Anda di halaman 1dari 3

PERJANJIAN KERJASAMA

PENGELOLAAN LIMBAH BERBAHAYA DAN BERACUN


ANTARA
PT. VIAN ADE MAULANA
PT. .............................................
Nomor: ........................................
Perjanjian Pengelolaan Limbah Berbahaya dan Beracun ( selanjutnya disebut ”Perjanjian” ) dibuat
pada tanggal ................ oleh dan antara :

1. PT. VIAN ADE MAULANA suatu perseroan yang didirikan berdasarkan Hukum Republik
Indonesia, berdomisili di Jalan Lestari RT 03 Karang Harapan, Tarakan Barat Kota Tarakan
Kalimantan Utara 77111 yang dalam hal ini diwakili oleh Vian Ade Maulana dalam
jabatannya sebagai Direktur dengan demikian sah bertindak untuk dan atas nama perseroan
(selanjutnya disebut ”PIHAK PERTAMA”).

2. PT. ........................................ suatu perseroan yang didirikan berdasarkan Hukum Republik


Indonesia, berdomisili di Kota Tarakan, Kalimantan Utara 77111 yang dalam hal ini diwakili
oleh ..................... dalam jabatannya sebagai ………….. dengan demikian sah bertindak
untuk dan atas nama perseroan (selanjutnya disebut ”PIHAK KEDUA”).

Para Pihak menerangkan terlebih dahulu :


● Bahwa Pihak Pertama adalah Perusahan Transporter / Pengumpul limbah bahan berbahaya
dan beracun ( LB3) yang berlokasi di Jalan Lestari RT 03 Karang Harapan, Tarakan Barat Kota
Tarakan, kalimantan Utara 77111, dimana dari kegiatannya sebagai Transporter/ Pegumpul
limbah bahan berbahaya dan beracun (limbah B3).
● Bahwa Pihak Pertama telah mendapatkan rekomendasi dari Keputusan Kementrian
Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor: S.377/VPLB3/PPLB3/PLB.3/4/2018 dan izin
penyelenggaraan dari Direktorat Perhubungan Darat Nomor: SK.00223/AJ.309/1/DJPD/2018
tentang Pengangkutan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun atas nama PT. Vian Ade
Maulana.
● Bahwa Pihak Kedua adalah Perusahaan penghasil limbah bahan berbahaya dan beracun (LB3)
yang berlokasi di Kota Tarakan, Kalimantan Utara 77111, dimana dari kegiatannya sebagai
..........................
● Bahwa Pihak Pertama bermaksud bekerjasama dengan Pihak Kedua dalam pengelolaan
limbah bahan berbahaya dan beracun yang dihasilkan oleh Pihak Kedua untuk dikelola oleh
Pihak Pertama.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas, kedua belah pihak telah setuju dan sepakat untuk membuat
perjanjian kerjasama Pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun dengan syarat - syarat sebagai
berikut :
PASAL 1
OBJEK PERJANJIAN
Objek perjanjian ini adalah Pihak Pertama melakukan kerjasama dengan Pihak Kedua dalam rangka
pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun dengan memperhatikan dan patuh terhadap
ketentuan-ketentuan yang diatur oleh peraturan per-Undang-undangan.
PASAL 2
MASA BERLAKUNYA PERJANJIAN

1. Perjanjian ini berlaku selama 1 (satu) tahun, terhitung sejak tanggal ............. sampai dengan
tanggal ................ dan dapat diperpanjang kembali 1 (satu) bulan sebelum berakhirnya
perjanjian ini.

PASAL 3
KEWAJIBAN MASING-MASING PIHAK

1. Pihak Kedua menjamin selama masih bekerjasama dengan Pihak Pertama akan menyerahkan
limbah B3 kepada Pihak Pertama sesuai dengan kapabilitas Pihak Pertama.
2. Pihak Pertama bertanggung jawab untuk mengangkut limbah B3 dari lokasi Pihak Kedua ke
tempat penyimpanan Pihak Pertama.

PASAL 4
JAMINAN PENGELOLAAN LIMBAH

Dalam penyerahan limbah bahan berbahaya dan beracun (LB3) Pihak Pertama memberikan Jaminan
Pengelolaan kepada Pihak kedua berupa Dokumen Limbah B3 (Manifest).
1
PASAL 5
PENGAKHIRAN PERJANJIAN

Dalam rangka melaksanakan Perjanjian ini Para pihak dengan tegas menyatakan melepas ketentuan
Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang – Undang Hukum Perdata, dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Perjanjian ini berakhir dengan sendirinya, apabila salah satu pihak tidak ingin memperpanjang
lagi berlakunya perjanjian ini.
2. Pihak Kedua berhak untuk melakukan pengakhiran atau pengentian Perjanjian ini dengan
pemberitahuan tertulis/tercatat dengan tenggang waktu 30 (tiga puluh) hari kalender.
3. Pihak Kedua tidak melaksanakan satu atau beberapa ketentuan dalam perjanjian ini dan
melakukan perbuatan yang dapat merugikan ataupun merusak citra nama Pihak Pertama

Perjanjian ini dengan sendirinya akan berakhir apabila Pihak Pertama:


● Dibubarkan/dinyatakan pailit
● Dicabut izin usahanya, atau Izin Pengangkutan Limbah B3, baik untuk sementara atau
seterusnya oleh instansi yang berwenang.
● Terbukti melakukan tindak pidana berdasarkan surat penetapan dari Pihak Berwajib /
Kepolisian.

Dengan berakhirnya Perjanjian ini, Pihak Pertama tetap bertanggung jawab terhadap Pihak Kedua
atas kewajiban – kewajiban yang belum dilaksanakan menurut Perjanjian ini.

PASAL 6
FORCE MAJEURE
1. Pihak Pertama maupun Pihak Kedua tidak dapat menuntut ganti rugi atau harus bertanggung
jawab atas kegagalan atau keterlambatan melaksanakan kewajibannya yang disebabkan oleh
hal-hal diluar kemampuan yang wajar dari Para Pihak yang selanjutnya dalam Perjanjian ini
disebut Force Majeure.
2. Yang dimaksud dengan Force Majeure adalah akibat adanya pelaksanaan Undang-undang,
Peraturan Pemerintah atau instruksi yang dikeluarkan oleh Pemerintah Republik Indonesia,
termasuk bencana alam, kebakaran, peperangan, huru hara, blockade, terorisme, perselisihan
perburuhan, pemogokan dan wabah penyakit yang secara lansung ada hubungannya dengan
perjanjian ini.
3. Dalam hal terjadinya/timbul Force Majeure, pihak yang bersangkutan memberitahukan secara
tertulis kepada pihak lainnya selambat-lambatnya dalam waktu 2 x 24 jam.
4. Atas pemberitahuan tersebut, pihak lainnya akan menyetujui atau menolak secara tertulis
keadaan Force Majeure tersebut dalam waktu 2 x 24 jam.
5. Apabila keadaan Force Majeure ditolak maka berlaku ketentuan tersebut dalam Perjanjian.

PASAL 7
PENYELESAIAN SENGKETA
Segala sengketa yang timbul yang berhubungan dengan pelaksanaan Perjanjian ini diselesaikan secara
musyawarah untuk mufakat. Apabila sengketa tidak dapat siselesaikan secara musyawarah untuk
mufakat, maka para pihak sepakat untuk menyelesaikannya melalui dan dengan menggunakan kantor
Panitera Pengadilan Negeri Kota Tarakan.
PASAL 8
PERUBAHAN/ PENAMBAHAN

Hal-hal yang belum diatur dalam perjanjian ini, akan diatur dan ditetapkan atas kesepakatan Para Pihak
berikut juga mengenai perubahan (Amandemen) terhadap isi perjanjian. Ketentuan-ketentuan ini akan
ditulis dan dicantumkan dalam ketentuan tambahan (Addendum) setelah disepakati para pihak, yang
mana ketentuan tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan perjanjian ini.

Demikian surat perjanjian ini dibuat menjadi 2 (dua) rangkap, ditanda tangani di atas materai oleh kedua
belah pihak dengan mempunyai kekuatan pembuktian hukum yang sama, berlaku sejak ditandatangani
oleh masing-masing pihak yang bersangkutan dan guna dipatuhi sepenuhnya dengan itikad baik.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

2
Vian Ade Maulana ……………………
Direktur

Anda mungkin juga menyukai