Pola konsumsi sebenarnya hanya sedikit berubah karena pergeseran waktu makan dari siang
menjadi malam. Tetapi pergeseran ini ternyata mengubah volume dan jenis makanan yang
dikonsumsi, termasuk air minum. Contohnya pada bulan Ramadhan, hampir semua tempat
berbuka membutuhkan makanan pembatal puasa saat adzan Maghrib bergema. Permintaan air
kelapa dan minuman manis melonjak. Kebutuhan inilah yang mendorong permintaan akan
barang-barang konsumsi meningkat. Salah satunya adalah kurma dengan ragam jenis dan
kualitasnya. Hingga akhir Maret menjelang bulan Ramadhan, impor kurma mencapai USD17,1
juta atau sekitar Rp250 milyar, meningkat nyaris 50 persen. Peningkatan pola konsumsi ini
berdampak besar pada perekonomian masyarakat, khususnya penjual makanan dan minuman.
Implikasi Puasa Dalam Perspektif Kesehatan
• Mengontrol gula darah. Beberapa penelitian telah menemukan bahwa puasa
dapat meningkatkan kontrol gula darah, yang sangat berguna bagi penderita
diabetes. Selain itu, pembatasan asupan kalori dalam tubuh saat seseorang
berpuasa juga dapat mengurangi resistensi insulin. Penurunan resistensi insulin
dapat meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin, sehingga tubuh dapat
mengangkut glukosa dari aliran darah ke sel dengan lebih efisien.
• Dapat meningkatkan kesehatan jantung. Beberapa penelitian menemukan
bahwa puasa bisa sangat bermanfaat untuk kesehatan jantung. Sebab, puasa
dapat membantu menurunkan tekanan darah, trigliserida, dan kadar kolesterol
jahat dalam tubuh.
• Detoksifikasi tubuh. Ketika seseorang menjalankan ibadah puasa sesungguhnya
tubuh kita melakukan proses detoksifikasi (pembuangan zat-zat/racun yang tidak
diperlukan tubuh) secara optimal.
• Memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Implikasi Puasa Dalam Perspektif Kesehatan
• Membantu menurunkan berat badan. Beberapa penelitian juga menemukan
bahwa puasa dalam jangka waktu tertentu dapat meningkatkan metabolisme
dengan meningkatkan kadar neurotransmitter norepinefrin, yang dapat
membantu menurunkan berat badan. Selain itu, manfaat puasa selama 3-12
minggu sama efektifnya dalam mendorong penurunan berat badan dan massa
lemak masing-masing hingga 8% dan 16%.
• Mengurangi peradangan. Sejumlah penelitian menunjukkan, puasa dapat
membantu mengurangi peradangan dalam tubuh dan meningkatkan kesehatan
secara keseluruhan.
• Meningkatkan hormon pertumbuhan. Sejumlah studi menunjukkan, puasa
dapat meningkatkan kadar hormon pertumbuhan secara alami. Hormon
pertumbuhan dapat meningkat optimal karena pengaruh kadar gula darah dan
insulin yang lebih terkontrol saat puasa.
• Membantu regenerasi sel.
Implikasi Puasa Dalam Perspektif Psikologi
• Memperbaiki suasana hati. Selama puasa tubuh kita memproduksi hormon yang membuat
kita memiliki suasana hati positif, seperti perasaan bangga, perasaan memiliki kendali, dan
perasaan seakan-akan kita telah berhasil menyelesaikan suatu tugas yang sulit.
• Menurunkan stress dan kecemasan. Saat berpuasa, otak memproduksi protein. Protein
otak ini memiliki efek yang mirip dengan efek obat-obatan anti-depressant, sehingga derajat
kecemasan, stress, dan depresi menurun.
• Meningkatkan atensi dan konsentrasi. Puasa dapat membantu mengatur kadar glukosa
dalam tubuh, sehingga kita menjadi lebih mudah dalam memusatkan (fokus) dan
mempertahankan (konsentrasi) perhatian dalam bekerja.
• Meningkatkan kemampuan ingatan.
• Meningkatkan kualitas tidur. Saat berpuasa, kita terbiasa untuk mengkondisikan jadwal
tidur malam agar dapat terbangun tepat waktu untuk sahur, sehingga kualitas dan kuantitas
tidur menjadi lebih baik dibandingkan dengan hari biasa.
• Meningkatkan kemampuan pengendalian diri (Self-control).
-SEKIAN-
Terimakasih
...