PUASA
Puasa dan pembentukan insan karakter dapat dipahami dari makna surat al-Baqarah ayat 183.
Dalam ayat tersebut ada beberapa kata kunci terkait pembentukan insan karakter melalui ibadah
puasa, yaitu (1) orang yang beriman; (2) diwajibkan atas kamu berpuasa; dan (3) menjadi orang
yang bertakwa.
Ketiga kata kunci tersebut di atas, jika dihubungkan, maka akan melahirkan pribadi yang
istiqomah dan konsisten dalam keimanannya. Hal ini ditunjukkan, ketika sesorang mengakui
bahwa ia telah beriman, maka secara otomatis ia akan melaksanakan puasa Ramadhan karena
puasa Ramadhan merupakan perintah dari Allah yang dibawa oleh Rasul-Nya dan tertulis dalam
kitab-Nya.
KESIMPULAN
Ibadah puasa hakikatnya adalah menahan dan melambangkan pengendalian diri untuk menahan diri dari makan, minum, dan hubungan
biologis dengan niat ta‟abbudi, dari sejak terbit hingga terbenamnya matahari semata-mata karena perintah Allah.
Syariat puasa (puasa di bulan Ramdlan) diwajibkan atas kaum muslimin dengan dasar QS. al-Baqarah ayat 183-185 dan hadits riwayat al-
Bukhari nomor hadits 7. Syariat puasa juga pernah diwajibkan pula kepada umat umatnya nabi-nabi terdahulu mulai nabi Adam as.
Tujuan dari disyariatkannya puasa bagi orang beriman adalah membentuk pribadi yang bertakwa. Sementara fungsi ibadah puasa dalam
kehidupan manusia diantaranya: melatih sabar, pengendalian diri, disiplin, jujur, dan emosi,
Beberapa hikmah ibadah puasa, diantaranya adalah (a) sebagai sarana meraih ketakwaan, (b) melatih mengekang dan mengarahkan jiwanya
kepada hal-hal yang baik, (c) Allah melipatgandakan pahalanya untuk orang yang berpuasa dengan tanpa batas, (d) do`a orang yang berpuasa
tidak ditolak, (e) orang yang berpuasa mempunyai dua kebahagiaan, yaitu apabila ia berbuka puasa ia gembira karenanya, dan apabila ia
bertemu dengan Rabb-nya, (f) puasa dapat memberikan syafa`at pada hari Kiamat kepada orang yang berpuasa, dan (g) mendapatkan surga
ar-Rayyan.
Puasa membentuk insan karakter dengan memiliki sifat-sifat orang yang bertakwa, di antaranya: menepati janji, sabar, benar/jujur, menjalin
siraturrahim, syukur, menjaga diri, kepedulian sosial, mengendalikan diri (menahan amarah), pemaaf, berbuat kebaikan, bertaubat, taat,
benar/jujur, sabar, khusyu', bersedekah (kepedulian sosial), memelihara diri dan dzikir
TERIMA KASIH