Anda di halaman 1dari 147

PEMBANGUNAN JEMBATAN

ASULAIT 2
SETRATEGI PELAKSANAAN

MARET 2018
STRATEGI PELAKSANAAN
Dalam penanganan pekerjaan Pembangunan Jembatan Asulait 2, pengelompokan strategi kerja secara global
yaitu :

1. Pekerjaan Drainase Meliputi:


a) Galian Untuk Selokan Drainase.
b) Pasangan Batu dengan Mortar.
2. Pekerjaan Tanah Meliputi:
a) Galian biasa.
b) Galian struktur.
c) Timbunan biasa.
d) Timbunan pilihan.
e) Penyiapan badan jalan.
3. Pekerjaan perkerasan jalan Meliputi:
a) Lapis pondasi kelas B.
b) Lapis pondasi kelas A.
c) Lapis pondasi kelas S.
d) Perkerasan Aspal.
4. Pekerjaan Perkerasan Aspal Meliputi:
a) Lapis resap pengikat – aspal cair.
b) Lapis perekat – aspal cair.
c) Laston lapis Pondasi (AC-Base).
d) Laston lapis antara (AC-BC).
e) Laston lapis aus (AC-WC).
f) Bahan anti pengelupasan.
5. Pekerjaan Struktur meliputi
a) Bangunan bawah jembatan, yaitu:
 Pekerjaan Bor Pile.
 Pilecap.
 Abutment dan wing wall
b) Bangunan atas jembatan, yaitu:
 Pekerjaan struktur baja,
 Deck slab
 Expantion joint
 Lantai jembatan
c) Expansion Joint tipe baja bersudut.
d) Pengujian jenis PDA.
e) Pengujian Keutuhan Tiang dengan cara Sonic Logging.
f) Pasangan Batu.
g) Bronjong kawat.
h) Perletakan Elastomerik.
i) Papan Nama Jembatan.
6. Dan pekerjaan pelengkap lainnya.
SKEMA STRATEGI PELAKSANAAN

SPMK

Mulai

Mobilisasi SPT dan


Laporan

Pengukuran

Pekerjaan Galian Pekerjaan Galian


Pekerjaan Bor Pile
Drainase Biasa

Pasangan Batu Pekerjaan Galian


Timbunan
dengan Mortar Struktur

Pekerjaan Pile Cap


Penyiapan Badan
Manajemen
Jalan
Mutu
Pekerjaan
Abutment & Wing Wall
Pekerjaan Lapis
Pondasi Agg. B

Pemasangan Rangka Baja

Pekerjaan Lapis
Pondasi Agg. A / S
Lantai Jembatan

Pekerjaan Lapis Perekat

Penghamparan Hotmix

Marka Jalan, Rambu,


Expansion Join, Patok Pengarah,
Unit Lampu Penerangan

Demobilisasi

Pembersihan Akhir

PHO

Selesai
METODE PEKERJAAN
PERSIAPAN

MARET 2018
PEKERJAAN PERSIAPAN
Dalam tahap ini perencanaan pelaksanaan proyek disiapkan secara lebih mendalam dengan memperhatikan
kondisi lingkungan yang ada agar dapat mendukung pelaksanaan pekerjaan dengan maksimal. Pekerjaan ini
mencakup pekerjaan pembersihan, pembongkaran, persiapan base camp dan mobilisasi yang akan digunakan
selama masa pekerjaan. Pekerjaan persiapan merupakan kunci awal suksesnya pelaksanaan pekerjaan (dari
awal sampai dengan akhir proyek).
Tujuan pekerjaan persiapan adalah untuk menyiapkan pelaksanaan semua kegiatan yang disyaratkan dan
mencakup informasi tambahan sebagai berikut :
1. Lokasi base camp Kontraktor dilengkapi dengan denah lokasi umum dan denah detil di lapangan yang
menunjukkan penempatan dari fasilitas Kontraktor.
2. Jadwal pengiriman peralatan yang menunjukkan lokasi asal dari semua peralatan yang tercantum dalam
Daftar Peralatan yang diusulkan dalam Penawaran, dan usulan cara pengangkutan dan jadwal kedatangan
peralatan di lapangan.
3. Setiap perubahan pada peralatan dan personil yang diusulkan harus mendapat persetujuan Direksi
Pekerjaan terlebih dahulu.
4. Jadwal kemajuan yang lengkap dalam format bagan balok (bar chart) yang menunjukkan tiap kegiatan
mobilisasi utama dan kurva kemajuan untuk menyatakan prosentase kemajuan mobilisasi.

Lingkup pekerjaan persiapan yang dilakukan antara lain sebagai berikut :


MULAI

Mobilisasi Personil

Pembuatan Kantor
Lapangan dan Fasilitas

Pengukuran dan Pembuatan Laboratorium,


Mobilisasi Alat
Pemasangan patok Bengkel, dan Gudang

Pembuatan Shop Pemeliharaan &


Drawing Pengaturan Lalu Lintas

Pembersihan Tempat Kerja

SELESAI

Bagan Alir Urutan Kerja Pekerjaan Persiapan


1. Pengadaan fasilitas kontraktor misal: base camp, kantor, barak, bengkel, gudang, fasilitas laboratorium, dan
lain-lain.
2. Mobilisasi alat berat & alat pendukung lainnya. Alat yang akan dimobilisasi semuanya dalam kondisi baik &
siap pakai. Pemilihan peralatan sesuai dengan jenis, kapasitas, maupun jumlah dan sesuai dengan kondisi
lapangan serta volume pekerjaan yang akan ditangani sesuai yang diusulkan dalam penawaran
3. Pengukuran untuk menentukan batas-batas proyek serta sebagai dasar perhitungan kuantitas aktual dan
ploting pekerjaan di lapangan, juga sebagai acuan pembuatan shop drawing.
4. Joint survey diawal pekerjaan diperlukan untuk mengetahui kondisi awal proyek, serta dasar penentuan
lokasi pekerjaan serta perhitungan volumenya.
5. Membuat shop drawing sebagai acuan kerja untuk pelaksanaan di lapangan, dengan mengacu pada hasil
joint survey
6. Dokumentasi awal pekerjaan, pada pelaksanaan kegiatan pekerjaan ini diperlukan suatu urutan kerja yang
matang agar pekerjaan dapat berjalan dengan baik.

PEMBUATAN KANTOR DAN FASILITAS LAPANGAN


Kontraktor akan menyediakan, memelihara, dan pada saat selesainya Kontrak akan membongkar atau
memindahkan semua Kantor lapangan sementara, gudang penyimpanan, barak, bengkel, dll. dimana :
1. Kontraktor akan mengikuti persyaratan dari peraturan Nasional, Propinsi, dan Kota.
2. Kantor lapangan akan ditempatkan sesuai dengan rencana lokasi dan tempat kerja sebagai bagian program
Mobilisasi.
3. Bangunan untuk kantor dan fasilitasnya akan ditempatkan sedemikian rupa sehingga terbebas dari
pencemaran operasi instalasi aspal atau konstruksi.
4. Bangunan akan mengikuti persyaratan/standar yang berlaku, sesuai dengan ketentuan pada Spesifikasi
Khusus (jika ada).
5. Bangunan yang diperlukan untuk penyimpanan bahan-bahan akan disolasi dengan sempurna untuk
mencegah kerusakan bahan-bahan yang disimpan.
6. Dengan persetujuan dari Pemimpin Proyek, pengadaan bangunan tersebut boleh dengan cara menyewa
atau boleh pula dibangun ditempat atau dengan konstruksi prefabrikasi.
7. Kantor lapangan dan gudang penyimpanan sementara akan dibangun diatas pondasi yang layak dan
dilengkapi dengan sambungan untuk pelayanan utilitas.
8. Lokasi untuk kantor lapangan dan sejenisnya akan ditimbun dan diratakan untuk dibuat struktur bangunan,
bebas pengaliran, dikelilingi oleh pagar yang disetujui dan dilengkapi dengan jalan masuk dan tempat parkir
yang berkerikil.
9. Selama jangka waktu penuh dari waktu kontrak, kontraktor akan menyediakan fasilitas penerangan dan
instalasinya.
10. Kontraktor akan menyediakan alat pelindung diri dan peralatan pemadam kebakaran.
11. Kontraktor menyediakan sarana komunikasi lapangan lengkap.
12. Kontraktor harus menyediakan air bersih yang dapat diminum setelah dimasak.
13. Penyediaan fasilitas Kontraktor yang berada di lapangan pekerjaan untuk kepentingan pengawasan
pekerjaan proyek. Operasional penggunaan bangunan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor.
Ketentuan umum bangunan adalah:
a. Base camp
b. Kantor dengan
c. Barak dengan
d. Bengkel dengan
e. Gudang dengan
f. Ruang Laboratorium dengan

Ilustrasi Keet (Direksi/Kontraktor) Ilustrasi ruang Kerja

PEMBUATAN BENGKEL DAN GUDANG


Kontraktor akan mempunyai sebuah bengkel yang sesuai di tempat kerja dengan peralatan yang memadai dan
diperlengkapi dengan tenaga kerja listrik untuk memberi kemungkinan bagi perbaikan pada peralatan yang
digunakan untuk melaksanakan pekerjaan. Kontraktor juga akan menyediakan suatu gudang. Bengkel akan
dikelola oleh kepala mandor yang memenuhi syarat untuk perbaikan mekanis dan mempunyai sejumlah tenaga
montir terampil yang cukup.

PENGUKURAN DAN PEMBUATAN PATOK


Kontraktor akan membuat patok-patok untuk membentuk garis – garis kemiringan jalan sesuai dengan gambar.
Kontraktor akan mengajukan pemberitahuan pematokan dan memperoleh persetujuan Konsultan Pengawas
sebelum memulai pekerjaan. Bila dianggap perlu konsultan pengawas dapat merevisi dan meminta kontraktor
untuk membetulkan patok-patok.

PEMELIHARAAN DAN PENGATURAN LALU LINTAS


Tujuan pekerjaan ini adalah untuk menjamin bahwa selama pelaksanaan pekerjaan aktivitasnya tidak akan
mengganggu aktivitas lalu lintas di sekitar lokasi pekerjaan. Semua jalan yang ada diusahakan tetap terbuka
untuk lalu lintas umum dan dijaga dalam kondisi aman dan dapat digunakan pengguna jalan. Pemukiman di
sepanjang jalan dan yang berdekatan dengan pekerjaan akan disediakan jalan masuk yang aman dan nyaman
ke pemukiman mereka.
Pada pelaksanaan kegiatan pekerjaan ini diperlukan suatu urutan kerja yang matang agar pekerjaan dapat
berjalan dengan baik seperti terlihat pada bagan berikut ini :
MULAI

Pengajuan ijin mulai kerja,


Shop Drawing, Metode
Kerja, Alat, dll

Koordinasi Instansi
Perbaiki
Terkait, Polantas, DLLAJ

Disetujui? Tidak

Ya

A. Sosialisasi melalui media setempat


B. Pengadaan:
- Rambu
- Pagar Proyek
- Lampu
- Seragam & Peralatan Flagman

Inspeksi
Kualitas & Tidak Sempurnakan
Kuantitas

Ya

Pasang Fasilitas Pengaturan Lalu Lintas


& Pemeliharaan

Inspeksi
Tidak Perbaiki
Keberadaan

- Laporan Harian
- Data Kuantitas
- Gambar Terlaksana Ya

SELESAI

Diagram alir pekerjaan pengaturan lalu – lintas

Kontraktor akan menyediakan fasilitas bantu untuk pengaturan lalu lintas seperti :
1. Rambu dan Penghalang (Barrier)
Agar dapat melindungi pekerja dan menjaga kelancaran arus lalu-lintas yang melalui atau di sekitar
pekerjaan, akan dipasang rambu lalu lintas, penghalang dan fasilitas lainnya yang sejenis pada setiap
tempat dimana kegiatan pelaksanaan akan mengganggu lalu lintas umum dan atau sebaliknya. Semua
rambu lalu lintas dan penghalang diberi garis-garis (strips) yang reflektif sehingga terlihat dengan jelas pada
malam hari.
Rambu penutup jalan Moveable Concrete

2. Petugas Bendera / Flagman


Kontraktor akan menyediakan dan menempatkan petugas bendera di tempat kegiatan pelaksanaan yang
mengganggu arus lalu lintas, terutama pada pengaturan lalu lintas satu arah.

Flagman
Konsep umum dari pemeliharaan dan pengaturan lalu-lintas sebagai berikut:
a) Pemeliharaan dan pengaturan lalu lintas bertujuan meminimalisir gangguan lalu lintas akibat aktivitas
pekerjaan proyek, dengan demikian maka tingkat kemacetan lalu lintas dapat dikendalikan dan
demikian sebaliknya.
b) Pemantauan sistem secara berkala dengan melihat trend lalu lintas yang ada berdasarkan kemajuan
pelaksanaan.
c) Rambu lalu lintas, sinyal, peringatan, pagar pembatas, dll akan dipasang pada lokasi konstruksi
maupun daerah rawan lainya, disamping itu koordinasi dengan pihak terkait juga akan dilaksanakan
secara berkala untuk mencari solusi agar kelancaran lalu lintas tetap terjamin.
d) Penempatan flagman pada lokasi pekerjaan maupun daerah rawan lainnya untuk menghindari
terjadinya kecelakaan akibat aktivitas proyek.
e) Pembersihan kotoran akibat aktivitas proyek (sampah, tanah, dll) untuk menghindari tingkat resiko
terjadinya kecelakaan akibat kotoran tersebut.
MOBILISASI
Pekerjaan ini adalah kegiatan untuk memobilisasi/mendatangkan alat-alat berat yang dibutuhkan untuk
pelaksanaan proyek. Kontraktor akan memperhitungkan dengan tepat, penggunaan alat-alat tersebut. Alat-alat
berat yang sudah selesai dipergunakan dalam proyek akan dimobilisasi dari lokasi.
Pelaksanaan pekerjaan mobilisasi dan demobilisasi antara lain:
1. Program mobilisasi akan dilakukan sesuai ketentuan dalam dokumen.
2. Kontraktor akan mendatangkan ke lokasi (mobilisasi) dan mengembalikan (demobilisasi) alat berat sesuai
spesifikasi yang ditentukan dalam dokumen dengan menggunakan alat angkutan darat (trailer/truck besar).
3. Kontraktor akan terus berkonsultasi dengan Konsultan Pengawas Lapangan tentang jenis, kapasitas, dan
spesifikasi alat berat yang akan digunakan pada pelaksanaan pekerjaan.
4. Pekerjaan mobilisasi termasuk pekerjaan pemindahan alat dari satu lokasi ke lokasi dalam satu paket
pekerjaan.
Mobilisasi dari seluruh mata pekerjaan yang terdaftar paling lambat sudah mulai dilaksanakan 30 hari sejak
diterbitkan SPMK, kecuali penyediaan fasilitas dan ketentuan mobilisasi yang bersifat menerus selama masa
pelaksanaan.

PEMBERSIHAN TEMPAT KERJA


Pembersihan tempat kerja merupakan pekerjaan yang dilakukan diawal sebelum seluruh pekerjaan konstruksi
dimulai pekerjaan ini dilaksanakan pada lahan yang tertutup oleh semak – semak dan lainnya. Pembersihan
tempat kerja ini dilaksanakan dengan maksud agar semua objek termasuk material tidak terpakai yang berada di
atas muka tanah dan semua pohon, tonggak, kayu lapuk, serpihan, tumbuhan lainnya, sampah dan rintangan –
rintangan lainnya yang tidak diperuntukkan berada di lokasi pekerjaan benar – benar bersih dan akan dibuang
keluar dari lokasi pekerjaan. Pembongkaran dapat dilakukan dengan menggunakan alat berat dan atau dengan
alat ringan. Pembongkaran harus dilaksanakan dengan hati-hati untuk menghindari kerusakan pada konstruksi
yang masih tetap harus dipertahankan.
Pembersihan lahan dilakukan dengan menggunakan bulldozer maupun tenaga manusia, yang akan didukung
dengan menggunakan alat seperti gergaji dan kapak. Semua material hasil dari pembersihan ini akan dibuang
keluar dari lokasi sesuai arahan Direksi Pekerjaan. Setelah itu dapat dilakukan pekerjaan pengupasan tanah
dengan menggunakan bulldozer. Lapisan tanah yang akan dikupas tergantung dari hasil uji tanah. Material
tanah yang jelek akan dikupas dan dibuang ke lokasi yang telah disediakan kontraktor setelah mendapat
persetujuan Direksi Pekerjaan.

PEMBUATAN SHOP DRAWING


Shop drawing adalah gambar kerja yang dipakai untuk acuan pelaksanaan suatu pekerjaan. Gambar-gambar ini
bersifat detail dan menjadi pedoman pelaksana dalam melaksanakan pekerjaan, yang merupakan pendetilan
dari gambar desain.
Penggambaran shop drawing ini harus mendapatkan persetujuan dari direksi pekerjaan dan konsultan
pengawas terlebih dahulu. Setelah gambar diatas disetujui maka pekerjaan dapat dilaksanakan, bilamana dalam
pelaksanaan ada perubahan-perubahan atau tidak sesuai dengan rencana awal akibat kondisi lapangan maka
dibuat gambar kerja revisi dan dimintakan kembali persetujuan oleh direksi pekerjaan dan konsultan pengawas.

DOKUMENTASI PROYEK
Pengambilan dokumentasi/foto visual biasanya dikerjakan pada kondisi tertentu, yaitu
1. Pekerjaan 0% yaitu saat pekerjaan belum dimulai.
2. Saat pekerjaan mencapai progres lebih kurang 50%
3. Saat pekerjaan mencapai progres 100%
Dokumentasi diambil dengan arah dan tempat yang tetap serta kelihatan latar belakang.
MANAJEMEN KESELAMATAN KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN (K3L)
1. Staff dan Pekerja Lapangan.
Semua staff dan pekerja dalam proyek ini akan diberikan alat pelindung diri. Peraturan - peraturan umum
keselamatan yang berlaku di proyek ini akan diterapkan dengan ketat, semua pegawai-pegawai dan
pekerja-pekerja yang berada di lapangan diwajibkan menggunakan alat pelindung diri dan untuk pekerja
yang bekerja diatas ketinggian lebih dari 2 meter wajib menggunakan sabuk/tali pengaman.

2. Rambu Peringatan dan Pagar Proyek.


Wilayah kerja akan diberi pagar proyek supaya ada barikade bagi masyarakat untuk membedakan bahwa
ada pekerjaan konstruksi. Rambu Peringatan akan dipasang untuk menunjukkan bahaya di lokasi pekerjaan
tersebut. Rambu arah dan informasi akan dipasang untuk pengendalian lalu lintas.

Ilustrasi Peralatan keselamatan dan rambu-rambu peringatan

3. Petugas, Patroli, dan Rapat Untuk K3L Proyek


Selama pekerjaan ini berlangsung, pengawasan rutin oleh petugas K3L akan dilaksanakan secara rutin.
Peraturan K3L dan ketentuan di dalam lapangan akan diikuti oleh seluruh karyawan kontraktor selama
mereka bekerja dalam lokasi proyek.

Pertemuan harian akan dilakukan sebelum memulai setiap pekerjaan untuk membahas bahaya yang terkait
dan untuk mengambil tindakan pencegahan dalam pekerjaan yang akan dilaksanakan. Bagian yang akan
dibahas adalah penanganan khusus yang terkait dengan pekerjaan dan yang harus diperhatikan saat
bekerja di sekitar alat berat seperti fleet penghamparan, AMP, fleet tanah, dan fleet agregat.
Briefing rutin sebelum memulai pekerjaan

4. Pengontrolan K3L.
Pengontrolan K3L dan verifikasi, mencakup verifikasi periodik dari lingkungan kerja yang bersih dan rapi,
peralatan keselamatan yang memadai, persediaan pertolongan pertama yang memadai, dll, serta verifikasi
barang lainnya khusus untuk langkah-langkah rinci dalam Metode Kerja ini.

Ilustrasi pengontrolan pekerjaan


METODE PEKERJAAN
PEMBORAN TERMASUK SPT

MARET 2018
PEKERJAAN PEMBORAN TERMASUK SPT

Uji SPT (SPT = Standard penetration test) adalah uji yang dilakukan dengan cara pengeboran untuk mengetahui
baik perlawanan dinamik tanah maupun pengambilan contoh terganggu dengan teknik penumbukan. Uji SPT
terdiri atas uji pemukulan tabung belah dinding tebal ke dalam tanah dan disertai pengukuran jumlah pukulan
untuk memasukkan tabung belah sedalam 300 mm (1 ft) vertikal
Tabel kebutuhan tenaga, bahan, dan alat
No. Tenaga Bahan Alat
1 Mandor Alat Bor
2 Pekerja Tabung Belah Sampler

Urutan Pekerjaan :

1. Dilakukan pengeboran inti, jika kedalaman pengeboran telah mencapai lapisan tanah yang akan diuji, mata
bor dilepas dan diganti dengan alat yang disebut tabung belah standar (Standar Split barrel sampler).
2. Setelah tabung ini dipasang, bersama-sama dengan pipa bor, alat diturunkan sampai ujungnya menumpu
lapisan tanah dasar, dan kemudian dipukul dari atas.
3. Dilakukan dengan memukul sebuah tabung standar kedalam lubang bor sedalam 450 mm menggunakan
palu 63,5 kg yang jatuh bebas dari ketinggian 760 mm. Yang dihitung adalah jumlah pukulan untuk
melakukan penetrasi sedalam 150 mm. Jumlah pukulan yang digunakan adalah pada penetrasi sedalam
300 mm terakhir.

Ilustrasi Pengambilan Sampel Tanah

Keunggulan SPT adalah :


1) Dapat digunakan untuk mengidentifikasi jenis tanah secara visual
2) Dapat digunakan untuk mendapatkan parameter tanah secara kualitatif melalui korelasi empiris

Ilustrasi Pengeboran untuk SPT


METODE PEKERJAAN GALIAN
UNTUK SELOKAN DRAINASE DAN
SALURAN AIR

MARET 2018
GALIAN UNTUK SELOKAN DRAINASE DAN SALURAN AIR

Pekerjaan ini meliputi penggalian untuk pembuatan selokan baru dan perataan kembali sesuai dengan
spesifikasi yang ditentukan serta memenuhi garis, ketinggian, dan detail yang ditunjukkan dalam gambar.
Pada pelaksanaan kegiatan pekerjaan ini diperlukan suatu urutan kerja yang matang agar pekerjaan dapat
berjalan dengan baik, urutan kerja proyek dapat dilihat seperti bagan berikut ini :
Tabel kebutuhan tenaga, bahan, dan alat
No. Tenaga Bahan Alat
1 Mandor - Excavator
2 Pekerja Dump Truck
3 Alat bantu

MULAI

- Metode Kerja
- Data alat
Pengajuan ijin
- Spesifikasi
- Kuantitas
Perbaiki

Pengaturan Disetujui Direksi


Lalu Lintas Tidak
Pekerjaan

Uitzet/
Bouwplank Ya

Pembersihan & Pengupasan

Inspeksi Tidak Perbaiki

Ya

Penggalian

Inspeksi
Elevasi dan Dimensi Profil Tidak Perbaiki
Saluran
- Laporan harian
- Data Kuantitas
- Gambar Terlaksana Ya

SELESAI

Bagan Alir Urutan Kerja Pekerjaan Galian Untuk Drainase Saluran dan Selokan Air
Urutan pekerjaan
1. Tim Survey melakukan stake out dan marking lokasi pekerjaan, panjang, arah aliran dan kelandaian yang
ditentukan untuk semua selokan yang akan dibentuk/digali sesuai dengan gambar atau detil pelaksanaan
yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
2. Kemudian dilakukan penggalian dengan menggunakan alat excavator. Penggalian dilakukan sebagaimana
yang diperlukan untuk membentuk selokan baru / lama sehingga memenuhi kelandaian dan profil jenis
selokan yang ditunjukkan pada gambar yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan.

Ilustrasi penggalian selokan baru dengan eskavator

3. Selanjutnya tanah bekas galian yang tidak dapat digunakan kembali dibuang dan diratakan sedemikian
rupa sehingga dapat mencegah setiap dampak lingkungan yang mungkin terjadi pada area pembuangan.

Ilustrasi pembuangan hasil galian menggunakan dump truk

4. Kontraktor senantiasa menyediakan drainase yang lancar tanpa terjadinya genangan air dengan
menjadwalkan pembuatan selokan yang sedemikian rupa agar drainase dapat berfungsi dengan baik.
METODE PEKERJAAN
PASANGAN BATU DENGAN MORTAR

MARET 2018
PASANGAN BATU DENGAN MORTAR
Pekerjaan ini meliputi pembuatan selokan terbuka dengan menggunakan pasangan batu mortar (mortared
rubble) sesuai dengan garis, kelandaian dan ukuran dalam gambar dan spesifikasi yang telah ditentukan.
Setelah galian disiapkan dan telah dicek serta diketahui oleh Direksi dan pengawas maka pekerjaan pasangan
batu dengan mortar kami laksanakan namun sebelumnya pekerjaan ini akan kami cakupkan dengan pelapisan
sisi atau dasar selokan dan saluran air dan pebuatan “apron” (lantai golak), lubang masuk dan struktur saluran
kecil lainya dengan menggunakan pasangan batu dengan mortar yang di bangun di atas suatu dasar yang telah
di siapkan memenuhi garis ketinggian, dan dimensi yang ditentukan oleh Direksi dan Pengawas tentunya sesuai
dengan spesifikasi teknik dimana menggunakan tenaga tukang batu dengan kapasitas atau volume sesuai
dengan analisa terlampir,

Tabel kebutuhan tenaga, bahan, dan alat


No. Tenaga Bahan Alat
1 Mandor Batu kali Concrete Mixer
2 Pekerja Pasir Pasang Pompa air
3 Portland Cement Alat Bantu

Pada pelaksanaan kegiatan pekerjaan ini diperlukan suatu urutan kerja yang matang agar pekerjaan dapat
berjalan dengan baik, yakni sebagai berikut :
MULAI

- Metode kerja & alat


- Spesifikasi
Pengajuan ijin
- JMF mortar yang disetujui
- Kuantitas

Uitzet/ Disetujui Tidak Perbaiki


Bouwplank

Ya
Pekerjaan
Galian
Pendatangan Bahan, Batu, Pasir,
Semen di lokasi pekerjaan

Inspeksi Kualitas Tolak, Diangkut ke luar


Tidak
Material lokasi pekerjaan

Ya

Pembuatan Adukan Mortar

Inspeksi
Tidak Perbaiki
Kualitas

Ya

Pemasangan Batu dengan Mortar

Inspeksi
Tidak Perbaiki
Dimensi

Ya

Pengeringan

Siaran, Plester, Acian Pas.


Batu di kepala

Inspeksi
Tidak Perbaiki
Dimensi
- Laporan harian
- Data Kuantitas
- Gambar Terlaksana
Ya

SELESAI

Bagan Alir Urutan Kerja Pekerjaan Pasangan Batu dengan Mortar


Metode Pelaksanaan
1. Tim Survey melakukan stake out dan marking lokasi pekerjaan.
2. Kemudian dilakukan penggalian dengan menggunakan alat excavator, selanjutnya tanah bekas galian
dibuang pada area pembuangan.
3. Setelah penggalian sesuai dengan elevasi yang diinginkan, tahap selanjutnya adalah melakukan
pembentukan profil untuk pasangan.
4. Menentukan komposisi campuran bahan. Semen, pasir, dan air dicampur dan diaduk menjadi mortar
dengan menggunakan alat bantu concrete mixer. Adukan semen untuk pasangan minimal memiliki kuat
tekan yang diisyaratkan.
5. Penghamparan material mortar sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan secara manual dengan alat
bantu.
6. Setelah penghamparan mortar selesai dilakukan, batu diletakkan rapat-rapat secara manual hingga
diusahakan tidak ada celah. Permukaan batu pada bagian permukaan saluran rata dan halus sesuai
dengan bentuk selokan.
7. Celah diantara batu diisi dan dipadatkan dengan mortar dengan permukaan batu tetap terbuka.

SAFETY LINE

Ilustrasi pekerjaan galian struktur untuk tempat saluran

SAFETY LINE

Ilustrasi pekerjaan pasangan batu mortar


METODE PEKERJAAN GALIAN BIASA

MARET 2018
PEKERJAAN GALIAN BIASA
Pekerjaan ini terdiri dari penggalian, pengangkutan, dan pembuangan material hasil galian dari pekerjaan galian
tanah di proyek ini sesuai yang tercantum dalam kontrak.

Pekerjaan ini pada umumnya dilaksanakan untuk menghilangkan lapisan tanah atas (top soil), untuk borrow
material, atau untuk pembuangan waste material, dan untuk pembentukan tanah sesuai dengan Spesifikasi dan
sesuai dengan yang ditampilkan pada gambar atau sebagaimana diarahkan oleh Direksi Pekerjaan.

Tabel kebutuhan tenaga, bahan, dan alat


No. Tenaga Bahan Alat
1 Mandor - Excavator
2 Pekerja Dump Truck
3 Alat bantu

Penggalian dilaksanakan menurut kelandaian, garis, dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau
ditunjukkan oleh Direksi Pekerjaan dan mencakup pembuangan semua bahan yang tidak digunakan untuk
pekerjaan permanen. Pada pelaksanaan kegiatan pekerjaan ini diperlukan suatu urutan kerja yang matang agar
pekerjaan dapat berjalan dengan baik, urutan kerja proyek dapat dilihat seperti bagan berikut ini :
MULAI

- Metode Kerja
- Data alat
Pengajuan ijin
- Spesifikasi
- Kuantitas
Perbaiki
Pengaturan Disetujui Direksi
Lalu Lintas Tidak
Pekerjaan

Uitzet/
Ya
Bouwplank

Pembersihan & Pengupasan

Inspeksi Tidak Perbaiki

Ya

Penggalian

Inspeksi
Tidak Perbaiki
Elevasi, Dimensi

Ya

Inspeksi Bahan
Material Suitable Hasil Galian, Suitable/ Material Unsuitable
Unsuitable

Transport ke Stock Yard Transport ke Disposal Area

- Laporan harian
- Data Kuantitas
- Gambar Terlaksana

SELESAI

Bagan Alir Urutan Pekerjaan Galian


Metode Pelaksanaan
1. Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor akan mengajukan ijin ke Direksi Pekerjaan dengan menyerahkan
rencana metode kerja, peralatan yang digunakan, serta gambar penampang melintang yang menunjukkan
elevasi tanah asli sebelum operasi pembersihan dan pembongkaran, atau penggalian dilaksanakan

2. Perkerjaan galian tanah terdiri dari penggalian, pengangkutan, penyimpanan, atau pembuangan semua
bahan organik seperti lumpur, tanah, dan tanah lapisan atas. Penggalian dilaksanakan menurut kelandaian,
garis, dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau ditunjukkan oleh Direksi Pekerjaan. Lokasi pekerjaan
galian tanah akan dibatasi oleh batas dan profil dari patok kayu. Ilustrasi pekerjaan seperti yang ada
dibawah ini.

'

3. Penggalian tanah dilakukan dengan menggunakan excavator, kemudian alat excavator akan memuat tanah
hasil galian tersebut ke dalam dump truck, dan setelah itu dump truck mengangkut hasil galian ke lokasi
yang sudah ditentukan oleh Direksi Pekerjaan.

Digunakan untuk Dibuang ke


bahan timbunan disposal area

4. Material tanah yang masih dapat dipakai (Suitable material) akan dibawa ke lokasi pekerjaan timbunan
sedangkan untuk Unsuitable material akan dibuang keluar dari lokasi proyek. Pengklasifikasian material
hasil galian sebagai suitable / unsuitable material mengacu pada spesfikasi yang ditentukan atas
persetujuan Direksi Pekerjaan. Kontrol kualitas atas hasil pekerjaan ini adalah inspeksi dimensi dan elevasi
sesuai patok yang ditentukan dalam shop drawing.
METODE PEKERJAAN GALIAN
STRUKTUR

MARET 2018
PEKERJAAN GALIAN STRUKTUR
Pekerjaan galian struktur meliputi : penimbunan kembali dengan bahan yang disetujui, pembuangan bahan
galian yang tidak terpakai, semua keperluan drainase, pemompaan, penimbaan, penurapan, penyokong,
pembuatan tempat kerja atau cofferdam beserta pembongkarannya.

Tabel kebutuhan tenaga, bahan, dan alat


No. Tenaga Bahan Alat
1 Mandor - Excavator
2 Pekerja Dump Truck
3 Pompa Submersible 4”
4 Alat bantu

Pada pelaksanaan kegiatan pekerjaan ini diperlukan suatu urutan kerja yang matang agar pekerjaan dapat
berjalan dengan baik, urutan kerja proyek dapat dilihat seperti bagan berikut ini :

MULAI

- Metode Kerja
- Data alat
Pengajuan ijin
- Spesifikasi
- Kuantitas
Perbaiki
Pengaturan Disetujui Direksi
Lalu Lintas Tidak
Pekerjaan

Uitzet/
Ya
Bouwplank

Pembersihan & Pengupasan

Inspeksi Tidak Perbaiki

Ya

Penggalian

Inspeksi
Tidak Perbaiki
Elevasi, Dimensi

Ya

Inspeksi Bahan
Material Suitable Hasil Galian, Suitable/ Material Unsuitable
Unsuitable

Transport ke Stock Yard Transport ke Disposal Area

- Laporan harian
- Data Kuantitas
- Gambar Terlaksana

SELESAI

Bagan Alir Urutan Pekerjaan Galian


GALIAN STRUKTUR KEDALAMAN 0-2 METER
Pekerjaan penggalian dilaksanakan setelah pemasangan bowplank dalam hal ini penentuan kedalaman
galian.Tanah yang digali oleh Excavator langsung dimuat ke Dump Truck, kemudian diangkut keluar lokasi
proyek.

Ilustrasi Tahap Penggalian Tanah 0 – 2 meter

Setelah perkerjaan galian 0 – 2 meter, pemasangan 1 strut tingkat dan wale akan dimulai. Strut dan bahan wale
menggunakan H-beam, untuk ukuran detail silahkan lihat lampiran A, rencana cofferdam. instalasi pertama
adalah wale untuk semua sisi sekitar, dan akan dilanjutkan untuk instalasi sudut strut (seperti yang ditunjukkan
pada gambar 3). Ini strut layer dan wale akan ditetapkan sekitar 1 m dari atas didorong sheet pile, atau 0,5 m
dari elevasi tanah. Instalasi dan setting untuk strut dan wale akan dilakukan oleh truk derek 25 ton, dan instalasi
baut menggunakan sistem dongkrak hidrolik.

GALIAN STRUKTUR KEDALAMAN 2 – 4 METER


Tanah galian harus dilanjutkan setelah 1 strut lapisan dan dinding finish untuk diinstal. Untuk penggalian tahap
ini, lengan panjang excavator akan diperlukan untuk mencapai tingkat bawah strut 2 dan wale. Mirip dengan
penggalian tahap 1, tanah digali harus dibuang ke luar lokasi proyek oleh truk sampah.

Ilustrasi Tahap Penggalian Tanah Menggunakan Excavator Lengan Panjang

Untuk kedalaman penggalian lebih dari 5 m, lapisan kedua dari wale dan strut harus diminta. Pemasangan
lapisan wale 2 dan strut akan dimulai setelah tahap tanah 2 penggalian mencapai ke tingkat yang pasti. Ini strut
layer dan wale akan ditetapkan sekitar 1,2 m dari 1 strut lapisan dan wale, atau 1,7 m dari elevasi tanah. Urutan
ini bekerja sama dengan lapisan 1 strut dan instalasi wale.
DEWATERING
Dewatering adalah pekerjaan sipil yang bertujuan untuk mengendalikan air (air tanah) agar tidak
menggangu/menghambat proses pelaksanaan suatu pekerjaan konstruksi, terutama untuk pelaksanaan bagian
struktur yang berada dalam tanah dan di bawah muka air tanah. Dimana pelaksanaannya yaitu :

1. Siapkan saluran untuk mengalirkan air tanah yang akan dipompa.


2. Penggalian dilakukan sampai kedalaman rencana, bila belum sampai pada kedalaman rencana sudah
tergenang air yang cukup menggangu pekerjaan galian, maka penggalian dilakukan secara bertahap.
3. Pada setiap tahapan galian dibuat sumur kecil/ selokan untuk tempat pompa isap.
4. Pada setiap sumur kecil/selokan air tersebut dipasang pompa untuk pengeringan (pompa submersiable
lebih baik disbanding pompa biasa).
5. Bila kedalaman galian melebihi kemampuan isap pompa, maka pemompaan dapat diturunkan.
6. Bila galian sangat luas, dapat dilakukan secara bertahap, dan membuat sumur/selokan di beberapa
tempat.

Ilustrasi dewatering
METODE PEKERJAAN
TIMBUNAN

MARET 2018
PEKERJAAN TIMBUNAN
Terdapat 2 macam pekerjaan timbunan yaitu pekerjaan timbunan biasa dari sumber galian dan timbunan pilihan
dari sumber galian. Timbunan pilihan biasanya digunakan sebagai lapis penopang (capping layer) untuk
meningkatkan daya dukung tanah dasar, juga digunakan di daerah dimana bahan sulit dipadatkan dengan baik.

TIMBUNAN BIASA DARI GALIAN

Tabel kebutuhan tenaga, bahan, dan alat


No. Tenaga Bahan Alat
1 Mandor Material Tanah Timbun Motor Grader
2 Pekerja Sheep Foot Roller
3 Water Tanker
4 Dump Truck
5 Excavator

Pekerjaan Timbunan Biasa dari Galian mencakup pengadaan, pengangkutan, penghamparan dan pemadatan
tanah atau bahan berbutir yang disetujui untuk pembuatan timbunan yang diperlukan untuk membentuk dimensi
timbunan sesuai dengan garis kelandaian dan elevasi penampang melintang yang disyaratkan atau disetujui.
Timbunan Biasa dari Galian untuk badan jalan dilaksanakan setelah bidang permukaan yang akan ditimbun
telah dibersihkan dan dilakukan penyiapan badan jalan.

Kesiapan Kerja
Sebelum melakukan pekerjaan ini, akan menyerahkan pengajuan kesiapan (Request / Ijin Pekerjaan) kepada
Direksi Pekerjaan sebelum setiap persetujuan untuk memulai pekerjaan disetujui oleh Direksi Pekerjaan
1. Gambar detail penampang melintang yang menunjukkan permukaan yang telah dipersiapkan untuk
penghamparan timbunan.
2. Hasil pengujian kepadatan yang membuktikan bahwa pemadatan pada permukaan yang telah disiapkan
untuk timbunan yang akan dihampar sesuai yang disyaratkan.
3. Menyiapkan uji sampel sesuai dengan aturan dan persyaratan yang ada.

Metode Pelaksanaan :
Sumber Bahan
1. Bahan timbunan diambil dari hasil galian dari sumber bahan yang disetujui Konsultan Pengawas dan Direksi
Pekerjaan sesuai yang disyaratkan.
2. Timbunan yang diklasifikasikan sebagai timbunan biasa dari galian terdiri dari bahan galian tanah atau
bahan galian batu yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan sebagai bahan yang memenuhi syarat
3. Bahan yang dipilih sebaiknya tidak termasuk tanah yang berplastisitas tinggi dan memenuhi standar
spesifikasi yang ada.

Penghamparan dan Pemadatan


1. Tanah timbunan diangkut langsung ke dalam Dump Truck dengan menggunakan alat angkut mekanis
Excavator dari lokasi galian ke permukaan yang telah disiapkan di lokasi pekerjaan pada saat cuaca cerah
dan disebarkan. Penumpukan tanah timbunan untuk persediaan tidak diperkenankan, terutama selama
musim hujan.
2. Sebelum penghamparan timbunan pada setiap tempat, semua bahan yang tidak diperlukan dibuang
sebagaimana diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan sesuai dengan yang disyaratkan.
3. Bilamana tinggi timbunan satu meter atau kurang, dasar pondasi timbunan harus dipadatkan (termasuk
penggemburan dan pengeringan atau pembasahan bila diperlukan) sampai 15 cm bagian permukaan atas
dasar pondasi memenuhi kepadatan yang disyaratkan untuk timbunan yang ditempatkan di atasnya.
4. Timbunan ditempatkan ke permukaan yang telah disiapkan dan disebar meggunakan alat Motor Grader
dalam lapisan yang merata yang bila dipadatkan akan memenuhi toleransi tebal lapisan yang disyaratkan.
5. Bilamana timbunan dihampar lebih dari satu lapis, lapisan-lapisan tersebut sedapat mungkin dibagi rata
sehingga sama tebalnya.
6. Segera setelah penempatan dan penghamparan timbunan, setiap lapis dipadatkan dengan peralatan
pemadat Vibratory Roller atau pemadat yang memadai dan disetujui Direksi Pekerjaan sampai mencapai
kepadatan yang disyaratkan.
7. Pemadatan timbunan tanah dilaksanakan hanya bilamana kadar air bahan berada dalam rentang 3 % di
bawah kadar air optimum sampai 1% di atas kadar air optimum. Kadar air optimum didefinisikan sebagai
kadar air pada kepadatan kering maksimum yang diperoleh bilamana tanah dipadatkan sesuai dengan
syarat yang ditentukan.
8. Timbunan dipadatkan mulai dari tepi luar dan bergerak menuju ke arah sumbu jalan sedemikian rupa
sehingga setiap ruas akan menerima jumlah usaha pemadatan yang sama. Bilamana memungkinkan, lalu
lintas alat-alat konstruksi dapat dilewatkan di atas pekerjaan timbunan dan lajur yang dilewati harus terus
menerus divariasi agar dapat menyebarkan pengaruh usaha pemadatan dari lalu lintas tersebut.
9. Bilamana bahan timbunan dihampar pada struktur, maka pelaksanaan dilakukan sedemikian rupa agar
timbunan pada kedua sisi selalu mempunyai elevasi yang hampir sama.
10. Bilamana bahan timbunan dapat ditempatkan hanya pada satu sisi abutment, tembok sayap, pilar, tembok
penahan atau tembok kepala gorong-gorong, maka tempat-tempat yang bersebelahan dengan struktur tidak
boleh dipadatkan secara berlebihan karena dapat menyebabkan bergesernya struktur atau tekanan yang
berlebihan pada struktur.
11. Terkecuali disetujui oleh Direksi Pekerjaan, timbunan yang bersebelahan dengan ujung jembatan tidak
boleh ditempatkan lebih tinggi dari dasar dinding belakang abutment sampai struktur bangunan atas telah
terpasang. Setiap lapisan timbunan yang dihampar akan dipadatkan seperti yang disyaratkan, diuji
kepadatannya dan diterima oleh Direksi Pekerjaan sebelum lapisan berikutnya dihampar.
PENDATANGAN MATERIAL
DUMP

PER LAYER

PENGHAMPARAN MATERIAL
MOTOR
BULLDO

PEMADATAN TANAH
VIBRO ROLLER WAT ER T ANK

Dilakukan
Trial Pemadatan

Pelaksanaan timbunan biasa


MULAI

- Data material
- Metode kerja
Pengajuan ijin
- Data alat
- Kuantitas

Pengaturan
Lalu Lintas Disetujui Direksi
Tidak Perbaiki
Pekerjaan
Uitzet/
Bouplank
Ya

Pendatangan Material Timbunan

Inspeksi
Tolak, Diangkut keluar
Kualitas Tidak
lokasi pekerjaan
Material

Ya

Penghamparan Material Timbunan

Cek Tebal
Tidak Sesuaikan
Hamparan

Ya

Dikeringkan, > OMC (Optimum Inspeksi < OMC (Optimum


Dibasahi
Diangin-anginkan Moisture Content) Kadar Air Moisture Content)

Ya

Pemadatan

Tidak

Tes Kepadatan
Sand Cone
- Laporan harian
- Data Kuantitas
Ya - Gambar Terlaksana

SELESAI

Bagan Alir Urutan Kerja Pekerjaan Timbunan


TIMBUNAN PILIHAN DARI SUMBER GALIAN

Tabel kebutuhan tenaga, bahan, dan alat


No. Tenaga Bahan Alat
1 Mandor Material Tanah Timbun Motor Grader
2 Pekerja Sheep Foot Roller
3 Water Tanker
4 Dump Truck
5 Excavator

Pekerjaan Timbunan Pilihan mencakup pengadaan, pengangkutan, penghamparan dan pemadatan tanah
atau bahan berbutir yang disetujui untuk pembuatan timbunan, untuk penimbunan kembali galian pipa atau
struktur dan untuk timbunan umum yang diperlukan untuk membentuk dimensi timbunan sesuai dengan
garis, kelandaian dan elevasi penampang melintang yang disyaratkan atau disetujui.

Kesiapan Kerja
Sebelum melakukan pekerjaan ini, akan menyerahkan pengajuan kesiapan kepada Direksi Pekerjaan
sebelum setiap persetujuan untuk memulai pekerjaan disetujui oleh Direksi Pekerjaan :
1. Gambar detil penampang melintang yang menunjukkan permukaan yang telah dipersiapkan untuk
penghamparan timbunan.
2. Hasil pengujian kepadatan yang membuktikan bahwa pemadatan pada permukaan yang telah
disiapkan untuk timbunan yang akan dihampar sesuai yang disyaratkan
3. Menyiapkan uji sampel sesuai dengan aturan dan persyaratan yang ada.

Metode Pelaksanaan :
Sumber Bahan
1. Bahan timbunan dipilih dari sumber galian yang disetujui Konsultan Pengawas dan Direksi Pekerjaan
sesuai yang disyaratkan.
2. Timbunan yang diklasifikasikan sebagai timbunan pilihan terdiri dari bahan timbunan yang disetujui oleh
Direksi Pekerjaan sebagai bahan yang memenuhi syarat
3. Bahan yang dipilih sebaiknya tidak termasuk tanah yang berplastisitas tinggi dan memenuhi standar
spesifikasi yang ada.

Penghamparan dan Pemadatan


1. Bahan timbunan diangkut langsung ke dalam Dump Truk dengan menggunakan alat angkut mekanis
Wheel Loader dari Quarry ke permukaan yang telah disiapkan di lokasi pekerjaan pada saat cuaca
cerah dan disebarkan. Penumpukan bahan timbunan untuk persediaan tidak diperkenankan, terutama
selama musim hujan.
2. Sebelum penghamparan timbunan pada setiap tempat, semua bahan yang tidak diperlukan dibuang
sebagaimana diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan sesuai dengan yang disyaratkan.
3. Bilamana tinggi timbunan satu meter atau kurang, dasar pondasi timbunan harus dipadatkan (termasuk
penggemburan dan pengeringan atau pembasahan bila diperlukan) sampai 15 cm bagian permukaan
atas dasar pondasi memenuhi kepadatan yang disyaratkan untuk timbunan yang ditempatkan
diatasnya.
4. Timbunan ditempatkan ke permukaan yang telah disiapkan dan disebar meggunakan alat Motor Grader
dalam lapisan yang merata yang bila dipadatkan akan memenuhi toleransi tebal lapisan yang
disyaratkan.
5. Bilamana timbunan dihampar lebih dari satu lapis, lapisan-lapisan tersebut sedapat mungkin dibagi rata
sehingga sama tebalnya.
6. Segera setelah penempatan dan penghamparan timbunan, setiap lapis dipadatkan dengan peralatan
pemadat Vibratory Roller atau pemadat yang memadai dan disetujui Direksi Pekerjaan sampai
mencapai kepadatan yang disyaratkan.
7. Pemadatan timbunan tanah dilaksanakan hanya bilamana kadar air bahan berada dalam rentang 3 %
di bawah kadar air optimum sampai 1% di atas kadar air optimum. Kadar air optimum didefinisikan
sebagai kadar air pada kepadatan kering maksimum yang diperoleh bilamana tanah dipadatkan sesuai
dengan syarat yang ditentukan.
8. Timbunan dipadatkan mulai dari tepi luar dan bergerak menuju ke arah sumbu jalan sedemikian rupa
sehingga setiap ruas akan menerima jumlah usaha pemadatan yang sama. Bilamana memungkinkan,
lalu lintas alat-alat konstruksi dapat dilewatkan di atas pekerjaan timbunan dan lajur yang dilewati harus
terus menerus divariasi agar dapat menyebarkan pengaruh usaha pemadatan dari lalu lintas tersebut.
9. Bilamana bahan timbunan dihampar pada struktur, maka pelaksanaan dilakukan sedemikian rupa agar
timbunan pada kedua sisi selalu mempunyai elevasi yang hampir sama.
10. Bilamana bahan timbunan dapat ditempatkan hanya pada satu sisi abutment, tembok sayap, pilar,
tembok penahan atau tembok kepala gorong-gorong, maka tempat-tempat yang bersebelahan dengan
struktur tidak boleh dipadatkan secara berlebihan karena dapat menyebabkan bergesernya struktur
atau tekanan yang berlebihan pada struktur.
11. Terkecuali disetujui oleh Direksi Pekerjaan, timbunan yang bersebelahan dengan ujung jembatan tidak
boleh ditempatkan lebih tinggi dari dasar dinding belakang abutment sampai struktur bangunan atas
telah terpasang.
12. Setiap lapisan timbunan yang dihampar akan dipadatkan seperti yang disyaratkan, diuji kepadatannya
dan diterima oleh Direksi Pekerjaan sebelum lapisan berikutnya dihampar.
MULAI

- Data material
- Metode kerja
Pengajuan ijin
- Data alat
- Kuantitas

Pengaturan
Lalu Lintas Disetujui Direksi
Tidak Perbaiki
Pekerjaan
Uitzet/
Bouplank
Ya

Pendatangan Material Timbunan

Inspeksi
Tolak, Diangkut keluar
Kualitas Tidak
lokasi pekerjaan
Material

Ya

Penghamparan Material Timbunan

Cek Tebal
Tidak Sesuaikan
Hamparan

Ya

Dikeringkan, > OMC (Optimum Inspeksi < OMC (Optimum


Dibasahi
Diangin-anginkan Moisture Content) Kadar Air Moisture Content)

Ya

Pemadatan

Tidak

Tes Kepadatan
Sand Cone
- Laporan harian
- Data Kuantitas
Ya - Gambar Terlaksana

SELESAI

Bagan Alir Urutan Kerja Pekerjaan Timbunan


METODE PEKERJAAN PENYIAPAN
BADAN JALAN

MARET 2018
PEKERJAAN PENYIAPAN BADAN JALAN
Pekerjaan ini mencakup penyiapan, penggaruan dan pemadatan permukaan tanah dasar. Pekerjaan penyiapan
badan jalan dilakukan sebelum pekerjaan lapisan pondasi untuk perkerasan dimulai, permukaan tanah hasil
timbunan atau galian harus dalam kondisi siap (kuat, solid, bersih,.dan sudah terbentuk).

Tabel kebutuhan tenaga, bahan, dan alat


No. Tenaga Bahan Alat
1 Mandor Motor Grader
2 Pekerja Vibratory Roller
3 Water Tanker (jika diperlukan)

Bilamana permukaan tanah dasar disiapkan terlalu dini tanpa segera diikuti oleh penghamparan lapis pondasi
bawah, maka permukaan tanah dasar dapat menjadi rusak. Oleh karena itu, luas pekerjaan penyiapan tanah
dasar yang tidak dapat dilindungi pada setiap saat harus dibatasi sedemikian rupa sehingga daerah tersebut
yang masih dapat dipelihara dengan peralatan yang tersedia dan Kontraktor harus mengatur penyiapan tanah
dasar dan penempatan bahan perkerasan dimana satu dengan lainnya berjarak cukup dekat.

Pekerjaan ini memerlukan urutan dari langkah – langkah kerja seperti yang tampak dalam bagan alir seperti
dibawah ini :
MULAI

- Data material
- Metode kerja
Pengajuan ijin
- Data alat
- Kuantitas

Pengaturan
Lalu Lintas Disetujui Direksi
Tidak Perbaiki
Pekerjaan
Pekerjaan
Galian
Ya
Pekerjaan
Timbunan Pembentukan kembali permukaan
tanah

Inspeksi Profil
Tidak Perbaiki
Penampang

Ya

Pemadatan
Cek Kepadatan Tidak
kembali
- Laporan harian
- Data Kuantitas
- Gambar Terlaksana Ya

SELESAI

Bagan Alir Pekerjaan Penyiapan Badan Jalan


Metode Pelaksanaan:

1. Permukaan tanah hasil galian atau timbunan kembali dibentuk dan diratakan menggunakan motor grader
sesuai profil penampang yang ada di gambar kerja.

Ilustrasi perataan permukaan tanah

2. Permukaan yang sudah rata sesuai profil kembali dipastikan kepadatannya, apabila berdasarkan
pengecekan kepadatan belum sesuai yang disyaratkan, maka proses pemadatan dengan menggunakan
vibro roller akan dilaksanakan.

Ilustrasi pemadatan dengan vibro roller

3. Jika diperlukan, selama proses pemadatan akan digunakan water tank truck untuk membasahi permukaan
tanah yang akan dipadatkan agar tercapai kadar air optimum.

Ilustrasi pembasahan dan pemadatan untuk mencapai kadar air optimum

4. Kontrol kualitas atas hasil pekerjaan ini adalah inspeksi dimensi dan elevasi sesuai patok yang ditentukan
dalam shop drawing dan test kepadatan badan jalan yang akan dilanjutkan ke pekerjaan lapis pondasi.
METODE PEKERJAAN
PONDASI AGREGAT KELAS S

MARET 2018
PEKERJAAN LAPIS PONDASI AGREGAT KELAS - S

Lapis pondasi Agregat Klas S digunakan pada bahu jalan tanpa penutup aspal tebal padat 15 cm, dengan
kondisi elevasi permukaan dan kemiringan melintang mengacu pada Spesifikasi Teknik. Bahan Material Klas S
terdiri dari fraksi Agregat Kasar (tertahan saringan No. 4), dan Faraksi Agregat Halus(lolos saringan No. 4)
dengan rentang komposisi dan syarat spesifikasi bahan yang diatur dalam Spesifikasi Teknik.

Tabel kebutuhan tenaga, bahan, dan alat


No. Tenaga Bahan Alat
1 Mandor Agregat Kelas S Wheel Loader
2 Pekerja Dump truck
3 Motor Grader
4 Vibratory Roller
5 Water Tanker
6 Alat bantu

Pekerjaan dilakukan secara mekanik (memakai alat berat) dengan urutan pekerjaan sebagai berikut :
1. Wheel loader memuat material Agregat yang telah dicampur dari base camp /stock file ke dalam dump
truck.
2. selanjutnya dibawa kelokasi pekerjaan.
3. Material dihampar di lokasi keja dengan menggunakan Vibrator roller, dengan tetap menjaga tebal
hamparan pada yang disyaratkan dalam gambar.
4. Untuk menjaga kadar air bahan yang disyaratkan dalam rentang Spesifikasi, maka sebelum pemadatan
dapat dilakukan penyiraman material hamparan dari segregasi sebelum pemadatan dengan menggunakan
alat bantu.
METODE PEKERJAAN
PONDASI AGREGAT A & B

MARET 2018
PEKERJAAN LAPIS PONDASI AGREGAT A & B

Pekerjaan ini terdiri dari pemasokan raw material, pengolahan, pengangkutan, penghamparan, penyiraman air,
dan pemadatan agregat bergradasi di atas permukaan yang telah dipersiapkan, sesuai dengan detail yang
ditunjukkan pada gambar atau sebagaimana diarahkan oleh Direksi Pekerjaan. Pengolahan mencakup
penghancuran dengan alat stone crusher, menyaring, memisahkan, mencampur, dan setiap operasi lainnya
yang diperlukan untuk menghasilkan bahan sesuai dengan persyaratan di spesifikasi teknis. Metode ini
menjelaskan pekerjaan lapis pondasi agregat kelas A. Lapis pondasi agregat kelas A yang ada dibawahnya
dinyatakan diterima.

Tabel kebutuhan tenaga, bahan, dan alat


No. Tenaga Bahan Alat
1 Mandor Agregat Kelas A Stone Crusher
2 Pekerja Wheel Loader
3 Dump truck
4 Motor Grader
5 Vibratory Roller
6 Water Tanker

Metode Pelaksanaan

Raw material didatangkan oleh supplier ke base camp stone crusher. Raw material akan dipecah menjadi fraksi
aggregate dengan menggunakan alat stone crusher, dari beberapa fraksi agregat hasil produksi stone crusher
akan dicampur menjadi material LPA sesuai job mix yang sudah terlebih dahulu disyahkan dan disetujui Direksi
Pekerjaan. Pencampuran fraksi agregat menggunakan alat wheel loader. Pekerjaan produksi agregat ini
memerlukan urutan dari langkah – langkah kerja seperti yang tampak dalam bagan alir berikut :
MULAI

- Spesifikasi
Pengajuan ijin
- Data alat

Perbaiki

Disetujui oleh
Tidak
Direksi Pekerjaan

Ya

Pengadaan material penyusun

Cek kesesuaian
mutu bahan dengan Tidak Ganti bahan
spesifikasi

Ya

Cek kesesuaian
Perbaikan alat /
peralatan dengan Tidak
ganti alat uji
standar pengujian

Ya

Uji Coba Campuran

Test Gradasi
Tidak Disesuaikan
(Analisa Saringan)

Ya

Uji Coba Pemadatan

Hasil tes sesuai


Tidak Perbaiki
spesifikasi

Ya

Produksi LPA / LPB di Base Camp


- JMF
- Data Kualitas
- Data Pemadatan

Transport LPA / LPB ke lokasi pekerjaan

SELESAI

Bagan Alir JMF dan Produksi Lapis Pondasi Agregat Kelas A & B
Kontrol kualitas atas hasil pekerjaan produksi LPA adalah test sampling kekerasan agregat dan tes gradasi hasil
campuran seperti yang disyaratkan dalam dokumen spesifikasi.
Selama belum diperlukan untuk proses penghamparan di lokasi pekerjaan, material LPA dan LPB tetap akan
disimpan dilokasi base camp crusher.

Ilustrasi pekerjaan lapis pondasi agregat A & B

Jika dilokasi rencana penghamparan sudah dinyatakan siap, maka material LPA diangkut menuju lokasi
pekerjaan dengan menggunakan dump truck. Pekerjaan penghamparan material LPA memerlukan urutan dari
langkah – langkah kerja seperti yang tampak dalam bagan alir berikut :
MULAI

- JMF yang disetujui


- Spesifikasi
- Metode kerja Pengajuan ijin
- Data alat
- Kuantitas
Perbaiki

Pek. Uitset /
Bouwplank Disetujui Tidak

Ya
Pengaturan
Lalu Lintas
Produksi & pengiriman material ke site

Pekerjaan
LPB

Inspeksi
Tolak, diangkut keluar
Kualitas Tidak
lokasi pekerjaan
Material

Ya

Digaru, Diangin- > OMC (Optimum Inspeksi < OMC (Optimum


Dibasahi
anginkan Moisture Content) Kadar Air Moisture Content)

Ya

Dihampar sesuai ketebalan

Cek ketebalan
Tidak Perbaiki
hamparan

Ya

Dipadatkan

Cek Density, jumlah


lintasan pemadatan, Tidak Perbaiki
Dimensi, Elevasi

- Lap. Harian
- Data Kuantitas
- Data Kualitas Ya
- Gambar Terlaksana

SELESAI

Bagan Alir Penghamparan Lapis Pondasi Agregat Kelas A & B


Material agregat akan diangkut ke site ketika kondisi di lapangan telah siap. Setelah material sampai di site,
selanjutnya agregat akan dihamparkan dengan menggunakan alat motor grader sesuai dengan alinyemen
yang sudah ditentukan oleh surveyor dengan alat bantu patok ukur. Lapis Pondasi Agregat tidak boleh
ditempatkan, dihampar, atau dipadatkan sewaktu turun hujan.

Pengangkutan material dengan menggunakan dump truck dan menghampar dengan motor grader.

Ketebalan hamparan material mengikuti ketentuan yang disyaratkan. Setelah material dihampar maka
dilakukan pemadatan menggunakan vibro roller dengan memperhatikan kadar air material tersebut
sehingga hasil pemadatan dapat optimum. Jika kadar air material kurang dari optimum maka harus diberi
tambahan air dalam kuantitas yang cukup sedangkan bila kadar air material lebih dari kadar air optimum
maka material harus digaru/diangin – anginkan pada cuaca kering terlebih dahulu.

Pemadatan dengan menggunakan Vibro roller dan menjaga kadar air optimum dengan water tanker.

Kontrol kualitas atas hasil pekerjaan ini adalah inspeksi dimensi dan elevasi sesuai patok yang ditentukan
dalam shop drawing dan test kepadatan lapis pondasi agregat.. Pada permukaan semua Lapis Pondasi
Agregat tidak boleh terdapat ketidakrataan yang dapat menampung air.
METODE PEKERJAAN PERKERASAN
ASPAL

MARET 2018
PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL (FLEXIBLE PAVEMENT).

Rencana dan Metode Kerja ini mencakup kegiatan produksi material hot mix di AMP, transportasi material hot mix
dari AMP ke site, dan proses pelaksanaan di site (pembersihan, penghamparan, dan pemadatan). Termasuk
didalamnya penjelasan mengenai pekerjaan dari lapis resap pengikat, lapis perekat, laston lapis aus (AC-WC),
laston lapis antara (AC-BC), laston lapis pondasi (AC Base), AC-WC Asbuton P, AC-BC Asbuton P, AC-Base
Asbuton P.

Tabel kebutuhan tenaga, bahan, dan alat (Lapis Resap Pengikat & Lapis Perekat)
No. Tenaga Bahan Alat
1 Mandor Aspal Asphalt Distributor
2 Pekerja Kerosene Compressor

Tabel kebutuhan tenaga, bahan, dan alat Perkerasan Aspal


No. Tenaga Bahan Alat
1 Mandor Agregat Kasar Wheel Loader
2 Pekerja Agregat Halus AMP
3 Aspal Minyak (dibayar terpisah) Genset
4 Filler Dump Truck
5 Asphalt Finisher
6 Tandem Roller
7 P. Tyre Roller

Proses Kegiatan Produksi Hot Mix

Sebelum material hot mix diproduksi, diperlukan suatu Job Mix Formula (JMF) yang tepat agar material yang
dihasilkan nantinya memenuhi spesifikasi yang ditentukan. Pembuatan JMF dilakukan dengan beberapa tahapan
dimulai dari pengujian mutu bahan, penentuan gradasi agregat gabungan, pembuatan formula di laboratorium.
Setelah itu dilakukan uji pembuatan campuran dan uji pemadatan untuk menentukan ranc angan campuran dan
jumlah lintasan pemadatan (trial pemadatan) yang akan digunakan sebagai acuan produksi dan penghamparan
nantinya. Pekerjaan penentuan rancangan campuran (JMF) ini memerlukan urutan dari langkah – langkah kerja
seperti yang tampak dalam bagan alir berikut :
MULAI

- Data Alat
Pengajuan ijin
- Spesifikasi

Disetujui Tidak Perbaiki

Ya

Penentuan Material Penyusun

Cek kesesuaian
mutu bahan dengan Tidak Ganti bahan
spesifikasi

Ya

Cek kesesuaian
Perbaikan alat /
peralatan dengan Tidak
ganti alat uji
standar pengujian

Ya

Pembuatan FCR untuk mengetahui


karakteristik campuran dari bin dingin

Cek kesesuaian Perbaikan


karakteristik campuran Tidak gradasi, jika perlu
dengan spesifikasi ganti bahan

Ya

Kalibrasi bukaan bin dingin dan menentukan bukaannya.


Selanjutnya pengambilan contoh dari bin panas dan diuji gradasinya

Penentuan komposisi tiap bin sesuai gradasi rencana, selanjutnya


pembuatan FCR untuk mengetahui karakteristik campuran. Hasil
yang diperoleh dievaluasi untuk menentukan kadar aspal optimum

Uji coba pencampuran di AMP untuk melihat kesesuaian


operasional dengan rencana (sebelumnya periksa kondisi AMP)

Jika perlu / jika terjadi


Sesuai dengan
Tidak banyak overflow lakukan
rencana
perubahan gradasi

Ya

Uji coba pemadatan di lapangan untuk menentukan


jumlah lintasan pemadat

Perubahan gradasi /
Campuran beraspal
Tidak penambahan pasir pada
mudah dipadatkan
proporsi yang diijinkan

Ya

SELESAI

Bagan Alir JMF Hot Mix


Setelah Job Mix Formula (JMF) disetujui barulah material hot mix mulai dapat diproduksi. Material hot mix
akan diproduksi dengan menggunakan alat Asphalt Mixing Plant (AMP). Proses kegiatan produksi hot mix
memerlukan urutan/langkah – langkah kerja sebagai berikut:

MULAI

- JMF yang disetujui


- Data material Pengajuan ijin
- Data alat
Perbaiki

Disetujui Tidak

Ya

Persiapan Material dan AMP

Cek suhu aspal,


material agregat & Sesuaikan /
Tidak
fungsi bagian AMP Perbaiki
lancar/baik

Ya

Timbang Aspal, Agregat & Filler


sesuai JMF yang disetujui

Mixing campuran Aspal, Agregat &


Filler, Sampel rata

Tuang Hotmix diatas Dump Truck

Cek suhu hotmix,


ambil untuk test Tidak Tolak, ganti
ekstraksi

Ya

Bawa Hotmix ke lokasi pekerjaan


- Lap. Harian
- Data Kuantitas
- Data Kualitas

SELESAI

Bagan Alir Produksi Hot Mix


Material penyusun hotmix terdiri dari agregat halus dan agregat kasar didatangkan ke base camp AMP.
Agregat dikirim dengan menggunakan Dump Truck sebagai hasil produksi pemecahan batu yang dilakukan
dengan menggunakan alat stone crusher. Sedangkan Bitumen atau asphalt dikirim oleh supplier aspal
dengan menggunakan bitutainer atau truck tangki aspal untuk selanjutnya disimpan di ketel aspal AMP.
Setelah material hot mix diproduksi selanjutnya akan dibawa ke lokasi site.

Gambar AMP

Metode Pelaksanaan

Pekerjaan aspal dapat dimulai setelah mendapat persetujuan dari Direksi Pekerajaan. Kondisi di lokasi
pekerjaan seperti kesiapan permukaan jalan yang akan diaspal, pengendalian lalu lintas, serta cuaca harus
diperhatikan sebelum pekerjaan pengaspalan dimulai. Proses kegiatan pelaksanaan hot mix di site
memerlukan urutan/langkah – langkah kerja sebagai berikut:
MULAI

- JMF yang disetujui


- Metode kerja Pengajuan ijin
- Data alat pelaksanaan
- Gambar kerja
Perbaiki

Disetujui Tidak

Ya Ya Ya

Kesiapan Pengendalian
Batasan cuaca
permukaan jalan lalu – lintas

Sesuaikan /
Cek Tidak
Perbaiki

Ya

Pengiriman material hotmix ke site

Ganti material

Cek suhu hotmix


Tidak
yang disetujui

Ya

Tuang material ke Finisher

Pekerjaan Tack
Coat / Prime Coat

Hampar dengan Finisher sesuai ketebalan

Cek ketebalan Tidak Sesuaikan

Ya

Pemadatan dengan Tandem Roller & Tire


Roller (jumlah lintasan sesuai trial)

Cek visual
Tidak Repair / Rework
kerataan

Ya

Finishing pemadatan dengan Tandem Roller

Repair / Rework

Tes Core Drill,


Ekstraksi, Cek Tidak
Elevasi

- Lap. Harian
- Data Kuantitas
Ya - Data Kualitas
- Gambar Terlaksana

SELESAI
Bagan Alir Penghamparan Hot Mix

Ilustrasi urutan pekerjaan aspal

Persiapan. Tahap ini, ada beberapa langkah yang harus dipersiapkan, seperti:
1. Sampel Material. Pengadaan bahan sampel yang akan digunakan untuk pekerjaan ini dari
pemasok /sub-kontraktor, termasuk sumber bahan dan karakteristik yang sesuai dengan
spesifikasi.
2. Pengujian. Uji material dalam memenuhi persyaratan teknis / spesifikasi dari Job Mix Formula.
3. Job Mix Formula. Rancang campur yang dipakai berdasarkan hasil uji/tes berkenaan dengan
karakteristik bahan/material yang dipakai sehingga diperoleh kekuatan sesuai dengan spesifikasi
yang ditentukan.
4. Percobaan Pemadatan. Sebelum memulai pekerjaan dilapangan, uji coba pemadatan harus
sesuai dengan panduan untuk keadaan dilapangan sebenar-benarnya. Jika Uji coba ini sukses
dan diterima oleh Engineer maka pekerjaan yang sebenarnya dapat dilaksanakan.
5. Pemeriksaan. Sebelum memulai pekerjaan, kondisi semua peralatan harus diperiksa untuk
menghindari kegagalan selama pekerjaan berlangsung. Semua peralatan harus dalam kondisi
siap beroperasi, semua alat pendukung harus bersih dari kotoran dan bahan-bahan lain yang
menggangu. Mantel hujan harus selalu siap tersedia untuk keadaan darurat, seperti hujan atau
angin kencang.
6. Personil. Setiap personil, seperti Pengawas, Operator, Laboran, Mekanik, Pekerja, dll harus
selalu siap dan berada di lapangan.

Sebelum memulai pekerjaan, dilaksanakan survei bersama lebih dahulu untuk menentukan
pengaturan jalur penghamparan dari setiap lapisan. Ini harus dilakukan untuk memastikan bahwa
lokasi pekerjaan sudah siap. Vertikal dan Horizontal line string harus dipasang sebelumnya sebagai
pedoman untuk elevasi. Jenis survei ini untuk memeriksa elevasi horisontal dan vertikal yang sesuai
dengan desain / finish grade. Data dari hasil survei bersama akan digunakan sebagai pedoman untuk
memulai pekerjaan yang mewakili kondisi aktual di lapangan.

Mobilisasi. Semua peralatan yang akan digunakan untuk pekerjaan dimobilisasi dari base camp ke
lokasi penghamparan dengan menggunakan trailer atau flat bed truck.

Ilustrasi Mobilisasi Asphalt Finisher

Persiapan Permukaan.
Langkah Pertama: sebagian besar minyak agresif dan kotoran tidak dapat langsung dihapus dengan
kompresor udara, sehingga tekanan jet air yang tinggi akan dibutuhkan untuk persiapan lapisan
permukaan awal / clearing.

Langkah Kedua: segera sebelum menghamparkan bahan aspal, lokasi harus bebas dari semua
kotoran lepas, minyak dan materi yang lain, dengan menggunakan kompresor udara. Jika ada lokasi
yang sulit dijangkau oleh kompresor udara, maka pembersihan dilakukan dengan menggunakan kuas
baja.
Pembersihan Lokasi penghamparan Menggunakan Air Compressor

Kontrol Elevasi. Akan dilaksanakan setelah staking-out dengan menggunakan benang / tali yang
berfungsi sebagai pedoman elevasi ketebalan aspal, ukuran dari titik off-set garis tengah di tepi dalam
aspal dan di sisi luar jalan aspal.

Asphalt Finisher
Detail “A” Cable string support Cable string

5m 5m 5m

Sampel Kontrol Elevasi & Ketebalan dengan Benang /Tali /Kabel

Mixing. Mixing hot mix dilaksanaakan di Asphalt Mixing Plant (AMP) yang telah dicek kalibrasi
timbangannya. Hasil komposisi dalam pencampuran harus memenuhi spesifikasi sesuai
JMF_yang_disetujui. Sebelum pengiriman ke site, setiap truk yang mengangkut campuran hot mix
harus diambil contoh material hot mixnya untuk pengujian ekstraksi_di_laboratorium.

Hauling. Sebelum pengiriman aspal ke lokasi dengan menggunakan dump truck, setiap dump truck
yang akan memuat campuran hotmix harus diukur dan data mereka harus dicatat: berat kotor, berat
bersih, dan bobot kendaraan dan waktu operasi. Setelah melakukan pengukuran, campuran hotmix
pada Dump Truck harus ditutup kanvas atau bahan sejenisnya yang fungsinya untuk menjaga suhu
campuran hotmix. Campuran hotmix tidak diijinkan dituang ke hoper asphalt finisher sebelum
dipastikan bahwa suhu campuran masih memenuhi spesifikasi yang ditentukan.

Lapis Resap Pengikat dan Lapis Perekat. Lapis Resap Pengikat diaplikasikan diatas permukaan
LPA, sedangkan Lapis Perekat diaplikasikan diatas permukaan lapis aspal yang akan dilapis.
Distributor aspal digunakan untuk menyemprot lapisan ini. Dengan memastikan lapisan ini disemprot
merata ke permukaan dan kemudian menunggu sampai pengaturan sebelum penghamparan hot mix
diatasnya dapat dimulai.

Ilustrasi penyemprotan lapis resap pengikat dan lapis perekat menggunakan Asphalt Distributor
Penghamparan. Penghamparan akan mulai dari ketinggian rendah ke elevasi yang lebih tinggi.
Sebelum dimulai penghamparan hot mix, ada beberapa hal yang harus dilakukan yakni :
1. Kelurusan campuran. Siapkan garis lurus menggunakan tali / benang. Sementara penyebaran
hot mix selalu mengikuti garis yang tersedia. Jika setelah penyebaran ketebalan itu melebihi
persyaratan, maka ketebalan harus diperiksa lagi sampai mencapai_ketebalan_yang_diperlukan.
2. Aspal Finisher. Sebelum memulai pekerjaan, screed harus hangat. Pencampuran hot mix harus
tersebar dan menyebar mengikuti ketinggian
dan_bentuk_penampang_melintang_yang_diperlukan.
3. Hopper Finisher. Jika dump truck sudah mengosongkan semua aspal, maka hopper harus
ditutup segera, untuk melepaskan aspal di tepi hopper.
4. Siklus. Selama operasi, Hopper harus selalu diisi. Jika Dump Truck terlambat kemudian Aspal
Finisher harus berhenti dan bergerak maju untuk pemadatan. Suhu campuran aspal yang belum
dihampar harus dijaga suhunya.
5. Kecepatan Aspal Finisher. Selama menghampar dan membentuk, kecepatan Asphalt Finisher
harus tetap pada kecepatan konstan sesuai dengan spesifikasi.
6. Segregasi, jika retak terjadi di permukaan selama penghamparan, sebelum kemudian menyebar
maka penghamparan harus dihentikan dan kemudian dilakukan pemeriksaan pada Asphalt
Finisher. Pekerjaan hanya dapat dilanjutkan_setelah_Asphalt_Finisher_telah_diperbaiki.

Penghamparan aspal dengan Asphalt Finisher

PEMADATAN.
Setelah campuran hotmix telah dihamparkan ke permukaan dan berdasarkan pemeriksaan yang lain,
maka tahap berikutnya adalah tahap pemadatan.
PNEUMATIC
DUMP TRUCK ASPHAL FINISHER
TANDEM ROLLER TIRED ROLLER

AC - WC

Langkah-langkah Penghamparan dan Pemadatan campuran Hotmix

Tahap_Pemadatan:
1. Pemadatan awal (Breakdown).
Pada tahap pemadatan harus dimulai dengan Tandem Roller. Untuk jumlah lintasan dan suhu
mengikuti hasil trial compaction yang sudah dilakukan.
Untuk menghindari perubahan selama pemadatan, di setiap sisi akhir campuran hotmix akan
dipasang oleh kayu dengan ketebalan yang tepat yang sesuai dengan desain ketebalan_lapisan
hotmix.

Pemadatan Awal (Breakdown) menggunakan Tandem Roller

Roller akan bergerak pada kecepatan yang lambat tapi seragam. Rolling harus dilanjutkan sampai
setidaknya kepadatan minimum telah dicapai.
Untuk mencegah adhesi dari campuran pada roller, roller harus dibasahi dengan air atau air yang
dicampur dengan deterjen atau bahan lain yang disetujui. Kelebihan cairan tidak akan diizinkan.

Pemadatan dengan Tandem Roller

2. Pemadatan Intermediate.
Pneumatic Tired Roller akan digunakan untuk pemadatan intermediate setelah dilakukan
pemadatan awal. Untuk jumlah lintasan dan suhu mengikuti hasil trial compaction yang sudah
dilakukan.
Pemadatan Intermediate menggunakan Tire Roller

Pemadatan dengan Tyre Roller

3. Pemadatan Akhir.
Tandem roller tanpa getaran harus digunakan setelah pemadatan intermediet. Untuk jumlah
lintasan dan suhu mengikuti hasil trial compaction yang sudah dilakukan.

Pemadatan Akhir menggunakan Tandem Roller (tetapi tidak ada getaran)

Pembersihan.
Setelah menyelesaikan pekerjaan untuk sehari dan kemudian semua peralatan harus pindah di tempat yang
aman sebelum melanjutkan pekerjaan, juga lokasi harus jelas dari semua bahan yang berlebihan.
Daerah yang sudah dibersihkan harus dilindungi. Lalu lintas tidak akan diijinkan dalam waktu kurang dari 12
jam setelah selesai kecuali disahkan oleh Engineer.
Gambar jalan dengan perkerasan aspal yang telah selesai
METODE PEKERJAAN
PELAT BETON & DECK SLAB

MARET 2018
PEKERJAAN DECK SLAB DAN PELAT BETON

Deck slab berfungsi sebagai dasar dari pelat jembatan. Bersamaan dengan pemasangan deck slab, pabrikasi
tulangan untuk pelat jembatan juga dimulai. Pekerjaan ini dimulai setelah pekerjaan diafragma selesai.

Tabel kebutuhan tenaga, bahan, dan alat


No. Tenaga Bahan Alat
1 Mandor Deck Slab (Precast) Concrete Pump
2 Pekerja Baja Tulangan U32 Polos Concrete Mixer
3 Tukang Bekisting Concrete Vibrator
4 Pasir Bar Cutter & Bar Bender
5 Semen Air Compressor
6 Split Service Crane
7 Alat bantu

Metode Pelaksanaan

Pada pelaksanaan kegiatan pekerjaan ini diperlukan suatu urutan kerja yang matang agar pekerjaan dapat
berjalan dengan baik, urutan kerja proyek dapat dilihat seperti bagan berikut ini :
MULAI

- Metode kerja
- Spesifikasi
Pengajuan ijin
- Data alat
- Kuantitas
Perbaiki

Disetujui oleh
Direksi Tidak
Pekerjaan?

Ya Ya

Stake Out & Marking

Pekerjaan JMF, Produksi, dan Cek posisi


Tidak Perbaiki
transport Beton ke site sesuai?

Ya

Pekerjaan Pembesian

Inspeksi Tidak Perbaiki

Ya

Pemasangan Bekisting

Inspeksi Tidak Perbaiki

Ya

Pengecoran & Pemadatan Beton Pier

Inspeksi Tidak Perbaiki

Ya

Pembongkaran Bekisting

Perawatan Beton

Inspeksi Tidak Perbaiki


- Laporan harian
- Data Kuantitas
- Gambar Terlaksana Ya

SELESAI

Bagan Alir Urutan Kerja Pekerjaan Concrete Barrier


Urutan pekerjaan:

Deck slab (precast)


Setelah pekerjaan diafragma selesai (untuk 1 bentang), pekerjaan dilanjutkan dengan pemasangan deck slab
(precast) diatas diantara gelagar – gelagar beton. Deck slab akan dipasang satu per satu secara teratur
menggunakan bantuan alat mobile crane.
1000

MIDDLE
B DIAPHRAGM
300

Safety net

Ilustrasi pemasangan dck slab

Jika lokasi pekerjaan berada di area kritis dimana terdapat aktivitas dibawahnya misal U-Turn, jalan, dan trotoar
maka akan dipasang jaring pengaman. Hal ini perlu dilakukan untuk mencegah jatuhnya material atau alat yang
dapat melukai orang atau merusak kendaraan yang melintas dibawahnya.

Wood reinforcement (6/12), hung by tie-rod (Ø 6-8 mm) for safety net support
1000

MIDDLE
B DIAPHRAGM
300

Clearance Limit, ± 5,1m Safety net

Hmax = 4,3 ~ 4,8m

H = 5,7 ~ 6,2m

Safety net installation


Tie-rod

Safety net

Wood
± 15cm

Plate + Wingnut
Detail of safety net reinforce by wood

Pelat Beton
Setelah deck slab selesai terpasang dengan benar maka pekerjaan pelat jembatan dapat dimulai. Pekerjaan
potong bengkok besi tulangan dapat dilakukan di base camp kemudian dibawa ke lokasi jembatan untuk
di[pasang sesuai gambar kerja. Besi tulangan akan dipotong dan dibentuk dengan menggunakan bar cutter dan
bar bender.

Jumlah tulangan, jarak antar tulangan, panjang, dan penempatan harus sesuai shop drawing. Pada beberapa
persilangan antar tulangan diikat menggunakan kawat bendrat agar pemasangan tulangan tidak berubah.
Setelah pembesian selesai dilanjutkan dengan pemasangan bekisting.

Pemeriksaan akhir akan dilakukan sebelum pengecoran beton. Pembesian dan bekisting dicek kembali. Kondisi
lapangan dibersihkan dari sampah/kotoran dan bahan – bahan yang tidak terpakai.

Proses pengecoran diikuti dengan pemadatan. Pengecoran dilakukan dengan menggunakan alat Backet.
Pemadatan dilakukan dengan hati – hati jangan sampai mengenai tulangan atau bekisting karena dapat
menyebabkan beton tidak menyatu dengan baik. Kelebihan getaran juga dihindari karena dapat menyebabkan
pemisahan material penyusun beton.

Setelah 24 jam atau sesuai instruksi Engineer, bekisting dapat dilepas dan dilanjutkan dengan perawatan beton.
Perawatan/curing segera dilakukan setelah proses pengecoran sampai minimal 7 hari atau sesuai instruksi
Engineer. Curing dapat dilakukan dengan menggunakan kain basah.
METODE PEKERJAAN
PILE CAP

MARET 2018
PEKERJAAN PILECAP

Pilecap/footing merupakan bagian dari struktur jembatan yang berfungsi untuk menyalurkan gaya dari kolom ke
pondasi. Pilecap/footing juga berfungsi untuk mencegah guling akibat dimensi dari struktur pilar jembatan maupun
gaya akibat tekanan tanah yang ada di bawah. Letak dan posisi pilecap akan sangat menentukan terhadap struktur
bangunan diatasnya. Pekerjaan pilecap ini dilakukan setelah pekerjaan pondasi selesai.

Tabel kebutuhan tenaga, bahan, dan alat


No. Tenaga Bahan Alat
1 Mandor Baja Tulangan Concrete Molen
2 Pekerja Formwork Concrete Vibrator
3 Tukang Pasir Bar Bender dan Bar Cutter
4 Semen Air Compressor
5 Spilt Genset
6 Alat Bantu
Talang

Metode Pelaksanaan
Pada pelaksanaan kegiatan pekerjaan ini diperlukan suatu urutan kerja yang matang agar pekerjaan dapat
berjalan dengan baik, urutan kerja proyek dapat dilihat seperti bagan berikut ini :
MULAI

- Metode kerja
- Spesifikasi
Pengajuan ijin
- Data alat
- Kuantitas
Perbaiki
Disetujui oleh
Direksi Tidak
Pekerjaan?

Ya Ya

Stake Out & Marking Posisi Pilecap

Galian Cek posisi


Tidak Perbaiki
Struktur sesuai?

Ya
Pekerjaan JMF, Produksi, dan
Site Mix Lean Concrete
transport Beton ke site

Cek elevasi Tidak Perbaiki

Ya

Pekerjaan Pembesian

Inspeksi Tidak Perbaiki

Ya

Pemasangan Bekisting

Inspeksi Tidak Perbaiki

Ya

Pengecoran & Pemadatan Beton Pilecap

Inspeksi Tidak Perbaiki

Ya

Pembongkaran Bekisting

Perawatan Beton

Inspeksi Tidak Perbaiki


- Laporan harian
- Data Kuantitas
- Gambar Terlaksana Ya

SELESAI

Bagan Alir Urutan Kerja Pekerjaan Pilecap


Urutan pekerjaan
1. Tahap Persiapan: Tim Survei melakukan stake out dan marking untuk pengambilan koordinat titik sudut pilecap.
2. Setelah pemasangan tanda/patok selesai dilanjutkan dengan pekerjaan galian. Jika kedalaman galian
menimbulkan kemungkinan terjadinya kelongsoran maka perlu ditambahkan sheet pile sebagai pengaman.
Pekerjaan galian dilakukan dengan menggunakan excavator sampai mencapai elevasi yang ditentukan (sesuai
gambar kerja).
3. Setelah pekerjaan galian mencapai elevasi yang ditentukan, dilanjutkan dengan pengecoran lantai kerja.
4. Sebelum pekerjaan beton dimulai, perlu dilakukan percobaan campuran beton dengan target kuat tekan sesuai
spesifikasi. Campuran percobaan ini dilakukan di laboratorium dengan disaksikan Direksi Pekerjaan/Konsultan
Pengawas atau yang diwakilkan.
5. Pengecoran lantai kerja dengan ketebalan sesuai gambar kerja. Setelah selesai dicor, permukaan lantai kerja
harus diratakan.

Ilustrasi galian struktur & pengecoran lantai kerja

6. Setelah lantai kerja siap, dilanjutkan dengan pekerjaan pembesian. Selain pembesian pilecap, perlu diperhatikan
juga pembesian yang berfungsi menyatukan kepala pondasi dengan pilecap. Setelah itu baru dilakukan
pemasangan bekisting.
7. Apabila bekisting sudah siap dapat dilakukan pengecoran. Pengecoran dilakukan secara bertahap dan terus-
menerus diikuti dengan pemadatan menggunakan concrete vibrator. Sebelum dilakukan pengecoran, lantai kerja
harus dibersihkan dengan menggunakan compressor.

Ilustrasi pekerjaan pembesian dan pemasangan bekisting

8. Pembongkaran formwork dapat dilakukan 2 X 24 jam sejak selesainya pengecoran dan seijin oleh Konsultan
Pengawas.
9. Perawatan beton dilakukan dengan pembahasan permukaan beton dalam waktu yang telah disepakati.

Ilustrasi pengecoran pilecap


METODE PEKERJAAN
ABUTMENT

MARET 2018
PEKERJAAN ABUTMENT

Abutment merupakan bagian bangunan pada ujung-ujung jembatan, sebagai penghantar dari ramp jalan menuju
konstruksi jembatan. Abutment selain sebagai pendukung bagi bangunan atas juga berfungsi sebagai penahan
tanah. Secara umum metode abutment mirip dengan metode pilecap. Pengecoran beton menggunakan ember yang
dibaawa oleh tenaga kerja (Manual). Pekerjaan abutment ini dilakukan setelah pekerjaan pondasi selesai.

Tabel kebutuhan tenaga, bahan, dan alat


No. Tenaga Bahan Alat
1 Mandor Baja Tulangan Concrete Molen
2 Pekerja Formwork Concrete Vibrator
3 Tukang Pasir Bar Bender dan Bar Cutter
4 Semen Air Compressor
5 Spilt Genset
6 Alat Bantu

Metode Pelaksanaan
Pada pelaksanaan kegiatan pekerjaan ini diperlukan suatu urutan kerja yang matang agar pekerjaan dapat
berjalan dengan baik, urutan kerja proyek dapat dilihat seperti bagan berikut ini :
MULAI

- Metode kerja
- Spesifikasi
Pengajuan ijin
- Data alat
- Kuantitas
Perbaiki

Disetujui oleh
Direksi Tidak
Pekerjaan?

Ya Ya

Pekerjaan JMF, Produksi, dan Stake Out & Marking


transportSite Mixke site
Beton

Cek posisi
Tidak Perbaiki
sesuai?

Ya

Lean Concrete

Cek elevasi Tidak Perbaiki

Ya

Pekerjaan Pembesian

Inspeksi Tidak Perbaiki

Ya

Pemasangan Bekisting

Inspeksi Tidak Perbaiki

Ya

Pengecoran & Pemadatan Beton Abutment

Inspeksi Tidak Perbaiki

Ya

Pembongkaran Bekisting

Perawatan Beton

Inspeksi Tidak Perbaiki


- Laporan harian
- Data Kuantitas
- Gambar Terlaksana Ya

SELESAI

Bagan Alir Urutan Kerja Pekerjaan Abutment


Urutan pekerjaan
a) Tahap Persiapan: Tim Survei melakukan stake out pengambilan koordinat titik sudut dan garis tengah
abutment.
b) Pekerjaan galian struktur tanah dengan menggunakan excavator. Untuk lokasi kerja yang sempit dimana
excavator tidak bisa digunakan, penggalian dilakukan secara manual oleh pekerja.
c) Pengecoran lantai kerja (lean concrete).
d) Lean concrete dibersihkan dari semua bahan yang tidak dipakai seperti lumpur, tanah, kotoran.
Pembersihan dilakukan dengan menyapu permukaan atau menggunakan kompresor tekanan tinggi.
e) Pemasangan besi tulangan dan bekisting abutment sesuai gambar rencana.
f) Selama pemasangan bekisting harus selalu diikuti survei, untuk mengecek vertikalitasnya.
g) Bila bekisting sudah siap, baik vertikalnya maupun supportnya maka pengecoran dapat dikerjakan atas
persetujuan konsultan pengawas.
h) Pengecoran dengan dibantu menggunakan ember (Manual), dan dilakukan secara bertahap dan terus
menerus diikuti pemadatan dengan concrete vibrator.
i) Hasil pengecoran abutment harus expose, jadi diperlukan pengawasan dalam penggunaan vibrator dan
slump beton.
j) Pengecoran sudah dianggap selesai bila sudah mencapai batas cor, dan sesuai tinggi rencana.
k) Pembongkaran bekisting dapat dilakukan 1 x 24 jam sejak selesainya pengecoran atau sesuai intruksi
konsultan pengawas.
l) Perawatan beton dilakukan dengan penyemprotan cairan yang telah disetujui konsultan pengawas, dan
dalam waktu yang telah disepakati.
METODE PEKERJAAN
WING WALL

MARET 2018
PEKERJAAN WING WALL

Wingwall merupakan suatu dinding samping pada dinding belakang abutmen yang didesain untuk membantu
atau menahan keutuhan atau stabilitas tanah di belakang abutmen.

Tabel kebutuhan tenaga, bahan, dan alat


No. Tenaga Bahan Alat
1 Mandor Beton Concrete Pump
2 Pekerja Baja Tulangan Concrete Vibrator
3 Bekisting Concrete Mixer
4 Air Compressor
5 Alat bantu

Metode Pelaksanaan

Pada pelaksanaan kegiatan pekerjaan ini diperlukan suatu urutan kerja yang matang agar pekerjaan dapat
berjalan dengan baik, urutan kerja proyek dapat dilihat seperti bagan berikut ini :
MULAI

- Metode kerja
- Spesifikasi
Pengajuan ijin
- Data alat
- Kuantitas
Perbaiki

Disetujui oleh
Direksi Tidak
Pekerjaan?

Ya

Pekerjaan Pembesian

Inspeksi Tidak Perbaiki

Ya

Pemasangan bekisting samping

Inspeksi Tidak Perbaiki

Ya

Pengecoran & Pemadatan Beton

Inspeksi Tidak Perbaiki

Ya

Pembongkaran Bekisting

Perawatan Beton

Inspeksi Tidak Perbaiki


- Laporan harian
- Data Kuantitas
- Gambar Terlaksana

SELESAI

Bagan Alir Pekerjaan Wing Wall


Urutan pekerjaan:
1. Setelah proses pembuatan abutment selesai, maka proses pekerjaan wing wall dapat dilakukan dengan
melakukan pembesian dibelakang abutment.

2. Kemudian dilakukan pembesian wing wall. Untuk memastikan bahwa pembesian tidak berubah maka
besi tulangan diikat dengan menggunakan kawat bendrat pada bagian pesilangannya. Setelah
pembesian selesai, bekisting samping dipasang.

Proses pembesian dan memasukin proses bekisting samping

3. Sebelum dilakukan pengecoran, akan lebih baik jika dilakukan pemeriksaan akhir terhadap pembesian
dan pemasangan bekisting apakah sudah sesuai dengan shop drawing dan standar. Jika semua telah
sesuai maka pengecoran dimulai. Pengecoran dilakukan satu per satu dengan menggunakan concrete
pump atau lainnya tergantung kondisi lapangan.

Pemasangan dan pengecekan bekisting

4. Proses pengecoran diikuti dengan pemadatan. Pemadatan dilakukan dengan hati – hati jangan sampai
mengenai tulangan atau bekisting karena dapat menyebabkan beton tidak menyatu dengan baik.
Kelebihan getaran juga dihindari karena dapat menyebabkan pemisahan material penyusun beton.
5. Setelah 24 jam atau sesuai instruksi Engineer, bekisting dapat dilepas dan dilanjutkan dengan
perawatan beton. Perawatan segera dilakukan setelah proses pengecoran sampai minimal 7 hari atau
sesuai instruksi Engineer. Perawatan dapat dilakukan dengan menggunakan kain basah.

Setelah proses pengecora selesai maka proses bakisting bagaian berikutnya daoat dilakukan
METODE PEKERJAAN
PLAT INJAK

MARET 2018
PEKERJAAN PLAT INJAK

Pelat Injak adalah suatu konstruksi yang berada sebelum konstruksi utama jembatan. Pelat injak berfungsi
memberi bidang datar sebelum memasuki lantai jembatan sehingga dapat meminimalisir kerusakan pada lantai
jembatan.

Tabel kebutuhan tenaga, bahan, dan alat


No. Tenaga Bahan Alat
1 Mandor Beton Concrete Pump
2 Pekerja Baja Tulangan Concrete Vibrator
3 Bekisting Concrete Mixer
4 Air Compressor
5 Genset
6 Alat bantu

Metode Pelaksanaan

Pada pelaksanaan kegiatan pekerjaan ini diperlukan suatu urutan kerja yang matang agar pekerjaan dapat
berjalan dengan baik, urutan kerja proyek dapat dilihat seperti bagan berikut ini :
MULAI

- Metode kerja
- Spesifikasi
Pengajuan ijin
- Data alat
- Kuantitas
Perbaiki

Disetujui oleh
Direksi Tidak
Pekerjaan?

Ya

Penghamparan plastik

Cek pemasangan Tidak Perbaiki

Ya

Pekerjaan Pembesian

Inspeksi Tidak Perbaiki

Ya

Pemasangan bekisting samping

Inspeksi Tidak Perbaiki

Ya

Pengecoran & Pemadatan Beton

Inspeksi Tidak Perbaiki

Ya

Pembongkaran Bekisting

Perawatan Beton

Inspeksi Tidak Perbaiki


- Laporan harian
- Data Kuantitas
- Gambar Terlaksana Ya

SELESAI

Bagan Alir Pekerjaan Plat Injak

Urutan pekerjaan:
1. Setelah proses penghamparan Lapis Pondasi Agregat B selesai maka pekerjaan plat injak dapat
dimulai. Dimulai dengan proses pembesian, bekisting, dan pengecoran.

2. Sebelum dilakukan pembesian, akan dihamparkan lapisan plastik seluas plat injak. Hal ini bertujuan
agar kadar air yang berada pada cor beton plat injak tidakberpindah ke tanah.

3. Kemudian dilakukan pembesian plat injak. Untuk memastikan bahwa pembesian tidak berubah maka
besi tulangan diikat dengan menggunakan kawat bendrat pada bagian pesilangannya. Setelah
pembesian selesai, bekisting samping dipasang.

Proses pembesian diatas hamparan plastik

4. Sebelum dilakukan pengecoran, akan lebih baik jika dilakukan pemeriksaan akhir terhadap pembesian
dan pemasangan bekisting apakah sudah sesuai dengan shop drawing dan standar. Jika semua telah
sesuai maka pengecoran dimulai. Pengecoran dilakukan satu per satu dengan menggunakan concrete
pump atau lainnya tergantung kondisi lapangan.

5. Proses pengecoran diikuti dengan pemadatan. Pemadatan dilakukan dengan hati – hati jangan sampai
mengenai tulangan atau bekisting karena dapat menyebabkan beton tidak menyatu dengan baik.
Kelebihan getaran juga dihindari karena dapat menyebabkan pemisahan material penyusun beton.

Hasil pengecoran plat injak


6. Setelah 24 jam atau sesuai instruksi Engineer, bekisting dapat dilepas dan dilanjutkan dengan
perawatan beton. Perawatan segera dilakukan setelah proses pengecoran sampai minimal 7 hari atau
sesuai instruksi Engineer. Perawatan dapat dilakukan dengan menggunakan kain basah.
METODE PEKERJAAN
BAJA TULANGAN

MARET 2018
PEKERJAAN BAJA TULANGAN

Metode kerja berikut mencakup kegiatan pengadaan dan pemasangan baja tulangan sesuai spesifikasi dan
gambar, atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan. Baja tulangan diangkut ke tempat kerja
dalam ikatan, diberi label, dan ditandai dengan label logam yang menunjukkan ukuran batang, panjang dan
informasi lainnya sehubungan dengan tanda yang ditunjukkan pada diagram tulangan. Penyimpanan dan
penanganan seluruh baja tulangan harus sedemikian rupa untuk mencegah distorsi, kontaminasi, korosi, atau
kerusakan sehingga mutu baja tulangan dapat tetap terjaga.

Tabel kebutuhan tenaga, bahan, dan alat


No. Tenaga Bahan Alat
1 Mandor Baja Tulangan Bar Cutter
2 Pekerja Kawat Beton Bar Bender
3 Tukang Genset
4 Alat Bantu

Metode Pelaksanaan

Detail pelaksanaan baja tulangan mengikuti gambar masing – masing pekerjaan. Kontraktor akan menyediakan
fasilitas di tempat kerja untuk pemotongan dan pembengkokan tulangan, baik jika melakukan pemesanan
tulangan yang telah dibengkokan maupun tidak. Pada pelaksanaan kegiatan pekerjaan ini diperlukan suatu
urutan kerja yang matang agar pekerjaan dapat berjalan dengan baik, urutan kerja proyek dapat dilihat seperti
bagan berikut ini :
MULAI

- Spesifikasi
- Data alat
Pengajuan ijin
- Kuantitas
- Metode kerja

Perbaiki

Disetujui oleh
Tidak
Direksi Pekerjaan?

Ya

Pengadaan dan mobilisasi


bahan ke lokasi pekerjaan

Inspeksi & Test


Ya Tidak Diganti
Material

Ya

Proses Penyimpanan /
Produksi Potong Bengkok
Gudang

Perbaiki

Inspeksi Dimensi
dan Kekuatan Tidak
Rencana?

Ya

Pemasangan Tulangan
sesuai Shop Drawing

Perbaiki

Cek jarak
pemasangan & Tidak
kebersihan?

- Laporan harian
- Data kuantitas Ya
- Gambar terlaksana

SELESAI

Bagan alir pekerjaan baja tulangan


Urutan pekerjaan :
1. Pengadaan material baja tulangan dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan.

Gambar Baja Tulangan

2. Material yang datang akan diambil secara acak untuk diuji kuat tariknya, periksa diameter dan kondisi
fisik baja tulangan tersebut.
3. Baja tulangan dipotong dan dibengkok sesuai daftar potong-bengkok.
4. Kelompokkan sesuai dengan bagian-bagiannya dalam pemasangan nantinya dan diberi tanda yang
sama dengan yang ada di daftar potong-bengkok.
5. Tulangan harus dibersihkan sesaat sebelum pemasangan untuk menghilangkan kotoran, lumpur, oli,
cat, karat dan kerak, percikan adukan atau lapisan lain yang dapat mengurangi atau merusak pelekatan
dengan beton.
6. Pasang/rakit potongan besi sesuai gambar pelaksanaan (shop drawing) dengan memperhatikan jarak
dan diameter yang dipasang. Periksa panjang tulangan lewatan sesuai dengan aturan panjang lewatan
yang ditentukan.
7. Bila melakukan penyambungan besi tulangan maka ujung yang menjorok keluar tidak boleh
menimbulkan bahaya.
8. Batang tulangan harus diikat kencang dengan menggunakan kawat pengikat sehingga tidak tergeser
pada saat pengecoran. Simpul dari kawat pengikat diarahkan membelakangi permukaan beton
sehingga tidak akan terekspos.

Gambar ikatan antar tulangan

9. Ganjal rangkaian pembesian dengan beton decking untuk membuat selimut beton.
Penggantian batang baja dengan ukuran yang berbeda hanya diijinkan bila secara jelas disahkan oleh Direksi
Pekerjaan. Bilamana baja diganti haruslah dengan luas penampang yang sama dengan ukuran rancangan awal,
atau lebih besar.
METODE PELAKSANAAN
PENGANGKUTAN BAHAN JEMBATAN
BAJA

MARET 2018
Pekerjaan Pengangkutan Bahan Jembatan Baja adalah pekerjaan yang mencakup kegiatan produksi
Baja Struktur, transportasi material ke site.
Tabel 1. Kebutuhan tenaga, bahan, dan alat

Pada pelaksanaan kegiatan pekerjaan ini diperlukan suatu urutan kerja yang matang agar pekerjaan
dapat berjalan dengan baik, urutannya dapat dilihat seperti diagram alir berikut :

Mulai
- spesifikasi
- Data alat
- Kuatitas Pengajuan Ijin
- Metode kerja
Perbaiki

Disetujui oleh
Direksi Pekerjaan

Pengangkutan Rangka Baja ke


lokasi pekerjaan

Inspeksi
Material

Selesai

Flowchart Pekerjaan Pengangkutan Bahan Jembatan Baja


Metode Pelaksanaan di Site :
1. Produksi Baja dilakukan di pabrik.

Pengangkatan baja ke atas flat bed trailer menggunakan crane

2. Baja yang telah diproduksi dibawa ke lokasi pekerjaan menggunakan flat bed trailer.

Pengangkutan baja menuju lokasi proyek menggunakan flat bed trailer

3. Setelah sampai di lokasi, baja disusun diatas bed.

Pemindahan baja ke bed menggunakan crane


METODE PELAKSANAAN BAJA
STRUKTUR

MARET 2018
Pekerjaan Baja Struktur adalah pekerjaan yang mencakup kegiatan produksi Baja Struktur, transportasi
material ke site, dan pemasangan di site.
Tabel 1. Kebutuhan tenaga, bahan, dan alat

Pada pelaksanaan kegiatan pekerjaan ini diperlukan suatu urutan kerja yang matang agar pekerjaan
dapat berjalan dengan baik, urutannya dapat dilihat seperti diagram alir berikut :

Flowchart Pekerjaan Baja Struktur


Metode Pelaksanaan struktur rangka Baja:
1. Perancah diletakkan sesuai dengan rencana erection jembatan. Pada tahap awal perancah
diletakkan di titik rencana dimana cross girder pertama akan ditempatkan.

Perancah ditempatkan di posisi yang tepat sebelum proses perakitan


2. Setelah perancah pertama selesai dibuat dan berdiri pada posisi yang tepat, maka perakitan
rangka baja dapat dimulai. Perakitan dimulai dengan terlebih dahulu memilih semua komponen
yang akan dirakit terlebih dahulu dan harus sesuai dengan gambar erection jembatan. Proses
erection menggunakan crane untuk memposisikan rangka baja pada posisi yang direncanakan.
Setelah segmen 1 selesai, proses perakitan struktur baja dapat memulai ke segmen 2 dengan
membuat perancah berikutnya di titik cross girder berikutnya akan ditempatkan.

Perancah 1 ditempatkan di posisi cros girder pertama, setelah segmen pertama hampir selesai maka
pembuatan perancah 2 dapat dimulai yag ditempatkan pada posisi cross girder kedua
Setelah pekerjaan perakitan memasukai segmen kedua maka perancah pada posisi cross girder
pertama dapat dipindah ke posisi girder ketiga, dan setelah proses perakitan segmen kedua
selesai maka pekerjaan perakitan dapat memasuki segmen ketiga. Dan perancah pada cross
girder kedua dapat dibongkar dan dibuat pada posisi cross girder keempat dan seterusnya hingga
semua segmen selasai.

Pengangkatan rangka baja menggunakan crane


3. Letakkan semua gelagar melintang (cross girder) diatas perancah termasuk kedua gelagar ujung
melintang dengan ketinggian yang sesuai.

Peletakan cross girder diatas perancah


4. Pasang semua batang datar bawah (botton chord) yang dihubungkan ke ujung -ujung gelagar
melintang (cross girder).

Pemasangan Bottom Chord


5. Setelah gelagar melintang (cross girder) dan batang datar bawah (bottom chord) terambung
periksa kembali possi dan elevasi pada titik sambungan apakah sudah sesuai gambar atau belum.
6. Pasang dan baut profil baja penopang (stringer) pada setiap bentang, kemudian lantai profil baja
pada tahapan ini dapat juga dipasang dengan seluruh bagiannya dibaut.

Perakitan Stringer

7. Perakitan dapat dilakukan dengan pamasangan batang diagonal ujung terlebih dahulu untuk
kemudian diteruskan diagonal berikutnya (diagonal dalam).
Perakitan batang diagonal

Batang diagonal dalam


8. Setelah tahap awal perakitan segitiga (satu segmen), maka prakitan dapat dimulai dengan
perakitan batang diagonal sebelum dilajutkan dengan perakitan top chord.

Perakitan bottom chord


Batang diagonal

9. Batang datar atas (top chord) dirakit leboh dahulu, maka untuk selanjutnya rakit sisa batang
diagonal dalam dapat dirakit, sehingga membentuk sepasang -sepasang berbentuk “V” terbalik,
bautkan bagia tersebut diantara pelat buhul top chord dan bagian bawahny a pada pelat ujung
bottom chord.

Perakitan top chord

Perakitan batang diagonal


10. Setelah terbentuk segmen 2 maka dapat dipasang cross girder beserta stinger

Perakitan stinger dan cross girder

11. Setelah itu pasang pula batang portal dan batang ikatan angin (wing bracing) atas dan bautkan
pada tempatnya sehingga rangka batang akan membentuk frame yang kaku.

Perakitan batang portal

Perakitan ikatan angin


12. Selanjutnya perakitan dapat dilakukan dengan cara yang sama hingga lengkap membentuk satu
rangkaian bentang rangka baja dari ujung perletakan yang satu ke ujung perletaka yang satunya.
Proses perakitan sampai ke ujung abutment
Perakitan struktur baja yang telh selesai, maka perancah yang bagian segmennya telah selesai
dapat menggunakannya sapai dengan struktur baja terpasang sampai dengan titik akhir abutmen
yang berada si sisi yang lain

13. Pasangkan dan kencangkan semua baut yang tersisa. Hal ini bisa dikerjakan selama
berlangsungnya proses pemasangan baut belum dikencangkan seluruhnya untuk mempermudah
proses setting ketepatan pemasangan.
METODE PEKERJAAN TIANG BOR
BETON

MARET 2018
PEKERJAAN TIANG BOR BETON

Rencana dan metode kerja ini mencakup kegiatan pengeboran, pemasangan tulangan, dan pengecoran pondasi bor
pile. Material beton akan di produksi di batching plant sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan.

Tabel kebutuhan tenaga, bahan, dan alat


No. Tenaga Bahan Alat
1 Mandor Beton Ready Mix Mesin Bor
2 Pekerja Baja Tulangan Service Crane
3 Operator Concrete Mixer
4 Concrete Pump
5 Pipa Tremi

Pengeboran akan dilakukan sampai kedalaman seperti yang ditunjukkan dalam gambar atau ditentukan berdasarkan
pengujian hasil pengeboran. Tiang bor akan dibentuk dengan cara dan urutan sedemikian rupa hingga dapat
dipastikan bahwa tidak terdapat kerusakan pada tiang bor yang terbentuk. Pekerjaan bor pile ini memerlukan urutan
dari langkah – langkah kerja seperti yang tampak dalam bagan alir berikut :
MULAI

- Metode kerja
- Spesifikasi
Pengajuan ijin
- Data alat
- Kuantitas

Perbaiki

Disetujui oleh
Direksi Tidak
Pekerjaan?

Ya Ya Ya

Pekerjaan Pekerjaan JMF, Produksi, dan


Penentuan titik bor dengan alat ukur
Pembesian transport Beton ke site

Cek koordinat,
Tidak Perbaiki
sesuai?

Ya

Setting Mesin Bor

Pengeboran sampai kedalaman rencana

Cek kedalaman Tidak Perbaiki

Ya

Pembersihan lubang bor

Pemasangan Tulangan ke dalam lubang bor

Cek Tulangan Tidak Perbaiki

Ya

Setting Pipa Tremi

Pengecoran Bor Pile

Pemotongan Kepala Bor Pile


- Laporan harian
- Data Kuantitas
- Gambar Terlaksana

SELESAI

Bagan alir pekerjaan tiang bor beton


Metode Pelaksanaan

1. Sebelum memulai pekerjaan pengeboran di lapangan, Kontraktor akan mengajukan ijin terlebih dahulu ke Direksi
Pekerjaan disertai dengan rincian metode kerja, peralatan yang dipakai, spesifikasi, dan volume pekerjaan.
2. Tahap Persiapan :
a. Tim Survei melakukan stake out dan marking lokasi titik bor.
b. Persiapan lahan untuk merakit dan mendirikan mesin bor pada titik yang akan di bor
c. Pembuatan sumur air bila di dekat lokasi tersebut tidak terdapat air (untuk pengeboran dengan sistem wash
boring).
d. Pengadaan bak sirkulasi (untuk pengeboran dengan sistem wash boring).
e. Pengadaan material
f. Perakitan baja tulangan

Gambar stake out, perakitan mesin bor, dan perakitan baja tulangan

3. Tahap Pengeboran :
a. Alat pengeboran diatur pada posisi sesuai dengan koordinat yang telah ditentukan, dan diperiksa untuk
kelurusan vertikalitasnya. Dilakukan penggalian awal untuk persiapan pemasangan temporary casing.
Temporary Casing ini dipasang untuk melindungi bagian dinding atas galian agar tidak terjadi keruntuhan.

Gambar proses fabrikasi temporary casing


b. Kemudian dilanjutkan dengan pengeboran dengan mesin bor atau bucket sesuai dengan jenis dan kondisi
tanah, sementara pengeboran berlangsung komposisi dan kedalaman tanah harus dicatat secara teratur
sampai dengan kedalaman yang telah disyaratkan.
c. Jika terjadi keruntuhan pada dinding pengeboran, maka lubang bor harus diisi dengan cairan bentonite
selama pengeboran.
d. Setelah mencapai kedalaman yang disyaratkan, tanah yang bercampur bentonite diambil dengan
menggunakan bucket. Untuk beberapa jenis tanah, pembersihan dasar galian dilakukan dengan
menggunakan submersible pump.
e. Material tanah/lumpur bekas pengeboran harus segera dibuang pada area disposal dengan menggunakan
dump truck yang dibantu dengan excavator. Apabila material hasil pengeboran tercampur dengan
bentonite, maka pemisahan dengan alat pemisah bentonite harus dilakukan agar tidak m embahayakan
lingkungan.

Gambar pengeboran dan pembuangan material bekas pengeboran

4. Tahap Pengecoran :
a. Setelah dilakukan pembersihan terhadap lubang bor, selanjutnya dilakukan pemasangan besi tulangan bor
pile dengan alat bantu service crane.
b. Pengecoran dilakukan dengan menggunakan teknik tremie apabila diperlukan maka menggunakan dengan
alat bantu service crane atau concrete pump untuk kemudian pipa tremie dimasukan sampai dengan dasar
galian. Selanjutnya dilakukan pengecoran beton ready mix.
c. Tahap pengecoran dilakukan seiring dengan proses pencabutan / pengambilan temporary casing.
d. Pemotongan kepala bor pile dilakukan pada saat beton mulai mengeras.
Gambar pemasangan tulangan ke dalam lubang bor, pengecoran, dan pemotongan kepala bor pile
METODE PEKERJAAN
PENGUJIAN PADA TIANG

MARET 2018
PEKERJAAN PENGUJIAN PEMBEBANAN PADA TIANG (PDA)
PDA Test termasuk salah satu jenis pengujian dinamik dengan menggunakan metoda wave analysis dan sering
disebut dengan re-strike test sesuai dengan sifat pengujiannya yang melakukan re-strike atau pemukulan ulang
pondasi tiang yang diuji. Analisa data PDA dilakukan dengan prosedur Case Method, yang meliputi pengukuran data
kecepatan (velocity) dan gaya (force) selama pelaksanaan pengujian (re-strike) dan perhitungan variabel dinamik
secara real time untuk mendapatkan gambaran tentang daya dukung pondasi tiang tunggal.

Ilustrasi Alat Pengetesan pada PDA

Tabel kebutuhan tenaga, bahan, dan alat


No. Tenaga Bahan Alat
1 Operator Tiang Pile Drive Analyzer (PDA)
2 Trasnducer dan Accelerometer

Metode Pelaksanaan
1. Tiang yang akan ditest dilubangi (dibor) untuk meletakan sensor dan sensor harus dipasang pada tiang yang
akan ditest secara simetris.
2. Pasang sensor dan hubungan kabel-kabel pada signal conditioning dan perangkat komputer yang dioperasikan
dengan paket software PDA tertentu.
3. Pengujian ‘PDA’ dapat dilakukan selama pemancangan untuk memonitori perkembangan daya dukung
tiang sejalan dengan tiang masuk makin dalam,kenerja dari sistem pemancangan atau memonitor tegan
gan pada saat pemancangan yang ekstrim.
Ilustrasi sistem rangkaian PDA tes pada tiang pancang

4. Cek kelurusan hammer dengan tiang pancang.


5. Monitoring signal dari hammer blow.
6. Cek signal velocity dan force dengan memperhatikan hammer centricity (sekitar 100%).
7. Jika telah memenuhi persyaratan teknis lakukan monitoring untuk kurang lebih 15 pukulan.
8. Jika belum memenuhi persyaratan cek kembali kelurusan hammer dengan tiang dan lanjutkan lang kah
selanjutnya.
PEKERJAAN PENGUJIAN KEUTUHAN TIANG DENGAN SONIC LOGGING
Tabel kebutuhan tenaga, bahan, dan alat
No. Tenaga Bahan Alat
1 Operator Tiang Transmitter dan Receiver
2 pipa besi
3 data logger
4 kabel sensor
5 komputer Cross Holl Ultrasonic M onitoring

1. Bore pile akan dimasukan sensor Transmitter dan Receiver ke masing-masing lubang yang telah dibuat
sebelumnya. Pengujian dilakukan setelah beton seluruhnya kering dengan persentasi 80 % atau 2 minggu
setelah pengecoran bore pile.

pemasangan sensor kedalam lubang pondasi bore pile


2. Pemasangan Croshole Sonic Logging adalah sensor Transmitter dan Receiver dihubungkan
dengan menggunakan komputer CHUM dan data pengujian akan dapat ditampilkan pada
layar tersebut.

pengujian CSL

3. Cara kerja Crosshole Sonic Logging adalah sensor Transmitter dan Re ceiver di masukan ke
masing-masing lubang pipa bore pile yang telah dibuat. Sensor Transmitter adalah akan
mengirimkan gelombang yang akan melewati beton dan akan diterima oleh Sensor
Receiver.

Pengujian CSL
4. Setelah dilakukan pengujian maka akan mendapatkan gelombang y ang bisa langsung
dianalisa dan dihitung untuk mengetahaui ketahanan beton dan nilai rambatannya.
Pengujian dengan metode ini dapat dilaksanakan berulang kali untuk mendapatkan nilai
yang akurat.
METODE PEKERJAAN
PASANGAN BATU

MARET 2018
PEKERJAAN PASANGAN BATU

Tabel kebutuhan tenaga, bahan, dan alat


No. Tenaga Bahan Alat
1 Mandor Batu Kali Concrete Mixer
2 Pekerja Pasir Water Tank
3 Tukang Semen Alat bantu
4 Pipa Drainase

Metode Pelaksanaan :
1. Surveyor melakukan pengukuran serta pengambilan data existing lapangan untuk selanjutnya akan
dituangkan dalam gambar kerja, gambar yang sudah selesai diajukan ke Direksi Pekerjaan untuk mendapat
persetujuan, selanjutnya akan dibuatkan request/ijin pelaksanaan pekerjaan.
2. Landasan dari adukan baru paling sedikit 3 cm tebalnya harus dipasang pada pondasi yang disiapkan sesaat
sebelum penempatan masing-masing batu pada lapisan pertama. Batu besar pilihan harus digunakan untuk
lapis dasar dan pada sudut-sudut. Perhatian harus diberikan untuk menghindari pengelompokan batu yang
berukuran sama.
3. Batu harus dipasang dengan muka yang terpanjang mendatar dan muka yang tampak harus dipasang sejajar
dengan muka dinding dari batu yang terpasang. Peralatan yang cocok harus disediakan untuk memasang
batu yang lebih besar dari ukuran yang dapat ditangani oleh dua orang. Menggelindingkan atau
menggulingkan batu pada pekerjaan yang baru dipasang tidak diperkenankan.
4. Terkecuali disyaratkan lain, permukaan horizontal dari seluruh pasangan batu harus dikerjakan dengan
tambahan adukan tahan cuaca setebal 2 cm, dan dikerjakan sampai permukaan rata, mempunyai
lereng melintang yang dapat menjamin pengaliran air hujan, dan sudut yang dibulatkan. Lapisan tahan
cuaca tersebut harus dimasukkan kedalam dimensi struktur yang disyaratkan.
5. Permukaan yang telah selesai harus dirawat.
MULAI

- Metode kerja
- Spesifikasi Pengajuan ijin ke
- Peralatan Direksi Pekerjaan
- Kuantitas
Perbaiki

Disetujui Tidak

Ya

Bowplank

Cek Tidak Perbaiki

Ya

Pasangan Batu

Cek Tidak Perbaiki

Ya

Perapihan dan Pembersihan

Ya

SELESAI

Bagan Alir Urutan Kerja Pekerjaan Pasangan Batu


METODE PEKERJAAN
BRONJONG

MARET 2018
PEKERJAAN BRONJONG
Pekerjaan ini mencakup penyediaan bronjong, bronjong angkur dan batu yang diisikan ke dalam bronjong pada
landasan yang disetujui sesuai desain. Pekerjaan yang berkaitan pelaksanaannya dengan pekerjaan ini adalah
Pemasangan Geotextile non Woven dan Timbunan Pilihan dibelakang bronjong. Pemasangan dilakukan pada
tebing bahu/badan jalan yang akan diperkuat atau mengalami longsor dimana perlindungan/perbaikan
terhadapnya dikehendaki.

Gambar pekerjaan bronjong angkur di lapangan

Tabel kebutuhan tenaga, bahan, dan alat


No. Tenaga Bahan Alat
1 Mandor Kawat Bronjong Alat bantu
2 Pekerja Batu
3 Tukang

URUTAN KERJA
Pada pelaksanaan kegiatan pekerjaan ini diperlukan suatu urutan kerja yang matang agar pekerjaan dapat
berjalan dengan baik, urutan kerja proyek dapat dilihat seperti bagan berikut ini :
MULAI

- Spesifikasi
- Data alat
Pengajuan ijin
- Kuantitas
- Metode kerja

Perbaiki

Disetujui oleh
Tidak
Direksi Pekerjaan?

Ya

Pengadaan dan mobilisasi bahan ke lokasi pekerjaan

Cek material Tidak Diganti

Ya

Pembukaan & Perakitan Bronjong Angkur

Cek hasil rakitan Tidak Perbaiki

Ya

Angkat bronjong angkur ke lokasi peletakan

Cek lokasi
Tidak Perbaiki
peletakan

Ya

Hubungkan antara unit bronjong satu dengan lainnya

Cek ikatan antar


Tidak Perbaiki
bronjong

Ya

Isi keranjang bronjong angkur dengan batu

Cek Perbaiki

Ya

Pasang geotextile di bagian belakang bronjong

Cek Tidak Perbaiki

Ya

Pekerjaan Timbunan

Cek Tidak Perbaiki


- Laporan harian
- Data kuantitas
- Gambar terlaksana Ya

SELESAI

Bagan alir pekerjaan bronjong angkur


Metode Pelaksanaan

Bronjong dipasang sebagai landasan bronjong berangkur. Tim pemasangan bronjong angkur akan terdiri dari 2
tim, yaitu satu tim untuk assembling (pembukaan dan merangkai bronjong angkur) dan tim yang kedua bertugas
untuk memasang dan menyusun bronjong angkur di lokasi peletakan rencana bronjong angkur. Tim pertama
boleh membantu tim yang kedua setelah semua unit bronjong angkur telah selesai dirangkai.

Tugas Tim Pertama :


• Membuka bronjong angkur dari paket pabrik. Merentangkan dan mengukur bronjong angkur sekaligus
memeriksa apakah kondisi (ukuran) dari bronjong angkur tersebut sesuai dengan label yang ada pada
pembungkusnya. Menggunakan papan panjang untuk merentangkan bronjong angkur akan sanga t
membantu dalam kemudahan bekerja.

• Tegakkan bagian sisi dalam kemudian lipat tegak lurus untuk bagian sisi sampingnya.
• Letakan diafragma pada bagian tengah, kemudian dililit.

• Dilanjutkan menyambung (melilit) setiap sisi bronjong angkur menjadi kesatuan unit bronjong angkur.
Metode lilitan adalah ganda-tunggal-ganda-tunggal, dengan jarak antara ganda dan tunggal adalah 2
lubang hexagonal atau ±10-15 cm.
• Bracing wire akan digunakan pada setiap bagian keranjang bronjong (facing), agar bagian keran jang
bronjong (facing) tidak terlihat gemuk. Tinggi facing bronjong untuk setiap unitnya adalah 0,5 m atau 1,0 m.

Tugas Tim Kedua :


• Mengangkat unit bronjong angkur yang sudah terangkai ke lokasi peletakan bronjong angkur sesuai
rencana gambar/design.
• Menghubungkan antara satu unit bronjong angkur dengan unit lainnya di sebelahnya, dengan cara melilit
yang sama yaitu ganda-tunggal-ganda-tunggal.
• Kemudian setiap keranjang facing/box bronjong angkur diisi batu. Ukuran batu yang digunakan antara 15 –
25 cm (toleransi 5%) dan sekurang-kurangnya 85% dari batuan yang digunakan harus mempunyai ukuran
yang sama atau lebih besar dari ukuran tersebut serta tidak boleh ada batuan yang diijinkan melewati
lubang anyaman.
Catatan :
Beda tinggi isian batu antara satu keranjang dengan keranjang lainnya tidak boleh lebih dari 25 cm, agar tidak
terjadi proses dorong-mendorong antara keranjang yang telah diisi batu dengan keranjang yang belum terisi
disebelahnya.

• Aturlah batu-batu pengisi bagian keranjang bronjong (facing) agar tampak muka merupakan batu-batu yang
rata atau hasil pemecahan, agar susunan muka bronjong angkur terlihat cantik dan memenuhi syarat
estetika.
• Kemudian bagian mesh panel dibelakang bagian keranjang bronjong (facing), yang telah direntangkan
sesuai kebutuhan design diisi dengan material sirtu atau timbunan pilihan dan kemudian dipadatkan lapis
per lapis, untuk mendapatkan syarat pemadatan standard proctor, sehingga membentuk suatu zona
perkuatan.
• Non-Woven Geotextile yang sesuai dengan spesifikasi, dipasang dibelakang bagian keranjang bronjong
(facing), yang berfungsi sebagai filtrasi dengan melebihkan ke bagian belakang sebesar 50 cm di atas dan
di bawahnya. (Harap melihat juga Gambar Design).
• Apabila masih terdapat ruang di belakang Structural Embankment (zona perkuatan), maka tanah yang di
letakkan di belakangnya pun harus juga dipadatkan sesuai standard proctor.
• Ulangi dengan langkah yang sama untuk pemasangan layer berikutnya
a) Pengawasan pekerjaan pemadatan
• Koefisien hasil pemadatan harus sama dengan atau lebih besar dari 95% standard proctor.
• Pada daerah dengan jarak ± 1 meter di belakang facing, pemadatan dapat dilakukan dengan Tamper,
sedangkan daerah pemadatan sisanya dengan Vibratory Roller 5 – 8 ton atau yang lebih besar.
• Pemadatan dilakukan lapis per lapis, maksimum tebal tiap lapis = 25 cm, pemadatan dilakukan sampai
memenuhi 90% Standard Proctor, dan pemeriksaan hasil pemadatan dengan menggunakan sand cone
sangat dianjurkan untuk mengkontrol kualitas dari hasil pemadatan.

Catatan :
Hasil pemadatan sangat menentukan keberhasilan fungsi bronjong angkur pada pekerjaan perkuatan timbunan.
METODE PEKERJAAN
EXPANSION JOINT

MARET 2018
PEKERJAAN EXPANTION JOINT

Expantion Joint bertujuan mengakomodasi pergerakan jangka panjang struktur dengan cara meminimalkan
tegangan sekunder yang terjadi pada struktur. Sambungan harus memiliki permukaan yang rata selama umur
layan struktur serta mampu mencegah masuknya kotoran dan air ke elemen struktur dibawahnya

Pada pelaksanaan kegiatan diperlukan suatu urutan kerja yang matang agar pekerjaan dapat berjalan dengan
baik, urutan kerja proyek dapat dilihat seperti bagan berikut ini :
MULAI

- Metode kerja
- Spesifikasi Pengajuan ijin ke
- Peralatan Direksi Pekerjaan
- Kuantitas
Perbaiki

Disetujui Tidak

Ya

Pembersihan Seal dengan


Conditioning Agent

Pemberian lapis perekat epoxy pada


bagian dalam seal

Pembersihan lubang dengan Concrete


Cleaner dan dilapis perekat epoxy

Cek Tidak Perbaiki

Ya

Pemasangan seal ke lubang joint, diratakan


dan dikembangkan dengan pompa

Cek Tidak Perbaiki

Ya

Pemotongan Aspal

Surface Sealent diisikan pada celah joint

- Laporan harian
- Data Kuantitas
- Data Kualitas
- Gambar Terlaksana

SELESAI

Bagan alir pekerjaan expantion joint (Seamless)


Tabel kebutuhan tenaga, bahan, dan alat
No. Tenaga Bahan Alat
1 Mandor Seal Concrete Cleaner
2 Pekerja Perekat Epoxy Asphalt Cutter
3 Operator Surface Sealent Alat Bantu

Urutan pekerjaan:
1. Pembersihan Seal dengan Conditioning Agent.
2. Bagian dalam Seal dilapis dengan Perekat Epoxy.
3. Pembersihan lubang pada dinding tepi dengan Concrete Cleaner dan selanjutnya dilapis Perekat Epoxy.
4. Masukkan Seal ke dalam lubang Joint.
5. Ratakan dan dikembangkan memakai pompa. Udara yang berada di dalam Seal baru bisa dikeluarkan setelah
perekat Epoxy mengering (minimal 24 jam).
6. Pemasangan Seal selesai.
7. Beri tanda lokasi yang akan dipotong setelah pengaspalan.
8. Pemotongan aspal dengan menggunakan Asphalt Cutter.
9. Surface Sealant diisikan pada celah Joint.

1 2

3 4
5 6

7 8

Ilustrasi urutan pekerjaan pemasangan expantion joint


METODE PEKERJAAN
ELESTOMERIK SINTETIS

MARET 2018
PEKERJAAN ELASTOMER

Sebelum erection girder dilakukan, elastomer harus terpasang terlebih dahulu. Elastomer berfungsi sebagai
perletakan girder/balok jembatan. Tiap perletakan harus dipasang pada elevasi dan posisi yang benar dan harus
pada perletakan yang rata dan benar di atas seluruh bidang kontak.
Elastomer harus diletakkan sebagaimana ditunjukkan dalam Gambar dan harus ditahan pada posisinya dengan
merekatkan permukaan beton yang berkontak langsung dengan perletakan, menggunakan bahan perekat yang
disetujui untuk mencegah pergeseran perletakan.

Tabel kebutuhan tenaga, bahan, dan alat


No. Tenaga Bahan Alat
1 Mandor Elastomer Jenis 1 Alat bantu
2 Pekerja Adukan Mortar

Gambar Elastomer

Urutan pekerjaan
1. Setelah Pier Head / Abutment mencapai kekuatan yang disyaratkan untuk menahan beban yang diberikan
girder, permukaan pada lokasi perletakkan girder diratakan.
2. Untuk persiapan pekerjaan pengecoran mortar, dan pemasangan elastomer yang pertama kali harus
dilakukan berkoordinasi dengan tim surveyor agar pemasangan sesuai dengan data survey yang telah ada.
3. Pastikan tipe elastomer yang akan dipasang sudah sesuai dengan gambar desain pada lokasi tersebut.
4. Lokasi perletakan harus ditandai dengan jelas tentang jenis dan tempat pemasangannya. Tim survey
melakukan stake out dan marking untuk memastikan letak dan elevasinya sesuai gambar kerja.
5. Lokasi pekerjaan harus bersih dari kotoran atau material yang tidak terpakai sebelum dilakukan pengecoran
mortar.
6. Apabila level sulit untuk diratakan, dapat diatasi dengan penambahan mortar dari bahan non -shrink dengan
mutu sama atau lebih besar dari beton Pier Head / Abutment.
7. Setelah elastomer terpasang, tim survey akan memeriksa kembali elevasi dan kerataan elastomer terhadap
desain. Jika terdapat perbedaan/ketidaksesuaian maka harus dilakukan perbaikan.
8. Setelah pemasangan elastomer sesuai desain/gambar kerja maka girder dapat dipasang.

Ilustrasi Pemasangan Elastomer


METODE PEKERJAAN PAPAN NAMA
JEMBATAN

MARET 2018
PEKERJAAN PAPAN NAMA JEMBATAN
Papan Nama Jembatan adalah papan monumen yang berisi informasi mengenai jembatan tersebut misalnya
nama, nomor, tahun pembuatan, dan panjang jembatan, selain itu papan nama jembatan juga dapat berupa
papan monumen peresmian.

Tabel kebutuhan tenaga, bahan, dan alat


No. Tenaga Bahan Alat
1 Mandor Papan Nama Alat bantu
2 Pekerja

Metode pelaksanaan:
1. Papan nama jembatan dipesan sesuai dengan gambar perencanaan. Dimana pada papan nama jembatan
tersebut berisikan nama, nomor, tahun pembuatan dan lambang kementerian pekerjaan umum atau keterangan
lain yang telah disetujui direksi pekerjaan.
2. Setelah proses pembuatan papan nama jembatan selesai, maka papan nama jembatan dipasang ditempat yang
sesuai dengan apa yang ditunjukkan gambar rencana, biasanya dipasang di parapet jembatan.
3. Papan nama jembatan dipasang secara manual menggunakan alat bantu dan menggunakan adukan semen
sebagai perekat. setelah itu, finishing dengan membersihkan papan nama jembatan dari kotoran-kotoran seperti
sisa adukan semen atau yang lainnya.
METODE PEKERJAAN
PEMBONGKARAN BETON

Maret 2018
PEKERJAAN PEMBONGKARAN BETON

Tabel kebutuhan tenaga, bahan, dan alat


No. Tenaga Bahan Alat
1 Mandor Jack Hammer
2 Pekerja Concrete Breaker
3 Tukang Alat bantu

Metode Pelaksanaan

MULAI

- Metode kerja
- Spesifikasi Pengajuan ijin ke
- Peralatan Direksi Pekerjaan
- Kuantitas
Perbaiki

Disetujui Tidak

Ya

Pengukuran

Cek Tidak Perbaiki

Ya

Pembongkarang Pasangan Beton

Cek Tidak Perbaiki

Ya

Pembersihan dan Pembunagan

Ya

SELESAI

Bagan Alir Urutan Kerja Pekerjaan Pembongkarang Beton


Metode Pelaksanaan
Pada pelaksanaan kegiatan pekerjaan ini diperlukan suatu urutan kerja yang matang agar pekerjaan dapat
berjalan dengan baik, urutan kerja proyek adalah berikut ini :

1. Mempersiapkan alat-alat yang akan dipakai.


2. Pekerjaan pembongkaran beton dapat dilakukan dari bagian atas terlebih dahulu kemudian ke bagian
bawah.
3. Setelah beberapa bagian beton sudah dihancurkan maka pekerja lain dapat mulai mengumpulkan
material bongkaran dan mengangkutnya ke truk untuk dibawa ke tempat pembungan.
4. Pekerjaan bongkaran beton selesai.

Ilustrasi pembongkaran beton


METODE PEKERJAAN
PENGEMBALIAN KONDISI DAN
PEKERJAAN MINOR

MARET 2018
PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR

Dalam metode ini akan dibahas tentang pekerjaan minor / lain-lain yang ada di proyek ini, seperti pekerjaan
rambu jalan, marka, dan item-item lain pelengkap jalan.

A. PEKERJAAN MARKA JALAN THERMOPLASTIK


Marka jalan berfungsi sebagai garis batas jalur maupun lajur lalu lintas agar para pengguna j alan lebih
teratur.

Tabel kebutuhan tenaga, bahan, dan alat


No. Tenaga Bahan Alat
1 Mandor Cat Thermoplastik Alat bantu
2 Pekerja

Urutan Kerja
1. Sebelum dilakukan pekerjaan pengecatan, harus dibuat desain dengan ukuran sesuai ketentuan di
lapangan dan gambar marka.
2. Pemasangan rambu-rambu peringatan pada pengguna jalan.
3. Pembersihan permukaan jalan yang akan dicat sampai bersih, kering dan kemudian dilakukan pre-
marking.
4. Pengecatan marka jalan dilakukan dengan menggunakan Road Marking Equipment diikuti dengan
pengecekan ketebalan lapisan cat sesuai spesifikasi teknis.

B. PEKERJAAN RAMBU JALAN TUNGGAL DENGAN PERMUKAAN PEMANTUL ENGINEER


Pekerjaan ini merupakan bagian pekerjaan pelengkap jalan dan pengatur lalu lintas berupa pemasangan
rambu jalan tunggal baru atau penggantian rambu jalan tunggal lama dengan yang baru menggunakan plat
rambu dengan lembaran pemantul/cotchlite jenis engineering grade.

Tabel kebutuhan tenaga, bahan, dan alat


No. Tenaga Bahan Alat
1 Mandor Pemantul dengan engineer grade Alat bantu
2 Pekerja

Pekerjaan pemasangan dilakukan secara manual / peralatan dengan urutan pekerjaan sebagai berikut :

1. Perakitan, pemasangan plat dan pipa untuk rambu dilakukan di base camp.
2. selanjutnya proses pengecoran kaki rambu pada posisi yang disyaratkan dilakukan pada lokasi
pekerjaan.
3. Perapihan dilakukan sekelompok pekerja dengan alat bantu
C. PEKERJAAN RAMBU JALAN
Rambu jalan berfungsi sebagai petunjuk bagi pengguna jalan agar lebih mudah, teratur, dan aman dalam
berkendara di jalan.

Tabel kebutuhan tenaga, bahan, dan alat


No. Tenaga Bahan Alat
1 Mandor Rambu Jalan Alat bantu
2 Pekerja

Urutan pekerjaan

 Rambu dipabrikasi diluar lokasi pekerjaan untuk kemudian dibawa ke lokasi proyek.
 Pemasangan rambu sesuai gambar desain.

D. KERB PRACETAK
Pekerjaan ini meliputi produksi dan memasang kerb pracetak pada lokasi yang ditunjukkan dalam Gambar
atau sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan. Bahan yang digunakan harus sesuai dengan spesifikasi yang
disyaratkan.
Tabel kebutuhan tenaga, bahan, dan alat
No. Tenaga Bahan Alat
1 Mandor Kerb Pracetak Alat bantu
2 Pekerja

Urutan pekerjaan

1. Persiapan landasan kerb. Lokasi yang diperlukan untuk pekerjaan ini harus dibersihkan dan digali sampai
bentuk dan ke dalaman yang diperlukan, dan landasan kerb ini harus dipadatkan sampai suatu
permukaan yang rata

2. Pembuatan (pabrikasi) kerb pracetak sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan.


3. Jika lokasi sudah siap, Kerb dapat dibawa ke lokasi site.
4. Pastikan permukaan dasar dalam kondisi rata dengan menggunakan waterpass
5. Kerb harus dipasang dengan teliti sesuai dengan detil, garis dan elevasi yang ditunjukkan dalam Gambar
atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan. Setiap kerb yang akan dipasang pada
suatu kurva dengan radius kurang dari 20 meter harus dibuat dengan menggunakan cetakan lengkung
atau unit-unit pracetak yang melengkung.
6. Pasang kerb sesuai dengan alur marking dan untuk sambungan dilakukan serapat mungkin.
7. Isi celah antar kerb dengan mortar. Setelah kerb terpasang maka dilakukan perapihan kembali, setiap
lubang galian yang tersisa ditimbun kembali dengan bahan yang disetujui.
METODE PEKERJAAN
PATOK PENGARAH

MARET 2018
PEKERJAAN PATOK PENGARAH
Pekerjaan ini dilaksanakan setelah pekerjaan bahu jalan selesai dilaksanakan. Patok pengarah terbuat dari
beton dengan mutu K-175. Metode kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut :

Tabel kebutuhan tenaga, bahan, dan alat


No. Tenaga Bahan Alat
1 Mandor Beton K 175 Dump Trsuck
2 Pekerja Baja Tulangan Alat Bantu
Cat

 Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuk disetujui. Areal patok
pengarah di gali sampai kedalaman tertentu sesuai dengan rencana kedalaman patok. Patok yang telah jadi dan
diterima dilokasi pekerjaan, untuk pemasangannya dilakukan dengan menggali tanah lalu memasang patok dan di
timbun kembali dengan tanah agar patok dapat berdiri dengan benar. Pengecatan patok dapat dilakukan sebelum
atau sesudah patok pengarah dipasang. Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan.

Diagram Pelaksanaan :

MULAI

- Metode kerja
- Spesifikasi Pengajuan ijin ke
- Peralatan Direksi Pekerjaan
- Kuantitas
Perbaiki

Disetujui Tidak

Ya

Persiapan Lahan

Cek Tidak Perbaiki

Ya

Pemasangan dan Pengecatan Patok

Cek Tidak Perbaiki

Ya

SELESAI
Gambar Patok Pengarah Jalan
METODE PEKERJAAN
UNIT LAMPU PENERANGAN JALAN
LENGAN TUNGGAL

MARET 2018
PEKERJAAN UNIT LAMPU PENERANGAN JALAN LENGAN TUNGGAL

Tabel kebutuhan tenaga, bahan, dan alat


No. Tenaga Bahan Alat
1 Mandor Lampu Penerangan Jalan Lengan Tunggal Crane
2 Pekerja Aksesoris Alat Bantu
3 Beton
4 Tulangan

Urutan Pekerjaan :

a) Pengecekan lapangan sesuai dengan desain gambar yang sudah ada.


b) Pemasangan Box APP,Ground yang dilanjutkan pengukuran grounding dan tahanan isolasi. Kemudian
dilanjutkan dengan penyambungan ke jaringan TR(tegangan Rendah) PLN. Setelah itu dilakukan pengetesan
terhadap jaringan yang telah terpasang
c) Pondasi ditetapkan menggunakan pondasi pracetak yang telah dilengkapi dengan tulangan untuk menahan
beban vertical dan beban momen tiang lampu. Pondasi ini dibuat ditempat terpisah dari lokasi pemasangan
tiang dan dibuat secara massal dengan beton readymix untuk mempercepat waktu pelaksanaan. Pondasi
pracetak yang telah matang secara teknis kemudian diangkut ke lokasi pemasangan.
d) Sementara itu sebelum beton pondasi diangkut ke lokasi, dibuat galian pondasi sesuai dengan perencanaan
dan spesifikasi yang telah ditetapkan. Galian pondasi ini dibuat dititik tiang pembantu dan tiang PJU
ditempatkan.
e) Ditempat lain tiang-tiang lampu dibuat dan difabrikasi sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan dalam
gambar dan dokumen lelang. Tiang-tiang tersebut dibuat dalam jumlah yang sesuai dengan lingkup pekerjaan
yang telah ditetapkan. Dibeberapa lokasi ada tiang yang dipasang sebagai tiang pembantu sehingga tidak
diperlukan stang. Di lokasi lain ditetapkan sebagai tiang lampu PJU sehingga perlu dipasangi stang sesuai
perencanaan (1 meter, 2 meter, 3 meter, satu sisi atau dua sisi sekaligus).
f) Setelah unit tiang terpasang maka dilakukan pekerjaan elektrikal yang meliputi :
 Pemasangan kabel jaringan pada tiang PJU
 Pemasangan kabel infoor
 Perakitan dan pemasangan box panel distribusi,
 Pemasangan pentanahan
 Penarikan kabel jaringan (jaringan udara dan jaringan tanah)
 Pemasangan lampu.
Ilustrasi Jenis Unit Lampu Penerangan Jalan Lengan Tunggal. Jenis lampu ini biasanya diletakan di kiri dan kanan jalan.

Anda mungkin juga menyukai