Allah Subhanahu wa Ta’ala pun mengancam orang-orang yang sombong dari berdoa kepada Allah dengan
neraka yang sangat pedih adzabnya. Allah berfirman:
٦﴿ َال َربُّ ُك ُم ا ْد ُعونِي َأ ْست َِجبْ لَ ُك ْم ۚ ِإ َّن الَّ ِذينَ يَ ْستَ ْكبِرُونَ ع َْن ِعبَا َدتِي َسيَ ْد ُخلُونَ َجهَنَّ َم دَا ِخ ِرين
َ ََوق
“Dan berkata Rabbmu: ‘Berdoalah kepadaKu, niscaya Aku ijabah kamu. Sesungguhnya orang-orang yang
sombong dari berdoa kepadaKu pasti akan masuk kedalam neraka jahannam dalam keadaan hina dina.’”
(QS. Ghafir[40]: 60)
Allah benci kepada hamba yang jarang berdoa kepadaNya. Imam Tirmidzi meriwayatkan bahwasanya
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
ك َوالَ ُأبَالِي
َ ك َعلَى َما َكانَ فِي ُ ْيَا ا ْبنَ آ َد َم ِإنَّكَ َما َدعَوْ تَنِي َو َر َجوْ تَنِي َغفَر
َ َت ل
“Wahai anak Adam, sesungguhnya engkau selama terus-menerus berdoa kepadaKu dan berharap
kepadaKu, Aku pasti ampuni dosamu, Aku tidak peduli sebanyak apapun dosa-dosa yang kamu miliki.” (HR.
Tirmidzi)
Doa adalah merupakan simbol kefakiran hamba kepada Allah. Seorang hamba yang banyak berdoa,
menunjukkan bahwa dirinya mengakui akan kefakiran di hadapan Allah dan mengakui bahwasanya
Rabbnya Maha Kaya. Karena sesungguhnya kekayaan Allah tidak akan bisa dihitung oleh apapun juga.
Allah Ta’ala berfirman:
ََو َع َس ٰى َأن تَ ْك َرهُوا َش ْيًئا َوهُ َو َخ ْي ٌر لَّ ُك ْم ۖ َو َع َس ٰى َأن تُ ِحبُّوا َش ْيًئا َوهُ َو َش ٌّر لَّ ُك ْم ۗ َواللَّـهُ يَ ْعلَ ُم َوَأنتُ ْم اَل تَ ْعلَ ُمون
“Boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu padahal itu baik untukmu dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu
ternyata itu tidak baik untukmu. Allah yang tahu, kamu tidak tahu.” (QS. Al-Baqarah[2]: 216)
Ketika Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengirimkan 7 orang para ahli Quran yang hafal Al-Qur’an
untuk mengajarkan pada suatu kaum, ternyata kaum itu malah membunuh orang-orang tersebut.
Maka Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam selama sebulan lamanya mendoakan kecelakaan kepada
mereka, tapi kemudian Allah tidak mengabulkan doa Rasulullah, Allah malah menegur RasulNya dan
memberikan hidayah kepada kaum tersebut.
Tida ada syarat dari Allah agar doa kita semua terus dikabulkan oleh Allah SWT. Yang penting kita sudah
mendapatkan pahala dari doa-doa kita, yang penting kita sudah mendapatkan cinta Allah dari doa kita.
Namun ketika keinginan kita yang terbesar adalah dunia, pastilah doa kita pun semakin lemah dan lemah
di saat kita melihat Allah tidak mengabulkan doa-doa kita. Padahal kata Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam:
Semoga doa-doa yang telah kita panjatkan, semua diijabah oleh Allah SWT
أشهد أن ال إله إال هللا، نبينا محمد و آله وصحبه ومن وااله،الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا
ُأن مح ّمداً عبده ورسوله
َّ وأشهد،وحده ال شريك له
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
َ َربَّنَا آتِنَا فِي ال ُّد ْنيَا َح َسنَةً َوفِي اآْل ِخ َر ِة َح َسنَةً َوقِنَا َع َذ
ِ َّاب الن
ار
Demikian pula doa-doa Rasul, selalu mengumpulkan antara kebaikan dunia dan akhirat.
Rasulullah setelah selesai shalat subuh selalu mengucapkan:
ًاللَّهُ َّم ِإنِّي َأ ْسَألُكَ ِع ْل ًما نَافِعًا َو ِر ْزقًا طَيِّبًا َو َع َمالً ُمتَقَبَّال
“Ya Allah, aku minta kepada Engkau ilmu yang bermanfaat, Aku minta kepada Engkau rezeki yang halal dan
aku minta kepada Engkau Ya Allah amalan yang diterima.” (HR. Ibnu Majah)
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam setiap kali menutup majelis beliau berucap:
َ ُس ْب َحانَكَ اللَّهُ َّم َوبِ َح ْم ِدكَ َأ ْشهَ ُد َأ ْن الَ ِإلَهَ ِإالَّ َأ ْنتَ َأ ْستَ ْغفِرُكَ َوَأتُوبُ ِإلَ ْي
ك
Semoga Allah SWT selelu memberikan nikmat Iman, nikmat Islam dan nikmat-nikmat yang lainnya kepada
kita semua sehingga kita bisa menjadi hamba Allah yang taat dan patuh terhadap setiap aturan-aturan
Allah yang telah ditetapkan.
Amin.
َربَّنَا آتِنَا فِي ال ُّد ْنيَا َح َسنَةً َوفِي اآْل ِخ َر ِة َح َسنَةً َوقِنَا َع َذ َ
اب النَّ ِ
ار
:عباد هللا
فَ ْاذ ُكرُوا هللا ال َع ِظ ْي َم يَ ْذ ُكرْ ُكمَ ،وا ْش ُكرُوهُ َعلَى نِ َع ِم ِه يَ ِز ْد ُكم ،ول ِذك ُر هللا َ
أكب