Anda di halaman 1dari 1

‫ْس َل ُه مِنْ صِ َيا ِم ِه ِإاَّل ْالجُو ُع‬

َ ‫اِئم َلي‬
ٍ ‫ص‬ َ َّ‫“ رُب‬Banyak orang berpuasa, puasanya hanya mendapatkan lapar” (HR Ibnu Majah). Imam
al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumiddin juz 1 halaman 236 menjelaskan, banyak orang berpuasa, tapi ia tidak puasa.
Maksudnya adalah orang yang puasa, menahan diri dari lapar dan dahaga, namun tidak dapat mengendalikan anggota
badannya. Ia tidak dapat mengendalikan mulutnya dari menggunjing orang lain, mencela orang lain, dan tidak dapat
mengendalikan diri dari maksiat. Inilah yang disebut orang puasa, namun tidak puasa. Selanjutnya, Imam al-Ghazali
sebagaimana dikutip Syekh Zainuddin al-Manawi dalam kitab Faidlul Qadir juz 3 halaman 459 menjelaskan bahwa
hakikat puasalah yang diterima dan diberikan pahala secara sempurna, bukan orang yang hanya menahan makan,
minum, dan hal yang membatalkan puasa. Kesempurnaan puasa diperoleh oleh orang yang dapat menahan diri dari hal
yang dibenci Allah ‫ﷻ‬. Yaitu seseorang yang dapat menahan lisan dari ujaran tercela, menahan mata dari pandangan
hina, menghindarkan telinga dari pendengaran yang terlarang, dan menahan segenap anggota tubuh dari kemaksiatan.
Dengan mengetahui hakikat puasa, semaksimal mungkin kita melatih diri dengan optimal, karena puasa secara hakiki
merupakan dasar ibadah dan kunci untuk menjernihkan hati dan mendekatkan diri kepada Allah ‫ﷻ‬.

Jamaah shalat Jumat hafidhakumullah, Mengapa kita perlu berpuasa? Menurut Abdurrahman bin Khalaf dalam kitab
Bulughul Ghayah juz 1 halaman 74, beliau menjelaskan bahwa puasa memiliki pengaruh yang luar biasa dalam menjaga
kesehatan jiwa dan raga. Beberapa penelitian tentang kesehatan menjelaskan bahwa puasa berguna untuk menjaga
kesehatan, seperti menurunkan gula darah, mengurangi peradangan, meningkatkan kesehatan jantung, meningkatkan
kesehatan otak, menurunkan berat badan, dan memperbaiki suasana hati. Puasa juga berpengaruh terhadap kesehatan
jiwa, karena puasa mendidik seseorang tidak hanya menahan makan dan minum, namun mendidik untuk menahan diri
dari penyakit hati, seperti menggunjing, mencela dan berbuat dusta. Puasa merupakan sarana yang ampuh untuk
meningkatkan kesehatan tubuh, kesehatan jiwa, dan yang lebih utama menjadi orang yang bertaqwa dan mendekatkan
diri kepada Allah yang maha kuasa.

Sumber: https://islam.nu.or.id/post/read/122731/khutbah-jumat--memaknai-puasa-di-bulan-muharram

Sumber: https://islam.nu.or.id/post/read/122731/khutbah-jumat--memaknai-puasa-di-bulan-muharram

Anda mungkin juga menyukai