Anda di halaman 1dari 17

1

(Untuk para Pelajar)

ILA THULLAB )‫ (إلى الطالب‬ADALAH SALAH SATU


MAQOLAH SYAIKH ALI TANTOWI YANG DIMUAT
DALAM KITAB BELIAU ‫ مع الناس‬, MAQOLAH INI
PERTMA KALI DITERBITKAN TAHUN 1959, BERISI
TENTANG PESAN BELIU UNTUK PARA PELAJAR
DALAM MENGHADAPI UJIAN DAN CARA BELAJAR
YANG BAIK DAN BENAR

‫علي الطنطاوي‬

2
Judul buku : Nasihat untuk para pelajar )‫(إلى الطالب‬
Penulis : Ali Tantowi
Penerjemah: Hammad Abdurrahman.
Email : hmmdabdurrahman@gmail.com
Twitter : @hammad_dun
Instagram : dun_hammad
Facebook : Hammad

3
Syaikh Ali bin Musthafa Al-Tantawi

Lahir 12 juni 1909. Damaskus


Wafat 18 juni 1999. Jeddah
Beliau adalah jurnalis, ahli hukum dan Hakim Agung di
Suriah, beliau dianggap sebagai salah satu cendikiawan
islam dan ahli sastra arab terkemuka pada abad ke 20.
Beliau terlah melahirkan puluhan karya, pernah aktif
menulis di majalah Ar Risalah, pernah mendapatkan
penghargaan internasional dari Raja Faisal atas
sumbangsi beliau dalam dunia pendidikan.

4
Pengantar penerjemah.

Bismillahirrahmanirrohim
Segala puji kami haturkan kepada Allah, Pemilik jagat semesta
beserta isinya, shalawat serta salam teruntuk baginda agung,
rasulullah sallahu alaihi wasallam beserta keluarga, sahabat, dan
ummatnya sampai akhir masa.
Buku terjemahan ini didedikasikan seluruh untuk ummat,
siapapun berhak untuk menyebarkan dan mencetaknya tanpa
seizin penulis ataupun penerjemah.
Kami berharap buku terjemahan ini bisa disebarkan seluas-

luasnya, dicetak sebanyak-banyaknya dan bisa bermanfaat besar

bagi muslimin dan muslimah.

Amiin.

5
Nasihat untuk Para Pelajar
Oleh: Ali Tantowi

Beberapa hari lalu aka mengunujungi kawanku,


sebelum mahrib, ketika kami sedang mengobrol datanglah
putra dari kawanku itu dan dia menyalamiku, wajahnya pucat
dan tampak lemas. Aku berkata kepada dia “kenapa kau, Nak?
Semoga baik-baik saja”
Ayahnya berkata: “dia baik-baik saja, dia hanya baru
bangun tudur”
Aku menjawab: “Lho, kenapa dia tidur pada waktu
seperti ini, waktu yang seharusnya dia tidak boleh tidur?”
“Agar nanti malam dia bisa begadang, dia malam ini
akan begadang lagi sampai pukul 02 dini hari”
“untuk apa?”
“Persiapan untuk menghadapi ujian sekolah”
Aku berkata: “A’udzu billah! Apa yang dia lakukan ini
(begadang untuk ujian) adalah cara paling cepat untuk gagal
dalam ujian sekolah. Selama aku dalam jenjang pendidikan,
mulai dari sekolah dasar sampai kuliah, sudah tak terhitung
berapa kali aku mengikuti ujian sekolah, dan tak sekalipun aku
gagal dalam ujian, bahkan aku selalu masuk dalam jajaran
peringkat tertinggi, dan selama itu tak sekali pun aku begadang

6
untuk ujian, bahkan aku lebih banyak tidur ketika hari-hari
ujian daripada hari-hari biasa”
Si anak itu kaget mendengar ucapanku, “Hah, anda lebih
banyak tidur ketika hari-hari ujian?!”
Aku menjawab: “iya, memang seharusnya seperti itu.
Ujian sekloah adalah pertandingan. Apakah kau pernah
melihat atlit petinju atau pegulat merusak stamina mereka
dengan begadang sebelum pertandingan? Atau mereka akan
istirahat lebih banyak, makan lebih banyak, menjaga stamina
agar bisa masuk pertandingan dengan keadaan sehat dan
semangat?
Nasihat pertama yang akan aku berikan untuk para
pelajar yang hendak mengikuti ujian adalah dengan makan
makanan yang enak dan tidur delapan jam”
Anak itu berkata: “terus bagaiman dengan waktu untuk
belajar?”
Aku menjawab: “Percayalah padaku, Nak, waktu masih
sangat panjang. Sebenarnya satu jam untuk belajar dengan
kondisimu yang segar dan bugar itu lebih baik daripada belajar
4 jam denagn keadaanmu yang mangantuk dan lelah karena
begadang, 4 jam yang engkau menyangka bahwa kau telah
menghapal tapi sebenarnya tak sedikitpun yang bisa kau hapal
dan pahami”

Dia berkata lagi: “baiklah, jika ini nasihat yang pertama,


apa nasihat yang kedua?”

7
“Pertama engkau harus mengenal pola kepribadianmu,
kemudian setelah itu kau harus tau gaya belajar yang cocok
untuk kepribadianmu, stiap pelajar memiliki pola kepribadian
masing-masing, ada yang ketika mendengar penjelasan dari
guru dia cepat lupa, tapi ketika dia membaca sendiri apa yang
dia hapal lebih melekat, dan ada yang ketika membaca dia
cepat lupa, tapi ketika mendengar dari orang lain dia lebih
cepat hapal. Maksudnya, ada dua tipe pelajar, ada yang (visual)
ketika ujian dia hampir bisa mengingat halaman kitab, bahkan
ingat posisi pembahasan dalam kitab, dan ada juga yang
(auditori) ketika ujian dia hampir bisa mengingat suara guru
ketika menjelaskan. Jika kau termasuk tipe yang visual maka
kau sebaiknya belajar sendiri, tapi jika kau termasuk tipe
auditori maka sebaiknya kau belajar bersama kawanmu, dia
yang membaca dan kau cukup mendengarkannya”

Dia bertanya lagi: “Bagaimana caranya agar aku tau


pola kepribadianku?”
“Sangat mudah, aku akan menulis sepuluh kosa kata
secara acak yang tidak saling berhubungan seperti (buku,
salon, tujuh belas, Harun Ar Rasyid, dan seterusnya) kamudian
aku akan membacakannya untukmu satu kali, lalu kau menulis
ulang kata-kata tadi dari apa yang kau hapalkan. Setalah
selesai kita mulai lagi, aku akan menuliskan 10 kata secara
acak, kemudian kau akan membacanya sendiri satu kali, lalu
kau harus menulis ulang kata-kata tadi, jika hapalan dari apa
yang kau dengarkan lebih banyak maka kau dalah auditori, jika
8
haplanmu lebih banyak dari apa yang kau baca sendiri maka
kau termasuk tipe visual”

“Masya Allah, terus nasihat yang ketiga apa?”


“Kau harus memastikan belajamu terjadwal rapi, terdiri
dari bermacam-macam mata pelajaran, jika kau lelah belajar
matematika dan berhitung beralihlah ke pelajaran sejarah atau
Bahasa, jadikan peralihan pelajaran itu semacam istirahat dari
pelajaran yang sebelumnya.
Cara terbaik menurutku dalam belajar adalah, pertama-
tama dengan membaca seluruh materi secara cepat, setelah
selesai, mulailah memperdalam pemahaman dari tiap bab
materi, satu persatu, jika kau membaca sendiri jangan lupa
selalu memegang alat tulis, jika ada materi yang penting
berilah garis merah di bawah, dan jika ada penjelasan yang
kurang penting berilah garis tipis di bawah, dan berikan tanda
panah untuk tiap judul pembahasan yang penting
Setelah itu, mulai masuk ke fase muroja’ah (mengulang-
ulang pelajaran), bawalah kitabmu dan berjalanlah di jalan
yang sepi, hadirkan dalam pikiranmu dari tiap pembahasan
kitab, satu persatu, bayangkan dirimu sedang ada dalam ujian
dan pertanyaan ini dihadapkan kepadamu, jika kau bisa
menjawab dari hapalanmu, lewati pertanyaan itu, jika kau tak
bisa menjawab maka buka kembali kitabmu, lihatlah dan baca
inti dari pembahasan, jika kau medapati dirimu sama sekali tak
ingat pembahasan itu, maka ulangi membaca dari awal seluruh
bab pembahasan.
9
Nasihat keempat, jangan sekali-kali kau takut, karena
rasa takut dalam ujuan tidak datang melainkan dari kedunguan,
ketidak seriusan dalam belajar dan dari rasa cemas yang
berlebih. Dan biasanya, rasa takut disebabkan dari satu
perkara, perkara yang menjadi sebab dan sumber dari semua
ketakutan. Yaitu, sebagian pelajar ketika melihat buku materi
yang terlalu besar, sedang waktu yang dia miliki mepet dan
sedikit, dia ingin menghapal semua isi pelajaran, tapi dia tidak
bisa, maka datanglah rasa takut bahwa tidak bisa
menyelesaikan seluruh hapalan ketika waktu ujian datang.
Keadaan mereka ini sama persis seperti seorang yang
ingin berjalan dari kota Mazeeh (salah satu kota di Damaskus)
menuju bandara agar tidak terlambat naik pesawat, dan dia
hanya memiliki dua jam untuk itu. Jika dia berkata pada
dirinya sendiri “bagaimana aku bisa sampai ke bandara?” atau
dia malah lari tergesah gesah seperti orang gila, dia kelelehan
sampai jatuh, maka dia tidak akan pernah sampai bandara.
Tapi jika dia membagi waktu dan langkah dengan tepat, dan
berkata pada diri sendiri “aku hanya perlu beljalan seratus
langkah tiap menit” dan dia berjalan tenang dan mantap maka
dipastikan dia akan bisa sampai bandara tepat waktu dan dalam
keadan selamat.

Masih berhubungan dengan nasihat keempat, sebagian


pelajar sebelum hari H ujian, dia berdiri di depan ruangan
ujian, dia mencoba mengingat-ingat semua pembahasan yang
dia pelajari kitab, jika dia tidak bisa mengingat semua
10
pembahasan tadi, dia akan beranggapan dia tidak hapal
pelajaran sama sekali, maka dia mulai panik dan ketakutan.
Sebenarnya ketika dia tidak bisa mengingat semua pelajaran
itu wajar, karena memang mustahil untuk bisa mengingat
semua pelajaran sekaligus, meskpun sebenarnya dia
mengetahui pembahasan dari pelajaran tersebut.
Sekarang berapa banyak nama dari kawanmu yang kau
hapal? Apakah kamu bisa menyebutkan semua nama itu
dengan lancar dalam waktu yang singkat? Tidak akan bisa,
tetapi jika salah satu dari kawanmu itu berjalan didepanmu,
atau disebtkan ciri-cirinya, maka kau bisa menyebutkan
namanya. Maknanya, kau tidak bisa menyebutkan sekarang
juga, bukan berarti kau tak hapal, tidak adanya sesuatu
dipikaranmu saat ini bukan berarti sesuatu itu hilang dari
hapalanmu.

Nasihat kelima, jika kau sedang belajar suatu pelajaran,


maka istirahalatlah sejenak selepas belajar, atau lakukan
apapun yang jauh dari pelajaran, agar apa yang telah kau
pelajari barusan bisa menetap. Seorang pelajar yang ketika
baru selesai belajar dia malah mengulangi-ulangi lagi, dia
menganggap itu hal yang baik, padahal dia seperti orang yang
sedang mengambil satu gambar (dengan kamera photographic
atau kamera digital yang jadul), kemudian dia mengambil
gambar untuk kedua kalinya tanpa mengganti layar atau
memutar film, maka kedua gambar (pertama dan yang kedua)
akan terhapus secara bersamaan.
11
Nasihat keenam, engkau harus istirahat cukup saat
malam ujian, jangan belajar terlalu serius lagi, kau bisa
membaca bacaan yang ringan, mengunjungi saudara atau
teman, melakukan hal-hal menyenangkan yang bisa
membuatmu lupa dari pikiran berat ujian, dan malamnya kau
harus tidur sembilan jam, atau sepuluh jam jika bisa, tak perlu
takut hapalan pelajaran akan hilang dari kepalamu. Ingatan
manusia itu sangat aneh dan hebat, apalagi di usia muda
sepertimu, apa yang terpatri dipikiranmu saat muda tidak akan
terlupakan, dan sungguh, aku hari ini lupa apa yang aku makan
kemarin sore, tapi aku masih ingat hapalanku sejak enam puluh
atau tujuh puluh tahun yang lalu seperti aku bisa melihatnya
saat ini, jika kau menonton suatu film di televisi yang telah kau
tonton sepuluh tahun lalu kau mungkin bisa masih
mengingatnya, tapi jika aku menanyai film yang terakhir kau
tonton kau mungkin malah lupa.

Nasihat ketujuh, kau harus tau bahwa ujian adalah


barometer yang bisa saja benar dan bisa salah, dan guru yang
memeriksa kertas ulangan adalah manusia biasa, ketika dalam
keadaan baik beliau bisa fokus dalam memeriksa kertas
ulangan, dan terkadang beliau kelelahan dan tidak bisa benar-
benar teliti dalam memeriksa, beliau manusia biasa yang bisa
semangat dan bisa lelah, bisa benar dan bisa salah, nilai yang
beliau berikan bisa berbeda antara satu dengan yang lain sesuai
dengan keadaan dan emosi beliau, sesuai kondisi fisik beliau
dan perasaan beliau.
12
Pernah ada suatu penelitian, seorang guru pengoreksi
kertas jawaban diberi beberapa kertas hasil ujian, dia
memeriksanya dan memberi nilai, setelah selesai kertas-kertas
tadi dihapus nilainya dan diberikan lagi kepada guru yang
sama, dia memeriksanya lagi, dan ternyata penilain yang guru
itu berikan tidak sesuai dengan penilaiannya yang pertama,
dua nilai itu berbeda lebih dari duapuluh persen.
Juga pernah percobaan, seorang guru diminta untuk
memberi jawaban yang paling benar dan berhak mendapatkan
nilai sempurna, kemudian jawaban itu ditulis ulang oleh orang
lain dengan ada sedikit perubahan yang tidak berarti, ketika
jawaban itu diberikan kepada guru tadi, guru itu hanya
memberi nilai setengah untuk jawaban itu.
Seorang guru tidak menggunakan timbangan emas
untuk memeriksa kertas jawaban, beliau bisa saja kebingungan
untuk memerikan nilai enam puluh atau tujuh puluh, padalah
mungkin saja selisih sepuluh nilai itulah yang menentukan
kelulusan seorang murid atau kegagalannya. Dan bisa saja
suatu kertas jawaban diperiksa oleh guru yang ketat dalam
penilainnya maka pemiliknya dinyatakan gagal, dan ketika
kertas yang sama diperiksa oleh guru yang lebih gampang
dalam penilainya, pemilik kertas itu dinyatakan lulus.

Jika kenyataannya seperti ini, solusinya bagaimana?


Maka engkau harus memperjelas tulisan tanganmu,
karena tulisan tangan yang buruk dan tidak jelas adalah salah
satu sebab yang peling sering menjadikan guru marah dan
13
pusing, maka penilaian yang beliau berikan akan buruk dan
menyebabkan pemiliknya gagal. Perbanyak memberi sub judul
pada tiap jawaban, beri spasi dan jarak antara tiap poin dan
pisahkan satu sama lain, jangan menulis kata yang tak penting
dan keluar dari pembahasan, terkadang seorang pelajar keluar
dari pembahsan pertanyaan dan menyebutkan Sesutu yang tak
perlu, dia berharap bisa memamerkan keilmuannya, tapi dia
salah dalam jawaban dan malah memamerkan kebodohannya,
akhirnya dia gagal dalam ujian.

Inilah kewajibanmu, tujuh nasihat inilah yang harus kau


lakukan saat menghadapi tiap ujian.
Kita sebagai manusia hanya bisa berusaha, bekerja
dengan baik, dan sayangnya, tidak semua kesuksesan itu
bergantung dengan usaha dan pekerjaan yang baik.
Bayangkan ada dua orang sakit, mereka berdua berobat
pada dokter yang sama, mendapat obat dan dosis yang sama,
dirawat di satu rumah sakit dan satu ruangan, mendapat
kualitas perawatan yang sama, dan pada akhirnya salah satu
mati dan salah satu bisa sembuh. Kenapa? Semua kembali
pada ketentuan Allah
Atau bayangkan ada dua orang yang mebuka usaha
baru, mereka berdua menjual satu dagangan yang sama,
menggunakan metode penjualan yang sama, tapi salah satu
dari mereka tiba tiba mendapat transaksi yang menjadikannya
kaya raya, dan yang satunya lagi masih dalam keadaan yang
sama. Kenapa? Semua kembali pada ketentuan Allah.
14
Aku sama sekali tidak menyuruh kalian untuk tidak
berusaha, usaha tetaplah wajib kalian lakukan, seorang pelajar
harus membaca dan mempelajari semua materi kitab yang
diujikan, bahkan jika bisa dia juga harus membaca kitab
rujukan yang lebih besar, karena barangkali ada pertanyaan
yang keluar dari situ, tetapi setelah semua itu dilakukan, dia
harus berserah diri pada Allah dan memohon kelulusan dari-
Nya.
Ini adalah akhir dari nasihatku, tapi sebenarnya ini yang
paling penting, aku tau, mungkin salah satu kalian akan
mentertawakanku ketika aku mengatakan ini, terserah, dia bisa
mentertawakanku atau bertakata apapun tentangku, tapi dia
tidak bisa menyangkal kebenaran perkataanku atau
mendatangkan dalil untuk menetapkan bahwa apa yang aku
ucapkan ini salah.
Wahai para pelajar, jika kalian telah menyempurnakan
persiapan untuk ujian, kalian telah berusaha sekuat tenaga,
maka setelah semua itu, menghadaplah kepada Allah dan
berdoa: “Ya Allah, aku telah berusaha sekuat tenagaku, dan
ada beberapa hal yang bukan termasuk kuasaku, hanya Engaku
satu-satu Dzat Yang Maha Kuasa, maka berilah aku
kesuksesan dengan kuasa-Mu. Aku memohon agar jangan
Engkau berikan kertas ulanganku kepada guru yang keras dan
ketat dalam mengoreksi, atau guru yang tidak sungguh-
sungguh dan ceroboh dalam mengoreksi, atau guru yang lelah
dan tidak memberi nilai yang sesuai dalam mengoreksi.

15
Dan sebelum semua itu, periksalah dirimu, jika kau
masih dalam keadaan maksiat dalam usaha dan pekerjaanmu,
maka segerah taubat kepada Allah. Jika kalian, wahai
mahasiswi dan para pelajar putri, masih dalam keadaan
maksiat dalam pakain dan perangai kalian, atau kalian masih
melakukan sesuatu yang dilarang oleh syariat islam, maka
segeralah kembali dan taubat dari perkara tersebut. Jika kalian
semua masih lalai dalam memenuhi kewajiban Allah, maka
segara tinggalkan kelalain itu, tegakkanlah kewajiban-
kewajiban kalian, jauhi perkara-perkara yang dilarang, karena
ini lah satu-satunya jalan menuju kesuksesan.

Ini bukan hanya perkataanku, tapi ini adalah Nasihat


Imam Waki’ (guru dari Imam Syafii) kepada Imam Syafii.

Imam Syafii berkata:

Aku mengadu kepada guruku, Imam Waki’, tentang


hapalanku yang buruk
Dan beliau menasihatiku agar aku meninggalkan
kema’siatan
Dia berkta bahwa ilmu adalah cahaya
Dan cahaya Allah tidak akan diberikan kepada orang
yang ma’siat.

Wassalam.

16
Catatan: ini adalah nasihat dari Syaikh Ali Tantowi untuk para
pealajar, ini pendapat beliau, kalian bisa mempercayainya atau
menolaknya. Karena setiap orang memiliki karakter dan cara
dalam belajar masing-masing. Tidak ada yang perlu
diperdebatkan dari sebuah opini.

17

Anda mungkin juga menyukai