatan timbunan.
METODE PEKERJAAN
EXPANSION JOINT
MARET 2018
PEKERJAAN EXPANTION JOINT
Expantion Joint bertujuan mengakomodasi pergerakan jangka panjang struktur dengan cara meminimalkan
tegangan sekunder yang terjadi pada struktur. Sambungan harus memiliki permukaan yang rata selama umur
layan struktur serta mampu mencegah masuknya kotoran dan air ke elemen struktur dibawahnya
Pada pelaksanaan kegiatan diperlukan suatu urutan kerja yang matang agar pekerjaan dapat berjalan dengan
baik, urutan kerja proyek dapat dilihat seperti bagan berikut ini :
MULAI
- Metode kerja
- Spesifikasi Pengajuan ijin ke
- Peralatan Direksi Pekerjaan
- Kuantitas
Perbaiki
Disetujui Tidak
Ya
Ya
Ya
Pemotongan Aspal
- Laporan harian
- Data Kuantitas
- Data Kualitas
- Gambar Terlaksana
SELESAI
Urutan pekerjaan:
1. Pembersihan Seal dengan Conditioning Agent.
2. Bagian dalam Seal dilapis dengan Perekat Epoxy.
3. Pembersihan lubang pada dinding tepi dengan Concrete Cleaner dan selanjutnya dilapis Perekat Epoxy.
4. Masukkan Seal ke dalam lubang Joint.
5. Ratakan dan dikembangkan memakai pompa. Udara yang berada di dalam Seal baru bisa dikeluarkan setelah
perekat Epoxy mengering (minimal 24 jam).
6. Pemasangan Seal selesai.
7. Beri tanda lokasi yang akan dipotong setelah pengaspalan.
8. Pemotongan aspal dengan menggunakan Asphalt Cutter.
9. Surface Sealant diisikan pada celah Joint.
1 2
3 4
5 6
7 8
MARET 2018
PEKERJAAN ELASTOMER
Sebelum erection girder dilakukan, elastomer harus terpasang terlebih dahulu. Elastomer berfungsi sebagai
perletakan girder/balok jembatan. Tiap perletakan harus dipasang pada elevasi dan posisi yang benar dan harus
pada perletakan yang rata dan benar di atas seluruh bidang kontak.
Elastomer harus diletakkan sebagaimana ditunjukkan dalam Gambar dan harus ditahan pada posisinya dengan
merekatkan permukaan beton yang berkontak langsung dengan perletakan, menggunakan bahan perekat yang
disetujui untuk mencegah pergeseran perletakan.
Gambar Elastomer
Urutan pekerjaan
1. Setelah Pier Head / Abutment mencapai kekuatan yang disyaratkan untuk menahan beban yang diberikan
girder, permukaan pada lokasi perletakkan girder diratakan.
2. Untuk persiapan pekerjaan pengecoran mortar, dan pemasangan elastomer yang pertama kali harus
dilakukan berkoordinasi dengan tim surveyor agar pemasangan sesuai dengan data survey yang telah ada.
3. Pastikan tipe elastomer yang akan dipasang sudah sesuai dengan gambar desain pada lokasi tersebut.
4. Lokasi perletakan harus ditandai dengan jelas tentang jenis dan tempat pemasangannya. Tim survey
melakukan stake out dan marking untuk memastikan letak dan elevasinya sesuai gambar kerja.
5. Lokasi pekerjaan harus bersih dari kotoran atau material yang tidak terpakai sebelum dilakukan pengecoran
mortar.
6. Apabila level sulit untuk diratakan, dapat diatasi dengan penambahan mortar dari bahan non -shrink dengan
mutu sama atau lebih besar dari beton Pier Head / Abutment.
7. Setelah elastomer terpasang, tim survey akan memeriksa kembali elevasi dan kerataan elastomer terhadap
desain. Jika terdapat perbedaan/ketidaksesuaian maka harus dilakukan perbaikan.
8. Setelah pemasangan elastomer sesuai desain/gambar kerja maka girder dapat dipasang.
MARET 2018
PEKERJAAN PAPAN NAMA JEMBATAN
Papan Nama Jembatan adalah papan monumen yang berisi informasi mengenai jembatan tersebut misalnya
nama, nomor, tahun pembuatan, dan panjang jembatan, selain itu papan nama jembatan juga dapat berupa
papan monumen peresmian.
Metode pelaksanaan:
1. Papan nama jembatan dipesan sesuai dengan gambar perencanaan. Dimana pada papan nama jembatan
tersebut berisikan nama, nomor, tahun pembuatan dan lambang kementerian pekerjaan umum atau keterangan
lain yang telah disetujui direksi pekerjaan.
2. Setelah proses pembuatan papan nama jembatan selesai, maka papan nama jembatan dipasang ditempat yang
sesuai dengan apa yang ditunjukkan gambar rencana, biasanya dipasang di parapet jembatan.
3. Papan nama jembatan dipasang secara manual menggunakan alat bantu dan menggunakan adukan semen
sebagai perekat. setelah itu, finishing dengan membersihkan papan nama jembatan dari kotoran-kotoran seperti
sisa adukan semen atau yang lainnya.
METODE PEKERJAAN
PEMBONGKARAN BETON
Maret 2018
PEKERJAAN PEMBONGKARAN BETON
Metode Pelaksanaan
MULAI
- Metode kerja
- Spesifikasi Pengajuan ijin ke
- Peralatan Direksi Pekerjaan
- Kuantitas
Perbaiki
Disetujui Tidak
Ya
Pengukuran
Ya
Ya
Ya
SELESAI
MARET 2018
PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR
Dalam metode ini akan dibahas tentang pekerjaan minor / lain-lain yang ada di proyek ini, seperti pekerjaan
rambu jalan, marka, dan item-item lain pelengkap jalan.
Urutan Kerja
1. Sebelum dilakukan pekerjaan pengecatan, harus dibuat desain dengan ukuran sesuai ketentuan di
lapangan dan gambar marka.
2. Pemasangan rambu-rambu peringatan pada pengguna jalan.
3. Pembersihan permukaan jalan yang akan dicat sampai bersih, kering dan kemudian dilakukan pre-
marking.
4. Pengecatan marka jalan dilakukan dengan menggunakan Road Marking Equipment diikuti dengan
pengecekan ketebalan lapisan cat sesuai spesifikasi teknis.
Pekerjaan pemasangan dilakukan secara manual / peralatan dengan urutan pekerjaan sebagai berikut :
1. Perakitan, pemasangan plat dan pipa untuk rambu dilakukan di base camp.
2. selanjutnya proses pengecoran kaki rambu pada posisi yang disyaratkan dilakukan pada lokasi
pekerjaan.
3. Perapihan dilakukan sekelompok pekerja dengan alat bantu
C. PEKERJAAN RAMBU JALAN
Rambu jalan berfungsi sebagai petunjuk bagi pengguna jalan agar lebih mudah, teratur, dan aman dalam
berkendara di jalan.
Urutan pekerjaan
Rambu dipabrikasi diluar lokasi pekerjaan untuk kemudian dibawa ke lokasi proyek.
Pemasangan rambu sesuai gambar desain.
D. KERB PRACETAK
Pekerjaan ini meliputi produksi dan memasang kerb pracetak pada lokasi yang ditunjukkan dalam Gambar
atau sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan. Bahan yang digunakan harus sesuai dengan spesifikasi yang
disyaratkan.
Tabel kebutuhan tenaga, bahan, dan alat
No. Tenaga Bahan Alat
1 Mandor Kerb Pracetak Alat bantu
2 Pekerja
Urutan pekerjaan
1. Persiapan landasan kerb. Lokasi yang diperlukan untuk pekerjaan ini harus dibersihkan dan digali sampai
bentuk dan ke dalaman yang diperlukan, dan landasan kerb ini harus dipadatkan sampai suatu
permukaan yang rata
MARET 2018
PEKERJAAN PATOK PENGARAH
Pekerjaan ini dilaksanakan setelah pekerjaan bahu jalan selesai dilaksanakan. Patok pengarah terbuat dari
beton dengan mutu K-175. Metode kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui. Areal patok
pengarah di gali sampai kedalaman tertentu sesuai dengan rencana kedalaman patok. Patok yang telah jadi dan
diterima dilokasi pekerjaan, untuk pemasangannya dilakukan dengan menggali tanah lalu memasang patok dan di
timbun kembali dengan tanah agar patok dapat berdiri dengan benar. Pengecatan patok dapat dilakukan sebelum
atau sesudah patok pengarah dipasang. Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan.
Diagram Pelaksanaan :
MULAI
- Metode kerja
- Spesifikasi Pengajuan ijin ke
- Peralatan Direksi Pekerjaan
- Kuantitas
Perbaiki
Disetujui Tidak
Ya
Persiapan Lahan
Ya
Ya
SELESAI
Gambar Patok Pengarah Jalan
METODE PEKERJAAN
UNIT LAMPU PENERANGAN JALAN
LENGAN TUNGGAL
MARET 2018
PEKERJAAN UNIT LAMPU PENERANGAN JALAN LENGAN TUNGGAL
Urutan Pekerjaan :