Anda di halaman 1dari 11

The miracle of Puasa

dan Implikasi Puasa Dalam


Perspektif Agama, Sosial, Ekonomi,
Kesehatan dan Psikologis

Feby Nur Rifania | 1206000064 | Kelas 2A


PETA KONSEP

Pengertian dan Implikasi Puasa Dalam


01 Miracle of Puasa 04 Perspektif Ekonomi

Implikasi Puasa Dalam Implikasi Puasa Dalam


02 Perspektif Agama 05 Perspektif Kesehatan

Implikasi Puasa Dalam Implikasi Puasa Dalam


03 Perspektif Sosial
06 Perspektif Psikologi
Pengertian dan Miracle of Puasa
Puasa bagi orang Islam adalah menahan diri dari makan dan minum serta
segala perbuatan yang bisa membatalkan puasa, mulai dari terbit fajar hingga
terbenam matahari, dengan syarat tertentu, untuk meningkatkan ketakwaan
seorang muslim.
Dengan berpuasa kita akan bersikap lebih sabar dan mampu menahan amarah.
Kita akan memiliki sikap batin yang tenang dan senantiasa berserah diri kepada
Allah. Maka susunan saraf dan pusat hormon akan bekerja dan berproduksi
dengan seimbang. Jika fungsi hormon normal, irama tubuh akan harmonis.
Keseimbangan inilah yang akan menghasilkan perilaku yang benar, baik, dan
terkendali.
Implikasi Puasa Dalam Perspektif Agama
Dalam perspektif Islam, disebutkan bahwa puasa sudah diwajibkan kepada semua umat
sejak dahulu. Allah SWT berfirman dalam QS. Al Baqarah : 183 “Hai orang-orang yang
beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-
orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa”.
• Puasa diperintahkan karena dapat mensucikan jiwa dan membersihkannya dari
gangguan syaitan yang mungkin menyelimutinya dan dari perilaku yang tidak baik.
• Bagi orang yang berpuasa, terdapat surga khusus yang dibuat untuk mereka. Surga
ini bernama Ar Rayyan, yang menjadi salah satu dari delapan pintu surga.
• Membentuk akhlak mulia. Puasa merupakan pembantu yang paling besar dalam
merealisasikan ketakwaan.
Implikasi Puasa Dalam Perspektif Agama
• Amal ibadah puasa berbeda dengan amal ibadah lainnya. Amal ibadah puasa khusus
untuk Allah SWT, maka pahala yang diberikan pun langsung dari Allah SWT. Hal ini juga
disebutkan dalam hadist yang berbunyi,“Semua amal Bani Adam akan dilipat gandakan
kebaikan sepuluh kali sampai tujuh ratus kali lipat. Allah Azza Wa Jallah berfirman,
‘Kecuali puasa, maka ia untuk-Ku dan Aku yang akan memberikan pahalanya.” (HR.
Muslim).
• Mendapatkan Syafaat di Akhirat. Di akhirat nanti, selain Al Qur’an, puasa juga akan
datang untuk memberikan syafaat kepada seseorang yang melakukannya.
Implikasi Puasa Dalam Perspektif Sosial
Puasa harusnya menjadikan orang lebih sabar, tidak bertengkar, tidak berkata
kasar, dan mampu menghapus sifat dengki. Sebaliknya akan bersikap santun,
mudah berkawan, suka menolong, dan lebih dari itu akan mudah memaafkan. Ini
merupakan landasan untuk memunculkan kesetiakawanan sosial di tengah
masyarakat, dan akan lebih terlihat sekiranya dihubungkan dengan rasa lapar yang
muncul karena berpuasa. Berpuasa akan menimbulkan rasa lapar. Rasa lapar yang
timbul karena menahan diri dari makan dan minum tersebut di dalam hadis Nabi
dianggap akan memberikan manfaat apabila mampu menghentikan orang yang
berpuasa dari menggunjing, memfitnah, menipu, atau merugikan orang lain.
Selain itu, puasa membuat orang mengakui akan kelemahan dan kekurangannya di
hadapan Allah sehingga melahirkan rasa syukur dan kepedulian sosial dengan
sesama manusia.
Implikasi Puasa Dalam Perspektif Ekonomi
Rasa lapar pada puasa seharusnya mampu menimbulkan kesadaran untuk berhemat dan
setelah itu menyedekahkan uang yang dihemat tersebut kepada orang tidak mampu, yang
antara lain ditunjukkan dengan kewajiban membayar zakat fitrah pada akhir bulan Ramadhan.
Puasa menjadikan seseorang terdorong untuk membantu orang yang tidak atau kurang mampu
untuk keluar dari kesulitan yang mereka hadapi karena berkurangnya konsumsi (siang dan
malam) yang ditabung untuk diserahkan kepada fakir dan miskin.

Pola konsumsi sebenarnya hanya sedikit berubah karena pergeseran waktu makan dari siang
menjadi malam. Tetapi pergeseran ini ternyata mengubah volume dan jenis makanan yang
dikonsumsi, termasuk air minum. Contohnya pada bulan Ramadhan, hampir semua tempat
berbuka membutuhkan makanan pembatal puasa saat adzan Maghrib bergema. Permintaan air
kelapa dan minuman manis melonjak. Kebutuhan inilah yang mendorong permintaan akan
barang-barang konsumsi meningkat. Salah satunya adalah kurma dengan ragam jenis dan
kualitasnya. Hingga akhir Maret menjelang bulan Ramadhan, impor kurma mencapai USD17,1
juta atau sekitar Rp250 milyar, meningkat nyaris 50 persen. Peningkatan pola konsumsi ini
berdampak besar pada perekonomian masyarakat, khususnya penjual makanan dan minuman.
Implikasi Puasa Dalam Perspektif Kesehatan
• Mengontrol gula darah. Beberapa penelitian telah menemukan bahwa puasa
dapat meningkatkan kontrol gula darah, yang sangat berguna bagi penderita
diabetes. Selain itu, pembatasan asupan kalori dalam tubuh saat seseorang
berpuasa juga dapat mengurangi resistensi insulin. Penurunan resistensi insulin
dapat meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin, sehingga tubuh dapat
mengangkut glukosa dari aliran darah ke sel dengan lebih efisien.
• Dapat meningkatkan kesehatan jantung. Beberapa penelitian menemukan
bahwa puasa bisa sangat bermanfaat untuk kesehatan jantung. Sebab, puasa
dapat membantu menurunkan tekanan darah, trigliserida, dan kadar kolesterol
jahat dalam tubuh.
• Detoksifikasi tubuh. Ketika seseorang menjalankan ibadah puasa sesungguhnya
tubuh kita melakukan proses detoksifikasi (pembuangan zat-zat/racun yang tidak
diperlukan tubuh) secara optimal.
• Memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Implikasi Puasa Dalam Perspektif Kesehatan
• Membantu menurunkan berat badan. Beberapa penelitian juga menemukan
bahwa puasa dalam jangka waktu tertentu dapat meningkatkan metabolisme
dengan meningkatkan kadar neurotransmitter norepinefrin, yang dapat
membantu menurunkan berat badan. Selain itu, manfaat puasa selama 3-12
minggu sama efektifnya dalam mendorong penurunan berat badan dan massa
lemak masing-masing hingga 8% dan 16%.
• Mengurangi peradangan. Sejumlah penelitian menunjukkan, puasa dapat
membantu mengurangi peradangan dalam tubuh dan meningkatkan kesehatan
secara keseluruhan.
• Meningkatkan hormon pertumbuhan. Sejumlah studi menunjukkan, puasa
dapat meningkatkan kadar hormon pertumbuhan secara alami. Hormon
pertumbuhan dapat meningkat optimal karena pengaruh kadar gula darah dan
insulin yang lebih terkontrol saat puasa.
• Membantu regenerasi sel.
Implikasi Puasa Dalam Perspektif Psikologi
• Memperbaiki suasana hati. Selama puasa tubuh kita memproduksi hormon yang membuat
kita memiliki suasana hati positif, seperti perasaan bangga, perasaan memiliki kendali, dan
perasaan seakan-akan kita telah berhasil menyelesaikan suatu tugas yang sulit.
• Menurunkan stress dan kecemasan. Saat berpuasa, otak memproduksi protein. Protein
otak ini memiliki efek yang mirip dengan efek obat-obatan anti-depressant, sehingga derajat
kecemasan, stress, dan depresi menurun.
• Meningkatkan atensi dan konsentrasi. Puasa dapat membantu mengatur kadar glukosa
dalam tubuh, sehingga kita menjadi lebih mudah dalam memusatkan (fokus) dan
mempertahankan (konsentrasi) perhatian dalam bekerja.
• Meningkatkan kemampuan ingatan.
• Meningkatkan kualitas tidur. Saat berpuasa, kita terbiasa untuk mengkondisikan jadwal
tidur malam agar dapat terbangun tepat waktu untuk sahur, sehingga kualitas dan kuantitas
tidur menjadi lebih baik dibandingkan dengan hari biasa.
• Meningkatkan kemampuan pengendalian diri (Self-control).
-SEKIAN-
Terimakasih
...

Anda mungkin juga menyukai