Anda di halaman 1dari 4

Jamaah Jumat hafidhakumullah,

Banyak ulama menyatakan bahwa setiap doa pasti dikabulkan oleh Allah subhanahu wa
ta’ala berdasarkan penafsiran mereka terhadap Al-Qur’an, surat al-Mu’min, ayat 60:

ۚۡ‫ۡٱد ُعونِ ٓي َأ ۡستَ ِج ۡب لَ ُكم‬


Artinya: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.”

Namun di sisi lain, para ulama juga sering berbicara tentang hal-hal yang dapat
mengakibatkan tertolaknya doa sebagaimana Rasulullah sendiri pernah mengatakan
bahwa sesungguhnya Allah tidak akan mengabulkan doa dari orang yang hatinya lalai.
Artinya sebetulnya tidak setiap doa pasti dikabulkan oleh Allah karena ada sebab-sebab
tertentu yang menghalanginya.

Sehubungan dengan itu, Allamah Sayyid Abdullah bin Alawi al-Haddad dalam kitabnya
berjudul Nafaisul Uluwiyyah fi al-Masail al-Sufiyyah (Dar al-Hawi, Cetakan I, 2003, hal
197) menjelaskan ada lima perkara yang merintangi terkabulnya doa sebagai berikut:

َ ‫ َأ ْك ُل ْا‬:‫ك‬
ُ‫لح َر ِام َولُ ْب ُسه‬ َ ِ‫َّض لَهُ فَ ِم ْن ذال‬
َ ‫ قَ ْد تَ َعر‬،‫ض‬ َ ‫ار‬ ِ ‫َو َم ْن اَل يُ ْستَ َجابُ لَهُ لِ َم َوانِ َع َو َع َو‬
َ‫"وا ْعلَ ُم ْوا َأ َّن هللا‬
َ :‫ لِقَ ْولِ ِه َعلَ ْي ِه ال َّسالَ ُم‬،ِ‫ َوال ُّد َعا ُء مع ْال َغ ْفلَ ِة َع ِن هللا‬،‫لى ظُ ْل ِم ْال ِعبَا ِد‬ ِ ‫َوِإِل صْ َر‬
َ ‫ار َع‬
‫ْض ِإ ْخ َوانِ ِه‬ِ ‫احنا ً لِبَع‬ِ ‫اطعًا َأِلرْ َحا ِم ِه ُم َش‬ ِ َ‫ َو ِم ْنهَا َأ ْن يَ ُك ْو َن ق‬."‫افل‬ ٍ ‫ب َغ‬ ٍ ‫اَل يَ ْستَ ِجيْبُ ُد َعا ًء ِم ْن قَ ْل‬
ٍّ ‫اجرًا لَهُ ْم بِ َغي ِْر َح‬
‫ق‬ ِ َ‫ال ُمْؤ ِمنِي َْن َوه‬.ْ
Artinya: “Doa seseorang bisa saja tidak dikabulkan oleh Allah karena terhalang
rintangan-rintangan tertentu seperti: makan makanan haram, memakai pakaian haram,
tak henti-hentinya menzalimi orang lain, atau doa itu dipanjatkan dengan hati yang lalai
terhadap Allah sebagaimana disinggung Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
‘Ketahuilah oleh kalian semua, sesungguhnya Allah tidak akan mengabulkan doa dari
orang yang hatinya lalai’. Atau rintangan itu karena telah memutuskan tali silaturrahim,
membenci saudaranya sesama mukmin dan tidak berbicara dengan mereka tanpa alasan
yang bisa dibenarkan.”

Jamaah Jumat hafidhakumullah, Dari kutipan di atas dapat diuraikan kelima perkara
yang dapat merintangi terkabulnya doa sebagai berikut:

Pertama, memakan makanan haram dan mengenakan pakaian haram. Darah dan daging
kita berasal dari apa yang kita makan. Doa orang yang darah dan dagingnya berasal dari
rezeki yang haram akan merintangi doa itu sampai kepada Allah. Demikian pula apabila
pakaian kita merupakan barang haram, maka Allah akan menolak doa itu.

Oleh karena itu siapapun yang menginginkan doanya diterima Allah, maka hendaklah ia
menjauhkan diri dari mengkonsumsi dan memakai barang-barang haram, baik haram
karena dzatnya atau karena proses mendapatkannya. Hal ini sesuai dengan hadits
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salllam yang diriwayatkan dari Abu Hurairah sebagai
barikut:

ِّ‫ث َأ ْغبَ َر يَ ُم ُّد يَ َد ْي ِه ِإلَى ال َّس َما ِء يَا َربِّ يَا َرب‬
َ ‫ثُ َّم َذ َك َر ال َّرج َُل ي ُِطي ُل ال َّسفَ َر َأ ْش َع‬
َ ِ‫ي بِ ْال َح َر ِام فََأنَّى يُ ْستَ َجابُ لِ َذل‬
‫ك‬ َ ‫ط َع ُمهُ َح َرا ٌم َو َم ْش َربُهُ َح َرا ٌم َو َم ْلبَ ُسهُ َح َرا ٌم َو ُغ ِذ‬ ْ ‫َو َم‬
Artinya: “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan tentang seorang laki-laki yang
telah menempuh perjalanan jauh, sehingga rambutnya kusut dan berdebu. Orang itu
mengangkat tangannya ke langit seraya berdoa: “Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku.”
Padahal, makanannya dari barang yang haram, minumannya dari yang haram,
pakaiannya dari yang haram dan diberi makan dari yang haram, maka bagaimanakah
Allah akan mengabulkan doanya?”(HR Muslim).

Kedua, tak henti-hentinya menzalimi orang lain. Allah sangat memperhitungkan


perbuatan zalim seseorang kepada orang lainnya sebagaimana hal ini dinyatakan dalam
sebuah hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang diriwayatkan dari Anas bin
Malik radliyallahu ‘anhu sebagai berikut:

ِ ْ‫ظ ْل ُم ْال ِع َبا ِد َبع‬


‫ض ِه ْم َبعْ ضًا‬ ُّ ‫َوَأمَّا‬
ُ ‫الظ ْل ُم الَّ ِذي ال َي ْت ُر ُك ُه هللا َف‬
‫ض‬ ٍ ْ‫ض ِه ْم ِمنْ َبع‬ ِ ْ‫َح َّتى يُدَ ب َِّر لِ َبع‬
Artinya: “Adapun kezaliman yang tidak akan dibiarkan oleh Allah adalah kezaliman
manusia atas manusia lainnya hingga mereka menyelesaikan urusannya.”

Hadits ini sangat penting untuk diperhatikan terutama bagi mereka yang merasa doa-
doanya banyak yang belum dikabulkan oleh Allah selama ini. Bisa jadi penyebabnya
adalah karena mereka sering berbuat zalim kepada orang lain dan belum
menyelesaikannya baik secara moral seperti memohon maaf, maupun secara hukum
seperti menyelesaikan masalahnya sesuai yang dijanjikan atau menurut kesepakatan
bersama.

Jamaah Jumat hafidhakumullah,

Ketiga, hatinya lalai terhadap Allah. Yang dimaksud hati yang lalai terhadap Allah
adalah orang yang melupakan Allah dari kehidupan akherat dengan meninggalkan apa
yang diperintahkan dan melakukan apa yang dilarang-Nya. Kelalaian seperti ini akan
menjadi rintangan bagi terkabulnya doa sebagaimana hadits Rasulullah:

َ َّ‫َواعْ َلم ُْوا َأن‬


ٍ ‫هللا اَل َيسْ َت ِجيْبُ ُد َعا ًء ِمنْ َق ْل‬
‫ب َغاف ٍِل‬
Artinya: “Ketahuilah oleh kalian semua, sesungguhnya Allah tidak akan mengabulkan
doa dari orang yang hatinya lalai.” (HR at-Tirmidzi).
Keempat, memutuskan tali silaturrahim. Menyambung silaturrahim adalah perintah Allah
sebagaimana ditegaskan di dalam Al-Qur’an sebagai berikut:

‫ث م ِۡن ُہ َما‬
َّ ‫س َوٲ ِح َد ۬ ٍة َو َخ َل َق م ِۡن َہا َز ۡو َج َها َو َب‬ٍ ۬ ‫َي ٰـَٓأ ُّي َہا ٱل َّناسُ ٱ َّتقُو ْا َر َّب ُك ُم ٱلَّذِى َخ َل َق ُكم مِّن َّن ۡف‬
۬
‫ان َع َل ۡي ُكمۡ َرقِي ۬ ًبا‬
َ ‫ون ِبهِۦ َوٱَأۡل ۡر َحا ۚ َم ِإنَّ ٱهَّلل َ َك‬ َ ُ‫ِر َجاالً َك ِث ۬يرً ا َون َِسٓا ۬ۚ ًء َوٱ َّتقُو ْا ٱهَّلل َ ٱلَّذِى َت َسٓا َءل‬
Artinya: “Wahai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah
menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya, dan
dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan
bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling
meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah
selalu menjaga dan mengawasi kamu.” (QS An-Nisaa’:1)

Jamaah Jumat hafidhakumullah, Oleh karena itu orang-orang yang memutus silaturrahim
dengan adalah sama saja dengan orang-orang yang lalai terhadap perintah Allah
subhanahu wa ta’ala. Dengan demikian doa-doa mereka kepada Allah terkendala oleh
persoalan silaturrahim ini.

Kelima, membenci saudaranya sesama Muslim dan tidak berbicara dengan mereka tanpa
alasan yang bisa dibenarkan. Membenci kepada sesama Muslim bertentangan dengan
larangan-larangan sebagaimana ditegaskan dalam hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam berikut ini:

‫ َوالَ يَ ِحلُّ لِ ُم ْسلِ ٍم َأ ْن‬، ‫ َو ُكونُوا ِعبَا َد هللاِ ِإ ْخ َوانًا‬، ‫ َوالَ تَ َدابَرُوا‬، ‫ َوالَ تَ َحا َس ُدوا‬، ‫الَ تَبَا َغضُوا‬
‫ث لَيَا ٍل‬
ِ َ‫ق ثَال‬ َ ‫يَ ْه ُج َر َأ َخاهُ فَ ْو‬
Artinya: “Janganlah kalian saling membenci, saling mendengki, saling membelakangi,
dan saling memutuskan hubungan. Wahai hamba-hamba Allah, hendaklah kalian
bersaudara. Seorang Muslim tidaklah dihalalkan untuk mendiamkan sesama Muslim
lebih dari tiga hari.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Sangat jelas bahwa membenci sesama Muslim hingga putus komunikasi selama tiga hari
saja sudah merupakan pelanggaran terhadap larangan-larangan agama. Pelanggaran
semacam ini menunjukkan lalainya hati dari menaati perintah-perintah dan larangan-
larangan Allah subhanu wa ta’ala yang bisa berakibat tertolaknya doa hingga Allah tidak
mengabulkannya.

Jamaah Jumat hafidhakumullah,

Demikianlah kelima perkara yang dapat merintangi terkabulnya doa kepada Allah
subhanu wa ta’ala. Kelima perkara tersebut dapat diringkas menjadi tiga perkara yakni:

Pertama, sisi lahir dan batin seseorang yang kotor;

Kedua, buruknya hubungan seseorang dengan Allah karena rendahnya ketakwaan akibat
hati yang lalai dan
Ketiga, buruknya hubungan seseorang dengan sesama manusia karena seringnya
melakukan kezaliman dan penuh kebencian.

Semoga kita termasuk orang-orang yang dijaga oleh Allah dari kelima perkara di atas
sehingga doa-doa kita yang baik dapat diterima dan dikabulkan-Nya. Amin ya rabbal
alamin.

ِ‫ أ ُعو ُذ بِاهلل‬:‫ َوأ ْد َخلَنَا وِإيَّاكم فِي ُز ْم َر ِة ِعبَا ِد ِه ال ُمْؤ ِمنِي َْن‬،‫َج َعلَنا هللاُ َوإيَّاكم ِم َن الفَاِئ ِزين اآل ِمنِين‬
‫ين آ َمنُوا اتَّقُوا هللاَ َوقُولُوا قَ ْواًل َس ِديدًا‬ َ ‫ يَا َأيُّهَا الَّ ِذ‬:‫َّحي ْم‬ ِ ‫ِم َن ال َّشي‬
ِ ‫ بِس ِْم هللاِ الرَّحْ ما ِن الر‬،‫ْطان ال َّر ِجي ْم‬
‫ إنّهُ تَعاَلَى َج ّوا ٌد‬.‫الح ِكي ِْم‬َ ‫ت و ِذ ْك ِر‬ ِ ْ‫ك هللاُ لِ ْي َولك ْم فِي القُر‬
ِ ‫ َونَفَ َعنِ ْي َوِإيّا ُك ْم ِباآليا‬،‫آن ال َع ِظي ِْم‬ َ ‫با َ َر‬
ٌ ‫ك بَرٌّ َرُؤ ْو‬
‫ف َر ِح ْي ٌم‬ ٌ ِ‫َك ِر ْي ٌم َمل‬

Sumber: https://islam.nu.or.id/post/read/122299/khutbah-jumat--lima-perkara-yang-
menghalangi-terkabulnya-doa

Anda mungkin juga menyukai