Pastilah kita semua menyadari, bahwa doa adalah bagian yang cukup penting dalam kehidupan keseharian kita. Doa
adalah cerminan harapan seorang hamba kepada Robbnya, dan juga merupakan salah satu senjata yang dimiliki oleh seorang
mu’min, sehingga terkadang diantara kita hanya mengandalkan do’a didalam menyelesaikan segala urusannya. Namun,
apakah semua doa yang kita panjatkan kepada Allah itu akan langsung terkabul?
Belum tentu……………? karena Allah mau tahu terhadap doa yang kita panjatkan sehingga bias jadi Allah menundanya
untuk waktu yang akan datang atau bisa jadi karena kita melakukan hal-hal yang menghalangi terkabulnya doa sehingga
Allah tidak mengabulkan doa kita.
Namun, Banyak dari kita mengatakan, “Mengapa do’a saya tidak terkabul, padahal Allah mengabulkan do’a setiap hamba-
Nya?”.
Allah berfirman:
“Berdo’alah kepada-Ku niscaya akan Kuperkenankan bagimu”. [QS.al-Mukmin(40): 60].
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwasanya Aku adalah dekat. Aku
mengabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila ia memohon kepada-Ku”. [QS.al-Baqarah: 186].
Dan Juga, mungkin banyak dari kita mengeluh karena telah bersusah payah berdo’a tetapi Allah tidak kunjung
mengabulkannya, “Yaa Rabb.. mengapa begini?, Ya Rabb.. mengapa begitu?, dan seterusnya” lalu sebagian dari kita gelisah,
dan berputus asa. Sehingga secara tidak sadar kita terjerumus kepada perbuatan yang menghalangi terkabulnya do’a.
ال َيَز اُل ُيْسَتَج اُب ِلْلَع ْبِد َم ا َلْم َيْدُع ِبِإْثٍم َأْو َقِط ْيَعِة َر ِح ٍم
“Senantiasa doa seorang hamba akan dikabulkan selama ia tidak berdoa untuk meminta berbuat dosa atau
memutuskan silaturahimi [Diriwayatkan oleh Muslim no. 2735].
َو ِإَّم ا َأْن، ِإَّم ا َأْن ُتَعَّج َل َلُه َدْع َو ُتُه: ِإاَّل َأْع َطاُه اُهلل َهِبا ِإْح َد ى َثاَل ٍث، َو اَل َقِط يَعُة َر ِح ٍم، " َم ا ِم ْن ُمْس ِلٍم َيْد ُعو ِبَدْع َو ٍة َلْيَس ِفيَه ا ِإٌمْث: َأَّن الَّنَّيِب َص َّلى اُهلل َعَلْيِه َو َس َّلَم َقاَل، َعْن َأيِب َس ِعيٍد
) " اُهلل َأْك َثُر " (أمحد يف املسند: َقاَل، ِإًذا ُنْك ِثُر: َو ِإَّم ا َأْن َيْص ِر َف َعْنُه ِم َن الُّس وِء ِم ْثَلَه ا " َقاُلوا،َيَّد ِخ َر َه ا َلُه يِف اآْل ِخ َر ِة
Tiada seorang berdo'a kepada Allah dengan suatu do'a, kecuali dikabulkan-Nya, dan dia memperoleh salah satu dari tiga “
hal, yaitu dipercepat terkabulnya baginya di dunia, disimpan (ditabung) untuknya sampai di akhirat, atau diganti dengan
mencegahnya dari musibah (bencana) yang serupa”. [HR. ath-Thabrani] Salah seorang sahabat bertanya: "Kalau bagitu kami
memperbanyak do'a (permohonan)!" Nabi SAW bersabda: "Allah lebih banyak lagi (dalam mengabulkannya)". [HR. at-
.Tirmidzi, dishahihkan oleh al-Hakim]
Berkata Umar bin Al-Khaththab: "Saya tidak terlalu mementingkan terkabulnya do'a tetapi yang terpenting bagiku adalah
do'a itu (adalah ibadah) sehingga apabila kepentinganku adalah berdo'a maka ijabahnya akan mengikutinya". Demikian
.sehingga Allah menghimpun do’a-do’a itu sebagai bekal syafaat di hari Kiamat bagi pemilik do’a tersebut. Maha Suci Allah