Anda di halaman 1dari 12

Makalah Badai Tropis

Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar yang diampu oleh
bu Rahayu Dwi Siwi, M.Pd

Oleh :
Aditya Sulistiyawan (13812141004)
Hamzah Faid Falatah (13812141006)
Muhammad Iqbal Yoga P. (13812141033)

Akuntansi
Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Yoygakarta
2013

I.

Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah


Kondisi cuaca dan iklim yang semakin hari tidak menentu,
menimbulkan banyak masalah yang terjadi. Dewasa ini, fenomenafenomena alam yang terjadi, antara lain badai tropis, penaikan suhu
bumi, dan sebagainya. Fenomena-fenomena tersebut merupakan
kehendak alam yang tidak bisa untuk dicegah, namun beberapa
faktor yang disebabkan oleh kehidupan manusia itu sendiri.
Misalnya, badai tropis. Badai tropis merupakan fenomena alam
yang terjadi di perairan samudra. Misal seperti kasus-kasus : Badai
Fiona: Tanggal 6 Februari 2003, Siklon Ivy tanggal 27 Februari
2004, dan Badai siklon tropis Fay di laut Timor tanggal 17 Maret
2004, merupakan fenomena alam yang terjadi dan harus di
perhatikan dampak dan penanggulangan pasca kejadiannya.
Dengan makalah ini, penulis akan menjelaskan tentang
pengertian, penyebab, proses dan dampak badai tropis bagi
manusia. Penulis berharap agar masyarakat sekitar yang kondisi
sekitar hampir menyerupai prasyarat terjadinya badai, agar lebih
waspada dan lebih tanggap dalam menanggulangi dampak pasca
kejadian tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan badai tropis?
2. Apa saja penyebab badai tropis?
3. Bagaimana proses terjadinya badai tropis?
4. Apa saja dampak yang ditimbulkan oleh badai tropis?

C. Tujuan Penelitian Makalah


1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan badai tropis.
2. Untuk mengetahui penyebab dari badai tropis.
3. Untuk mengetahui proses terjadinya badai tropis.
4. Untuk mengetahui dampak-dampak yang ditimbulkan badai
tropis.

II.

Isi

A. Dasar Teori
Siklon tropis yang biasanya disebut dengan badai tropis
merupakan badai dengan kekuatan yang besar. Radius rata-rata
siklon tropis mencapai 150 hingga 200 km. Siklon tropis terbentuk
di atas lautan luas yang umumnya mempunyai suhu permukaan air
laut hangat, lebih dari 26.5 C. Angin kencang yang berputar di
dekat pusatnya mempunyai kecepatan angin lebih dari 63 km/jam.
Secara teknis, siklon tropis didefinisikan sebagai sistem
tekanan rendah non-frontal yang berskala sinoptik yang tumbuh di
atas perairan hangat dengan wilayah perawanan konvektif dan
kecepatan angin maksimum setidaknya mencapai 34 knot pada
lebih dari setengah wilayah yang melingkari pusatnya, serta
bertahan setidaknya enam jam.
Kadangkala di pusat siklon tropis terbentuk suatu wilayah
dengan kecepatan angin relatif rendah dan tanpa awan yang
disebut dengan mata siklon. Diameter mata siklon bervariasi mulai
dari 10 hingga 100 km. Mata siklon ini dikelilingi dengan dinding
mata, yaitu wilayah berbentuk cincin yang dapat mencapai
ketebalan 16 km, yang merupakan wilayah dimana terdapat
kecepatan angin tertinggi dan curah hujan terbesar.
Masa hidup suatu siklon tropis rata-rata berkisar antara 3
hingga 18 hari. Karena energi siklon tropis didapat dari lautan
hangat, maka siklon tropis akan melemah atau punah ketika
bergerak dan memasuki wilayah perairan yang dingin atau
memasuki daratan.

Siklon tropis dikenal dengan berbagai istilah di muka bumi,


yaitu "badai tropis" atau "typhoon" atau "topan" jika terbentuk di
Samudra Pasifik Barat, "siklon" atau "cyclone" jika terbentuk di
sekitar India atau Australia, dan "hurricane" jika terbentuk di
Samudra Atlantik.
Kecepatan Angin Maksimum
Yang dimaksud dengan kecepatan angin maksimum adalah
angin permukaan rata-rata 10 menit tertinggi yang terjadi di dalam
wilayah sirkulasi siklon. Angin dengan kecepatan tertinggi ini
biasanya terdapat di wilayah cincin di dekat pusat siklon, atau jika
siklon ini memiliki mata, berada di dinding mata.
Ukuran Siklon Tropis
Ukuran siklon tropis menyatakan diameter wilayah yang
mengalami gale force wind. Ukuran siklon tropis bervariasi. mulai
dari 50 km (Cyclone Tracy, 1977) hingga 1100 km (Typhoon Tip,
1979).
Daerah pertumbuhan siklon tropis mencakup Atlantik Barat,
Pasifik Timur, Pasifik Utara bagian barat, Samudera Hindia bagian
utara dan selatan, Australia dan Pasifik Selatan. Sekitar 2/3
kejadian siklon tropis terjadi di belahan bumi bagian utara. Sekitar
65% siklon tropis terbentuk di daerah antara 10 - 20 dari ekuator,
hanya sekitar 13% siklon tropis yang tumbuh diatas daerah lintang
20 , sedangkan di daerah lintang rendah (0 - 10) siklon tropis
jarang terbentuk.

Daerah Pertumbuhan
Daerah pertumbuhan siklon tropis dapat dibagi menjadi 7
(tujuh) wilayah. Ini mencakup wilayah lautan di seluruh dunia.
Tabel: Daerah pertumbuhan siklon tropis di seluruh dunia
NOMO

NAMA DAERAH

PERTUMBUHAN

Atlantik Utara

Pasifik Timur Laut

Pasifik Barat Laut

Hindia Utara

Hindia Selatan

Hindia Tenggara /

Australia
Pasifik Barat Daya /

Australia

B. Pembahasan
1. Pengertian Badai Tropis

LUASAN
WILAYAH
Samudra Atlantik
Utara, Laut Karibia
dan Teluk Meksiko
Amerika Utara
hingga 180 BT
Sebelah Barat
180 BT, termasuk
Laut Cina Selatan
Teluk Benggala
dan Laut Arab
Samudra Hindia
Selatan sebelah
Barat 100 BT
Bumi Belahan
Selatan 100 - 142
BT
Bumi Belahan
Selatan sebelah
Timur 142 BT

Siklon tropis didefinisikan sebagai sistem tekanan rendah


non-frontal yang berskala sinoptik yang tumbuh di atas
perairan hangat dengan wilayah perawanan konvektif dan
kecepatan angin maksimum setidaknya mencapai 34 knot
pada lebih dari setengah wilayah yang melingkari pusatnya,
serta bertahan setidaknya enam jam.
2. Penyebab Badai Tropis
a. Suhu permukaan laut sekurang-kurangnya 26.5 C
hingga ke kedalaman 60 meter
b. Kondisi atmosfer yang tidak stabil yang memungkinkan
terbentuknya awan Cumulonimbus. Awan-awan ini, yang
merupakan awan-awan guntur, dan merupakan penanda
wilayah konvektif kuat, adalah penting dalam
perkembangan siklon tropis.
c. Atmosfer yang relatif lembab di ketinggian sekitar 5 km.
Ketinggian ini merupakan atmosfer paras menengah,
yang apabila dalam keadaan kering tidak dapat
mendukung bagi perkembangan aktivitas badai guntur di
dalam siklon.
d. Berada pada jarak setidaknya sekitar 500 km dari
katulistiwa. Meskipun memungkinkan, siklon jarang
terbentuk di dekat ekuator.
e. Gangguan atmosfer di dekat permukaan bumi berupa
angin yang berpusar yang disertai dengan pumpunan
angin.

f. Perubahan kondisi angin terhadap ketinggian tidak


terlalu besar. Perubahan kondisi angin yang besar akan
mengacaukan proses perkembangan badai guntur.
3. Proses Terjadinya Badai Tropis
Sumber utama energi raksasa penggerak badai tropis
berasal dari proses kondensasi yakni yakni mengembunnya
kandungan uap air pada udara lembab yang bergerak naik
ke

ketinggian

kondensasi,

atmosfer

uap

air

yang

akan

dingin.

Pada

proses

melepas

energi

panas

kandungannya. Energi panas yang dilepaskan oleh uap air


akan terkumpul menjadi energi penggerak dari badai tropis.
Selain udara lembab juga diperlukan unsur-unsur lain seperti
lautan hangat, adanya gangguan cuaca, dan angin yang
bergerak naik membawa udara lembab. Bila unsur-unsur
tersebut berlangsung cukup lama, maka terjadilah angin
kencang, gelombang laut tinggi , hujan deras dan banjir yang
mengikuti fenomena badai tropis.
4. Dampak Badai Tropis
Dampak Positif
Walaupun banyak kerugian yang timbul akibat siklon
tropis, secara global siklon tropis sangat diperlukan untuk
menjaga keseimbangan panas atmosfer bumi dengan cara
memindahkan panas, dan kelembaban yang tinggi di daerah
tropis ke wilayah sub tropis dan kutub yang lebih dingin.
Pada beberapa situasi khusus, siklon tropis
membawa dampak positif bagi wilayah- wilayah yang
terkenda dampaknya. Di wilayah Jepang, sebagian besar
curah hujan yang turun merupakan dampak dari typhoon.

Hurricane Camille mengakhiri kondisi kekeringan dan


kesulitan air pada daerah-daerah yang dilewatinya.
Dampak Negatif
Siklon tropis matang rata-rata dapat melepaskan
energi panas hingga 6 x 1014watt, sebanding dengan 200 kali
rata-rata total produksi perusahaan listrik seluruh dunia atau
sebanding dengan ledakan 10 megaton bom nuklir setiap 20
menit.
Siklon tropis pada lautan terbuka akan menimbulkan
gelombang tinggi, hujan deras dan angin berkecepatan
tinggi, sehingga mengganggu jadwal pelayaran bahkan
menenggelamkan kapal-kapal. Walau demikian, dampak
terbesar dari siklon tropis terjadi apabila siklon tropis
bergerak ke arah daratan dan menyebabkan tanah runtuh.
Siklon tropis yang bergerak ke arah daratan dapat
menyebabkan kerusakan langsung lewat empat macam
cara, yakni :
a. Angin berkecepatan tinggi
Kekuatan angin hurricane dapat menghancurkan mobil,
bangunan, jembatan, dan sebagainya. Kekuatan angin
dapat menerbangkan berbagai macam benda yang dapat
menghantam penduduk yang berada di daerah terbuka.
b. Gelombang laut (storm surge)
Bencana terburuk dari siklon tropis disebabkan oleh
melonjaknya gelombang laut. Gelombang laut tinggi akan
masuk ke daratan dan menyeret penduduk yang berada di
kawasan pantai. Sekitar 80 % korban tewas akibat badai
tropis disebabkan terjangan gelombang laut.
c. Hujan deras
Aktifitas badai petir pada siklon tropis menimbulkan hujan
lebat. Sungai dan saluran air akan meluap, jalan-jalan

tidak dapat dilewati, dan dapat disusul oleh tanah longsor.


d. Angin Tornado
Radius wilayah hurricane yang luas dapat menebarkan
angin tornado di berbagai tempat. Meskipun tidak sekuat
hurricane, angin tornado dapat menyebabkan kerusakan
serius.

III.

Penutup
Kesimpulan

Badai tropis adalah gejala alam yang tidak dapat dicegah. Oleh
karena itu badai tropis hanya bisa dilakukan penanganan-penanganan
pascabadai. Kegiatan tersebut dilakukan agar, masyarakat pantai atau
masyarakat yang terasa dengan dampak dari badai topis, dapat
melakukan sesuatu yang tidak membahanyakan dirinya setelah pasca
kejadian.

Daftar Pustaka

http://meteo.bmkg.go.id/siklon/learn/01/id
http://blogs.unpad.ac.id/naufan/2012/11/11/proses-terbentuknya-anginsiklon-tropis/

Anda mungkin juga menyukai