Anda di halaman 1dari 10

THE MIRACLE OF PUASA

dan implikasi puasa dalam perspektif Agama,


Social, Ekonomi, Kesehatan dan Psikolologi

Rafli Arkan Hanif


1206000135
THE MIRACLE OF PUASA
Saum atau puasa bagi orang Islam adalah menahan diri dari makan dan minum serta segala perbuatan yang bisa
membatalkan puasa, mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari, dengan syarat tertentu, untuk meningkatkan
ketakwaan seorang muslim.

Puasa mengandung banyak keajaiban. Hal ini bukan hanya diakui oleh ulama-ulama Islam; tapi juga ilmuan-ilmuan
Barat. Pertama, menurut Syeikh Ibnu Utsaimin dalam buku “Min Fataawaa al-Ulamaa fi al-Shiyaam wa al-Qiyaam wa
Iid Syahr Ramadhan” puasa bisa membuat orang merasa sebagai satu entitas; mempererat jalinan hubungan antar
individu masyarakat; dan bisa melatih jiwa untuk naik tingkat menuju kesempurnaannya. Kedua, menurut Syeikh Bin
Baz dalam “Majmuu’ Fataawa wa Maqalaat Mutanawwi’ah-al-Shiyaam”, puasa bisa mensucikan, melatih dan
membersihkan jiwa dari akhlak tercela serta membiasakannya melakukan akhlak mulia. Di samping itu, puasa membuat
orang mengakui akan kelemahan dan kekurangannya di hadapan Allah sehingga melahirkan rasa syukur dan kepedulian
sosial dengan membantu saudara-saudaranya yang membutuhkan.
Ketiga, dalam buku “Kitaab al-Shiyaam” karya Abu Bakar Al-Faryabi, disebutkan bahwa puasa sebagai metode
unik (satu-satunya) untuk menanamkan pada jiwa manusia akhlak mulia, menyulut gairah keislaman,
membersihkannya diri dari berbagai macam kotoran, memutus rasa ragu, mendorong mukmin bersedekah dan
berderma serta mendorong kerekatan hubungan antara si kaya dan si miskin. Keempat, membuat fisik dan psikis
lebih baik. Menurut penelitian Allan Cott, M.D. (ahli Biologi asal Amerika, dalam buku “Why Fasty?”), puasa
dapat membuat fisik dan psikis lebih baik (to feel better physically and mentally). Kelima, bisa membuat awet
muda secara fisik mental dan spiritual. Berdasarkan penelitian Dr. Yuri Nikolayev (Direktur Rumah Sakit Jiwa
Moskow) menyebutkan bahwa puasa bisa membuat tetap awet muda secara fisik, mental dan spiritual.
Implikasi Puasa Dalam
Berbagai Perspektif
Agama
Puasa memiliki beberapa faidah: meningkatkan kualitas
(iman), menghapus kesalahan, mengendalikan syahwat,
memperbanyak sedekah, menyempurnakan ketaatan,
meningkatkan rasa syukur, dan mencegah diri dari
perbuatan maksiat. Puasa juga dapat difungsikan sebagai
latihan mengendalikan syahwat, sebab syahwat sangat
mudah dikendalikan dalam kondisi lapar. Pada saat
lapar, pikiran manusia hanya tertuju pada makan dan
minum. Dalam situasi seperti ini, hasrat untuk
melakukan aktivitas lain atau maksiat dapat
diminimalisasi
Social
Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Baqarah: 184 "(yaitu) Dalam beberapa hari yang
tertentu. Jika di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka),
maka (wajiblah baginya berpuasa) mengganti sebanyak hari yang ditinggalkannya itu di
hari-hari lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka
tidak berpuasa) untuk membayar fidyah, yaitu memberi makan orang miskin. Barang
siapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik
baginya. Berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.“

Dari ayat ini nampak jelas bahwa puasa punya ikatan sosial dengan orang lain. Dalam
hal ini adalah orang miskin. Manfaat puasa tidak hanya dirasakan bagi satu individu.
Saat ia mendapat keringanan, maka ia diminta untuk meringankan beban orang lain
juga.
Ekonomi
Intensitas kegiatan sosial antar masyarakat di bulan Ramadan cenderung
mengalami peningkatan. Meski intensitas aktivitas perekonomian di siang hari
berkurang namun dengan adanya tren buka bersama atau yang dikenal dengan
istilah bukber, transaksi bergeser di waktu menjelang magrib hingga waktu
berbuka puasa tiba. Transaksi ini tidak hanya melibatkan perorangan namun
juga kelompok kecil atau besar. Secara ekonomi bulan puasa memberi
dampak besar temporal bagi masyarakat Indonesia. Meski tingkat konsumsi
pangan harian seperti beras, minyak dan sembako lainnya menurun namun
konsumsi non pangan seperti sandang dan lainnya meningkat secara tajam
terutama di minggu akhir ramadhan.
Kesehatan
Dua penelitian telah menemukan bahwa puasa selama sekitar 48 jam meningkatkan
metabolisme sebesar 3,6-14%. Namun, periode puasa yang lebih lama dapat
menekan metabolisme. Proses metabolisme lemak saat puasa membantu penurunan
berat badan dan kolesterol darah. Penurunan berat badan yang sehat dapat
membantu mengontrol diabetes dan menurunkan tekanan darah. Sementara itu,
kolesterol yang terkontrol dapat menurunkan risiko sindrom metabolik.Bahkan,
studi terbaru menyimpulkan, bahwa puasa meningkatkan aktivitas metabolisme
serta dapat mencegah penuaan dini.
Psikologi
Implikasi puasa dalam psikologi yakni 1)Memperbaiki suasana hati,
2)Menurunkan stress dan kecemasan. Saat berpuasa, otak memproduksi
protein. Protein otak ini memiliki efek yang mirip dengan efek obat-obatan
anti-depressant, sehingga derajat kecemasan, stress, dan depresi menurun,
3)Meningkatkan atensi dan konsentrasi. Puasa dapat membantu mengatur
kadar glukosa dalam tubuh, sehingga kita menjadi lebih mudah dalam
memusatkan (fokus) dan mempertahankan (konsentrasi) perhatian dalam
bekerja, 4)Meningkatkan kemampuan ingatan. Dengan meningkatnya
kemampuan atensi dan konsentrasi, maka kemampuan daya ingat kita pun
akan menjadi lebih baik, 5)Meningkatkan kualitas tidur, 6)Meningkatkan
kemampuan pengendalian diri (Self-control). Selama berpuasa kita terlatih
untuk menunda pemuasan segera dari rasa lapar dan haus, juga terlatih untuk
mengendalikan diri dari berprilaku negatif
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai