Disusun Oleh :
1.
2.
3.
4.
9334 019 10
9334 014 10
9334 015 10
9334 021 10
Pendahuluan
hingga terbenam matahari dengan disertai niat dan syaratsyarat tertentu. Puasa merupakan salah satu rukun islam yang
berarti kita yang beragama islam wajib menjalankan ibadah
puasa ini. Puasa juga bisa melagengkan hubungan sosial diantara sesama umat
manusia. Dengan berpuasa umat islam diajarkan untuk sabar, iklas, jujur, tawakal,
dan tidak harus dengki kepada orang lain.
Muslim yang berpuasa dengan penuh keimanan dan
keikhlasan kepada Allah, akan dapat membentuk jiwa yang
bersih
di
samping
berupaya
mengawal
nafsu
daripada
yang efektif
seseorang
untuk
mengetahui
hakikat
puasa
keimanan dan keikhlasan kepada Allah agar kita bisa benarbenar bisa merasakan hikmah dari puasa.
BAB II
Pembahasan
Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa (shiyaam),
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa.
Sedangkan secara terminologi (syara), puasa adalah
menahan diri dari segala yang membatalkan sejak fajar sampai
terbenam matahari dengan niat tertentu dan syarat- syarat
tertentu
pula.
Puasa
ternyata
tidak
hanya
terletak
pada
wajib puasa.
Kuat. Orang yang tidak kuat puasa tidak diwajibkan puasa. misal, orang
yang sudah tua atau sakit.
Niat di malam hari sebelum terbit fajar. Niat secara sederhana artinya
menyengaja untuk melakukan sesuatu. Niat merupakan rukun setiap
ibadah Sah atau tidaknya ibadah tergantung pada niat. Rasulullah Saw
dalam sebuah
hadits juga menegaskan tentang pentingnya niat sebelum melakukan
ibadah.,
1 Amirullah Syarbini, 9 Ibadah Super Ajaib (Jakarta: As@-prima
Pustaka,2012), 159-160.
Menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa. Menahan makan
dan diri dari makan, minum dan segala hal yang membatalkan puasa sejak
terbit fajar sampai tebenam matahari. Hal tersebut sesuai dengan firman
Allah pada Surat Al-Baqarah (2) ayat 187
Artinya: Dan Makan minumlah hingga terang bagimu benang
putih dari benang hitam, Yaitu fajar. kemudian sempurnakanlah
puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu
campuri mereka itu, sedang kamu beri'tikaf didalam masjid.
juga marah kepadanya, tetapi menahan dulu dan berpikir mengapa dia marah. Proses
berpikir ini adalah proses dalam pembentukan respon tingkah laku yang tepat.
Biasanya, tingkah laku abnormal muncul karena kurangnya kita memproses
stimulus yang datang atau kata lainnya kurang pertimbangan. Respon yang kita
munculkan adalah respon tingkah laku refleks. Padahal, kita tahu bahwa tingkahlaku
refleks, tidak bisa dijelaskan system kerjanya secara rasional. Bisa jadi tingkah laku yang
dimunculkan adalah tingkah laku primiitif (kehewanan). Jika ada yang memukul anda,
jangan langsung balas memukul, boleh jadi orang orang memukul anda adalah pertanda
sayang, tetapi jika refleks anda jalan (langsung memukul) respon yang anda berikan
sudah jelas salah, karena anda memukul dengan rasa benci. Tingkah laku yang sehat
adalah tingkah laku yang yang sesuai antara stimulus dan respon.
Dengan berpuasa, kita akan melatih diri kita, bagaimana sebuah stimulus dari
lingkungan, diproses terlebih dahulu kemudian memunculkan respon tingkah laku.
Menahan sebuah stimulus adalah sebuah proses yang membutuhkan waktu dan
kesabaran. Karena boleh jadi stimulus itu menyakitkan atau terlalu menggoda.5
GAMBAR
Kategori puasa terdiri dari:
Puasa secara fisik, diantaranya menahan diri dari makan, minum, seks, dan segala
yang di haramkan. Secara fisik, puasa membantu dalam pengentasan peptik dan
gangguan metabolisme dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh, yang pada
gilirannya meningkatkan kesejahteraan mental (Athar, 1993, hal. 118).
Puasa secara psikis, yaitu dengan menahan hawa nafsu dri segala perbuatan maksiat,
dan dari maksud puasa disini adalah menahan dari segala yang merusak kefitrahan
manusia.
5 http://www.psychologymania.com/2011/07/puasa-terapi-kesehatanjiwa.html
terhindar dari perbuatan yang sia-sia, melanggar etika moral, hukum maupun normanorma kehidupan sosial yang baik.7
BAB III
KESIMPULAN
Inti perintah untuk menjalankan ibadah puasa bagi umat islam adalah
pengendalian diri atau self kontrol. Mengapa aspek pengendalian ini penting, karena
pengendalian diri merupakan salah satu komponen utama bagi upaya perwujutan
kehidupan jiwa yang sehat. Dalam perspektif ilmu psikologi dan kesehatan mental,
kemampuan mengendalikan diri adalah merupakan indikasi utama sehat tidaknya
kehidupan rohaniah seseorang. Orang yang sehat secara kejiwaan akan memiliki tingkat
kemampuan pengendalian diri yang baik, sehingga terhindar dari berbagai gangguan jiwa
ringan apalagi yang berat. Manakala pengendalian diri seseorang terganggu, maka akan
timbul berbagai reaksi-reaksi pathologis dalam kehidupan alam pikir (cognition), alam
perasaan (affection) dan perilaku (psikomotorik). Bila hal ini terjadi maka akan terjadi
hubungan yang tidak harmonis antara diri individu dengan dirinya sendiri (conflik
internal) dan juga dengan orang lain yang ada di sekitarnya. Dengan demikian maka
orang yang jiwanya tidak sehat keberadaannya akan sangat mengganggu dirinya sendiri,
juga menggangu lingkungan sekitarnya.
Puasa dapat mengubah tingkah laku. Puasa melatih kita bagaimana menerima
stimulus, memproses dan memberikan reaksi berupa tingkah laku. Puasa adalah terapi
bagi siapa saja. Jika anda jahat selama ini, puasa akan memperbaiki tingkah laku anda
dengan menahan stimulus yang datang, memproses, dan kemudian memberikan respon,
hasilnya adalah tingkah laku normal. Jika anda adalah orang alim, puasa sebagai
regulasi, untuk memperkuat insting hidup tetap mendomasi tingkah laku.
7 http://bundadontworry.wordpress.com/2012/07/22/puasa-sebagai-terapi/