Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PANCASILA

SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA

Ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila

Dosen Pengampu : Zedi Muttaqin, S.Pd., M.Pd.

Disusun oleh:

Nama : Nanang Nuryadin


Nim : (E1R022077)
Kelas : 1B/Pend.Matematika

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM

2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...........................................................................................................................

PENDAHULUAN....................................................................................................................

 LATAR BELAKANG.....................................................................................................
 RUMUSAN MASALAH................................................................................................

PEMBAHASAN......................................................................................................................

A. Awal Berdirinya Pancasila.........................................................................................


B. Sejarah Terbentuknya
Pancasila................................................................................
C. Makna Simbol-Simbol Pada Burung Garuda..............................................................

PENUTUP.............................................................................................................................

 Kesimpulan...............................................................................................................

DAFTAR PUSATAKA..............................................................................................................

1
BAB I

PENDAHULUAN

Latar belakang

Sejarah lahirnya pancasila tidak dapat di pisahkan dari bangsa Indonesia itu sendiri,karna hal
itu menjadi faktor dan sebab utama lahirnya pancasila yang sekarang menjadi dasar Negara
dan menjadi landasan ideologi bangsa Indonesia, baik nilai intrinstik maupun ekstrinstik.
yang nilai-nilai tersebut menunjukkan bahwa seberapa pentingnya nilai-nilai tersebut bagi
bangsa Indonesia dalam perjalanan pancasila menjadi dasar Negara Indonesia telah
mengalami dan melewati berbagai proses perjalanan dengan berbagai interpretasi dan
manipulasi politik sesuai dengan kepentingan penguasa demi kokoh dan tegaknya
kekuasaan yang berlindung di balik legitimasi ideologinegara pancasila.

Adapun dampak yang di timbulkan atas pemanipulasian dari pancasila oleh para penguasa
menyebabkan di masa kini membuat masyarakat beranggapan bahwa pancasila merupakan
label dari politik orde baru sehingga mengembangkan serta mengkaji pancasila di anggap
akan mengembalikan kewibawaan orde baru, Sejarah telah mengungkapkan bahwa
pancasila adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia yang memberi kekuatan hidup kepada
bangsa indonesia serta membimbingnya untuk menjalani kehidupan yang lebih baik.

Rumusan masalah

1. Apa art ipancasila ?


2. Kapan Pancasila itu lahir?
3. Bagaimana sejarah lahirnya pancasila?

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Awal Berdirinya Pancasila

Istilah pancasila berasal dari bahasa sansekerta yaitu dari dua kata "panca"yang artinya lima
dan "sila" yang artinya dasar yang secara harfiah berarti dasar Negara yang mempunyai lima
unsur. Pancasila sebelum menjadi dasar Negara yang sah Indonesia itu sendiri dan selalu
nilai-nilainya telah ada dalam bangsa terapkan baik itu nilai adat istiadat,kebudayaan, dan
nilai kereligiusan. Kemudian para pendirin negara bermusyawarah untuk mengangkat nilai-
nilai tersebut kemudian merumuskannya menjadi dasar Negara yang sah yang
melaksanakan sidang pertama, kemudian di susul dengan sidang kedua yang kemudian
menghasilkan piagam Jakarta. Disesuai dengan moral luhur antara lain sidang-sidang BPUPKI

Dengan demikian agar dapat mengetahui proses terjadinya Pancasila dapat di Ketahui
secara kausalitas. Maka secara kausalitas asal mula Pancasila dibagi menjadi dua macam,
yaitu: asal mula langsung dan asal mula tidak langsung

1. Asal mula langsung

Asal mula langsung di artikan atau di bedakan menjadi tiga macam yaitu:

 Asal mula bahan (kausamaterialis)


o Nilai-nilai dari pancasila itu sendiri telah ada dalam bangsa Indonesia,
sehingga pada hakikatnya nilai pancasila dapat di gali dalam bangsa Indonesia
itu sendiri,seperti nilai-nilai adat istiadat kebudayaan dan nilai-nilai
kereligiousan dengan demikian asal mula bahan Pancasila yaitu dari bangsa
Indonesia itu sendiri
 Asal mula bentuk (kausaformalis)
o Perumusan bentuk dari pada pancasila yang di lakukan oleh ir.Soekarno, Drs.
Moh. Hatta beserta BPUPKI sebagaimana yang terkandung dalam UUD 1945.
 Asal mula tujuan (kausafinalis)
o Pancasila di rumuskan dan di bahas oleh para pendiri negara tujuannya untuk
di jadikan dasar negara dan yang merumuskan tujuan dari Pancasila itu
sendiri adalah BPUPKI, Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hattakemudian di tetapkan
oleh PPKI.

2. Asal mula tidak langsung

Adapun maksud dari asal mula tidak langsung yaitu nilai-nilai pancasila telah terkandung
dalam kehidupan bangsa Indonesia jauh sebelum di rumuskannya oleh para pendiri negara.
Sehingga apabila asal mula tidak langsung ini di rincikan akan terjabarkan menjadi:
3
 Unsur-unsur Pancasila tersebut sebelum diurumuskan menjadi dasar filsafat Negara.
nilai persatuan, kerakyatan dan keadilan telah ada dan tercermin dalam kehidupan
sehari-hari dalam kehidupan bangsa lndonesia.
 Nilai-nilai yang tedapat dalam Pancasila sebelum menjadi dasar filsafat Negara Telah
menjadi pedoman dan memecahkan permasalahan-permaslahan dalam kehidupan
sehari-hari Dapat di simpulkan bahwa segala asal mula tidak langsung terdapat pada
bangsa Indonesia ini sendiri.

B. Sejarah Terbentuknya Pancasila

Pada tangga 15 agustus jepang telah mengangkat tangan pada hari itu Indonesia telah
merdeka namun sebuah negara belum di katakana negara merdeka sebelum mendapat atau
melakukan beberapa persyaratan diantaranya adalah mendapa pengakuan dari negara-
negara lain.

Maka Indonesia merdeka secara sah menurut formalitas dunia Indonesia merdeka pada
tanggal 17 agustus 1945. Indonesia telah banyak di jajah oleh bangsa-bangsa lain seperti
Belanda jepang portugis dan inggris. Padahal sebelum datangnya penjajah terdapat
beberapa kerajaan di wilayah Indonesia diantaranya:

1) Kerajaan kutal
Pada kerajaan atau zaman ini Indonesia telah memasuki abad sejarah pada tahun
400 M.dengan di temukannya prasasti yang berupa 7 rupa berdasarkan prasasti
tersebut dapat di ketahui bahwa raja mulawarman adalah keturunan aswawarman
keturuna dari kudungga pada zaman ini adalah masyarakat kutai yang pertama kali
membuka sejarah akan nilai social politik. ketuhanan dalam bentuk kerajaan,
kenduri,serta sedekah kepada para brahmana.
2) Zaman sriwijaya
Menurut mr.yamin berdirinya Negara Indonesia tidak lepas dari kerajaan- kerajaan
kuno yang merupakan warisan nenek moyang. Pada zaman ini agama dan
kebudayaan di kembangkan dengan didirikan universitas budha yang sangat terkenal
di Negara lain di asia.
3) Pra maja pahit
Pada zaman ini muncul suatu kerajaan yang mencanangkan nilai-nilai
nasionalisme.telah muncul kerajaan-kerajaan di jawa tengah dan jawa timur secara
silih berganti di jawa tengah terjadi refleksi puncak budaya pada periode kerajaan-
kerajaan tersebut. Kerajaan pra majapahit sangat berkaitan erat dengan berdirinya
kerajaan majapahit.
4) Zaman maja pahit
Pada tahun 1293 berdirilah kerajaan majapahit yanga mampu mencapai masa
keemasan pada pemerintahan raja hayam wuruk dengan mahapahit gajah mada

4
yang di bantu oleh laksaman nala dalam memimpin armadanya untuk menguasai
nusantara. Pada waktu itu agama hindu dan budha hidup berdampingan dengan
damai dalam satu kerajaan empu pra panca menulis Negarakertagama dalam kitab
tersebut telah terdapat istilah pancasila. Empu tantular mengarang buku sutasoma
dan di dalam buku itu kita temui seloka persatuan nasional yaitu"bhinneka tunggal
ika"

Istilah "sila" sendiri dapat diartikan sebagai aturan yang melatarbelakangi perilaku
seseorang atau bangsa.pancasila sebagai dasar negara yang dirumuskan oleh Ir. Soekarno di
hadapan BPUPKI. Adapun rumusan pancasila yang di kemukakan oleh beliau adalah:

1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalataukemanusiaan
3. Mufakatataudemokrasi
4. Kesejahteraan social
5. Ketuhanan yang berkemanusiaan

Selesai sidang pertama, pada tanggal 1 Juni 1945 para anggota BPUPKI sepakat untuk
membentuk sebuah panitia kecil yang tugasnya adalah menampung usul-usul yang masuk
dan memeriksanya serta melaporkan kepada sidang pleno BPUPKI. Tiap-tiap anggota diberi
kesempatan mengajukan usul secara tertulis paling lambat sampai dengan tanggal 20 Juni
1945. Adapun anggota panitia kecil ini terdiri atas delapan orang, yaitu:

1. Ir.Sockarno
2. Ki BagusHadikusumo
3. K.H. WachidHasjim
4. Mr. Muh. Yamin
5. M. SutardjoKartohadikusumo
6. Mr. A.A. Maramis R.
7. Otto IskandarDinata
8. Drs. Muh. Hatta

Padatanggal 22 Juni 1945 diadakan rapat gabungan antara Panitia Kecil. denganparaanggota
BPUPKI yang berdomisili di Jakarta. Hasil yang dicapai antara lain disetujuinya dibentuknya
sebuah Panitia Kecil Penyelidik Usul-Usul/Perumus Dasar Negara, yang terdiriatas sembilan
orang, yaitu:

1. In Sockamo
2. Drs. Muh Hatta
3. Mr.A.A.Maramis
4. KH.WachidHasyim
5. Abdul KaharMuzakkir
6. AbikusnoTjokrosujoso
7. H. AgusSalim
5
8. Mr.AhmadSubardjo
9. Mr. Muh. Yamin

Tokoh-tokoh BPUPKI yang diberinama Panitia Sembilan usulan mengenai dasar negara yang
telah dikemukakan dalam sidang- sidang mengadakan pertemuan untuk membahas pidato
serta usulan-BPUPKI. Panitia Kecil yang beranggotakan sembilan orang ini pada tanggal itu
juga melanjutkan sidang dan berhasil merumuskan calon Muka lima HukumDasar, yang
kemudian lebih dikenal dengan sebutan "Piagam Jakarta". Dalam pembahasan tersebut
didalamnya terdapat rumusan dan sistematika Pancasila sebagai berikut:

a. Ketuhanan Yang maha Esa


b. Kemanusiaan yang adil dan beradap
c. Persatuan Indonesia
d. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
e. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Pra Kemerdekaan

Sebelum merdeka, negara Indonesia merasakan pahitnya penjajahan oleh beberapa negara
asing. Dimulai dari portugis yang pertama kali tiba di Malaka pada tahun 1509. Portugis
berhasil menguasai Malaka pada 10 Agustus 1511. Setelah menguasai Malaka, portugis
mulai bergerak dari Madura sampai ke Ternate.

Masa penjajahan Portugis berakhir pada tahun 1602 setelah Belanda masuk ke Indonesia.
Belanda masuk ke Indonesia ingin menguasai pasar rempah-rempah di Indonesia dengan
mendirikan Verenigde Oostindische Compagnie (VOC) di Banten pada tahun 1602. Di
Sulawesi Selatan, VOC mendapat perlawanan dari Sultan Hasanuddin. Berbagai perjanjian
dibuat. Salah satunya adalah perjanjian Bongaya. Akan tetapi, Sultan Hasanuddin tidak
mematuhi perjanjian tersebut dan melawan Belanda. Di Yogyakarta, VOC menandatangani
perjanjian Giyanti yang isinya adalah Belanda mengakui mangkubumi sebagai Sultan
Hamengkubuwono 1. Perjanjian Giyanti juga memecah kerajaan Mataram menjadi Kasunan
Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta. Lalu, akhirnya VOC dibubarkan pada tanggal 1 Januari
1800 setelah Belanda kalah dari Perancis.

Setelah VOC dibubarkan, Belanda menunjuk Daendels sebagai gubernur jenderal hindia
belanda. Pada masa Deandels, masyarakat Indonesia dipaksa untuk membuat jalan raya dari
Anyer sampai Panarukan. Namun masa pemerintahan Daendels tidak berlangsung lama dan
digantikan oleh Johannes van den Bosch. Van den Bosch menerapkan sistem tanam paksa
(cultuur stelsel). Dalam sistem tanam paksa, setiap desa harus menyisihkan sebagian
tanahnya untuk ditanami komoditi ekspor khususnya kopi, tebu, nila.

6
Setelah 350 tahun Belanda menguasai Indonesia, pemerintahan Belanda di Indonesia
digantikan oleh bangsa Jepang. Belanda menyerah tanpa syarat kepada jepang melalui
perjanjian Kalijati pada tanggal 8 maret 1942. Di Indonesia, Jepang membentuk beberapa
organisasi. Organisasi yang dibuat Jepang antara lain adalah PETA (Pembela Tanah Air).
Heiho (pasukan Indonesia buatan Jepang), PUTERA, Jawa Hokokai (pengganti Putera).

Perlawanan terhadap penjajahan Jepang banyak dilakukan di beberapa daerah di Indonesia.


Dengan persenjataan sederhana/seadanya rakyat berusaha menahan serangan dan berhasil
memukul mundur pasukan Jepang untuk kembali ke Lhokseumawe. Jepang berhasil
membakar masjid sementara pemimpin pemberontakan (Teuku Abdul Jalil) berhasil
meloloskan diri dari kepungan musuh, namun akhirnya tertembak saat sedang shalat.
Perlawanan lain yang terkenal lainnya adalah perlawanan PETA di daerah Blitar, Jawa Timur.
Perlawanan ini dipimpin oleh Syodanco Supriyadi, Syodanco Muradi, dan Dr. Ismail.
Perlawanan ini disebabkan karena persoalan pengumpulan padi, Romusha maupun Heiho
yang dilakukan secara paksa dan di luar batas perikemanusiaan. Sebagai putera rakyat para
pejuang tidak tega melihat penderitaan rakyat. Perlawanan PETA di Blitar merupakan
perlawanan yang terbesar di Jawa. Tetapi dengan tipu muslihat Jepang melalui Kolonel
Katagiri (Komandan pasukan Jepang), pasukan PETA berhasil ditipu dengan pura-pura diajak
berunding.

Pemerintahan Jepang di Indonesia berakhir setelah Jepang kalah dari tema sekutu di Perang
Dunia II. Dua kota di Jepang yaitu Hiroshima dan Nagasaki dijatuhi bom oleh tentara sekutu.
Setelah mendengar adanya kekalahan Jepang, dibentuklah BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau Dokuritsu Junbi Cosakai yang diketuai oleh
Radjiman Widyodiningrat. Nama BPUPKI diganti menjadi PPKI (Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia) atau Dokuritsu Junbi Inkai untuk lebih menegaskan keinginan dan
tujuan bangsa Indonesia untuk merdeka. Sutan Syahrir telah mendengar berita lewat radio
bahwa Jepang telah menyerah kepada Sekutu. Sutan Syahrir mendesak agar Soekarno
segera memproklamasikan kemerdekaan karena menganggap hasil pertemuan di Dalat
sebagai tipu muslihat Jepang.

Soekarno mengingatkan Hatta bahwa Syahrir tidak berhak memproklamasikan


kemerdekaan karena itu adalah hak Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).
Setelah mendengar Jepang menyerah pada tanggal 14 Agustus 1945, golongan muda
mendesak golongan tua untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Namun
golongan tua tidak ingin terburu-buru. Mereka tidak menginginkan terjadinya pertumpahan
darah pada saat proklamasi. Soekarno dan Hatta bersama Soebardjo kemudian ke rumah
Laksamana Muda Maeda, di Jalan Medan Merdeka Utara. Maeda menyambut kedatangan
mereka dengan ucapan selamat atas keberhasilan mereka di Dalat. Sambil menjawab ia
belum menerima konfirmasi serta masih menunggu instruksi dari Tokyo. Sehari kemudian,
gejolak tekanan yang menghendaki pengambilalihan kekuasaan oleh Indonesia makin
memuncak dilancarkan para pemuda dari beberapa golongan.

7
Rapat PPKI pada 16 Agustus pukul 10 pagi tidak dilaksanakan karena Soekarno dan Hatta
tidak muncul. Peserta rapat tidak tahu telah terjadiperistiwa Rengasdengklok. Perisiwa
Rengasdengklok adalah peristiwa penculikan terhadap Soekarno dan Hatta oleh golongan
muda untuk mempercepat pelaksanaan proklamasi. Setelah kembali ke Jakarta dari
Rengasdenglok, Sockarno dan Hatta menyusun teks proklamasi di rumah Laksamana Maeda
yang dibantu oleh Achmad Soebardjo dan Sayuti Melik. Setelah selesai, Sayuti Melik
menyalin dan mengetik naskah tersebut.

C. Makna Simbol-Simbol Pada Burung Garuda

Burung garuda merupakan mitos dalam mitodologi hindu dan budha garuda dalam mitos
tersebut di gambarkan dengan makhluk separuh burung. Banyak simbol -simbol yang
terdapat dalam diri burung garuda yaitu:

1. Jumlah Bulu

Jumlah bulu melambangkan hari proklamasi kemerdekaan Indonesia (17 Agustus 1945),
antara lain:

 Sayap burung garuda mempunyai 17 bulu,


 Ekorburunggarudamempunyai 8 bulu
 Bulu di bawahPerisaimempunyai 19 bulu,
 Bulu di lehermempunyai 45 bulu.

2. Lambang Perisai

Di dada burung garuda terdapat sebuah perisai. Dalam perisai itu terdapat 5 gambar yang
melambangkan Pancasila, yaitu:

 Bintangmelambangkan sila ke 1, Ketuhanan yang Maha Esa


 Rantai bajamelambangkan sila ke 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
 Pohon beringinmelambangkan sila ke 3, Persatuan Indonesia
 Kepala bantengmelambangkan sila ke 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dan permusyawaratan/perwakilan
 Padi dan kapasmelambangkan sila ke 5, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Garis tebal melintang pada perisai yang terdapat di dada burung garuda melambangkan
bahwa negara kesatuan republik Indonesia dilalui oleh garis Khatulistiwa,

3. Pita pada kaki burung garuda

Kaki burung garuda mencengkeram erat sebuah pita yang melengkung keatas dimana
terdapat tulisan "Bhineka Tunggal Ika". Bhineka Tunggal Ika merupakan sebuah kalimat yang

8
diambil dari buku Sutosoma karangan empu Tantular seorang pujangga besar di zaman
kerajaan Majapahit. Bhineka tunggal Ika mempunyai arti "

Berbeda-beda tetap satu jua" yang maksudnya adalah bahwa biarpun Negara kesatuan RI
yang terdiri dari bermacam suku bangsa,kesenian, bahasa, adat dan agama tetapi
merupakan satu bangsa dengan satu kebudayaan, satu bangsa dan satu negara yaitu NKRI.
Burung Garuda Pancasila sebagai lambang negara ditetapkan sebagai lambang negara dalam
Peraturan Pemerintah No. 66 tahun 1951 tanggal 17 oktober 1951. Sedangkan penggunaan
burung garuda pancasila sebagai lambang negara diatur dalam Peraturan Pemerintah No.43
Tahun 1958.

9
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari
Sanskerta : Panca berarti lima danSila berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan
rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang
adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan
tercantum pada paragraf ke-4 Preambule (Pembukaan) Undang-undang Dasar 1945.
Meskipun terjadi perubahan kandungan dan urutan lima sila Pancasila yang berlangsung
dalam beberapa tahap selama masa perumusan Pancasila pada tahun 1945, tanggal 1 Juni
diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila.

DAFTAR PUSTAKA

Kaelan. 2001. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma

Rukiyanti, dkk. 2008. Pendidikan Pancasila.Yogyakarta : UNY Press

10

Anda mungkin juga menyukai