Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“ PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA ‘’


Disusun guna memnuhi tugas
Mata kuliah : PPKN
Dosen Pengampu : Drs. Zaenuri, MH
NIP : 19610315 199703 1 001

Disusun oleh :
1. Ajeng Uci Rahayu ( 2205046056 )
2. Siti Nur Isnaeni Riski Arisda ( 2205046075 )
3. Elfa Lutfiana Dewi ( 2205046081 )

AKUNTANSI B
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
2022
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
1.1 Latar belakang.................................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................................4
1.3 Tujuan..............................................................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................5
2.1 Pancasila Sebagai Dasar Negara.......................................................................................................5

2. 2 Keterkaitan Pancasila Dengan Piagam Jakarta...............................................................................8


2.3 Kontribusi Umat Islam Terhadap Pancasila....................................................................................10
BAB III..................................................................................................................................................11
PENUTUP.............................................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................12
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia –
Nya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “ Pancasila Sebagai
Dasar Negara” tepat pada waktunya.

Penulis ucapkan terimakasih kepada Bapak Drs.Zaenuri, MH yang sudah


memberikan kesempatan kepada Penulis untuk menyusun makalah ini.

Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi memperbaiki makalah ini.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Semarang, 27 Agustus 2022

Penulis
BAB II
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang menjadi pedoman dan
cerminan dalam bernegara. Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila sendiri mengandung
nilai ketuhanan, kemanusian, persatuan, kerakyatan dan keadilan. Dalam kehidupan bangsa
dan negara dasar negara sangat diperlukan untuk menjadi pedoman agar negara lebih tertata
dan terarah. Meskipun nilai pancasila sudah sejalan dengan pemikiran rakyat Indonesia,
namun masih banyak yang belum menerapkannya dan bahkan ada yang mencoba untuk
merubah ideologi pancasila. Maka dari itu sebagai umat islam kita hendaklah kita memberi
kontribusi untuk pancasila sebagai warga negara yang mencerminkan pancasila.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana Sejarah Perkembangan Pancasila ?
2. Bagaimana keterkaitan Pancasila dengan Piagam Jakarta ?
3. Bagaimana kontribusi umat Islam terhadap Pancasila ?

1.3 Tujuan
1. Dapat mengetahui sejarah perkembangan pancasila.

2. Dapat mengetahui keterkaitan pancasila dengan Piagam Jakarta.

3. Dapat mengetahui kontribusi umat Islam terhadap pancasila.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pancasila Sebagai Dasar Negara


Pancasila sebagai dasar negara berarti setiap seni - sendi ketatanegaraan pada
Negara Republik Indonesia harus berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila. Artinya
Pancasila digunakan sebagai dasar dalam mengatur sistem kenegaraan, dimulai dari
kehidupan, norma, dan hukum bangsa Indonesia.

a. Sejarah perumusan pancasila


Pada tanggal 1 juni 1945, Bapak Ir. Soekarno menyampaikan pidatonya
mengenai rumusan dasar negara indonesia yang kemudian dikenal dengan nama
Pancasila. Pancasila berasal dari bahasa sansekerta yaitu panca yang artinya “lima”
dan sila yang artinya “batu sendi, alas atau dasar”1. Pancasila merupakan lima dasar
yang menjadi pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara. Segabai pandangan hidup
bangsa dan negara, pancasila memiliki nilai nilai luhur yang tumbuh dan berkembang
bersama bangsa Indonesia sejak dahulu kala. Maka dari itu pancasila merupakan tolak
ukur, penyaring atau alat penimbang terhadap semua nilai yang ada baik dalam negeri
sendiri maupun luar negeri.2

Dalam proses perumusan pancasila dilakukan sebanyak dua kali oleh BPUPKI.
Sidang pertama dilaksanakan pada tanggal 29 Mei sampai 1 Juni 1945, sedangkan
sidang kedua dilaksanakan pada tanggal 10-17 Juli 1945. Dalam sidang tersebut
didapat tiga rumusan pancasila. Yang pertama menurut Mr. Muh Yamin, berisikan
lima asas negara, yaitu: peri kebangsaan, peri kemanusiaan, peri ketahanan, peri
kerakayatan, dan kesejahteraan rakyat. Adapun menurut Mr. Soepomo yaitu:
persatuan, kekeluargaan, keseimbangan lahir dan batin, musyawarah dan keadilan
rakyat. Yang ketiga, pada tanggal 1 juni 1945, Ir. Soekarno menyampaikan
rumusannya yaitu: Nasionalisme atau kebangkitan nasional, Internasionalisme atau
atau peri kemanusiaan, mufakat atau demokrasi, kesejahteraan sosial, dan Ketuhanan
yang berkebudayaan.3
1
Fachruddin Pohan, Kembali Memahami Pancasila, (Bandung: Citapusataka Media,2002), hlm,113.
2
Herman, Pancasila Dalam Kedudukan dan Fungsinya Sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Indonesia, (Surabaya: Usaha Nasional,1981), hml, 56.
3
Maulana Arafat Lubis, Pembelajaran PPKN SD/MI Kelas Rendah, (Jakarta: Manggu Makmur Tanjung Lestari,
2019), hlm, 11-13.
Dari tiga rumusan itulah, pada akhirnya di sepakati rumusan dasar Negara
Republik Indonesia yang tercantum di dalam pembukaan UUD 1945 pada alenia ke
empat yang dinamakan Pancasila. Adapun urutannya yaitu:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa


2. Kemanusiaan yang Adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikamh kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan
perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

b. Pancasila sebagai Dasar Negara


Dalam negara Indonesia ini pancasila merupakan dasar negara yang menjadi
landasan sebuah negara, dasar nilai dan norma yang berfungsi untuk mengatur jalannya
suatu pemerintahan. Sebagai dasar negara yang mengandung segala sumber hukum
indonesia pancasila menempati kedududukan tertinggi yaitu dalam pembukaan
pembukaan UUD 1945. Dalam kedudukannya sebagai dasar negara, pancasila
menentukan negara Indonesia adalah negara yang menjadi pendukung antara Tuhan,
manusia, persatuan, rakyat, serta adil untuk penguat dasar negara. 4
Adapun kedudukan pancasila sebagai dasar negara yaitu:
1. Sumber dari segala sumber hukum di Indonesia
2. Meliputi suasana kebatinan dari Undang-Undang Dasar 1945
3. Menciptakan cita-cita hukum bagi hukum dasar negara
4. Menjadi sumber semangat bagi UUD 1945
5. Mengandung norma-norma yang mengharuskan UUD untuk mewajibkan perintah
maupun penyelenggara negara lain untuk memelihara budi pekerti luhur5.
Pancasila mengalami perkembangan dari masa kemasa terutama dalam
mengartikan pancasila itu sendiri. Banyak penyimpangan yang terjadi sehingga sebagai
ideologi bangsa, pacasila belum relevan dalam penerapannya.
c. Perkembangan pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia

1. Masa orde lama

4
Notonagoro, Pancasila Secara Ilmiah Populer, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), hml, 52
5
Maulana Arafat Lubis, OP.Cit, hml, 57.
Masa orde lama dimulai ejak proklamasi kemerdekaan yaitu tahun 1945-1950, terjadi
20 tahun lamanya. Terdiri 3 periode pada penerapan pancasila di tahun ini, yaitu:

a. Tahun 1945-1950

Pada masa ini dasar negara yang digunakan adalah Pancasila dan UUD 45 yang presidensil.
Tetapi sistem ini tidak terwujud dalam penerapannya. Persatuan bangsa indonesia pada masa
ini diuji dengan munculnya pemberontakan dari oknum yang ingin mengubah dasar negara
dengan paham komunis oleh PKI melalui pemberontakan Madiun dan ada pemberontakan
DI/TII yang ingin merubah dasar negara sesuai ajaran islam. Hal ini dikarenakan pada masa
ini diterapkannya sistem parlementer, yaitu presiden hanya sebagai kepala negara saja,
sedangkan sistem pemerintahan dipegang oleh perdana menteri yang membuat tidak adanya
stabilitas pemerintahan.

b. Tahun 1950-1959

Pada masa ini muncul upaya upaya pemberontakan dari dalam negeri. Persatuan Indonesia
mulai mendapat tantangan dengan adanya pemberontakan-pemberontakan yang dilakukan
oleh RMS, PRRI, dan PERMESTA yang ingin melepaskan diri dari NKRI. Sebab ini muncul
dikarenakan penerapan pancasila diarahkan sebagai ideologi liberal. Meskipun pancasila
masih menjadi dasar negara, dalam penerapannya rumusan pada sila ke empat bukan
berdasarkan mufakat melaikan pada suara terbanyak.

c. Tahun 1959-1969

Pada masa ini dikenal sebagai demokrasi terpimpin. Namun demokrasi bukan pada
kekuasaan rakyat melainkan kepemimpinan berada pada kekuasaan pribadi soekarno melaui
dekrit presiden. Presiden Soekarno menjadi pemimipin yang otoriter dengan mengangkat
dirinya sebagai presiden dengan jabatan seumur hidup. Pada masa ini presiden Soekarno
membubarkan partai Islam terbesar yaitu partai masyumi karena dituduh terlibat dalam
pemberontakan regional berideologi islam. Struktur politik menjadi sangat labil, pada awal
1960 an. Kepentingan politis dan ideologis saling bertentangan antara presiden soekarno,
militer, PKI, dan kelompok islam. Puncak dari masa ini adalah lahirnya gerakan G30S/PKI
sekaligus berakhirnya kekuasan orde lama.

2. Masa Orde Baru


Masa ini berlangsung dari tahun 1966 – 1998. Pada masa ini, kekuasaaan presiden
soekarno berakhir, seetelah dikeluarkannya SUPERSEMAR dan digantikan oleh presiden
Soeharto. Jenderal Soeharto dipilih sebagai presiden Republik Indonesia era yang sekaligus
dikenal sebagai orde baru dengan mengungsung demokrasi pancasila. Janderal Soeharto
dikenal atas prestasinya yang berhasil membubarkan G30S/PKI yang mengancam stabilitas
negara. Bahkan presiden Soeharto dipercaya membawa secercah harapan bagi Indonesia
karena pengamalan pancasila yang semestinya. Namun pada kenyatannya antara orde lama
dan baru tidak ada bedanya. Sistem pemrintah tetap bersifat diktaktor.

3. Masa Reformasi

Pancasila pada era reformasi ini tidaklah jauh beda dengan orde lama ataupun orde
baru. Banyak tantangan yang dihadapi, seperti korupsi, kolusi, dan nepotisme yang sampai
hari ini tidak ada habisnya. Banyak para pejabat yang melakukan korupsi tanpa memikirkan
ada uang rakyat yang hak nya diambil untuk kepentingan diri sendiri. Selain itu, globalisasi
menjadi tantangan tersendiri bagi bangsa indonesia, karena masuknya kebudayaan asing
lambat laun akan menggerus nilai nilai ideologi pancasila yang tergantikan dengan
liberalisme dan kapitalisme jika tidak dibarengi dengan penerapan nilai nilai pancasila. 6

2. 2 Keterkaitan Pancasila Dengan Piagam Jakarta


Piagam Jakarta atau Jakarta Charter merupakan piagam historis hasil dari kesepakatan
antara pihak agamis dengan pihak kebangsaan dalam Badan Penyelidik Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia ( BPUPKI ). Piagam Jakarta disusun oleh Panitia Sembilan pada
tanggal 22 Juni 1945. Piagam Jakarta nantinya akan menjadi naskah Pembukuan UUD NRI
Tahun 1945.

Panitia Sembilan dibentuk oleh Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan


Indonesia ( BPUPKI ) pada tanggal 1 Juni 1945 ketika sidang pertama BPUPKI berlangsung.
Anggota dari Panitia Sembilan yaitu:

1. Ir. Sukarno (Ketua)


2. Mohammad Hatta (Wakil Ketua)
3. Muhammad Yamin (Anggota)
4. A.A Maramis (Anggota)
5. Mr. Achmad Soebardjo (Anggota dari Golongan Kebangsaan)
6
AS Utama, S Dewi, Perkembangan Ideologi Pancasila pada Masa Orde Lama Orde Baru dan Era Reformasi,
2018 – osf.id
6. Kyai Haji Wahid Hasyim (Anggota)
7. Abdulkahar Muzakkir (Anggota)
8. Haji Agus Salim (Anggota)
9. R. Abikusno Tjokrosoejoso (Anggota dari Golongan Islam).

Panitia Sembilan berhasil merumuskan Piagam Jakarta dan disahkan pada tanggal 22
Juni 1945. Piagam Jakarta atau Jakarta Charter berisi empat alinea yang sekarang menjadi
Pembukaan UUD NRI Tahun 1945, termasuk lima poin yang sekarang menjadi dasar negara
Indonesia. Isi dari Piagam Jakarta yaitu :

1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi


pemeluk-pemeluknya;
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab;
3. Persatuan Indonesia;
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/ perwakilan;
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Kemudian poin pertama pada Piagam Jakarta diubah menjadi “ Ketuhanan Yang
Maha Esa”. Alasan perubahan sila pertama Piagam Jakarta sebagaimana disebutkan di atas
adalah demi kepentingan bangsa dan negara yang memiliki berbagai suku bangsa serta
agama. Kalimat perubahan ini mencerminkan bahwa bangsa Indonesia menjunjung tinggi
toleransi. Sehingga, perubahan itu turut memperlihatkan komitmen para pendiri bangsa dalam
mewujudkan persatuan dan kesatuan.7

2.3 Kontribusi Umat Islam Terhadap Pancasila


Perumusan dan penegakan hukum berdasarkan Pancasila tidak terlepas dari
kontribusi umat Islam di Indonesia. Secara umum, Pancasila memiliki nilai-nilai ke-Tuhanan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan yang juga sangat sesuai dengan nilai-nilai
Islam. Maka dari itu, peran umat muslim di Indonesia dapat dijelaskan secara singkat melalui
sila dalam Pancasila. Adapun peran umat muslim terhadap Pancasila yaitu:

1. Sila Ke-Tuhanan yang Maha Esa

Sila pertama Pancasila telah mengadopsi dari ideologi utama Islam yaitu Tauhid.
Ideologi Tauhid terdapat dalam banyak ayat Quran, salah satunya dalam surah Al Ikhlas.
7
Aisya Novia,2020. Kenapa Butir Pertama Piagam Jakarta Diganti Ketuhanan Yang Maha Esa? Ini Jawabannya
– detikEdu
Surah Al Ikhlas berisi tentang Pengakuan atas Keesaan Tuhan. Terlihat jelas bahwa dalam
Islam, kita sebagai umat manusia harus mengakui adanya Tuhan yang harus diyakini dan kita
sembah, sesuai dengan Pancasila yaitu adanya Ketuhanan yang juga satu meskipun berbeda
agama. Selain itu, terdapat salah satu bentuk toleransi dalam Islam yaitu “Lakum dinukum
waliadiin” yang berarti tidak memaksakan orang lain untuk masuk ke dalam Islam secara
paksa. Maka dari itu, nilai Tauhid menjadikan umat muslim di Indonesia dapat menghargai
dan menghormati umat beragama lain sesuai dengan nilai dalam sila pertama Pancasila.

2. Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Kesadaran sikap tanpa memandang suku, agama, bangsa, dan negara adalah nilai
kemanusiaan dalam sila kedua Pancasila. Dalam konteks sila kemanusiaan yang adil dan
beradab, maka islam juga mencantumkan nilai-nilai dasar yaitu sifat adil yang merupakan
sifat wajib Allah SWT yang harus dicontoh oleh manusia. Sifat adil dan beradab tercantum
secara tegas di dalam Quran surah an Nahl ayat 90 yang mempunyai kandungan perintah
berlaku adil dan berbuat kebajikan kepada sesama manusia. Kedua, larangan bagi umat
muslim untuk melakukan perbuatan keji terhadap sesama muslim, sesama manusia, maupun
ciptaan Tuhan. Sifat penghargaan Islam yang terkandung dalam ideologi Pancasila sila kedua
ini juga menghargai sebuah nilai persaudaraan dan perdamaian antar manusia.

3. Sila Persatuan Indonesia

Persatuan Indonesia mempunyai makna persatuan berbagai ragam bahasa, budaya,


suku dan beragam kehidupan manusia Indonesia. Penghargaan atas keberagaman dalam
persatuan tercantum dalam firman Allah SWT:

“Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari laki-laki dan perempuan,
kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling
mengenal” (QS. Al Hujurat [49]:13)

Ayat tersebut menjelaskan bagaimana Tuhan menciptakan manusia dalam beragam


budaya dan suku. Beragamnya suku bangsa ini menyadarkan kita bahwa hidup untuk
membuat tali persaudaraan dan membentuk kerukunan guna mewujudkan persatuan dan
kesatuan tanah air Indonesia.

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam


Permusyawaran/perwakilan
Islam mewarnai nilai-nilai ideologi bangsa melalui proses bermusyawarah untuk
menyelesaikan setiap masalah yang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Dengan sila ke-4 kita
diminta untuk mengutamakan musyawarah untuk mengambil suatu keputusan sesuai dengan
hati dan nurani yang luhur. Keputusan harus dipertanggungjawabkan kebenarannya dan tidak
memaksakan kehendak kepada orang lain

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia


Sila kelima Pancasila sejalan dengan prinsip keadilan dalam Islam. Makna keadilan
sila kelima ini mempunyai arti setiap umat muslim di Indonesia berhak mendapat perlakuan
yang adil dalam semua aspek kehidupan dan penghormatan terhadap hak-hak orang lain,
serta memberi bantuan/pertolongan kepada orang lain. Contohnya dalam Islam adalah
pemerataan rizki, infak, dan shadaqah.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pancasila sebagai dasar negara berarti setiap seni - sendi ketatanegaraan pada Negara
Republik Indonesia harus berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila. Pancasila sebagai Dasar
Negara Dalam negara Indonesia ini merupakan dasar negara yang menjadi landasan sebuah
negara, dasar nilai dan norma yang berfungsi untuk mengatur jalannya suatu pemerintahan.
Sebagai dasar negara yang mengandung segala sumber hukum indonesia pancasila
menempati kedududukan tertinggi yaitu dalam pembukaan pembukaan UUD 1945. Dalam
kedudukannya sebagai dasar negara, pancasila menentukan negara Indonesia adalah negara
yang menjadi pendukung antara Tuhan, manusia, persatuan, rakyat, serta adil untuk penguat
dasar negara.

Keterkaitan Pancasila Dengan Piagam Jakarta Piagam Jakarta atau Jakarta Charter
merupakan piagam historis hasil dari kesepakatan antara pihak agamis dengan pihak
kebangsaan dalam Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia ( BPUPKI ).
Piagam Jakarta atau Jakarta Charter berisi empat alinea yang sekarang menjadi Pembukaan
UUD NRI Tahun 1945, termasuk lima poin yang sekarang menjadi dasar negara Indonesia.

Kontribusi Umat Islam Terhadap Pancasila Perumusan dan penegakan hukum


berdasarkan Pancasila tidak terlepas dari kontribusi umat Islam di Indonesia. Terlihat jelas
bahwa dalam Islam, kita sebagai umat manusia harus mengakui adanya Tuhan yang harus
diyakini dan kita sembah, sesuai dengan Pancasila yaitu adanya Ketuhanan yang juga satu
meskipun berbeda agama. Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab Kesadaran sikap tanpa
memandang suku, agama, bangsa, dan negara adalah nilai kemanusiaan dalam sila kedua
Pancasila. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaran/perwakilan Islam mewarnai nilai-nilai ideologi bangsa melalui proses
bermusyawarah untuk menyelesaikan setiap masalah yang dihadapi oleh bangsa Indonesia.
Makna keadilan sila kelima ini mempunyai arti setiap umat muslim di Indonesia berhak
mendapat perlakuan yang adil dalam semua aspek kehidupan dan penghormatan terhadap
hak-hak orang lain, serta memberi bantuan/pertolongan kepada orang lain.

DAFTAR PUSTAKA
Fachruddin Pohan, Kembali Memahami Pancasila, (Bandung: Ci tapusataka Media,2002),
hlm,113.

Herman, Pancasila Dalam Kedudukan dan Fungsinya Sebagai Dasar Negara dan Pandangan
Hidup Bangsa Indonesia, (Surabaya: Usaha Nasional,1981), hml, 56.

Maulana Arafat Lubis, Pembelajaran PPKN SD/MI Kelas Rendah, (Jakarta: Manggu
Makmur Tanjung Lestari, 2019), hlm, 11-13.

Notonagoro, Pancasila Secara Ilmiah Populer, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), hml, 52

Maulana Arafat Lubis, OP.Cit, hml, 57.

AS Utama, S Dewi, Perkembangan Ideologi Pancasila pada Masa Orde Lama Orde Baru
dan Era Reformasi, 2018 – osf.id
Novia Aisya,2020. Kenapa Butir Pertama Piagam Jakarta Diganti Ketuhanan Yang Maha
Esa? Ini Jawabannya – detikEdu

Anda mungkin juga menyukai