Anda di halaman 1dari 12

PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU

PT. Swakarya Insan Mandiri


No: 002020/KTRK/I/2022

Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (selanjutnya disebut “Perjanjian atau Perjanjian Kerja”) dibuat dan ditandantangani pada
tanggal 26 Januari 2022 bertempat di JAKARTA PUSAT oleh dan antara :

1. .PT. Swakarya Insan Mandiri sebuah Perseroan Terbatas yang bergerak dalam bidang Jasa Konsultasi Manajemen
(SDM/Bisnis), dalam Perjanjian ini diwakili oleh :

Nama : Putu Erman Sugianto


Jabatan : General Manager
Alamat Kantor : GEDUNG 18 OFFICE PARK LANTAI 17 UNIT 17F2. JL TB SIMATUPANG NO 18
KEL. KEBAGUSAN KEC. PASAR MINGGU - JAKARTA SELATAN

2. Bertindak mewakili PT. Swakarya Insan Mandiri, selanjutnya disebut “Perseroan”.

Nama : MOCH ANDI MAHATIR


SIM ID : PEG22011978
NPO :
Tempat/Tanggal lahir : JAKARTA BARAT 15 November 1994
Jenis Kelamin : LAKI-LAKI
Alamat : JL. BENDA NO. 2 RT. 007/002 KEL. LIMO KEC. LIMO

Bertindak untuk dan atas nama dirinya sendiri, selanjutnya disebut “Karyawan”.
Perseroan dan Karyawan untuk selanjutnya secara sendiri-sendiri disebut sebagai “Pihak” dan secara bersama-sama disebut
sebagai “Para Pihak”.
Para Pihak dalam kedudukannya sebagaimana tersebut di atas menerangkan terlebih dahulu sebagai berikut:

A. Bahwa Karyawan telah mengajukan surat permohonan lamaran Karyawan untuk dapat bekerja di Perseroan.
B. Bahwa Perseroan telah mempertimbangkan dan bermaksud untuk mempekerjakan Karyawan dengan hubungan kerja
yang didasarkan pada Jangka Waktu Tertentu dengan jabatan atau posisi sebagaimana yang diatur dalam Perjanjian
ini.
C. Karyawan sepakat untuk menerima pekerjaan dan dipekerjakan oleh Perseroan sesuai dan tunduk pada syarat dan
ketentuan yang diatur dalam Perjanjian ini namun tidak terbatas pada kebijakan-kebijakan yang berlaku dan ditetapkan
oleh Perseroan.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Para Pihak sepakat untuk saling mengikatkan diri dalam Perjanjian ini dengan syarat dan
ketentuan sebagaimana diatur dalam pasal-pasal sebagai berikut:
Pasal 1
JABATAN DAN JANGKA WAKTU

1. Perseroan dengan ini memberikan pekerjaan kepada Karyawan dengan jabatan/posisi sebagai COLLECTOR dengan
penugasan penempatan pelaksanaan pekerjaan di lingkungan PT. JTRUST OLYMPINDO MULTI FINANCE (selanjutnya
disebut “Perusahaan Klien”) sebagaimana diatur dalam lampiran II Perjanjian ini.
2. Karyawan sepakat dan bersedia menerima jabatan dan penugasan sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (1)
Perjanjian ini serta bersedia melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Perseroan maupun Perusahaan Klien.
3. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 2 bulan yaitu terhitung sejak tanggal 26 Januari 2022 sampai dengan tanggal
25 Maret 2022.

Pasal 2

HUBUNGAN KERJA DAN LINGKUP PEKERJAAN

1. Para Pihak sepakat terikat dalam hubungan kerja jangka waktu tertentu yang didasari atas Perjanjian ini, dan Karyawan
mengikatkan diri kepada Perseroan serta tunduk pada semua perintah kerja yang diberikan oleh Perseroan dan/atau
melalui Perusahaan Klien baik dalam bentuk tertulis maupun tidak tertulis dengan tetap memperhatikan pada etika
bisnis dan aturan yang berlaku dalam peraturan perusahaan serta berpedoman pada Perjanjian ini dan Peraturan
Perundang-Undangan yang berlaku.
2. Karyawan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan posisi/jabatan dan wilayah penempatan sebagaimana diatur dalam
Pasal 1 ayat (1) Perjanjian.
3. Selanjutnya, Perseroan berwenang melakukan penggantian lokasi penempatan/mutasi maupun perubahan jabatan atau
golongan Karyawan menurut kebutuhan Perseroan pada saat dibutuhkan dan Karyawan berjanji bersedia ditempatkan
di seluruh lingkungan Perseroan maupun dilingkungan penugasan yang ditentukan oleh Perseroan.
4. Bahwa Karyawan sepakat selama melaksanakan pekerjaan tidak menerima pekerjaan lain atau melakukan suatu
perikatan dirinya dengan pekerjaan lain diluar pekerjaan ini yang dapat bertentangan dengan tanggungjawabnya
terhadap Perseroan. Jika terbukti bahwa Karyawan melakukan hal tersebut, Karyawan dikualifikasikan telah melakukan
mengundurkan diri sebagai karyawan Perseroan dan Perseroan berhak tidak memberikan surat pengalaman kerja
kepada Karyawan.
5. Karyawan bersedia mengikuti pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh Perseroan maupun Perusahaan Klien yang berisi
materi dasar dalam menjalani pekerjaan.
6. Para Pihak sama sama sepakat, mengenyampingkan ketentuan:
a. Pasal 59 ayat (5) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (“UU 13/2003”),
khususnya yang berkaitan dengan kewajiban memberitahukan maksud perpanjangan perjanjian secara
tertulis kepada karyawan paling lambat 7 hari, sebelum berakhir, dan sepakat dengan menggantikannya
dengan tanpa pemberitahuan secara tertulis;
b. asal 59 ayat (6) UU 13/2003, khususnya yang berkaitan dengan pembuatan pembaharuan perjanjian kerja
waktu tertentu, yang hanya dapat diadakan setelah melebihi masa tenggang waktu 30 hari, sejak berakhirnya
PKWT yang lama, sebagaimana yang diatur dalam Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Republik Indoensia Nomor : KEP.100/MEN/VI/2004 tentang Ketentuan Pelaksanaan Perjanjian Kerja Waktu
Tertentu pasal 3 ayat (5), (6), (7), (8) dan selanjutnya sepakat menyatakan pembaharuan perjanjian PKWT
dapat dilakukan tanpa tenggang waktu lebih dari 30 hari.
7. Dalamerusahaan berwenang melakukan penggantian lokasi penempatan/mutasi maupun perubahan jabatan atau
golongan Karyawan menurut kebutuhan Perusahaan pada saat dibutuhkan dan Karyawan berjanji menerima dan
bersedia ditempatkan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Aturan lebih jelas dan detail terdapat pada aturan
Perusahaan tentang penempatan/mutasi jabatan.

Pasal 3

UPAH DAN BENEFIT

1. Perseroan akan memberikan Upah setiap bulannya kepada Karyawan atas pelaksanaan pekerjaan dengan perincian
sebagaimana diatur dalam Lampiran I Perjanjian.
2. Perseroan berwenang sewaktu-waktu melakukan perubahan terhadap nilai Upah Pokok dan Tunjangan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) Perjanjian dengan tetap berpedoman pada Peraturan Perundangan
yang berlaku.
3. Benefit yang diterima oleh Karyawan yaitu Perseroan mengikutsertakan Karyawan pada Program Penyelenggaraan
Jaminan Sosial yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (selanjutnya disebut “BPJS
Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan”) sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku.
4. Pembayaran upah beserta benefit yang diterima oleh Karyawan merupakan objek pajak yang merupakan
tanggungjawab Karyawan sesuai ketentuan perundangan yang berlaku, dan Perseroan akan membantu memfasilitasi
untuk melakukan pemotongan dan pembayaran pajak atas upah tersebut.

PASAL 4

WAKTU KERJA DAN KERJA LEMBUR

1. Karyawan wajib mengikuti Waktu Kerja yang ditetapkan oleh Perseroan dan/atau yang ditetapkan dan berlaku di
Perusahaan Klien.
2. Waktu kerja (“selanjutnya disebut sebagai “Waktu Kerja”) yang ditetapkan oleh Perseroan mengacu pada ketentuan
yang diatur dalam Pasal 77 ayat (2) Undang-Undang No.13 Tahun 2003 dan sesuai dengan waktu kerja yang berlaku di
lingkungan Perusahaan Klien.
3. Apabila adanya kebutuhan Perseroan untuk kondisi waktu tertentu pada hari libur, Perseroan berwenang menetapkan
waktu kerja tambahan bagi Karyawan.
4. Kehadiran Karyawan di tempat atau lokasi kerja yang telah ditentukan untuk melaksanakan pekerjaan dalam periode
waktu dimana ia bekerja dibuktikan dengan absensi/time sheet bulanan yang telah disetujui oleh Perseroan dan/atau
Perusahaan Klien.
5. Dalam hal diperlukan, Karyawan dapat melaksanakan kerja lembur untuk menyelesaikan Tugas dan pekerjaan yang
menjadi tanggungjawabnya dengan syarat atas persetujuan atau perintah atasan secara tertulis sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

PASAL 5

CUTI DAN IZIN MENINGGALKAN PEKERJAAN

1. Karyawan berhak mendapatkan cuti dan mendapatkan izin meninggalkan pekerjaan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku sepanjang pengajuan cuti dan izin tersebut tidak mengganggu kelancaran
pelaksanaan operasional tugas dan pekerjaanan di lokasi kerja Karyawan.
2. Dalam hal Karyawan mengajukan Izin karena sakit maka Karyawan wajib menyerahkan Surat Keterangan dari Dokter
kesehatan yang memiliki izin untuk melakukan diagnosa atau pemeriksaan atas kondisi kesehatan yang menyebabkan
ketidakhadiran Karyawan, surat keterangan sakit yang dimaksud dalam ayat ini wajib diserahkan oleh Karyawan ke
Perseroan di hari pertama Karyawan kembali bekerja.
3. Dalam hal dikarenakan suatu hal dan/atau kondisi tertentu yang menyebabkan Karyawan tidak dapat hadir untuk
bekerja atau sakit namun Karyawan tidak dapat menyerahkan surat keterangan dokter sebagaimana yang tertera pada
Pasal 5 ayat (3) maka Karyawan sepakat untuk dianggap sebagai Mangkir dan Perseroan berhak untuk tidak membayar
upah pada hari tersebut.

PASAL 6

MANGKIR

1. Karyawan tidak dikualifikasikan sebagai bekerja apabila tidak menjalani pekerjaan secara penuh dalam sehari di
lingkungan kerja dimana Karyawan ditugaskan melaksanakan pekerjaan. Bekerja wajib dilakukan oleh Karyawan yaitu
sesuai dengan waktu kerja yang telah ditentukan baik dilakukan 7 (tujuh) atau 8 (delapan) jam sehari di lingkungan
Perseroan, lingkungan Perusahaan Klien maupun lokasi penempatan Karyawan;
2. Dalam hal Karyawan tidak bekerja sebagaimana ditentukan dalam Pasal 6 ayat (1), maka karyawan dikualifikasikan
mangkir dan upah terhadap Karyawan tidak dibayar;
3. Para Pihak sepakat untuk memberlakukan ketentuan Pasal 93 ayat (1) Undang-Undang No.13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan dalam Hubungan Kerja ini.

PASAL 7

CARA PEMBAYARAN UPAH

1. Perseroan melakukan pembayaran komponen upah baik berupa Gaji Pokok atau Tunjangan Tetap pada tanggal
31 setiap bulannya setelah Karyawan memberikan hasil pekerjaannya, jika tanggal pada hari tersebut hari libur maka
pembayaran dilakukan setelah tanggal tersebut
2. Pembayaran tunjangan tidak tetap akan dibayarkan oleh Perseroan di penggajian periode berikutnya dimana Karyawan
wajib menyerahkan bukti kehadiran dan lembur (absensi/timesheet) yang telah ditandatangani atasan, selambat-
lambatnya 3 (tiga) hari kerja setelah tanggal batas akhir (cut off) periode absensi. Tanggal cut off absensi mengacu pada
kebijakan yang ditentukan oleh Perseroan maupun Perusahaan Klien.
3. Penyerahan bukti kehadiran dan lembur (absensi/timesheet) untuk pembayaran tunjangan tidak tetap yang dikumpulkan
melebihi dari 3 (tiga) hari kerja sejak tanggal cut off absensi sebagaimana yang diatur dalam Pasal 7 ayat (2) akan
dibayarkan Perseroan dalam penggajian bulan berikutnya;
4. Karyawan wajib membuka rekening atas nama sendiri pada Bank yang ditunjuk oleh Perseroan untuk proses
pembayaran upah dari Perseroan pada Karyawan setiap bulan;
5. Apabila terjadi pengalihan karyawan kepada pihak ketiga, maka Perseroan bersedia untuk menyampaikan seluruh
informasi mengenai komponen upah dan benefit Karyawan, serta seluruh informasi yang menyangkut administrasi
hubungan kerja yang telah dilalui antara Perseroan dengan Karyawan.

PASAL 8

TUNJANGAN HARI RAYA

Pemberian dan Ketentuan Pembayaran Tunjangan Hari Raya akan dibayarkan oleh Perseroan dengan mengacu pada ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

PASAL 9

EVALUASI KARYAWAN

1. Perseroan maupun Perusahaan Klien berwenang untuk mengevaluasi hasil kerja Karyawan, dan berwenang untuk
memberikan penilaian atas hasil kerja tersebut tanpa kewajiban untuk menjelaskan dasar dari penilaian tersebut kepada
Karyawan;
2. Hasil Evaluasi akan dijadikan dasar penilaian kerja Karyawan
a. Sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dan berlaku di PERUSAHAAN dan atau yang ditetapkan dan
berlaku di PERUSAHAAN MITRA/KLIEN
3. Dalam hal hasil evaluasi tidak mencapai target maka Karyawan akan diberikan Surat Peringatan dan atau peningkatan
atas Surat Peringatan sesuai dengan aturan yang berlaku;

PASAL 10

PERUBAHAN JABATAN DAN LOKASI KERJA

Perseroan berwenang sewaktu-waktu mengubah tanggung jawab pekerjaan Karyawan dan lokasi kerja Karyawan sesuai dengan
kepentingan dari kebutuhan bisnis Perseroan maupun Perusahaan Klien dengan menyampaikan pemberitahuan sebelumnya
terhadap Karyawan.

PASAL 11

KERAHASIAAN
1. Karyawan dan Perseroan bersama-sama setuju untuk tidak mengungkapkan kepada siapapun kecuali diberi wewenang
oleh satu sama lain, informasi rahasia atau hak kekayaan intelektual masing-masing pihak baik secara tertulis dan/atau
tidak tertulis
2. Pelanggaran atas ketentuan ini dikategorikan sebagai pelanggaran berat yang dapat mengakibatkan berakhirnya
perjanjian kerja dan kewajiban untuk menyimpan dan menjaga setiap Informasi Rahasia akan terus melekat dan berlaku
setelah berakhirnya atau diakhirnya perjanjian kerja;
3. Karyawan menyatakan bersedia menandatangani surat pernyataan sehubungan dengan, termasuk namun tidak
terbatas pada, Hak Kekayaan Intelektual dan Kerahasiaan Informasi yang terlampir dalam Lampiran II Perjanjian ini

PASAL 12

PERATURAN PERSEROAN DAN TATA TERTIB KERJA

1. Karyawan sepakat untuk tunduk dan taat pada segala ketentuan Peraturan Perseroan maupun Peraturan dan ketentuan
khusus lainnya yang dikeluarkan oleh Perseroan maupun Perusahaan Klien, termasuk kewenangan Perseroan untuk
mengakhiri Perjanjian Kerja.
2. Karyawan akan tunduk dan menaati peraturan Perseroan yang berlaku sekarang maupun yang akan ada di masa
mendatang.
3. Untuk jangka waktu enam (6) bulan sejak berakhirnya Perjanjian Kerja antara Karyawan dengan Perseroan baik
dikarenakan alasan berakhirnya jangka waktu Perjanjian Kerja, pengunduran diri Karyawan, maupun berakhirnya
perjanjian kerja dengan alasan apapun, Karyawan tidak akan secara langsung atau tidak langsung: (i) Menyebabkan
orang lain untuk meninggalkan pekerjaan mereka dengan Perusahaan Klien dan/atau membujuk pihak lain untuk tidak
berperforma secara maksimal dan profesional di Perusahaan Klien, (ii) Merekrut, membujuk atau mempekerjakan, atau
mencoba merekrut, membujuk atau mempekerjakan karyawan Perusahaan Klien lain untuk bergabung, berpartisipasi
dan/atau bekerjasama dalam kegiatan usaha apapun di Republik Indonesia, dan/atau (iii) Membujuk pihak ketiga
manapun yang sedang atau akan terlibat dalam hubungan bisnis dengan Perusahaan Klien untuk berhenti atau
mengurangi frekuensi hubungan bisnis dengan Perseroan atau dengan cara apapun mencampuri hubungan yang ada
antara Perusahaan Klien dengan pihak ketiga tersebut.

PASAL 13
SANKSI

1. Perseroan dapat mengenakan tindakan disiplin kepada Karyawan yang berkaitan dengan performa kerja selama
bertugas atau apabila Karyawan melakukan pelanggaran terhadap aturan yang telah ditetapkan oleh Perseroan atau
Perusahaan Klien;
2. Apabila Karyawan melakukan pelanggaran terhadap peraturan perusahaan dan atau tata tertib Perseroan yang berlaku
di Perseroan atau Perusahaan Klien, sedangkan Karyawan telah diperingatkan secara layak oleh Perseroan tetapi
ternyata Karyawan masih melakukan pelanggaran maka Perusahaa berwenang untuk memberikan sanksi berupa Surat
Peringatan, Peningkatan atas Surat Peringatan dan atau Pengakhiran Perjanjian Kerja secara sepihak.
3. Dalam hal Karyawan terbukti menimbulkan kerugian kepada Perseroan maupun Perusahaan Klien yang disebabkan
oleh kelalaian atau kesalahan Karyawan, maka Karyawan sepakat untuk melunasi atau melakukan pembayaran ganti
rugi atas hal tersebut namun tidak terbatas pada memberikan kuasa khusus kepada Perseroan untuk melakukan
pemotongan upah Karyawan sesuai dengan nominal/nilai kerugian yang ditimbulkan oleh Karyawan. Perusahaan juga
berhak untuk melakukan hal-hal seperti penahanan ijazah karyawan dan/atau bukti kepemilikan kendaaran bermotor
dapat dilakukan oleh perusahaan dalam waktu kapan pun itu selama karyawan bersedia di dan/atau untuk perusahaan.
4. Dalam hal Karyawan :
a. Karyawan menolak ditempatkan ataupun bekerja di Perusahaan Mitra/Klien;
b. Mengundurkan diri sebelum jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak berlakunya perjanjian ini;

PASAL 14

BERAKHIRNYA PERJANJIAN KERJA

1. Hubungan Kerja berakhir serta merta dengan berakhirnya Perjanjian Kerja.


2. Perjanjian Kerja antara Perseroan dengan Karyawan berakhir dalam hal :
a. Karyawan meninggal dunia;
b. Adanya keadaan atau kejadian tertentu, yang dicantumkan dalam Perjanjian Kerja dan atau Peraturan
Perusahaan Perseroan yang dapat menyebabkan berakhirnya Perjanjian Kerja.
3. Sesuai dengan Pasal 62 UU 13/2003 tentang Ketenagakerjaan, pihak yang mengakhiri Perjanjian kerja sebagaimana
yang diatur dalam ketentuan Pasal 14 ayat (2), ayat (4), dan ayat (5) pada Perjanjian Kerja ini dibebaskan dari
kewajiban membayar ganti rugi sebesar sisa masa upah sampai batas waktu berakhirnya jangka waktu perjanjian kerja
ini kepada pihak lainnya dalam Perjanjian Kerja ini.
4. Keadaan/kejadian tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (2) mencakup pelanggaran-pelangaran yang
dilakukan oleh salah satu pihak, sebagai berikut :
a. melakukan penipuan, pencurian, atau penggelapan barang dan/atau uang milik Perseroan dan atau
Perusahaan Klien selama melaksanakan pekerjaan;
b. memberikan keterangan yang salah atau palsu (tidak benar) atau yang dipalsukan sehingga merugikan
Perseroan maupun Perusahaan Klien;
c. mabuk, meminum minuman keras yang memabukkan, memakai dan/atau mengedarkan narkotika,
psikotropika, dan/atau zat adiktif lainnya;
d. melakukan maupun terlibat dalam perbuatan asusila atau perjudian;
e. bekerja pada pihak lain atau mempunyai usaha sendiri yang dapat menganggu pelaksanaan tugasnya di
Perusahaan maupun di Perusahaan Klien
f. menyerang, menganiaya, mengancam, atau mengintimidasi teman sekerja atau pengusaha;
g. membujuk teman sekerja, atau pengusaha untuk melakukan perbuatan yang bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan dan/atau ketertiban umum;
h. dengan ceroboh atau sengaja merusak atau membiarkan dalam keadaan bahaya barang dan/atau seluruh
aset baik milik Perseroan dan/atau milik Perusahaan Klien yang menimbulkan kerugian bagi Perseroan
dan/atau Perusahaan Klien;
a. dengan ceroboh atau sengaja membiarkan teman sekerja atau pengusaha dalam keadaan bahaya di tempat
kerja;
j. membongkar atau membocorkan rahasia Perseroan dan/atau Perusahaan Klien yang seharusnya
dirahasiakan kecuali untuk kepentingan negara; atau melakukan perbuatan lainnya di lingkungan Perseroan
dan/atau lingkungan Perusahaan Klien.
k. terlibat dalam suatu permasalahan hukum baik secara perdata maupun pidana dimana perbuatan tersebut
berpotensi dapat mengganggu pandangan publik terhadap perseroan/perusahaan klien/nama baik perseroan
ataupun perusahaan klien maupun terganggunya operasional Perseroan maupun Klien baik secara langsung
maupun tidak langsung.
l. Karyawan melakukan perbuatan atau tindakan pelanggaran yang dapat merugikan nama baik Perusahaan
Klien maupun Perseroan;
m. Karyawan menolak untuk dimutasikan atau dipindahkan ke lokasi kerja atau unit kerja yang ditetapkan oleh
Perseroan;
n. Menggunakan fasilitas kerja milik Perseroan maupun Perusahaan Klien untuk kepentingan pribadi;
o. Karyawan melakukan perbuatan menghina, ujaran kebencian atau provokasi baik dalam bentuk cetakan,
tulisan, sosial media, maupun e-mail.
p. Karyawan menolak perintah melaksanakan tugas/kerja atasan baik di perseroan/perusahaan klien yang telah
ditunjuk yang berkaitan dengan bidang pekerjaan;
q. Karyawan dikembalikan oleh Perusahaan Klien dengan alasan apapun.
r. Karyawan tidak hadir bekerja selama 5 (lima) hari kerja atau lebih secara berturut-turut tanpa keterangan
secara tertulis yang dapat dipertanggungjawabkan dan dilengkapi dengan bukti yang sah;
s. Melakukan pelanggaran kedisplinan kerja sesuai yang diatur oleh perseroan maupun perusahaan klien dan
telah diberikan kesempatan untuk berubah untuk menjadi lebih baik melalui Surat Peringatan bertingkat
namun tidak berubah termasuk pelanggaran kedisplinan ini yaitu tidak menggunakan/menggunakan standar
pemakaian busana, perlengkapan kerja, perlengkapan keamanan kerja dan pelanggaran absensi
sebagaimana yan diatur dan berlaku di perusahaan klien.
t. Karyawan tidak mencapai performa kerja/tidak capai target kerja sesuai yang telah ditetapkan baik oleh
perseroan maupun Perusahaan klien dimana karyawan ditempatkan.
u. Terdapat kondisi seperti bencana alam, pemogokan, wabah, peraturan pemerintah, dan hal-hal lainnya yang
di luar dari kekuasaan Perseroan dan/atau Perusahaan Klien yang berpengaruh terhadap kondisi bisnis
Perseroan dan/atau Perusahaan Klien.
5. Selain alasan pengakhiran Perjanjian yang diatur dalam Pasal 14 ayat (5) diatas, Perjanjian Kerja ini juga dapat berakhir
tanpa kewajiban untuk membayar kewajiban ganti rugi sebesar sisa masa upah sampai batas waktu berakhirnya
jangka waktu perjanjian kerja ini kepada kepada salah satu Pihak dalam hal :
a. Perjanjian Kerjasama antara Perseroan dan Perusahaan Klien yang menjadi dasar penempatan karyawan di
Perusahaan klien berakhir maupun tidak di perpanjang lagi.
b. Pekerjaan yang menjadi dasar penempatan karyawan di Perusahaan Klien telah selesai atau tidak ada lagi.
c. Adanya perubahan ketentuan Peraturan Perundangan yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan alih
daya di perusahaan Klien.
6. Sesuai Pasal 61A ayat (1) Undang-Undang Cipta Kerja Bab IV tentang Ketenagakerjaan (“UUCK”) j.o Pasal 61 ayat (1)
huruf e UUCK, Para Pihak sepakat tidak ada kewajiban pembayaran uang kompensasi yang wajib dilakukan dalam hal
Perjanjian diakhiri sesuai dengan Pasal 14 ayat (2),ayat (4), dan ayat (5) Perjanjian ini.
7. Selain alasan pengakhiran yang diatur dalam Pasal 14 ayat (2),ayat (4), dan ayat (5) Perjanjian ini, berlaku ketentuan
Pasal 62 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang kewajiban pembayaran sisa masa kontrak

PASAL 15

AKIBAT PENGAKHIRAN PERJANJIAN

1. Perjanjian berakhir demi hukum dalam hal telah berakhirnya waktu yang diperjanjikan di dalam Perjanjian ini.
2. Dalam hal terjadi Pengakhiran Perjanjian Kerja sebagaimana diatur dalam Pasal 16 ayat (4) di atas, maka
Penyelesaiannya berdasarkan pada Undang-Undang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
3. Sehubungan dengan pengakhiran Perjanjian Kerja antara Perseroan dan Karyawan, maka segala hutang Karyawan
maupun kerugian yang disebabkan oleh Karyawan kepada Perusahaan dengan bukti yang sah akan diperhitungkan
pelunasannya sekaligus dari hak-hak maupun sumber dana lain atas nama Karyawan.
4. Dalam hal hutang maupun jumlah ganti rugi yang wajib dilunasi oleh Karyawan kepada Perseroan tidak cukup sekalipun
telah diperhitungkan dengan hak-hak Karyawan dengan sumber dana lainnya milik Karyawan, maka pengakhiran
Perjanjian Kerja ini tidak secara otomatis membebaskan Karyawan tersebut dari sisa hutang maupun pelunasan ganti
rugi kepada Perseroan.
5. Pada saat berakhirnya Perjanjian Kerja, Karyawan wajib menyelesaikan seluruh kewajibannya kepada Perseroan
termasuk namun tidak terbatas pada mengembalikan barang-barang maupun fasilitas kerja milik Perseroan.
6. Karyawan menyetujui untuk memberikan hak pada Perseroan untuk memindahkan/mengalihkan rekening Karyawan ke
nomor rekening Perseroan sebelum dilakukan pengakhiran perjanjian kerja atas inisiatif Perusahaan Perseroan;
7. Ketentuan Pasal 17 ayat (4) diatas tidak mengenyampingkan tuntutan ganti rugi maupun tuntutan pidana kepada
Karyawan apabila, dikemudian hari ditemukan sesuatu tindakan/perbuatan Karyawan yang membawa kerugian baik
langsung maupun tidak langsung kepada Perseroan maupun Perusahaan Klien yang dilakukan oleh Karyawan.

PASAL 16

ADDENDUM DAN LAMPIRAN

1. Setiap perubahan isi Perjanjian ini, akan mengikat apabila dinyatakan secara tertulis dan disetujui oleh Para Pihak
dengan membuat dan menandatangani ADDENDUM terhadap Perjanjian ini;
2. Setiap dan seluruh lampiran dari Perjanjian ini mempunyai kekuatan hukum yang tetap dan mengikat seperti halnya
pasal-pasal lain yang dituang di dalam Perjanjian ini dan merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari
Perjanjian ini.

PASAL 17

PEMISAHAN KETENTUAN

Pembatalan salah satu Pasal dalam Perjanjian ini, yang disebabkan oleh ditemukan dan atau timbulnya peraturan baru yang
menjadikan salah satu pasal tersebut batal demi hukum, maka pembatalan salah satu pasal tersebut tidak menjadikan pasal-pasal
lain dalam Perjanjian ini menjadibatal, dan pasal-pasal lainnya tetap berlaku selama tidak berkaitan langsung dengan salah satu
pasal yang dibatalkan.

Pasal 18
HUKUM YANG BERLAKU

Perjanjian ini beserta penerapannya tunduk pada Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku di Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

PASAL 19
PERSELISIHAN

1. Apabila dikemudian hari terjadi perselisihan atau perbedaan pendapat dalam hal pelaksanaan Perjanjian ini, maka akan
diselesaikan secara musyawarah dan kekeluargaan; dimana pembuktian telah terjadi penyelesaian secara mufakat ini
tidak membutuhkan bukti tertulis
2. Bila perselisihan tersebut tidak dapat diselesaikan secara kekeluargaan maka Para Pihak sepakat untuk memilih
penyelesaia
3. Dalam hal pengakhiran berdasarkan ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian ini, Para Pihak dengan tegas dan setuju
untuk membatalkan dan mengabaikan hak dan kewajiban masing-masing berdasarkan 1267 Kitab Undang-undang
Hukum Perdata

PASAL 20
TRANSFER OF UNDERTAKING PROTECTION OF EMPLOYMENT

Perusahaan akan menerapkan kebijakan Transfer Of Undertaking Protection Of Employment (TUPE) sesuai dengan Keputusan
Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia

PASAL 21
PENUTUP

1. Perjanjian ini dilaksanakan dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang merupakan Bahasa yang sah dalam
Perjanjian ini, terlepas dari terjemahan kedalam suatu Bahasa yang lain.

2. Perjanjian ini dan pelaksanaan daripadanya akan diatur dalam semua aspek oleh dan diinterprestasikan sesuai dengan
Hukum yang berlaku di Repbulik Indonesia.

3. Dalam hal terdapat lampiran dari perjanjian ini, maka lampiran tersebut merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak
terpisahkan dari Perjanjian ini.

Demikian Perjanjian ini dibuat dengan sebenarnya, Perjanjian ini dibuat oleh para pihak dalam keadaan sadar, tanpa pengaruh
dan/atau paksaan dari pihak manapun juga, serta dalam keadaan sehat lahir dan batin untuk menandatangani perjanjian ini.

PERSEROAN KARYAWAN
Putu Erman Sugianto MOCH ANDI
General Manager MAHATIR
LAMPIRAN I
NO : 002020/KTRK/I/2022
A. PERINCIAN UPAH DAN BENEFIT
Perseroan memberikan Upah dan Benefit dari pelaksanaan pekerjaan kepada Karyawan dengan perincian sebagai berikut :

1. Jabatan : COLLECTOR
2. Unit Kerja : PT. JTRUST OLYMPINDO MULTI FINANCE
3. Lokasi Kerja : JTO HO
4. Periode Kerja : 26 Januari 2022 s/d 25 Maret 2022
5. Komponen

a. Gaji Pokok : 4,416,186 / Bulan

6. Benefit

Karyawan sepakat untuk memberikan kuasa kepada Perseroan untuk melakukan pemotongan setiap bulannya atas komponen
upah yang diterima oleh Karyawan yang diperuntukan untuk pembayaran Iuran BPJS Ketenagakerjaan sebesar 3% dari Upah dan
Iuran BPJS Kesehatan sebesar 1% dari Upah serta Pemotongan Kewajiban Pajak sesuai dengan ketentuan perundang-undangan
yang berlaku.

B. PERJANJIAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL DAN KERAHASIAAN INFORMASI

No : 002020/KTRK/I/2022
Pernyataan dari : PT. Swakarya Insan Mandiri
Tentang : Perjanjian Informasi Rahasia dan Hak Milik

Dalam rangka penugasan Saudara bekerja sebagai Karyawan PT. Swakarya Insan Mandiri dengan penempatan pelaksanaan
tugas di Perusahaan Mitra/Klien atau anak perusahaannya, Saudara akan mempunyai peluang mengakses informasi yang
dianggap rahasia atau yang merupakan hak milik dari Perseroan. Secara luas, informasi rahasia diartikan sebagai setiap informasi
yang memberikan keuntungan lebih kepada Perusahaan dibandingkan dengan para pesaingnya. Sedangkan informasi yang
berkaitan dengan hak milik dari Perseroan diartikan sebagai dokumen-dokumen Perseroan seperti dokumen legalitas. Di satu sisi,
Perseroan juga akan melindungi informasi rahasia dan hak milik dari Saudara.
Pemahaman Saudara sendiri tentang informasi rahasia dan hak milik biasanya merupakan petunjuk yang paling aman dalam
menginterpretasikan hal tersebut. Apabila ada keraguan, Saudara disarankan untuk membicarakan masalah tersebut dengan PT.
Swakarya Insan Mandiri. Ketika Saudara ditugaskan pada Perusahaan Mitra/Klien atau salah satu anak perusahaan atau
afiliasinya, Saudara perlu menandatangani suatu Perjanjian Hak Kekayaan Informasi dan Informasi Rahasia yang bentuknya
seperti ditunjukkan di bawah ini. Perjanjian ini akan disimpan untuk mengingatkan Saudara pada kewajiban yang berkaitan dengan
kerahasiaan dan tentang hak kekayaan intelektual,yang dibuat atau dihasilkan pada saat memproses transaksi Perusahaan
Mitra/Klien.

PT. Swakarya Insan Mandiri


PERJANJIAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL DAN KERAHASIAAN INFORMASI

Sehubungan dengan penugasan Saya pada Perusahaan Mitra/Klien atau anak perusahaan atau afiliasinya oleh PT. Swakarya
Insan Mandiri, Saya berjanji dan bersedia untuk merahasiakan dan tidak mengungkapkan informasi rahasia kepada orang lain
selama masa penugasan Saya. Saya juga setuju untuk tidak mengungkapkan atau menggunakan rencana-rencana usaha atau
metode-metode dan strategi-strategi pemasaran, biaya atau informasi rahasia dan hak milik lainnya menyangkut para calon
nasabah, nasabah, klien dan vendor Perusahaan Mitra/Klien.
Apabila penugasan Saya pada Perusahaan Mitra/Klien berakhir, Saya setuju untuk tidak mengungkapkan atau menggunakan
informasi rahasia tersebut dan segera mengembalikan kepada Perusahaan Mitra/Klien semua dokumen dan hal-hal lain yang
dimiliki oleh Perusahaan Mitra/Klien dan anak perusahaannya.
Selain itu Saya memahami bahwa di satu sisi Perseroan juga akan melindungi informasi rahasia dan hak kekayaan intelektual
yang saya miliki.

MENYETUJUI

(MOCH ANDI MAHATIR)

KARYAWAN
LAMPIRAN II
No : 002020/KTRK/I/2022
Perihal : Surat Tugas

JAKARTA PUSAT, 26 Januari 2022

Kepada
Saudara/i MOCH ANDI MAHATIR

Perihal : Surat Tugas

Dengan Hormat,

Setelah mempertimbangkan latar belakang dan kualifikasi serta kompetensi yang saudara/i MOCH ANDI MAHATIR miliki, dengan
ini kami memberikan tugas kepada Saudara/i untuk melaksanakan pekerjaan dengan keterangan sebagai berikut :

Jabatan : COLLECTOR
Unit Tugas : PT. JTRUST OLYMPINDO MULTI FINANCE
Lokasi Tugas : JTO HO
Periode Tugas : 26 Januari 2022 s/d 25 Maret 2022

Surat tugas ini berakhir tanpa syarat hingga akhir periode perjanjian kerja dan atau telah diterbitkannya Surat tugas baru sebagai
penggantinya. Dengan demikian, Saudara/i diharapkan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan sesuai dengan tugas dan
kewajiban dengan penuh rasa tanggungjawab sampai dengan berakhirnya periode penugasan ini.

Demikian Surat Tugas ini kami sampaikan, atas perhatian kami ucapkan terima kasih.

Hormat Kami,

PT. Swakarya Insan Mandiri

Putu Erman Sugianto


General Manager

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai