Disusun oleh :
1. Ajeng Uci Rahayu ( 2205046056 )
2. Siti Nur Isnaeni Riski Arisda ( 2205046075 )
3. Elfa Lutfiana Dewi ( 2205046081 )
AKUNTANSI B
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
2022
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
1.1 Latar belakang.................................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................................4
1.3 Tujuan..............................................................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................5
2.1 Pancasila Sebagai Dasar Negara.......................................................................................................5
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia –
Nya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “ Pancasila Sebagai
Dasar Negara” tepat pada waktunya.
Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi memperbaiki makalah ini.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Penulis
BAB II
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang menjadi pedoman dan
cerminan dalam bernegara. Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila sendiri mengandung
nilai ketuhanan, kemanusian, persatuan, kerakyatan dan keadilan. Dalam kehidupan bangsa
dan negara dasar negara sangat diperlukan untuk menjadi pedoman agar negara lebih tertata
dan terarah. Meskipun nilai pancasila sudah sejalan dengan pemikiran rakyat Indonesia,
namun masih banyak yang belum menerapkannya dan bahkan ada yang mencoba untuk
merubah ideologi pancasila. Maka dari itu sebagai umat islam kita hendaklah kita memberi
kontribusi untuk pancasila sebagai warga negara yang mencerminkan pancasila.
1.3 Tujuan
1. Dapat mengetahui sejarah perkembangan pancasila.
Dalam proses perumusan pancasila dilakukan sebanyak dua kali oleh BPUPKI.
Sidang pertama dilaksanakan pada tanggal 29 Mei sampai 1 Juni 1945, sedangkan
sidang kedua dilaksanakan pada tanggal 10-17 Juli 1945. Dalam sidang tersebut
didapat tiga rumusan pancasila. Yang pertama menurut Mr. Muh Yamin, berisikan
lima asas negara, yaitu: peri kebangsaan, peri kemanusiaan, peri ketahanan, peri
kerakayatan, dan kesejahteraan rakyat. Adapun menurut Mr. Soepomo yaitu:
persatuan, kekeluargaan, keseimbangan lahir dan batin, musyawarah dan keadilan
rakyat. Yang ketiga, pada tanggal 1 juni 1945, Ir. Soekarno menyampaikan
rumusannya yaitu: Nasionalisme atau kebangkitan nasional, Internasionalisme atau
atau peri kemanusiaan, mufakat atau demokrasi, kesejahteraan sosial, dan Ketuhanan
yang berkebudayaan.3
1
Fachruddin Pohan, Kembali Memahami Pancasila, (Bandung: Citapusataka Media,2002), hlm,113.
2
Herman, Pancasila Dalam Kedudukan dan Fungsinya Sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Indonesia, (Surabaya: Usaha Nasional,1981), hml, 56.
3
Maulana Arafat Lubis, Pembelajaran PPKN SD/MI Kelas Rendah, (Jakarta: Manggu Makmur Tanjung Lestari,
2019), hlm, 11-13.
Dari tiga rumusan itulah, pada akhirnya di sepakati rumusan dasar Negara
Republik Indonesia yang tercantum di dalam pembukaan UUD 1945 pada alenia ke
empat yang dinamakan Pancasila. Adapun urutannya yaitu:
4
Notonagoro, Pancasila Secara Ilmiah Populer, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), hml, 52
5
Maulana Arafat Lubis, OP.Cit, hml, 57.
Masa orde lama dimulai ejak proklamasi kemerdekaan yaitu tahun 1945-1950, terjadi
20 tahun lamanya. Terdiri 3 periode pada penerapan pancasila di tahun ini, yaitu:
a. Tahun 1945-1950
Pada masa ini dasar negara yang digunakan adalah Pancasila dan UUD 45 yang presidensil.
Tetapi sistem ini tidak terwujud dalam penerapannya. Persatuan bangsa indonesia pada masa
ini diuji dengan munculnya pemberontakan dari oknum yang ingin mengubah dasar negara
dengan paham komunis oleh PKI melalui pemberontakan Madiun dan ada pemberontakan
DI/TII yang ingin merubah dasar negara sesuai ajaran islam. Hal ini dikarenakan pada masa
ini diterapkannya sistem parlementer, yaitu presiden hanya sebagai kepala negara saja,
sedangkan sistem pemerintahan dipegang oleh perdana menteri yang membuat tidak adanya
stabilitas pemerintahan.
b. Tahun 1950-1959
Pada masa ini muncul upaya upaya pemberontakan dari dalam negeri. Persatuan Indonesia
mulai mendapat tantangan dengan adanya pemberontakan-pemberontakan yang dilakukan
oleh RMS, PRRI, dan PERMESTA yang ingin melepaskan diri dari NKRI. Sebab ini muncul
dikarenakan penerapan pancasila diarahkan sebagai ideologi liberal. Meskipun pancasila
masih menjadi dasar negara, dalam penerapannya rumusan pada sila ke empat bukan
berdasarkan mufakat melaikan pada suara terbanyak.
c. Tahun 1959-1969
Pada masa ini dikenal sebagai demokrasi terpimpin. Namun demokrasi bukan pada
kekuasaan rakyat melainkan kepemimpinan berada pada kekuasaan pribadi soekarno melaui
dekrit presiden. Presiden Soekarno menjadi pemimipin yang otoriter dengan mengangkat
dirinya sebagai presiden dengan jabatan seumur hidup. Pada masa ini presiden Soekarno
membubarkan partai Islam terbesar yaitu partai masyumi karena dituduh terlibat dalam
pemberontakan regional berideologi islam. Struktur politik menjadi sangat labil, pada awal
1960 an. Kepentingan politis dan ideologis saling bertentangan antara presiden soekarno,
militer, PKI, dan kelompok islam. Puncak dari masa ini adalah lahirnya gerakan G30S/PKI
sekaligus berakhirnya kekuasan orde lama.
3. Masa Reformasi
Pancasila pada era reformasi ini tidaklah jauh beda dengan orde lama ataupun orde
baru. Banyak tantangan yang dihadapi, seperti korupsi, kolusi, dan nepotisme yang sampai
hari ini tidak ada habisnya. Banyak para pejabat yang melakukan korupsi tanpa memikirkan
ada uang rakyat yang hak nya diambil untuk kepentingan diri sendiri. Selain itu, globalisasi
menjadi tantangan tersendiri bagi bangsa indonesia, karena masuknya kebudayaan asing
lambat laun akan menggerus nilai nilai ideologi pancasila yang tergantikan dengan
liberalisme dan kapitalisme jika tidak dibarengi dengan penerapan nilai nilai pancasila. 6
Panitia Sembilan berhasil merumuskan Piagam Jakarta dan disahkan pada tanggal 22
Juni 1945. Piagam Jakarta atau Jakarta Charter berisi empat alinea yang sekarang menjadi
Pembukaan UUD NRI Tahun 1945, termasuk lima poin yang sekarang menjadi dasar negara
Indonesia. Isi dari Piagam Jakarta yaitu :
Kemudian poin pertama pada Piagam Jakarta diubah menjadi “ Ketuhanan Yang
Maha Esa”. Alasan perubahan sila pertama Piagam Jakarta sebagaimana disebutkan di atas
adalah demi kepentingan bangsa dan negara yang memiliki berbagai suku bangsa serta
agama. Kalimat perubahan ini mencerminkan bahwa bangsa Indonesia menjunjung tinggi
toleransi. Sehingga, perubahan itu turut memperlihatkan komitmen para pendiri bangsa dalam
mewujudkan persatuan dan kesatuan.7
Sila pertama Pancasila telah mengadopsi dari ideologi utama Islam yaitu Tauhid.
Ideologi Tauhid terdapat dalam banyak ayat Quran, salah satunya dalam surah Al Ikhlas.
7
Aisya Novia,2020. Kenapa Butir Pertama Piagam Jakarta Diganti Ketuhanan Yang Maha Esa? Ini Jawabannya
– detikEdu
Surah Al Ikhlas berisi tentang Pengakuan atas Keesaan Tuhan. Terlihat jelas bahwa dalam
Islam, kita sebagai umat manusia harus mengakui adanya Tuhan yang harus diyakini dan kita
sembah, sesuai dengan Pancasila yaitu adanya Ketuhanan yang juga satu meskipun berbeda
agama. Selain itu, terdapat salah satu bentuk toleransi dalam Islam yaitu “Lakum dinukum
waliadiin” yang berarti tidak memaksakan orang lain untuk masuk ke dalam Islam secara
paksa. Maka dari itu, nilai Tauhid menjadikan umat muslim di Indonesia dapat menghargai
dan menghormati umat beragama lain sesuai dengan nilai dalam sila pertama Pancasila.
Kesadaran sikap tanpa memandang suku, agama, bangsa, dan negara adalah nilai
kemanusiaan dalam sila kedua Pancasila. Dalam konteks sila kemanusiaan yang adil dan
beradab, maka islam juga mencantumkan nilai-nilai dasar yaitu sifat adil yang merupakan
sifat wajib Allah SWT yang harus dicontoh oleh manusia. Sifat adil dan beradab tercantum
secara tegas di dalam Quran surah an Nahl ayat 90 yang mempunyai kandungan perintah
berlaku adil dan berbuat kebajikan kepada sesama manusia. Kedua, larangan bagi umat
muslim untuk melakukan perbuatan keji terhadap sesama muslim, sesama manusia, maupun
ciptaan Tuhan. Sifat penghargaan Islam yang terkandung dalam ideologi Pancasila sila kedua
ini juga menghargai sebuah nilai persaudaraan dan perdamaian antar manusia.
“Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari laki-laki dan perempuan,
kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling
mengenal” (QS. Al Hujurat [49]:13)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pancasila sebagai dasar negara berarti setiap seni - sendi ketatanegaraan pada Negara
Republik Indonesia harus berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila. Pancasila sebagai Dasar
Negara Dalam negara Indonesia ini merupakan dasar negara yang menjadi landasan sebuah
negara, dasar nilai dan norma yang berfungsi untuk mengatur jalannya suatu pemerintahan.
Sebagai dasar negara yang mengandung segala sumber hukum indonesia pancasila
menempati kedududukan tertinggi yaitu dalam pembukaan pembukaan UUD 1945. Dalam
kedudukannya sebagai dasar negara, pancasila menentukan negara Indonesia adalah negara
yang menjadi pendukung antara Tuhan, manusia, persatuan, rakyat, serta adil untuk penguat
dasar negara.
Keterkaitan Pancasila Dengan Piagam Jakarta Piagam Jakarta atau Jakarta Charter
merupakan piagam historis hasil dari kesepakatan antara pihak agamis dengan pihak
kebangsaan dalam Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia ( BPUPKI ).
Piagam Jakarta atau Jakarta Charter berisi empat alinea yang sekarang menjadi Pembukaan
UUD NRI Tahun 1945, termasuk lima poin yang sekarang menjadi dasar negara Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Fachruddin Pohan, Kembali Memahami Pancasila, (Bandung: Ci tapusataka Media,2002),
hlm,113.
Herman, Pancasila Dalam Kedudukan dan Fungsinya Sebagai Dasar Negara dan Pandangan
Hidup Bangsa Indonesia, (Surabaya: Usaha Nasional,1981), hml, 56.
Maulana Arafat Lubis, Pembelajaran PPKN SD/MI Kelas Rendah, (Jakarta: Manggu
Makmur Tanjung Lestari, 2019), hlm, 11-13.
Notonagoro, Pancasila Secara Ilmiah Populer, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), hml, 52
AS Utama, S Dewi, Perkembangan Ideologi Pancasila pada Masa Orde Lama Orde Baru
dan Era Reformasi, 2018 – osf.id
Novia Aisya,2020. Kenapa Butir Pertama Piagam Jakarta Diganti Ketuhanan Yang Maha
Esa? Ini Jawabannya – detikEdu