Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

DINAMIKA PERWUJUDAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA


DAN PANDANGAN HIDUP BANGSA

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran PKn

Disusun oleh :
Kelompok : 1
Anggota : Tia
Juwita
Evi
Dede
Alfin

MTs. MATHLABUSSA’ADAH
Tahun Pelajaran 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha


Esa, karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan
sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah
berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun
dengan baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para
pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang
bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Tasikmalaya, Agustus 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................. 1
C. Tujuan ..................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Hakikat Pancasila ................................................................... 2
B. Dinamika Pancasila Dari Masa ke Masa ................................ 4
C. Ancaman Nilai-Nilai Pancasila di Era Globalisasi ................. 6

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ............................................................................ 14
B. Saran ....................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 15

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini
terdiri dari dua kata dari Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip
atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa
dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha
Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia, dan tercantum pada paragraf ke-4 Preambule (Pembukaan)
Undang-undang Dasar 1945.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan hakikat Pncasila ?
2. Apa saja dinamika perkembangan Pancasila ?
3. Apa saja ancaman nilai-nilai Pancasila di Era Globalisasi ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui hakikat Pancasila
2. Untuk mengetahui dinamika perkembangan Pancasila
3. Untuk mengetahui acaman nilai-nilai Pancasila di Era Globalisasi.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hakikat Pancasila
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini
terdiri dari dua kata dari Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip
atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa
dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha
Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia, dan tercantum pada paragraf ke-4 Preambule (Pembukaan)
Undang-undang Dasar 1945.
Meskipun terjadi perubahan kandungan dan urutan lima sila Pancasila
yang berlangsung dalam beberapa tahap selama masa perumusan Pancasila
pada tahun 1945, tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila.
Bicara tentang hakikat berarti membicarakan tentang hal-hal yang
hakiki atau mendasar. Demikian juga halnya dengan upaya memehami
hakikat pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Karena pancasila memiliki keluasan arti filosofis, maka dari dua
pengertian pokok tersebut  dapat di beri arti yang bermacam-macam, antara
lain sebagai berikut :
1. Pancasila sebagai dasar Negara
Pancasila bukan lahir secara mendadak pada tahun 1945,
melainkanproses panjang yang di dasari oleh sejarah perjuangan bangsa
Indonesia serta malihat pengalaman bangsa-bangsa lain, kedudukan
pancasila sebagai dasar Negara, sebagai mana yang tertuang dalam
pembukaan UUD 1945, merupakan sumber tertib hokum tertinggi yang
mengatur kehidupan Negara dan masyarakat.

2
2. Pancasila sebagai pandangan hidup
Fungsi pokok pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
Indonesia adalah sebagai pegangan hidup, pedoman hidup, dan petunjuk
arah bagi semua kegiatan hidup dan penghidupan bangsa Indonesia dalam
berbagai aspek kehidupan masyarakat dan bangsa Indonesia.
3. Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia
Kepribadian, artinya gambaran  tentang sikap dan prilaku, atau
amal perbuatan manusia, yang khas yang membedakan dengan bangsa-
bangsa lain. Ciri-ciri khas kepribadian bangsa Indonesia tercermin dalam
sila-sila pancasila, yaitu bahwa bangsa Indonesia bangsa yang:
a. Berketuhanan yang maha esa
b. Berkemanusiaan yang adil dan beradab
c. Berjiwa persatuan dan kesatuan bangsa
d. Berjiwa musyawarah mufakat untuk mencapai hikmat kebilaksanaan,
dan
e. Bercita-cita mewujudkan keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia
4. Pancasila sebagai pejanjian luhur bangsa Indonesia
Istilah “pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa indonesia’’ ini
muncul dalam pidato kenegaraan presiden soekarno di depan siding
dewan perwakilan rakyat gotong royong (DPR-GR) pada tanggal 16
agustus 1967. Pancasila dinyatakan sebagai perjanjian luhur seluruh
rakyat Indonesia.
5. Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia
Gambaran pancasila sebagai cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia
akan tampak pada rincian dan tujuan bangsa dan Negara Indonesia dalam
alenia keempat pembukaan UUD 1945, yaitu:
a. Melindungi segenap bangsa Indonesia da seluruh tumpah darah
Indonesia
b. Mumajukan kesejahteraan umum
c. Mencerdaskan kehidupan bangsa

3
d. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan social.
B. Dinamika Pancasila Dari Masa Ke Masa
1. Masa Orde Lama
Masa orde lama adalah masa pencarian bentuk penerapan
Pancasila terutama dalam sistem kenegaraan. Terdapat 3 periode
penerapan Pancasila yang berbeda, yaitu :
a. periode 1945-1950
b. periode 1950-1959
c. periode 1959-1966.
 Periode 1945-1950
Pada periode 1945-1950 ada upaya-upaya mengganti
Pancasila dengan ideologi yang lain. Upaya tersebut terlihat dari
munculnya gerakan pemberontakan yang tujuannya menganti
Pancasila dengan ideologi lainnya. Di bawah ini 2 contoh
pembrontakan yaitu :
1. Pemberontakan PKI di Madiun terjadi pada tanggal 18 September
1948 yang dipimpin oleh Muso. Tujuan adalah mendirikan negara
Soviet Indonesia yang berideologi komunis tetapi pembrontakan
itu pada akhirnya dibatalkan.
2. Pemberontakan DI/TII  yang dipimpin oleh Sekarmaji Marijan
Kartosuwiryo. Tujuan adalah didirikannya NII adalah untuk
mengganti Pancasila sebagai dasar negara dengan syari’at islam.
 Periode 1950-1959
Pada periode ini dasar negara tetap Pancasila, akan tetapi
dalam penerapannya lebih diarahkan seperti ideologi leberal. Hal
tersebut dapat dilihat dalam penerapan sila keempat yang tidak lagi
berjiwakan musyawarah mufakat, melainkan suara terbanyak
(voting).Sehingga penerapan Pancasila selama periode ini adalah
Pancasila diarahkan sebagai ideologi liberal yang ternyata tidak
menjamin stabilitas pemerintahan.

4
 Periode 1956-1965
Periode ini dikenal sebagai periode demokrasi terpimpin
karena demokrasi bukan berada pada kekuasaan rakyat sehingga yang
memimpin adalah nilai-nilai Pancasila tetapi berada pada kekuasaan
pribadi presiden Soekarno.Akibatnya Soekarno menjadi pemimpin
yang otoriter, misalnya beliau diangkat menjadi presiden seumur
hidup, dan menggabungkan Nasionalis, Agama, dan Komunis, yang
ternyata tidak cocok bagi NKRI.
2. Masa Orde Baru
Era baru dalam pemerintahan dimulai setelah melalui masa
transisi yang singkat yaitu antara tahun 1966-1968.Jenderal Soeharto
dipilih menjadi Presiden Republik Indonesia.Visi utama pemerintahan
Orde Baru adalah untuk melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara
murni dan konsekuen dalam setiap aspek kehidupan masyarakat
Indonesia. Presiden Soeharto sebagai tokoh utama Orde Baru dianggap
sebagai sesosok yang mampu mengeluarkan bangsa ini keluar dari
keterpurukan karena berhasil membubarkan PKI dan berhasil
menciptakan stabilitas keamanan negeri.
Dalam perjalanan politik pemerintahan Orde Baru, kekuasaan
Presiden merupakan pusat dari seluruh proses politik di
Indonesia.Lembaga Kepresidenanmerupakan pengontrol utama lembaga
negara lainnya.
3. Masa Reformasi
Pada masa reformasi, penerapan Pancasila sebagai dasar negara
dan pandangan hidup bangsa terus menghadapi berbagai tantangan.
Penerapan Pancasila tidak lagi dihadapkan pada ancaman pemberontakan
yang ingin mengganti Pancasila dengan ideologi lain, akan tetapi lebih
dihadapkan pada kondisi kehidupan masyarakat. Beberapa tantangan
yang dihadapi pada masa reformasi antara lain sebagai berikut.
 Adanya kebebasan berbicara, berorganisasi, berekspresi.
 Tantangan lainnya adalah menurunnya rasa persatuan dan kesatuan

5
 Bangsa Indonesia dihadapkan pada perkembangan dunia yang sangat
cepat dan mendasar, serta berpacunya pembangunan bangsa-bangsa.

6
C. Ancaman Nilai-Nilai Pancasila di Era Globalisasi
Ideologi Pancasila merupakan nilai-nilai luhur budaya dan religius
bagi bangsa indonesia. Pancasila berkedudukan sebagai ideologi negara atau
bangsa jadi pengertian ideologi pancasila adalah kumpulan nilai atau norma
yang berdasarkan sila-sila pancasila. Pancasila sebagai ideologi negara dan
bangsa indonesia yang merupakan pandangan hidup seluruh rakyat indonesia.
Ideologi pancasila bersifat terbuka artinya ideologi pancasila dapat
berkontribusi dengan kemajuan zaman dengan tetap berlandaskan ideologi
pancasila atau nilai-nilai pancasila.
Penjelasan lebih mudahnya ideologi pancasila bersifat terbuka adalah
ideologi pancasila dapat mengikuti perkembangan zaman dan perkembangan
negara lain dengan ideologi berbeda tetapi tetap menjunjung dan memegang
teguh nilai dan norma yang terdapat pada sila-sila pancasila. Mengapa bisa?
Karna ideologi pancasila mengandung nilai intrumental, nilai dasar, dan nilai
praktis. Pancasila lahir dan diangkat dari nilai-nilai adat istiadat dan
kebudayaan serta religius yang terdapat dalam pandangan-pandangan hidup
indonesia sebelum membentuk sebuah negara indonesia atau sebelum
lahirnya negara indonesia. Pancasila sebagai ideologi berarti bahwa pancasila
menjadi pandangan hidup bagi bangsa indonesia.
Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama
di kalangan muda. Pengaruh globalisasi terhadap anak muda juga begitu kuat.
Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat banyak kaula muda kehilangan
kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala-
gejala yang muncul dalam kehidupan sehari- hari kawula muda sekarang.
Teknologi internet merupakan teknologi yang memberikan informasi
tanpa batas dan dapat diakses oleh siapa saja. Apa lagi bagi anak muda
internet sudah menjadi santapan sehari- hari. Jika digunakan secara
semestinya tentu kita memperoleh manfaat yang berguna. Tetapi jika tidak,
kita akan mendapat kerugian. Dan sekarang ini, banyak pelajar dan
mahasiswa yang menggunakan tidak semestinya. Bukan hanya internet saja,
ada lagi pegangan wajib mereka yaitu handphone. Rasa sosial terhadap

7
masyarakat menjadi tidak ada karena mereka lebih memilih sibuk dengan
menggunakan handphone.
Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak
kenal sopan santun dan cenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap
lingkungan. Karena globalisasi menganut kebebasan dan keterbukaan
sehingga mereka bertindak sesuka hati mereka. Contoh riilnya adanya geng
motor anak muda yang melakukan tindakan kekerasan yang menganggu
ketentraman dan kenyamanan masyarakat.
Jika pengaruh-pengaruh di atas dibiarkan, mau jadi apa kita sebagai
generasi penerus? Moral generasi bangsa menjadi rusak, timbul tindakan
anarkis antara golongan muda. Hubungannya dengan nilai nasionalisme akan
berkurang karena tidak ada rasa cinta terhadap budaya bangsa sendiri dan
rasa peduli terhadap masyarakat. Padahal generasi muda adalah penerus masa
depan bangsa. Apa akibatnya jika penerus bangsa tidak memiliki memegang
teguh ideologi pancasila?
Ideologi negara Indonesia adalah ideologi Pancasila yang berarti
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia, memegang peranan penting dalam
setiap aspek kehidupan masyarakat Indonesia. Pancasila banyak memegang
peranan yang sangat penting bagi kehidupan bangsa Indonesia, salah satunya
adalah “Pancasila sebagai suatu sistem etika”. Di dunia internasional bangsa
Indonesia terkenal sebagai salah satu negara yang memiliki etika yang baik,
rakyatnya yang ramah tamah, sopan santun yang dijunjung tinggi dan banyak
lagi, dan pancasila memegang peranan besar dalam membentuk pola pikir
bangsa ini sehingga bangsa ini dapat dihargai sebagai salah satu bangsa yang
beradab didunia. Kecenderungan menganggap acuh dan sepele akan
kehadiran pancasila diharapkan dapat ditinggalkan. Karena bangsa yang besar
adalah bangsa yang beradab. Pembentukan etika bukan hal yang susah dan
bukan hal yang gampang, karena berasal dari tingkah laku dan hati nurani.
Pancasila dianggap sebagai sebuah ideologi karena Pancasila memiliki
nilai-nilai filsafat mendasar juga rasional. Pancasila telah teruji kokoh dan
kuat sebagai sebuah landasan dalam mengatur kehidupan berbangsa dan

8
bernegara. Selain itu juga, Pancasila merupakan wujud dari konsensus
nasional, itu semua karena negara bangsa Indonesia ini adalah sebuah sketsa
negara moderen yang telah disepakati oleh para pendiri negara Republik
Indonesia kemudian nilai-nilai dari kandungan Pancasila itu sendiri
dilestarikan dari generasi ke generasi.
Ideologi Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara merupakan
kesepakatan politik ketika negara Indonesia didirikan, dan hingga sekarang di
era globalisasi, Negara Indonesia tetap berpegang teguh kepada pancasila
sebagai dasar negara.Sebagai dasar negara tentulah pancasila harus menjadi
acuan Negara dalam menghadapi tantangan global dunia yang terus
berkembang.
Di era globalisasi ini peran pancasila tentulah sangat penting
untuk tetap menjaga eksistensi kepribadian bangsa indonesia, karena dengan
adanya globalisasi batasan batasan diantara negara seakan tak terlihat,
sehingga berbagai kebudayaan asing dapat masuk dengan mudah ke
masyarakat. Hal ini dapat memberikan dampak positif dan negatif bagi
bangsa indonesia, jika kita dapat memfilter dengan baik berbagai hal yang
timbul dari dampak globalisasi tentunya globalisasi itu akan menjadi hal yang
positif karena dapat menambah wawasan dan mempererat hubungan antar
bangsa dan negara di dunia. Tapi jika kita tidak dapat memfilter dengan baik
sehingga hal-hal negatif dari dampak globalisasi dapat merusak moral bangsa
dan eksistensi kebudayaan indonesia. Dari faktor-faktor tersebutlah di
butuhkan peranan pancasila sebagai dasar dan pedoman negara dalam
menghadapi tantangan global yang terus meningkat diera globalisasi.
Globalisasi sebagai suatu proses bukanlah suatu fenomena baru
karena proses globalisasi sebenarnya telah ada sejak berabad-abad lamanya.
Di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 arus globalisasi semakin
berkembang pesat di berbagai negara ketika mulai ditemukan teknologi
komunikasi, informasi, dan transportasi. Loncatan teknologi yang semakin
canggih pada pertengahan abad ke-20 yaitu internet dan sekarang ini telah
menjamur telepon handphone dengan segala fasilitasnya.

9
Bagi Indonesia, proses globalisasi telah begitu terasa sekali sejak awal
dilaksanakan pembangunan. Dengan kembalinya tenaga ahli Indonesia yang
menjalankan studi di luar negeri dan datangnya tenaga ahli (konsultan) dari
negara asing, proses globalisasi yang berupa pemikiran atau sistem nilai
kehidupan mulai diadopsi dan dilaksanakan sesuai dengan kondisi di
Indonesia.
Manusia telah mengalami perkembangan dalam setiap periode waktu
yang dilewatinya, dari zaman purbakala sampai dengan zaman sekarang.
Peradaban manusia telah mengalami kemajuan sampai sekarang.
Perkembangan manusia pun semakin barkembang pesat. Perkembangan itu
membawa perubahan – perubahan besar pada kehidupan manusia. Misalnya,
pada pakaian, teknologi, makanan, dsb. Sebagai contoh misalnya Indonesia.
Indonesia pada saat ini, sudah mulai mengikuti perkembangan dunia. Hal ini
dapat disebut bahwa Indonesia mengalami proses globalisai.
Globalisasi yang sedang kita rasakan saat ini dampaknya telah
berpengaruh pada kehidupan politik suatu bangsa untuk mendapatkan
kemerdekaan dan kemakmuran yang seluas-luasnya dalam sebuah negara
atupun individu masyarakat. Globalisasi saat ini bisa dikatakan sebagai
bentuk penjajahan model baru yang bisa mengakibatkan keterpurukan
ekonomi dan kemiskinan suatu bangsa yang tidak mampu mengimbangi
pengaruh globalisasi tersebut. Janji negara Barat kepada negara berkembang
bahwa globalisasi memberikan kemakmuran hanyalah retorika, kenyataanya
yang mendapatkan kemakmuran hanya negara-negara maju. Globalisasi
dengan ideologi kapitalis dan liberalis mencoba untuk memecah belah
Indonesia disemua aspek politik, ekonomi dan sosial budaya.
Berikut ancaman globalisasi terhadap ideologi pancasila untuk lebih
jelasnya:
1. KOMUNISME
Komunisme adalah sebuah ideologi. Komunisme adalah paham
yang menolak kepemilikan barang pribadi dan beranggapan bahwa semua
barang produksi harus menjadi milik bersama. Ini bertujuan agar tidak ada

10
hirarki buruh-pemilik modal karena sistem kapitalis cenderung
mengeksploitasi manusia. Komunisme memiliki keberpihakan yang sangat
tinggi terhadap rakyat miskin, yang disebut sebagai proletar, dan menolak
kapitalisme yang dianggapnya adalah penghisapan manusia atas manusia.
2. ATHEISME
Atheisme adalah sebuah pandangan filosofi yang tidak memercayai
keberadaan Tuhan dan dewa-dewi ataupun penolakan terhadap teisme.
Dalam pengertian yang paling luas, ia adalah ketiadaan kepercayaan pada
keberadaan dewa atau Tuhan. Istilah ateisme berasal dari Bahasa Yunani
ἄθεος (átheos), yang secara peyoratif digunakan untuk merujuk pada
siapapun yang kepercayaannya bertentangan dengan agama/kepercayaan
yang sudah mapan di lingkungannya. Dengan menyebarnya pemikiran
bebas, skeptisisme ilmiah, dan kritik terhadap agama, istilah ateis mulai
dispesifikasi untuk merujuk kepada mereka yang tidak percaya kepada
tuhan. Pada kebudayaan Barat, ateis seringkali diasumsikan sebagai tak
beragama (ireligius).
3. PELANNGGARAN HAM
Menurut Undang-Undang No.39 tahun 1999 Pelanggaran HAM
adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk aparat
Negara baik disengaja maupun tidak disengaja atau kelalaian yang secara
melawan hokum ,mengurangi, menghalangi, membatasi dan mencabut
HAM seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh undang-undang
ini dan tidak mendapat atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh
penyelesaian hukum yang adil dan benar berdasarkan mekanisme hukum
yang berlaku.Yang sekarang telah menjadi UU No.26/2000 tentang
pengadilan HAM yang berbunyi pelanggaran HAM adalah setiap
perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk aparat negara baik
disengaja ataupun tidak disengaja atau kelalaian yang secara hukum
mengurangi, menghalangi, membatasi dan atau mencabut HAM seseorang
atau kelompok orang yang dijamin oleh Undang-Undang ini, dan tidak
didapatkan atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaian

11
hukum yang berlaku. Pada zaman ini, masih banyak pelanggaran HAM
terjadi, contohnya kasus penganiayaan pada praja STPDN oleh seniornya
dengan dalih pembinaan yang menyebabkan meninggalnya Klip Muntu
pada tahun 2003, Orang tua yang memaksakan kehendaknya agar anaknya
masuk pada suatu jurusan tertentu dalam kuliahnya merupakan
pelanggaran HAM terhadap anak serta masyarakat kelas bawah mendapat
perlakuan hukum kurang adil, bukti nya jika masyarakat bawah membuat
suatu kesalahan misalkan mencuri sendal proses hukum nya sangat cepat,
akan tetapi jika masyarakat kelas atas melakukan kesalahan misalkan
korupsi, proses hukum nya sangatlah lama.
4. TIRANI
Tiran adalah seseorang yang memegang suatu bentuk
pemerintahan dengan kepentingan pribadi yang disebut dengan sistem
pemerintahan Tirani. Kata tiran awalnya berkonotasi netral, namun
kemudian mendapatkan konotasi negatif. Hal itu terjadi karena kemudian
penguasa tiran sering digambarkan penulis Athena yang menganut
demokrasi. Di Athena, kata ini mulai mendapatkan konotasi negatif sejak
pemerintahan Hippias. Sekarang kata ini dikaitkan dengan penguasa
tunggal yang memerintah secara brutal dan menempatkan diri dan
golongannya di atas kepentingan rakyat banyak. Korupsi di indonesia,
merupakan bukti masih adanya pemerintah yang merugikan masyarakat
untuk kepentingan pribadinya. Masih adakah indonesia di hatimu wahai
pemerintah?
5. SEPARATISME
Separatisme adalah suatu gerakan untuk mendapatkan kedaulatan
dan memisahkan suatu wilayah atau kelompok manusia (biasanya
kelompok dengan kesadaran nasional yang tajam) dari satu sama lain (atau
suatu negara lain). Istilah ini biasanya tidak diterima para kelompok
separatis sendiri karena mereka menganggapnya kasar, dan memilih istilah
yang lebih netral seperti determinasi diri.Gerakan separatis sering
merupakan gerakan yang politis dan damai. Gerakan separatisme dinilai

12
menjadi ancaman dan bisa merusak kesatuan dan persatuan bangsa. Maka
dari itu, untuk meminimalisirnya dibutuhkan pemimpin yang humanis,
edukatif, bersih, amanah dan tegas. Apalagi era globalisasi yang semuanya
serba murah, pemerintah membutuhkan energy lebih dalam mengatur
Negara dan seisinya.
6. LIBERALISME DAN KAPITALISME
Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan
filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa
kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama. Secara
umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan
oleh kebebasan berpikir bagi para individu. Paham liberalisme menolak
adanya pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama. Dalam
masyarakat modern, liberalisme akan dapat tumbuh dalam sistem
demokrasi, hal ini dikarenakan keduanya sama-sama didasarkan pada
kebebasan mayoritas. Namun, hal ini tak sesuai dengan sila pancasila yang
berbunyi “kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan” sedangkan Kapitalisme yang ananda
maksud disini adalah sifat individualis manusia yang hanya mementingkan
keuntungan pribadi mereka masing-masing. Sehingga mereka sangat
kurang dalam hubungan sosial.
7. TERORISME
Terorisme adalah serangan-serangan terkoordinasi yang bertujuan
membangkitkan perasaan teror terhadap sekelompok masyarakat. Berbeda
dengan perang, aksi terorisme tidak tunduk pada tatacara peperangan
seperti waktu pelaksanaan yang selalu tiba-tiba dan target korban jiwa
yang acak serta seringkali merupakan warga sipil. Isis yang menjadi
perbincangan dunia merupakan contoh salah satu gerakan yang
mengancam Ideologi Pancasila. Karena keinginan Isis yang ingin
menjadikan negara sebagai negara islam. Namun isis bukan merupakan
representasi islam yang sesungguhnya. Indonesia sebagai Negara dengan

13
penduduk muslim terbesar, harus hati-hati dengan pergerakan Isis yang
mulai mengancam Indonesia Negara kita tercinta.
Globalisasi bagaikan dua sisi mata uang. Globalisasi memberikan
dampak positif dan negatif. Selanjutnya tugas kita sebagai warga negara
yang bijak dalam menghadapinya. Ideologi pancasila jadikanlah sebagai
landasan dalam perbuatan berbangsa dan bernegara.

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini
terdiri dari dua kata dari Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip
atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa
dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pancasila bukan lahir secara mendadak pada tahun 1945,
melainkanproses panjang yang di dasari oleh sejarah perjuangan bangsa
Indonesia serta malihat pengalaman bangsa-bangsa lain, kedudukan pancasila
sebagai dasar Negara, sebagai mana yang tertuang dalam pembukaan UUD
1945, merupakan sumber tertib hokum tertinggi yang mengatur kehidupan
Negara dan masyarakat.

B. Saran
Menurut pendapat saya, di era Globalisasi ini bangsa Indonesia
memerlukan berbagai perbaikan dalam segala bidang. Adapun bidang dasar
yang cukup penting seperti sosial dan budaya, politik, hukum serta bidang
ekonomii agar perubahan yang terjadi nantinya menjadi lebih baik lagi.
Kita dapat menanamkan penerapan nilai nilai UUD 1945 dan
Pancasila agar bangsa Indonesia tetap maju dan ciri khas dari bangsa tersebut
tetap terjaga meskipun pengaruh era Globalisasi tidak dapat dihindarkan.
Saya yakin bahwa bangsa ini akan memiliki kehidupan yang lebih baik jika
berpegang teguh pada pedoman yang ada, walaupun jaman dan teknologi
semakin canggih.

15
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/document/360979327/makalah-hakikat-pancasila
https://berlianarblog.wordpress.com/2016/09/27/perkembangan-pancasila-dari-
masa-ke-masa/
https://www.academia.edu/34524886/Ancaman_Globalisasi_terhadap_Ideologi_P
ancasila

16

Anda mungkin juga menyukai