Anda di halaman 1dari 21

Ayat Quran & Hadist shahih pembentukan karakter Anak

DAFTAR ISI

MENGENAL ALLAH SWT & RASULNYA

(Ada di makalah terpisah)

7 AKHLAK UTAMA

1. AKHLAK BERTERIMA KASIH


2. AKHLAK MALU
3. AKHLAK JUJUR
4. AKHLAK ADIL
5. AKHLAK BERTANGGUNG JAWAB (AMANAH)
6. KEUTAMAAN MENGENDALIKAN EGO DAN MENGUTAMAKAN TAUHID DALAM SETIAP SITUASI
KEHIDUPAN
7. KESADARAN MENGENAI BATAS WAKTU

KECERDASAN INTRAPERSONAL SEBAGAI LANDASAN UNTUK MASUK KE DALAM MASYARAKAT

1. KEUTAMAAN BERBUAT BAIK (TERHADAP DIRI SENDIRI, SESAMA MANUSIA MAUPUN


LINGKUNGAN)
2. AKHLAK SABAR DAN PEMAAF
3. AKHLAK RENDAH HATI
4. KEUTAMAAN MENGENDALIKAN AMARAH
5. KEUTAMAAN MENGHINDARI SIFAT BAKHIL (PELIT) DAN KIKIR
6. KEUTAMAAN PENYESALAN DAN PERTAUBATAN
7. AKHLAK MELAKUKAN HAL-HAL YANG BERMANFAAT
8. KEUTAMAAN MEMBANGUN PRIBADI YANG KUAT
9. BURUKNYA SIFAT SOMBONG
10. LARANGAN BERBURUK SANGKA

KECERDASAN INTERPERSONAL & NATURALIST

1. AKHLAK SUKA TERSENYUM


2. AKHLAK BERBICARA YANG BAIK
3. AKHLAK SUKA MENEBAR SALAM
4. AKHLAK MENCINTAI SESAMA MUSLIM
5. KEUTAMAAN MENJAGA PERSAUDARAAN DALAM ISLAM
6. KEUTAMAAN MENJADI PELOPOR KEBAIKAN
7. KEUTAMAAN SUKA MEMBERI HADIAH
8. AKHLAK MENJAGA LISAN DAN TANGAN
9. AKHLAK MENINGGALKAN YANG TIDAK BERMANFAAT
10. KEUTAMAAN MENINGGALKAN HAL YANG MEMBAHAYAKAN ATAUPUN YANG MERUGIKAN
11. KEUTAMAAN MENUTUPI KEKURANGAN SAUDARA

Halaman | 1
12. LARANGAN MENGADU DOMBA
13. KEUTAMAAN MENYAYANGI MAHLUK HIDUP YANG ADA DI BUMI

ETIKA KEHIDUPAN SEHARI-HARI

1. ETIKA TERHADAP ALLAH


I. MEMATUHI PERINTAH-PERINTAH YANG WAJIB
II. MENJAUHI HAL-HAL YANG HARAM
2. ETIKA TERHADAP RASULULLAH
I. MENGIKUTI TUNTUNAN SUNNAH-SUNNAH RASULULLAH
II. MENINGGALKAN HAL-HAL YANG TIDAK SESUAI SUNNAH
III. MENGETAHUI HAL-HAL MUBAH SESUAI DENGAN SKALA PRIORITASNYA
3. ETIKA TERHADAP SESAMA MANUSIA
4. ETIKA TERHADAP MAHLUK HIDUP DAN LINGKUNGAN

Halaman | 2
1. MENGENAL ALLAH SWT & RASULNYA

A. AKHLAK BERTERIMAKASIH
1. Q.S. Ibrahim ayat 7
َ َ‫عذَا ِب ْي ل‬
ٌ‫ش ِد ْيد‬ َ ‫َواِ ْذ تَاَذﱠنَ َربﱡ ُك ْم لَى ْن‬
َ ‫ش َك ْرت ُ ْم َﻻَ ِز ْيدَنﱠ ُك ْم َولَى ْن َكفَ ْرت ُ ْم ا ﱠِن‬
Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku
akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku
sangat berat.”

2. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:


‫عوا لَهُ َحت ﱠى ت َ َر ْوا‬ ُ ‫ فَإ ِ ْن لَ ْم ت َ ِجدُوا َما ت ُ َكافِئُونَهُ فَا ْد‬، ُ‫صنَ َع إِلَ ْي ُك ْم َم ْع ُروفًا فَ َكافِئُوه‬
َ ‫َم ْن‬
ُ‫أَنﱠ ُك ْم قَ ْد َكافَأْت ُ ُموه‬
“Barangsiapa yang telah berbuat baik kepada kalian, maka balaslah dia (karena kebaikannya). Lalu
jika kalian tidak mendapatkan sesuatu yang bisa kalian gunakan untuk membalasnya, maka
doakanlah dia, sampai kalian memandang bahwa diri kalian telah membalas kebaikannya.” (HR.
Abu Dawud dan dinilai shahih oleh Al-Albani)
Simak selengkapnya disini. Klik https://muslim.or.id/55152-fiqih-ringkas-tentang-ucapan-
jazakallahu-khairan-bag-1.html

3. Dari Asy-‘ats bin Qais radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
‫أشكرهم للناس‬
ُ ‫عز وجل‬ ‫أشكر الناس‬
َ ‫إن‬
“Sesungguhnya orang yang paling bersyukur kepada Allah ‘Azza wa Jalla adalah orang yang paling
pandai berterimakasih kepada manusia di antara mereka.” (HR. Ahmad, Ibnu Syaibah, dan selain
keduanya. Dinilai shahih oleh Al-Albani).

4. Rasulullah shallalahu alaihiwassalam bersabda:

ِ ‫كر الناس ل ْم ي ْش‬


َ ‫كر ﱠ‬ ِ ‫ﻣ ْن ل ْم ي ْش‬
“Siapa yang tidak berterima kasih kepada manusia, maka dia tidak pernah bersyukur kepada Allah.”
[HR. At-Tirmidzi | Shahih | Shahih Al-Jaami No.6541]

B. AKHLAK MALU
1. Hadist Rasa Malu yang terpuji & rasa Malu yang tercela

C. Rasa Malu yang terpuji 1


Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

َ َ َ َ َ ‫ﱠ‬ َ َ َ ْ ‫ َمن ْاس َت‬،‫ﷲ َح ﱠق ال َـح َ ِاء‬ َ ْ ْ َ ْ


‫ﷲ َح ﱠق ال َـح َ ِاء فل َ ْحف ِظ الرأس وما و‬ َ
ِ ‫ِمن‬ ِ ‫ِاستح ُيوا ِمن‬
‫َ َ ْ َ َ َ َ ََ َ ََْ ﱡ‬
َ‫ َف َم ْن َف َعل‬،‫الد ْن َ ا‬ َ ‫َوال َ ْط َن َو َما َح َوى َول َ ْذكر ال َـم ْو َت‬
‫ ومن أراد اﻷ ِخرة ترك ز نة‬، ِ ‫ال‬‫و‬
‫ﷲ َح ﱠق ال َـح َ ِاء‬ َ ْ َ ْ ََ َ َ
ِ ‫ذ ِلك فق ِد استح َ ا ِمن‬.

Halaman | 3
“Hendaklah kalian malu kepada Allah Azza wa Jalla dengan sebenar-benar malu. Barang-siapa yang malu
kepada Allah Azza wa Jalla dengan sebenar-benar malu, maka hendaklah ia menjaga kepala dan apa yang
ada padanya, hendaklah ia menjaga perut dan apa yang dikandungnya, dan hendaklah ia selalu ingat
kematian dan busuknya jasad. Barangsiapa yang menginginkan kehidupan akhirat hendaklah ia
meninggalkan perhiasan dunia. Dan barangsiapa yang mengerjakan yang demikian, maka sungguh ia telah
malu kepada Allah Azza wa Jalla dengan sebenar-benar malu.” Hasan: HR.at-Tirmidzi (no. 2458), Ahmad
(I/ 387), al-Hâkim (IV/323), dan al-Baghawi dalam Syarhus Sunnah (no. 4033). Lihat Shahîh al-Jâmi’ish
Shaghîr (no. 935).

a. Rasa Malu yang terpuji 2


Rasulullah Shalallahu’alaihi wasaalam bersabda:
ْ
‫ال َح َ ا ُء ِم َن ِاﻷ ْ َما ِن‬
“Rasa Malu itu adalah Sebagian dari iman.”

b. Rasa malu yang terpuji 3


ۗ ‫ﱠ‬
‫ال ْم َ ْعل ْم ِ ان ا َ َي ٰرى‬
Tidakkah dia mengetahui bahwa sesungguhnya Allah melihat (segala perbuatannya)?
[Q.S. Al-Alaq ayat 14 (96:14)]

c. Rasa Malu yang terpuji 4


Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
ْ ‫ال َح َ ُاء ﻻ َ أ إ ﱠ َﺨ‬
ِ ِ
“Malu itu tidak datang kecuali dengan kebaikan” (HR. Al Bukhari 6117, Muslim 37).

d. Rasa Malu yang terpuji 5


Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

َ َْ ُ ‫له إ ﱠ‬ َ َ ُ َْ َ َ ْ َ ًَْ ُ َ ْ‫َْ ُ ْ ٌ َ َ ُْ ْ َ ْ ْ ٌ َ ﱡ‬


َ ‫ َوأدناها‬،‫ﷲ‬ ِ ‫ فأفضلها قول ِإ‬،‫شع ة‬ ‫ا ِﻹ مان ِ ضع وس عون أو ِ ضع و ِستون‬
ُ ٌ ُ ‫ﱠ‬ َ َ ُ َ
‫ َوال َح َ ُاء ش ْع َ ة ِم َن َا ِﻹ ْ َمان‬،‫ ِإ َماطة اﻷذى َعن الط ْ ِق‬.
“Iman memiliki lebih dari tujuh puluh atau enam puluh cabang. Cabang yang paling tinggi adalah
perkataan ‘Lâ ilâha illallâh,’ dan yang paling rendah adalah menyingkirkan duri (gangguan) dari jalan. Dan
malu adalah salah satu cabang Iman.” - Shahîh: HR.al-Bukhâri dalam al-Adâbul Mufrad (no. 598), Muslim
(no. 35), Abû Dâwud (no. 4676), an-Nasâ-i (VIII/110) dan Ibnu Mâjah (no. 57), dari Shahabat Abû Hurairah
Radhiyallahu anhu. Lihat Shahîhul Jâmi’ ash-Shaghîr (no. 2800).

e. Rasa malu yang terpuji 6


َ ْ َ ْ َ َ ْ َ ْ َ
‫اصن ْع َما ِش ت‬ ‫ِأذا لم ستح ف‬
Jika engkau tidak memiliki rasa malu maka berbuatlah sekehendakmu. [HR. Ibnu Asakir – Shahih Al-Jaami’
No.2]

f. Rasa Malu yang tercela 1


َ َ َ َ َ
‫ َيت َعل ُم ال ِعل َم ُم ْست ْ َو ُم ْست ِ ٌـر‬.
“Orang yang malu dan orang yang sombong tidak akan mendapatkan ilmu.”

Halaman | 4
Atsar shahîh: Diriwayatkan oleh al-Bukhâri secara mu’allaq dalam Shahîh-nya kitab al-‘Ilmu bab al-Hayâ’ fil
‘Ilmi dan Ibnu ‘Abdil Barr dalam al-Jâmi’ bayânil ‘Ilmi wa Fadhlihi (I/534-535, no. 879)
Referensi: https://almanhaj.or.id/12190-malu-adalah-akhlak-islam-2.html#_ftn8

D. AKHLAK JUJUR

 Sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam :

: ‫ﷲ َعل ْ ِه َو َسل َم‬


ُ ‫ﷲ َص‬ ُ ْ ُ َ َ َ َ َ َُْ ُ َ ْ َ ْ َ
ِ ‫ قال رسول‬: ‫ﷲ بن َم ْس ُعود ر ِ َ ﷲ عنه قال‬ ِ ‫عن ع ْ ِد‬
‫ﱠ‬ ‫ﱠ‬ َ ْ ‫َ ﱠ ﱢ‬ ْ ‫ﱢ‬ ْ ْ ‫َعل‬
‫ َو ِ ن ال ِ ﱠ َي ْه ِد ْي ِإ ال َجن ِة‬، ‫الصدق َي ْه ِد ْي ِإ ال ِ ﱢ‬ ‫ ف ِإن‬، ‫الصد ِق‬ ِ ‫م‬
Hendaklah kalian selalu berlaku jujur, karena kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan
mengantarkan seseorang ke Surga.
Referensi: https://almanhaj.or.id/12601-berkata-benar-jujur-dan-jangan-dusta-bohong-2.html

 Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , beliau bersabda :

‫ال‬ ‫ َفإ ﱠن ﱢ‬، ‫الص ْدق‬


ُ ‫ َو َما َي َز‬، ‫ َو ﱠن ال ﱠ َي ْهد ْي إ ال َج ﱠنة‬، ‫الص ْد َق َي ْهد ْي إ ال ﱢ‬ ‫َعل ْ ْم ﱢ‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
َ ُ َ ْ ‫ﱠ ﱢ‬
…‫ َوال ِذ َب رْ َ ة‬،‫الصدق ط َمأ ِن ْ نة‬ ‫…إن‬
ِ “
… Kejujuran itu ketentraman, dan dusta itu keragu-raguan …”
[HR. At-Tirmidzi, no. 2518][2]

‫َ ﱠ‬ ‫ﱢ‬ َْ َ ُ ‫ﱢ ْ َ َ ﱠ‬ َ ُ ُ
 ‫ ف ِإن‬، ‫ َو ِ ﱠ ا ْم َوال ِذ َب‬، ‫ﷲ ِصد ْ قا‬ ِ ‫ت َب ِعند‬ ‫الر ُج ُل َ ْصدق َو َ ت َح ﱠرى الصدق ح‬ ‫ﱠ‬
‫ﱠ‬
ُ ‫ َو َما َي َز‬، ‫النار‬ ُ ‫ﱠ‬ ُ
‫الر ُج ُل َ ِذ ُب‬
‫ال ﱠ‬ ‫ َو ِ ن الف ُج ْو َر َي ْه ِد ْي ِإ‬، ‫ال ِذ َب َي ْه ِد ْي ِإ الف ُج ْور‬
‫ﱠ‬ َْ َ َ ُ ‫َ َ ﱠ‬ َ
‫ﷲ ك ذا ا‬ِ ‫تب ِعند‬ ‫َو َ ت َح ﱠرى ال ِذب ح‬
Dari ‘Abdullâh bin Mas’ûd Radhiyallahu anhuma, ia berkata: “Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, ‘Hendaklah kalian selalu berlaku jujur, karena kejujuran membawa kepada kebaikan, dan
kebaikan mengantarkan seseorang ke Surga. Dan apabila seorang selalu berlaku jujur dan tetap memilih
jujur, maka akan dicatat di sisi Allâh sebagai orang yang jujur. Dan jauhilah oleh kalian berbuat dusta,
karena dusta membawa seseorang kepada kejahatan, dan kejahatan mengantarkan seseorang ke Neraka.
Dan jika seseorang senantiasa berdusta dan memilih kedustaan maka akan dicatat di sisi Allâh sebagai
pendusta (pembohong).’” TAKHRIJ HADITS Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad (I/384); al-Bukhâri (no.
6094) dan dalam kitab al-Adabul Mufrad (no. 386); Muslim (no. 2607 (105)); Abu Dawud (no. 4989); At-
Tirmidzi (no. 1971); Ibnu Abi Syaibah dalam al-Mushannaf (VIII/424-425, no. 25991); Ibnu Hibban (no. 272-
273-at-Ta’lîqâtul Hisân); Al-Baihaqi (X/196); Al-Baghawi (no. 3574); At-Tirmidzi berkata, “Hadits ini hasan
shahih.”
Referensi: https://almanhaj.or.id/12601-berkata-benar-jujur-dan-jangan-dusta-bohong-2.html

 Rasulullah shalallahu alaihi wassalam bersabda:


ٌ ‫ٌَ ﱠ‬ ُ َ ْ ‫َ َ َ ُ َ َ ﱠ ﱢ‬ َ ْ َ
‫الصدق ط َمأ ِن نة َو ِ ن ال ِذ َب ر َ ة‬ ‫دع َما َي ُ ك ِإ ما ي ك ف ِإن‬

Halaman | 5
“Tinggalkanlah yang meragukanmu pada apa yang tidak meragukanmu. Sesungguhnya kejujuran lebih
menenangkan jiwa, sedangkan dusta (menipu) akan menggelisahkan jiwa.”[2] Jujur adalah suatu kebaikan
sedangkan dusta (menipu) adalah suatu kejelekan. Yang namanya kebaikan pasti selalu mendatangkan
ketenangan, sebaliknya kejelekan selalu membawa kegelisahan dalam jiwa. https://rumaysho.com/1263-
berlakulah-jujur.html

E. AKHLAK ADIL
 ِ ‫ب ْال ُم ْقس‬
َ‫ِطيْن‬ ُ ‫َواَ ْق ِس‬
‫ط ْوا ۗا ﱠِن ﱣ َ يُ ِح ﱡ‬
Dan berlakulah adil. Sungguh, Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil.
[Q.S. Al-Hujurat ayat 9]

 ‫ص َب ْرت ُ ْم لَ ُه َو َخي ٌْر ِلّل ﱣ‬


َ‫ص ِب ِريْن‬ ُ ‫عاقَ ْبت ُ ْم فَ َعا ِقبُ ْوا ِب ِمثْ ِل َﻣا‬
َ ‫ع ْو ِق ْبت ُ ْم ِب ٖ ۗه َولَى ْن‬ َ ‫َوا ِْن‬
Dan jika kamu membalas, maka balaslah dengan (balasan) yang sama dengan siksaan yang ditimpakan
kepadamu. Tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang yang sabar.
[Q.S. An-Nahl ayat 126]


Dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar, dan timbanglah dengan timbangan yang benar.
Itulah yang lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.
[Q.S. Al-Isra ayat 35]

 ِ ‫ع ِن ْالفَ ْحش َۤا ِء َو ْال ُم ْن َك ِر َو ْالبَ ْﻐي‬ ِ ‫ان َواِ ْيت َ ۤا‬
َ ‫ئ ذِى ْالقُ ْر ٰبى َويَ ْن ٰهى‬ ِ ‫س‬ ِ ْ ‫ا ﱠِن ﱣ َ يَأ ْ ُﻣ ُر بِ ْالعَ ْد ِل َو‬
َ ‫اﻻ ْح‬
٩٠ – َ‫ظ ُك ْم لَعَلﱠ ُك ْم تَذَ ﱠك ُر ْون‬ ُ ‫يَ ِع‬
Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi bantuan kepada
kerabat, dan Dia melarang (melakukan) perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi
pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.
[Q.S. An-Nahl ayat 90]

 ‫ع ٰلٓى ا َ ﱠﻻ‬ َ ‫ش َهدَ ۤا َء ِب ْال ِق ْس ِۖط َو َﻻ َي ْج ِر َﻣنﱠ ُك ْم‬


َ ‫شن َٰا ُن قَ ْو ٍم‬ ُ ِ ‫ٰيٓاَيﱡ َها الﱠ ِذيْنَ ٰا َﻣنُ ْوا ُك ْونُ ْوا قَ ﱠوا ِﻣيْنَ ِ ﱣ‬
٨ - َ‫ب ِللتﱠ ْق ٰو ۖى َواتﱠقُوا ﱣ َ ۗا ﱠِن ﱣ َ َخ ِبي ۢ ٌْر ِب َما ت َ ْع َملُ ْون‬ ُ ‫ت َ ْع ِدلُ ْوا ۗاِ ْع ِدلُ ْو ۗا هُ َو ا َ ْق َر‬
Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu sebagai penegak keadilan karena Allah, (ketika) menjadi
saksi dengan adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku
tidak adil. Berlaku adillah. Karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah,
sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.
[Q.S. Al-Maidah ayat 8]

 ِ ‫ت ا ِٰلٓى ا َ ْه ِل َه ۙا َواِذَا َح َك ْمت ُ ْم َبيْنَ النﱠ‬


‫اس ا َ ْن ت َ ْح ُك ُم ْوا ِب ْال َعدْ ِل ۗ ا ﱠِن‬ َ ْ ‫ِا ﱠن ﱣ َ َيأ ْ ُﻣ ُر ُك ْم ا َ ْن ت ُ َؤدﱡوا‬
ِ ‫اﻻﻣٰ ٰن‬
‫صي ًْرا‬ِ ‫س ِم ْيعً ۢا َب‬َ َ‫ظ ُك ْم ِب ٖه ۗ ا ﱠِن ﱣ َ َكان‬ ُ ‫ﱣ َ ِن ِع ﱠما َي ِع‬

Halaman | 6
Sungguh, Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan apabila
kamu menetapkan hukum di antara manusia hendaknya kamu menetapkannya dengan adil. Sungguh,
Allah sebaik-baik yang memberi pengajaran kepadamu. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Melihat.
[Q.S. An-Nisa ayat 58]

 ‫شد ٗﱠه َۚوا َ ْوفُوا ْال َك ْي َل َو ْال ِم ْيزَ انَ ِب ْال ِق ْس ِۚط‬
ُ َ ‫س ُن َحتﱣى َي ْبلُ َغ ا‬
َ ‫ي ا َ ْح‬ َ ‫َو َﻻ ت َ ْق َربُ ْوا َﻣا َل ْال َي ِتي ِْم ا ﱠِﻻ ِبالﱠ ِت ْي ِه‬
‫سا ا ﱠِﻻ ُو ْس َع َه ۚا َواِذَا قُ ْلت ُ ْم فَا ْع ِدلُ ْوا َولَ ْو َكانَ ذَا قُ ْر ٰب ۚى َو ِب َع ْه ِد ﱣ ِ اَ ْوفُ ْو ۗا ٰذ ِل ُك ْم‬
ً ‫ف نَ ْف‬ ُ ّ‫َﻻ نُ َك ِل‬
‫صى ُك ْم ِب ٖه‬ ‫لَ َعلﱠ ُك ْم تَذَ ﱠك ُر ْو ۙنَ َو ﱣ‬
Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, sampai dia
mencapai (usia) dewasa. Dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Kami tidak membebani
seseorang melainkan menurut kesanggupannya. Apabila kamu berbicara, bicaralah sejujurnya, sekalipun
dia kerabat(mu) dan penuhilah janji Allah. Demikianlah Dia memerintahkan kepadamu agar kamu ingat.”
[Q.S. Al-An’am ayat 152]

 ‫صيْنَ َلهُ ال ِدّيْنَ ەۗ َك َما‬ ُ ْ‫قُ ْل ا َ َﻣ َر َر ِبّ ْي ِب ْال ِق ْس ِۗط َواَقِ ْي ُم ْوا ُو ُج ْو َه ُك ْم ِع ْندَ ُك ِّل َﻣ ْس ِج ٍد ﱠواد‬
ِ ‫ع ْوهُ ُﻣ ْخ ِل‬
٢ – َ‫َبدَا َ ُك ْم تَعُ ْود ُْو ۗن‬
Katakanlah, “Tuhanku menyuruhku berlaku adil. Hadapkanlah wajahmu (kepada Allah) pada setiap salat,
dan sembahlah Dia dengan mengikhlaskan ibadah semata-mata hanya kepada-Nya. Kamu akan
dikembalikan kepada-Nya sebagaimana kamu diciptakan semula.
[Q.S. Al-Araf ayat 29]

F. AKHLAK BERTANGGUNG JAWAB (AMANAH)


1. Amanah terhadap Allah
1. Q.S. Al-Mukminun ayat 8

Dan (sungguh beruntung) orang yang memelihara amanat-amanat dan janjinya.

َ َ‫ص َر َو ْالفُ َؤادَ ُك ﱡل أُولَئِ َك َكان‬


ً‫ع ْنهُ َﻣ ْسؤُوﻻ‬ َ َ‫س ْم َع َو ْالب‬
‫ِإ ﱠن ال ﱠ‬
QS. Al Isro’: 36 “Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta
pertanggungan jawabannya” (). (Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam, 2: 77).

2. Q.S. Al-Anfal ayat 27

Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul dan (juga) janganlah
kamu mengkhianati amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.

2. Amanah terhadap sesama manusia

1. Q.S. Al-Anfal ayat 27

Halaman | 7
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul dan (juga) janganlah
kamu mengkhianati amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.

 Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

«‫الر ُج ُل‬ ‫ َو ﱠ‬،‫ع ْن ُه ْم‬ َ ‫اس َراعٍ َوه َُو َﻣ ْسئُو ٌل‬ ِ ‫علَى النﱠ‬ َ ‫ير الﱠذِي‬ َ ‫ُكلﱡ ُك ْم َراعٍ فَ َم ْسئُو ٌل‬
ُ ‫ فَاﻷ َ ِﻣ‬،‫ع ْن َر ِع ﱠي ِت ِه‬
‫ي َﻣ ْسئُولَﺔٌ َع ْن ُه ْم‬ َ ‫ت َب ْع ِل َها َو َولَ ِد ِه َو ِه‬ ِ ‫ َوال َم ْرأَة ُ َرا ِع َيﺔٌ َعلَى َب ْي‬،‫ع ْن ُه ْم‬
َ ‫علَى أَ ْه ِل َب ْيتِ ِه َوه َُو َﻣ ْسئُو ٌل‬
َ ٍ‫راع‬،
َ
‫ع ْن َر ِع ﱠيتِ ِه‬ ُ ُ ‫ﱡ‬ ُ
َ ‫ أﻻ َفكلك ْم َراعٍ َوكلك ْم َﻣ ْسئو ٌل‬،ُ‫عنه‬ُ ‫ﱡ‬ ُ َ َ ْ ُ
َ ‫س ِّي ِد ِه َوه َُو َﻣ ْسئو ٌل‬ َ ‫على َﻣا ِل‬ َ َ ٍ‫َوالعَ ْبدُ َراع‬
"Masing-masing kalian adalah pemimpin, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban tentang orang yang
dipimpinnya. Renguasa adalah pemimpin bagi manusia, dan dia akan diminta pertanggungjawaban
tentang mereka. Seorang laki-laki adalah pemimpin bagi keluarganya dan dia akan diminta
pertanggungjawaban tentang mereka. Wanita adalah pemimpin bagi rumah suaminya dan anaknya,
dan dia akan diminta pertanggungjawaban tentang mereka. Seorang budak adalah pemimpin terhadap
harta tuannya, dan dia akan diminta pertanggungjawaban tentang harta yang diurusnya. Ingatlah,
masing-masing kalian adalah pemimpin dan masing-masing kalian akan diminta pertanggungjawaban
tentang kepemimpinannya."

(HR. Bukhari no. 2554 dan Muslim no. 1829 dari Abdullah bin Umar)

 Rasulullah shalallahualaihiwassalam bersabda:

َ ‫ أ ﱠن ُه َق‬-‫ص ﷲ عل ه وسلم‬- ‫الن ﱢ‬


‫ال » َع ال َم ْرء ال ُم ْسلم ﱠ‬
‫الس ْم ُع‬
‫ﱠ‬
‫َعن ْابن ُع َم َر َعن‬
ِ ِ ِ ِ
ََ َ َ َ َ ْ َ َ َ َ ْ َ َ ْ َ َ ْ َ ََ ُْ ْ ‫َ ﱠ َ ُ َ َ ﱠ َ َ ﱠ‬
‫اعة‬ ‫والطاعة ِف ما أحب و ره ِإ أن يؤمر ِ مع ِص ٍة ف ِإن أ ِمر ِ مع ِص ٍة ف سمع و ط‬
“Bagi setiap muslim, wajib taat dan mendengar kepada pemimpin (penguasa) kaum
muslimin dalam hal yang disukai maupun hal yang tidak disukai (dibenci) kecuali jika
diperintahkan dalam maksiat. Jika diperintahkan dalam hal maksiat, maka tidak boleh
menerima perintah tersebut dan tidak boleh taat.” Muttafaqun ‘alaih. (HR. Bukhari no.
7144 dan Muslim no. 1839).
https://rumaysho.com/3727-taat-pada-pemimpin-pada-selain-perkara-maksiat.html

 Rasulullah shalallahualaihiwassalam bersabda:

ِ ‫عﺔُ فِى ْال َم ْع ُر‬


‫وف‬ ‫ إِنﱠ َما ﱠ‬، ‫صيَ ٍﺔ‬
َ ‫الطا‬ ِ ‫عﺔَ فِى َﻣ ْع‬ َ َ‫ﻻ‬
َ ‫طا‬
“Tidak ada kewajiban ta’at dalam rangka bermaksiat (kepada Allah). Ketaatan hanyalah
dalam perkara yang ma’ruf (bukan maksiat).” (HR. Bukhari, no. 7257; Muslim 1840)
https://rumaysho.com/23157-syarhus-sunnah-menaati-penguasa-dalam-hal-yang-
makruf.html

 Rasulullah shalallahualaihi wassalam bersabda:


ْ َ‫سلﱠ َم د‬
‫ع َﻣا يَ ِر ْيبُ َك ِإلَى َﻣا ﻻَ يَ ِر ْيبُ َك‬ َ ُ‫صلﱠى ﷲ‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬ ْ ‫َح ِف‬
ُ ‫ظتُ ِﻣ ْن َر‬
َ ِ‫س ْو ِل ﷲ‬
https://rumaysho.com/18479-hadits-arbain-11-tinggalkanlah-yang-meragukanmu.html
‘Tinggalkanlah yang meragukanmu lalu ambillah yang tidak meragukanmu.’” (HR. Tirmidzi,
An-Nasa’i. Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih) [HR. Tirmidzi, no. 2518;
An-Nasa’i, no. 5714.

Halaman | 8
G. KEUTAMAAN MENGENDALIKAN EGO DAN MENGUTAMAKAN TAUHID DALAM SETIAP SITUASI
KEHIDUPAN
1. Q.S. Al-Maárij ayat 19~22

َ‫ص ِلّي ْۙن‬


َ ‫ع ۙا ا ﱠِﻻ ْال ُم‬ ‫ع ۙا ﱠواِذَا َم ﱠ‬
ً ‫سهُ ْال َخي ُْر َمنُ ْو‬ ‫ع ۙا اِذَا َم ﱠ‬
‫سهُ ال ﱠ‬
ً ‫ش ﱡر َج ُز ْو‬ ً ‫سانَ ُخ ِلقَ َهلُ ْو‬ ِ ْ ‫ا ﱠِن‬
َ ‫اﻻ ْن‬
َ ‫ع ٰلى‬
َ‫ص َﻼتِ ِه ْم َد ۤاى ُم ْو ۖن‬ َ ‫الﱠ ِذيْنَ ُه ْم‬
Sungguh, manusia diciptakan bersifat suka mengeluh. Apabila dia ditimpa kesusahan dia berkeluh
kesah, dan apabila mendapat kebaikan (harta) dia menjadi kikir, kecuali orang-orang yang
melaksanakan salat, mereka yang tetap setia melaksanakan shalat.

2. Q.S. Ali-Imran ayat 140


َ ْ ‫َوتِ ْل َك‬
ۚ ِ ‫اﻻيﱠا ُم نُ َدا ِولُ َها بَيْنَ النﱠ‬
‫اس‬
Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat
pelajaran).

3. Q.S. Al-Baqarah ayat 216


‫شيْـا ﱠوهُ َو ش ﱞَر لﱠ ُك ْم ۗ َو ﱣ ُ َي ْعلَ ُم‬
َ ‫سى اَ ْن ت ُ ِحب ْﱡوا‬ َ ‫شيْـا ﱠو ُه َو َخي ٌْر لﱠ ُك ْم ۚ َو‬
ٰٓ ‫ع‬ َ ‫ع ٰ ٓسى ا َ ْن تَ ْك َر ُه ْوا‬
َ ‫َو‬
َ‫ࣖ َواَ ْنت ُ ْم َﻻ ت َ ْعلَ ُم ْون‬
Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu
menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.

4. Q.S. An-Nisa ayat 9

َ ‫فَ َعسٰ ٓى اَ ْن تَ ْك َر ُه ْوا‬


‫شيْـا ﱠو َي ْج َع َل ﱣ ُ فِ ْي ِه َخي ًْرا َكثِي ًْرا‬
karena boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan kebaikan yang banyak
padanya.

5. Dari Abul ‘Abbas ‘Abdullah bin ‘Abbâs Radhiyallahu anhuma , ia mengatakan, “Pada suatu hari, aku
pernah dibonceng di belakang Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu beliau bersabda:
َ‫ َوا ْعلَ ْم أ َ ﱠن ْاﻷ ُ ﱠﻣﺔ‬.ِ ‫ت فَا ْستَـ ِع ْن بِا‬ َ ‫ َوإِذَا ا ْستَعَ ْن‬، َ‫ت فَا ْسأ َ ِل ﷲ‬ َ ‫سأ َ ْل‬
َ ‫ إِذَا‬، ‫ت َ ِج ْدهُ ت ُ َجاه ََك‬
‫ َو إِ ِن‬،‫ش ْيءٍ قَدْ َكتَ َبهُ ﷲُ لَ َك‬ َ ِ‫ش ْيءٍ ؛ لَ ْم يَ ْنفَعُ ْو َك إِ ﱠﻻ ب‬ َ ِ‫وك ب‬َ ُ‫لى أ َ ْن يَ ْنفَع‬
َ ‫ع‬ َ ‫ت‬ ْ َ‫اجت َ َمع‬ ْ ‫لَ ِو‬
‫ت‬ِ َ‫ ُرفِع‬، ‫علَي َْك‬ َ ُ‫ش ْيءٍ قَ ْد َكتَبَهُ ﷲ‬ َ ِ‫ض ﱡر ْو َك إِ ﱠﻻ ب‬ ُ َ‫ش ْيءٍ ؛ لَ ْم ي‬ َ ِ‫ض ﱡر ْو َك ب‬ ُ َ‫علَى أ َ ْن ي‬ َ ‫اجت َ َمعُ ْوا‬ْ
‫ َو ِفي‬.‫ص ِح ِي ٌح‬ َ ‫س ٌن‬ َ ‫ْث َح‬ ٌ ‫ َح ِدي‬: ‫ َوقَا َل‬، ‫ي‬ ‫ َر َواهُ ال ِت ّ ْر ِﻣ ِذ ﱡ‬.«‫ف‬ ُ ‫ص ُح‬ ‫ت ال ﱡ‬ ِ ‫ْاﻷ َ ْق َﻼ ُم َو َجفﱠ‬
‫َاء َي ْع ِر ْف َك ِفي‬ ِ ‫الرخ‬
‫ﷲ ِفي ﱠ‬ ِ ‫ف ِإلَى‬ ْ ‫ ت َ َع ﱠر‬، ‫ﷲ ت َ ِجدْهُ أ َ َﻣا َﻣ َك‬ َ ‫ »ا ِْحفَ ِظ‬: ِ ‫ي‬ ّ ‫غي ِْر ال ِت ّ ْر ِﻣ ِذ‬ َ ‫ِر َوا َي ٍﺔ‬
، ‫صا َب َك ؛ لَ ْم َي ُك ْن ِليُ ْخ ِطئ َ َك‬َ َ ‫ َو َﻣا أ‬، ‫ص ْي َب َك‬ ِ ُ‫طأ َ َك ؛ لَ ْم َي ُك ْن ِلي‬َ ‫ َوا ْعلَ ْم أ َ ﱠن َﻣاأ َ ْخ‬.‫شدﱠ ِة‬ ّ ِ ‫ال‬
‫ َوأ َ ﱠن َﻣ َع ْالعُ ْس ِر يُ ْس ًرا‬، ‫ب‬ ِ ‫ َوأ َ ﱠن ْالفَ َر َج َﻣ َع ال َك ْر‬،‫صب ِْر‬ ‫ص َر َﻣ َع ال ﱠ‬ ْ ‫»وا ْعلَ ْم أ َ ﱠن النﱠ‬. َ
Dari Abul ‘Abbas ‘Abdullah bin ‘Abbâs Radhiyallahu anhuma , ia mengatakan, “Pada suatu hari, aku
pernah dibonceng di belakang Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu beliau bersabda, ‘Wahai anak
muda, aku akan mengajarkan kepadamu beberapa kalimat: ‘Jagalah Allah, niscaya Allah akan
menjagamu. Jagalah Allah, maka engkau akan mendapati-Nya di hadapanmu. Jika engkau memohon
(meminta), mohonlah kepada Allah, dan jika engkau meminta pertolongan, mintalah pertolongan

Halaman | 9
kepada Allah. Ketahuilah, bahwa seandainya seluruh umat berkumpul untuk memberi suatu manfaat
kepadamu, maka mereka tidak akan dapat memberi manfaat kepadamu, kecuali dengan sesuatu yang
telah ditetapkan Allah untukmu. Sebaliknya, jika mereka berkumpul untuk menimpakan suatu
kemudharatan (bahaya) kepadamu, maka mereka tidak akan dapat menimpakan kemudharatan
(bahaya) kepadamu, kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan atasmu. Pena telah diangkat
dan lembaran-lembaran telah kering.’”

[Hadits ini shahih, diriwayatkan oleh at-Tirmidzi (no. 2516), Ibnus Sunni dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah
(no. 425), Ibnu Abi ‘Ashim dalam as-Sunnah (no. 316, 317, 318), Abu Ya’la dalam Musnadnya (no.
2549), Ahmad (I/293, 303, 307), Al-Ajurri dalam asy-Syarî’ah (II/829-830, no. 412), al-Lâlika-i dalam
Syarh Ushûl I’tiqâd Ahlis Sunnah wal Jama’ah (no. 1094, 1095), ath-Thabrâni dalam al-Mu’jamul Kabîr
(no. 11243, 11416, 11560, 12988), ‘Abd bin Humaid dalam Musnadnya (no. 635), al-Hâkim (III/541,
542), Abu Nu’aim dalam al-Hilyatul Auliyâ’ (I/389, no. 1110), al-Baihaqi dalam Syu’abul Imân (no. 192).
Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh al-Albâni dalam Zhilalul Jannah fî Takhrîjis Sunnah (no. 315-318) dan
Hidâyatur Ruwât (no. 5232), dishahihkan juga oleh Syaikh Ahmad Muhammad Syakir dalam Takhrij
Musnad Ahmad (no. 2669, 2763, 2804)].
Referensi: https://almanhaj.or.id/12197-jagalah-allah-subhanahu-wa-taala-niscaya-allah-subhanahu-wa-taala-
menjagamu.html

H. KESADARAN MENGENAI BATAS WAKTU

ۙ
1. ١ - ْ ‫َوال َع‬
Atas Waktu,
ۙ ُ َ ْ ْ ‫ﱠ‬
٢ - ْ ‫ِان ا ِ َسان ل ِ ْ خ‬
sungguh, manusia berada dalam kerugian,

2. Abu Bakar ash-Shiddîq Radhiyallahu anhu berkata:

ِ ‫ َو ِ ﱠ ِ َح ﱞق ِباللﱠ ْي ِل َﻻ َي ْق َبلُهُ ِبالنﱠ َه‬،‫ار َﻻ َي ْق َبلُهُ ِباللﱠ ْي ِل‬


‫ار‬ ِ ‫ِإ ﱠن ِ ﱠ ِ َحقا ِبالنﱠ َه‬
Sesungguhnya Allâh memiliki hak pada waktu siang, Dia tidak akan menerimanya di waktu malam. Dan
Allâh juga memiliki hak pada waktu malam, Dia tidak akan menerimanya di waktu siang. [Riwayat Ibnu Abi
Syaibah, no. 37056].
Referensi: https://almanhaj.or.id/4099-renungan-tentang-waktu.html

3. Al-Hasan Al Basri berkata:


‫ت‬ َ ‫غدﱞ لَ َك فَ ُك ْن فِي‬
َ ‫غ ٍدّ َك َما ُك ْن‬ َ ‫ت ِبﻐَ ٍدّ فَإ ِ ْن يَ ُك ْن‬ َ ‫ْف فَإِنﱠ َك ِبيَ ْو ِﻣ َك َولَ ْس‬
َ ‫ﱠاك َوالت ﱠ ْس ِوي‬
َ ‫اِبْنَ آدَ َم ِإي‬
‫ت فِ ْي ْال َي ْو ِم‬
َ ‫ط‬ْ ‫علَى َﻣا فَ ﱠر‬َ ‫فِ ْي ْال َي ْو َم َو ِإ ﱠﻻ َي ُك ْن لَ َك لَ ْم ت َ ْندَ ْم‬
Wahai anak Adam, janganlah engkau menunda-nunda (amalan-amalan), karena engkau memiliki
kesempatan pada hari ini, adapun besok pagi belum tentu engkau memilikinya. Jika engkau bertemu
besok hari, maka lakukanlah pada esok hari itu sebagaimana engkau lakukan pada hari ini. Jika engkau
tidak bertemu esok hari, engkau tidak akan menyesali sikapmu yang menyia-nyiakan hari ini.
[Taqrib Zuhd IbnulMubarok, 1/28]
Referensi: https://almanhaj.or.id/4099-renungan-tentang-waktu.html

Halaman | 10
ُ َ ُ ‫ﱢ‬ ‫ﱠ‬ ٌ ُْ َ ََ ْ
4. ‫الص ﱠحة َوالف َراغ‬ ، ‫يه َما ك ِث ٌ ِم َن الناس‬
ِ ‫ف‬ِ ‫ون‬‫ان مغب‬
ِ ‫ِنعمت‬
“Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan nikmat waktu
senggang” (HR. Bukhari no. 6412).

5. Rasulullah shalallahu alaihiwassalam bersabda:

َ ‫ع ْن ِع ْل ِم ِه فِي َما فَ َع َل َو‬


‫ع ْن‬ َ ‫ع ْم ِر ِه فِي َما أ َ ْفنَاهُ َو‬ُ ‫ع ْن‬ َ ‫ع ْب ٍد َي ْو َم ْال ِق َيا َﻣ ِﺔ َحتﱠى يُ ْسأ َ َل‬
َ ‫ﻻَ ت َ ُزو ُل قَدَ َﻣا‬
ُ‫ع ْن ِج ْس ِم ِه فِي َما أَ ْبﻼَه‬ َ ‫س َبهُ َو ِفي َما أ َ ْنفَقَهُ َو‬
َ َ‫َﻣا ِل ِه ِﻣ ْن أَيْنَ ا ْكت‬
“Kedua kaki seorang hamba tidaklah beranjak pada hari kiamat hingga ia ditanya mengenai: (1) umurnya
di manakah ia habiskan, (2) ilmunya di manakah ia amalkan, (3) hartanya bagaimana ia peroleh dan (4) di
mana ia infakkan dan (5) mengenai tubuhnya di manakah usangnya.” (HR. Tirmidzi, no. 2417, dari Abi
Barzah Al-Aslami. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Akhi, ukhti, yuk baca tulisan lengkapnya di Rumaysho:
https://rumaysho.com/18930-faedah-surat-yasin-jika-umur-dipanjangkan-dalam-ketaatan.html

6. Arif Al Yamani berkata,


‫إن من إعراض ﷲ عن الع د أن شغله ما ﻻ ينفعه‬
“Di antara tanda Allah berpaling dari seorang hamba, Allah menjadikannya sibuk dalam hal yang
sia-sia.” (Hilyatul Awliya’, 10: 134).

7. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,

َ ُ َ َ
‫ِم ْن ُح ْسن ِإ ْس ِم ال َم ْر ِء ت ْر ه َما َ ْع ِن ِه‬
“Di antara kebaikan islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat” (HR.
Tirmidzi no. 2317, Ibnu Majah no. 3976. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

8. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

َ َ َ َ ‫ﱠ‬
‫ِإن ِم ْن ُح ْسن ِإ ْس ِم ال َم ْر ِء ِقلة ال ِم ِف َما َ ْع ِن ِه‬
“Di antara tanda kebaikan Islam seseorang adalah mengurangi berbicara dalam hal yang tidak
bermanfaat” (HR. Ahmad 1: 201. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini hasan
dengan adanya syawahid –penguat-)

9.

I. KARAKTER INTRAPERSONAL

1. KEUTAMAAN BERBUAT BAIK (TERHADAP DIRI SENDIRI, SESAMA MANUSIA MAUPUN


LINGKUNGAN)
1) Q.S. Ali-Imran ayat 134

Halaman | 11
َ‫ب ْال ُم ْح ِسنِي ْۚن‬
‫َو ﱣ ُ يُ ِح ﱡ‬
Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan.

2) Q.S. Fusshilat ayat 34


ٌ ‫عدَ َاوة‬ ْ ‫س ُن فَ ِاذَا الﱠ ِذ‬
َ ٗ‫ي َب ْينَ َك َو َب ْينَه‬ َ ‫س ِيّئَﺔُ ۗاِدْفَ ْع ِبالﱠتِ ْي ِه‬
َ ‫ي ا َ ْح‬ َ ‫َو َﻻ ت َ ْست َ ِوى ْال َح‬
‫سنَﺔُ َو َﻻ ال ﱠ‬
‫َكاَنﱠهٗ َو ِل ﱞ‬
‫ي َح ِم ْي ٌم‬
Dan tidaklah sama kebaikan dengan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik,
sehingga orang yang ada rasa permusuhan antara kamu dan dia, akan seperti teman yang setia.

3) Q.S. Al-Baqarah ayat 195


َ‫ب ْال ُم ْح ِسنِيْن‬
‫َوا َ ْح ِسنُ ْوا ۛ ا ﱠِن ﱣ َ يُ ِح ﱡ‬
Dan berbuat baiklah. Sungguh, Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.

4) Q.S. Al-Isra ayat 7


‫سأْت ُ ْم فَلَ َه ۗا‬
َ َ ‫س ْنت ُ ْم ِﻻَ ْنفُ ِس ُك ْم َۗوا ِْن ا‬
َ ‫س ْنت ُ ْم ا َ ْح‬
َ ‫ا ِْن ا َ ْح‬
Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat
jahat, maka (kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri.

5) Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:


‫َو َﻣ ْن َكانَ ِفى َحا َج ِﺔ أ َ ِخي ِه َكانَ ﱠ ُ ِفى َحا َج ِت ِه‬
“Siapa yang menolong saudaranya dalam kebutuhannya, maka Allah pun akan menolongnya dalam
kebutuhannya” (HR. Bukhari no. 2442 dan Muslim no. 2580, dari Ibnu ‘Umar)

6) Q.S. An-Nahl ayat 97


‫ط ِيّ َب ۚﺔً َولَن َْج ِز َينﱠ ُه ْم ا َ ْج َر ُه ْم‬
َ ً ‫صا ِل ًحا ِ ّﻣ ْن ذَ َك ٍر ا َ ْو ا ُ ْن ٰثى َوهُ َو ُﻣؤْ ِﻣ ٌن فَلَنُ ْح ِي َينﱠهٗ َح ٰيوة‬ َ ‫َﻣ ْن‬
َ ‫ع ِم َل‬
َ‫س ِن َﻣا َكانُ ْوا َي ْع َملُ ْون‬ َ ‫ِبا َ ْح‬
Barangsiapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka
pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala
yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.

7) Q.S. Fusshilat ayat 35


‫ع ِظي ٍْم‬ ّ ٍ ‫ص َب ُر ْو ۚا َو َﻣا يُلَقﱣى َها ٓ ا ﱠِﻻ ذُ ْو َح‬
َ ‫ظ‬ َ َ‫َو َﻣا يُلَقﱣى َها ٓ ا ﱠِﻻ الﱠ ِذيْن‬
Dan (sifat-sifat yang baik itu) tidak akan dianugerahkan kecuali kepada orang-orang yang sabar dan
tidak dianugerahkan kecuali kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar.

8) Q.S. Al-Ankabut ayat 69


َ‫َوا ﱠِن ﱣ َ لَ َم َع ْال ُم ْح ِسنِيْن‬
Dan sungguh, Allah menyertai orang-orang yang berbuat baik.

9) Rasulullah shalallahu alaihi wassalam berkata:


ٌ ‫ت ُﻣ ْنبَس‬
‫ِط ِإلَ ْي ِه َو ْج ُه َك ِإ ﱠن ذَ ِل َك‬ َ ‫َاك َوأَ ْن‬ ِ ‫ش ْيئًا ِﻣنَ ْال َم ْع ُر‬
َ ‫وف َوأ َ ْن ت ُ َك ِلّ َم أَخ‬ َ ‫َوﻻَ ت َ ْح ِق َر ﱠن‬
‫وف‬ِ ‫ِﻣنَ ْال َم ْع ُر‬
Halaman | 12
“Janganlah meremehkan kebaikan sedikit pun walau hanya berbicara kepada saudaramu dengan
wajah yang tersenyum kepadanya. Amalan tersebut adalah bagian dari kebajikan.” [HR. Abu Daud
no. 4084 dan Tirmidzi no. 2722]

2. ANJURAN MEMILIKI SIFAT SABAR DAN PEMAAF


1) Q.S. Ali-Imran ayat 146

َ‫صبِ ِريْن‬ ‫َو ﱣ ُ يُ ِح ﱡ‬


‫ب ال ﱣ‬
Dan Allah mencintai orang-orang yang sabar.

2) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melalui sabdanya,

‫ْ ﱠ‬ َ َ
‫َو َما زاد ا ُ َع ْ دا ِ َعفو ِإ ِعزا‬
“Kemuliaan hanya akan ditambahkan oleh Allah kepada seorang hamba yang bersikap pemaaf. [HR.
Muslim (2588) dari sahabat Abu Hurairah].

3) Rasulullah SAW bersabda:

‫س ﱠرا ُء‬ َ َ‫اك ﻷ َ َح ٍد ِإﻻﱠ ِل ْل ُمؤْ ِم ِن ِإ ْن أ‬


َ ُ‫صا َبتْه‬ َ َ‫ْس ذ‬ َ ‫ع َجبًا ﻷ َ ْم ِر ْال ُمؤْ ِم ِن ِإ ﱠن أ َ ْم َرهُ ُكلﱠهُ َخي ٌْر َولَي‬
َ
ُ‫صبَ َر فَ َكانَ َخي ًْرا َله‬
َ ‫ض ﱠرا ُء‬ َ ُ‫صابَتْه‬ َ َ ‫ش َك َر فَ َكانَ َخي ًْرا لَهُ َو ِإ ْن أ‬
َ
“Sungguh menakjubkan urusan orang mukmin. Sesungguhnya semua urusannya adalah baik. Apabila
mendapat kelapangan, maka dia bersyukur dan itu kebaikan baginya. Dan, bila ditimpa kesempitan, maka
dia bersabar, dan itu kebaikan baginya”
[HR. Muslim no.2999]

4) Q.S. Ali-Imran ayat 200

َ‫ط ْو ۗا َواتﱠقُوا ﱣ َ لَعَلﱠ ُك ْم ت ُ ْف ِل ُح ْون‬


ُ ِ‫صابِ ُر ْوا َو َراب‬ ْ ‫ٰيٓاَيﱡ َها الﱠ ِذيْنَ ٰا َمنُوا ا‬
َ ‫صبِ ُر ْوا َو‬
Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah
bersiap-siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.

5) Q.S. An-Nahl ayat 96

َ َ‫ق َولَن َْج ِز َي ﱠن الﱠ ِذيْن‬


َ ‫ص َب ُر ْٓوا ا َ ْج َر ُه ْم ِبا َ ْح‬
‫س ِن َﻣا َكانُ ْوا‬ ٍ ۗ ‫َﻣا ِع ْندَ ُك ْم َي ْنفَدُ َو َﻣا ِع ْندَ ﱣ ِ َبا‬
َ‫َي ْع َملُ ْون‬
Apa yang ada di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. Dan Kami pasti akan
memberi balasan kepada orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka
kerjakan.

6) Rasulullah bersabda:
ُ‫س َما َحﺔ‬ َ ‫اﻹ ْيما َ ِن ال‬
‫صب ُْر َوال ﱠ‬ َ ‫أ َ ْف‬
ِ ‫ض ُل‬
Ïman yang paling utama adalah sifat sabar dan memaafkan.” [HR. Bukhari dalam At-Tarikh | Shahih
Al-Jaami’No.1097]

7) Q.S. Al-Baqarah ayat 177

Halaman | 13
ٰۤ ُ ٰۤ ُ ْ ْ
‫ولى َك ُه ُم‬ َ َ‫ولى َك الﱠ ِذيْن‬
‫صدَقُ ْوا َۗوا‬ ‫سا‬ َ ْ‫صبِ ِريْنَ فِى ْالبَأ‬
ۗ ِ ‫س ۤا ِء َوالض ﱠﱠر ۤا ِء َو ِحيْنَ البَأ‬ ‫َوال ﱣ‬
َ‫ْال ُمتﱠقُ ْون‬
Dan orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaan dan pada masa peperangan. Mereka itulah
orang-orang yang benar (imannya), dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.

8) Q.S. Az-Zumar ayat 10

‫ب‬
ٍ ‫سا‬ ‫اِنﱠ َما يُ َوفﱠى ال ﱣ‬
َ ‫صبِ ُر ْونَ ا َ ْج َر ُه ْم بِﻐَي ِْر ِح‬
Hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas.

3. AKHLAK RENDAH HATI

1) Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:


‫ض َع أ َ َحدٌ ِ ﱠ ِ إِﻻﱠ‬
َ ‫صدَقَﺔٌ ِﻣ ْن َﻣا ٍل َو َﻣا زَ ادَ ﱠ ُ َع ْبدًا بِعَ ْف ٍو إِﻻﱠ ِعزا َو َﻣا ت َ َوا‬ َ َ‫َﻣا نَق‬
ْ ‫ص‬
َ ‫ت‬
ُ ‫َرفَعَهُ ﱠ‬
“Sedekah tidaklah mengurangi harta. Tidaklah Allah menambahkan kepada seorang hamba sifat
pemaaf melainkan akan semakin memuliakan dirinya. Dan juga tidaklah seseorang memiliki sifat
tawadhu’ (rendah hati) karena Allah melainkan Allah akan meninggikannya.” (HR. Muslim no. 2588)

2) Q.S. Asy-Syuara ayat 215

َ‫ض َجنَا َح َك ِل َم ِن اتﱠبَ َع َك ِﻣنَ ْال ُمؤْ ِﻣنِيْن‬ ْ ‫َو‬


ْ ‫اخ ِف‬
dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang beriman yang mengikutimu.

3) Al Hasan Al-Basri berkata:


a. ‫ه‬: ‫أن تخرج ﻣن َ◌قال الحسن رحمه ﷲ‬: ‫ل تدرون ﻣا التواضع؟ التواضع‬
ً‫ﻣنزلك فﻼ تلقى ﻣسلما ً إﻻ رأيت له عليك فضﻼ‬
“Tahukah kalian apa itu tawadhu’? Tawadhu’ adalah engkau keluar dari kediamanmu lantas
engkau bertemu seorang muslim. Kemudian engkau merasa bahwa ia lebih mulia darimu.”

4) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:


‫علَى‬ َ ٌ‫علَى أ َ َح ٍد َوﻻَ يَ ْب ِﻐى أ َ َحد‬
َ ٌ‫ضعُوا َحتﱠى ﻻَ يَ ْفخ ََر أ َ َحد‬
َ ‫ى أَ ْن ت َ َوا‬
‫َو ِإ ﱠن ﱠ َ أ َ ْو َحى ِإلَ ﱠ‬
‫أ َ َح ٍد‬
“Dan sesungguhnya Allah mewahyukan padaku untuk memiliki sifat tawadhu’. Janganlah seseorang
menyombongkan diri (berbangga diri) dan melampaui batas pada yang lain.” (HR. Muslim no. 2865).

5) Q.S. Al-Furqan ayat 63

Halaman | 14
َ ‫ض ه َْونًا ﱠواِذَا خَا‬
i. ‫طبَ ُه ُم‬ ِ ‫علَى ْاﻻَ ْر‬ ُ ‫الر ْحمٰ ِن الﱠ ِذيْنَ يَ ْم‬
َ َ‫ش ْون‬ ‫َو ِعبَادُ ﱠ‬
‫س ٰل ًما‬
َ ‫ْال ٰج ِهلُ ْونَ قَالُ ْوا‬
ii. Adapun hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu adalah orang-orang yang
berjalan di bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang bodoh menyapa
mereka (dengan kata-kata yang menghina), mereka mengucapkan kata yang
mengandung arti keselamatan.

6) Abdullah bin Al-Mubarok berkata:


i. ‫سك عند ﻣن هو‬
َ ‫ضع نف‬
َ ‫التواضع أن ت‬
ِ ‫رأس‬
ُ : “‫قال عبد ﷲ بن المبارك‬
‫دونك في نعم ِﺔ ﷲ حتى تع ِل َمه أن ليس لك بدنياك عليه فضل [أخرجه‬
6/298 ‫البيهقي في الشعب‬
ii. ‘Abdullah bin Al Mubarrok berkata, “Puncak dari tawadhu’ adalah engkau meletakkan
dirimu di bawah orang yang lebih rendah darimu dalam nikmat Allah, sampai-sampai
engkau memberitahukannya bahwa engkau tidaklah semulia dirinya.” (Syu’abul Iman,
Al Baihaqi, 6: 298)

7) Sufyan bin Uyainah berkata:

‫ﻣن كانت ﻣعصيته في شهوة فارج له التوبﺔ فإن آدم عليه‬: ‫قال سفيان بن عيينﺔ‬
‫ فإذا كانت ﻣعصيته ﻣن كبر فاخﺶ عليه‬،‫السﻼم عصى ﻣشتهيا ً فاستﻐفر فﻐفر له‬
‫فإن إبليس عصى ﻣستكبراً فلعن‬. ‫اللعنﺔ‬.
i. Sufyan bin ‘Uyainah berkata, “Siapa yang maksiatnya karena syahwat, maka taubat
akan membebaskan dirinya. Buktinya saja Nabi Adam ‘alaihis salam bermaksiat karena
nafsu syahwatnya, lalu ia bersitighfar (memohon ampun pada Allah), Allah pun
akhirnya mengampuninya. Namun, jika siapa yang maksiatnya karena sifat sombong
(lawan dari tawadhu’), khawatirlah karena laknat Allah akan menimpanya. Ingatlah
bahwa Iblis itu bermaksiat karena sombong (takabbur), lantas Allah pun
melaknatnya.”

J. KEUTAMAAN MENGENDALIKAN AMARAH

1. Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :


‫ب‬ َ َ‫سهُ ِع ْن َد ْالغ‬
ِ ‫ض‬ َ ‫شدِي ُد الﱠذِى َي ْم ِلكُ نَ ْف‬
‫ ِإنﱠ َما ال ﱠ‬، ‫ع ِة‬
َ ‫ص َر‬ َ ‫لَي‬
‫ْس ال ﱠ‬
‫شدِي ُد ِبال ﱡ‬
“Bukanlah orang kuat (yang sebenarnya) dengan (selalu mengalahkan lawannya dalam) pergulatan
(perkelahian), akan tetapi orang kuat (yang sebenarnya) adalah yang mampu mengendalikan dirinya
ketika marah.”
[HR al-Bukhâri, no. 5763 dan Muslim, no. 2609]
Referensi: https://almanhaj.or.id/14390-atasi-marahmu-gapai-ridha-rabb-mu.html#_ftn4

2. Q.S. Ali-Imran ayat 133~134


‫ﱠت ِل ْل ُمت ﱠ ِقي ۙ َْن‬ ُ ۙ ‫ض َها السﱠمٰ ٰوتُ َو ْاﻻَ ْر‬
ْ ‫ض ا ُ ِعد‬ َ ‫ع ْٓوا ا ِٰلى َم ْغ ِف َرةٍ ِ ّم ْن ﱠر ِبّ ُك ْم َو َجنﱠ ٍة‬
ُ ‫ع ْر‬ ُ ‫ار‬
ِ ‫س‬َ ‫َو‬
Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas
langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa,
Halaman | 15
‫اس َو ﱣ ُ يُ ِح ﱡ‬
‫ب‬ َ َ‫ظ َو ْالعَافِيْن‬
ۗ ِ ‫ع ِن النﱠ‬ َ ‫اظ ِميْنَ ْالغَ ْي‬ ِ ‫اء َوالض ۤ ﱠﱠر‬
ِ ‫اء َو ْال َك‬ ِ ‫س ۤ ﱠر‬
‫الﱠ ِذيْنَ يُ ْن ِفقُ ْونَ فِى ال ﱠ‬
َ‫ْال ُم ْح ِسنِي ْۚن‬
(yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan
amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat
kebaikan,

3. Rasulullah shalallahualaihi wassalam bersabda:


ُ‫ضبْ َولَ َك ْال َجنﱠﺔ‬
َ ‫َﻻ ت َ ْﻐ‬
“Janganlah kamu marah, niscaya bagimu surga.”
[HR. Ibnu Abid Dunya | Shahih Al-Jaami’No.7374]

K. KEUTAMAAN MENGHINDARI SIFAT BAKHIL (PELIT) DAN KIKIR

1. Q.S. Al-Maárij ayat 19~20

‫عا‬ ‫ع ۙا ﱠواِذَا َم ﱠ‬
ً ‫سهُ ْال َخي ُْر َمنُ ْو‬ ‫ع ۙا اِذَا َم ﱠ‬
‫سهُ ال ﱠ‬
ً ‫ش ﱡر َج ُز ْو‬ ً ‫سانَ ُخ ِلقَ َهلُ ْو‬ ِ ْ ‫ا ﱠِن‬
َ ‫اﻻ ْن‬
Sungguh, manusia diciptakan bersifat suka mengeluh. Apabila dia ditimpa kesusahan dia berkeluh
kesah, & apabila mendapat kebaikan (harta) dia menjadi kikir.

2. Q.S. Al-Hasyr ayat 9


ٰۤ ُ
َ‫ولى َك هُ ُم ْال ُم ْف ِل ُح ْو ۚن‬ ‫ش ﱠح نَ ْف ِس ٖه فَا‬
ُ َ‫َو َم ْن ي ْﱡوق‬
Dan siapa yang dijaga dirinya dari kekikiran, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.

3. Q.S. Ali Imran ayat 180


‫َو َ َ ْح َس َ ﱠ ال ِذ ْي َن َي ْ َﺨل ْو َن َما ا ٰت ُىه ُم ا ُ ِم ْن َف ْض ِل ٖه ُه َو َخ ْ ا ل ُه ْم ۗ َ ْل ُه َو َ ﱞ‬
ِ
ْ‫ۗل ُهم‬
Dan jangan sekali-kali orang-orang yang kikir dengan apa yang diberikan Allah kepada mereka dari
karunia-Nya mengira bahwa (kikir) itu baik bagi mereka, padahal (kikir) itu buruk bagi mereka.

4. Q.S. Al-Lail ayat 8 ~11


‫س ُر ٗه ِل ْلعُ ْس ٰر ۗى‬ َ ‫ َو َكذﱠ‬- ‫ع ْنهُ َوا َ ﱠما َم ۢ ْن َب ِخ َل َوا ْست َ ْغ ٰن ۙى‬
َ َ‫ ف‬- ‫ب ِب ْال ُح ْس ٰن ۙى‬
ّ ِ ‫سنُ َي‬ َ ‫َو َما يُ ْغ ِن ْي‬
ٓ ۙ ‫َمالُهٗ ٓ اِذَا ت َ َرد‬
‫ﱣى‬
Dan adapun orang yang kikir dan merasa dirinya cukup (tidak perlu pertolongan Allah), serta
mendustakan (pahala) yang terbaik, maka akan Kami mudahkan baginya jalan menuju kesukaran
(kesengsaraan), dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila dia telah binasa.

5. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, ia berkata, “Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda :
‫ع ْب ٍد أَ َب ًدا‬ ِ ‫ـي قَ ْل‬
َ ‫ب‬ ‫ان َوال ﱡ‬
ْ ‫ش ﱡح ِف‬ ِ ْ ‫ـجت َ ِم ُع‬
ُ ‫اﻹ ْي َم‬ ْ ‫َﻻ َي‬
Tidak akan pernah berkumpul antara keimanandan kekikiran di hati seorang hamba selama-
lamanya.
Halaman | 16
Shahîh lighairihi : HR. Ahmad (II/342), al-Bukhâri dalam al-Adabul Mufrad (no. 281), an-Nasa-i
(VI/13-14), al-Baihaqi (IX/161), Ibnu Hibban (no. 3240-at-Ta’lîqâtul Hisân), dan al-Hakim (II/72),
dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu.
Referensi: https://almanhaj.or.id/12769-kezhaliman-dan-kekikiran-akan-membinasakan-manusia-2.html#_ftn14

6. Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:


َْ ٌ َ ُ ‫ٌ ُ ﱞ‬
ُ ‫ َو ْع َج‬،‫ َو َه ًوى ُم ﱠت َب ٌع‬،‫اع‬
‫اب ال َم ْرِء ِبنف ِس ِه‬ ‫ط‬ ‫م‬ ‫ح‬ ‫ش‬ : ‫ات‬ ‫ل‬ ‫ه‬ْ ‫َثـ َ ٌث ُم‬
ِ ِ
Tiga perkara yang membinasakan (yaitu) kikir (pelit) yang ditaati, hawa nafsu yang diikuti, dan
takjubnya seseorang terhadap dirinya sendiri
Hasan : HR. ath-Thabrani dalam al-Mu’jamul Ausath (no. 5448), al-Baihaqi dalam asy-Syu’abul
Îmân (no. 731), dan selainnya dari Anas bin Mâlik Radhiyallahu anhu. Diriwayatkan juga dari
Shahabat yang lainnya. Lihat Silsilah al-Ahâdîts ash-Shahîhah (no. 1802).
Referensi: https://almanhaj.or.id/12769-kezhaliman-dan-kekikiran-akan-membinasakan-manusia-2.html#_ftn16

7. Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga banyak memanjatkan do’a ini :


ْ َ ُ ‫ﱢ‬
، ْ ‫ َوال ُـج‬،‫ َوال ُ ﺨ ِل‬،‫ َوال َس ِل‬،‫ َوال َع ْجز‬،‫ َوال َح َز ِن‬،‫اللهم ِإن ْـي أ ُع ْوذ ِ ك ِم َن ال َه ﱢـم‬
‫ال‬ َ ‫ﱠْ َ َ َ ﱢ‬ َ َ
ِ ‫ وغل ِة الرج‬،‫وضلع الدين‬
Ya Allâh, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kesusahan, kesedihan, kelemahan,
kemalasan, sifat bakhil (kikir), pengecut, lilitan hutang, dan dikuasai orang lain.
Shahîh : HR. al-Bukhâri (no. 6363). Lihat buku penulis “Do’a & Wirid”,cet. Pustaka Imam asy-Syafi’i,
Jakarta.
Referensi: https://almanhaj.or.id/12769-kezhaliman-dan-kekikiran-akan-membinasakan-manusia-2.html#_ftn19

8. Dari Jâbir bin ‘Abdillah Radhiyallahu anhu ia berkata, “Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda:

‫ال َر ُسول ﷲ – ص ﷲ عل ه‬ َ ‫ َق‬: ‫ال‬ َ ‫ﷲ َع ْن ُه َق‬ُ َ ‫َع ْن َجابر ْبن َع ْ د ﷲ َر‬


ِ ِ ِ ‫ﱠ‬
‫ﱠ‬ ‫ﱡ‬ ‫ﱠ‬ َ ‫ﱠ‬ ‫ﱡ‬ ُ ‫ﱠ‬ َ َ َ َ ْ َ ٌ َ َ ‫ﱠ‬ َ َ ُ
‫ واتقوا الشح ؛ ف ِإن الشح‬. ‫الق ام ِة‬ ِ ‫ اتقوا الظلم ؛ فإن الظلم ظلمات يوم‬:‫وسلم‬
َ ُ َ ْ َ َ َ ْ
‫ َو ْاست َحلوا َم َحار َم ُه ْم‬، ‫ َح َمل ُه ْم َع أن َسف وا ِد َماءه ْم‬. ‫أهلك َم ْن ان ق ْ ل ْم‬
‘Berhati-hatilah kalian terhadap kezhaliman karena kezhaliman itu adalah kegelapan-kegelapan di
hari Kiamat. Dan berhati-hatilah kalian terhadap sifat kikir karena kekikiran itulah yang telah
membinasakan orang-orang sebelum kalian. Kekikiran itu mendorong mereka menumpahkan
darah dan menghalalkan kehormatan mereka.”
Hadits ini shahih. Diriwayatkan oleh Imam Muslim (no. 2578), Ahmad (III/323), al-Bukhâri dalam
al-Adabul Mufrad (no. 483), ‘Abd bin Humaid (no. 1141), al-Baihaqi (VI/93 dan X/134) dan dalam
kitab Syu’abul Iimaan (no. 10338), dan al-Baghawi dalam Syarhus Sunnah (no. 4161)
Referensi: https://almanhaj.or.id/12769-kezhaliman-dan-kekikiran-akan-membinasakan-manusia-2.html#_ftn19

1. KEUTAMAAN PENYESALAN DAN PERTAUBATAN

1. Q.S. Annisa ayat 110:


َ َ ‫سهُ ث ُ ﱠم َي ْست َ ْﻐ ِف ِر ﱠ َ َي ِج ِد ﱠ‬
ً ُ‫غف‬
‫ورا َر ِحي ًما‬ ْ ‫سو ًءا أ َ ْو َي‬
َ ‫ظ ِل ْم نَ ْف‬ ُ ‫َو َﻣ ْن َي ْع َم ْل‬
Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon

Halaman | 17
ampun kepada Allâh, niscaya ia mendapati Allâh Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Referensi: https://almanhaj.or.id/7192-taubat-pengertian-hakikat-syarat-dan-keutamaan.html

2. Q.S. An-Nuur ayat 31


َ‫َوت ُ ْوبُ ْٓوا اِلَى ﱣ ِ َج ِم ْيعًا اَيﱡهَ ْال ُمؤْ ِمنُ ْونَ لَعَلﱠ ُك ْم ت ُ ْف ِل ُح ْون‬
Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu
beruntung.

3. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:


َ ‫ﱠ‬ ‫َ ﱠ‬ َ ‫َ َ ﱠ‬
‫ﱡل ْابن آد َم خط ٌاء َوخ ْ ُ الﺨط ِائ َ الت ﱠو ُابون‬
“Setiap manusia pasti banyak berbuat salah, dan sebaik-baik orang yang berbuat salah adalah
orang yang sering bertaubat” (HR. Tirmidzi no.2687. At Tirmidzi berkata: “Hadits ini gharib”. Di-
hasan-kan Al Albani dalam Al Jami Ash Shaghir, 291/18).
https://muslim.or.id/39299-sudah-taubat-lalu-bermaksiat-lagi-apakah-diterima-taubatnya.html

4. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

َ‫ال َﺨ َوات مها‬ َ َ‫ﱠ‬


ُ ‫اﻷ ْع َم‬
ِ ِ ِ ‫ِإنما‬
“Sungguh setiap amal tergantung pada bagian akhirnya” (HR. Bukhari no. 6493).
Simak selengkapnya disini. Klik https://muslim.or.id/39299-sudah-taubat-lalu-bermaksiat-lagi-apakah-diterima-
taubatnya.html

5. Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:


ْ
، ‫يق َمﺨ َرجا‬ ‫ض‬ ‫ َوم ْن ﱢ‬، ‫ﷲ ل ُه م ْن ﱢل َه ﱟم َف َرجا‬
‫ل‬ ُ ‫اﻻست ْغ َف َار َج َع َل‬
ْ ‫َم ْن لز َم‬
ٍ ُِ ِ ِ ِ
ُ ‫قه م ْن َح ث َ َ ْح َ س‬ُ َََ
‫ب‬ ِ ِ ‫ورز‬
Barangsiapa yang senatiasa beristighfar, Allâh jadikan untuknya kelonggaran dari segala
keresahan; jalan keluar dari segala kesempitan, dan Allâh beri dia rezeki dari arah yang tidak ia
sangka-sangka.
Referensi: https://almanhaj.or.id/7192-taubat-pengertian-hakikat-syarat-dan-keutamaan.html
[Sunan Ibni Majah 2/1254 no 3819, Abu Daud 1518, Imam Ahmad dalam Al-Musnad 1/248; dalam
sanadnya terdapat al-Hakam bin Mush’ab al-Qurasyi al-Makhzumi. Kredibilitasnya
diperbincangkan para Ulama, akan tetapi Syaikh Ahmad Syakir menghukuminya shahih (2234), di
mana Imam al-Bukhâri menyebutkan biografi al-Hakam bin Mush’ab dalam at-Târîkh al-Kabîr, dan
ia tidak menyebut adanya cacat pada rawi ini. Jadi menurutnya ia seorang tsiqah].

6. Q.S. Az-Zumar ayat 53:


‫طوا ِﻣ ْن َر ْح َم ِﺔ ﱠ ِ ۚ◌ إِ ﱠن ﱠ َ يَ ْﻐ ِف ُر‬ ُ َ‫علَ ٰى أ َ ْنفُ ِس ِه ْم َﻻ تَ ْقن‬
َ ‫ِي الﱠذِينَ أ َ ْس َرفُوا‬
َ ‫قُ ْل يَا ِعبَاد‬
‫الر ِحي ُم‬‫ور ﱠ‬ ُ ُ‫وب َج ِميعًا ۚ◌ ِإنﱠهُ ُه َو ْالﻐَف‬َ ُ‫الذﱡن‬
Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah
kamu berputus asa dari rahmat Allâh. Sesungguhnya Allâh mengampuni dosa-dosa semuanya.
Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Referensi: https://almanhaj.or.id/7192-taubat-pengertian-hakikat-syarat-dan-keutamaan.html

7. Q.S. Asy-Syura ayat 25:


Halaman | 18
َ َ‫َوهُ َو الﱠذِي يَ ْقبَ ُل التﱠ ْوبَﺔ‬
‫ع ْن ِعبَا ِد ِه‬
Dan Dialah yang menerima taubat dari hamba-hamba-Nya.
Referensi: https://almanhaj.or.id/7192-taubat-pengertian-hakikat-syarat-dan-keutamaan.html

8. Q.S. Ali-Imran ayat 135:

َ ُ‫ظلَ ُموا أَ ْنف‬


‫س ُه ْم ذَ َك ُروا ﱠ َ فَا ْست َ ْﻐفَ ُروا ِلذُنُوبِ ِه ْم َو َﻣ ْن يَ ْﻐ ِف ُر‬ َ ‫شﺔً أ َ ْو‬ ِ َ‫َوالﱠذِينَ إِذَا فَعَلُوا ف‬
َ ‫اح‬
ُ ‫وب إِ ﱠﻻ ﱠ‬ َ ُ‫الذﱡن‬
Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri,
mereka ingat akan Allâh, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang
dapat mengampuni dosa selain dari pada Allâh?
Referensi: https://almanhaj.or.id/7192-taubat-pengertian-hakikat-syarat-dan-keutamaan.html

9. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

ِ ‫ ثم يُخت َ ُم له عملُه بعمل أه ِل النﱠ‬، ‫الرج َل ليعمل الزﻣنَ الطوي َل بعمل أه ِل الجنﱠ ِﺔ‬
، ‫ار‬
‫ار ثم يُخت َ ُم ] له [ عملُه بعمل أه ِل‬ ِ ‫إن الرج َل لَيعمل الزﻣنَ الطوي َل بعم ِل أه ِل النﱠ‬‫و ﱠ‬
‫الجنﱠ ِﺔ‬
Ada seseorang yang ia sungguh telah beramal dengan amalan penghuni surga dalam waktu
yang lama, kemudian ia menutup hidupnya dengan amalan penghuni neraka. Dan ada
seseorang yang ia sungguh telah beramal dengan amalan penghuni neraka dalam waktu yang
lama, lalu ia menutup hidupnya dengan amalan penghuni surga” (HR. Al Bukhari no. 2898, 4282,
Muslim no. 112, 2651).
https://muslim.or.id/39299-sudah-taubat-lalu-bermaksiat-lagi-apakah-diterima-taubatnya.html

10. Q.S. An-Nisa ayat 27

َ ‫ت ا َ ْن ت َ ِم ْيلُ ْوا َﻣي ًْﻼ‬


٢٧ - ‫ع ِظ ْي ًما‬ ‫علَ ْي ُك ْم ۗ َويُ ِر ْيد ُ الﱠ ِذيْنَ يَت ﱠ ِبعُ ْونَ ال ﱠ‬
ِ ‫ش َه ٰو‬ َ ‫َو ﱣ ُ يُ ِر ْيد ُ ا َ ْن يﱠت ُ ْو‬
َ ‫ب‬
Allah menginginkan untuk menerima taubat kalian, sedangkan orang-orang yang
memperturutkan hawa nafsunya ingin agar kalian menyimpang dengan sejauh-jauhnya.”
Simak selengkapnya disini. Klik https://muslim.or.id/401-keutamaan-taubat.html

L. AKHLAK MELAKUKAN HAL-HAL YANG BERMANFAAT

1. Arif Al Yamani berkata,


‫إن من إعراض ﷲ عن الع د أن شغله ما ﻻ ينفعه‬
“Di antara tanda Allah berpaling dari seorang hamba, Allah menjadikannya sibuk dalam
hal yang sia-sia.” (Hilyatul Awliya’, 10: 134).

2. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau
bersabda,

َ ُ َ َ
‫ِم ْن ُح ْسن ِإ ْس ِم ال َم ْر ِء ت ْر ه َما َ ْع ِن ِه‬

Halaman | 19
“Di antara kebaikan islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat”
(HR. Tirmidzi no. 2317, Ibnu Majah no. 3976. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits
ini shahih).

3. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


َ َ َ َ ‫ﱠ‬
‫ِإن ِم ْن ُح ْسن ِإ ْس ِم ال َم ْر ِء ِقلة ال ِم ِف َما َ ْع ِن ِه‬ .4

“Di antara tanda kebaikan Islam seseorang adalah mengurangi berbicara dalam hal yang
tidak bermanfaat” (HR. Ahmad 1: 201. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa
hadits ini hasan dengan adanya syawahid –penguat-)

M. KEUTAMAAN MEMBANGUN PRIBADI YANG KUAT

1. Rasulullah shalallahu alaihiwassalam bersabda:


‫ ا َ ْلـ ُمؤْ ِﻣ ُن‬: ‫سلﱠ َم‬ َ ُ‫صلﱠى ﷲ‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َ ‫ﷲ‬ ِ ‫س ْو ُل‬ ُ ‫ قَا َل َر‬:‫ع ْنهُ قَا َل‬ َ ُ‫ي ﷲ‬ َ ‫ض‬ ِ ‫ع ْن أ َ ِب ْي ُه َري َْرة َ َر‬ َ
‫ص‬ ْ ‫ ا ِْح ِـر‬، ‫ْـر‬ ٌ ‫ َو ِفـ ْي ُكـ ٍّل خَـي‬،‫ْف‬ ِ ‫ض ِعي‬ ‫ﷲ ِﻣنَ ْالـ ُمؤْ ِﻣ ِن ال ﱠ‬ِ ‫ب ِإلَـى‬ ‫ي خَـي ٌْر َوأ َ َح ﱡ‬ ‫ْالقَـ ِو ﱡ‬
‫ لَ ْو أ َ ِنـّ ْي‬:‫صا َب َك شَـ ْي ٌء فَ َـﻼ تَقُ ْل‬َ َ ‫ َو ِإ ْن أ‬، ‫ـز‬
ْ ‫ـك َوا ْست َ ِع ْن ِبا ِ َو َﻻ تَـ ْع َج‬ َ ُ‫عـلَـى َﻣا َيـ ْنـفَـع‬ َ
‫ع َم َل‬ َ ‫ فَإِ ﱠن لَ ْو تَـ ْفـتَـ ُح‬،‫ﷲ َو َﻣا شَا َء فَ َع َل‬ ِ ‫ قَـدَ ُر‬:‫ َولَـ ِك ْن قُ ْل‬، ‫فَ َع ْلتُ َكانَ َكذَا َو َكـذَا‬
‫ان‬ِ ‫ط‬ َ ‫ش ْي‬ ‫ال ﱠ‬
Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allâh Azza wa Jalla daripada Mukmin yang lemah;
dan pada keduanya ada kebaikan. Bersungguh-sungguhlah untuk mendapatkan apa yang
bermanfaat bagimu dan mintalah pertolongan kepada Allâh (dalam segala urusanmu) serta
janganlah sekali-kali engkau merasa lemah. Apabila engkau tertimpa musibah, janganlah engkau
berkata, Seandainya aku berbuat demikian, tentu tidak akan begini dan begitu, tetapi katakanlah,
Ini telah ditakdirkan Allâh, dan Allâh berbuat apa saja yang Dia kehendaki, karena ucapan
seandainya akan membuka (pintu) perbuatan syaitan.
Hadits ini shahîh. Diriwayatkan oleh Muslim (no. 2664); Ahmad (II/366, 370); Ibnu Mâjah (no. 79,
4168); an-Nasâ-i dalam Amalul Yaum wal Lailah (no. 626, 627); at-Thahawi dalam Syarh Musykilil
Aatsâr (no. 259, 260, 262); Ibnu Abi Ashim dalam Kitab as-Sunnah (no. 356).
Referensi: https://almanhaj.or.id/12492-mukmin-yang-kuat-lebih-baik-dan-lebih-dicintai-oleh-allah-
subhanahu-wa-taala-2.html

2.

N. BURUKNYA SIFAT SOMBONG

O. LARANGAN BERBURUK SANGKA

P. KARAKTER ANTARPERSONAL & NATURALIST


 ANJURAN TERSENYUM
Halaman | 20
1. Rasulullah shalallahualaihi wassalam bersabda:”

َ ‫س ُم َك ِفي َو ْج ِه أَ ِخي َْك لَ َك‬


‫صدَقَﺔ‬ ‫ت َ َب ﱡ‬
Senyumanmu di hadapan wajah saudaramu adalah sedekah.
2.
 ANJURAN BICARA YANG BAIK
1.
 ANJURAN MENEBAR SALAM

 ANJURAN MENCINTAI SESAMA MUSLIM

 KEUTAMAAN MENJAGA PERSAUDARAAN DALAM ISLAM

 ANJURAN MENJADI PELOPOR KEBAIKAN

 ANJURAN MEMBERI HADIAH

 ANJURAN MENJAGA LISAN DAN TANGAN

 ANJURAN MENINGGALKAN YANG TIDAK BERMANFAAT

 LARANGAN SALING MEMBAHAYAKAN ATAU MERUGIKAN

 ANJURAN MENUTUPI KEKURANGAN SAUDARA

 ANJURAN MENYAYANGI MAHLUK HIDUP YANG ADA DI BUMI

Halaman | 21

Anda mungkin juga menyukai