A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
C. Materi Pembelajaran
1. Mengindentifikasi kekurangan teks rekaman percobaan
a. Struktur teks rekaman percobaan
a) Judul
b) Tujuan
c) Alat dan bahan
d) Prosedur atau cara
e) Hasil
f) Kesimpulan
b. Mengidentifikasi kekurangan dari segi bahasa
a) Keefektifan kalimat
b) Pilihan kata
c) Penggunaan EYD
2. Meringkas teks rekaman percobaan
a. Pengetian meringkas
Ringkasan adalah penyajian karangan atau peristiwa yang panjang dalam bentuk yang singkat dan
efektif. Ringkasan adalah sari karangan tanpa hiasan. Ringkasan itu dapat merupakan ringkasan
sebuah buku, bab, ataupun artikel. Fungsi sebuah ringkasan adalah memahami atau mengetahui
sebuah buku atau karangan.
Ciri-ciri ringkasan:
a) Inti tidak meninggalkan urutan dasar karangan.
b) Kerangka dasar masih tampak jelas
c) Memangkas gagasan utama menjadi lebih ringkas
d) Tujuannya untuk memangkas gagasan
b. Cara meringkas
a) Membaca secara cermat teks rekaman percobaan
b) Menemukan inti dari tiap bagian teks rekaman percobaan
c) Merangkai inti dari tiap bagian teks menjadi sebuah teks rekaman percobaan yang utuh dan
runtut sesuai kaidah penulisan teks rekaman percobaan
D. Metode Pembelajaran
Mind mapping
E. Media Pembelajaran
1. Lembar kerja yang dibuat dengan model mind mapping digunakan untuk kegiatan meringkas
2. Lcd
3. Video teks rekaman percobaan
F. Sumber Belajar
Fadlilah, Shafira Nur. 2012. Contoh Laporan Keg. Praktikum Biologi. Dapat diakses di , diakses pada
Senin, 16 Juni 2014
Pustaka, Mitra. LAPORAN PRAKTIKUM IPA LISTRIK DAN MAGNET. Dapat diakses di
http://mitrapustaka.blogspot.com/2013/05/laporan-praktikum-ipa-listrik-dan-magnet_13.html,
diunduh pada Senin, 16 Juni 2014
XII IPA 3 SMAN 1 Medan. Praktikum Fisika Percobaan Tekanan Udara Kelas XII IPA 3 SMA NEGERI
1 MEDAN. Dapat diakses di , diunduh pada Rabu, 18 Juni 2014
G. Langkah-langkah
Pertemuan pertama
No. Langkah-langkah Alokasi waktu
1. Pendahualuan 20
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Guru melakukan apersepsi dengan cara mengaitkan materi pembelajaran
yang sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari
3. Guru memberikan motivasi dengan cara menayangkan video tentang teks
rekaman percobaan
4. Siswa memberikan pendapat terhadap rekaman tersebut terkait dengan
struktur dan bahasa yang digunakan
2. Kegiatan inti 50
Mengamati
1. Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok, setiap kelompok
terdiri dari 4 siswa.
2. Setiap kelompok diberi teks rekaman percobaan. Siswa diminta untuk
membaca teks rekaman percobaan yang diberikan oleh guru.
Menanya
3. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya berkaitan dengan
teks rekaman percobaan yang telah dibaca.
4. Guru dan siswa menjawab pertanyaan yang telah diajukan siswa.
Menalar
5. Masing-masing kelompok mengidentifikasi kekurangan dari teks rekaman
percobaan yang telah dibaca.
6. Masing-masing kelompok menyampaikan hasil identifikasi kekurangan
teks rekaman percobaan. Masing-masing kelompok menanggapi hasil
identifikasi yang dilakukan oleh kelompok lain.
Mencoba
7. Guru membagikan teks rekaman percobaan kepada setiap siswa. Siswa
secara individu mengidentifikasi kekurangan teks rekaman percobaan.
Mengomunikasikan
8. Beberapa siswa menyampaikan hasil identifikasinya kekurangan dari teks
rekaman percobaan di depan kelas. Beberapa siswa lain menanggapi hasil
kerja yang telah disampaikan.
9. Guru menunjukkan hasil identifikasi kekurangan yang benar.
3. Penutup 10
1. Guru dan siswa melakukan refleksi tentang kesulitan dan manfaat dari
kegiatan pembelajaran mengidentifikasi rekaman percobaan
2. Guru dan siswa menyimpulkan hasil kegiatan pembelajaran
3. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk berlatih mengidentifikasi
kekurangan teks rekaman percobaan dari berbagai sumber.
Pertemuan kedua
No. Langkah-langkah Alokasi waktu
1. Pendahualuan 10
1. Guru melakukan apersepsi dan mengaitkan materi pembelajaran yang
sebelumnya (mengidentifikasi kekurangan teks rekaman percobaan)
dengan materi yang akan dipelajari (meringkas teks rekaman percobaan)
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
3. Guru menyampaikan langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang akan
dilaksanakan
2. Kegiatan inti 60
Mengamati
1. Guru memberikan teks rekaman percobaan kepada siswa.
2. Siswa diminta untuk membaca teks rekaman percobaan secara cermat.
Menanya
3. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya kepada guru berkaitan dengan
teks yang telah dibaca dan cara meringkas teks rekaman percobaan.
Menalar
4. Siswa mencari intisari dari setiap bagian struktur teks rekaman percobaan
untuk dijadikan butir-butir penting.
5. Guru membimbing siswa jika ada yang kesulitan untuk menemukan butir-
butir penting dari tiap bagian teks rekaman percobaan.
6. Guru menjelaskan cara membuat ringkasan butir-butir penting dengan
teknik mind mipping.
Mencoba
7. Siswa membuat mind mippingdari butir-butir penting teks rekaman
percobaan.
8. Siswa membuat mind mipping sesuai dengan kreativitas masing-masing.
Mengomunikasikan
9. Beberapa siswa menyampaikan hasil kerjanya di depan kelas.
10. Beberapa siswa lain mengomentari hasil kerja siswa yang disampaikan di
depan kelas dengan memperhatikan butir-butir penting teks rekaman
percobaan dan kemenarikan mind mipping yang telah dibuat.
3. Penutup 10
1. Guru dan siswa melakukan refleksi tentang kesulitan dan manfaat dari
kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung
2. Siswa menerima tugas untuk membaca teks rekaman percobaan dan
mencoba untuk meringkasnya
H. Pedoman penilaian
1. Penilaian sikap
Lembar Pengamatan Sikap
No. Aspek yang Diamati SB B C K
1. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
selama kegiatan pembelajaran teks rekaman percobaan
2. Menyajikan hasil teks rekaman percobaan dengan
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
3. Percaya diri dalam menyampaikan hasil kegiatan
mengindetifikasi kekurangan dan meringkas teks
rekaman percobaan
4. Semangat dalam kegiatan pembelajaran
mengidentifikasi kekurangan dan meringkas teks
rekaman percobaan
Predikat Indikator
SB Sudah konsisten (selalu berperilaku) sesuai yang diharapkan
B Mulai konsisten (sering berperilaku) sesuai yang diharapkan
C Belum konsisten (kadang-kadang berperilaku) sesuai yang
diharapkan
K Tidak konsisten (tidak pernah berperilaku) sesuai yang
diharapkan
Rubrik Penilaian
Skor
Aspek Deskriptor Bobot
1 2 3 4 5
1. Hasil identifikasi Ketepatan tujuan 2
kekurangan/ketepatan Ketepatan alat dan bahan 2
struktur Ketepatan cara kerja 2
Ketepatan hasil 2
Ketepatan kesimpulan 2
2. Hasil identifikasi Ketepatan pilihan kata 2
kekurangan/ketepatan Kefektifan kalimat 3
penggunaan bahasa Penggunaan ejaan 3
Keterangan
Skor 1= jika hasil identifikasi tidak tepat
Skor 2= jika hasil identifikasi kurang tepat
Skor 3= jika hasil identifikasi cukup tepat
Skor 4= jika hasil identifikasi tepat
Skor 5= jika hasil identifikasi sangat tepat
JARINGAN XYLEM
1. TUJUAN
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui jaringan xylem pada tumbuhan
5. KESIMPULAN
Pada Tanaman Pacar Air yang ada atau tidak adanya akar tidak mempengaruhi karen pada batang juga
terdapat pembuluh xylem sehingga pembuluh menyerap air dan mineral kemudian diedarkan keseluruh
bagian tumbuhan, maka daun dan pembuluh xylem pada tanaman tersebut akan berubah warna menjadi
warna Merah dan Biru.
A. Tujuan
1. Membuktikan bahwa pernapasan pada tumbuhan membutuhkan oksigen
2. Melihat faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah kebutuhan oksigen pada tumbuhan pada saat
bernapas
3. Menghitung rata-rata pernafasan pada tumbuhan ml per menit
C. Langkah Kerja
1. Bungkuslah KOH dengan tissue atau kapas, dan letakkan dalam tabung respirometer
2. Timbanglah berat satu jumput kecambah dan masukkan dalam botol specimen
3. Tutp lubang specimen dengan sabun colek
4. Rangkai alat respirometer, tutup ujung pipa dengan ibu jari sekitar 2 menit, kemudian pada ujung pipa
kapiler teteskan eosin atau aquades
5. Amati dan catat perubahan kedudukan eosin atau aquades pada pipa berskala setiap 2 menit selama 4
periode
6. Lakukan percobaan yang sama dengan dengan kecambah lain yang beratnya berbeda
7. Catat hasil pengamatan pada tabel hasil pengamatan
Gambar Rangkaian Respirometer
D. Hasil Kegiatan/percobaan
Perpindahan/kedudukan eosin (menit)
No. Berat Tumbuhan (gr)
2 menit (1) 2 menit (2) 2 Menit (3) 2 menit (4)
1 0,3 0,16 0,23 0,3 0,41
2 0,5 0,22 0,27 0,35 0,44
3 0,8 0,37 0,34 0,42 0,5
- Kecambah 0,3 gr
Kebutuhan gas oksigen pemenitnya = 0,41ml : 8 menit = 0,051 ml per menit
- Kecambah 0,5 gr
Kebutuhan gas oksigen permenitnya = 0,44ml : 8 menit = 0,055 ml per menit
- Kecambah 0,8 gr
Kebutuhan gas oksigen permenitnya = 0,5ml : 8 menit = 0,0625 ml per menit
E. Kesimpulan
Semakin banyak jumlah kecambah, semakin cepat gerakan air atau aquades dan semakin banyak oksigen
yang dibutuhkan oleh tumbuhan untuk berespirasi.
Diambil dari
http://semangatpagislalu.blogspot.com/2012/10/lap
oran-praktikum-pernafasan-tumbuhan.html
LAMPIRAN CONTOH TEKS REKAMAN PERCOBAAN YANG AKAN DIRINGKAS
D. Prosedur kerja
Pada percobaan yang pertama, tumbuhan dimasukkan kedalam gelas piala yang penuh berisi air.
Kemudian, corong dimasukkan secara terbalik sehingga semua tanaman berada tepat di bawah corong.
Lalu pangkal corong tersebut ditutup dengan tabung reaksi yang penuh berisi air. Kemudian percobaan
ini ditempatkan di bawah sinar matahari.
Pada percobaan yang kedua, daun mangga ditutup dengan kertas timah selama satu minggu dan
dijepit dengan jepitan kertas. Setelah satu minggu daun mangga dipetik, kemudian kertas timahnya
dibuka. Setelah itu, daun mangga tersebut dimasukkan ke dalam air mendidih agar sel-selnya mati.
Kemudian daun tersedut dimasukkan ke dalam alkohol mendidh agar klorofil yang dikandung daun
tersebut meluruh. Selanjutnya daun tersebut dimasukkan dalam larutan JKJ dibilas dengan air bersih.
E. Hasil pengamatan
Setelah dilakukan percobaan yang pertama, dapat diliha bahwa pada menit 0-10 terdapat sedikit
gelembung. Pada menit 10-20 terdapat banyak gelembung. Pada menit 20-30 terdapat sangat banyak
gelembung, begitupun pada menit 30-40.
Hasil percobaan yang kedua menunjukkan bahwa setelah dimasukkan dalam JKJ semua bagian
daun tersebut berwarna hijau berbintik hitam karena masih terdapat amilum. Percobaan tersebut gagal
karena penutupan daun mangga menggunakan amilum kurang rapat sehingga proses fotosintesis masih
dapat berlangsung.
F. Kesimpulan
Berdasarkan dua percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa fotosintesis adalah suatu proses
pembentukan bahan organik dengan bantuan cahaya dan zat hijau daun (klorofil). Pada proses
fotosintesis intensitas cahaya dan konsentrasi CO2akan sangat berpengaruh. Hasil dari fotosinteasis itu
sendiri berupa glukosa dan oksigen.
Diambil dari (diakses 16/06/2014
dengan penggubahan)
Alat:
LAMPIRAN CONTOH
Kertas timah, Penjepit, Gelas piala, Tabung reaksi,
RINGKASAN Corong, Jam, Kaki tiga, sepiritus
Bahan:
Daun pohon mangga (Mangifera indica), tanaman (Hydrilla verticilla), air
Tujuan
panas, air biasa, JKL (Iodium Kalium Iodida) Alkohol 95%
membuktikan proses fotosintesis
akan menghasilkan glukosa dan
melepaskan O2.
Percobaan pertama:
Tumbuhan dimasukkan kedalam gelas piala yang
penuh berisi air.
Corong dimasukkan secara terbalik sehingga semua
tanaman berada tepat di bawah corong.
Fotosintesis Pangkal corong ditutup dengan tabung reaksi yang
penuh berisi air.
pada Tumbuhan Percobaan dilakukan di bawah sinar matahari.
Hasil:
Pada percobaan yang pertama, dapat Percobaan kedua:
diliha bahwa terdapat gelembung yang
Daun mangga ditutup dengan kertas timah selama
menandakan tumbuhan tersebut
satu minggu.
melepaskan oksigen.
Daun mangga yang telah dibiarkan selama satu minggu
Pada percobaan yang kedua daun
dipetik dan kertas timahnya dibuka.
tersebut berwarna hijau berbintik hitam
Daun mangga dimasukkan kedalam air mendidih
karena masih terdapat amilum.
Daun mangga dimasukkan ke dalam alkohol mendidih.
Daun mangga dimasukkan dalam larutan JK.
Selanjutnya daun mangga dibilas dengan air bersih.
LAMPIRAN TEKS YANG AKAN DIRINGKAS
J. Prosedur kerja
Singkong yang telah dipanen, dikupas dan dikikis bagian kulit arinya hingga kesat. Kemudian
singkong dicuci hingga bersih, lalu dipotong-potong. Singkong ditiriskan hingga kering, kemudian
dikukus hingga singkong matang. Setelah matang, singkong didinginkan terlebih dahulu sebelum
ditaburi ragi. Setelah benar-benar dingin singkong ditata di dalam nampan lalu ditaburi dengan ragi
yang telah dihaluskan secara merata. Singkong yang telah diberi ragi dimasukkan kedalam plastik es.
Plastik tersebut harus benar-benar tertutup rapat agar mendapatkan hasil yang maksimal. Kemudian
didiamkan selama 2-4 hari hingga singkong terasa menjadi lunak.
K. Hasil pengamatan
Setelah dilakukan percobaan selama empat hari, diperoleh hasil tape singkong yang rasanya manis,
teksturnya lembek, berwarna putih, dan baunya menyengat. Pengukusan singkong yang pas akan
menghasilkan tekstur tapeyang lembut. Pendinginan berfungsi untuk mengontrol kondisi proses.
Pengukusan singkongdilakukan dalam waktu 5 jam untuk melunakkan singkong dan agar enzim
mikroba dapat bekerja dengan baik.
Proses peragian bergantung dengan cara pencampuran singkong dengan ragi.Apabila pencampuran
tidak baik akan menyebabkan fermentasi kurang sempurna dan menimbulkan kerusakan. Ragi yang
ditambahkan biasanya kurang dari 1% atau10 gram perkilogram singkong yang digunakan.
Fermentasi yang baik dilakukan pada suhu 28-30C dan membutuhkan waktu 45 jam.Fermentasi
dilakukan di dalam keranjang yang dialasi daun pisang yang bersih,dikerudungi dan ditutupi dengan
daun rapat-rapat. Fermentasi yang tertutup akanmencegah tejadinya kontaminasi. Suhu berpengaruh
kepada kecepatan fermentasi, meskipun suhu yang lebih rendah dari 25C akan menghasilkan produk
dengan kadar alcohol yang tinggi.
Tapai dapat bertahan 2-3 hari bila di fermentasi pada suhu kamar . Apabila fermentasi dalam suhu
kamar melebihi hasil yang didapatkan akan rusak . Biladikemas dengan cangkir plastic dan disimpan
dalam lemari es akan bertahan selama 2 bulan akan tetapi teksturnya akan rusak yaitu menjadi keras
Proses biokimia pada pembuatan tape singkong:
Perubahan biokimia yang penting pada fermentasi tape adalah hidrolisis patimenajdi glukosa dan maltosa yang akan
memberikan rasa manis serta perubahan gulamenjadi alcohol dan asam organic. Reaksi dalam fermentasi berbeda-
beda tergantung pada jenis gula yangdigunakan dan produk yang dihasilkan
Secara singkat, glukosa (C6H12O6) yangmerupakan gula paling sederhana , melalui fermentasi akan
menghasilkan etanol(2C2H5O H). Reaksi fermentasi ini dilakukan oleh ragi, dan digunakan
pada produksi makanan
Persamaan Reaksi Kimia
Gula (glukosa, fruktosa, atau sukrosa) Alkohol (etanol) +K arbon dioksida +Energi (ATP)
Jalur biokimia yang terjadi, sebenarnya bervariasi tergantung jenis gula yang terlibat,tetapi umumnya
melibatkan jalur glikolisis, yang merupakan bagian dari tahap awalrespirasi aerobik pada sebagian besar
organism. Jalur terakhir akan bervariasi tergantung produk akhir yang dihasilkan. Tahap akhir dari
fermentasi adalah konversi piruvat ke produk fermentasi akhir . Tahap ini tidak menghasilkan energi
tetapi sangat penting bagi sel anaerobik karena tahapini meregenerasi. nicotinamide adenine
dinucleotide (NAD+), yang diperlukan untuk glikolisis.Ia diperlukan untuk fungsi sel normal karena
glikolisis merupakan satu-satunyasumber ATP dalam kondisi anaerobik .
F. Kesimpulan :
1. Pembuatan tape termasuk dalam bioteknologi konvensional (tradisional) karena masih menggunakan
cara-cara yang terbatas.
2. Pada proses pembuatan tape, jamur ragi akan memakan glukosa yang ada di dalam singkong sebagai
makanan untuk pertumbuhannya, sehingga singkong akan menjadi lunak, jamur tersebut akan
merubah glukosa menjadi alkohol.
3. Dalam pembuatan tape, ragi (Saccharomyces cereviceae) mengeluarkan enzim yang dapat memecah
karbohidrat pada singkong menjadi gula yang lebih sederhana. Oleh karena itu, tape terasa manis
apabila sudah matang walaupun tanpa diberi gula sebelumnya.
4. Kegagalan dalam pembuatan tape biasanya dikarenakan enzim pada ragi Saccharomyces cereviceae
tidak pecah apabila terdapat udara yang mengganggu proses pemecahan enzim tersebut.
Meringkas teks
rekaman
percobaan?
Simpulan: