Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PANCASILA

“Sejarah Pancasila”

Dosen pengampu: Juparno Hatta, Sos, M.Ag

Oleh Kelompok 1:
Athifah Shafwa Hasibah (311230013)
Ovi Aspiyah (301230006)
Syaid Fahlepi (301230023)

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR


FAKULTAS USHULUDDIN DAN STUDI AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN THAHA SAIFUDIN JAMBI
2023

i
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah Swt


yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya. Sholawat dan salam semoga
senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad Saw.

Sebelumnya kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Juparno


Hatta, Sos, M.Ag selaku dosen pengampu pada mata kuliah “Pancasila” yang
telah memberi kami kesempatan untuk menyusun makalah ini dengan tema
“Sejarah Pancasila”

Dan tentu makalah kami ini jauh dari kata kesempurnaan. Baik itu dari
segi penyusunan materi maupun tatacara penulisan. Oleh Karena itu, kami sangat
mengharapkan kritikan dan saran dari para teman-teman demi kebaikan
kedepannya.

Jambi, 07 Oktober 2023

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB 1......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan masalah.........................................................................................2
C. Tujuan...........................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
A. Makna Pancasila...........................................................................................3
B. Asal Mula Sejarah Pancasila.........................................................................3
C. Perumusan Pancasila.....................................................................................5
BAB III....................................................................................................................7
PENUTUP................................................................................................................7
A. Kesimpulan...................................................................................................7
B. Saran..............................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................8

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada 63 tahun yang lalu disambut dengan lahirnya sebuah konsepsi
kenengaraan yang sangat bersejarah bagi bangsa Indonesia, yaitu lahirnya
Pancasila. Sebagai falsafah negara, tentu Pancasila ada yang merumuskannya.
Pancasila memang merupakan karunia terbesar dari Allah SWT dan ternyata
merupakan light-star bagi segenap bangsa Indonesia di masa-masa selanjutnya,
baik sebagai pedoman dalam memperjuangkan kemerdekaan, juga sebagai alat
pemersatu dalam hidup kerukunan berbangsa, serta sebagai pandangan hidup
untuk kehidupan manusia Indonesia sehari-hari, dan yang jelas tadi telah
diungkapkan sebagai dasar serta falsafah negara Republik Indonesia.
Pancasila telah ada dalam segala bentuk kehidupan rakyat Indonesia,
terkecuali bagi mereka yang tidak Pancasilais. Pancasila lahir 1 Juni 1945,
ditetapkan pada 18 Agustus 1945 bersama-sama dengan UUD 1945. Bunyi dan
ucapan Pancasila yang benar berdasarkan Inpres Nomor 12 tahun 1968 adalah
satu, Ketuhanan Yang Maha Esa. Dua, Kemanusiaan yang adil dan beradab. Tiga,
Persatuan Indonesia. Empat, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Dan kelima, Keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia.
Sejarah Indonesia telah mencatat bahwa di antara tokoh perumus Pancasila
itu ialah, Mr Mohammad Yamin, Prof Mr Soepomo, dan Ir Soekarno. Dapat
dikemukakan mengapa Pancasila itu sakti dan selalu dapat bertahan dari
guncangan kisruh politik di negara ini, yaitu pertama ialah karena secara intrinsik
dalam Pancasila itu mengandung toleransi, dan siapa yang menantang Pancasila
berarti dia menentang toleransi.
Kedua, Pancasila merupakan wadah yang cukup fleksibel, yang dapat
mencakup faham-faham positif yang dianut oleh bangsa Indonesia, dan faham lain
yang positif tersebut mempunyai keleluasaan yang cukup untuk
memperkembangkan diri. Yang ketiga, karena sila-sila dari Pancasila itu terdiri

1
dari nilai-nilai dan norma-norma yang positif sesuai dengan pandangan hidup
bangsa Indonesia, dan nilai serta norma yang bertentangan, pasti akan ditolak oleh
Pancasila, misalnya Atheisme dan segala bentuk kekafiran tak beragama akan
ditolak oleh bangsa Indonesia yang bertuhan dan ber-agama.
Diktatorisme juga ditolak, karena bangsa Indonesia berprikemanusiaan dan
berusaha untuk berbudi luhur. Kelonialisme juga ditolak oleh bangsa Indonesia
yang cinta akan kemerdekaan. Sebab yang keempat adalah, karena bangsa
Indonesia yang sejati sangat cinta kepada Pancasila, yakin bahwa Pancasila itu
benar dan tidak bertentangan dengan keyakinan serta agamanya.
Dengan demikian bahwa falsafah Pancasila sebagai dasar falsafah negara
Indonesia yang harus diketahui oleh seluruh warga negara Indonesia agar
menghormati, menghargai, menjaga dan menjalankan apa-apa yang telah
dilakukan oleh para pahlawan khususnya pahlawan proklamasi yang telah
berjuang untuk kemerdekaan negara Indonesia ini. Sehingga baik golongan muda
maupun tua tetap meyakini Pancasila sebagai dasar negara Indonesia tanpa adanya
keraguan guna memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan negara Indonesia.

B. Rumusan masalah
1. Apa itu Pancasila?
2 .Bagaimana sejarah lahirnya Pancasila?
3. Apa latar belakang dirumuskannya Pancasila?

C. Tujuan
Dalam menyusun makalah ini penulis mempunyai beberapa tujuan, yaitu:
1.Penulis ingin mengetahui makna Pancasila.
2. Penulis ingin mengetahui sejerah lahirnya Pancasila.
3. Penulis ingin mengetahui latar belakang dirumuskannya Pancasila

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Makna Pancasila
Istilah pancasila berasal dari bahasa sansekerta yaitu dari dua kata
“panca”yang artinya lima dan “sila” yang artinya dasar,yang secara harfiah berarti
dasar Negara yang mempunyai lima unsur.Pancasila sebelum menjadi dasar
Negara yang sah ,nilai-nilai nya telah ada dalam bangsa Indonesia itu sendiri dan
selalu diterapkan baik itu nilai adat istiadat,kebudayaan,dan nilai
kereligiousan.Pancasila bukan lahir secara mendadak pada tahun 1945,melainkan
melainkan proses panjang di dasari oleh sejarah perjuangan bangsa dengan
melihat pengalaman bangsa-bangsa lain dengan di ilhami oleh gagasan besar
dunia. Pancasila merupakan pandangan hidup yang berakar dalam kepribadian
bangsa,maka ia diterima sebagai dasar negara yang mengatur hidup kenegaraan.

B. Asal Mula Sejarah Pancasila


Pancasila bukan lahir secara mendadak pada tahun 1945, melainkan
melalui proses panjang didasari oleh sejarah perjuangan bangsa dengan melihat
pengalaman bangsa-bangsa lain dengan diilhami oleh gagasan-gagasan besar
dunia, dengan tetap berakar pada kepribadian dan gagasan-gagasan besar bangsa
sendiri. Pancasila merupakan pandangan hidup yang berakar dalam kepribadian
bangsa, maka ia diterima sebagai Dasar Negara yang mengatur hidup kenegaraan.
Hal ini tampak dalam sejarah bahwa meskipun dituangkan dalam rumusan yang
agak berbeda.
Masuknya agama-agama besar di Indonesia di pengaruhi oleh
perdagangan yang terjadi di nusantara. Agama merupakan sistem atau prinsip
kepercayaan kepada tuhan yang dengan ajaran kebaktian dan kewajiban-
kewajiban yang bertalian dengan ajaran itu. Agama hindu menjadi agama yang
masuk pertama di nusantara pada abad ke7. Agama budha masuk dengan ajaran
sidharta Gautama. Kedua ajaran tersebut berpengaruh sangat penting bagi

3
kehidupan masyarakat di nusantara dan diikuti oleh kerajaan-kerajaan besar di
nusantara.
Pedagang Gujarat yang membawa ajaran islam di nusantara, agama islam
merupaka agama yang di ajarkan oleh nabi Muhammad SAW yang berpedoman
pada kitab suci al-quran yang diturunkan di dunia melalui wahyu Allah SWT,
ajaran islam di jawa di sebarkan oleh para wali. Agama mampu memberi dampak
positif bagi kehidupan,pusat pemasaran barang-barang menarik pedagangan dari
berbagai kebudayaan. Oleh karenanya system mengharuskan suatu keterbukaan,
saling mengenal adat-istiadat yang berbeda-beda dan saling toleransi.kota-kota
pelabuhantidak hanya menimbulkan kontak social tetapi juga menyediakan ruang
social untuk perubahan dan pembaharuan,sampai emudian perdagangan juga
membawa kontak dengan bangsa eropa dimulai portugis pada 1512,spanyol 1527
dan belanda1602.
. Sampai saat ini, hanya satu dokumen sejarah yang ditemukan yang
mengungkapkan kata Pancasila di dalamnya yang menjadi sejarah Pancasila yang
ada seperti. Dalam Kitab Sutasoma dijelaskan bahwa Pancasila sebagai kata kerja,
yakni pelaksanaan norma kesusilaan yang terdiri dari lima poin. Kelima poin
tersebut meliputi: dilarang melakukan kekerasan, dilarang mencuri, dilarang
mendengki, dilarang berbohong, dan dilarang meminun minuman keras. Di dalam
Kitab Sutasoma juga dituliskan kata yang menjadi inspirasi persatuan segenap
bangsa “Bhineka Tunggal Ika, Tan Hana Dharma Magrwa”. Sumpah Palapa pun
juga ditulis sebagai cerita tentang sejarah bersatunya nusantara untuk pertama
kalinya oleh Mahapatih Gajah Mada.
Semakin berkembangnya zaman, istilah Pancasila muncul dalam pidato-
pidato tokoh besar yang berjuang demi Bangsa Indonesia, seperti Soekarno dan
H.O.S Cokroaminoto. Namun beberapa literatur yang ada tidak mendukung
bahwa istilah Pancasila ditemukan oleh Soekarno. Akan tetapi Soekarno lah yang
berpendapat paling lantang untuk menyuarakan Pancasila hingga Pancasila
dikenal seperti sekarang ini.

4
C. Perumusan Pancasila
Sejarah lahirnya Pancasila bermula dari rapat-rapat Dokuritsu Junbi
Cosakai atau BPUPKI yang dibentuk pada 29 April 1945. BPUPKI bertugas
menyelidiki semua hal penting termasuk politik, ekonomi, dan lain-lain yang
dibutuhkan dalam usaha pembentukan negara Indonesia. BPUPKI diketuai oleh
Dr Radjiman Wedyodiningrat.
Dalam sejarahnya, BPUPKI menjalankan sidang pertamanya secara resmi
pada tanggal 29 Mei-1 Juni 1945. Dalam sidang BPUPKI ini, sejumlah tokoh
menyampaikan pidatonya terkait perumusan asas dasar negara. Para tokoh itu di
antaranya Mohammad Yamin, Soepomo, dan Soekarno.
Menurut Himpunan Risalah Sidang-Sidang dari BPUPKI dan PPKI yang
Berhubungan dengan Penyusunan UUD 1945, Moh. Yamin berpidato pada 29
Mei 1945 merumuskan 5 asas dasar negara, yaitu Peri Kebangsaan, Peri
Kemanusiaan, Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan, dan Kesejahteraan Rakyat.
Sementara Soepomo mengusulkan "Dasar Negara Indonesia Merdeka", yaitu
Persatuan, Kekeluargaan, Mufakat dan Demokrasi, Musyawarah, serta Keadilan
Sosial.Selanjutnya,lahirnya istilah pancasila pada tanggal 1 juni 1945,soekarno
memperkenalkan 5 sila yang terdiri dari kebangsaan Indonesia.
"Saudara-saudara! Dasar-dasar Negara telah saya usulkan. Lima
bilangannya. Inikah Panca Dharma? Bukan! Nama Panca Darma tidak tepat di
sini. Dharma berarti kewajiban, sedang kita membicarakan dasar," ujar Bung
Karno.
Soekarno kemudian mengatakan menurut petunjuk seorang kawannya
yang ahli bahasa nama paling tepat adalah Pancasila. Sila artinya asas atau dasar.
"Di atas kelima dasar itulah kita mendirikan Negara Indonesia, kekal dan abadi,"
ujarnya. "Pancasila itulah yang berkobar-kobar di dalam dada saya sejak berpuluh
tahun. Tak berhenti di situ, BPUPKI kemudian membentuk Panitia Sembilan
untuk merumuskan lebih rinci tentang rumusan Pancasila sebagai dasar negara
dan pembuatan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.Para tokoh Panitia Sembilan
itu beranggotakan:

5
1.Ir.Soekarno
2. Drs. Mohammad Hatta
3. Mr. A. A. Maramis
4. Mr. Muhammad Yamin
5. Achmad Soebardjo
6. Abikoesno Tjokrosoejoso
7. Abdul Kahar Muzakkar
8. H. Agus Salim
9. K.H Abdul Wahid Hasyim
Hasil pembahasan Panitia Sembilan tertuang dalam Piagam Jakarta atau
Jakarta Charter pada 22 Juni 1945 sebagai berikut:
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya.
2.Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3.Persatuan Indonesia.
4.Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Namun, perumusan soal dasar negara itu masih belum selesai. Masih
timbul perdebatan antara kelompok kebangsaan dan kelompok Islam. Saat rapat
Panitia Perancang UUD pada 11 Juli 1945, J Latuharhary menyampaikan
keberatan terutama kewajiban melakukan syariat buat pemeluk-pemeluknya.
Setelah melalui berbagai kompromi pada rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (PPKI), satu hari setelah kemerdekaan Indonesia, yakni pada tanggal 18
Agustus 1945, Moh. Hatta menyebutkan rumusan final pembukaan UUD Negara.
Salah satunya menyebutkan perubahan kalimat pada dasar negara menjadi hanya
"Negara berdasarkan ke-Tuhanan Yang Maha Esa". "Inilah perubahan yang maha
penting menyatukan segala bangsa," ujar Hatta. Perubahan ini dianggap sebagai
rumusan final dasar negara yang dikenal dengan nama Pancasila. Pancasila
dinyatakan sah sebagai dasar negara Indonesia dalam sidang BPUPKI.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini
terdiri dari dua katadari Sanskerta: Panca berarti lima dan Sila berarti prinsip
atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa
dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.Lima sendi utama penyusun
Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan
beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaandalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia, dantercantum pada paragraf ke-4 Preambule
(Pembukaan) Undang-undang Dasar 1945. Meskipun terjadi perubahan
kandungan dan urutan lima sila Pancasila yang berlangsungdalam beberapa
tahap selama masa perumusan Pancasila pada tahun 1945, tanggal 1
Junidiperingati sebagai hari lahirnya Pancasila.

B. Saran
Warga negara Indonesia merupakan sekumpulan orang yang hidup
dan tinggal di negaraIndonesia Oleh karena itu sebaiknya warga negara
Indonesia harus lebih meyakini ataumempercayai, menghormati, menghargai
menjaga, memahami dan melaksanakan segala halyang telah dilakukan oleh
para pahlawan khususnya dalam pemahaman bahwa falsafahPancasila adalah
sebagai dasar falsafah negara Indonesia. Sehingga kekacauan yang sekarang
terjadi ini dapat diatasi dan lebih memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa
dan negara Indonesia ini.

7
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai