Anda di halaman 1dari 3

Jama’ah Shalat Jum’at Rahimakumullah

Pastilah kita semua menyadari, bahwa doa adalah bagian yang cukup penting dalam kehidupan keseharian kita. Doa
adalah cerminan harapan seorang hamba kepada Robbnya, dan juga merupakan salah satu senjata yang dimiliki oleh seorang
mu’min, sehingga terkadang diantara kita hanya mengandalkan do’a didalam menyelesaikan segala urusannya. Namun,
apakah semua doa yang kita panjatkan kepada Allah itu akan langsung terkabul?
Belum tentu……………? karena Allah mau tahu terhadap doa yang kita panjatkan sehingga bias jadi Allah menundanya
untuk waktu yang akan datang atau bisa jadi karena kita melakukan hal-hal yang menghalangi terkabulnya doa sehingga
Allah tidak mengabulkan doa kita.

Jama’ah Shalat Jum’at Rahimakumullah


“Saat terjadi penundaan ijabah (terkabulnya do’a), saat itulah iman dimurnikan
dan akan menjadi jelaslah perbedaan antara mukmin sejati dengan selainnya.
Seorang mukmin disaat ijabah (terkabulnya do’a) tertunda, hatinya tidak akan berubah dalam menghadap Rabb-nya,
Sebaliknya, justru ‘ubuddiyyahnya (ibadah) kepada Allah ‘azza wa jalla akan semakin bertambah”
[DR.Abdullah Azzam].

Namun, Banyak dari kita mengatakan, “Mengapa do’a saya tidak terkabul, padahal Allah mengabulkan do’a setiap hamba-
Nya?”.
Allah berfirman:
              
“Berdo’alah kepada-Ku niscaya akan Kuperkenankan bagimu”. [QS.al-Mukmin(40): 60].
                 
 
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwasanya Aku adalah dekat. Aku
mengabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila ia memohon kepada-Ku”. [QS.al-Baqarah: 186].

Dan Juga, mungkin banyak dari kita mengeluh karena telah bersusah payah berdo’a tetapi Allah tidak kunjung
mengabulkannya, “Yaa Rabb.. mengapa begini?, Ya Rabb.. mengapa begitu?, dan seterusnya” lalu sebagian dari kita gelisah,
dan berputus asa. Sehingga secara tidak sadar kita terjerumus kepada perbuatan yang menghalangi terkabulnya do’a.

‫ال َيَز اُل ُيْسَتَج اُب ِلْلَع ْبِد َم ا َلْم َيْدُع ِبِإْثٍم َأْو َقِط ْيَعِة َر ِح ٍم‬
“Senantiasa doa seorang hamba akan dikabulkan selama ia tidak berdoa untuk meminta berbuat dosa atau
memutuskan silaturahimi [Diriwayatkan oleh Muslim no. 2735].

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah


Ada beberapa indikasi bahwa mengapa Allah tidak/belum mengabulkan do’a kita, diantaranya adalah:
1. Tergesa-gesa dalam berdo’a
Dengan keinginan yang mengebu-gebu tidak jarang kita melakukan segala sesuatu dengan tergesa-gesa. Inginnya agar
berbagai masalah yang ada dapat terselesaikan dengan segera.
‫ال َيَز اُل ُيْسَتَج اُب ِلْلَع ْبِد َم ا َلْم َيْدُع ِبِإْثٍم َأْو َقِط ْيَعِة َر ِح ٍم َم ا َلْم َيْسَتْع ِج ْل ِقْيَل َيا َر سْو َل ِهللا َم ا ْاِال ْس ِتْع َج اُل َقاَل َيُقْو ُل َقْد َدَعْو ُت َو َقْد َدَعْو ُت َفَلم َأَر َيْسَتِج ْيُب ِلْي‬
‫َفَيْستْح ِسَر ِع ْنَد َذ ِلَك َو َيَد ُع الُّد َعاَء‬
“Senantiasa doa seorang hamba akan dikabulkan selama ia tidak berdoa untuk meminta berbuat dosa atau memutuskan
silaturahim, dan selama ia tidak meminta dengan tergesa-gesa (isti’jal)”. Ada yang bertanya : “Ya Rasulullah, apa itu
isti’jal ?”. Jawab beliau : “Jika seseorang berkata : ‘Aku sudah berdoa, memohon kepada Allah, tetapi Dia belum
mengabulkan doaku’. Lalu ia merasa putus asa dan akhirnya meninggalkan doanya tersebut” [Diriwayatkan oleh Muslim no.
2735].
Diriwayatkan dari Fadhalah bin 'Ubaid r.a.: Rasulullah SAW mendengar seorang laki-laki berdo’a dalam shalatnya tanpa
Menyebut nama Allah SWT dan tanpa bershalawat kepada Nabi SAW. Maka berkatalah Rasulullah SAW:" Orang ini terlalu
tergesa-gesa". Kemudian beliau memanggil laki-laki itu dan berkata kepadanya, atau kepada orang lainnya: 'Jika salah
seorang diantaramu berd’oa, hendaklah ia memulainya dengan memuji Robbnya Yang Mahasuci, kemudian bershalawat
kepada Nabi, setelah itu silahkan dia berdo’a apa saja yang dikehendakinya." [HR. Abu Dawud dan Tirmidzi, dan dia
berkata: Hadis ini Hasan Shahih].

2. Memakan apa yang diharamkan Allah


} ‫َأُّيَه ا الَّن اُس ِإَّن َهللا َط ِّيٌب ال ُيقَبَل ِإال َط ِّيبًا َو ِإَّن َهللا َأَمَر ْالُمْؤ ِم ِنْي َن ِبَم ا َأَمَر ِبِه ْالُمْر َس ِلْي َن َفَقاَل { َي ا َأُّيَه ا الُّر ُسُل ُك ُلْو ا ِمَن الَّط ِّيَباِت َو اْع َم ُلْو ا َص اِلحًا ِإِّن ي ِبَم ا َت ْع َم ُلْو َن َع ِلْي ٌم‬
‫َو َق اَل { َي ا َأُّيَه ا اَّلِذْي َن آَم ُنْو ا ُك ُلْو ا ِمْن َط ِّيَباِت َم ا َر َز ْق َن اكْم } ُثَّم َذ َك َر الَّر ُج َل ُيِط ْيُل الَّس َف َر َأْش َع َث َأْغ َبَر َي ُمُّد َي َد ْيِه ِإَلى الَّسَم اء َي ا َر ِّب َي ا َر ِّب َو َم ْط َع ُمُه َح َر اٌم َو َم ْش َر ُبُه َح َر اٌم‬
‫َو َم ْلَب ُسُه َح َر اٌم َو ُغ ِذَي ِبْالَح َر اِم َف َأَّن ى ُيْس َت َج اُب ِلَذ ِلَك ؟‬
Dari Abu Hurairah r.a, ia berkata: Telah bersabda Rasulullah: “Sesungguhnya Allah itu baik, tidak menerima sesuatu
kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada orang-orang mukmin (seperti) apa yang telah
diperintahkan kepada para rasul, maka Allah telah berfirman: “Hai Rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan
kerjakanlah amal yang shalih. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” [QS.al-Mukminun: 51]. Dan
Dia berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rizki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu”.
[QS.al-Baqarah: 172]. Kemudian beliau menceritakan kisah seorang laki-laki yang melakukan perjalanan jauh, berambut
kusut, dan berdebu menengadahkan kedua tangannya ke langit seraya berdo’a: “Wahai Tuhan, wahai Tuhan”, sedangkan
makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan dikenyangkan dengan makanan haram, maka bagaimana
orang seperti ini dikabulkan do’anya". [HR.Muslim]
Dalam suatu kesempatan Rasulullah SAW bersabda, “Wahai Sa’ad, perbaikilah (murnikanlah) makananmu, niscaya kamu
akan menjadi orang yang terkabul do’anya. Demi (Allah) yang jiwa Muhammad berada dalam genggaman-Nya,
sesungguhnya seseorang yang memasukkan sesuap makanan haram ke dalam perutnya, maka tidak akan diterima amal
kebaikannya selama empat puluh hari. Siapapun yang daging atau tubuhnya tumbuh dari makanan haram, maka neraka lebih
pantas baginya” [HR. Imam Thabrani]

Memohon yang tidak mendatangkan kebaikan .3


,Allah SWT Maha Mengetahui atas kebaikan umatnya
Allah berfirma:
                    
       
“Boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu
tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”. [TQS.al-Baqarah: 216].
Dari Jabir -radhiallahu anhu- dia berkata: Saya mendengar Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda:
‫َم ا ِم ْن َأَحٍد َيْد ُعو ِبُدَعاٍء ِإاَّل آَتاُه ُهَّللا َم ا َس َأَل َأْو َكَّف َع ْنُه ِم ْن الُّسوِء ِم ْثَلُه َم ا َلْم َيْدُع ِبِإْثٍم َأْو َقِط يَعِة َر ِح ٍم‬
“Tidaklah seseorang berdoa dengan sebuah doa melainkan Allah memberikan kepadanya apa yang dia minta atau menolak
keburukan darinya yang semisalnya, selama dia tidak berdoa untuk perbuatan dosa atau pemutusan hubungan kekerabatan.”
(HR. At-Tirmizi no. 3573 dan dinyatakan hasan oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ no. 5637)

4. Belum Menutup Pintu Maksiat


Ada satu riwayat menjelaskan bahwa pada suatu saat ada seorang laki-laki bertanya kepada Ibrahim bin Adham, "Wahai
Syaikh, Allah telah berfirman dalam al-Qur'an, artinya: "Berdo'alah kamu kepada-Ku, niscaya Ku-kabulkan do'amu itu".
Maka aku senantiasa berdo'a kepada Allah, tetapi mengapa do'a saya tidak dikabulkan oleh Allah? Ibrahim berkata: "Itu
disebabkan lima perkara, yaitu: Pertama, kamu mengenal Allah tetapi kamu tidak menunaikan hak-Nya. Kedua, kamu
membaca al-Qur'an tetapi kamu tidak melaksanakan apa yang ada di dalamnya. Ketiga, kamu mengatakan mencintai
Rasulullah SAW tetapi sunnah-nya kamu tinggalkan. Keempat, kamu mengatakan kami melaknati iblis tapi kamu
mengikutinya. Kelima, kamu tidak memperhatikan aib pada dirimu karena disibukkan mencari aib orang lain". [Mukhtashar
Jami' Bayanil 'Ilmi wa Fadhlihi].

5. Tidak Meyakini atas Kekuasaan Allah terhadap do’anya


Maksudnya hendaklah di dalam berdo'a memiliki keyakinan yang pasti tanpa keraguan sedikitpun bahwa do'anya akan
dikabulkan oleh Allah dengan kekuasaan-Nya.
‫ِإَذ ا َدَعْو ُتُم َهللا َفاْع ِزُم ْو ا ِفي الُّد َعاِء َو ال َيُقْو َلَّن َأَح ُد ُك ْم ِإْن ِش ْئَت َفَأْع ِطِنْي َفِإْن َهللا ال ُم ْسَتْك ِر َه َلُه‬
“Apabila seseorang dari kamu berdoa dan memohon kepada Allah, janganlah ia mengucapkan : ‘Ya Allah, ampunilah dosaku
jika Engkau kehendaki, sayangilah aku jika Engkau kehendaki, dan berilah rizki jika engkau kehendaki ‘. Akan tetapi, ia
harus bersungguh-sungguh dalam berdoa. Sesungguhnya Allah berbuat menurut apa yang Ia kehendaki dan tidak ada yang
memaksa-Nya” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhari no. 7026].

6. Allah Menundanya sebagai syafaat pada hari Kiamat


Tidak terkabulnya permintaan atau do'a seseorang itu disebabkan karena Allah tidak menghendaki hal tersebut. Tetapi
tidak terkabulnya do'a tersebut tidak menghilangkan manfaat dari do'a itu, karena seseorang yang berdo'a sekalipun do'anya
tidak dikabulkan, sesungguhnya ia tetap diberi pahala oleh Allah atas do'anya tersebut.
Disebutkan oleh beberapa ulama bahwa ada kalanya Allah akan menunda terkabulnya do'a pada hari kiamat sebagai
syafaat bagi pemiliknya.
، ‫ ِإَّم ا َأْن َيْغِف َر َلُه َهِبا َذْنًبا َقْد َس َلَف‬: ‫ «َمْن َدَعا ِبَدْع َو ٍة َلْيَس ِفيَه ا ِإٌمْث َو اَل َقِط يَعُة َر ِح ٍم ِإاَّل َأْع َطاُه الَّلُه َهِبا ِإْح َد ى َثاَل ٍث‬: ‫ َأَّن َرُس وَل الَّلِه َص َّلى اُهلل َعَلْيِه َو َس َّلَم َقاَل‬، ‫َعْن َأيِب َس ِعيٍد اُخْلْد ِر ِّي‬
)‫ الطرباين‬,‫ املعجم األوسط‬:‫ َو ِإَّم ا َأْن َيَّد ِخ َر َه ا َلُه يِف اآْل ِخ َر ِة» ) الكتاب‬،‫َو ِإَّم ا َأْن ْجَيَعَلَه ا َلُه يِف الُّد ْنَيا‬

‫ َو ِإَّم ا َأْن‬،‫ ِإَّم ا َأْن ُتَعَّج َل َلُه َدْع َو ُتُه‬: ‫ ِإاَّل َأْع َطاُه اُهلل َهِبا ِإْح َد ى َثاَل ٍث‬، ‫ َو اَل َقِط يَعُة َر ِح ٍم‬،‫ " َم ا ِم ْن ُمْس ِلٍم َيْد ُعو ِبَدْع َو ٍة َلْيَس ِفيَه ا ِإٌمْث‬: ‫ َأَّن الَّنَّيِب َص َّلى اُهلل َعَلْيِه َو َس َّلَم َقاَل‬، ‫َعْن َأيِب َس ِعيٍد‬
)‫ " اُهلل َأْك َثُر " (أمحد يف املسند‬: ‫ َقاَل‬، ‫ ِإًذا ُنْك ِثُر‬:‫ َو ِإَّم ا َأْن َيْص ِر َف َعْنُه ِم َن الُّس وِء ِم ْثَلَه ا " َقاُلوا‬،‫َيَّد ِخ َر َه ا َلُه يِف اآْل ِخ َر ِة‬
Tiada seorang berdo'a kepada Allah dengan suatu do'a, kecuali dikabulkan-Nya, dan dia memperoleh salah satu dari tiga “
hal, yaitu dipercepat terkabulnya baginya di dunia, disimpan (ditabung) untuknya sampai di akhirat, atau diganti dengan
mencegahnya dari musibah (bencana) yang serupa”. [HR. ath-Thabrani] Salah seorang sahabat bertanya: "Kalau bagitu kami
memperbanyak do'a (permohonan)!" Nabi SAW bersabda: "Allah lebih banyak lagi (dalam mengabulkannya)". [HR. at-
.Tirmidzi, dishahihkan oleh al-Hakim]
Berkata Umar bin Al-Khaththab: "Saya tidak terlalu mementingkan terkabulnya do'a tetapi yang terpenting bagiku adalah
do'a itu (adalah ibadah) sehingga apabila kepentinganku adalah berdo'a maka ijabahnya akan mengikutinya". Demikian
.sehingga Allah menghimpun do’a-do’a itu sebagai bekal syafaat di hari Kiamat bagi pemilik do’a tersebut. Maha Suci Allah

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah


Didalam berdoa hendaknya fokus kita bukan pada terkabulnya do’a melainkan pada bahwa do’a itu
sendiriadalah ibadah, sehingga apabila do’a kita tidak terkabul bukan kekecewaan yang kita rasakan
melainkan justru tambahnya semangat kita dalam berdo’a.
     
‫ ِإَّن اْلَغُف الَّر ِح‬, ‫ِم ِع اْل ِلِم‬ ‫ِظ‬ ‫ِف‬ ‫ِب‬ ‫ِم‬ ‫ِم َّلِذ‬ ‫ِن ِرِمْي‬ ‫يِف‬
‫ َأُقْو ُل َقْو ْيِل هذا َو َأْس َتْغ ُر اهلل اْلَع ْيَم ْيِل َو َلُك ْم َو َجِل ْي ُمْس َنْي ُه ُه َو ْو ُر ْيُم‬.‫َباَر َك اهلل ْيِل َو َلُك ْم اْلُقْر آ اْلَك َو َجَعَلَنا اهلل َن ا ْيَن َيْس َت ُعْو َن اْلَق ْو َل َفَيَّت ُعْو َن َأْح َس َنُه‬

Anda mungkin juga menyukai