Anda di halaman 1dari 10

HADITS DAKWAH

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas :

Mata Kuliah : Hadits Dakwah

Dosen Pengampu : Nadia Nurfitria, MA. Hum

Disusun Oleh :

Mayang Rahayu 181510049

Adi Mufrodi 181510063

Sekar Febriyani 181510056

KPI-3/B

FAKULTAS DAKWAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN MAULANA HASANUDDIN

BANTEN

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt yang maha Esa atas segala rahmatnya sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
materi maupun pikirannya.

Dan harapan semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca , untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah
agar menjadi lebih baik . karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, dan
kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.

Serang, 02 September 2019

Penulis

2
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Seluruh ummat islam telah menerima faham, bahwa hadits Rasulullah Saw itu
sebagai pedoman hidup yang utama, setelah al-qur’an
Saling nasihat menasihati dalam kebenaran dan kesabaran adalah kunci dalam
berdakwah dan mengajarkan tentang kebenaran. Hal ini perlu untuk diketahui oleh
semua umat agar dapat secara maksimal menjalankan perintah Allah sebagai bentuk
rasa syukur kita terhadap segala nikmat yang telah dia berikan kepada kita, oleh
karenanya dengan hadirnya makalah ini diharapkan dapat menjadi perhatian kita
bersama akan permasalahan dakwah yang sebenarnya menjadi sebab terjaganya syariat
islam, yang justru sampai saat ini dianggap sebuah tugas dari tokoh masyarakat tertentu
padahal ini adalah tugas setiap yang mengaku muslim untuk menyampaikan apa yang
ia ketahui dan hal ini juga menjadi bukti rasa syukur seorang hamba terhadap nikmat
yang telah diberikannya .
B. Rumusan Masalah
1. Hadist-hadist tentang perintah berdakwah.
2. Keutamaan berdakwah.
3. Ancaman jika meninggalkan dakwah.
4. Urgensi berdakwah.
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui hadist-hadist tentang perintah berdakwah.
2. Mengetahui keutamaan berdakwah.
3. Mengetahui ancaman jika meninggalkan dakwah.
4. Mengetahuu urgensi berdakwah.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. HADIST-HADIST TENTANG PERINTAH BERDAKWAH

1. Hadist pertama. Perintah berdakwah pada kebaikan, dan larangan berdakwah pada
kesesatan.

 Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu , bahwa Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,
ْ‫ص َْل تَبِعَ ْهُ َمنْ أ ُ ُجو ِْر ِمث ُْل األَج ِْر ِمنَْ لَ ْهُ كَانَْ ُهدًى إِلَى َدعَا َمن‬
ُْ ُ‫ أ ُ ُجو ِر ِهمْ ِمنْ ذَ ِلكَْ يَنق‬،‫ ض َََللَةْ إِلَى َدعَا َو َمنْ شَيئ ًا‬، َْ‫علَي ِْه كَان‬
َ
َْ‫اْلث ِْم ِمن‬
ِ ‫ام ِمث ُْل‬ ُْ ُ‫ام ِهمْ ِمنْ ذَ ِلكَْ يَنق‬
ِْ َ ‫ص َْل تَ ِبعَ ْهُ َمنْ آث‬ ِ َ ‫شَيئ ًا آث‬
“Barangsiapa mengajak (manusia) kepada petunjuk, maka baginya pahala seperti pahala orang
yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun. Dan barangsiapa mengajak
(manusia) kepada kesesatan maka ia mendapatkan dosa seperti dosa-dosa orang yang
mengikutinya, tanpa mengurangi dosa mereka sedikit pun”. (Diriwayatkan oleh Imam Muslim,
no. 2674; Abu Dawud, no. 4611; At-Tirmidzi, dan lainnya.)

 Dari ‘Abdullah bin ‘Umar ra dituturkan, bahwasanya Rasulullah saw bersabda,


َْ َ ‫ي أ‬
َْ ْ‫ن َعم ٍرو بن‬
ْ‫ّللا َعبدْ َعن‬ َْ ‫صلَى النَب‬ َْ ْ‫سلَ َْم َعلَيه‬
َ ‫ّللاه‬ َْ ‫آ َيةْ َولَوْ َعني َبلغهوا قَا‬
َ ‫ل َو‬
“Sampaikanlah dariku walaupun satu ayat.”[HR. Bukhari]

 Rasulullah SAW bersabda,


ْ‫سانهْ َيستَطعْ لَمْ فَإنْ ب َيدهْ فَليهغَير ْهه همنكَرا من هكمْ َرأَى َمن‬ ْ‫اْلي َمانْ أَض َع ه‬
َ ‫ف َوذَلكَْ فَبقَلبهْ َيست َطعْ لَمْ فَإنْ فَبل‬
“Siapa saja yang melihat kemungkaran hendaknya ia mengubah dengan tangannya. Jika
dengan tangan tidak mampu, hendaklah ia ubah dengan lisannya; dan jika dengan lisan tidak
mampu maka ubahlah dengan hatinya; dan ini adalah selemah-lemah iman.” [HR. Muslim]

 Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:


ْ‫سنْ َمن‬ َ ‫اْلس ََل ِْم ِفـي‬ِ ًْ‫سنة‬
ُ ،ً‫سنَة‬ َ ‫غي ِْر ِْمنْ َبع َد ُْه ِبهَا ع َِم َْل َمنْ َوأَج ُْر أَج ُر َها فَلَ ْهُ َح‬
َ ْ‫ شَيءْ أ ُ ُجو ِر ِهمْ ِمنْ َينقُصَْ أَن‬، ْ‫سنْ َو َمن‬
َ ‫ِفـي‬
ِ ً‫سن ْة‬
‫اْلس ََل ِْم‬ ُ ً‫سيِـّئ َْة‬
َ ، َْ‫علَي ِْه كَان‬
َ ‫غي ِْر ِمنْ بَع ِد ِْه ِمنْ بِهَا ع َِم َْل َمنْ َو ِوز ُْر ِوز ُر َها‬ َ ْ‫شَيءْ أَو َز ِار ِهمْ ِمنْ يَنقُصَْ أَن‬
“Barangsiapa yang memberi teladan (contoh) perbuatan yang baik, ia akan mendapatkan
pahala perbuatan tersebut serta pahala orang yang mengikutinya (sampai hari kiamat) tanpa
mengurangi pahala mereka sedikit pun. Dan barangsiapa yang memberikan contoh kejelekan,
maka ia akan mendapatkan dosa perbuatan tersebut serta dosa orang-orang

4
yang mengikutinya (sampai hari kiamat) tanpa mengurangi dosa mereka sedikit pun”.
(HR.Ahmad, Muslim, An-Nasa’I dan lainnya)

 Allâh Azza wa Jalla berfirman:


َ ‫َاملَةًْ أَو َز‬
‫ارهُمْ ِليَح ِملُوا‬ ِْ ‫سا َْء أ َ َْل ْۙ ِعلمْ ِبغَي ِْر يُ ِضلُّونَ ُهمْ الذِينَْ أَو َز‬
ِ ‫ار َو ِمنْ ْۙ ال ِقيَا َم ِْة يَو َْم ك‬ َ ‫يَ ِز ُرونَْ َما‬
“Mereka pada hari kiamat memikul dosa-dosanya sendiri secara sempurna, dan sebagian
dosa-dosa orang yang mereka sesatkan yang tidak mengetahui sedikit pun (bahwa mereka
disesatkan). Ingatlah, alangkah buruknya (dosa) yang mereka pikul itu”. [An-Nahl/16 :25]

 Allah swt berfirman :


‫يل إلَى اد ه‬
ْ‫ع‬ ْ ‫سب‬
َ َْ‫ظةْ بالحك َمةْ َربك‬ َ ‫ي بالَتي َو َجادل هه ْم ال َح‬
َ ‫سن َْة َوال َموع‬ َ ‫ن أَح‬
َْ ‫سنهْ ه‬ َْ ‫ن أَعلَ هْم ه َْهو َربَكَْ إ‬
ْ ‫ب َم‬
َْ ‫ض‬
‫ل‬ َ ْ‫عن‬ َ ‫بال همهتَدينَْ أَعلَ هْم َوه َْهو‬
َ ْ‫سبيله‬
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan
bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih
mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui
orang-orang yang mendapat petunjuk”.[al-Nahl:125]

B. KEUTAMAAN BERDAKWAH MENGAJAK KEPADA KEBENARAN

Dakwah di jalan Allâh Azza wa Jalla merupakan amal yang sangat mulia, ketaatan yang
besar dan ibadah yang tinggi kedudukannya di sisi Allâh Subhanahu wa Ta’ala.
 Allâh Azza wa Jalla berfirman:
ْ‫وف َويَأ ُم ُرونَْ ال َخي ِْر إِلَى يَدعُونَْ أُمةْ ِمنكُمْ َولتَكُن‬ ِْ ‫ال ُمف ِل ُحونَْ ُه ُْم َوأُو َٰلَئِكَْ ْۙ ال ُمنك َِْر ع‬
ِْ ‫َن َويَنهَونَْ ِبال َمع ُر‬
“Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan,
menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah
orang-orang yang beruntung”. [Ali ‘Imrân/3:104]

 Allâh Azza wa Jalla berfirman:


َ ‫ّللاِ إِلَى َدعَا ِممنْ قَو ًْل أَح‬
ْ‫سنُْ َو َمن‬ ْ ‫ال ُمس ِل ِمينَْ ِمنَْ إِننِي َو َقا َْل صَا ِل ًحا َوع َِم َْل‬
Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allâh, dan
mengerjakan kebajikan dan berkata, ‘Sungguh aku termasuk orang-orang Muslim (yang
berserah diri).’ [Fushshilat/41:33]

5
 Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada ‘Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu
anhu :
،ِ‫ِي َألَنْ فَ َوهللا‬ ْ َْ‫َلً بِك‬
َْ ‫هللاُ يَهد‬ ِ ‫النعَ ِْم ُحم ِْر ِمنْ لَكَْ َخيرْ َو‬
ْ ‫احدًا َر ُج‬
Demi Allâh, bila Allâh memberi petunjuk (hidayah) lewat dirimu kepada satu orang saja, lebih
baik (berharga) bagimu daripada unta-unta yang merah. (HR.Bukhari dan Muslim)

 Allâh Azza wa Jalla berfirman:


ْ‫﴾ َوالعَص ِر‬١﴿ ْ‫سانَْ إِن‬ ِ ‫﴾ ُخسرْ لَ ِفي‬٢﴿ ْ‫ت َوع َِملُوا آ َمنُوا الذِينَْ إِل‬
َ ‫اْلن‬ ِْ ‫ق َوتَ َواصَوا الصا ِلحَا‬
ِّْ ‫بِالصب ِْر َوت َ َواصَوا بِال َح‬
“Demi masa! Sungguh, semua manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang
beriman dan mengerjakan amal shalih (kebajikan) serta saling menasihati untuk kebenaran
dan saling menasihati untuk menetapi kesabaran”. [Al-‘Ashr/103:1-3]

 Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:


َ ْ‫فَا ِع ِل ِْه أَج ِْر ِمث ُْل َفلَ ْهُ َخير‬
ْ‫علَى دَلْ َمن‬
“Barangsiapa menunjukkan (manusia) kepada kebaikan, maka ia memperoleh pahala seperti
pahala orang yang melakukannya”. (HR.Muslim)

Setiap orang yang memberi nasehat berkaitan dengan agama atau dunia yang bisa
mengantarkannya kepada ajaran agama, maka orang itu adalah penyeru kepada petunjuk. Dan
setiap orang yang membantu orang lain dalam amal kebaikan atau proyek umum yang
bermanfaat, maka dia masuk dalam kategori hadits ini, seperti berdakwah, sedekah,
membangun masjid, sekolah, pondok pesantren dan lainnya.

C. ANCAMAN TIDAK BERDAKWAH

Dakwah adalah perkara besar yang agung dan utama, tak sebanding dengan segala
perkara lain yang ada di dunia. Alloh subhanahu wa ta’ala mengutus ribuan nabi dan rosul
hanya untuk perkara ini saja. Berdakwah di tengah-tengah umatnya, membacakan ayat-ayat-
Nya, membangkitkan jiwa-jiwa, memberi petunjuk kepada manusia, mengeluarkan manusia
dari kegelapan menuju cahaya, dan menjelaskan kebenaran kepada mereka. “ Dialah yang
mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rosul diantara mereka, yang membacakan
ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan kepada mereka al-kitab
dan al-hikmah. Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang
nyata.” (QS. al-Jumu’ah [62] : 2)

6
Masih banyak ayat-ayat lain yang menunjukkan kewajiban dakwah atas kaum Mukmin, baik
dakwah yang dilakukan oleh individu, kelompok, maupun negara. Di dalam Sunnah juga
dituturkan tentang kewajiban melakukan dakwah. Di dalam sebuah hadits diceritakan,
bahwasanya :

 Rasulullah SAW bersabda :

‫ّللا َعبدْ َعنْ َعم ٍرو أَبي بنْ َعمرو َعنْ هم َح َْم ٍْد بنهْ ال َعزيزْ َعب ْد ه َحدَثَنَا قهتَي َب ْةه َحدَثَنَا‬ َْ ْ‫صاري‬ َ ‫عنْ اْلَن‬ َ َ‫النَبيْ َعنْ ال َي َمانْ بنْ هحذَيفَ ْة‬
‫ص َلى‬ َْ ْ‫سلَ َْم َعلَيه‬
َ ‫ّللاه‬ َ ‫ل َو‬ َْ ‫ن ب َيدهْ نَفسي َوالَذي قَا‬ َْ ‫َن أَوْ ال همنكَرْ َعنْ َولَت َن َه هو‬
َْ ‫ن بال َمع هروفْ لَت َأ هم هر‬ َْ ْ‫ث أَن‬
َْ ‫ّللاه لَْيهوشك‬ َْ ‫من ْه ه عقَابا َعلَي هكمْ َيب َع‬
ْ‫ل ت َدعهونَ ْهه ث ه َم‬ َْ ‫سى أَبهو قَا‬
ْ َ َ‫ل َل هكمْ يهستَ َجابهْ ف‬ َ ‫ل أَخبَ َرنَا هحج ٍْر بنهْ َعليْ َحدَثَنَا َح‬
َ ‫سنْ َحديثْ َهذَا عي‬ ْ‫أَبي بنْ َعمرو َعنْ َجعفَ ٍْر بنهْ إس َمعي ه‬
‫نَح َو ْهه اْلسنَادْ ب َهذَا َعم ٍرو‬

“Demi Dzat Yang jiwaku ada di dalam genggaman tanganNya, sungguh kalian melakukan
amar makruf nahi ‘anil mungkar, atau Allah pasti akan menimpakan siksa; kemudian kalian
berdoa memohon kepada Allah, dan doa itu tidak dikabulkan untuk kalian.” [HR. Turmudziy,
Abu ‘Isa berkata, hadits ini hasan]

Hadits-hadits di atas menunjukkan dengan sangat jelas, bahwa dakwah merupakan


kewajiban seorang Muslim dan Muslimat. Kewajiban dakwah tak ubahnya dengan kewajiban-
kewajiban yang lain. Jika seseorang meninggalkan dakwah, ia akan mendapatkan dosa, seperti
halnya jika ia meninggalkan sholat, zakat, puasa dan ibadah-ibadah lainnya. Bahkan, jika
seseorang meninggalkan aktivitas dakwah, dan berdiam diri terhadap kemungkaran, niscaya
Allah swt tidak akan mengabulkan doa-doanya. Lebih dari itu, Allah juga akan menimpakan
adzab secara merata, tidak hanya bagi orang yang melakukan kemaksiyatan belaka, akan tetapi
semua orang yang ada di dalam komunitas tersebut, jika dakwah telah ditinggalkan.

 Dalam hal ini, Rasulullah saw pernah bersabda:

َْ ‫ل َع َْز‬
ْ‫ّللاَ إ َن‬ ْ َ ْ‫صةْ بعَ َملْ العَا َم ْةَ يهعَذبه‬
َْ ‫ل َو َج‬ َ ‫َر يَ َروا َحتَى الخَا‬
َْ ‫ظه َرانَيهمْ بَينَْ ال همنك‬ َ ْ‫ل يهنك هرو ْهه أَن‬
َ ْ‫علَى قَاد هرونَْ َوههم‬ ْ َ َ‫فَإذَا يهنك هرو ْهه ف‬
‫ب ذَلكَْ فَعَلهوا‬
َْ َ‫ّللاه َعذ‬
َْ َ‫ص ْة‬
َ ‫َوالعَا َم ْةَ الخَا‬
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengadzab orang-orang secara keseluruhan akibat perbuatan
mungkar yang dilakukan oleh seseorang, kecuali mereka melihat kemungkaran itu di depannya,
dan mereka sanggup menolaknya, akan tetapi mereka tidak menolaknya. Apabila mereka
melakukannya, niscaya Allah akan mengadzab orang yang melakukan kemungkaran tadi dan
semua orang secara menyeluruh.”[HR. Imam Ahmad]

7
Riwayat-riwayat di atas merupakan dalil yang sharih mengenai kewajiban dakwah atas
setiap Mukmin dan Muslim. Bahkan, Allah swt mengancam siapa saja yang meninggalkan
dakwah Islam, atau berdiam diri terhadap kemaksiyatan dengan “tidak terkabulnya doa”.
Bahkan, jika di dalam suatu masyarakat, tidak lagi ada orang yang mencegah kemungkaran,
niscaya Allah akan mengadzab semua orang yang ada di masyarakat tersebut, baik ia ikut
berbuat maksiat maupun tidak.

Kenyataan ini menunjukkan dengan sangat jelas, bahwa hukum dakwah adalah wajib,
bukan sunnah. Sebab, tuntutan untuk mengerjakan yang terkandung di dalam nash-nash yang
berbicara tentang dakwah datang dalam bentuk pasti. Indikasi yang menunjukkan bahwa
tuntutan dakwah bersifat pasti adalah, adanya siksa bagi siapa saja yang meninggalkan dakwah.
Ini menunjukkan, bahwa hukum dakwah adalah wajib.

D. URGENSI DAKWAH

Pada dasarnya, urgensitas dakwah bagi kehidupan manusia telah digambarkan oleh Rasulullah
saw di dalam sebuah haditsnya,”

ْ‫الراقع هللا هحد هودْ َعلى القَائم َمثَ هل‬


َ ‫سفينَ ٍْة َعلى اشت َ َهموا قَوم كَمثلْ فيها َو‬ َ ‫ض ههم أَعلهَا بَعض ههم فَأ‬
َ ْ‫صابه‬ ‫في الَذينَْ فَكانَْ أَسفَل َها َوبَع ه‬
‫ َمنْ َعلى مروا الماَءْ من استَقهوا اذَا أَسفَل َها‬،‫ َمنْ نهؤذْ َولَم خَرقا نَصيبنَا في خ ََرقنَا أَنا لَوْ فَقَالهوا فَوق ههم‬،‫َو َما ت ََر هكوههم فَإنْ فَوقنا‬
‫ َهلَ هكوا أَ َراد هوا‬،‫َجميعا َونَجوا نَجوا أَيديهمْ َعلى أ َ َخذهوا َوإنْ َجميعا‬

“Perumpamaan orang-orang yang mencegah berbuat maksiat dan yang melanggarnya adalah
seperti kaum yang menumpang kapal. Sebagian dari mereka berada di bagian atas dan yang
lain berada di bagian bawah. Jika orang-orang yang berada di bawah membutuhkan air, mereka
harus melewati orang-orang yang berada di atasnya. Lalu mereka berkata: ‘Andai saja kami
lubangi (kapal) pada bagian kami, tentu kami tidak akan menyakiti orang-orang yang berada
di atas kami’. Tetapi jika yang demikian itu dibiarkan oleh orang-orang yang berada di atas
(padahal mereka tidak menghendaki), akan binasalah seluruhnya. Dan jika dikehendaki dari
tangan mereka keselamatan, maka akan selamatlah semuanya“. (HR. Bukhari)

8
BAB III

PENUTUP

Dakwah adalah kewajiban bagi setiap muslim sesuai dengan kemampuan dan
kesanggupan setiap individu bersumberkan dari al-qur’an, hadist, dan ijma’ para ulama.
Banyak keutamaan dari aktivitas berdakwah. Namun selain itu, ada pula ancaman bagi orang
yang meninggalkan kewajibannya dalam berdakwah.

9
DAFTAR PUSTAKA

 https://www.google.com/amp/s/agendakwah.wordpress.com/2010/09/27/dakwah-adalah-
sebuah-kewajiban-ancaman-
meninggalkannya/amp/#ampshare=https://agendakwah.wordpress.com/2010/09/27/dakw
ah-adalah-sebuah-kewajiban-ancaman-meninggalkannya/
 https://almanhaj.or.id/6354-wajib-berdakwah-mengajak-manusia-kepada-kebaikan-
danharam-berdakwah-mengajak-kepada-kesesatan.html

10

Anda mungkin juga menyukai