Anda di halaman 1dari 7

SEJARAH MUNCULNYA ILMU DAKWAH DAN HUBUNGANNYA

DENGAN ILMU BIMBINGAN DAN KONSELING DAKWAH

Disusun Oleh :
SUSAN FEBIYANTI
NIM: 2220502058

Dosen Pengampu :
Sholehatul Akmalia, S. Ag., M. Pd. I

PROGRAM STUDI BIMBINGAN PENYULUHAN ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
2022
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dakwah Islam adalah sesuatu kegiatan ajakan baik dalam bentuk lisan, tulisan,
tingkah laku dan sebagainya yang dilakukan secara sadar dan berencana dalam usaha
mempengaruhi orang lain baik secara individual maupun secara kelompok agar supaya
timbul dalam dirinya suatu pengertian, kesadaran, sikap penghayatan, serta pengamalan
terhadap ajakan agama sebagai message yang disampaikan kepadanya dengan adanya
unsur-unsur paksaan. Salah satu unsur dakwah adalah materi dakwah (maddah), maddah
dakwah adalah masalah isi pesan/ materi yang disampaikan da’i pada mad’u, yang
menjadi maddah dakwah adalah tentang ajaran Islam yang meliputi akidah, ibadah,
mu’amalah, syari’ah, akhlak, tetapi yang menjadi pokok masalah disini yaitu tentang
ibadah dan akhlak. Manusia sebagai subjek dan objek dakwah adalah mahluk fisik dan
psikis, dalam menunjang optimalisasi keberhasilan dakwah, maka dakwah harus dapat
menerima keilmuan yang lain diluar untuk mengkaji fisik maupun psikis manusia, salah
satunya adalah bimbingan dan konseling. Keilmuan ini disesuaikan dengan ajaran Islam
yang diharapkan mampu mengoptimalisasikan tujuan dakwah Subjek dalam bimbingan
dan konseling Islami, dalam hal ini konselor sudah seharusnya ikut andil dalam
menyelesaikan masalah, karena ada dasarnya bimbingan konseling Islam secara garis
besar tujuan akhirnya adalah membantu individu atau kelompok menyelesaikan masalah,
sejalan ini dengan ini bahwa bimbingan dan konseling Islam adalah proses pemberian
bantuan dan petunjuk Allah sehingga dapat mencapai kebahagiaan hidup dan akhirat.

1
PEMBAHASAN
1. Munculnya ilmu dakwah
Ada yang berpendapat bahwa awal dari timbulnya sejarah dakwah ini dimulai
sejak Rasulullah berpidato di Arafah ketika haji wada. Dimana selesai beliau berpidato
mengatakan kepada hadirin:

‫فليبلغ الشاهدالغاءب‬

"Maka hendaklah diantara kamu menyampaikan kepada yang tidak hadir."

Hadist inilah yang menjadi dasar bagi mereka yang mengatakan bahwa sejarah
dakwah itu dimulai sejak Rasulullah berpidato di Arafah. sebab dalam hadist ini ada
kalimat "falyuballigh"artinya, maka hendaklah kamu sampaikan. Dan ada juga yang
berpendapat bukan sejak zaman Rasulullah berpidato di Arafah, akan tetapi sejak
turunnya Wahyu kedua. Yaitu surat Al muddatsir yang berbunyi:

‫يا ايهاالمدثرقم فانذر‬

"Wahai orang yang berselimut. Bangunlah lalu beri peringatan (kaummu)"

Dalam ayat ini ada kalimat "Qum fa-anzir"artinya bangunlah beri peringatan
kaummu. Di atas ini pulalah sebahagian ulama mengatakan bahwa permulaan dakwah ini
dimulai sejak turunnya Wahyu kedua ini. Namun demikian, ada juga yang berpendapat
sejak manusia pertama dijadikan. Yaitu sejak Adam dan Hawa di goda oleh iblis di surga
untuk memakan buah khuldi. Drama sebabak ini dilukiskan dalam Al Qur'an surat toha
ayat 120 yang berbunyi:

‫قوس وس إليه الشيطان قال يا آدم هل ادلك على شجرة الخلد و ملك ال يبلى‬

"Kemudian syetan memperdayakannya, katanya: wahai Adam, maukah kamu aku


tunjukkan kepadamu sebatang pohon khuldi, yang barang siapa yang memakan buahnya
niscaya akan kekal dalam surga dan kerajaan nya tidak akan habis."

Dikarenakan didalam ayat ini ada kalimat "Hal adul luka" artinya, maukah kamu
aku tunjukkan. Sebagian ulama menetapkan awal dari sejarah dakwah dimulai sejak di
surga,sejak iblis menggoda Adam dan Hawa. Disamping itu ada pendapat lain yang
mengatakan bahwa sejarah dakwah ini dimulai sejak Rasulullah pertama kali menerima
Wahyu. Yaitu sejak turunnya ayat IQRA atau surat Al'alaq. Sebab begitu Rasulullah
menerima Wahyu ini langsung diceritakan kepada isterinya, kemudian beliau sampaikan

2
pula kepada waraqah bin naufel. Pendapat-pendapat tersebut sama kuat. Sebab sama-
sama punya dasar atau dalil. Tapi bagaimanapun juga pasti ada diantara sekian banyak
pendapat yang sedikit agak kuat dan pendapat-pendapat lain. Katakanlah dalam bahasa
fiqih disebut dengan istilah rajih. Nampaknya sebagian ulama besar (jumhur) cenderung
berpendapat bahwa ayat pertama turun yang diterima oleh Rasulullah melalui Jibril itu
merupakan permulaan dari sejarah dimulai nya dakwah. Sebab begitu Wahyu pertama itu
diterima oleh Rasulullah, langsung beliau sampaikan kepada isterinya,yang kemudian
diceritakan lagi kepada waraqah bin naufel. Walaupun secara formal belum bisa
dikatakan dakwah, tapi secara informal itu sudah bisa dikategorikan kepada dakwah.
Sebab Rasulullah sudah menyampaikan atau memberi tahukannya kepada orang lain
yang walaupun dalam lingkungan terbatas. Maka kalau kita bandingkan dengan hadits
nabi yang menjadi dalil tentang permulaan dakwah itu sejak pidato Rasulullah di Arafah,
kemudian surat Al muddatsir yang merupakan Wahyu kedua, sudah jelas ayat IQRA
inilah yang lebih tua usianya. Maksudnya lebih dahulu dari kedua dalil tersebut. Kalau
kita lihat dari segi historis, sudah jelas drama sebabak antara iblis dengan Adam dan
Hawa inilah yang lebih tua umurnya. Cuma sayangnya yang di dakwahkanya larangan
Allah dan si pelakunya, iblis. Jadi tidak bisa dikategorikan dengan dakwah. Sebab kalau
kita kembali kepada definisi,sudah jelas yang namanya dakwah itu mengajak kepada
kebenaran ilahi.

2. Hubungannya dengan ilmu bimbingan dan konseling dakwah


Pada awalnya bimbingan konseling Islam lebih banyak digunakan dalam lapangan
pendidikan, yakni ilmu yang digunakan untuk membantu siswa menyelesaikan masalah
pendidikan yang dialami kesulitan belajar, konsentrasi belajar rendah, prestasi belajar
nya menurun, serta lambat dalam mengerjakan tugas tugas sekolah.
Dalam dunia dakwah, bimbingan konseling Islam merupakan ilmu bantu dakwah.
Ia bisa berdiri sendiri di deretan ilmu dakwah, yakni ilmu yang membicarakan tentang
bagaimana berdakwah dikalangan mad'u yang bermasalah. Jika dakwah memiliki
beberapa komponen,yaitu: da'i, mad'u, materi, metode maupun media, maka dalam
praktek bimbingan konseling Islam hanya terdiri dari komponen yaitu konselor, sebagai
orang yang melakukan bimbingan dan klien sebagai orang yang memerlukan bantuan
(orang yang bermasalah).
Pada sisi lain tahap pertumbuhan dari dakwah mengalami beberapa tahapan
yaitu tahap ini disebut sebagai tahap pertumbuhan pemikiran, sebab dakwah belum
dijelaskan secara sistematis dan komprehensif sebagai sebuah bangunan ilmu. Pada
tahap ini dakwah hanya dipandang sebagai aktivitas yang harus dilakukan umat Islam.
Tahap ini dakwah Islam dikaji dalam perspektif tauhid, sosial, dan sejarah.

3
Kegiatan dakwah adalah kegiatan yang membimbing umat manusia untuk
melaksanakan kebaikan dan menjauhi kemungkaran, tentu ilmu bimbingan konseling
mempunyai andil yang besar bagi ilmu dakwah. Metode metode yang dapat dipakai
dalam dakwah dapat digunakan dalam praktek bimbingan konseling.
Ketika masyarakat mengalami goncangan batin maka persoalan nya dapat
diselesaikan melalui metode bimbingan konseling dan pendekatan keagamaan salah
satu metode dakwah.
Dalam konteks ini, bimbingan konseling Islam diperlukan untuk berdakwah
kepada orang orang (mad'u) yang sedang mengalami problem kejiwaan, yakni
membantu mereka agar dapat kembali menemukan dirinya dan dengan potensi getaran
imannya dapat mengatasi kesulitan yang dihadapi1.
Profesi memberikan layanan bimbingan konseling Islam sudah banyak dilakukan
oleh da'i , mubabbligh maupun kyai, tetapi mereka tidak berangkat dari konsep
bimbingan sebagai disiplin ilmu, maka teknik dan prosedur bimbingan konseling yang
mereka laksanakan secara improalamvisasi.
Apa yang diberikan oleh para kyai dalam memberikan layanan bimbingan dan
konseling boleh jadi sebanding dengan apa yang dilakukan oleh para konselor
profesional, tetapi karena tidak di dokumentasikan dalam bentuk tertulis, maka
pengalaman mereka secara langsung tidak memberikan kontribusi bagi pengembangan
keilmuan bimbingan konseling.

1
Achmad Mubarok, a-Irsyad an Nafsy; Konseling Agama Teori dan Kasus
(Jakarta: Bina Rena Pariwara, 2002), hlm. 19

4
KESIMPULAN

Berdasarkan uraian kesimpulan menurut pendapat yang terkuat tentang sejarah


permulaan dakwah ini ialah dimulai sejak Rasulullah pertama sekali menerima Wahyu. Yaitu
sejak turunnya ayat IQRA.

Dan hubungan sejarah dakwah dengan ilmu bimbingan konseling dakwah Bahwa antara
bimbingan konseling Islam dan dakwah memiliki hubungan yang sangat erat. Dengan
bantuan ilmu bimbingan konseling Islam, maka para tokoh agama : kyai, da'i, dan
mubabbligh dimungkinkan untuk bekerja secara profesional dan tidak menutup kemungkinan
, praktek bimbingan yang mereka lakukan akan memberikan kontribusi bagi pengembangan
keilmuan maupun teori teori baik dalam bidang dakwah maupun dalam bimbingan konseling
Islam.

5
DAFTAR PUSTAKA
Ilmu dakwah, hal 21, Drs.H.Basrah lubis

Al-Fayumi, Ahmad, Al-Mishbah Al-Munir, Beirut: Dâr Al-Fikr. t.t.

Amin, M. Masyhur, Dakwah dan Pesan Moral, Yogyakarta: AlAmin Press, 1997.

Laksmi, K.S (Ed.), Ensyclopaedia of Guidance and Counselling, New Delhi: Nauranag Rai.
2003.
Arifin, M. Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Agama,
Jakarta: Golden Terayon. 1982.
Faris, Abi Al-Husain Ahmad Ibnu, Mu’jam Maqâyis Al-Lughoh,
Beirut: Dâr Al-Fikr. 1979.

Anda mungkin juga menyukai