NAMA PAKET
DAN
BAB I.
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Metode Pelaksanaan Pekerjaan ini disusun berdasarkan, uraian yang didapat didalam dokumen
lelang dan uraian yang diberikan pada saat rapat penjelasan pada tanggal 23 Februari 20016
yang telah didokumentasikan dalam bentuk Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwizing).
Metode pelaksanaan ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan yang harus dipenuhi
didalam mengikuti pelelangan Umum Paket pelaksanaan Paket Kegiatan Pembuatan
Senderan, Drainase dan Trotoar Ruas Buduk Abianbase dengan Pekerjaan Pembuatan
Senderan, Drainase dan Trotoar Ruas Buduk Abianbase ini adalah
I.2. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dari uraian Metode Pekerjaan ini adalah untuk menjelaskan secara garis
besar uraian tahapan pelaksanaan dari pekerjaan-pekerjaan utama dan pekerjaan penunjang,
sehingga dapat dilihat keterkaitan dari masing-masing pekerjaan maupun antara pekerjaan
terhadap spesifikasi yang telah disyaratkan. Dalam metode ini juga akan digambarkan
pelaksanaan pekerjaan dengan memperkecil gangguan terhadap lalulintas.
I.3. Lokasi Pekerjaan dan Lingkup Pekerjaan
Lokasi pekerjaan ini berada di wilayah Provinsi Bali, Kabupaten Badung, dengan lingkup
pekerjaan antara lain:
- Pekerjaan persiapan yang meliputi pekerjaan mobilisasi, persiapan fasilitas penunjang,
pengukuran, pengujian bahan, dll.
- Pekerjaan Drainase yang meliputi galian untuk selokan drainase dan saluran air dan
pemasangan saluran berbentuk U K350
- Pekerjaan tanah yang akan meliputi pekerjaan galian perkerasan beraspal tanpa Cold
Milling Machine, Galian perkerasan berbutir, dan Timbunan Pilihan / Limestone
- Pekerjaan perkerasan aspal meliputi pekerjaan lapisan resa pengikat dan perekat aspal
cair, Laston lapis aus (AC-WC),Laston Lapis Antara (AC-BC) dan Bahan anti pengelupasan.
- Pekerjaan struktur yang meliputi pekerjaan beton, Baja tulangan, Pasangan batu,
Pembongkaran beton, Pipa drainase PVC dan pemasangan Box Culvert Pracetak
- Pekerjaan pengembalian kondisi dan perkerjaan minor meliputi Lapisan pondasi agregat
kelas A untuk pekerjaan minor, Campuran aspal panas untuk pekerjaan minor, Kerb
pracetak dan Perkerasan blok beton pada trotoar.
Pekerjaan tembok railing yang meliputi pekerjaan pasangan bata steck style bali, dan
pekerjaan coating anti lumut.
BAB II
METODE PENYELESAIAN PEKERJAAN
Metode penyelesaian pekerjaan ini menjelasakan tahapan dan tata cara pelaksanaan pekerjaan
diama menggambarkan pelaksanaan pekerjaan dari sampai dengan akhir proyek dan dapat
dipertanggungjawabkan secara teknis.
Adapun tahapan dan tata cara penyelesaian pekerjaan ini adalah :
A. Pekerjaan Mobilisasi
Pekerjaan mobilisasi yang akan diuraikan didalam bagian ini adalah untuk memberikan
penjelasan dan penjabaran mengenai hal-hal yang akan dilakukan oleh PT. Catur Harapan
Utama didalam masa mobilisasi, program mobilisasi ini meliputi :
1.
2.
Tenaga kerja yang akan diadakan / dimobilisasi ke lapangan untuk melaksankan pekerjaan
paket pyoyek ini,akan terdiri dari :
a. Mandor Tukang Pasang Beton Precast
b. Labtek 1
c. Labtek 2
d. Juru Ukur
e. Juru Gambar
f. Administrasi
Seluruh staf inti proyek tersebut beserta staf lainnya sesuai dengan usulan di dalam Struktur
Organisasi Kerja, akan dimobilisasikan ke lokasi proyek dalam kurun waktu 7 (tujuh)
hari sejak diterbitkan Surat Perintah MulaiKerja (SPMK). Sedangakan mobilisasi tenaga
kerja akan disesuaikan dengan kebutuhan yang tercermin dariRencana Kerja/Schedule
3.
Mobilisasi Peralatan
Daftar jenis peralatan yang akan dimobilisasi ke lapangan untuk menunjang pelaksanaan
pekerjaan utama pada paket proyek ini, sesuai dengan kebutuhan alat untuk melaksanakan
pekerjaan.
4.
BAB III
URAIAN PEKERJAAN UTAMA
I.
DEVISI I
PEKERJAAN MOBILISASI
1. Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan Persiapan adalah pekerjaan awal yang meliputi kegiatan-kegiatan pendahuluan
untuk mendukung permulaan proyek meliputi :
I.1. Pembuatan Job Mix Design
Sebelum pekerjaan utama dilaksakan terlebih dahulu dilaksakan pengambilan sampel
bahan dari quary di Sungai yang berada di lokasi setempat atau yang berdekatan dengan
lokasi tersebut, diantanya: batu, pasir dan aspal selanjutnya dibawa ke laboratorium job
Mix Formula/Job Mix Design yang akan dipakai sebagai acuan kerja dalam pelaksanaan
proyek.
I.2. Kantor Lapangan dan Fasilitasnya
Tahap berikutnya penentuan lokasi basecamp, pembuatan kantor Lapangan dan
fasilitasnya dilokasi proyek dan kemudian dilanjutkan dengan mobilisasi peralatan yang
diperlukan sesuai dengan tahapan pelaksaan pekerjaan.
I.3. Pengaturan Arus Transportasi dan Pemeliharaan Terhadap Arus Lalu Lintas
Untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan, penganturan arus lalu lintas transportasi
dilakukan dengan pembuatan tanda-tanda lalu lintas yang memadai disetiap kegiatan
lapangan.Bila diperlukan dapat ditempatkan petugas pemberi isyarat yang bertugas
mengatur arus lalu lintas pada saat pelaksanaan
I.4. Pengaturan Arus Transportasi dan Pemeliharaan Terhadap Arus Lalu Lintas
Dengan petunjuk Direksi Teknis survey/rekayasa lapangan dilaksanakan untuk
menentukan kondisi fisik dan strucktural dari pekerjaan dan fasilitas yang ada dilokasi
pekrjaan, sehingga dimungkinkan untuk mengadakan peninjauan ulang terhadap
rancangan kerja yang telah diberikan sytem dan tatacara survey dikordinasikan dengan
direksi teknis.
I.5. Pengaturan Arus Transportasi dan Pemeliharaan Terhadap Arus Lalu Lintas
Bahan yang akan digunakan didalam pekerjaan harus menemui spesifikasi dan standard
yang berlaku, baik ukuran,type maupun ketentuan lainnya sesuai petunjuk Direksi Teknis.
Semua material yang akan digunakan untuk proses pembuatan Asphalt Concrete diambil
dari Quary Sungai yang berada di lokasi setempat, diolah dan dipoolkan di stone
crusher/AMP pihak Direksi Teknis sewaktu-waktu dapat mengadakan pemeriksaan
terhadap lokasi stone crusher dan AMP dimaksud guna mengetahui kondisi yang ada.
I.6. Jadwal Konstruksi
Jadwal kontruksi dibuat pihak kontraktor, diajukan kepada Direksi Teknis untuk dibahas
dan mendapatkan persetujuan pada saat dilaksanakan rapat pendahuluan (Pre
Construction Meeting/PCM).
I.7. Jadwal Konstruksi
Dalam pelaksanaan proyek ini mobilisasi meliputi :
a. Alat-alat yang digunakan adalah:
1. Asphalt Mixing Plant
2. Asphalt Finisher
3. Asphalt Sprayer
4. Compressor 4000-6500 L/M
5. Concrete Mixer 0.3-0.6 M3
6. Dump Truck 3.5 Ton
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
II. DEVISI 2
PEKERJAAN DRAINASE
1. Galian Untuk Selokan Drainase dan Saluran Air
Penggalian dilakukan dengan menggunakan Excavator.
Selanjutnya Excavator menuangkan hasil galian kedalam dump truck.
Dump truck membuang material hasil galian keluar lokasi jalan.
Sekelompok pekerja akan merapikan hasil galian dan sekelompok lagi merapikan tanah
hasil galian apabila lokasi bukan peruntukan untuk penampungan tanah.
Alat
excavator,
dump truck dan
alat bantu (sekop, keranjang, sapu)
Tenaga
pekerja dan
mandor
III. DEVISI 3
PEKERJAAN TANAH
1. Galian Perkerasan Beraspal tanpa Cold Milling Machine
Pada awal pelaksanaan kegiatannya juga dapat dilaksanakan pekerjaan Galian Perkerasan
Beraspal tanpa Cold Milling Machine dimana pekerjaan ini merupakan galian pada perkerasan
lama.
Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
- Sebelum melakukan pekerjaan akan dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuk
disetujui Permukaan hotmix digali dengan menggunakan alat Jack Hammer & Air
Compressor dan dibantu dengan alat bantu berupa cangkul, singkup, belincong dan lain
sebagainya. Sisa hasil galian dibersihkan dengan menggunakan Air Compressor.
Selanjutnya tanah bekas galian dimuat kedalam Dump Truk dan diangkut ke luar lokasi
pekerjaan.
Alat
- Jack hammer
- dump truck dan
- alat bantu (sekop, keranjang)
- Tenaga
- Pekerja
- operator dan
- mandor
2 Galian Perkerasan Berbutir
Pelaksanaan pekerjaan penggalian dilakukan dengan menggunakan Jack Hammer, Air
Compresor dan di bantu dengan dum truck pada lokasiyang telah ditentukan, dump truck
untuk selanjutnya membuang material hasil galian keluar lokasi dan selanjutnya sekelompok
pekerja akan merapikan hasil galian tersebut.
LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan Galian dilaksanakan dengan Jack Hammer. Tanah yang di gali pada sisi
jalan.Selanjutnya hasil galian di tuang kedalam dump truk untuk membuang hasil galian
material keluar lokasi jalan. Galian dilaksanakan pada daerah bahu jalan yang akandijadikan
sebagai pelebaran badan jalan.
IV. DEVISI 6
PERKERASAN ASLAP
1. Lapisan Resap Pengikat Aspal Cair
- Sebelum dilakukan pemasangan harus dipastikan bahwa daerah yang akan disemprot
akan dibersihkan terlebih dahulu dari debu debu
- Lalu aspal distributor akan dikalibrasikan terlebih dahulu , seperti sudut nosel, ketinggian
dan kecepatan kendaraan. Ketinggian batang penyemprot diatur sedemikian rupa
disesuaikan dengan
jarak nosel agar diperoleh penyemprotan yang tumpang tindih sebanyak 2-3
kali.penyemprotan dilakukan secara merata sepanjang jalan. Agar tidak mengganggu
pekerjaan.
selanjutnya. Vibrator tidak boleh menyentuh cetakan dan besi beton yang salah satu
bagiannya berhubungan dengan adukan beton yang telah mengeras.
Adukan beton harus diangkut sedemikian rupa, sehingga dapat dicegah adanya
pemisahan atau pengurangan bagian bagian bahan. Adukan tidak boleh dijatuhkan
lebih dari 2 meter. Untuk kolom kolom yang tinggi, harus dibuatkan jendela
jendela dengan jarak vertikal tidak lebih dari 2 meter.
Siar pelaksanaan (contruction joint) dipakai bahan penyekat Styrofoam yang
mudah hancur dengan bensin, dalam pengecoran beton harus mendapat persetujuan
direksi.
Apabila terjadi pertemuan dengan beton yang sudah dicor, bidang pertemuan
harus dibersihkan dengan cara menyemprot dengan air. Kemudian disikat sampai
agregat kasar kelihatan dan selanjutnya disiram dengan air semen kental dan
ditambah additive, merata keseluruh permukaan yang akan disambung, sedang
untuk beton yang memerlukan kedap air harus memakai Water Stop ex Tricosal
type yang direkomendasikan untuk setiap jenis sistem sambungan.
Pengangkeran perletakan pelat duiker pada pondasi/tumpuan pasangan
menggunakan besi diameter D -16 dengan jarak sesuai gambar rencana.
Agar beton terlindung dari pengaruh cuaca, beton harus dibasahi secara terus
menerus selama 14 (empat belas) hari setelah pengecoran dengan menutupi jerami /
karung basah.
Semua permukaan beton yang terbuka dijaga agar tetap basah sekurang
kurangnya selama 4 (empat) hari setelah pengecoran, dengan cara
menyemprotkan atau menggenangi dengan air pada permukaan beton tersebut,
terutama pada pagi / sore hari atau cuaca teduh.
Cetakan beton tidak boleh dibongkar sebelum beton mencapai kekuatan kubus
yang dapat memikul 2 x berat sendiri. Pada bagian bagian konstruksi yang
memikul beban lebih besar dari rencana rata rata, cetakan beton belum boleh
dibongkar sampai beton mempunyai kekuatan tersebut.
Semua besi yang dipakai diatas harus mempunyai sertifikat dari produsen/pabrik.
Ketentuan toleransi ukuran besi disesuaikan dengan standar SII atau SNI.
Membengkokkan dan meluruskan besi beton harus dalam keadaan dingin, sesuai
dengan aturan yang berlaku. Panjang penyaluran besi beton dan panjang
pengangkeran pada bagian- bagian konstruksi disesuaikan dengan gambar kerja.
Besi beton harus dipotong dan dibengkokkan sesuai dengan gambar. Kemudian
dibentuk dan dipasang sedemikian rupa sehingga sebelum dan selama
pengecoran tidak berubah tempat.
Kawat beton yang dipergunakan harus lazim dipakai, sehingga dapat mengikat besi
beton tetap pada tempatnya. Untuk mendapatkan mutu besi beton yang diinginkan,
dapat dipergunakan besi beton dari produk yang ditunjuk Direksi Teknis.
2. Baja Tulangan U
Pekerjaan ini mencangkup pengadaan dan pemasangan baja tulangan untuk jalan masuk ke
jalan desa.
Tahapan Pekerjaan :
- Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat dahulu request dan diserahkan kepada
direksi untuk disetujui
- Baja tulangan dipotong dengan alat berbanding set dan dirangkai sesuai gambar
rencana.
- Baja Tulangan harus dipasang sedemikian rupa sehingga beton yang menutupi
bagian luar baja tidak terekspos langsung dengan udara atau terhadap air tanah
atau yang lainnya.
3. Pasangan Batu
Bahan untuk spesi ditakar dengan menggunakan ukuran takaran yang sama dan
dicampur dalam keadaan kering sebelum ditambah air. Pencampuran bahan sesuai dengan
perbandingan campuran yang ditetapkan dan harus diaduk sampai homogeny dengan
menggunakan alat molen. Pekerjaan pasangan batu kali yang langsung terletak pada tanah
asli, terlebih dahulu diberi spesi/adukan. Batu kali yang digunakan harus batu belah dan
pemasangannya tidak boleh rongga-rongga didalam pasangan celah antara batu yang
satu dengan batu yang lainnya. Pelaksanaan pasangan harus padat, diantara batu
yang satu dengan batu lainnya harus berisi spesi. Permukaan bidang/ bidang muka
pandangan harus rata mengikuti garis profil. Dalam pemasangan batu kali supaya dibuatkan
profil tiap jarak 10 m kecuali pada tempat-tempat tertentu sesuai petunjuk Direksi. Pada
pekerjaan pasangan batu harus dipasang lubang-lubang pembuang (drain) setiap jarak
1 m kearah horisontal untuk mengurangi tekanan pada pasangan tersebut dan tidak
terjadi penggerusan tanah pada bagian dalam tanggul atau pasangan batu. Pasangan
batu kali pada bagian yang disiar harus dipasang batu yang permukaannya rata / batu
muka dan disusun sedemikian rupa sehingga hasil akhir pekerjaan terlihat rapi
4. Pembongkaran
Pekerjaan Bongkaran adalah pekerjaan pembongkaran pasangan yang akan direhabilitasi
dengan menggunakan alat bantu yang dikerjakan oleh Penyedia Jasa setelah mendapat
persetujuan dari Direksi.
Metode Pelaksanaan
- Bongkaran yang dilaksanakan adalah pembongkaran pasangan baik itu pasangan batu,
beton ataupun bangunan yang ada diareal yang akan dilaksanakan rehabilitasi
- Sampah bongkaran harus diatur dan dibuang disekitar lokasi yang dijamin tidak akan
mengganggu kegiatan pekerjaan. Pengaturan dari semua hasil bongkaran tersebut harus
sesuai petunjuk Direksi.
- Pekerjaan pembongkaran beton ilakukan dengan menggunakan alat dimana alat tersebut
berupa Jack Hammer + Whell Loader sehingga dapat mempercepat proses pembongkaran.
Setelah itu hasil bongkaran diangkut dengan menggunakan dump truck da dibuang keluar
site pekerjaan. Dalam pelaksanaan pembongkaran juga akan dipasang pengaman disekitar
area bongkaran serta para pekerja diharuskan untuk menggunakan alat-alat keselamatan.
5. Pipa Drainase
Pemasangan PVC setiap 10m sesuai persetujuan direksi pengawas pada Pasangan batu kali
guna mengalirkan air dari jalan raya dan air bungan dari rumah tangah ke saluran
6. Penyediaan dan Pemasangan Box Cilvert Pracetak
Pabrikasi beton pracetak umumnya dapat dibuat di Pabrik / WORKSHOP yang
harus selalu dijaga terhadap pengaruh cuaca. Unit beton pracetak harus dicor sekaligus
dalam sekali operasi. Permukaan atas harus digetarkan dengan mistar penggetar dan
diratakan dengan baik untuk menyakinkan bahwa permukaan tersebut rata benar. Semua
permukaan beton pracetak yang akan disambung dengan unit beton pracetak lain
atau dihubungkan dengan beton in-situ, maka adukan spesi atau grout harus
dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku dan harus mendapatkan persetujuan dari
Direksi atau Pengawas. Semua unit beton pracetak diberi identifikasi berupa : tanggal
pembuatan, kode posisi dan lain-lain sesuai petunjuk Direksi / Pengawas.
Pengiriman beton precast disesuaikan dengan time schedule yang telah direncanakan
dan telah mendapat persetujuan oleh direksi pekerjaan atau pengawas. Pengiriman
dilakukan 1 minggu dari waktu pemasangan dilapangan dalam pengiriman akan dilakukan
bertahap keseluruh lokasi pekerjaan ini dilakukan untuk menghindari penimbunan beton
precast sehingga dapat menimbulkan gangguan lalulintas disekitarnya.
Pemasangan/instalasi
- Box Cilvert harus dibuat sesuai dengan garis dan dimensi yang iberikan dalam Gambar
atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
- Melakukan shear key yang bertujuan untuk menahan gaya geser secara horizontal
maupun vertical yang terjadi pada bagian pertemuan dari dua unit atau lebih
pasangan/konstruksi beton pracetak.
- Shear key dibuat sedemikian rupa berupa skoneng antara unit-unit beton pracetak
sehingga mampu menahan gaya geser baik berupa gaya vertikal maupun gaya
horizontal. Ukuran dan bentuk shear key harus sesuai dengan gambar rencana
yang diberikan, dan kontraktor tidak diperkenankan merubah desain tanpa
persetujuan direksi dan konsultan pengawas.
- Melakukan Welded side joint yang bertujuan untuk menyatukan atara komponen
beton precast yang satu dengan lainnya sehingga dalam penerimaan beban akan
terjadi perataan pembebanan.
VI. DEVISI 8
PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR
1 Lapisan Pondasi Agregat Kelas A Untuk Pekerjaan Minor
- Pengangkutan Material
Pengangkutan material agregat kalas A kelokasi pekerjaan menggunakan Dump Truck
dan loadingnya dilakukan dengan menggunakan wheel loader. Material diuraikan dengan
jarak dan volume tertentu untuk memudahkan pada saat penghamparan agar tidak terjadi
kelebihan material disatu tempat dan kekurangan material ditempat lain.
- Penghamparan Material
Penghamparan material dilakukan dengan menggunakan Motor Grader dalam tahap
penghamparan ini harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
Kondisi cuaca yang memungkinkan
Panjang hamparan pada saat setiap section yang dipadatkan sesuai dengan kondisi
lapangan. Lebar penghamparan disesuaikan dengan kondisi lapaganan dan tebal
penghamparan sesuai dengan spesifikasi teknis.
Material yang tidak dipakai dipisahkan dengan ditempatkan pada lokasi yang telah
ditetapkan.
- Pemadatan Material
Pemadatan dilakukan dengan menggunakan vibro roller, dimulai dari bagian tepi ke
bagian tengah.
2 Campuran Aspal Panas Untuk Pekerjaan Minor
Setelah pekerjaan perbaikan pondasi untuk pekerjaan minor selesai dilaksanakan maka
lapisan pondasi ditutup dengan menggunakan material hotmix campuran aspal panas.
Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
- Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuki
untuk disetujui
- Material campuran aspal panas dihampar dengan tenaga manusia dan dipadatkan dengan
Tendem Roller.
- Selama pemadatan, pekerja akan merapihkan tepi hamparan dengan menggunakan alat
bantu.
3 Karb Pracetak
Lokasi yang akan dipasang kerb digali dan dirapihkan space semen pasir diletakan
diatastanah dan atasnya diletakan kerb. Setelah kering sambungan antara kerb diisi
denganadukan semen setelah selesai dan kering belakang kerb ditimbun dengan tanah
supayatidak roboh.
kerb harus dipasang dengan teliti sesuai dengan detail, garis dan elevasi yangditunjukan
dalam gambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh direksi pekerjaan.4. Perkerasan
Blok Beton Pada Trotoar dan MedianPerkerasan Blok beton harus dipasang sesuai dengan
petunjuk direksi dan spesifikasiyang telah disepakati dan disetujui, pada umumnya blok
beton harus dipasang diataslandasan pasir.Permukaan blok beton yang selesai dikerjakan
harus menampilkan permukaan yang ratatanpa adanya blok beton yang menonjol atau
terbenam dari elevasi permukaan yang ditentukan direksi.
sehingga
membantu
proses
saling
mengunci
(interlocking)
dan
XII. Demobilisasi
Semua alat kerja yang digunakan pada akhir / finishing pelaksanaan pekerjaan segera
dilakukan Demobilisasi kembali kepada Pemberi Dukungan Alat.