Anda di halaman 1dari 3

Tujuan Pendidikan Negara Jepang

Filsafat pendidikan Jepang tercermin dalam tujuan pendidikannya yaitu:

1. Mengembangkan kepribadian setiap individu secara utuh


2. Berusaha keras mengembangkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas baik pikiran maupun
jasmani
3. Mengajarkan kepada setiap siswa agar senantiasa memelihara keadilan dan kebenaran
4. Setiap siswa dididik untuk selalu menjaga keharmonisan dan menghargai terhadap lingkungan
sosialnya
5. Setiap siswa dituntut untuk disiplin, menghargai waktu, dan memiliki etos kerja
6. Pengembangan sikap bertanggungjawab terhadap setiap pembebanan pelajaran dan tugas yang
diberikan kepada siswa sesuai dnegan tingkat pendidikannya masing-masing
7. Meningkatkan semangat independen setiap siswa untuk membangun negara dan menjaga
perdamaian dunia.

Filosofi

Filsafat pendidikan Jepang dipengaruhi ajaran konfusianisme dan berbasis pada nilai-nilai yang luas dan
kekal dan menanamkanya secara dalam dan kokoh yang dilestarikan dalam pendidikan. Pendidikan
mengafiliasi seseorang kepada orang tuanya, suami isteri secara harmoni, sebagai sahabat, sederhana
dan moderat, mencurahkan kasih sayang, serta menuntut ilmu dan memupuk seni. Daya intelektual dan
kekuatan moral yang sempurna, selalu menghormati konstitusi, dan menjalankan hukum, dalam kondisi
darurat sekalipun. Setelah perang dunia kedua pendidikan tetap menekankan pada karakter tetapi lebih
mengusung persamaan atau demokrasi untuk kemajuan negara.

Social budaya

Berikut adalah berbagai kondisi sosial budaya dari negara Jepang:

1. Saat Bertamu

Kehidupan sosial budaya Jepang juga mencakup interaksi antarindividu di


sana. Salah satunya, yaitu kebiasaan ketika bertamu.
Masyarakat Jepang terkenal sebagai orang yang sangat menghargai waktu.
Maka dari itu, mereka selalu datang tepat waktu ketika mendapat undangan
bertamu.
Tak hanya itu, ketika datang bertamu, orang Jepang mempunyai kebiasaan
untuk membawa kado atau bingkisan yang biasa disebut dengan omiyage.
ADVERTISEMENT
Selain itu, apabila orang Jepang mendapat undangan dan ingin membawa
teman, mereka akan meminta izin kepada tuan rumah. Hal ini berkaitan pada
sifat orang Jepang yang tertutup pada orang baru.
Orang Jepang juga sangat suka apabila masakan mereka dipuji. Maka dari itu,
setelah menikmati hidangan tuan rumah, sebaiknya mengatakan "umai" atau
"oishii" sebagai ungkapan kelezatan.

2. Budaya Komunikasi

Ada berbagai budaya komunikasi yang dilakukan oleh masyarakat Jepang.


Salah satunya adalah ojigi. Ojigi merupakan sikap membungkuk yang
menjadi ciri khas dari orang Jepang saat berinteraksi dengan orang lain.
Selain membungkuk, orang Jepang juga mempunyai budaya Aisatsu atau
memberikan salam. Sikap ini dilakukan dalam berbagai kondisi.
Itulah mengapa dalam bahasa Jepang terdapat banyak ungkapan salam,
seperti salam pertemuan, menanyakan kabar, ungkapan bahagia, hingga
perpisahan.
ADVERTISEMENT

Budaya komunikasi lainnya yang dilakukan oleh orang Jepang adalah saling
bertukar kartu nama sebagai bentuk etika bisnis. Memberi dan menerima
kartu nama dilakukan dengan kedua tangan.

3. Uchi-Soto dan Honne-Tatemae

Sikap Uchi-Soto adalah tatanan tradisional Jepang yang menghubungkan diri


dengan orang sekitar. Titik terdekat disebut uchi dan orang luar disebut soto.
Umumnya, kedekatan tersebut berhubungan dengan garis kekeluargaan.
Sedangkan, Honne-Tatemae terdiri dari honne dan tatemae. Honne adalah
perasaan dan keinginan yang sebenarnya, sementara tatemae adalah sesuatu
yang ditunjukkan di permukaan.
Sikap Honne-Tatemae bukan berarti bermuka dua, melainkan sebuah sikap
sopan santun yang diterapkan pada suatu kondisi oleh orang Jepang.
Itu dia sekilas pembahasan mengenai kondisi sosial budaya Jepang.(LAU)
Iptek kurikulum

Berdasarkan hasil penelusuran, berikut yang dapat kami kumpulkan mengenai kurikulum IPTEK dan
organisasi kurikulum di Jepang:

Jepang mempunyai panitia khusus yang bertugas menyelenggarakan kurikulum

Sistem pendidikan Jepang fokus pada pengembangan keterampilan dasar generasi muda, dengan asumsi
mereka harus siap beradaptasi dengan kemajuan IPTEK global.

Sistem pendidikan Jepang menekankan pada pengembangan karakter, moral, dan etika, dengan fokus
pada etika terhadap orang lain

Sistem pendidikan Jepang bertujuan untuk mengembangkan kepribadian setiap individu, baik lahir
maupun batin, yang mencintai kebenaran dan keadilan, menghargai nilai-nilai pribadi orang lain,
menghargai pekerjaan, dan memiliki rasa tanggung jawab dengan semangat kemandirian sebagai
pendiri negara. negara dan masyarakat yang damai

Sistem pendidikan Jepang dikenal dengan kualitas dan kinerjanya yang tinggi, dengan skor rata-rata 540
dalam membaca, matematika, dan literasi sains dalam Program Penilaian Siswa Internasional (PISA)
OECD

Menurut survei Best Country Report yang dilakukan oleh US News and World Report BAV Group dan The
Wharton School of The University of Pennsylvania pada tahun 2022, Jepang menempati peringkat ke-6
sebagai negara dengan sistem pendidikan terbaik

Ringkasnya, sistem pendidikan Jepang menekankan pada pengembangan keterampilan dasar, karakter,
moral, dan etika, dengan fokus pada etika terhadap orang lain. Kurikulum diselenggarakan oleh panitia
khusus, dan sistem pendidikannya terkenal dengan kualitas dan kinerjanya yang tinggi.

Anda mungkin juga menyukai