com
~~~~~~~~~~~~~
ك فِى َ ق َو ْاِأل ْث ُم َما َحا ِ ُت َرسُوْ َل هّللا ِ صلّى هّللا عليه وسلّم َع ِن ْالبِ ِّر َو ْاِأل ْث ِم فَقَا َل اَ ْلبِرُّ ُحسْنُ ْال ُخل
ُ َّاس ا ْب ِن َس ْمعَانَ رضي هّللا عنه قَا َل َسَأ ْل
ِ َو ع َِن النَّو
َرهْتَ َأ ْن يَطَّلِ َع َعلَ ْي ِه النَّاسِ ك َوك َ ص ْد ِر
َ
Dari shahābat Nawwās bin Sam'ān radhiyallāhu Ta'ālā 'anhu beliau berkata:
Aku bertanya kepada Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam tentang makna Al Birr (kebajikan) dan Al
Itsm (dosa).
"Al Birr (kebajikan) adalah akhlaq yang mulia. Adapun Al Itsm (dosa) yaitu apa yang engkau gelisahkan di
hatimu dan engkau tidak suka kalau ada orang yang mengetahuinya."
Shahābat ini bertanya kepada Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam, tentunya agar dia bisa beramal.
Dan demikianlah adab seorang yang hendak bertanya maka dia niatkan tatkala dia belajar adalah untuk
diamalkan.
Dan yang ditanya oleh shahābat ini adalah pertanyaan yang sangat indah, tentang "Apa hakikat
kebajikan?" dan "Apa hakikat daripada dosa?"
Adapun jawaban Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam berkaitan dengan hak kebajikan, kata Nabi
shallallāhu 'alayhi wa sallam :
Padahal kita tahu bahwasanya kebajikan itu mencakup banyak sekali perkara; semua kebaikan adalah
kebajikan.
Tetapi kenapa Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam mengkhususkan penyebutan husnul khuluq
(akhlaq yang mulia) ?
Karenanya sabda Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam ini mirip seperti sabda Nabi shallallāhu 'alayhi wa
sallam:
ْال َحجُّ َع َرفَة
(HR Ahmad no 18023. HR Abū Dāwūd no 1664, versi Baitul Afkar Ad Dauliyah no 1949. HR Tirmidzi no
814, versi Maktabatu al Ma'arif Riyadh no 889, 890. HR Nasāi no 2994, versi Maktabatu al Ma'arif Riyadh
no 3044. HR Ibnu Mājah no 3006, versi Maktabatu al Ma'arif Riyadh no 3015)
Artinya apa ?
⇒Bukan berarti haji cuma wukuf di padang 'Arafah saja, tidak. Ada namanya thawaf, sa'i, ihram, lempar
jamarat, mabit di Mina, mabit di Muzdalifah, dan ibadah-ibadah yang lainnya.
Tetapi Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam mengkhususkan penyebutan wukuf di padang 'Arafah karena
dia adalah inti daripada ibadah haji.
⇒Artinya apa? Akhlaq mulia memiliki kedudukan yang sangat tinggi dalam Islam.
Oleh karenanya kalau kita ingin melihat dalil-dalil tentang akhlaq yang mulia sangat banyak.
● Dalil ⑴
"Tidak ada suatu yang lebih berat dari pada akhlaq yang mulia dalam timbangan pada hari kiamat."
(HR Ahmad dari shahābat Abū Dardā, dishahihkan oleh Syaikh Al Albāni dalam Shahīh Al Jāmi')
⇒Ini menunjukkan, kalau seseorang memiliki akhlaq yag mulia maka akan sangat memperberat
timbangan kebajikannya di hari yang sangat dia butuhkan kebaikan yaitu tatkala hari kiamat kelak.
● Dalil ⑵
"Sesungguhnya seorang dengan akhlaqnya yang mulia bisa meraih derajat orang yang senantiasa
berpuasa sunnah dan senantiasa shalat malam."
Orang ini mungkin dia jarang shalat malam, mungkin dia jarang puasa sunnah. Tetapi dia akhlaqnya
mulia; orang senang dekat sama dia, orang bahagia duduk sama dia, orang senang mendengar
wejangan-wejangannya, orang senang mendapatkan bantuannya.
Maka meskipun dia jarang shalat malam meskipun dia jarang berpuasa sunnah namun dia mendapat
pahala orang-orang seperti itu.
Kenapa? Dengan akhlaqnya yang mulia.
● Dalil ⑶
َأ ْقربك ْم ِمنِّي َمجْ لِسًا يَوْ َم ْالقِيَا َم ِة َأحاسنك ْم َأ ْخاَل قًا
"Orang yang paling dekat kedudukannya denganku pada hari kiamat adalah yang paling baikakhlaqnya."
Jika anda ingin dekat dengan Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam pada hari kiamat, perbaiki akhlaq anda
karena Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam mengatakan:
"Yang paling dekat dengan aku adalah yang paling baik akhlaqnya".
⇒Ini menunjukkan keutamaan dan keistimewaan akhlak yang mulia, dia adalah amalan yang spesial.
Akhlaq yang mulia adalah amalan yang sangat spesial yang sangat mulia disisi Nabi shallallāhu 'alayhi wa
sallam.
Oleh karenanya seseorang berusaha menghiasi dirinya dengan akhlaq yang mulia, jangan seorang
mengatakan :
Buat apa ayat-ayat Allah turunkan tentang memotivasi orang-orang berakhlaq mulia?
● Dalil ⑷
"Aku menjamin istana di bagian atas surga bagi orang yang memperindah akhlaqnya."
● Dalil ⑸
"Barangsiapa yang berusaha bersabar maka Allah akan jadikan dia penyabar."
Para ulama menyebutkan diantara akhlaq mulia, sebagaimana perkataan Ibnul Mubārak :
"Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Abdah Adl Dlabbi, telah menceritakan kepada kami Abu
Wahb dari Abdullah bin Mubarak bahwasanya ia menjelaskan tentang husnul khuluq (akhlak yang baik)
seraya berkata, "Berwajah ceria, menebarkan kebaikan dan mencegah keburukan."
Yaitu:
وباهلل التوفيق
______________________