Anda di halaman 1dari 2

Nama : Novita Nurlela

NIM : 1206000116
Kelas : 3C
Mata Kuliah : Psikologi Pendidikan

1. Sumpah Pemuda merupakan salah satu tonggak utama dalam sejarah pergerakan
Kemerdekaan Indonesia. Tanggal 28 Oktober diperingati sebagai hari Sumpah Pemuda,
hal ini mengingat Sumpah Pemuda di selenggarakan pada tanggal 27 – 28 Oktober 1928
di Batavia (Jakarta). Sumpah Pemuda merupakan sebuah keputusan dari kongres pemuda
II dan ikrak ini dianggap sebagai semangat untuk menegaskan sita-sita berdirinya negara
Indonesia. Sumpah Pemuda sendiri di rumuskan dan ditulis oleh Mr. Prof. Mohammad
Yamin, S.H. pada selembar kertas. Adapun tujuan dari diadakannya Sumpah Pemuda :
a. Membangkitkan jiwa dan sikap nasionalisme pemuda-pemuda Indonesia dan seluruh
rakyat Indonesia untuk melawan, mengusir, dan menentang para penjajah.
b. Memperluas usaha-usaha dana kegiatan agar tercapainya Kemerdekaan Indonesia.
c. Melaksanakan cita-cita untuk mengumpulkan seluruh pemuda Indonesia.
d. Membuat kokoh dan tebal rasa persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Menurut Gagne bahwa dalam pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi, untuk
kemudian diolah sehingga menghasilkan keluaran dalam bentuk hasil belajar. Sumpah
Pemuda mengajarkan nilai-nilai persatuan bangsa, wujud cinta tanah air, mendorong
semangat juang pemuda, menumbuhkan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, serta
menekankan rasa bangga akan Bahasa Indonesia. Sejarah Sumpah Pemuda merupakan
ingatan atau memori yang merujuk pada proses penyimpanan atau pemeliharaan
informasi yang telah diperoleh individu sepanjang masa. Hampir semua aktivitas manusia
baik yang bersifat kognitif, afektif, maupun psikomotor melibatkan ingatan.
Setiap warga negara Indonesia tentu harus mengetahui sejarah Sumpah Pemuda untuk
mengingatnya kita bisa memperingati “Hari Sumpah Pemuda” setiap tanggal 28 Oktober
agar informasi yang didapat tidak hilang dan membuat pemuda pemudi bangsa Indonesia
memiliki rasa persatuan dan kesatuan yang tinggi.

2. Kecemasan dapat dirasakan oleh setiap manusia. Perasaan gelisah. Kaplan, Sadock dan
dan Grebb (dalam Fausiah & Widury, 2007) menyatakan bahwa kecemasan adalah
respon terhadap situasi tertentu yang mengancam, dan merupakan hal yang normal terjadi
menyertai perkembangan, perubahan pengalaman baru atau yang belum pernah
dilakukan, serta dalam menemukan identitas diri dan arti hidup. Kecemasan bermanfaat
bila hal tersebut mendorong untuk melakukan pemeriksaan medis secara reguler atau
memotivasi untuk belajar menjelang ujian.
Adapun ciri-ciri kecemasan yaitu :
a. Kegelisahan, kegugupan
b. Tangan atau anggota tubuh bergetar
c. Banyak berkeringat
d. Pening
e. Mulut atau kerongkongan terasa kering
f. Sulit berbicara
g. Sulit bernafas
h. Wajah terasa memerah
i. Sakit perut atau mual
j. Leher atau punggung terasa kaku

Gangguan panik dapat ditangani dengan penanganan biologis diantaranya diberikan obat-
obat anti panik. Beberapa obatan tersebut menunjukkan keberhasilan sebagai penanganan
biologi bagi penderita gangguan panik. Pada sisi negatif pemberian obat-obatan
dihentikan karena adanya efek samping seperti rasa gugup, berat badan bertambah, serta
denyut jantung dan tekanan darah yang meningkat (Taylor dkk; dalam Davison, dkk
2004).

Gangguan cemas secara menyeluruh dapat ditangani dengan pendekatan biologis.


Anxiolytic, yaitu jenis obat yang disebutkan untuk menangani fobia dan gangguan panik,
mungkin penanganan yang paling banyak digunakan untuk gangguan cemas secara
menyeluruh.

Anda mungkin juga menyukai