Anda di halaman 1dari 5

PT.

WIRA BRAJA MUSTIKA


PENYEDIA JASA PEKERJA
SATPAM, CLEANING SERVICE, OFFICE BOY, REN CAR, DRIVER, TUKANG TAMAN, PENGAWALAN

Jl. Sembilang Perum Graha Rumbai Sentosa Blok C No 13 Rumbai Pesisir


Email: pt.wirabrajamustika@gmail.com HP: 085374121885

PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU


No :

Kami yang bertanda tangan dibawah ini :


1. Nama :
Jabatan :
Alamat :
Bertindak untuk dan atas nama PT WIRA BRAJA MUSTIKA dyang berkedudukan di Jln.
Sembilang Perum Graha Rumbai Sentosa Blok C No 13 Rumbai Pesisir, selanjutnya dalam
perjanjian ini disebut PIHAK PERTAMA (I)
2. Nama :
Status :
Tempat / Tanggal Lahir :
Alamat :
Agama :
No HP :
Selanjutnya dalam perjanjian kerja ini disebut PIHAK KEDUA (II)

PIHAK PERTAMA (I) dan PIHAK KEDUA (II) Sepakat untuk mengadakan suatu perjanjian
kerja dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut :

Pasal 1
HUBUNGAN KERJA

PIHAK KEDUA (II) sepakat dinyatakan dan diterima oleh PIHAK PERTAMA (I)
Sebagai tenaga / karyawan Outsourching berdasarkan Perjanjian Kerja antara PT WIRA
BRAJA MUSTIKA dengan pengguna jasa Ori swalayan untuk dipekerjakan dan ditugaskan
pada jabatan Security / Satpam
Pasal 2
JANGKA WAKTU KERJA
Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 12 ( duabelas ) bulan, yang efektif terhitung sejak
tanggal ( ) sampai dengan tanggal ( ) berdasarkan hubungan kerja
menurut Pasal 1 dari pada perjanjian ini.

Pasal 3
UPAH
1. Dalam melaksanakan tugas sesuai dengan jabatan dan tanggung jawabnya kepada
PIHAK KEDUA (II) diberikan upah setiap bulannya yang dibayarkan berdasrkan
kehadiran hari kerja berdasarkan Pasal 1 perjanjian ini sebagai berikut :
- Gaji Pokok Rp
- Tunjangan Transport Rp
- Tunjangan Makan Rp
- Tunjangan Overtime Rp
- Tunjangan Kesehatan Rp
- Total Gaji Rp
2. Jika ada tunjangan lainnya yang diberikan menurut kondisi / persyaratan tertentu
maka akan diberikan sesuai Pasal 1 perjanjian ini.
3. Bahwa apabila PIHAK KEDUA (II) tidak masuk kerja / mangkir tanpa keterangan
tidak masuk selama 3 hari berturut-turut akan dikenakan sanksi tegas.
4. Apabila PIHAK KEDUA (II) ingin melakukan izin maka pemberitahuan akan
diberitahukan satu (1) hari sebelum dilakukannya izin.
5. Izin diperoleh oleh PIHAK KEDUA (II) apabila mendapatkan acc dari manajemen
kantor, izin yang diperoleh ialah : sakit, menikah, istri melahirkan, orang tua
meninggal, maka izin diberikan rata-rata selama 3 hari bekerja.
6. Apabila lebih dari waktu yang telah ditentukan oleh manajemen maka PIHAK
KEDUA (II) akan menerima sanksi Administrasi maupun sanksi teguran.

Pasal 4
HARI / JAM KERJA
1. Hari dan jam kerja PIHAK KEDUA (II) akan ditetapkan dan disesuaikan dengan
kebutuhan operasional pengguna jasa (mitra perusahaan) dengan ketentuan hari
kerja adalah dari SENIN s/d MINGGU (berdasarkan shift kerja)
2. Jam kerja yang telah disepakati antara PIHAK PERTMA (I) dan Ori swalayan
adalah 12 (dua belas) jam satu (1) hari
Pasal 5
HAK CUTI
Bahwa oleh karena perjanjian kerja ini dalam bentuk PKWT maka tidak ada pengaturan
khusus tentang cuti, akan tetapi PIHAK KEDUA (II) dapat mengajukan permohonan cuti
sesuai prosedur yang berlaku yang teknis pelaksananya ditetapkan menurut ketentuan
perusahaan berdasarkan Pasal 1 perjanjian ini

Pasal 6
TUNJANGAN HARI RAYA KEAGAMAAN
PIHAK PERTAMA (I) akan membayarkan Tunjangan Hari Raya (THR) keagamaan kepada
PIHAK KEDUA (II), menurut ketentuan Permenaker (Permenaker 04/1994) dan dengan
berdasarkan Pasal 1 dan 3 dari perjanjian ini

Pasal 7
SKORSING DAN DENDA
1. Apabila PIHAK KEDUA (II) tidak masuk kerja tanpa pemberitahuan dan atau
memberikan alasan yang tidak dapat diterima perusahaan, maka PIHAK KEDUA (II)
dianggap mangkir (absen) dan kepadanya dilakukan pemotongan gaji dan hak cuti
tahunan berdasarkan ketentuan perusahaan.
2. Apabila PIHAK KEDUA (II) mangkir/tidak masuk kerja maksimal 3 (tiga) hari
secara berturut-turut dan atau lebih, tanpa adanya pemberitahuan dan surat keterangan
tertulis yang dsertai bukti-bukti yang sah dan PIHAK KEDUA (II) telah dipanggil
oleh perusahaan secara patut dan layak, maka dapat dilakukan Pemutusan Hubungan
Kerja (PHK) yang prosedurnya dilaksanakan berdasarkan ketentuan yang berlaku
3. Apabila PIHAK KEDUA (II) melanggar ketentuan/terjadi suatu kehilangan, dan atau
pencurian maka segala kerugian yang timbul menjadi tanggung jawab sepenuhnya
PIHAK KEDUA (II) dengan melepaskan sepenuhnya PIHAK PERTAMA (I) dari
segala tuntutan baik Perdata (GantiRugi) maupun pidana
4. Apabila PIHAK KEDUA (II) secara sengaja dan atau berulang kali melanggar aturan
(SOP) yang telah ditentukan/dibuat oleh PIHAK PERTAMA (I) dan pihak Pengguna
Jasa dengan mendapatkan teguran/tindakan baik langsung ataupun tidak langsung
maka dianggap tidak melaksanakan tugas sesuai tanggung jawab dan dapat dilakukan
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) (dengan tetap berkoordinasi dengan pihak
Pengguna Jasa) tanpa ada biaya kompensasi apapun.
Pasal 8
HAK DAN KEWAJIBAN
1. PIHAK KEDUA (II) wajib mematuhi dan mentaati segala peraturan dan ketentuan
yang berlaku dilingkungan kerja tempat PIHAK KEDUA (II) berkerja dan
ditugaskan
2. PIHAK KEDUA (II) dilarang meninggalkan tempat pekerjaan sebelum waktunya
serta meninggalkan pekerjaan seaktu jam kerja tanpa izin atasan dan atau
pimpinan serta tidak dibenarkan membuat keributan/kekacauan/perkelahian antar
sesama rekan kerja, dengan atasan dan attau dengan siapa saja yang berada dalam
lingkungan kerja serta wajib memelihara tata tertib pada umumnya
3. PIHAK KEDUA (II) wajib mentaati dan melaksanakan seluruh petunjuk maupun
perinth yang diberikan oleh atasan atau pimpinan sepanjang tidak bertentangan
dengan ketentuan dan hukum yang berlaku serta telah sesuai dengan prosedur
yang ada

Pasal 9
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK)

Pelanggaran serius tata tertib dan Peraturan-Peraturan perusahaan serta pelanggaran hukum
lainnya yang bersifat merugikan baik secara moril maupun materil dari pada pihak pengguna
jasa (Mitra Perusahaan) dan dengan atas pertimbangan PIHAK PERTAMA (I) maka PIHAK
KEDUA (II) dapat dikenakan sanksi dan atau Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang sesuai
dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku dan tanpa biaya kompensasi maupun tunjungan
apapun

Pasal 10
BERAKHIRNYA HUBUNGAN KERJA

1. Perjanjian kerja berakhir apabila PIHAK KEDUA (II) meninggal dunia,


mengundurkan diri atau seperti yang tertera dipasl 7 (tujuh), 8 (delapan) dan 9
(sembilan)
2. Jika perjanjian kerja antara PIHAK PERTAMA (I) dengan pihak pengguna jasa
(MitaUsaha) berakhir tanpa perpanjangan maka berakhir pula hubungan kerja antara
PIHAK KEDUA (II) dengan PIHAK PERTAMA (I) maupun hubungan kerja dengan
Mitra Perusahaan (Pengguna Jasa) tempat PIHAK KEDUA (II) tidak ada diberikan
uang tolak/pisah
3. Apabila PKWT ini berakhir dan atau diakhiri oleh salah satu pihak pada waktu
tertentu selama jangka waktu PKWT ini berjalan baik yang disebabkan karena
keinginan PIHAK KEDUA (II) (Pasal 162 UU NAKER no. 13 tahun 2003) dalam hal
tersebut yang tidak akan saling menuntut kompensasi dalam bentuk apapun atau
pembayaran dari sisa nilai kontrak kerja kecuali ditentukan lain menurut Pasal 1 dari
pada perjanjian ini
4. Setiap akan berakhirnya PKWT ini maka akan dilakukan evaluasi kinerja PIHAK
KEDUA (II) baik oleh PIHAK PERTAMA (I) maupun oleh Pihak Pengguna Jasa
(Mitra Perusahaan) untuk menentukan kelanjutan hubungan kerja, yang dapat saja
dinyatakan berakhir maupun diperpanjang berdasarkan Pasal 1 dari perjanjian ini.

Pasal 11
KETENTUAN-KETENTUAN LAIN

Ketentuan-ketentuan lain yang berhubungan dengan perjanjian kerja ini tidak dapat
dipisahkan dengan peraturan perusahaan baik PT WIRA BRAJA MUSTIKA maupun
pengguna jasa (Mitra Perusahaan) serta ketentuan lainnya dari pada peraturan
pemerintah yang berlaku.

Demikian lah surat perjanjian kerja ini kami buat dan sepakat tidak dalam keadaan
sehat pikiran serta tanpa ada pengaruh ataupun paksaan dari pihak manapun juga serta
telah dibaca, dipahami, dan dimengerti seisinya dan kami setujui dan kami setujui dan
menandatanganinya secara bersama-sama

Dibuat dan ditandatangani di :


Pada tanggal :

PT WIRA BRAJA MUSTIKA Karyawan/Pekerja


PIHAK PERTAMA (I) PIHAK KEDUA (II)

AHMAD AZLAN
DIREKTUR UTAMA

Anda mungkin juga menyukai