PENDAHULUAN
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, identifikasi masalah
dalam penelitian adalah:
1. Ojigi merupakan budaya khas Jepang dan menjadi identitas bangsa Jepang.
2. Ojigi dilakukan untuk menghormati orang lain dengan cara membungkukan
badan.
3. Tujuan dilakukan Ojigi dapat dibedakan dengan kerendahan bungkukkan dan
durasi membungkuk.
4. Terdapat hubungan Ojigi dengan keberhasilan bisnis masyarakat Jepang di
Jepang.
C. Pembatasan Masalah
D. Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini perumusan masalahnya adalah:
1. Bagaimana makna Ojigi dalam masyarakat Jepang?
2. Bagaimana pengaruh Ojigi dalam keberhasilan bisnis masyarakat Jepang di
Jepang?
F. Landasan Teori
1. Pengaruh
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001:849), pengaruh adalah daya
yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk
watak, kepercayaan dan perbuataan sesorang.
Menurut Badudu dan Zain (2001:1031), pengaruh adalah (1) daya yang
menyebabkan sesuatu yang terjadi; (2) sesuatu yang dapat membentuk atau
mengubah sesuatu yang lain; (3) tunduk atau mengikuti karena kuasa atau
kekuataan orang lain.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi kedua (1997:747), kata
pengaruh yakni “daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda)
yang ikut membentuk watak kepercayaan dan perbuatan seseorang”.
Menurut WJS. Poerwardaminta (Poerwardaminta:731), pengaruh adalah
daya atau timbul dari sesuatu, baik orang maupun benda dan sebagainya yang
berkuasa atau yang berkekuatan dan berpengaruh terhadap orang lain.
2. Budaya
Menurut Koentjoroningrat (Sujarwo, 1999:9), kebudayaan adalah
keseluruhan kelakuan dan hasil kelakuan manusia yang diatur oleh tata
3. Ojigi
Menurut (Matsuura, 1994:755), Ojigi adalah membungkuk hormat kepada
lawan bicara.
Menurut Sudjianto (2008:79), Ojigi adalah membungkukan badan dan
kepala merupakan sikap yang dilakukan orang Jepang untuk menghormati
orang lain.
Menurut Shinsen kokugo jiten (1981:141), Ojigi adalah
相手への、あいさつ (敬意の表現)として、頭を下げること。
Aite e no. Aisatsu “keii no hyougen” to shite, atama o sageru koto.
Artinya : menundukan kepala sebagai ucapan salam (ekspresi hormat) kepada
lawan bicara.
5. Etika
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1998), menjelaskan etika dengan
membedakan tiga arti, yakni: ilmu tentang apa yang baik dan buruk, kumpulan
azas atau nilai, dan nilai mengenai benar dan salah.
Menurut Keraf (2005:14), etika berasal dari kata Yunani ethos, yang dalam
bentuk jamaknya ta etha berarti “adat istiadat” atau “kebiasaan”.
Menurut Sumaryono (1995), etika adalah studi tentang kebenaran dan
ketidak benaran berdasarkan kodrat manusia yang diwujudkan melalui
kehendak manusia dalam bertindak.
6. Bisnis
Menurut Kasmir dan Jakfar (2012:7), bisnis adalah usaha yang dijalankan
yang tujuan utamanya adalah keuntungan.
Menurut Bukhori Alma (1993:2), bisnis adalah sejumlah total usaha yang
meliputi pertanian, produksi, konstruksi, distribusi, transportasi, komunikasi,
usaha jasa dan pemerintah, yang bergerak dalam bidang membuat dan
memasarkan barang dan jasa kepada konsumen.
Menurut Louis F. Boone (2007:5), bisnis adalah seluruh aktivitas dan usaha
untuk mencari keuntungan dengan menyidiakan barang dan jasa yang
dibutuhkan bagi sistem perekonomian, beberapa bisnis memproduksi barang
berwujud sedangkan yang lain memberikan jasa.
Menurut Umar (2005:3), pendapat Raymond E.Glos dalam buku “Business:
its nature and environment: An Introduction”, bisnis adalah seluruh kegiatan
yang diorganisasikan oleh orang-orang yang berkecimpung dalam bidang
perniagaan dan industri yang menyediakan barang dan jasa untuk kebutuhan
mempertahankan dan memperbaiki standard serta kualitas hidup mereka.
Menurut Amirullah dan Imam Hardjanto (2005), bisnis adalah kegiatan
yang dilakukan oleh individu atau sekelompok orang (organisasi) yang
7. Masyarakat
Menurut Ralp Linton (TheStudy of Man:91), masyarakat adalah setiap
kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerjasama, sehingga
mereka dapat mengorganisasikan dirinya dan berpikir tentang dirinya sebagai
satu kesatuan sosial dengan batasan-batasan.
Menurut J.L. Gillin dan J.P. Gillin (Cultural Sosiology), masyarakat adalah
kelompok manusia yang terbesar yang mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap
dan perasaan persatuan yang sama.
Menurut M.J. Herskovits (Man and His Works), masyarakat sebagai
kelompok individu yang diorganisasikan dengan mnegikuti suatu cara hidup
tertentu.
Menurut McKeachie dan Doyle (Jayadinata, 2000:26), masyarakat adalah
sekelompok manusia yang bergantung antara satu sama lain dan yang telah
memperkembangkan pola organisasi yang memungkinkan mereka hidup
bersama dan dapat mempertahankan diri sebagai kelompok.
G. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif yaitu
kepustakaan dan metode kuesioner. Metode kepustakaan adalah kegiatan untuk
menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang menjadi
objek penelitian. Informasi tersebut dapat diperoleh dari buku-buku, karya ilmiah,
tesis, artikel, ensiklopedia, internet, dan sumber-sumber lainnya yang berkaitan
dengan Ojigi dan keberhasilan bisnis masyarakat Jepang.
Metode kuesioner adalah daftar pertanyaan yang disiapkan oleh peneliti
dimana tiap pertanyaan berkaitan dengan masalah penelitian. Keterangan-
keterangan yang hendak diperoleh melalui kuesioner biasanya adalah keterangan
dalam memperoleh dan memastikan sebuah fakta, memperkuat kepercayaan,
memperkuat perasaan, mengenali strandar kegiatan, dan untuk mengetahui suatu
alasan seseorang.
I. Sistematika Penulisan
Bab I, bab ini berisi latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, dan
sistematika penulisan.
Bab II, bab ini berisi tentang pengertian dan awal mula Ojigi, jenis-jenis Ojigi,
fungsi Ojigi, dan kebiasaan unik dalam Ojigi.
Bab III, bab ini berisi pembahasan penelitian tentang pengaruh budaya Ojigi
terhadap keberhasilan bisnis masyarakat Jepangdi Jepang. Bab IV, kesimpulan