Anda di halaman 1dari 14

PERJANJIAN PEMBORONGAN PEKERJAAN

Nomor :
Tanggal :

Oleh dan diantara:

PEMBERI PEKERJAAN PEMBORONG PEKERJAAN

Nama : Nama :
Alamat : Alamat :
PERJANJIAN PEMBORONGAN PEKERJAAN
Nomor: ________________

PERJANJIAN PEMBORONGAN PEKERJAAN Nomor: _______________ ini dibuat pada hari


ini:
Hari :
Tanggal :
Bertempat di :
(“Perjanjian”)
Oleh dan diantara:
(1) Nama : PT. _____________________________
Alamat : Nama Gedung :
Nama/Nomor Jalan :
RT/RW :
Kelurahan :
Kecamatan :
Kabupaten/Kotamadya :
Provinsi :
Dalam Perjanjian ini diwakili oleh ______________________ dalam jabatannya sebagai
Direktur, oleh dan karenanya sah dan berwenang untuk bertindak untuk dan
atas nama PT. _________________________ (selanjutnya dalam perjanjian ini disebut
“Pemberi Pekerjaan”).

(2) Nama : PT. _____________________________


Alamat : Nama Gedung :
Nama/Nomor Jalan
RT/RW :
Kelurahan :
Kecamatan :
Kabupaten/Kotamadya :
Provinsi :
Dalam Perjanjian ini diwakili oleh ______________________ dalam jabatannya sebagai
Direktur, oleh dan karenanya sah dan berwenang untuk bertindak untuk dan
atas nama PT. ________________________ (selanjutnya dalam perjanjian ini disebut
“Pemborong Pekerjaan”).
Pemberi Pekerjaan dan Pemborong Pekerjaan secara bersama-sama selanjutnya
disebut sebagai “Para Pihak”. Para Pihak dengan ini terlebih dahulu menerangkan hal-
hal sebagai berikut :
1. Bahwa Pemberi Pekerjaan adalah sebuah Badan Hukum Perseroan Terbatas yang
ruang lingkup kegiatan usahanya bergerak dibidang __________________________.
2. Bahwa untuk melaksanakan kegiatan usahanya, Pemberi Pekerjaan bermaksud
untuk menyerahkan sebagian pelaksanaan pekerjaan kepada perusahaan lain.
3. Bahwa Pemborong Pekerjaan adalah sebuah Badan Hukum Perseroan Terbatas
yang ruang lingkup kegiatan usahanya bergerak dibidang _________________________.
4. Bahwa untuk memenuhi kebutuhan Pemberi Pekerjaan, Pemborong Pekerjaan
bersedia untuk menerima sebagian pelaksanaan pekerjaan dari Pemberi
Pekerjaan.
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas dan dengan iktikad baik, Para Pihak dengan ini
sepakat untuk saling mengikatkan diri dalam Perjanjian ini dengan syarat-syarat dan
ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
Pasal 1
Kesepakatan Pemborongan Pekerjaan
Pemberi Pekerjaan dengan ini sepakat untuk menyerahkan pelaksanaan Pekerjaan dan
membayar Biaya Pekerjaan kepada Pemborong Pekerjaan dan Pemborong Pekerjaan
dengan ini sepakat untuk menerima pelaksanaan Pekerjaan tersebut dari Pemberi
Pekerjaan.
Pasal 2
Hak dan Kewajiban Para Pihak
(1) Hak dan Kewajiban Pemberi Pekerjaan
a. Pemberi Pekerjaan berhak untuk menerima hasil Pekerjaan dari
Pemborong Pekerjaan.
b. Pemberi Pekerjaan berkewajiban untuk membayar Biaya Pekerjaan kepada
Pemborong Pekerjaan.
(2) Hak dan Kewajiban Pemborong Pekerjaan
a. Pemborong Pekerjaan berhak untuk menerima pembayaran Biaya
Pekerjaan dari Pemberi Pekerjaan.
b. Pemborong Pekerjaan berkewajiban untuk melaksanakan Pekerjaan bagi
Pemberi Pekerjaan.
Pasal 3
Ruang Lingkup Perjanjian
(1) Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Pemberi Pekerjaan memiliki kewajiban
untuk melaksanakan proyek sebagai berikut:
a. Jenis Proyek :
b. Nama Proyek :
c. Deskripsi Proyek :
d. Lokasi Proyek :
e. Waktu Pengerjaan :
(“Proyek”)
(2) Untuk melaksanakan Proyek, Pemberi Pekerjaan dengan ini sepakat untuk
menyerahkan sebagian pelaksanaan pekerjaan atas Proyek tersebut kepada
Pemborong Pekerjaan.
(3) Pemborong Pekerjaan wajib memiliki kompetensi sesuai dengan ruang lingkup
Pekerjaan dan wajib menggunakan tenaga kerja yang kompeten serta peralatan
kerja yang memadai.
(4) Dalam melaksanakan Pekerjaan berdasarkan Perjanjian ini, Pemborong
Pekerjaan wajib memiliki perizinan yang diperlukan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(5) Proses, jangka waktu dan serah terima hasil pelaksanaan Pekerjaan berdasarkan
Perjanjian ini dilakukan berdasarkan Rencana Kerja, Laporan Kemajuan serta
Serah Terima Hasil Pelaksanaan Pekerjaan.
(6) Dalam hal terjadi kesalahan dalam pelaksanaan Pekerjaan berdasarkan
Perjanjian ini, baik disengaja maupun karena kelalaian dari Pemborong
Pekerjaan, maka Pemborong Pekerjaan berkewajiban untuk melakukan
perbaikan atas hasil Pekerjaan tersebut.
(7) Berdasarkan kesepakatan bersama Para Pihak, Para Pihak berhak untuk
melakukan perubahan dan/atau penambahan atau pengurangan Pekerjaan
dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang akan disepakati bersama
oleh Para Pihak secara tertulis.
(8) Pembayaran Biaya Pekerjaan oleh Pemberi Pekerjaan kepada Pemborong
Pekerjaan dilakukan secara bertahap.
(9) Setelah Pekerjaan selesai dilaksanakan dan Para Pihak telah melakukan serah
terima hasil pelaksanaan Pekerjaan berdasarkan Berita Acara Serah Terima Hasil
Pekerjaan, Pemborong Pekerjaan wajib untuk melakukan pemeliharaan hasil
Pekerjaan untuk memastikan bahwa hasil Pekerjaan tersebut sesuai dengan
Gambar Teknis dan Spesifikasi Teknis.
Pasal 4
Pekerjaan
(1). Pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian ini adalah sebagian
pelaksanaan pekerjaan dari Proyek dengan spesifikasi pekerjaan sebagai
berikut:
a. Jenis Pekerjaan :
b. Deskripsi Pekerjaan :

c. Lokasi Pekerjaan :

d. Gambar Teknis : Sesuai LAMPIRAN I Perjanjian ini.


e. Spesifikasi Teknis : Sesuai LAMPIRAN II Perjanjian ini.
f. Jadwal dan Rencana : Sesuai LAMPIRAN III Perjanjian ini.
g. Ketentuan Lainnya : Sebagian pelaksanaan pekerjaan dari
Proyek ini dapat dilakukan perubahan dari
waktu ke waktu berdasarkan kesepakatan
bersama Para Pihak.
(“Pekerjaan”).
(2). Dalam melaksanakan Pekerjaan, Pemborong Pekerjaan wajib:
a. Memiliki kompetensi dan kapasitas dalam melaksanakan Pekerjaan dan
dilengkapi dengan perizinan yang diperlukan dari instansi terkait sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b. Mempekerjakan pekerja dan/atau tenaga ahli dengan ketentuan:
i. Pemborong Pekerjaan memiliki hubungan kerja dengan pekerja
dan/atau tenaga ahli yang dipekerjakan, baik hubungan kerja
berdasarkan Perjanjian Kerja untuk Waktu Tertentu (PKWT) maupun
Perjanjian Kerja untuk Waktu Tidak Tertentu (PKWTT).
ii. Pemborong Pekerjaan wajib melengkapi pekerja dan/atau tenaga ahli
yang digunakan dengan kualifikasi dan kompetensi teknis serta
perizinan yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
iii. Pemborong Pekerjaan wajib untuk memberikan hak-hak pekerja
dan/atau tenaga ahli sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
c. Menggunakan peralatan kerja yang memenuhi standar umum kelayakan
teknis yang baik maupun standar khusus yang ditentukan oleh Pemberi
Pekerjaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
d. Memenuhi persyaratan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(3). Dalam melaksanakan Pekerjaan, Pemberi Pekerjaan wajib untuk menyediakan
seluruh bahan baku dan/atau bahan material yang diperlukan oleh Pemborong
Pekerjaan dan sebagian dari peralatan serta perlengkapan yang diperlukan oleh
Pemborong Pekerjaan.
Pasal 5
Pelaksanaan Pekerjaan
(1) Dalam melakukan Pekerjaan, Pemborong Pekerjaan wajib untuk memberikan
laporan kemajuan Pekerjaan kepada Pemberi Pekerjaan dengan ketentuan:
a. Laporan kemajuan dibuat secara tertulis dalam bentuk Berita Acara
Laporan Kemajuan.
b. Berita Acara Laporan Kemajuan dibuat dengan merujuk pada Jadwal dan
Rencana Pekerjaan.
c. Selain ditandatangani oleh Pemberi Pekerjaan, Berita Acara Laporan
Kemajuan juga wajib ditandatangani oleh Pemborong Pekerjaan sebagai
persetujuan kesesuaian isi Berita Acara Laporan Kemajuan tersebut dengan
hasil Pekerjaan di lapangan.
d. Berita Acara Laporan Kemajuan dibuat dan ditandatangani oleh Para Pihak
secara berkala setiap __ (_____________) ____________ sekali
(“Laporan Kemajuan”).
(2) Dalam hal hasil Pekerjaan tidak sesuai dengan Perjanjian ini, maka Pemborong
Pekerjaan berkewajiban untuk melakukan perbaikan terhadap hasil Pekerjaan
tersebut dengan ketentuan:
a. Seluruh biaya yang perlu dikeluarkan untuk melakukan perbaikan hasil
Pekerjaan tersebut menjadi tanggung jawab dari Pemborong Pekerjaan
sepenuhnya.
b. Perbaikan hasil Pekerjaan tidak mengakibatkan perubahan Jangka Waktu
Pekerjaan.
(3) Dalam melaksanakan Pekerjaan, Pemborong Pekerjaan bertanggung jawab penuh
terhadap:
a. Pekerja yang digunakannya, yaitu yang meliputi namun tidak terbatas pada
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
b. Keselamatan pihak-pihak lain dan barang-barang yang berada di sekitar
Lokasi Pekerjaan.
(4) Setiap penambahan atau pengurangan Pekerjaan diluar ruang lingkup Pekerjaan
sebagaiamana ditentukan dalam Perjanjian ini hanya dapat dilaksanakan oleh
Pemborong Pekerjaan setelah disetujui oleh Pemberi Pekerjaan dengan
ketentuan:
a. Dalam hal penambahan Pekerjaan dilakukan oleh Pemborong Pekerjaan
tanpa persetujuan tertulis dari Pemberi Pekerjaan, maka segala biaya yang
perlu dikeluarkan untuk penambahan Pekerjaan tersebut sepenuhnya
menjadi tanggung jawab dari Pemborong Pekerjaan.
b. Dalam hal pengurangan Pekerjaan dilakukan oleh Pemborong Pekerjaan
tanpa persetujuan secara tertulis dari Penerima Pekerjaan, maka
Pemborong Pekerjaan wajib untuk mengembalikan sebagian Biaya
Pekerjaan kepada Pemberi Pekerjaan sebesar nilai pengurangan Pekerjaan
tersebut.
(5) Pemborong Pekerjaan dilarang untuk menyerahkan Pekerjaan, baik sebagian
maupun seluruhnya, kepada pihak lain manapun tanpa adanya persetujuan
tertulis dari Pemberi Pekerjaan.
Pasal 6
Jangka Waktu Pekerjaan dan Denda Keterlambatan
(1) Pekerjaan wajib dilakukan oleh Pemborong Pekerjaan selambat-lambatnya:
a. Jangka Waktu :
b. Mulai Tanggal :
c. Berakhir Tanggal :
(“Jangka Waktu Pekerjaan”).
(2) Dalam hal terjadi keterlambatan dalam melaksanakan Pekerjaan dari Jangka
Waktu Pekerjaan, baik yang disebabkan oleh kesalahan maupun kelalaian
Pemborong Pekerjaan, maka berlaku ketentuan sebagai berikut:
a. Pemborong Pekerjaan wajib untuk membayar denda keterlambatan kepada
Pemberi Pekerjaan sebesar __% (______ persen) dari Biaya Pekerjaan atau
sebesar Rp. _______________ (________________ rupiah) untuk setiap ___
(_________________) hari keterlambatan (“Denda Keterlambatan”).
b. Pembayaran Denda Keterlambatan dilakukan dengan cara pemotongan
Biaya Pekerjaan secara langsung sebesar nilai Denda Keterlambatan
tersebut, yang pemotongannya dilakukan oleh Pemberi Pekerjaan pada
setiap tahap pembayaran Biaya Pekerjaan.
c. Dalam hal jumlah Denda Keterlambatan telah mencapai ____%
(_______________) dari Biaya Pekerjaan atau sebesar Rp. _____________
(_______________ rupiah), maka Pemberi Pekerjaan berhak untuk
memutuskan Perjanjian ini secara sepihak.
Pasal 7
Masa Pemeliharaan Hasil Pekerjaan
(1) Masa Pemeliharaan Hasil Pekerjaan adalah jangka waktu yang diberikan kepada
Pemborong Pekerjaan untuk melakukan pemeliharaan atas hasil Pekerjaan yang
telah diserahkan oleh Pemborong Pekerjaan kepada Pemberi Pekerjaan
berdasarkan Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan, yang bertujuan
untuk memastikan agar hasil Pekerjaan berfungsi dengan baik sesuai dengan
Perjanjian ini (“Masa Pemeliharaan”).
(2) Masa Pemeliharaan berlangsung untuk selama jangka waktu __ (_____________) hari
kalender, yang dimulai sejak tanggal ditandatanganinya Berita Acara Serah
Terima Hasil Pekerjaan.
(3) Selama Masa Pemeliharaan, Pemborong Pekerjaan berkewajiban untuk
memastikan agar:
a. Hasil Pekerjaan sesuai dengan Gambar Teknis dan Spesifikasi Teknis.
b. Hasil Pekerjaan tidak mengalami kerusakaan, baik kerusakan besar maupun
kerusakan kecil.
c. Hasil Pekerjaan berfungsi dengan baik sesuai dengan Perjanjian ini.
d. Hasil Pekerjaan tidak mengalami kegagalan fungsi.
(4) Dalam hal hasil Pekerjaan tidak sesuai dengan kondisi tersebut sebagaimana
ditentukan dalam ayat (3) Pasal ini, maka Pemborong Pekerjaan berkewajiban
untuk melakukan perbaikan dan/atau penggantian atas ketidaksesuaian tersebut
atas biaya Pemborong Pekerjaan sendiri, baik yang diakibatkan kesalahan
maupun kelalaian Pemborong Pekerjaan.
(5) Berakhirnya Masa Pemeliharaan dilakukan dengan pembuatan Berita Acara
Berakhirnya Masa Pemeliharaan pada saat berakhirnya Masa Pemeliharaan yang
ditandatangani oleh Para Pihak (“Berita Acara Berakhirnya Masa
pemeliharaan”).
Pasal 8
Biaya Pekerjaan
(1) Atas telah dilaksanakannya Pekerjaan dengan baik oleh Pemborong Pekerjaan,
maka Pemborong Pekerjaan berhak untuk menerima biaya pekerjaan dari
Pemberi Pekerjaan sebesar Rp. ____________________ (______________________________
rupiah) (“Biaya Pekerjaan”).
(2) Biaya Pekerjaan sudah termasuk komponen-kompenen biaya yang diperlukan
untuk melakukan Pekerjaan, yaitu yang meliputi namun tidak terbatas pada
harga pembelian barang-barang material utama dan tambahan yang digunakan,
penggunaan peralatan kerja serta pekerja yang diperlukan untuk melakukan
Pekerjaan.
(3) Pembayaran Biaya Pekerjaan dari Pemberi Pekerjaan kepada Pemborong
Pekerjaan wajib dilakukan secara bertahap dengan ketentuan:
a. Pembayaran Tahap - 1
i. Presentase : 30% dari Biaya Pekerjaan
ii. Jumlah : Rp. _____________
iii. Syarat Pembayaran : Selambat-lambatnya __ (_______________) hari kerja setelah
ditandatanganinya Perjanjian ini.

b. Pembayaran Tahap – 2
i. Presentase : 25% dari Biaya Pekerjaan
ii. Jumlah : Rp. _____________
iii. Syarat Pembayaran : Selambat-lambatnya __ (_______________) hari kerja setelah
ditandatanganinya Laporan Kemajuan mencapai __%
(_______________ persen) dari Rencana Kerja.

c. Pembayaran Tahap – 3
i. Presentase : 25% dari Biaya Pekerjaan
ii. Jumlah : Rp. _____________
iii. Syarat Pembayaran : Selambat-lambatnya __ (_______________) hari kerja setelah
dilakukannya penandatanganan Berita Acara Serah
Terima Hasil Pekerjaan.

d. Pembayaran Tahap - 4
i. Presentase : 20% dari Biaya Pekerjaan
ii. Jumlah : Rp. _____________
iii. Syarat Pembayaran : Selambat-lambatnya __ (________________) hari kerja setelah
dilakukannya penandatanganan Berita Acara Berakhirnya
Masa Pemeliharaan.

(4) Pembayaran Biaya Pekerjaan wajib dilaksanakan oleh Pemberi Pekerjaan kepada
Pemborong Pekerjaan dengan ketentuan:
a. Pemberi Pekerjaan dan Pemborong Pekerjaan telah memenuhi persyaratan
pembayaran sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) Pasal ini.
b. Pemborong Pekerjaan telah menyerahkan Surat Tagihan (Invoice) kepada
Pemberi Pekerjaan dan Pemberi Pekerjaan telah menerima Surat Tagihan
(Invoice) tersebut dari Pemborong Pekerjaan dengan ketentuan,
pembayaran tiap-tiap tahapan Biaya Pekerjaan wajib dilakukan selambat-
lambatnya __ (__________________) hari kerja setelah Pemberi Pekerjaan
menerima Surat Tagihan (Invoice) tersebut dari Pemborong Pekerjaan.
(5) Pembayaran Biaya Pekerjaan wajib dilakukan oleh Pemberi Pekerjaan kepada
Pemborong Pekerjaan dengan cara transfer antar bank dari dan ke rekening bank
milik Para Pihak sebagai berikut:

Rekening Bank Pemberi Pekerjaan Rekening Bank Pemborong Pekerjaan


Nama Bank : Nama Bank :
No. Rekening : No. Rekening :
Atas Nama : Atas Nama :

(6) Segala pajak yang wajib dibayarkan oleh Para Pihak yang timbul sebagai akibat
dari pelaksanaan Perjanjian ini merupakan tanggung jawab dari masing-masing
Pihak.
Pasal 9
Serah Terima Hasil Pekerjaan
(1) Pemborong Pekerjaan wajib untuk menyerahkan hasil Pekerjaan kepada Pemberi
Pekerjaan setelah Pemborong Pekerjaan menyelesaikan Pekerjaan tersebut
sesuai dengan Jangka Waktu Pekerjaan.
(2) Penyerahan hasil Pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam Ayat (1) Pasal ini
dilakukan dengan suatu Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan yang
ditandatangani oleh Para Pihak (“Berita Acara Serah Terima Hasil
Pekerjaan”).
Pasal 10
Pernyataan dan Jaminan
(1) Pemborong Pekerjaan dengan ini menyatakan dan menjamin dengan sebenar-
benarnya, bahwa:
a. Pemborong Pekerjaan adalah sebuah perusahaan berbadan hukum
Perseroan Terbatas yang memiliki kompetensi serta ruang lingkup kegiatan
usaha yang sesuai dengan ruang lingkup Pekerjaan.
b. Dalam membuat dan menjalankan Perjanjian ini, Pemborong Pekerjaan
telah diengkapi dengan segala perizinan yang diperlukan untuk
melaksanakan Pekerjaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
c. Dalam membuat dan menjalankan Perjanjian ini, pekerja yang digunakan
oleh Pemborong Pekerjaan adalah pekerja yang memiliki hubungan kerja
dengan Pemborong Pekerjaan, dan selama melaksanakan Pekerjaan,
Pemborong Pekerjaan akan memenuhi hak-hak pekerja tersebut sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(2) Dalam hal pernyataan dan jaminan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal
ini ternyata tidak benar, Pemborong Pekerjaan dengan ini membebaskan
Pemberi Pekerjaan dari segala kerugian yang dialami oleh pihak lain yang
diakibatkan oleh ketidakbenaran pernyataan dan jaminan tersebut, dan
Pemborong Pekerjaan dengan ini membebaskan Pemberi Pekerjaan dari tuntutan
hukum pihak manapun sebagai akibat dari ketidakbenaran dari pernyataan dan
jaminan tersebut.
Pasal 11
Kerahasiaan Informasi
Pemborong Pekerjaan wajib untuk menjaga segala informasi rahasia atau yang
dirahasiakan oleh Pemberi Pekerjaan terkait perencanaan, pelaksanaan maupun hasil
dari Pekerjaan, yang diperoleh Pemborong Pekerjaan baik secara langsung maupun
tidak langsung dari Pemberi Pekerjaan, yaitu yang meliputi namun tidak terbatas pada
informasi mengenai data, rumus, gambar, desain, resep dan/atau formula tertentu
milik Pemberi Pekerjaan, strategi usaha Pemberi Pekerjaan, informasi dan/atau data
pelanggan milik Pemberi Pekerjaan dan informasi dan/atau data keuangan serta
perpajakan dari Pemberi Pekerjaan.
Pasal 12
Force Majeure
(1) Dalam hal terjadi force majeure atau keadaan memaksa yang mengakibatkan
tidak terlaksananya kewajiban atau terlambatnya pelaksanaan kewajiban
berdasarkan Perjanjian ini, maka Para Pihak dengan ini sepakat bahwa pihak
yang tidak melaksanakan kewajiban atau terlambat melaksanakan kewajiban
tersebut dibebaskan dari tuntutan atas kerugian pihak lainnya yang disebabkan
oleh tidak terlaksananya atau terlambatnya pelaksanaan kewajiban tersebut.
(2) Keadaan force majeure sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini yang
dialami oleh salah satu pihak wajib diberitahukan kepada pihak lainnya dengan
sarana komunikasi yang paling memungkinkan dalam jangka waktu selambat-
lambatnya 3 (tiga) hari kalender sejak terjadinya keadaan force majeure tersebut,
dan dalam hal pihak yang mengalami force majeure tidak memberitahukannya
dalam jangka waktu tersebut, maka keadaan force majeure tersebut dianggap
tidak pernah terjadi.
(3) Force majeure atau keadaan memaksa sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
Pasal ini meliputi namun tidak terbatas pada:
a. Bencana alam seperti gempa bumi, gunung meletus, badai, angin topan,
tsunami, banjir besar, tanah longsor dan kebakaran.
b. Keadaan yang bersifat masif seperti perang, huru-hara, pemberontakan dan
wabah penyakit.
c. Peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah yang secara langsung
berdampak besar pada pelaksanaan Perjanjian.
d. Keadaan lainnya yang ditetapkan oleh otoritas berwenang sebagai force
majeure.
Pasal 13
Adendum
Segala perubahan ketentuan termasuk pengurangan atau penambahan ketentuan yang
belum diatur dan/atau belum cukup diatur dalam Perjanjian ini akan disepakati lebih
lanjut oleh Para Pihak dan hasilnya akan dituangkan ke dalam suatu adendum yang
ditandatangani oleh Para Pihak yang  merupakan satu kesatuan dan menjadi bagian
yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.
Pasal 14
Penyelesaian Perselisihan
(1) Dalam hal terjadi perselisihan diantara Para Pihak sebagai akibat
dari pelaksanaan Perjanjian ini, maka Para Pihak dengan ini sepakat untuk
menyelesaikannya secara musyawarah dan kekeluargaan.
(2) Dalam hal penyelesaian secara musyawarah dan kekeluargaan tidak
mencapai kesepakatan dan/atau perdamaian, maka Para Pihak dengan ini
sepakat untuk menyelesaikannya secara hukum sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Pasal 15
Ketentuan Lain-lain
Setiap lampiran dari Perjanjian ini dan perubahan-perubahan dari Perjanjian ini yang
dibuat secara tertulis (adendum) serta kesepakatan-kesepakatan lainnya yang timbul
dalam pelaksanaan Perjanjian ini harus ditafsirkan berdasarkan Perjanjian ini dan
karenanya merupakan satu kesatuan dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari
Perjanjian ini.

Demikian Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani di tempat dan pada waktu
sebagaimana disebutkan di bagian awal Perjanjian ini dalam rangkap 2 (dua) dan
bermeterai cukup, masing-masing Pihak memeroleh 1 (satu) rangkap asli yang
kesemuanya memiliki kekuatan hukum dan pembuktian yang sama.

Para Pihak
Pemberi Pekerjaan Pemborong Pekerjaan

Meterai Tempel
Rp. 10.000
LAMPIRAN I
Gambar Teknis
LAMPIRAN II
Spesifikasi Teknis
LAMPIRAN III
Rencana Kerja

Anda mungkin juga menyukai