Anda di halaman 1dari 6

Mengapa Doaku Tak Kunjung

Dikabulkan?
Muhammad Abduh Tuasikal, MSc Follow on Twitter Send an email June 4, 2011
4 14,261 3 minutes read
Facebook Twitter LinkedIn Tumblr Pinterest Reddit VKontakte Odnoklassniki Pocket

Jika seorang muslim berdoa pada Allah agar diberi rizki dan diberi keturunan, akan tetapi
doanya tak kunjung pula dikabulkan, apakah seperti itu adalah buah dari tidak diterimanya
amalan?

Syaikh „Abdul „Aziz bin „Abdillah bin Baz ditanyakan seperti di atas. Lalu jawaban beliau
rahimahullah,

Ada berbagai faktor yang menyebabkan doa tak kunjung dikabulkan. Doa tersebut tidak
terkabul boleh jadi karena jeleknya amalan, maksiat dan kejelekan yang seseorang perbuat.
Boleh jadi juga sebabnya adalah karena makan makanan yang haram. Juga bisa jadi karena ia
berdoa biasa dalam keadaan hati yang lalai. Boleh jadi pula karena sebab lainnya
sebagaimana yang Nabi shallallahu „alaihi wa sallam sebutkan dalam hadits,

َّ ُِ‫ َعحُ َز ِح ٍى إِالَّ أَعطَا‬ٛ‫َٓا إِش ٌى َٔالَ قَ ِط‬ِٛ‫س ف‬


ٖ‫َّللاُ تَِٓا إِح َد‬ َ َٛ‫َد ُعٕ تِ َدع َٕ ٍج ن‬ٚ ‫يا ِيٍ ُيسهِ ٍى‬
ُُّ‫ف َع‬ َ ‫َص ِس‬ٚ ُُ ٌَ‫خ َس ِج َٔإِ َّيا أ‬ٜ‫ا‬ ِ ِٗ‫َ َّد ِخ َسَْا نَُّ ف‬ٚ ٌَ‫ز إِ َّيا أٌَ ذُ َعج ََّم نَُّ َدع َٕذُُّ َٔإِ َّيا أ‬
ٍ َ‫شَال‬
‫َّللاُ أَكصَ ُس‬
َّ ‫ قَا َل‬.ُ‫ قَانُٕا إِذاً َُكصِس‬.‫ِي ٍَ انسُّٕ ِء ِيصهََٓا‬
“Tidaklah seorang muslim memanjatkan do‟a pada Allah selama tidak mengandung dosa
dan memutuskan silaturahmi (antar kerabat, pen) melainkan Allah akan beri padanya tiga
hal: [1] Allah akan segera mengabulkan do‟anya, [2] Allah akan menyimpannya baginya di
akhirat kelak, dan [3] Allah akan menghindarkan darinya kejelekan yang semisal.” Para
sahabat lantas mengatakan, “Kalau begitu kami akan memperbanyak berdo‟a.” Nabi
shallallahu „alaihi wa sallam lantas berkata, “Allah nanti yang memperbanyak mengabulkan
do‟a-do‟a kalian.”[1]

Boleh jadi tidak terkabulnya doa seorang hamba karena maksiat yang ia perbuat, karena
hatinya yang lalai saat memanjatkan doa, atau karena memakan yang haram. Atau boleh jadi
pula doa seseorang tak kunjung terkabul karena Allah Ta‟ala memilih yang terbaik untuknya
dengan Allah mengganti apa yang ia minta dengan yang lebih bermanfaat di surga dan
akhirat kelak. Atau bahkan Allah menggantinya dengan sesuatu di akhirat dan di surga yang
kekal. Bisa jadi pula Allah mengganti permintaan hamba tadi dengan maslahat lainnya
dengan Allah menghindarkan darinya berbagai keburukan. Bisa jadi Allah menghindarkan
darinya kejelekan tanpa ia sadari. Itulah karena doa yang ia panjatkan pada Allah. Inilah yang
terbaik sesuai dengan hikmah Allah. Allah bisa jadi mengabulkan doanya dengan
memberikannya anak, rumah atau istri. Boleh jadi pula Allah palingkan dari kejelekan
dengan sebab doa dan mengganti dengan yang lebih manfaat sebagaimana yang disebutkan
dalam hadits di atas.

[Sumber: http://www.ibnbaz.org.sa/mat/17235]
Dalil bahwa do‟a dengan hati yang lalai sebab do‟a sulit terkabul,

َّ ٌَّ َ‫اإل َجاتَ ِح َٔاعهَ ًُٕا أ‬


ٍ ‫ةُ ُد َعا ًء ِيٍ قَه‬ٛ‫َسرَ ِج‬ٚ َ‫َّللاَ ال‬
‫ة َغافِ ٍم‬ َ ُُِ‫َّللاَ َٔأََرُى ُيٕق‬
ِ ِ‫ٌٕ ت‬ َّ ‫اد ُعٕا‬
ٍِ َ‫ال‬
“Berdoalah kepada Allah dalam keadaan yakin akan dikabulkan, dan ketahuilah bahwa
Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai.”[2]

Dalil pengaruh makanan yang haram terhadap do‟a,

ٍَٛ ِ‫ٍ تِ ًَا أَ َي َس تِ ِّ ان ًُس َله‬ٛ َ ُِ‫َّللاَ أَ َي َس ان ًُم ِي‬ َّ ٌَّ ِ‫َٓا انَُّاسُ إ‬ُّٚ َ‫أ‬
َّ ٌَّ ِ‫ِّثًا َٔإ‬َٛ‫َقثَ ُم إِالَّ ط‬ٚ َ‫ِّةٌ ال‬َٛ‫َّللاَ ط‬
‫ ٌى) َٔقَا َل‬ِٛ‫ٌٕ َعه‬ َ ُ‫صانِحًا إَِِّٗ تِ ًَا ذَع ًَه‬ َ ‫خ َٔاع ًَهُٕا‬ ِ ‫ِّثَا‬َّٛ‫َُّٓا انسُّ ُل ُم ُكهُٕا ِي ٍَ انط‬َٚ‫َا أ‬ٚ ( ‫ال‬ َ َ‫فَق‬
‫ ُم ان َّسفَ َس‬ٛ‫ُ ِط‬ٚ ‫ شُ َّى َذ َك َس ان َّس ُج َم‬.» )‫خ َيا َز َشقَُا ُكى‬ ِ ‫ِّثَا‬َٛ‫ٍ آ َيُُٕا ُكهُٕا ِيٍ ط‬ٚ َ ‫َُّٓا انَّ ِر‬َٚ‫َا أ‬ٚ(
‫َا َزبِّ َٔ َيط َع ًُُّ َح َسا ٌو َٔ َيش َستُُّ َح َسا ٌو‬ٚ ِّ‫َا َزب‬ٚ ‫ ِّ إِنَٗ ان َّس ًَا ِء‬ٚ‫َ َد‬ٚ ‫َ ًُ ُّد‬ٚ ‫س أَغثَ َس‬ َ ‫أَش َع‬
‫ك‬َ ِ‫ُسرَ َجابُ نِ َرن‬ٚ َََّٗ‫ٖ تِان َح َس ِاو فَأ‬ َ ‫َٔ َيهثَ ُسُّ َح َسا ٌو َٔ ُغ ِر‬
“Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah itu thoyib (baik). Dia tidak akan menerima
sesuatu melainkan yang baik pula. Dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada
orang-orang mukmin seperti yang diperintahkan-Nya kepada para Rasul. Firman-Nya:
„Wahai para Rasul! Makanlah makanan yang baik-baik (halal) dan kerjakanlah amal shalih.
Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.‟ Dan Allah juga berfirman:
„Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah rezeki yang baik-baik yang Telah
menceritakan kepada kami telah kami rezekikan kepadamu.'” Kemudian Nabi shallallahu
„alaihi wa sallam menceritakan tentang seroang laki-laki yang telah lama berjalan karena
jauhnya jarak yang ditempuhnya. Sehingga rambutnya kusut, masai dan berdebu. Orang itu
mengangkat tangannya ke langit seraya berdo‟a: “Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku.”
Padahal, makanannya dari barang yang haram, minumannya dari yang haram, pakaiannya
dari yang haram dan diberi makan dengan makanan yang haram, maka bagaimanakah Allah
akan memperkenankan do‟anya?“[3]

Jadi maksiat dan makan makanan yang haram, itu juga adalah sebab penghalang terkabulnya
do‟a. Begitu pula hati yang lalai dalam berdoa, itu pula salah satu penghalang. Atau
barangkali Allah beri kita yang terbaik dan mengganti dengan yang lebih baik dari doa yang
kita minta.

Sumber https://rumaysho.com/1786-mengapa-doaku-tak-kunjung-dikabulkan.html

3 Sebab Utama Doa Terkabul


Muhammad Abduh Tuasikal, MSc Follow on Twitter Send an email November 7, 2016

0 13,816 1 minute read


Ada tiga sebab utama doa itu terkabul.

Yahya bin Mu‟adz berkata, “Siapa yang Allah mudahkan baginya untuk menghadirkan hati
dalam do‟a, maka do‟anya takkan tertolak.”

Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah lantas mengatakan,

“Siapa yang menghadirkan hati dalam do‟a, pas keadaan darutat (genting) ia meminta, dan
kuat rasa harapnya, maka hampir-hampir do‟anya sulit untuk ditolak.” (Al-Fawaid, hlm. 78)

Berarti kesimpulannya, ada tiga sebab utama do‟a itu terkabul:

 Hati tidak lalai dalam do’a, benar-benar menghayati saat memanjatkan do’a.
 Benar-benar butuh, membuat kondisi genting saat meminta.
 Menaruh harapan besar terkabulnya do’a.

Dalil yang mendasari tiga hal di atas adalah sebagai berikut.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu „anhu, Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam bersabda,

َّ ٌَّ َ‫اإل َجاتَ ِح َٔاعهَ ًُٕا أ‬


ٍ ‫ةُ ُد َعا ًء ِيٍ قَه‬ٛ‫َسرَ ِج‬ٚ َ‫َّللاَ ال‬
ٍِ َ‫ة َغافِ ٍم ال‬ َ ُُِ‫َّللاَ َٔأََرُى ُيٕق‬
ِ ِ‫ٌٕ ت‬ َّ ‫اد ُعٕا‬
“Berdoalah kepada Allah dalam keadaan yakin akan dikabulkan, dan ketahuilah bahwa
Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai.” (HR. Tirmidzi, no. 3479. Syaikh Al-
Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan)

Sedangkan kenapa keadaan genting atau sangat butuh pada Allah akan menjadikan doa
tersebut cepat terkabul adalah hadits berikut ini.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu „anhu, Nabi shallallahu „alaihi wa sallam bersabda,

ًُُّ ‫َا َزبِّ َٔ َيط َع‬ٚ ِّ‫َا َزب‬ٚ ‫ ِّ إِنَٗ ان َّس ًَا ِء‬ٚ‫َ َد‬ٚ ‫َ ًُ ُّد‬ٚ ‫س أَغثَ َس‬َ ‫ ُم ان َّسفَ َس أَش َع‬ٛ‫ ُِط‬ٚ ‫شُ َّى َذ َك َس ان َّس ُج َم‬
‫ك‬َ ِ‫ُسرَ َجابُ نِ َرن‬ٚ َََّٗ‫ٖ تِان َح َس ِاو فَأ‬
َ ‫َح َسا ٌو َٔ َيش َستُُّ َح َسا ٌو َٔ َيهثَ ُسُّ َح َسا ٌو َٔ ُغ ِر‬
“Kemudian Nabi shallallahu „alaihi wa sallam menceritakan tentang seroang laki-laki yang
telah lama berjalan karena jauhnya jarak yang ditempuhnya. Sehingga rambutnya kusut,
masai dan berdebu. Orang itu mengangkat tangannya ke langit seraya berdo‟a: “Wahai
Tuhanku, wahai Tuhanku.” Padahal, makanannya dari barang yang haram, minumannya
dari yang haram, pakaiannya dari yang haram dan diberi makan dengan makanan yang
haram, maka bagaimanakah Allah akan memperkenankan do‟anya?“ (HR. Muslim, no.
1015)

Keadaan dia yang genting sebenarnya membuat doanya terkabul namun dikarenakan ia
mengonsumsi yang haram yang mengakibatkan doanya sulit terkabul.

Moga Allah mengabulkan setiap doa kita.

Sumber https://rumaysho.com/14718-3-sebab-utama-doa-terkabul.html

Tiga Cara Allah Kabulkan Doa


Muhammad Abduh Tuasikal, MSc Follow on Twitter Send an email February 20, 2020

0 18,786 2 minutes read

Facebook Twitter LinkedIn Tumblr Pinterest Reddit VKontakte Odnoklassniki Pocket

Kadang kita berdoa lantas berputus asa dari doa kita. Ketahuilah, Allah itu amatlah baik. Doa
yang kita panjatkan pasti diwujudkan namun dalam tiga hal.

Daftar Isi tutup

1. Bab 252. Tentang Berbagai Masalah Doa

1.1. Hadits #1501

1.2. Faedah hadits

1.2.1. Referensi utama:

Riyadhus Sholihin karya Imam Nawawi, Kitab Ad-Da’awaaat (16. Kitab


Kumpulan Doa)

‫ َي َسائِ ِم ِيٍَ ان ُّدعَا ِء‬ِٙ‫تَابُ ف‬

Bab 252. Tentang Berbagai Masalah Doa

Hadits #1501

َٗ‫ (( َيا َعه‬: ‫ال‬ َ – ِ‫ أَ ٌَّ َزلُٕ َل َّللا‬: – َُُّ‫ َّللاُ ع‬َٙ ‫ض‬
َ َ‫ ِّ َٔ َله َّ َى – ق‬َٛ‫صهَّٗ َّللاُ َعه‬ ِ ‫د – َز‬ ِ ‫َٔعٍَ ُعثَا َدجَ ت ٍِ انصَّا ِي‬
ُ ‫َد‬ٚ ‫ َيا نَى‬، ‫صسفَ عَُُّ ِيٍَ انسُّٕ ِء ِيصهََٓا‬
، ‫ُ تثش ٍى‬ َ َٔ‫ أ‬، ‫َّاْا‬ٚ‫َد ُعٕ َّللا ذَ َعانَٗ تِدَع َٕ ٍج إِالَّ آذَاُِ َّللاُ إ‬ٚ ‫ض ُيسهِ ٌى‬ ِ ‫األز‬
ٌ ٚ‫ (( َح ِد‬: ‫ال‬
‫س‬ َ َ‫ إِذاً َُكصِ ُس ق‬: ‫ٕو‬
َ َ‫ َٔق‬، ُّ٘‫ َز َٔاُِ انرِّس ِي ِر‬. )) ‫ (( َّللاُ أكصَ ُس‬: ‫ال‬ َ َ‫ فَق‬، )) ‫ َع ِح َز ِح ٍى‬ٛ‫أَٔ قَ ِط‬
ِ َ‫ال َز ُج ٌم ِيٍَ انق‬
. )) ‫ ٌح‬ٛ‫ص ِح‬َ ٌٍ ‫َح َس‬

. )) ‫َد ِخ َس نَُّ َو ٌُِ األَج ِس ِيصهََٓا‬ٚ َٔ‫ (( أ‬: ِّ ِٛ‫ ٍد َٔشَ ا َد ف‬ٛ‫ َل ِع‬ِٙ‫َ ِح أَت‬ٚ‫انحا ِك ُى ِيٍ ِز َٔا‬
َ ُِ‫َٔ َز َٔا‬
Dari „Ubadah bin Ash-Shamit radhiyallahu „anhu, Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam
bersabda, “Tidaklah seorang muslim berdoa kepada Allah dengan satu doa, melainkan pasti
Allah memberikannya kepadanya, atau Allah menghindarkannya dari kejelekan yang
sebanding dengan doanya, selama ia tidak mendoakan dosa atau memutuskan silaturahim.”
Lalu seseorang berkata, “Kalau begitu, kita akan memperbanyak doa.” Beliau bersabda,
“Allah lebih banyak memberi (dari apa yang kalian minta).” (HR. Tirmidzi, ia mengatakan
bahwa hadits ini hasan sahih) [HR. Tirmidzi, no. 3573 dan Al-Hakim, 1:493. Hadits ini
disahihkan oleh Syaikh Salim bin „Ied Al-Hilaly dalam Bahjah An-Nazhirin, hadits no.
1501].

Diriwayatkan juga oleh Al-Hakim dari Abu Sa‟id, dan ia menambahkan, “Atau Allah
menyimpan untuknya berupa pahala yang sebanding dengan doa tersebut.” [HR. Ahmad,
3:18; Al-Hakim, 1:493. Hadits ini disahihkan oleh Al-Hakim dan disepakati oleh Adz-
Dzahabi. Syaikh Salim bin „Ied Al-Hilaly katakan bahwa sanad hadits ini hasan, perawinya
tsiqqah selain „Ali bin „Ali yang dinilai shaduq].

Faedah hadits

Pertama: Doa seorang muslim itu terkabul (tidak tertolak) asalkan memenuhi syarat dan
adab. Oleh karenanya, seseorang tidak sepantasnya tergesa-gesa dalam berdoa.

Kedua: Doa seorang muslim dikabulkan dalam tiga cara: (1) dikabulkan, (2) ditunda dan
diselamatkan dari bala sesuai dengan kadarnya, (3) disimpan untuk hari kiamat, jadi pahala
untuknya.

Ketiga: Yang dimiliki Allah itu tidak akan berkurang ketika doa hamba itu dipenuhi, walau
begitu banyak doanya.

Keempat: Dianjurkan serius (mengharap-harap) dalam berdoa karena lebih menampakkan


ketundukan dan menunjukkan kelemahan manusia di hadapan Allah.

Kelima: Boleh meminta dengan doa dalam jumlah banyak karena Allah tidak ada yang bisa
membuat Allah menjadi besar. Jika seseorang menyangka dia sudah meminta banyak, maka
Allah dapat mengabulkan yang banyak yang ia minta.

Referensi utama:

Bahjah An-Nazhirin Syarh Riyadh Ash-Shalihin. Cetakan pertama, Tahun 1430 H. Syaikh
Salim bin „Ied Al-Hilali. Penerbit Dar Ibnul Jauzi.
Sumber https://rumaysho.com/23398-tiga-cara-allah-kabulkan-doa.html

Anda mungkin juga menyukai