1. Musafir/Sedang bersafar.
Orang yang bersafar doanya dikabulkan oleh Allah ta’ala. Nabi Muhammad ﷺ
bersabda,
، َو َد ْع َوةُ ْال ُم َسافِ ِر، وم ْ َد ْع َوةُ ْال َم: ك ِفي ِه َّن
ِ ُظل ٌ َت ُم ْستَ َجاب
َّ ات اَل َش ٍ ث َد َع َوا ُ ثَاَل
َو َد ْع َوةُ ْال َوالِ ِ=د َعلَى َولَ ِده
“Ada tiga doa yang mustajab tanpa diragukan lagi: doa orang yang terzalimi,
doa orang yang sedang safar, doa orang tua kepada anaknya.”[3]
Doa orang yang bersafar dikabulkan Allah ta’ala, karena orang yg bersafar
diperhatikan oleh Allah ta’ala, turun rahmat padanya, karena dia sedang
melakukan perjalanan, dia sedang menghadapi kesulitan
Kata nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, As safaru qit’atum minal adzab’ safar
adalah bagian dari siksaan, kesulitan. Oleh karenanya orang yang
menghadapi kesulitan seperti ini, diberi kemudahan oleh Allah ta’ala, dia
dibolehkanuntuk menjama’ dan mengqoshor sholatnya, demikian juga dia
boleh untuk berbuka/tidak berpuasa, dia boleh untuk tidak sholat jumat
berjamaah, bahkan diantara rahmat padanya Allah kabulkan doanya ketika
dia berdoa.
Terlebih lagi dalam hadits ini, orang ini yuthilu safar, lama dalam safaranya.
Ini sebab yang pertama yang seharusnya menjadi sebab Allah kabulkan
doanya
Mengapa demikian? Hal ini karena orang yang sedang sujud ia sedang
berada dalam kondisi jauh dari kesombongan.
Begitu juga Allah ﷻmembanggakan para jamaah haji kepada para malaikat,
kenapa? Karena mereka jauh dari kesombongan. Allah ﷻberkata kepada
malaikat,
ا ْنظُر ُْوا ِإلَى ِعبَا ِدي هَُؤاَل ِء َجاُؤ ْونِي ُش ْعثًا ُغ ْبرًا
“Lihatlah hamba-hamba-Ku mereka datang kepada-Ku dalam kondisi lusuh
dan berdebu.”[5]
Oleh karena itu, seseorang jika ingin doanya dikabulkan oleh Allah ﷻ
hendaknya ia merendahkan dirinya di hadapan Allah ﷻ. Hal ini pun dilakukan
para nabi, seperti halnya Nabi Zakaria ‘alaihissalam dalam doanya,
“Dia (Zakaria) berkata, “Ya Tuhanku, sungguh tulangku telah lemah dan
kepalaku telah dipenuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa
kepada-Mu, ya Tuhanku.” (QS. Maryam: 4)
ك َوتَ َعالَى َحيِ ٌّى َك ِري ٌم يَ ْستَحْ يِى ِم ْن َع ْب ِد ِه ِإ َذا َرفَ َع يَ َد ْي ِه ِإلَ ْي ِ=ه َأ ْن
َ ِإ َّن َربَّ ُك ْم تَبَا َر
ص ْفرًا
ِ يَ ُر َّدهُ َما
“Sesunguhnya Tuhan kalian tabaraka wa ta’ala Maha Pemalu lagi Maha Mulia.
Dia malu terhadap hamba-Nya, jika hamba tersebut menengadahkan tangan
kepada-Nya, lalu kedua tangan tersebut kembali dalam keadaan hampa.”[7]
Sebab lainnya yang dilakukan orang ini yang bisa menjadi sebab
dikabulkan doanya oleh Allah adalah dia bertawasul dengan nama Allah
ta’ala. Dia mengatakan yaa rabbi, yaa rabbi
Jika dicermati dari nas-nas yang ada maka akan didapati bahwa para nabi
dan orang-orang saleh ketika berdoa mereka bertawasul dengan nama Allah
ﷻ Rabb. Hal ini karena nama Rabb berkaitan dengan sifat rububiyah Allah
ﷻ, dan pengabulan doa berkaitan dengan sifat rububiyah. Oleh karenanya
bertawasul dengan nama Allah ﷻ Rabb memudahkan dikabulkannya doa.
5. Mengulang-ulang.
Ini menunjukkan orang tersebut sangat butuh kepada Allah ﷻ. Dan diantara
sunnah nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam adalah mengulang-ulang do.
Disebutkan Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu beliau berkata,
6. Diantara sebab yang lain yang dilakukan oleh orang ini adalah
merengek-rengek kepada Allah ta’ala, merendah dihadapan Allah
Khutbah kedua:
Disana ada adab-adab doa yang lain, yang hendaknya kita perhatikan ketika
kita bermunajat kepada Allah ta’ala