Anda di halaman 1dari 2

Nama: Yusuf Nico Nugraha

NIM: 125221054
Mata Kuliah: Pengantar Budaya dan Masyarakat Jepang
Kelas: A

Pertanyaan:
1. Bagaimana pendapat Anda tentang Seijin Shiki di Jepang?
2. Bagaimana pendapat Anda tentang ritual kanreki iwai di Jepang?
3. Bagaimana pendapat Anda tentang ritual pemakaman di Jepang?
4. Bagaimana Jepang mereformasi pola hidupnya sehingga menjadi bangsa modern
seperti yang kita lihat saat ini? Berdasarkan pengalaman Jepang, apa yang perlu
direformasi di Indonesia supaya bisa menyamai Jepang?

1. Menurut saya tradisi ini sudah berlangsung lama dan menjadi momen penting dalam
kehidupan remaja Jepang untuk merayakan kemandirian dan tanggung jawab baru sebagai
orang dewasa. Meskipun merupakan tradisi lama, upacara ini masih relevan di era modern
karena memberikan penghargaan khusus bagi pencapaian usia dewasa secara formal dan
simbolis.
2. Ritual Kanreki Iwai adalah sebuah perayaan tradisional yang berasal dari Jepang untuk
memperingati ulang tahun ke-60 seseorang. Istilah "kanreki" secara harfiah berarti "putaran
lingkaran" dan menandakan saat seseorang mencapai usia 60 tahun dalam siklus tradisional
kalender Jepang yang disebut zodiac (12 binatang). Ritual ini dianggap sebagai momen
penting dalam kehidupan seseorang karena dianggap sebagai awal siklus baru dalam
kehidupan mereka.
Saat seseorang mencapai usia 60 tahun dan merayakan Kanreki Iwai, biasanya
diselenggarakan perayaan besar-besaran. Pada momen istimewa ini, anggota keluarga serta
sahabat-sahabat dekat berkumpul untuk memeriahkan pesta. Perayaan Kanreki Iwai kerap
diwarnai dengan hidangan lezat, minuman, dan pertunjukan-pertunjukan khusus. Tidak jarang
pula keluarga mengadakan acara spesial seperti lawatan wisata atau kegiatan lainnya untuk
lebih memeriahkan peringatan ulang tahun ke-60 yang sangat bermakna ini. Seluruh
rangkaian acara digelar sebagai bentuk penghormatan dan kehormatan kepada yang berulang
tahun dalam mencapai tonggak sejarah kehidupan yang istimewa.
3. Sepemahaman saya ritual pemakaman di Jepang sangat dipengaruhi oleh kepercayaan
Buddha dan Shinto yang menekankan penghormatan terhadap arwah orang yang meninggal.
Prosesi pemakaman biasanya dimulai dengan upacara pembakaran jenazah (kremasi) yang
dianggap sebagai cara untuk memurnikan jiwa sebelum dikremasi. Kemudian abu jenazah
dikubur atau diletakkan di kuil ataupun tempat pemakaman keluarga. Keluarga menyediakan
tempat kusus untuk menyimpan abu tersebut. Setelah pemakaman, keluarga akan
mengadakan upacara tahunan untuk memperingati arwah mendiang. Ini mencerminkan
pentingnya menjaga hubungan dengan leluhur. Jadi menurut saya ritual pemakaman dianggap
sangat sakral dan penting dalam budaya Jepang sebagai bentuk penghormatan terakhir dan
pelepasan jiwa ke alam selanjutnya.
4. Berikut ini cara Jepang mereformasi pola hidupnya sehingga menjadi bangsa modern:
1. Membuka diri terhadap pengetahuan dan teknologi barat Jepang mengirim banyak
misi ke negara-negara barat untuk mempelajari sistem politik, militer, pendidikan, dan
teknologi mereka. Ini membantu Jepang membangun kembali negaranya dengan
cepat.
2. Mereformasi sistem pemerintahan dan politik Jepang mengakhiri sistem feodalisme
dan membangun pemerintahan modern yang terpusat dengan birokrasi terlatih. Ini
memperkuat kontrol pemerintah dan memfasilitasi reformasi.
3. Memprioritaskan pendidikan universal Jepang membangun sistem pendidikan publik
nasional untuk mencerdaskan rakyatnya. Ini membangun SDM berkualitas yang
mampu menerapkan modernisasi.
4. Mengembangkan industri dan ekonomi Jepang mendorong industrialisasi,
membangun infrastruktur transportasi dan komunikasi. Ini mendorong pertumbuhan
ekonomi yang memperkuat negara.
5. Melestarikan warisan budaya Meskipun melakukan westernisasi, Jepang juga
mempertahankan identitas dan nilai-nilai budaya lokalnya.
Kemudian berdasarkan pengalaman Jepang, apa yang perlu direformasi di Indonesia
supaya bisa menyamai Jepang, yaitu:
1. Meningkatkan kualitas pendidikan dan SDM secara besar-besaran
2. Membangun infrastruktur dan mendorong industrialisasi yang lebih kuat
3. Mereformasi birokrasi dan sistem pemerintahan agar lebih efisien
4. Membuka diri pada ilmu pengetahuan dan teknologi baru
5. Memperkuat identitas dan warisan budaya nasional

Anda mungkin juga menyukai