صحْ بِ ِه َوتَابِ ِع ْي ِه َّ َوال،ك ال َّديَّا ِنِ ِالح ْم ُد هللِ ْال َمل
َ
َوأَ ْشهَ ُد أَ ْن اَّل إِلهَ إِاَّل هللاُ َوحْ َدهُ اَل َش ِر ْيكَ لَهُ ْال ُمنَـ َّزهُ َع ِن ْال ِج ْس ِميَّ ِة َو ْال ِجهَ ِة َوال َّز َما ِن،انِ َعلَى َمرِّ ال َّز َم
، ِعبَا َد الرَّحْ مٰ ِن، أَ َّما بَ ْع ُد َ َوأَ ْشهَ ُد أَ َّن َسيِّ َدنَا ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُهُ الَّ ِذيْ َكانَ ُخلُقُهُ ْالقُرْ آن،ان ِ َو ْال َم َك
ۖ ٌك ِعبَا ِدي َعنِّي فَإِنِّي قَ ِريب َ َ َوإِ َذا َسأَل ـ: ْالقَائِ ِل فِي ِكتَابِ ِه ْالقُرْ آ ِن،ان
ِ َّص ْي ُك ْم َونَ ْف ِسي بِتَ ْق َوى هللاِ ال َمنِ ْفَإنِّي أُو
َاع إِ َذا َدعَا ِن ۖ فَ ْليَ ْستَ ِجيبُوا لِي َو ْلي ُْؤ ِمنُوا بِي لَ َعلَّهُ ْم يَرْ ُش ُدون ُ
ِ أ ِجيبُ َد ْع َوةَ ال َّد
Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah,
Alhamdulillah pada kesempatan Jumat yang mulia ini, kita masih senantiasa diberikan rahmat hidayah
serta inayah oleh Allah swt sehingga kita diberikan kemudahan untuk mengungkapkan rasa syukur
dengan melaksanakan rangkaian ibadah shalat Jumat di masjid ini dalam keadaan sehat walafiat.
Sebagai wujud rasa syukur kita kepada Allah swt, marilah kita senantiasa meningkatkan keimanan dan
ketakwaan kita kepada Allah swt dengan sebenar-benar keimanan dan sebaik-baik ketakwaan, minimal
dengan jalan imtitsalu awamirillah wajtinabu nawahihi yaitu menjalankan apa pun yang diperintahkan
oleh Allah swt dan berupaya dengan sungguh-sungguh untuk menjauhi apa pun yang dilarang-Nya,
sebab dengan jalan takwa inilah Allah menjanjikan kemuliaan bagi hamba-hamba-Nya sebagaimana
terfirman dalam Al-Qur’an.
Berdoa merupakan salah satu amaliyah yang setiap hari dilakukan, minimal selepas melaksanakan
shalat fardhu. Doa menjadi salah satu cara pendekatan diri makhluk kepada Allah swt. Doa menjadikan
hati orang yang berdoa lebih tenang. Selain itu, doa adalah bagian dari inti ibadah (rukhul ‘ibadah),
karena hati seorang yang berdoa kepada Allah swt seyogianya dipenuhi kesadaran bahwa tidak ada lagi
tempat berharap kecuali Allah swt. Ini adalah esensi tauhid dan inti dari keikhlasan. Setiap doa yang
kita panjatkan kepada Allah swt pasti akan dijawab atau dikabulkan-Nya, tetapi masalah waktunya
Allah yang menentukan. Sebagaimana Allah firmankan dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 186:
Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah, Untuk menjawab pertanyaan di atas, kiranya kita bisa
bermuhasabah melalui kisah yang disampaikan langsung oleh Rasulullah saw:
َت َما َرزَ ْق ٰن ُك ْم َوا ْش ُكرُوْ ا هّٰلِل ِ اِ ْن ُك ْنتُ ْم اِيَّاهُ تَ ْعبُ ُدوْ ن
ِ ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا ُكلُوْ ا ِم ْن طَي ِّٰب
“Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah dari rezeki yang baik yang Kami berikan kepada kamu
dan bersyukurlah kepada Allah, jika kamu hanya menyembah kepada-Nya” (QS. Al-Baqarah: 172).
Berkaitan dengan hal tersebut, ada juga salah satu riwayat bahwa Sa’ad bin Abi Waqash pernah
meminta kepada Rasulullah, “Wahai Rasulullah, mohonkan kepada Allah agar doaku musatajab
(dikabulkan).” Rasulullah berkata:
ِ إِنَّهُ ه َُو ْال َغفُوْ ُر الر،ُ فَا ْستَ ْغفِرُوْ ه،أَقُوْ ُل قَوْ لِ ْي ٰه َذا َوأَ ْستَ ْغفِ ُـر هللاَ لِ ْي َولَ ُك ْم
َّح ْي ُم