01 02 03 04
01
Kita Punya Kewajiban
Belajar Menjadi Pendidik
Mendidik Anak,
Harus Semangat Belajar Dari Sumber Yang Benar
02
SENI MENDAPATKAN HATI
* إِﻧِّﻰ ﻷ ُِﺣﺑﱡَك
ِ * إِﻧِّﻰ ﻷ ُِﺣﺑﱡَك َوا ﱠ
ِ ﯾَﺎ ُﻣﻌَﺎذ ُ َوا ﱠ
“Wahai Mu’adz, demi Allah, sesungguhnya aku mencintaimu, sungguh aku mencintaimu.” (HR. Abu Dawud
No. 1522, Abu Thahir menilai saheh)
2) Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga pernah menyebut kalau beliau semisal ayah,
ﺳِﺑﯾٍل ٌ ﺳﻠﱠَم ِﺑَﻣْﻧِﻛِﺑﻲ َﻓﻘَﺎَل ُﻛْن ِﻓﻲ اﻟد ﱡْﻧَﯾﺎ َﻛﺄ َﻧﱠَك َﻏِرﯾ
َ ب أ َْو َﻋﺎِﺑُر َ ﺻﻠﱠﻰ اﱠ*ُ َﻋَﻠْﯾِﮫ َو ِ ﻲ اﱠ*ُ َﻋْﻧُﮭَﻣﺎ َﻗﺎَل أ ََﺧذَ َرﺳُوُل ا ﱠ
َ * َ ﺿ ِ عَ◌ْن َﻋْﺑِد ا ﱠ
ِ * ْﺑِن ﻋَُﻣَر َر
Dari Ibnu Umar Radhiyallahu anhuma, ia berkata, “Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam memegang kedua pundakku,
lalu bersabda, ‘Jadilah engkau di dunia ini seakan-akan sebagai orang asing atau seorang musafir.”
(HR. Bukhari, No. 6416)
ب
َ ﺿَرَ ﺿﺎِء َﻗﺎَل َﻓ َ َس ِﻟﻲ ِﻋْﻠٌم ِﺑَﻛِﺛﯾٍر ِﻣْن اْﻟﻘ َ ﺳِّن َوَﻟْﯾ
ّ ِ ث اﻟُ ت ﺗَْﺑَﻌﺛ ُِﻧﻲ َوأََﻧﺎ َرُﺟٌل َﺣِدﯾُ ﺳﻠﱠَم إَِﻟﻰ اْﻟَﯾَﻣِن َﻓﻘ ُْﻠَ ﺻﻠﱠﻰ اﱠ*ُ َﻋَﻠْﯾِﮫ َوَ *ِ ﻟَﱠﻣﺎ َﺑَﻌﺛَِﻧﻲ َرﺳُوُل ا ﱠ
َ ﺳﺎَﻧَك َوَﯾْﮭِدي َﻗْﻠَﺑَك َﻗﺎَل َﻓَﻣﺎ أ َْﻋَﯾﺎِﻧﻲ َﻗ
ﺿﺎٌء َﺑْﯾَن اﺛَْﻧْﯾِن ُ ّﺳﯾ ُﺛَ ِﺑ
َ ت ِﻟ َ * َﻋﱠز َوَﺟﱠل
َ ب َﻓﺈِﱠن ا ﱠ ْ ﺳﻠﱠَم َوَﻗﺎَل اْذَھَ ﺻﻠﱠﻰ اﱠ*ُ َﻋَﻠْﯾِﮫ َوَ *ِ ﺻْدِري َرﺳُوُل ا ﱠ َ
"Tatkala Rasul mengutusku ke Yaman, maka aku berkata: “Engkau mengutusku sementara saya masih muda.
Aku tak punya ilmu yang banyak memberi keadilan.” Lalu Nabi menepuk dadaku lantas berkata,
"Pergilah. Sesungguhnya Allah akan meneguhkan lisanmu dan memberi petunjuk pada hatimu."
(HR. Ahmad No. 1088, dinilai saheh oleh Syaikh Al Albani)
PENUH KASIH DAN SABAR
● Suatu kali Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menyuruh Anas bin Malik. Namun
qadarullah Anas justru malah bermain bersama teman-temannya di pasar. Nabi tidak
marah dan dengan sabar mengingatkan Anas. Sambil tersenyum ia berkata,
ﯾﺎ أﻧﯾس ذھﺑت ﺣﯾث أﻣرﺗك؟
“Wahai Anas, apakah engkau sudah berangkat mengerjakan apa yang aku perintahkan
kepadamu?” (HR. Muslim No. 2310)
● Pernah pula Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika shalat dinaiki punggungnya oleh
cucunya. Maka Nabi pun berkata,
َ ُ ت أَْن أ
َ ﻋِّﺟﻠَﮫُ َﺣﺗ ﱠﻰ ﯾَْﻘِﺿ
ُﻲ َﺣﺎَﺟﺗ َﮫ ُ َﻓَﻛِرْھ
“Aku enggan bangun dari sujud, sampai mereka puas menaiki punggungku.”
(HR. An Nasai No. 1093)
BERCANDA DENGAN ANAK
● Rasul bicara kepad anak perempuan kecil bernama Ummu Khalid dengan bahasa
Habasyah,
ﯾﺎ أّم ﺧﺎﻟد ھذا ﺳﻧﺎه
ً"Wahai Umma Khalid, kain ini bagus.”
● Nabi pernah bercanda dengan menyemburkan air ke wajah anak kecil. Mahmud
bin Ar Rabi‘ bercerita,
ُ ﻋ ﻘﻠ
ت ﻣن اﻟﻧﺑﻲ ﻣﺟﺔ ﻣّﺟﮭﺎ ﻓﻲ وﺟﮭﻲ وأﻧﺎ اﺑن ﺧﻣس ﺳﻧﯾن ﻣن دﻟٍو
“Yang aku ingat dari Nabi adalah ketika ia menyemburkan air dari mulutnya ke
wajahku yang beliau ambil dari sebuah ember. Kala itu usiaku 5 tahun.”
(HR. Bukhari No. 77)
PILIH WAKTU YANG TEPAT
Ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhu bertutur,
ﻋﻠَْﯾﻧَﺎ ﺳﻠﱠَم ﯾَﺗ ََﺧﱠوﻟ ُﻧَﺎ ﺑِﺎْﻟَﻣْوِﻋَظِﺔ ﻓِﻲ اْﻷ َﯾﱠﺎِم َﻛَراَھَﺔ اﻟ ﱠ
َ ﺳﺂَﻣِﺔ َ ُ*ﺻﻠﱠﻰ اﱠ
َ ﻋﻠَْﯾِﮫ َو َﻛﺎَن اﻟﻧﱠﺑِ ﱡ
َ ﻲ
"Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memilah-milah hari yang tepat bagi kami untuk memberikan nasehat,
karena beliau khawatir akan rasa bosan yang bisa saja menghinggapi kami." (HR. Bukhari No. 68)
“Yaitu tatkala pandangan mereka sudah saling menoleh, berpaling satu sama lain.
Bisa juga dilihat ketika mereka sudah mulai menguap. Pada kondisi semisal ini,
maka jangan dulu kau sampaikan pesan atau nasihatmu.” (Syarhus Sunnah, 1/313)
PEDULI DAN RESPONSIF
• Orangtua dan Pendidik harus peduli dan responsif. Jangan kalah
dengan gadget.
َ ُ ﺳﻠﱠَم ﯾ
ﺿﺎِﺣُﻛﮫ ُ َﻗﺎَل َﻓَرآه ُ َﺣِزﯾﻧًﺎ َﻓﻘَﺎَل َﯾﺎ أ ََﺑﺎ ﻋَُﻣْﯾٍر َﻣﺎ َﻓَﻌَل اﻟﻧﱡَﻐْﯾُر َ ﺻﻠﱠﻰ اﱠ*ُ َﻋَﻠْﯾِﮫ َو طْﻠَﺣﺔَ اْﺑٌن ﯾ ُﻘَﺎُل ﻟَﮫ ُ أ َﺑ ُو ﻋَُﻣْﯾٍر َوَﻛﺎَن اﻟﻧﱠِﺑ ﱡ
َ ﻲ َ َﻛﺎَن ِﻷ َِﺑﻲ
“Abu Thalhah dahulu memiliki seorang anak laki-laki yang dikenal dengan kunyah Abu ‘Umair. Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam biasanya suka mengajaknya tertawa (bercanda). Suatu ketika, beliau melihatnya sedih. Beliau pun bertanya,
“Wahai Abu ‘Umair ada apa dengan si Nughair?”
(HR. Ahmad No. 12158. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth menilai sanadnya saheh)
KARAKTER ANAK
● Katsrotul Harokah wa ‘Adamul Istiqror • Hubbul La’b wal Marah (Suka main dan
(Banyak bergerak dan tak bisa diam) bergembira)
● Syiddatut Taqliid (Imitater ulung) • Hubbut Tanaafus (Suka berlomba)
● Al ‘Inaad (Keras kepala dan menentang)
• At Tafkiir Al Khiyali (Berpikir dan
● ‘Adamut Tamyiz Baina Showab wal Berimajinasi)
Khottho‘ (Tak bisa membedakan mana
• ‘Al Mailu Li Iktisabil Mahaarot (Cenderung
benar dan salah) untuk eksplor keterampilan)
● Katsrotul As-ilah (Banyak bertanya)
• An Numuw Al Lughowi Sari’
● Daakirotun Haadatun Aaliyah (Ingatan (Perkembangan bahasa-nya cepat)
yang tajam)
• Al Mailu lil Fakki wat Tarkiib (Cenderung
● Hubbut Tasyjii’ (Suka aprsesiasi dan
untuk suka bongkar pasang sesuatu)
disemangati)
• Haddatul Infi’aalaat (Berpotensialnya
perasaan takut, marah dan cemburu)
SENI MEMAHAMKAN
03
SENI MEMAHAMKAN
2) Ketika ada wanita tawanan perang sedang menyusui anaknya, di dekat Nabi dan para sahabat.
Syaikh Aadil Alu Hamdan, “Pada umumnya, anak merasa senang di atas kendaraan. Nabi sangat
jeli memanfaatkan momen untuk mengajarkan agama kepada anak.“ (Al Ihtifal, hal. 19)
TANYA JAWAB
1) Nabi memberi soal tentang pohon yang mirip muslim,
َ ﺷَﺟَرة ً َﻻ ﯾَْﺳﻘ ُطُ َوَرﻗ َُﮭﺎ َوِإﻧﱠَﮭﺎ َﻣﺛ َُل اْﻟُﻣْﺳِﻠِم ﻓََﺣ ِد ّﺛ ُوِﻧﻲ َﻣﺎ ِھ
ﻲ؟ إﱠن ِﻣْن اﻟ ﱠ
َ ﺷَﺟِر
“Sesungguhnya ada di antara pepohonan, satu pohon yang tidak gugur daunnya. Pohon ini
seperti seorang muslim, maka sebutkanlah kepadaku apa pohon tersebut?”
(HR. Bukhari No. 61)
2) Nabi bertanya kepada Mu’adz tentang hak Allah dan hak hamba.
Syaikh Sulaiman bin Abdullah menerangkan, “Melontarkan soal dengan
bertanya, akan menimbulkan pengaruh pada jiwa dan lebih memudahkan
pemahaman bagi murid yang diajar.... Inilah diantara keindahan metode
pendidikan dan pengajaran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.”
1) Pakai Perumpamaan
َ َوِإﱠﻣﺎ أَْن ﺗ َْﺑﺗ َﺎ، ﻓََﺣﺎِﻣُل اْﻟِﻣْﺳِك ِإﱠﻣﺎ أَْن ﯾ ُْﺣِذﯾََك، ﺦ اْﻟِﻛﯾِر
ع ْ
ِ ﺳْوِء َﻛَﺣﺎِﻣِل اﻟِﻣْﺳِك َوﻧَﺎِﻓ ﺢ َواﻟ ﱠِ ﺻﺎِﻟَﻣﺛ َُل اْﻟَﺟِﻠﯾِس اﻟ ﱠ
َوِإﱠﻣﺎ أَْن ﺗ َِﺟدَ ِرﯾًﺣﺎ َﺧِﺑﯾﺛ َﺔ، َوﻧَﺎِﻓُﺦ اْﻟِﻛﯾِر ِإﱠﻣﺎ أَْن ﯾ ُْﺣِرَق ِﺛﯾَﺎﺑََك، ًطِﯾّﺑَﺔ
َ َوِإﱠﻣﺎ أَْن ﺗ َِﺟدَ ِﻣْﻧﮫ ُ ِرﯾًﺣﺎ، ُ ِﻣْﻧﮫ
“Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual
minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak,
engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan
kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari No. 5534 dan Muslim No. 2628)
2) Pakai Perbandingan
ﺳﺑﱠﺎﺑَِﺔ – ِﻓﻰ اْﻟﯾَِّم ﻓَْﻠﯾَْﻧظُْر ِﺑَم ْ َﻣﺎ اﻟد ﱡْﻧﯾَﺎ ِﻓﻰ اﻵِﺧَرِة ِإﻻ ﱠ ِﻣﺛُْل َﻣﺎ ﯾَْﺟﻌَُل أََﺣد ُﻛُْم ِإI
َ َﺻﺑَﻌَﮫ ُ َھِذِه – َوأ
ﺷﺎَر ﯾَْﺣﯾَﻰ ِﺑﺎﻟ ﱠ ِ َوا ﱠ
ﯾَْرِﺟُﻊ
“Demi Allâh, tidaklah dunia dibandingkan akhirat melainkan seperti salah seorang dari kamu yang
mencelupkan jari tangannya ini –perawi bernama Yahya menunjuk jari telunjuk- ke lautan, lalu
hendaklah dia perhatikan apa yang didapat pada jari tangannya”. (HR Muslim No. 2858)
ISYARAT DAN GAMBAR
1) Pakai Isyarat
2) Pakai Gambar
Nabi menggambar sebuah garis lurus, lalu kemudian di samping-sampingnya Nabi gambarkan
garis lainnya. Nabi terangkan garis lurus itulah jalan Allah. Sedangkan jalan-jalan yang banyak itulah
jalan dimana setan mengajak menuju jalan-jalan itu.
04
SERBA-SERBI
BERINTERAKSI
# Nabi sabar dan tidak marah, ketika # Nabi sangat marah kepad
Anas bin Malik, tidak menunaikan Abudzar yang masih nekat bertanya
segera perintah Nabi. tentang malam Lailatul Qodar,
padahal sudah Nabi ingatkan.
“Diantara nikmat teragung yang kita rasakan
adalah dengan diutusnya Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam untuk seluruh manusia.
kakerlan.com