Disusun oleh :
Cinta. Yang Maha Penyayang yang tiada Terbilang. Dialah satu-satunya Dzat
yang memberikan perlindungan dari kejahatan baik hidup di dunia ini maupun di
akhirat kelak. Dialah yang sesungguhnya Maha Pemberi Petunjuk, yang tiada
dapat menyesatkan yang tidak akan mungkin ada yang dapat menunjukinya
setelah itu.
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yangtelah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan judul “ KONSEP MODERASI
BERAGAMA DALAM TRADISI ISLAM“. Makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Islam dan Moderasi Beragama.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR......................................................................................xi
DAFTAR ISI....................................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................3
C. Tujuan penelitian..............................................................................3
D. Manfaat Penelitian...........................................................................4
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................5
A. Tradisi Arab Sebelum Kelahiran Nabi Muhammad SAW
.........................................................................................................5
B. Tradisi Jawa menjadi tradisi Islam ..................................................9
C. Moderasi beragama dalam bidang aqidah
BAB III PENUTUP........................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................57
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “tradisi” berarti suatu adat
kebiasaan yang turun menurun yang berasal dari nenek moyang dan masih
Agama adalah ajaran atau sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan)
dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, yang disertai dengan tata
atau pun dengan lingkungannya. Jadi saat kedua kata ini digabungkan, maka
Yang Maha Esa . Tradisi Jawa dan Tradisi Arab bisa berubah menjadi sebuah
tradisi Islam berkat kehadiran Nbi Muhammad dan penyebaran yang dilakukkan
oleh Walisongo,
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
SAW;
D. Manfaat Penelitian
1. Secara teoretis
2. Secara praktis
Adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis
sebagai berikut:
BAB II
PEMBAHASAN
Perang sudah menjadi salah ciri khas gaya hidup orang Arab Jahiliyah,
hal tersebut seolah-olah telah menjadi tradisi dan sunnah. Kehidupan
mereka selalu dihiasi oleh membunuh atau terbunuh, darah tidak pernah
berhenti mengalir, sehingga aturan yang berlaku diantara mereka adalah
undang-undang balas dendam tidak ada kata perdamain dan
permusyawarahan.
Dalam perangan, perempuan dan anak – anak dari pihak yang kalah
menjadi pihak pemenang. Hal ini tentu dianggap sangat menjatuhkan
martabat dan kehormatan dari suku yang mengalami kekalahan tersebut.
Untuk menghindari hal itu, mereka membunuh anak-anak perempuan
sejak bayi, agar mereka tidak akan mengalami derita hidup dan aib.
Mereka merasa memiliki aib jika mempunyai anak perempuan, apalagi
jika tidak memiliki anak laki-laki (abtar). Seseorang yang tidak mau
membunuh bayi-bayi perempuannya berarti telah memberi beban kepada
masyarakat karena itu dia dianggap merusak tata nilai yang ditetapkan
oleh masyarakat.
Amer bagi orang Arab dianggap sebagai suatu barang mewah. Mereka
yang sanggup bermabuk-mabukan berarti orang yang dianggap kaya.
Gemat memamerkan kekayaannya pada masyarakat yang miskin sering
dilakukan oleh manusia yang berwatak angkuh dan berbudaya rendah.
Orang seperti ini merasa puas dan bangga jika dia memamerkan
kekayaannya. Sudah jadi sifat manusia pada umumnya jika merasa malu
kalau terlihat miskin. Di samping itu bagi orang Arab, minum munuman
keras sampai mabuk juga sebagai tempat pelarian untuk melupakan
masalah hidup yang berat itu. Sering kita lihat orang yang menanggung
beban derita yang berat, putus asa, seperti tidak memiliki harapan masa
depan yang cerah menjatuhkan diri ke jurang mabuk-mabukan.
Banyak sekali adat buruk bangsa arab Jahiliyyah yang sangat berkembang
sebelum kelahiran Nabi Muhammad, mereka benar – benar terjerumus dalam perbuatan
yang keji. Sangat sulit sekali bagi bangsa arab Jahiliyyah untuk melepaskan diri dari
jerat masa Jahiliyyah. Kelahiran nabi Muhammad tentu memabwa dampak baik bagi
tradisi – tradisi arab disana, yang mana penghapusan tradisi tradisi buruk yang dulunya
merajalela sejak kemunculan nabi Muhammad terus digantikan dengan tradisi – tradisi
Islamm yang baik serta diridhai oleh Allah. Penghapusan tradisi buruk terdahulu tentu
bukan perkara yang mudah, tetapi dengan kegigihan nabi Muhammad serta ridha Allah
sedikit demi sedikit tradisi buruk terdahulu, diganti oleh tradisi arab yang baik.
memiliki kesadaran untuk memeluk agama, selain itu mereka juga terus melestrarikan
tradisi meraka, hal itulah yang membuat Tradisi Jawa berubah menjadi Tradis Islam
(manhaj) di dalam kehidupan. Beberapa contoh moderasi Islam dalam aspek aqidah ini
Islam ada di antara Atheisme yang mengingkari adanya Tuhan dan Poletheisme
yang memercayai adanya banyak Tuhan. Artinya, Islam mengambil faham Atheisme
dan tidak pula faham Poletheisme, melainkan faham Monotheisme, yakni faham yang
yang tidak memercayai adanya wujud selain alam nyata dan pandangan bahwa alam ini
hanyalah sebuah khayalan yang tidak memiliki hakikat wujud yang sebenarnya. Bagi
Islam, alam ini merupakan sebuah hakikat yang tak diragukan, namun di balik itu, ada
saling menghormati, dan saling percaya di antara umat beragama bahkan menertibkan
rumah ibadah.
Islam ada di antara kalangan yang memercayai akal sebagai satu-satunya sumber dan
alat untuk menemukan hakikat wujud, dan kalangan lain yang memandang bahwa
wahyu adalah satu-satunya jalan untuk mendapatkan hakikat wujud. Bagi Islam, akal
dan wahyu merupakan dua hal yang sama-sama memiliki peranan penting yang sifatnya
komplementer (saling mendukung antara satu sama lain). Kalau diibaratkan dengan
pengadilan, akal berfungsi sebagai syahid (saksi) sementara wahyu sebagai hakim, atau
sebaliknya, yakni akal sebagai hakim sementara wahyu sebagai syahid, sebagaimana
dikatakan al-Ghazali.
BAB III
PENUTUP
Simpulan
Tradisi Arab dan Tradisi Jawa sama – sama memerlukan waktu untuk menjadi
sebuah tradisi Islam. Islam dapat membaur dalam tradisi apapun. Kehadiran Nabi
Muhammad memberikan damapak yang besar terhadap perubahan tradisi Arab menjadi
tradisi Islam. Begitu pula dengan tradisi Jawa, para Walisongo memiliki peran penting
dalam mengubah tradisi Jawa dengan tradisi Islam untuk memeudahkan diterimanya
Islam di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Yusuf, Ahmad. 2 Juni 2018. Moderasi Islam Dalam Trilogi Islam. Pasuruan. Al Munjabi
Marzuki. Tradisi dan Budaya Masyarakat Jawa dalam Perspektif Islam.
Wargadinata, Wildana. Oktober 2003. Tradisi Arab di masa Nabi (dalam perspektifteori
change dan continuity). El Harakah