Anda di halaman 1dari 9

DAFTAR ISI

Daftar isi................................................................................................................................................... ii

BAB I........................................................................................................................................................ 2

PENDAHULUAN ………………........................................................................................................... 2

A. Latar Belakang .................................................................................................................................... 3

B. Rumusan Masalah ............................................................................................................................... 3

C. Tujuan Masalah..................................................................................................................................... 4

BAB II........................................................................................................................................................ 4
PEMBAHASAN........................................................................................................................................ 5

A. Sejarah Pancasila Sebagai Dasar Negara ............................................................................................ 5

B. Perumusan-Perumusan Pancasila…………………….......................................................................... 5

C.Pancasila dalam menegakkan keadilan................................................................................................. 5

BAB III ......................................................................................................................................................5

PENUTUP................................................................................................................................................. 6

A. Kesimpulan ......................................................................................................................................... 7

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menghadapi Era Globalisi yang semakin maju ini .Pastinyabangsa dan negara Indonesia yang
ingin berdiri kokoh kuat, tidak mudah terkecohkan olehk erasnya masalah kehidupan berbangsa dan
bernegara, tentunya perlu memiliki dasar negara dan ideologi negara yang kokoh dan kuat pula.
Tanpa itu, bangsa dan negara akan dihadapi dengan makin maraknya budaya asing yang masuk ke
dalam negara indonesia, makin banyaknya terorisme, komunisme dan fundalisme yang makin
membahayakan bagi negeri ini. Mempelajari Pancasila lebih dalam menjadikan kita sadar sebagai
bangsa Indonesia yang memiliki jati diri dan harus diwujudkan dalam pergaulan hidup sehari-hari
untuk menunjukkan identitas bangsa yang lebih bermartabat dan berbudaya tinggi. Untuk itulah
diharapkan dapat menjelaskan Pentingnya Pancasila sebagai Indeologi yang membangun
kesejahteraan bangsa. Oleh sebab itu kita warga negara indonesia jangan pernah lupa untuk
megaplikasikan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari, berbangsa dan bernegara

B. Rumusan Masalah

1. Sejarah Pancasila Sebagai Dasaar Negara ?

2. Perumusan-Perumusan Pancasila ?

3. Ideologi Pancasila dalam menegakkan keadilan ?

C.Tujuan Masalah

1.mengetahui pancasila sebagai dasar negara

2.megetahui perumusan-perumusan pancasila

3.mengetahui bahwasanya pancasila dalam menegakkan keadilan

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Pancasila Sebagai Dasar Negara.
Pancasila sebagai dasar negara adalah merupakan sumber dari segala sumber hukum
(sumber tertib hukum) Indonesia. Dengan demikian Pancasila merupakan asas kerokhanian tertib
hukum Indonesia yang dalam Pembukaan UUD 1945 dijelma lebih lanjut ke dalam empat pokok
pikiran, meliputi
• Suasana kebatinan dari UUD 1945.
• Mewujudkan cita-cita hukum bagi hukum dasar negara (baik hukum dasar tertulis
maupun tidak tertulis)
• Mengandung norma yang mengharuskan UUD yang mewajibkan pemerintah dll,
penyelenggara negara memegang teguh cita-cita moral rakyat yang luhur, bunyinya sebagai
berikut : “ Negara berdasarkan atas ketuhanan yang Maha Esa, menurut dasar kemanusiaan yang
adil dan beradab.”
• Merupakan sumber semangat dengan perkembangan zaman dan dinamika masyarakat
dengan semangat yang bersumber pada asas kerokhanian negara, sebagai pandangan hidup
bangsa, maka dinamika masyarakat dan negara akan tetap diliputi dan di arahkan atas kerohanian
negara. Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia, sebagaimana di tegaskan oleh
Pembukaan Undang-undang Dasar Republik Indonesia 1945 :
“ . . . . . maka di susunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu
undangundang dasar Negara Republik Indonesia yang berkadaulatan rakyat dengan berdasarkan
kepada (garis dari penulis) : Ketuhanan Yang Maha Esa . . . . . . . dan seterus nya” Presiden
soekarno dalam uraian “Pancasila Sebagai Dasar Negara” mengartikan dasar Negara itu sebagai
Weltanshauung, demikian beliau berkata : “ saudara mengerti dan mengetahui, bahwa pancasila
adalah saya anggap sebagai dasar dari pada Negara Republik Indonesia, atau dengan Bahasa
jerman : satu Weltanscahauung di atas mana kita meletakkan Negara Republik Indonesia”
Awal pembentukan pancasila sebagai dasar negara yaitu, Pancasila adalah ideologi dasar
bagi negara Indonesia. Pancasila ini terdiri dari dua kata dari Sansekerta: pañca berarti lima dan
śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara
bagi seluruh rakyat Indonesia. Lima keutamaan penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang
Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia, dan tercantum pada paragraf ke-4 Preambule (Pembukaan) Undang-undang
Dasar 1945. Pemahaman kembali sejarah lahirnya Pancasila bagi bangsa Indonesia merupakan
hal yang penting dalam memahami Pancasila sebagai sebuah ideologi.
Pada tanggal 1 Juni dan 1 Oktober di Negara Republik Indonesia merupakan dua tanggal
yang memiliki nilai sejarah yang sangat berharga bagi berkembangnya Pancasila sebagai ideologi
Negara RI. Sesuai fakta pada tanggal 1 Juni diperingati sebagai tanggal terbentuknya Pancasila,
bahwa sesungguhnya pada 1 Juni 1945 Bung Karno bukanlah pencetus maupun pencipta
Pancasila, ia hanyalah membantu mengingat kembali ideologi yang sudah lama berkembang di
kehidupan masyarakat Nusantara sejak zaman dahulu kala. Fakta ini memiliki bahwa Pancasila
terbentuk jauh dari sebelum 1 Juni 1945

B.Perumusan-perumusan pancasila

3
Wedyodiningrat yang atas permintaan beliau agar badan itu merumuskan dasar-dasar dan
tujuan filosofis dari negara yang akan merdeka itu. Pada bagian Lahirnya Pancasila adalah
penamaan pidato Ir. Soekarno selaku anggota “Dokuritsu Zunbi Tyoosakai” atau Badan
Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia yang diucapkan pada sidangnya yang
pertama 28 s/d 1 juni 1945 di Jakarta. Sidang itu dipimpin oleh ketuanya Dr. K. R. T. Radjiman
pidato itu disebutkan :

“ saudara-saudara, apakah prinsip ke lima ? saya telah mengemukakan 4 prinsip, yaitu:

1. Kebangsaan Indonesia.

2. Internasionalisme, atau peri-kemanusiaan.

3. Mufakat, atau Demokrasi.

4. Kesejahteraan sosial.

Susunan rumusan Pancasila ini kemudian dituangkan ke dalam bentuk Pancasila (lebih dikenal
dengan Pancasila I) dan selanjutnya diubah lagi menjadi Pancasila II. Rumus Pancasila II ini atau lebih
dikenal dengan Pancasila menurut Piagam Jakarta tanggal 22 Juni 1945, baik mengenai kalimatnya sangat
berbeda dengan Rumus Pancasila pertama atau biasa di sebut dengan Pancasila Bung Karno tanggal 1
Juni 1945. Pada rumus Pancasila pertama, Ke-Tuhanan yang berada pada sila kelima, sedangkan pada
Rumus Pancasila kedua setelah pancasila pertama, ke-Tuhanan ada pada sila pertama, ditambah dengan
anak kalimat dalam piagam jakarta–dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-
pemeluknya”. Kemudian pada Rumus Pancasila I, kebangsaan Indonesia yang berada pada sila pertama,
kalimatnya sangat berubah sekali menjadi Persatuan Indonesia pada Rumus Pancasila II, dan tempatnya
pun berubah yaitu pada sila ketiga.

Demikian juga pada Rumus Pancasila I, Internasionalisme atau peri kemanusiaan, yang berada
pada sila kedua, redaksinya berubah menjadi Kemanusiaan yang adil dan beradab. Selanjutnya pada
Rumus Pancasila I, Mufakat atau Demokrasi, yang berbeda pada sila ketiga, redaksinya berubah sama
sekali pada Rumus Pancasila II, yaitu menjadi Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan perwakilan dan menempati sila keempat. Dan juga pada Rumus Pancasila I,
kesejahteraan sosial yang berada pada sila keempat, baik redaksinya, maka Pancasila pada Rumus II ini,
tentunya mempunyai pengertian yang jauh berbeda dengan Pancasila pada Rumus I. Pada isi piagam
Jakarta diubah pada sila pertama menjadi menghilangkan anak kalimat“ dengan kewajiban menjalankan
syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”. Landasan Hukum Pancasila sebagai Ideologi Nasional
Indonesia

C.Pancasila dalam menegakkan keadilan

Dalam pancasila ada yang namanya ideology,Ideologi merupakan pengarahan atau pengucapan
terhadap suatu hal yang terumus di dalam pikiran. Didalam tinjauan terminologis, ideology is manner or
content of thinking characteristic of an individual or class (langkah hidup / perilaku atau hasil pemikiran
yang menunjukan sifat-sifat spesifik dari seorang individu atau satu kelas). Pancasila sebagai suatu
Ideologi tidak bersifat kaku atau tertutup melainkan bersifat.

Menurut kamus besar bahasa Indonesia sejahtera ialah aman sentosa dan makmur, menurut
Wikipedia sejahtera merupakan kondisi yang baik, situasi manusia dimana orangorangnya dalam keadaan

4
makmur, dalam keadaan sehat dan damai. Sejahtera memiliki kunci, di dalam islam kunci kesejahteraan
penduduk itu adalah iman dan takwa. Iman dan taqwa dasar dari kesejahteraan, sedangkan kesejahteraan
berdasarkan kemaksiatan merupakan kesejahteraan yang semata dan sementara. Kesejahteraan
masyarakat yang akan selalu menjadi prioritas, lantas terpinggirkan oleh mengedepankan politik
kekuasaan. Menurut Kaelan (2006), reformasi yang berjalan dengan bergulir ini tidak di dasarkan pada
core philosophy bangsa Indonesia, sehingga dapat berakibat pada krisis yang berkepanjangan berupa

• Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.

Pancasila mencangkup pengertian tentang ide, gagasan, konsep dan pengertian yang mendasar
tentang kehidupan yang di cita-citakan oleh bangsa Indonesia. Kelima sila Pancasila merupakan kesatuan
yang bulat sehingga pengertian dan pengamalannya harus meliputi semua nilai yang terkandung
didalamnya. Nilai-nilai yang terkandung dalam setiap Pancasila adalah sebagai berikut :

a) Sila Ketuhanan Yang Maha Esa. Mengandung nilai spiritual, memberikan kesempatan yang
seluas-luasnya kepada semua masyarakat yang memeluk agama dan penganut kepercayaan kepada Tuhan
Yang Maha Esa untuk berkembang di Indonesia.

b) Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Mengandung nilai persamaan derajat maupun hak
dan kewajiban, cinta-mencintai, hormat-menghormati, keberanian membela kebenaran dan keadilan,
toleransi, dan gotong royong.

c) Sila Persatuan Indonesia. Dalam masyarakat Indonesia yang pluralistic mengandung nilai persatuan
bangsa dan persatuan wilayah yang merupakan faktor pengkait yang menjamin keutuhanan atas dasar
Bhineka Tunggal Ika. Nilai ini mengutamakan kepentingan dan keselamatan bangsa dan Negara di atas
kepentingan pribadi atau golongan.

d) Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan atau Perwakilan.
Menunjukan bahwa kedaulatan berada ditangan rakyat yang diwujudkan oleh persatuan nasional yang
nyata (real) dan wajar. Nilai ini mengutamakan kepentingan Negara dan bangsa dengan mempertahankan
penghargaan atas kepentingan pribadi dan golongan, musyawarah untuk mufakat, kebenaran, dan
keadilan.

e) Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Mengandung nilai keadilan, keseimbangan antara
hak dan kewajiban, penghargaan terhadap hak orang lain, gotong royong dalam suasana kekeluargaan,
ringan tangan dan kerja keras untuk bersama-sama mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan
social.

• Sikap Positif Pancasila di dalam Kehidupan Bermasyarakat. Sikap positif dapat diartikan sikap yang
baik dalam menanggapi sesuatu. Sikap positif terhadap nilai-nilai Pancasila berarti sikap yang baik dalam
menanggapi dan mengamalkan nilai-nilai yang ada dalam Pancasila, dalam setiap tindakan dan perilaku
sehari-hari. Walaupun kenyataannya melaksanakan nilai-nilai Pancasila tidaklah mudah, bangsa
Indonesia harus tetap berusaha melakukannya. Berikut ini diuraikan secara singkat contoh pelaksanaan
nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara berdasarkan silanya masing-masing

a) Pelaksanaan Sila “Ketuhanan Yang Maha Esa”.

b) Pelaksanaan Sila “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”.

5
c) Pelaksanaan Sila “Persatuan Indonesia”.

d) Pelaksanaan Sila “Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikamt Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan
Perwakilan”.

e) Pelaksanaan Sila “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia”.

BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa dan dasar negara Republik Indonesia. Pancasila
juga sumber pedoman hidup masyarakat dan negara Republik Indonesia yang real. Maka manusia
Indonesia menjadikan pengamalan Pancasila sebagai tujuan utama dalam kehidupan kemasyarakatan dan
kehidupan kenegaraan. Oleh karena itu pengalamannya harus dimulai dari setiap kepribadian warga
negara Indonesia, setiap penyelenggara negara yang secara meluas akan berkembang menjadi
pengalaman Pancasila oleh setiap lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan, baik dipusat
maupun di daerah.

Peran pancasila dalam meningkatkan integritas penegakan hokum adalah dengan mendorong
aparat aparat penegak hokum adalah menghayati,menggali, mencari dan menemukan nilai nilai yang
terdapat di dalam jiwa masyarakat agar tercipta keadilan yang bukan hanya keadilan hukum semata
melainkan juga keadilan social.

Pancasila sebagai dasar negara Indonesia yang bisa digunakan untuk mengatur tatanan kehidupan
bangsa Indonesia dan negara Indonesia, serta mengatur segala pelaksanaan system ketatanegaraan
Indonesia sesuai dengan pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum bagi negara republic
Indonesia.Dan pancasila sebagai landasan di mana segala sesuatu yang berhubungan dengan kehidupan
ketatanegaraan republic Indonesia harus berdasarkan pancasila. Hal tersebut mengandung makna bahwa
semua peraturan yang berlaku di negara republik Indonesia harus bersumber dari pancasila.

6
DAFTAR PUSTAKA

H, Subandi, Al-Marsudi, Pancasila dan Undang-Undang Dasar 45 Dalam Perakdima Refarmasi Jakarta:
Rajawali Pers, 2003. http://Hendraabisgaul.Blogspot.com/2010/04/

Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa. Notonogoro, Pancasila Secara Ilmiah Populer,

Jakarta: Bumi Aksara, 1983. Paulus, Wahana, Filsafat Pancasila, Yongyakarta: Kanisius, 1993.

Ahmadi asmoro.2005.filsafat umum.jakarta;PT Raja grafindo

Al marsudi.subandi.2006.pancasila dan UUD 45 DALAM paradigma feromasi

Kaelan.Zubaidi 2007.pendidikan kewarganegaraan untuk perguruan Tinggi.Yogyakarta

Kaelan.MS.2004.pendidikan pancaila.Yogyakarta

Ninunk.implementasinya.6 maret 2014

Aristoteles.1995.politic.translate by ernest barker.New york..oxford University.press

7
PERAN PANCASILA DALAM PENEGAKAN KEADILAN

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas mata pendidikan pancasila


Yang diampu oleh Dosen Abd Kholis, M.H

Oleh kelompok 2:

Moh.sya’I syamsudin

Hildan firdaus

Moh.hanafi

Hambali imam ahmed

Wahyudik

PROGRAM EKONOMI SYARI’AH

8
STAI DARUL ULUM BANYUANYAR

Anda mungkin juga menyukai