1. Allah ﷻberfirman:
“Berdoalah kepada-Ku, Aku akan kabulkan doa kalian. Sungguh orang-orang yang
menyombongkan diri karena enggan beribadah kepada-Ku, akan dimasukkan ke
dalam Neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.” [QS. Ghafir: 60]
“Apabila kamu meminta, maka mintalah kepada Allah, dan apabila kamu meminta
pertolongan, maka mintalah pertolongan kepada Allah.” (HR. Tirmidzi, ia berkata:
“Hadis hasan shahih,” dan dishahihkan oleh Syaikh al-Albani)
“Tidaklah seorang muslim memanjatkan do’a pada Allah selama tidak mengandung
dosa dan memutuskan silaturahmi (antar kerabat, pen) melainkan Allah akan beri
padanya tiga hal: [1] Allah akan segera mengabulkan do’anya, [2] Allah akan
menyimpannya baginya di akhirat kelak, dan [3] Allah akan menghindarkan darinya
kejelekan yang semisal.” Para sahabat lantas mengatakan, “Kalau begitu kami akan
memperbanyak berdo’a.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas berkata, “Allah
nanti yang memperbanyak mengabulkan do’a-do’a kalian.” (HR. Ahmad 3/18. Syaikh
Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanadnya jayyid).
ُِّعاء ِ ش ْي ٌء َأ ْك َر ُم َع َلى
َ هللا َت َعا َلى مِنَ الد َ َل ْي
َ س
ِ
“Tidak ada sesuatu yang paling mulia bagi Allah Ta’ala daripada doa.” (HR. Ahmad,
Bukhari dalam Adabul Mufrad, Tirmidzi dan Hakim, dan dihasankan oleh Syaikh
al-Albani dalam Shahihul Jami’ no. 5392)
“Sesungguhnya barangsiapa yang tidak meminta kepada Allah, maka Allah akan
murka kepadanya.” (HR. Tirmidzi dan dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam
Shahihul Jami’ no. 2418)
َأنْ َي ُردَّ ُه َما صِ ْف ًرا،ِ َي ْس َت ْح ِيي مِنْ َع ْب ِد ِه ِإ َذا َر َف َع َيدَ ْي ِه ِإ َل ْيه،ار َك َو َت َعا َلى َح ِي ٌّي َك ِري ٌم
َ ِإنَّ َر َّب ُك ْم َت َب
“Sesungguhnya Tuhanmu Tabaaraka wa Ta’ala Pemalu dan Maha Mulia, Dia malu jika
hamba-Nya mengangkat kedua tangannya kepada-Nya, namun dikembalikan dalam
keadaan hampa.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi, dan dishahikan oleh Syaikh al-Albani.
Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata, “Sanadnya jayyid.”)
َفِإ َّن ُه الَ ُم ْك ِر َه َله، لِ َي ْع ِز ِم ال َم ْسَأ َل َة، َار َح ْمنِي ِإنْ شِ ْئ ت ْ ال َّل ُه َّم:الَ َيقُو َلنَّ َأ َح ُد ُك ْم
ْ ال َّل ُه َّم، َاغف ِْر لِي ِإنْ شِ ْئ ت
“Janganlah sekali-kali salah seorang di antara kamu berkata, “Ya Allah, ampunilah
aku jika Engkau menghendaki. Ya Allah, sayangilah aku jika Engkau menghendaki.
Hendaklah ia serius meminta, karena tidak ada yang memaksa-Nya.” (HR. Bukhari dan
Muslim)
“Berdoalah kepada Allah dalam keadaan kalian yakin akan dikabulkan. Ketahuilah,
bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari (orang) yang hatinya lalai lagi lengah.” (HR.
Tirmidzi dan Hakim, dan dihasankan oleh Syaikh al-Albani dalam Shahihul Jami’ no.
245)
“Akan dikabulkan doa salah seorang di antara kamu selama ia tidak terburu-buru,
yaitu ia mengatakan, “Aku berdoa, tetapi belum dikabulkan.” (HR. Bukhari dan
Muslim)
ُ « َقدْ دَ َع ْوت:ُ َيقُول:َهللا َما ااِل ْست ِْع َجالُ؟ َقالِ َ سول َ ِ َما َل ْم َيدْ ُع بِِإ ْث ٍم َأ ْو َقط،ِاب لِ ْل َع ْبد
ُ َيا َر:َ َما َل ْم َي ْس َت ْع ِجلْ» قِيل،يع ِة َرح ٍِم ُ اَل َي َزال ُ ُي ْس َت َج
ُ َف َل ْم َأ َر َي ْس َت ِج، َُو َقدْ دَ َع ْوت
َ َف َي ْس َت ْحسِ ُر عِ ْندَ َذلِ َك َو َيدَ ُع الد،يب لِي
ُّعاء
“Akan senantiasa dikabulkan doa seorang hamba selama ia tidak berdoa yang isinya
dosa dan memutuskan tali silaturrahim, dan selama ia tidak terburu-buru.” Ada yang
bertanya, “Wahai Rasulullah, apa itu terburu-buru?” Beliau menjawab, “Ia
mengatakan, ‘saya sudah berdoa, tetapi belum juga dikabulkan, akhirnya ia malas dan
meninggalkan doa.” (HR. Muslim)
Tidak mendoakan keburukan kepada keluarga, harta, anak dan diri sendiri. Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Janganlah kalian mendoakan keburukan kepada diri kalian, juga jangan kepada anak
kalian dan harta kalian, agar kalian tidak bertepatan dengan suatu waktu yang jika
diminta, maka Dia akan mengabulkannya.” (HR. Muslim)