Anda di halaman 1dari 8

A.

Latar Belakang Masalah

Setiap negara memiliki arti hidup yang berbeda-beda sesuai dengan adat kebudayaan
mereka masing-masing. Kebudayaan merupakan suatu hal dalam adat istiadat yang menjadi
kebiasaan turun-temurun yang erat hubungannya dengan masyarakat di setiap negara.
Keanekaragaman kebudayaan setiap negara inilah yang menjadikan manusia tertarik untuk
memahami dan bahkan mengagumi kebudayaan tersebut sehingga dapat dikatakan bahwa
kebudayaan adalah suatu hal yang harus dipelajari agar bisa berhubungan sosial dengan
negara yang berbeda kebudayaan dengan menyesuaikan perbedaan-perbedaan yang ada.

Kebudayaan menurut Koentjaraningrat (2005 :72) adalah seluruh sistem gagasan dan
rasa, tindakan, serta karya yang dihasilkan manusia dalam kehidupan bermasyrakat, yang
dijadikan miliknya dengan belajar. Menurut Soekanto (2002: 2) mengenai kebudayaan
adalah mencakup semua yang didapat atau dipelajari oleh manusia sebagai anggota
masyarakat yang meliputi segala sesuatu yang dipelajari dari pola-pola perikelakuan
normative yang mencakup segala cara atau pola pikir, merasakan, dan bertindak. Budaya
yang memang sudah turun temurun dan mendarah daging tetap akan menjadi landasan
dimanapun kita berada. Entah itu mengenai hal yang harus dilakukan dan tidak dilakukan
juga hal yang harus dimakan atau tidak dimakan dan sebagainya. Budaya tidak terlepas dari
sistem agama dan politik, adat istiadat,bahasa, pakaian dan bangunan serta monument-
monumen dan karya seni. Budaya juga bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Dari semua
sitem inilah maka budaya masing-masing daerah dapat di bedakan.

Konsep teori tentang kebudayaan masyarakat Jepang adalah sebagai berikut. Rakyat
Jepang pada dasarnya konservatif yaitu suatu bangsa yang berusaha memelihara dan
meneruskan nilai-nilainya sendiri. Tetapi di pihak lain, sifat rakyat Jepang menunjukkan
naluri yang amat kuat untuk menjamin kelangsungan hidupnya. Karena itu ia didorong untuk
menerima atau bahkan mengambil hal-hal baru dari luar, jika hal itu dirasakan bermanfaat
untuk menjamin kelangsungan hidupnya, Suryohadiprojo (1982: 192-193). Etos kerja dan
kedisiplinan yang tinggi juga membuat Jepang mudah bangkit. Keberhasilan dan kehebatan
Jepang terletak pada budaya disiplin yang tinggi. Disiplin membentuk sikap dan semangat
kerja keras bangsa Jepang. Selain negaranya maju, bangsa Jepang juga adalah bangsa yang
jati dirinya kuat. Mempertahankan kecintaannya terhadap budaya leluhurnya walaupun sudah
begitu banyak budaya asing yang masuk.

Jepang memiliki konsep dan filosofi sendiri dalam memilih tujuan yang mampu
menciptakan kebahagiaan. Salah satu cara menciptakan kebahagiaan adalah dengan
mempunyai tujuan. Ikigai dalam Bahasa Jepang adalah gabungan dari kata Iki ( 生 ) atau
kehidupan dan Kai ( 甲 斐 ) berarti realisasi harapan. Ikigai adalah filosofi hidup bangsa
Jepang dalam menentukan sebuah tujuan dalam kehidupan dan juga tentang menemukan
serta menghargai kebahagiaan hidup yang memiliki arti bagi diri sendiri. Ikigai punya
elemen sendiri yang terdiri dari gairah (passion), misi (mission), profesi (profession), serta

1
pekerjaan (vocation), Garcia (2018:4). Tujuan hidup dan kebahagiaan inilah yang disebut-
sebut masyarakat Jepang dengan istilah Ikigai.

Cara berpikir orang Jepang mengenai kebahagiaan dalam hidup adalah dengan
menghargai hal-hal kecil yang terjadi dalam hidup mereka. Dengan menerapkan hal itu maka
walaupun bertambah umur, mereka masih tetap merasakan proses kebahagiaan tersebut. Hal-
hal yang menjadi konsep kebahagiaan mereka adalah dengan melakukan apa yang mereka
sukai. Terlepas dari itu “apa yang dibutuhkan dunia” juga dipikirkan oleh mereka, agar kelak
kebahagiaan yang mereka rasakan juga tersampaikan kepada orang lain yang belum
memahami Ikigai mereka sendiri (The Secret of Ikigai, Irukawa Elisa, 2019).

Era sekarang ini, sudah banyak negara yang maju, juga ada yang dalam masa
berkembang. Banyak hal-hal yang dijalani dan harus dilakukan demi terwujudnya suatu
negara yang sukses, tetapi banyak pula negara yang juga tidak memiliki target menuju
kesuksesan. Terlebih pula negara yang dilanda kehancuran usai peperangan. Banyak dilema
yang dirasakan, baik itu pengurus-pengurus negara maupun rakyatnya sendiri. Kita tahu
bahwa dampak dari tidak memiliki tujuan dapat menimbulkan banyak dampak negative.
Misalnya, hampa menjalani hidup karena tidak memiliki target yang akan dicapai. Negara
Jepang bangkit dari keterpurukan yang melanda mereka ketika perang dunia II terjadi.
Merupakan hal yang paling menyedihkan dan mematahkan semangat, juga banyak kesedihan
yang dirasakan. Namun, apalah arti jika hanya berdiam diri dan tak melakukan apa-apa?
Seperti yang sudah disebut atas, bahwa konsep warga negara Jepang pada dasarnya
konservatif dan menunjukkan naluri yang amat kuat untuk menjamin kelangsungan
hidupnya. Apa Ikigai mereka? Apa yang menjadi pedoman kehidupan mereka, demi
mencapai keberlangsungan kesuksesan dan kebahagiaan mereka? Hal-hal yang akan diteliti
dalam mencari tujuan dan kebahagiaan hidup orang Jepang inilah yang diteliti oleh penulis
dengan mengambil penelitian Nilai Ikigai bagi Orang Jepang Sebelum dan Sesudah Bom
Atom di Hiroshima dan Nagasaki.

2
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mengemukakan masalah yang akan
diidentifikasi, sebagai berikut;
1. Masalah kehidupan orang Jepang sebelum bom atom di Hiroshima dan Nagasaki
2. Masalah kehidupan orang Jepang sesudah Bom Atom di Hiroshima dan Nagasaki.

C. Pembatasan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada Nilai Ikigai sebelum dan sesudah Bom Atom di Hiroshima
dan Nagasaki.

D. Rumusan Masalah
Yang menjadi rumusan masalah bagi penulis adalah sebagai berikut;
1. Bagaimana Ikigai orang Jepang sebelum bom atom di Hiroshima dan Nagasaki
2. Bagaimana Ikigai orang Jepang sesudah bom atom Hiroshima dan Nagasaki.
3. Mengapa Ikigai menjadi pedoman kehidupan bagi orang Jepang?

E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah;
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah;
1. Mendeskripsikan Ikigai sebelum Bom Atom di Hiroshima dan Nagasaki.
2. Mendeskripsikan Ikigai sesudah Bom Atom di Hiroshima dan Nagasaki.
3. Mendeskripsikan Ikigai adalah pedoman hidup bagi orang Jepang.

3
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini;
Manfaat Teoritis;
1. Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan masukan dalam pengembangan Ilmu
Pengetahuan Umum yang membantu orang lain dalam mencari kebahagiaan dan nilai hidup
serta tujuan melalui cara berpikir orang Jepang.
2. Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi motivasi untuk meningkatkan Ilmu
Pengetahuan Umum sehingga para pembaca bisa mengenal budaya lain dan berpartisipasi
lebih baik dengan menjadikannya sebagai salah satu kunci untuk mendapatkan kebahagiaan
melalui hal-hal kecil.
3. Penelitian ini bisa menjadi bahan kajian bagi peneliti lainnya termasuk perguruan
tinggi, lembaga swadaya masyarakat untuk memahami dan peduli terhadap masalah
pendidikan.

Manfaat Praktis

1. Penelitian ini diharapkan bisa untuk menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
peneliti dalam menerapkan pengetahuan terhadap masalah yang dihadapi secara nyata.
2. Penelitian ini diharapkan bisa menjadi masukan yang berharga bagi guru dan upaya
sosialisasi perlunya membentuk motivasi belajar siswa dalam rangka meningkatkan Ilmu
Pengetahuan Umum pelajar.

4
G. Metodologi Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Deskriptif (Descriptive
Research). Penelitian Deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai
variable mandiri, baik satu variable atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan
atau menghubungkan dengan variable lain (Sugiyono, 2003:11). Dalam pengertian lainnya
disebutkan bahwa metode Deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti status
kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu
kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuannya yaitu mendeskripsikan, menggambarkan,
atau melukis secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta
hubungan antar fenomena yang diselidiki (Nazir, 1988:63).

Dengan kata lain penelitian Deskriptif adalah metode penelitian yang menjelaskan suatu
gejala atau peristiwa baik yang terjadi di masa lalu maupun yang terjadi di masa sekarang.
Penggunaan metode Deskriptif pada penelitian ini adalah untuk memberikan sebuah
gambaran serta memperkenalkan kepada pembaca terutama pembelajar Bahasa Jepang
mengenai Filosofi Hidup orang Jepang yang disebut Ikigai.

5
H. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penulisan penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan
cara studi kepustakaan. Studi kepustakaan adalah salah satu cara mengumpulkan data melalui
informasi yang tertulis. Sumber pengumpulan data dibagi menjadi tiga, yaitu;
1. Menggunakan teori-teori para ahli untuk menggambarkan permasalahan yang akan
diteliti.
2. Membaca buku Ikigai sebagai bahan sumber data utama dalam penelitian.
3. Membaca skripsi senior-senior Prodi Bahasa Jepang UNIMA.

6
I. Daftar Pustaka

Irukawa Elisa. 2019. The Secret Of Ikigai. Penerbit Araska. Sekar Bakung Residence no.B1.
Jl. Imogri Barat – Bantul – Yogyakarta.

Trihono Kadri. 2017. Rancangan Penelitian. Penerbit DEEPUBLISH (Grup Penerbitan CV


BUDI UTAMA). Jl.Rajawali, G. Elang 6, No 3, Drono, Sardonoharjo, Ngaglik,
Sleman – Yogyakarta 55581.

Faransina Christie Satio. 2020. Kajian Ikigai dalam Anime Naruto Karya Masashi
Kishimoto.

Woonjae Jeon. 2015. Why Japan. Penerbit PT Alex Media Komputindo kelompok Gramedia,
Anggota IKAPI, Jakarta. Republic of Korea 2011.

Istafun Zaka. 2020. Disclipline Like Japanese: Bagaimana Membangun Budaya Disiplin ala
Orang Jepang. Caesar Medai Pustaka, 2020. Jln. Borobudur No. 19 Klaten, Jawa
Tengah 57400.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Metodologi Penelitian. Yogyakarta : Bina Aksara. 158.

Garcia, Héctor & Miralles, Francesc. 2018. IKIGAI : Rahasia Hidup Bahagia dan Panjang
Umur Orang Jepang. Krisnadi Yuliawan, Penerjemah. Jakarta Selatan : Renebook.

Nazir. 1988. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia. 63.

Sugiyono. 2003. Metode Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Samosir, A. Y. 2011. Studi tentang Etos Kerja Orang Jepang sebagaimana terkandung dalam
Konsep Hatarakibachi.

Suryohadiprojo, Sayidiman. 1982. Manusia dan Masyarakat Jepang dalam perjuangan hidup.
Jakarta : Universitas Indonesia.
Koentjaraningrat.2005. Pengantar Antropologi II Pokok – Pokok Etnografi, Jakarta: Rineka
Cipta
Soekanto, Soerjono. 2002. Sosiologi Suatu pengantar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

7
J. Daftar Laman
(Internet.com)
https://id.m.wikipedia.org/wiki/budaya

https://mamikos.com/info/macam-metode-penelitian-serta-contohnya/

https://penelitianilmiah.com/manfaat-praktis/

https://penelitianilmiah.com/jenis-rancangan-penelitian/ (diakses pada tanggal 16 februari


2021, 9:11PM)

https://daun2001.blogspot.com/2013/05/rancangan-penelitian-deskriptif.html?m=1
(diakses pada tanggal 16 februari 2021, 9:36PM)

Anda mungkin juga menyukai