DISUSUN OLEH :
1. FATHIY IZZUDIN FAWWAS DHIYA
2. MAS ATJE FAHRI DWIE ANANDA
3. MUHAMMAD HARIS
BAB I
LATAR BELAKANG :
Landasan penulisan adalah upaya mengembangkan potensi-potensi manusiawi peserta
didik baik potensi fisik potensi cipta, rasa, maupun karsanya, agar potensi itu menjadi nyata dan
dapat berfungsi dalam perjalanan hidupnya. Dasar pendidikan adalah cita-cita kemanusiaan
universal. Pendidikan bertujuan menyiapkan pribadi dalam keseimbangan, kesatuan. organis,
harmonis, dinamis. guna mencapai tujuan hidup kemanusiaan. Filsafat pendidikan adalah filsafat
yang digunakan dalam studi mengenai masalah-masalah pendidikan.
Tujuan Pendidikan Dalam Perspektif memberikan inspirasi bagaimana
mengorganisasikan proses pembelajaran yang ideal. Teori pendidikan bertujuan
menghasilkan pemikiran tentang kebijakan dan prinsip-rinsip pendidikan yang didasari
oleh filsafat pendidikan. Praktik pendidikan atau proses pendidikan menerapkan
serangkaian kegiatan berupa implementasi kurikulum dan interaksi antara guru dengan
peserta didik guna mencapai tujuan pendidikan dengan menggunakan rambu-rambu
dari teori-teori pendidikan. Peranan filsafat pendidikan memberikan inspirasi, yakni
menyatakan tujuan pendidikan negara bagi masyarakat, memberikan arah yang jelas
dan tepat dengan mengajukan pertanyaan tentang kebijakan pendidikan dan praktik di
lapangan dengan menggunakan rambu-rambu dari teori pendidik. Seorang guru perlu
menguasai konsep-konsep yang akan dikaji serta pedagogi atau ilmu dan seni
mengajar materi subyek terkait, agar tidak terjadi salah konsep atau miskonsepsi pada
diri peserta didik. Tugas filsafat adalah melaksanakan pemikiran rasional analisis dan
teoritis (bahkan spekulatif) secara mendalam dan memdasar melalui proses pemikiran
yang sistematis, logis, dan radikal (sampai keakar-akarnya), tentang problema hidup
dan kehidupan manusia. Produk pemikirannya merupakan pandangan dasar yang
berintikan kepada “trichotomi” (tiga kekuatan rohani pokok) yang berkembang dalam
pusat kemanusiaan manusia (natropologi centra).
RUMUSAN MASALAH :
1. Bagaimana pendidikan di Indonesia?
2. Mengapa pendidikan di Indonesia selalu berubah?
TUJUAN PENULISAN :
1. Banyak kesalahan kesalahan yang masih terjadi dalam pendidikan
Indonesia.
2. Ingin mengubah kesalahan kesalahan yang masih terjadi dalam
pendidikan Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
A.PENGERTIAN PANDANGAN PENDIDIKAN
Pendidikan adalah usaha membina dan mengembangkan
kepribadian manusia baik dibagian rohani atau dibagian jasmani. Ada
juga para beberapa orang ahli mengartikan pendidikan itu adalah suatu
proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau sekelompok
orang dalam mendewasakan melalui pengajaran dan latihan. Dengan
pendidikan kita bisa lebih dewasa karena pendidikan tersebut
memberikan dampak yang sangat positif bagi kita, dan juga pendidikan
tersebut bisa memberantas buta huruf dan akan memberikan
keterampilan, kemampuan mental, dan lain sebagainya. Seperti yang
tertera didalam UU No.20 tahun 2003 Pendidikan adalah usaha dasar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan, yang
diperlukan dirinya, masyarakat, dan Negara.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Teori ini memiliki dua aliran yaitu pendidikan progresif dan pendidikan
romantik. Pendidikan progresif dengan tokoh pendahulunya, Francis
Parker dan John Dewey memandang bahwa peserta didik merupakan satu
kesatuan yang utuh. Materi pengajaran berasal dari pengalaman peserta didik
sendiri yang sesuai dengan minat dan kebutuhannya. Ia merefleksi terhadap
masalah-masalah yang muncul dalam kehidupannya. Berkat refleksinya itu, ia
dapat memahami dan menggunakkannya bagi kehidupan. Pendidik lebih
merupakan ahli dalam metodologi dan membantu perkembangan peserta
didik sesuai dengan kemampuan dan kecepatannya masing-masing.
Pendidikan romantik berpangkal dari pemikiran-pemikiran J.J Rouseau
tentang tabularasa, yang memandang setiap individu dalam keadaan fitrah,
memiliki nurani kejujuran, kebenaran dan ketulusan.
Teori pendidikan personal menjadi sumber bagi pengembangan kurikulum
humanis, yaitu suatu model kurikulum yang bertujuan memperluas kesadaran
diri dan mengurangi kerenggangan dan keterasingan dari lingkungan dan
proses aktualisasi diri. Kurikulum humanis merupakan reaksi atas pendidikan
yang lebih menekankan pada aspek intelektual (kurikulum subjek akademis).
3. Teknologi pendidikan.
Teknologi pendidikan, yaitu suatu konsep pendidikan yang mempunyai
persamaan dengan pendidikan klasik tentang peranan pendidikan dalam
menyampaikan informasi. Namun diantara keduanya ada yang berbeda.
Dalam teknologi pendidikan, yang lebih diutamakan adalah pembentukan dan
penguasaan kompetensi atau kemampuan-kemampuan praktis, bukan
pengawetan dan pemeliharaan budaya alam.
Dalam konsep pendidikan teknologi, isi pendidikan dipilih oleh tim ahli bidang-
bidang khusus. Isi pendidikan berupa objek dan keterampilan yang mengarah
kepada kemampuan vokasional. Isi disusun dalam bentuk desain program
atau desain pengajaran dan disampaikan dengan menggunakan bantuan
media elektronika, dan para peserta didik belajar secara individual. Peserta
didik berusaha untuk menguasai sejumlah besar bahkan dan pola-pola
kegiatan secara efisien. Keterampilan-keterampilan barunya segera
digunakan dalam masyarakat. Pendidik berfungsi sebagai direktur belajar
(director of learning), lebih banyak tugas-tugas pengelolaan dari pada
penyampaian dan pendalaman bahan.
Teknologi pendidikan menjadi sumber untuk pengembangan model kurikulum,
yaitu model kurikulum yang bertujuan memberikan penguasaan kompetensi
bagi para peserta didik. Pembelajaran dilakukan melalui metode
pembelajaran individual, media buku ataupun media elektronik, sehingga
pembelajar dapat menguasai keterampilan-keterampilan dasar tertentu.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pendidikan adalah tunjang kepada kemajuan tenaga dan
pambanguna modal insan. Institusi pendidikan tempatan
termasuklah sekolah dan universiti perlu menggembleng tenaga
dalam merialisasikan impian negara maju dalam bidang pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.republika.co.id/berita/qrqnuu483/pandangan-
dan-tantangan-pendidikan-indonesia
https://elanurainiblog.wordpress.com/2016/04/09/teori-teori-
pendidikan/
https://itjen.kemdikbud.go.id/webnew/2021/12/09/5-tokoh-
penting-dalam-pendidikan-indonesia