Anda di halaman 1dari 13

UNSUR UNSUR PENENTU PENDAPATAN NASIONAL

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ekonomi Makro Yang diampu oleh Dosen
Suhaimi, M.E

KELOMPOK 2

Moh harun

Moh dhaual besoir

Hanafi

PROGRAM EKONOMI SYARI’AH SEKOLAH TINGGI


AGAMA ISLAM DARUL ULUM BANYUANYA
2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga makalah Pendapatan Nasional ini dapat diselesaikan dengan baik.
Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW,
keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.
Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas mata pelajaran Ekonomi. Kami ucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah
Pendapatan Nasional ini. Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan
referensi internet yang telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi
bahan makalah

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan
sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah
Pendapatan Nasional ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi penyempurnaan makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan
kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga makalah Pendapatan Nasional ini dapat
bermanfaat bagi kita semuanya.

Pamekasan 8 pebruari 2023

penyusun

2
DAFTAR ISI
Cover

Kata Pengantar ................................................................................................. i

Daftar isi ..................................................................................................................... ii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................. 1
C. Tujuan ................................................................................................... 1

BAB II : PEMBAHASAN

A. Apa pengertian pendapatan nasional…………………………………….


B. Bagaimana penentu pendapatan nasional…………………………………
C. Bagaimana metode perhitungan pendapatan nasional………………….
D. Apa saja manfaat penghitungan pendapatan nasional ………………….

BAB III : PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................... 8
B. Saran ..................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 9

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendapatan nasional merupakan inti dari teori dan kebijakan ekonomi makro.
Tingkat pendapatan nasional, selain memberikan informasi produktivitas dan tingkat
kemakmuran suatu negara, juga sebagai gambaran awal atas masalah-masalah
fundamental (mendasar) yang dihadapi dalam suatu perekonomian. Dengan demikian,
analisis atas pendapatan nasional sangat diperlukan dalam menghadapi berbagai masalah
pokok yang berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi, pengangguran, dan inflasi. Data
pendapatan nasional membantu para perumus kebijakan (pemerintah) untuk menjalankan
roda perekonomian menuju tercapainya sasaran atau tujuan nasional
Salah satu tolok ukur keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur dari
pendapatan nasionalnya. Meskipun bukan merupakan satu-satunya ukuran untuk menilai
keberhasilan perekonomian suatu negara, namun cukup representatif dan lazim
digunakan. Pendapatan nasional bukan hanya berguna untuk menilai perkembangan
ekonomi suatu negara dari waktu ke waktu, tetapi juga dapat digunakan untuk
membandingkannya dengan negara lain. Dari rincian secara sektoral dan angka
pendapatan nasional dapat diterangkan struktur perekonomian negara yang bersangkutan,
pertumbuhan ekonomi, dan pendapatan per kapita.
Aktivitas ekonomi seperti produksi di pabrik dalam sebuah negara atau wilayah
akan menyumbang pada pendapatan nasional. Pendapatan nasional merupakan masalah
pokok yang sangat penting dalam pembahasan ekonomi makro. Dengan mengetahui
besarnya pendapatan nasional, Anda bisa mengetahui seberapa efisien sumber daya atau
faktor produksi digunakan untuk memproduksi barang dan jasa. Dan yang terakhir,
pendapatan nasional merupakan gambaran tentang masalah-masalah yang sedang
dihadapi suatu perekonomian.

4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas di
dalam makalah tentang Pendapatan Nasional ini adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian pendapatan nasional?
2. Bagaimana konsep pendapatan nasional?
3. Bagaimana metode perhitungan pendapatan nasional?
4. Apa saja manfaat penghitungan pendapatan nasional?
C. Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah tentang Pendapatan Nasional ini adalah
sebagai berikut:
1. Untuk menjelaskan pengertian pendapatan nasional.
2. Untuk menjelaskan konsep pendapatan nasional.
3. Untuk menjelaskan metode perhitungan pendapatan nasional.
4. Untuk menjelaskan manfaat penghitungan pendapatan nasional.

5
BAB II
PEMBAHASAN
A .Pengertian Pendapatan Nasional

Pendapatan menurut KBBI adalah hasil kerja (usaha). Bila dihubungkan dengan
ilmu ekonomi, pendapatan adalah sesuatu yang diterima seseorang sebagai hasil kerja
(usaha) dan imbalan atas penyediaan faktor-faktor produksi yang dapat berupa gaji, upah,
sewa, bunga, atau laba. Bila setiap individu, keluarga atau perusahaan mempunyai
pendapatan, negara juga memiliki pendapatan, yang dikenal dengan istilah pendapatan
nasional. Besarnya pendapatan nasional yang diperoleh pemerintah digunakan sebagai
alat ukur kemakmuran negara tersebut dari waktu ke waktu. Selain itu, pendapatan
nasional juga dapat digunakan sebagai pembanding tingkat perekonomian dengan negara
lain. Menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi sendiri dapat dihitung menggunakan
pendapatan nasional (Sukirno, 2011:49)1
Pendapatan nasional menggambarkan tingkat produksi barang dan jasa yang
dihasilkan oleh suatu negara dalam kurun waktu satu tahun tertentu. Dengan demikian
pendapatan nasional mempunyai peran penting dalam menggambarkan tingkat kegiatan
ekonomi yang dicapai serta perubahan dan pertumbuhannya dari tahun ke tahun. Kegiatan
perekonomian negara dalam menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat,
merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran
rakyat. Aktivitas tersebut melibatkan individu, keseluruhan masyarakat baik pemerintah,
swasta, dan rumah tangga. Setiap negara akan mengumpulkan berbagai informasi
mengenai kegiatan ekonominya agar secara kontinu dapat diperhatikan perubahan-
perubahan tingkat dan corak kegiatan ekonomi yang berlaku.
Salah satu informasi penting yang akan dikumpulkan adalah data mengenai
pendapatan nasionalnya. Setiap negara akan mewujudkan suatu sistem penghitungan
pendapatan nasional yang dinamakan national income accounting system atau sistem
penghitungan pendapatan nasional.

1
Sukirno, 2011:49
6
B .Konsep Pendapatan Nasional

Dalam menjelaskan konsep pendapatan nasional akan ditemui beberapa istilah


yang dianggap sama meskipun sebenarnya tidak demikian. Istilah yang paling dominan
tentang pendapatan nasional antara lain istilah PDB, GNP, dan NNI, kemudian istilah lain
yang sekarang ini sering muncul adalah PDRB. Keempatnya merupakan istilah yang
menunjukkan pendapatan nasional suatu negara, namun demikian instrumen yang
digunakan untuk masing-masing negara berbeda sehingga akan memiliki arti yang
berbeda pula untuk penggunaan istilah-istilah tersebut. Selain istilah di atas, ada istilah
lain yang merupakan penggambaran konsep pendapatan nasional, antara lain NNP, PI,
dan DI. Ada perbedaan yang mendasar dari istilah-istilah tersebut di atas. Di bawah ini
akan dibahas tentang perbedaan di antara istilah-istilah pendapatan nasional, sebagai
berikut.
1. Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP)
Domestik Bruto (PDB) sebagai nilai barang dan jasa dalam suatu negara yang
diproduksikan oleh faktor-faktor produksi milik warga negara negara tersebut dan
negara asing. Barang dan jasa yang diproduksikan bukan saja oleh perusahaan milik
penduduk negara tersebut tetapi oleh penduduk negara lain selama perusahaan tersebut
masih beroperasi di negara tersebut (Sukirno, 2011:35)2.
Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP) adalah jumlah
dari seluruh produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara selama satu
tahun termasuk di dalamnya barang dan jasa yang dihasilkan oleh orang asing dan
perusahaan asing yang beroperasi di dalam negeri. Tetapi tidak termasuk hasil barang dan
jasa yang dihasilkan oleh masyarakat Negara tersebut yang bekerja di luar negeri (misal
untuk Indonesia TKI atau TKW yang bekerja di Luar negeri). Mankiw (2006:19)3
menjelaskan perlunya peduli dengan Produk Domestik Bruto (PDB), yaitu karena negara
dengan Produk Domestik Bruto (PDB) lebih besar dapat menyediakan perawatan
kesehatan yang lebih baik, menyediakan sistem pendidikan yang lebih baik, dan dapat
mengukur kemampuan negara untuk mendapatkan hal-hal yang menyusun sebuah hidup
yang berarti. Ada sembilan lapangan usaha yang masuk dalam perhitungan Produk
Domestik Bruto (PDB), antara lain:
a. Pertanian;
b. Pertambangan dan penggalian;
2
Sukirno, 2011:35
3
Mankiw (2006:19)
7
c. Industri;
d. Listrik, gas dan air bersih;
e. Bangunan atau konstruksi;
f. Perdagangan, hotel dan restoran;
g. Pengangkutan dan komunikasi;
h. Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan;
i. Jasa-jasa lainnya, misalkan jasa konsultan, pengacara, dll.

2.Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)


Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah jumlah produk berupa
barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi yang ada di daerah
selama 1 (satu) tahun. Dalam perhitungan PDRB ini juga termasuk produk yang
dihasilkan oleh perusahaan asing yang beroperasi di daerah tersebut.
Keberadaan perusahaan-perusahaan baik nasional maupun multi nasional yang
menghasilkan nilai barang/jasa akhir secara tidak langsung juga akan membawa
pengaruh bagi perolehan pendapatan suatu daerah. Struktur perekonomian suatu
daerah baik provinsi atau kabupaten akan mempengaruhi atau juga dipengaruhi
oleh jumlah perusahaan-perusahaan yang beroperasi di daerah yang
bersangkutan.
Semakin tinggi nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan perusahaan-
perusahaan yang ada di daerah-daerah provinsi atau kabupaten maka akan
semakin tinggi pula perolehan PDRB-nya dan nantinya pertumbuhan ekonomi
suatu daerah juga akan mengalami peningkatan. Peningkatan pertumbuhan
ekonomi daerah melalui peningkatan PDRB akan memacu peningkatan
pertumbuhan perekonomian nasional.
3.Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP)
Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP) adalah
jumlah seluruh barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat selama satu tahun
termasuk di dalamnya jumlah barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat Negara
tersebut yang bekerja di luar negeri tetapi tidak diperhitungkan barang dan jasa yang
dihasilkan masyarakat asing yang bekerja di dalam negeri. Jika dirumuskan sebagai
berikut:

GNP = GDP - Pendapatan Neto terhadap Luar Negeri

8
Ada tingkat perbandingan yang bisa dilakukan antara GDP dan GNP untuk
mengetahui kondisi perekonomian suatu negara, antara lain:
a. Bila GDP lebih besar dari GNP menunjukkan bahwa perekonomian negara
tersebut belum maju, karena akan terjadi net factor income to abroud (pendapatan
neto ke luar negeri) artinya investasi negara tersebut di luar negeri lebih kecil dari
pada investasi asing di dalam negeri.
b. Bila GDP lebih kecil dari pada GNP menunjukkan bahwa perekonomian negara
tersebut sudah maju, karena negara tersebut mampu menanamkan investasinya di
luar negeri lebih besar dibandingkan investasi asing di dalam negeri.

4..Pendapatan Perseorangan (PI) atau Personal Income (PI)


Pendapatan Perseorangan (PI) atau Personal Income (PI) adalah Pendapatan
yang berhak diterima oleh seseorang sebagai bentuk balas jasa atas
keikutsertaannya dalam proses produksi. Tidak semua pendapatan ini sampai ke
tangan pemilik faktor produksi (perseorangan) , karena masih dikurangi laba yang
tidak dibagikan, pajak perseorangan, asuransi, jaminan sosial dan ditambah
dengan pindahan atau transfer (transfer payment) misalnya dana pensiun, iuran
sosial, tunjangan bekas pejuang, bantuan korban bencana, bea siswa, subsidi
pemerintah atau bantuan pada panti asuhan dan sebagainya. Hal yang paling
penting dalam pertumbuhan ekonomi dan produktivitas adalah faktor manusia.
Produktivitas ditentukan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah modal
manusia (human capital) (Mankiw, 2006:57). 4
5..Pendapatan Bebas (PB) atau Disposible Income (DI)
Pendapatan Bebas (PB) atau Disposible Income (DI) adalah pendapatan dari
seseorang yang siap digunakan baik untuk keperluan konsumsi maupun untuk
ditabung Pendapatan bebas (DI) secara langsung akan mempengaruhi permintaan
karena sebagian digunakan untuk konsumsi dan sebagian lagi digunakan untuk
tabungan sebagai unsur pembentuk modal. Besarnya pendapatan bebas ini adalah
pendapatan perseorangan dikurangi dengan pajak langsung (misal pajak
penghasilan).

C. Metode Perhitungan Pendapatan Nasional

4
Mankiw, 2006:57
9
Berdasarkan arus kegiatan ekonomi negara, penghitungan pendapatan nasional
dapat dilakukan dengan tiga (3) metode pendekatan, antara lain.
1.Metode Pendekatan Pendapatan
Dalam metode ini cara yang dilakukan adalah dengan menjumlahkan seluruh
pendapatan yang diterima masyarakat sebagai pemilik faktor produksi atas
penyerahan faktor produksinya kepada perusahaan.

Faktor Produksi Pendapatan Simbol


Tanah Sewa r (rent)
Tenaga kerja Upah/gaji w (wages)
Modal Bunga i (interest)
Skill Laba p (profit)
Metode Pendekatan Produksi
Perhitungan pendapatan nasional dengan metode produksi dilakukan dengan
cara menjumlahkan nilai tambah (value added) yang diwujudkan oleh berbagai sektor
dalam perekonomian, antara lain:
a. Pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan;
b. Pertambangan dan penggalian;
c. Industri pengolahan;
d. Listrik, gas dan air bersih;
e. Bangunan;
f. Perdagangan, restoran, dan hotel;
g. Pengangkutan dan komunikasi;
h. Keuangan, persewaan bangunan dan jasa perusahaan; serta
i. Jasa-jasa.
Sebagai contoh, untuk memproduksi kemeja harus diproduksi terlebih dahulu kain,
benang, dan kapas. Jika menjumlahkan nilai akhir produksi tiap-tiap komponen maka
akan terjadi penghitungan ganda (double accounting). Hal ini disebabkan karena dalam
nilai akhir kemeja sudah terkandung nilai kain, dalam nilai akhir kain sudah terkandung
nilai akhir benang, dan seterusnya. Oleh karena itulah untuk memperoleh total produk
yang dihasilkan suatu negara harus dilihat dari nilai tambahnya. Dengan adanya
perhitungan nilai tambah tersebut maka akan terhindar dari adanya perhitungan ganda.

D . Manfaat Penghitungan Pendapatan Nasional

10
Penghitungan pendapatan nasional bertujuan mendapatkan taksiran yang akurat
mengenai nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara selama satu tahun.
Manfaat-manfaat dilakukannya penghitungan pendapatan nasional itu, antara lain sebagai
berikut.
1.Menjadi Sumber Informasi bagi Pemerintah
a.Data Pendapatan Nasional
Data pendapatan nasional digunakan oleh pemerintah untuk menilai
efektivitas kebijakan-kebijakan yang telah diambil. Misalnya, untuk menilai
pengaruh kebijakan perubahan tingkat pajak terhadap pengeluaran masyarakat
suatu negara.
b.Kecenderungan (Trend) Perkembangan Pendapatan Nasional
Kecenderungan (trend) perkembangan pendapatan nasional digunakan
oleh pemerintah untuk mengidentifikasi masalah dan merencanakan program
untuk menanggulangi masalah tersebut. Misalnya, kenaikan pendapatan nasional
diikuti dengan peningkatan keinginan masyarakat untuk membeli lebih banyak
mobil pribadi. Kenaikan jumlah mobil pribadi akan menimbulkan masalah berupa
tidak memadainya lagi lebar jalan raya yang tersedia. Oleh karena itu, pemerintah
perlu merencanakan program pelebaran jalan lebih dini.
2.Mengetahui Struktur Perekonomian
Dari penghitungan PNB, dapat diketahui struktur perekonomian suatu negara.
Misalnya, jika sumbangan terhadap pendapatan nasional lebih besar daripada sektor
industri, struktur perekonomian negara tersebut bergerak ke negara industri.
3.Mengetahui Perekonomian Antardaerah
Dengan membandingkan produksi pendapatan daerah dan jumlah penduduk
daerah masing-masing, akan diketahui kehidupan ekonomi daerah yang satu berbeda
dengan daerah lainnya.
4.Memperkirakan Perubahan Pendapatan Riil
Penghitungan pendapatan nasional memungkinkan suatu negara mengetahui
perubahan pendapatan riil penduduknya.
5.Membandingkan Kemajuan Ekonomi Antarnegara
Perhitungan pendapatan nasional memungkinkan dilakukannya perbandingan
kemajuan ekonomi antarnegara. Perbandingan itu bisa dilaksanakan berdasarkan

11
wilayah, misalnya antarnegara ASEAN, antarnegara maju, atau antarnegara
berkembang.

BAB III
PENUTUP
A .Kesimpulan

Pendapatan nasional dapat dihitung baik dengan pendekatan atau metode


produksi, yaitu menghitung jumlah seluruh barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu
negara dalam periode tertentu. Pendekatan atau metode pengeluaran, yaitu dengan
menghitung jumlah pengeluaran seluruh pelaku ekonomi di suatu negara selama periode
tertentu, ataupun pendekatan atau metode pendapatan dengan menghitung jumlah
pendapatan yang diterima seluruh pemilik faktor produksi di suatu negara selama periode
tertentu.
Product Domestic Buto (PDB atau GDP) adalah jumlah dari seluruh produksi
barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu Negara selama satu tahun termasuk di
dalamnya barang dan jasa yang dihasilkan oleh orang asing dan perusahaan asing yang
beroperasi di dalam negeri. Produksi Nasional Kotor atau Gross National Product (GNP)
adalah jumlah seluruh barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat selama satu tahun
termasuk di dalamnya jumlah barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat Negara
tersebut yang bekerja di luar negeri tetapi tidak diperhitungkan barang dan jasa yang
dihasilkan masyarakat asing yang bekerja di dalam negeri.
Produksi nasional neto atau Net National Product (NNP) adalah produksi nasional
kotor (GNP) dikurangi penyusutan barang-barang modal. Pendapatan nasional bersih atau
Net National Income (NNI) adalah produksi nasional neto dikurangi dengan pajak tidak
langsung. Pendapatan perseorangan (PI) adalah Pendapatan yang berhak diterima oleh
seseorang sebagai bentuk balas jasa atas keikutsertaannya dalam proses produksi.
Pendapatan bebas (DI) adalah pendapatan dari seseorang yang siap digunakan baik untuk
keperluan konsumsi maupun untuk ditabung.
B .Saran

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis dengan
lapang dada menerima bimbingan dan arahan serta kritik dan saran yang sifatnya membangun
demi perbaikan makalah berikutnya.
12
DAFTAR PUSTAKA

Gilarso, T. (1991). Pendapatan Nasional. Yogyakarta: Kanisius.

Partadiredja, Ace. (1985). Perhitungan Pendapatan Nasional. Jakarta: LP3ES.

Sudiyono. (1992). Ekonomi Makro (Pengantar Analisa Pendapatan Nasional). Yogyakarta:


Liberty.

Sulistyo. (1999). Pengantar Ekonomi Makro. Yogyakarta: Universitas Terbuka


Mankiw, N. Gregory. 2006. Principal of Macroeconomics:Pengantar Ekonomi Makro.
Jakarta:Salemba Empat
Sukirno, Sadono. 2011. Makroekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada

13

Anda mungkin juga menyukai