PENDAPATAN NASIONAL
DI SUSUN OLEH :
2023
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Ekonomi Makro
Islam tentang Pendapatan Nasional.
Makalah Ekonomi Makro Islam ini telah kami susun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan Makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki Makalah
ini.
Akhir kata kami berharap semoga Makalah Ekonomi Makro Islam tentangPendapatan
Nasional ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................2
C. Tujuan Masalah.......................................................................................................2
A. Kesimpulan .............................................................................................................
B. Saran........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendapatan menjadi aspek yang sangat penting dari setiap bentuk usaha. Dinegara
kita ini, bebagai sektor usaha seperti pertanian, perkebunan, industri, perawisata,
perbankan dan masih banyak sektor yang lain berlomba-lomba menghasilkan pendapatan
yang tinggi guna menghidupi usaha yang mereka jalani agar tetapbisa bertahan. Di lain
sisi, kegiatan perekonomian yang dilakukan oleh berbagai sektor tersebut juga akan
memberikan pendapatan nasional bagi negara.
Pendaptan nasional adalah ukuran nilai output berupa barang dan jasa yang
dihasilkan suatu negara dalam periode tertentu atau jumlah seluruh pendapatan yang
diterima oleh masyarakat dalam suatu negara dalam satu tahun. Pendapatan nasional
memiliki peran yang sangat vital bagi sebuah negara, karena pendapatan nasional
merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan perekonomian suatu negara. Dengan
pendapatan nasional, akan terlihat tingkat kemakmuran suatu negara, semakin tinggi
pendapatan nasional suatu negara maka dapat dikatakan semakin tinggi juga tingkat
kesejahteraan rakyatnya.
1
Scribd – Read books
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa Yang Dimaksud Dengan Perhitungan Pendapatan Nasional?
2. Bagaimana Penghitungan Pendapatan Nasional Dengan Cara Pengeluaran?
3. Bagaimana Penghitungan Pendapatan Nasional Dengan Cara Produk Netto Atau
Nilai Tambah?
4. Bagaimana Penghitungan Pendapatan Nasional Dengan Cara Pendapatan?
5. Apa Yang Dimaksud Dengan Pendapatan Nasional Dalam Pendekatan Ekonomi
Islam?
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui Perhitungan Pendapatan Nasional.
2. Mengetahui Penghitungan Pendapatan Nasional Dengan Cara Pengeluaran.
3. Mengetahui Penghitungan Pendapatan Nasional Dengan Cara Produk Netto Atau
Nilai Tambah.
4. Mengetahui Penghitungan Pendapatan Nasional Dengan Cara Pendapatan
5. Mengetahui Pendapatan Nasional Dalam Pendekatan Ekonomi Islam
BAB II
PEMBAHASAN
2
A. Perhitungan Pendapatan Nasional
Simon luznets dari universitas hard yang pada waktu itu menjabat sebagai direktur
biro penelitian ekonomi nassional (NBER) USA merupakan perintis dan sekaligus orang
yang paling berjasa di dalam upaya perhitungan pendapatan nasional.2
Pendapatan nasional adalah salah satu indikator untuk dapat mengukur lajunya
pembangunan dan perkembangan kesejahteraan pada suatu negara dari waktu ke waktu.
Dengan pendapatan nasional juga dapat diketahui arah, tujuan, dan struktur perekonomian
suatu negara.
Terdapat tiga metode perhitungan yang bisa digunakan untuk mengetahui jumlah
atau nilai dari pendapatan nasional, yaitu metode Perhitungan Pendapatan Nasional
dengan Cara Pengeluaran, Cara Produk Neto, dan Cara Pendapatan.3
2
Muana Nanga, Makro Ekonomi hlm.9
3
Scribd – Read books hlm.3
3
Di negara-negara yang perekonomiannya sudah sangat maju seperti Negara
Belanda, Inggris, Jerman, dan Amerika Serikat, penghitungan pendapatan nasional
dengan cara pengeliaran/perbelanjaan adalah cara yang paling penting. Hal ini disebabkan
karena cara tersebut dapat memberikan keterangan-keterangan yang sangat berguna
mengenai tingkat kegiatan ekonomi yang di capai
Data pendapatan nasional yang dihitung dengan cara pengeluaran akan dapat
memberi gambaran tentang (a) sampai di mana buruknya masalah ekonomi yang di
hadapi atau sampai di mana baiknya tingkat pertumbuhan yang dicapai dan tingkat
kemakmuran yang sedang dinikmati, dan (b) memberikan informasi dan data yang di
butuhkka dalam analisis makroekonomi. Data pendapatan nasional dan komponen-
komponen data yang dihitung dengan cara pengeluaran dapat digunakan sebagai landasan
untuk mengambil langkah-langkah dalam mengatassi masalah-masalah eknomi yang
dihadapi.
Nilai perbelenjaan yang dilakukan oleh rumah tangga untuk membeli berbagai
jenis kebutuhannya dalam satu tahun tertentu dinamakan pengeluaran konsumsi
rumah tangga atau dalam analisis makroekonomi lebih lazim disebut sebagai
konsumsi rumah tangga.
4
Sadono Sukirno Makroekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga hlm.37
4
Tidak semua transaksi yang dilakukan oleh rumah tangga digolongkan sebagai
konsums (rumah tangga). Kegiatan rumah tangga untuk membeli rumah digolongkan
sebagai investasi. Seterusnya, sebagianpengeluaran mereka, seperti membayar
asuransi dan mengirim uang kepada orang tua (atau anak yang sedang bersekolah)
tidak digolongkan sebagai konsumsi karena ia tidak merupakan perbelanjaan terhadap
barang atau jasa yang dihasil dalam perekonomian.
Pengeluaran Pemerintah
Pembelian pemerintah ke atas barang dan jasa dapat digolongkan kepada dua
golonan yang utama: konsumsi pemerintah dan invetasi pemerintah. Yang termasuk
dalam golongan yang pertama ( konsumsi pemerintah) adalah pembelian ke atas
barang dan jasa yang akan dikonsumsikan, seperti membayar gaji guru sekolah,
membeli alat-alat tulis dan kertas untuk digunakan dan membeli bensi untuk
kendaraan pemerintah.
Pembentukan modal tetap sektor swasta atau lebih sering dinyatakan sebagai
investasi, pada hakikatnya berarti peneluaran untuk membeli barang modal yang
dapat menaikkan produksi barang dan jasa di masa akan datang. Membangun
gedung perkantoran, mendirikan bangunan industri, membeli alat-alat. Memproduksi
adalah beberapa bentuk pengeluaran yang tergolong sebagai investasi. Pengeluaran
5
untuk investasi ini dilakukan bukan dikonsumsi, tetapi untuk digunakan dalam
kegiatan memproduksi di waktu akan datang.
Ekspor Neto
Nilai ekspor yang dilakukan suatu negara dalam satu tahun dikurangi dengan
nilai impor dalam periode yang sama dinamakan ekspor neto. Ekspor sesuatu negara,
seluruh atau sebagiandari nilainya, merupakan barang dan jasa dihasilkan di dalam
negeri. Oleh sebab itu nilainya harus dihitung ke dalam pendapatan nasional. Barang
impor merupakan produksi dari negara lain; oleh sebab itu sebenarnya tidak perlu
dihitung kdala pendapatan nasional. Dalam praktek penghitungan pendapatan
nasonal tidak dapat dielakkan keadaan di mana nilai barang impor termasuk dalam
penghitungan. Sebagai contoh, ketika seorang konsumen membeli mobil yang
dioasang di dalam negeri, dia akan membayar nilai barang impor yaitu benda-benda
yang dipasang dalam mobil tersebut yang berasal dari impor. Contoh ini menunjukkan
bahwa banyak di antara barang jadi yang dibeli di dalam negeri (dan dibayar pada
harga pasar) meliputijuga nilai barang impor.
5
Sadono Sukirno Makroekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga hlm.38
6
Seperti telah ditanyakan pada bagian yang terdagulu, pendapatan nasional dapat
dihitung menurut harga yang berlaku dan menurut harga tetap. Penghitungan menurut
harga tetap yang dilakukan di Indonesia pada masa ini menggunakan harga-harga
pada tahun 1993. Data yang dikemukakan adalah data Pendapatan Domestik Bruto,
Pendapatan Nasional Bruto, dan Data Penapatan Nasional yaitu Pendapatan Nasional
Bersih (Neto) pada harga faktor.
6
Sadono Sukirno Makroekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga hlm.39
7
3. Pembentukan modal tetap
325,3 26,2 96,1
domestik bruto
4. Perubahan stok -96,0 -6,0 -25,7
5. Ekspor barang dan jasa 569,6 35,4 116,9
6. Dikurangi impor barang dan jasa 459,6 28,5 98,0
PRODUK DOMESTIK BRUTO 1.610,0 100 426,7
7. Pendapatan neto faktor dari luar
-77,8 -4,8 -22,2
negeri
8
adalah 19937. Data pendapatan nasional dan komponennya yang terdapat dalam tabel
menunjukkan bahwa nilai menurut harga tetap jauh lebih rendah dari menurut harga
yang berlaku. Perbedaan yang besar tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan
harga yang tinggi dalam periode 1993 hingga 2002, dan bukan karena pertumbuhan
output negara yang pesat. PDB menurut harga tetap hanya mencapai Rp 426,7 triliun,
dan PNB pada harga tetap adalah Rp 404,5 triliun.
Ditinjau dari sudut apakah suatu barang itu mengalami proses produksi
selanjutnya atau tidak, barang-barang yang diproduksikan dalam perekonomian perlu
dibedakan dalam dua jenis; barang-barang jadi dan barang-barang setengah jadi atau
barang antara. Barang jadi adalah barang yang tidak mengalami proses produksi lebih
lanjut, dan dapat langsungdigunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Contohnya; baju, celana dan sepatu. Sedangkan barang setengah jadi atau barang
antara adalah barang yang harus mengalami proses produksi lebih lanjut sebelum ia
dapat digunakan oleh masyarakat. Contohnya; tepung, karet, minyak kelapa sawit dan
benang tenun.
9
Di dalam setiap perekonomian kebanyakan barang, sebelum menjadi barang jadi,
harus melalui beberapa tingkat proses produksi. Di dalam perekonomian seringkali
berlaku keadaan di mana suatu barang itu diproses oleh beberapa perusahaan sebelum
menjadi barang jadi. Ini berarti suatu barang tertentu sudah beberapa kali
diperjualbelikan di pasar sebelum ia selesai mengalami proses produksi. Apabila
semua nilai jual beli yang belaku dalam perekonomian dijumlahkan ke dalam
pendapatan nasional, maka nilai yang diperoleh adalah lebih besar dari nilai produksi
yang sebenarnya telah diciptakan. Perhitungan nilai pendapatan nasional yang terlalu
besar ini terjadi karena nilai barang yang sama telah beberapa kali dijumlahkan dala
pendapatan nasional.
Untuk menghindari terjadinya hal seperti ini, yang harus dijumlahkan di dalam
menghitung pendapatan nasional adalah; (i) nilai barang-barang jadi saja, tau (ii)
nilai-nilai tambahan yang diciptakan dalam setiap tingkat proses produksi.
Penghitungan pendapatan nasional dengan cara pengeluaran dilakukan dengan
menjumlahkan nilai barang-barang jadi yang dihasilkan dalam perekonomian. Dalam
cara kedua, yaitu cara produk neto pendapatan nasional dihitung dengan cara
menjumlahkan nilai tambah yang diwujudkan oleh berbagai perusahaan. Cara yang
kedua ini diterangkan dibagian berikut.8
Produk neto (net output) berarti nilai tambah yang diciptakan dalam suatu proses
produksi. Dengan demikian, cara kedua untuk menghitung nilai tambah yang diwujudkan
oleh berbagai sektor dalam perekonomian. Penggunaan cara ini dalam menghitung
pendapatan nasional mempunyai dua tujuan penting;
Sebelum penghitungan cara produk neto (cara produksi) diterangkan terlebih dahulu akan
ditunjukkan suatu contoh sederhana untuk menghitung nilai tambah.9
8
Sadono Sukirno Makroekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga hlm.41-42
9
Sadono Sukirno Makroekonomi Teori Pengantar Edisi Kedua hlm.41-42
10
Menghitung Nilai Tambah
Dalam contoh ini akan diperhatikan transaksi dan kegiatan memproduksi yang akan
dilalui dalam mewujudkan perabot rumahtangga, seperti kursi, tempat tidur dan lemari.
Kegiatan-kegiatan yang perlu dilakukan untuk membuat perabot itu adalah menebang
kayu di hutan, menggergaji kayu di hutan untuk dijadikan papan, membuat perabot
dipabrik peraabot, dan menjual perabot itu di toko perabot. Seterusnya misalkan kegiatan-
kegiatan tersebut dilakukan oleh 4 perusahaan yang berbeda. Perusahaan yang menebang
kayu menjual kayu hutan kepada penggergaji papan seharga Rp 50 ribu. Papan yang
digergaji dijual kepada pembuat perabot dengan harga Rp 200 ribu. Pengusaha perabot,
setelah membuat berbagai jenis perabot dan menjualnya, memperoleh hasil penjualan
sebanyak Rp 600 ribu. Secara keseluruhan toko perabot menerima Rp 800 ribu dan
penjualan perabot kepada konsumen. Berdasarrkan contoh di dalam tabel ditunjukkan
cara menghitung nilai tambah.
11
Dengan demikian jumlah nilai tambah yang diwujudkan oleh keempat-empat
kegiatan itu adalah : (50 + 150 + 400 + 200) = Rp 800 ribu. Pengeluaran konsuen
untuk membeli perabotini adalah Rp 800 ribu juga. Ini berarti dalam penghitungan
menurut cara pengeluaran, nilai pendapatan nasional yang disumbangkan kegiatan-
kegiatan di atas adalah sama dengan dalam cara penghitungan produk neto. Dalam
cara pengeluaran yang diperhatikan adlah nilai barang jadi (perabot) yang dijual toko
perabot, sedangkan dala cara produk neto yang diperhatikan adalah tambahan nilai
yang diwujudkan oleh empat kegiatan ekonomi di atas.
Produk Domestik Bruto Amerika Serikat dari tabel 2.3 dapat dilihat bahwa
produk domestik bruto amerika serikat hampir mencapai 4 triliun dollar (US$ 3.974,2
miliyar). Dari jumlah ini sumbangan sektor pertanian dan pertambangan sangat
sedikit, yaitu berturut-turut sebanyak US$ 92,0 milyar dan US$ 114,2 milyar.
12
Sumbangan kedua-dua sektor itu hanya meliputi 5,1 persen dan Produk Domestik
Bruto Amerika Serikat pada tahun 1985. Sektor industri pengolahan ternyata juga
tidak begitu penting sumbangannya, yaitu sektor tersebut hanya mewujudkan nilai
tambah sebesar US$ 789,5 milyar dan ini hanya meliputi 20 persen dari keseluruhan
Produk Domestik Bruto. Yang paling banyak menyumbangkan kepada Produk
Domestik Bruto adalah sektor jasa-jasa. Kegiatan perdagangan, keuangan dan
asuransi, jasa-jasa lain dan jasa pemerrintah menciptakan lebih 60 persen Dari Produk
Domestik Bruto.
10
Sadono Sukirno Makroekonomi Teori Pengantar Edisi Kedua hlm.43-44
13
1. Pertanian, kehutanan, perikanan 15.432 16,6
2. Pertambangan 8.088 8,7
3. Industri pengolahan 26.859 28,9
4. Bangunan 3.615 3,9
5. Elektris, dan air 1.931 2,0
6. Pengangkutan dan komunikasi 6.579 7,1
7. Perdagangan besar dan eceran 11.165 12,0
8. Keuangan, ansuransi dan real estate 9.607 10,3
9. Jasa Pemerintah 9.466 10,2
10. Jasa-jasa 1.977 2,1
11. Kurangi Taksiran jasa bank 5.376 -5,8
12. Tambah Pajak impor 3.276 4,0
Produk doestik bruto pada harga pasar 93,071 100,00
Tabel 2.4 produk domestik bruto malaysia, 1992 (juta ringgit malaysia – RM)
Produksi Neto Berbagai Sektor perhatikan kembali data Tabel 2.3 dan 2.4.
Data dalam Tabel 2.3 menunjukkan kegiatan perdagangan besar eceran menghasilkan
14
US$ 658,2 milyar dalam tahun 1985 dan ini meliputi 16,6 persen dari Produk
Domestik Bruto Amerika Serikat. Data Produk Domestik Bruto Malaysia dalam Tabel
2.4 menunjukkan pada tahun 1992 industri pengolahan menghasilkan RM 26.859 juta
atau 28,9 persen dari keseluruhan Produk Domestik Bruto. Gambaran apakah yang
ditunjukkan oleh kedua-dua data terebut? Adakah ia menujukkan hasil penjualan
sektor-sektor tersebut? Atau adakah ia merupakan nilai barang akhir sektor-sektor
tersebut? Kedua-dua jawaban tersebut tidak tepat. Kedua-dua data tersebut
menunjukkan nilai tambah atau produk neto yang diwujudkan oleh sektor-sektor
tersebut. Produk neto (atau nilai tambah) yang diwujudkan setiap sektor kegiatan
ekonomi dihitung seperti contoh penghitungan nilai tambah yang telah diterangkan
sebelum ini. Dengan demikian nilai produksi sesuatu sektor pada hakikatnya
menunjukkan nilai tambah yang diwujudkan oleh sektor tersebut. Seterusnya dapat
pula kita mengambil kesimpulan bahwa. Produk domestik bruto yang dihitung
merupakan julah nilai tambah yag diwujudkan oleh kegiatan-kegiatan ekonomi di
berbagai sektor (lapangan usaha) dalam sesuatu perekonomian.11
15
diterima oleh seluruh faktor-faktor produksi dalam suatu tahun tertentu. Sebabnya adalah
karena dalam perekonomian terdapat banyak kegiatan di mana pendapatannya merupakan
gabungan dari gaji atau upah,sewa bunga dan keuntungan.
Yang dinyatakan dalam (2) mencerminkan jumlah gaji dan upah, bunga, sewa dan
keuntungan yang diperoleh perusahaan-perusahaan yang dijalankan oleh pemiliknya
sendiri dan keluarganya.
Salah satu negara yang menggunakan cara penggologan data Pendapatan Nasional
seperti cara yang dijelaskan adalah Amerika Serikat. Pendapatan Nassonal dari negara itu
pada tahun 1989 dirunjukkan pada Tabel 2.5. Data yang diberikan menunjukkan bahwa
Pendapatan Nasional Amerika Serikat pada tahun 1989 adalah US$ 4.265,0 milyar. Nilai
ini adalah lebih rendah dari Produk Domestik Bruto disebabkan karena depresiasi dan
pajak tidak langsung sudah tidak termasuk lagi dalam nilai tersebut .
16
Pendapatan Nasional. Bunga neto berjumlah US$461,1 milyar dan meliputi 10,9 persen
dari Pendapatan Nasional.
Nilai
Jenis Pendapatan Persentassi
(US$biliun)
1. Ganjaran untuk pekerja 3.145,4 73,8
2. Pendapatan usaha perseorangan 352,2 8,3
3. Pendapatan dari sewa 8,0 0,0
4. Keuntungan dari perusahaan 298,2 7,0
5. Bunga bersih 462,1 10,9
Pendapatan Nasional 4.265,0 100,0
Tabel 2.5 Pendapatan Nasional Amerika Serikat, 1989 (milyar dolar amerika)
Pendapatan Pribadi
12
Sadono Sukirno Makroekonomi Teori Pengantar Edisi Kedua hlm.46-48
17
Pendapatan pribadi dapat diartikan sebagai semua jenis pendapatan, termasuk
pendapata yang diperoleh tanpa memberikan sesuatu kegiatan apa pun, yang diterima
oleh penduduk sesuatu negara. Dari arti istilah pendapatan pribadi ini dapat disimpulkan
bahwa dalam pendapatan pribadi telah termasuk juga pembayaran pindahan. Pembayaran
tersebut merupakan peberian-pemberian yang dilakukan oleh pemerintah kepada berbagai
golongan masyarakat di mana para penerimanya tidak perlu memberikan suatu balas jasa
atau usaha apa pun sebagai imbalannya.
Oleh sebab itu, berbeda dengan pembayaan pindahan yang disebutkan terdahulu,
subsidi seperti yang diberikan kepada paara petani terebut termasuk dalam Pendapatan
Nasional. Subsidiyang diterima perusahaan-perusahaan dan para petani dari pemerintah
13
Sadono Sukirno Makroekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga hlm.47
18
termasuk dalam pendapatan nasional yang dihitung menurut harga faktor. Apabila sesuatu
perusahaan menerima subsidi dari pemerintah maka subsidi ini pada akhirnya akan
diterima oleh faktor-faktor produksi yang digunakan oleh perusahaan itu. Dengan
demikian pada akhirnya subsidi tersebut akan merupakan pendapatan kepada faktor-
faktor produksi, maka ia harus merupakan bagian dari Pendapatan Nasional. Ini berarti
subsidi bukan saja termasuk dalam pendapatan pribadi tetapi juga termasuk dalam
Pendapatan Nasional.
Uraian yang baru dilakukan menerangkan tentang jenis pendapatan yang tidak
termasuk dalam Pendapatan Nasional tetapi merupakan bagian dari pendapatan pribadi.
Sekarang baiklah dilihat pendapatan yang tergolong dalam Pendapatan Nasional tetapi
termasuk sebagai pendapatan pribadi. Pendapatan yang dimaksudkan adalah;
PENDAPATAN NASIONAL
Dikurangi
19
1. Keuntungan perusahaan tak dibagi
2. Pajak keutungan perusahaan
3. Kontribusi kepada dana pensiun (kalau ada)
Ditambah
1. Pembayaran pindahan
2. Bunga pinjaman konsumen
3. Bunga pinjaman pemerintah
= PENDAPATAN PRIBADI
Pendapatan Disposebel
Apabila pendapatan pribadi dikurangi oleh pajak yang harus dibayar oleh para
penerima pendapatan, nilai yang tersisa dinamakan pendapatan disposebel. Engan
demikian pada hakikatnya pendapatan disposebel adalah pendapatan yang dapat
digunakan oleh para penerimanya, yaitu semua rumah tangga yang ada dalam
perekonomian, untuk membeli barang-barang dan jasa-jasa yang mereka ingini. Tetapi
biasanya tidak semua pendapatan disposebel itu digunakan untuk tujuan konsusi,
sebagian darinya ditabung dan sebagian lainnya digunakan untuk membayar bunga untuk
pinjaman yang digunakan untuk membeli barang -barang secara mencicil. Seperti telah
diterangkan sebelum ini, pembayaran bunga oleh konsumen ke atas pinjaman untuk
membeli barang-barang ecara mencicil tidak termasuk kedalam Pendapatan Nasional
karena pinjaman yang dilakukan oleh konsumen itu bukanlah digunakan untuk
menciptakan pendapatan nasional.
i. Yd = Yp – T
ii. Yd = C + S
Sistem ekonomi Islam adalah suatu sistem ekonomi yang didasarkan pada ajaran
dan niali-nilai Islam. Sumber dari keseluruhan nilai tersebut sudah tentu Alquran dan As-
14
Sadono Sukirno Makroekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga hlm.48-49
20
Sunnah, Ijma, dan qiyas. Nilai-nilai sistem ekonoi Islam ini merupakan bagian integral
dari keseluruhan ajaran islam yang komprehensif dan telah ditanyakan Allah SWT.
Karena didasarkan pada nilai-nilai ilahiah, sistem ekonomi islam tentu saja akan
berbeda dengan sistem ekonomi kapitalis yang didasarkan pada ajaran sosialismme.
Daam sistem ekonomi islam tujuan yang ingin dicapai adal falah. Falah merupakan
tujuan sebenarya dalam kegiatan ekonomi manusia karena merupakan tingkat
kesejahteraan yang hakiki, yakni kesejahteraan dunia dan juga akhirat.
Untuk mencapai falah yang maksimal, tidak selalu seluruh aktivitas ekonomi bisa
diserahkan kepada mekanisme pasar. Adakalna mekanisme pasar gagal menyediakan
barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat ataupun mekanisme pasar tidak bekerja
secara fair dan adil, fair dalam arti berprinsipkan saling ridho dan adil dalam arti tidak
bertindak zalim kepada pihak lain. Dalam hal ini pemerintah atau masyarakat perlu
mengambil alih peran mekanisme pasar dalam penediaan barang/jasa tersebut.
Setiap tahun pemerintah menyusun rencana angaran pendapatan dan belanja negara
(RAPBN) yang diajukan kepada dewan perwakilan rakyat untuk kemudian disahkan
menjadi undang-undang APBN. RAPBN itu berisikan berbagai kebijakan yang intinya
adalah kebajakan fiskal. Kebijakan fiskal itu sendiri adalah suatu kebijakan yang meliputi
kegiatan penerimaan dan pengeluaran negara yang digunakan oleh pemerintah untuk
menjaga stabilitas ekonomi serta mendorong pertumbuhan ekonomi.
21
Yang dimaskud dengan anggaran belanja negara adalah semua anggaran yang
dikeluarkan oleh seluruh tingkat pemerintah mulai dari tingkat pemerintah pusat sampai
ke pemerintah daerah.
Anggaran belanja ini biasa disebut budget dan biasanya direncakan setahun
sebelumnya. Budget menggambarkan berapa banyak uang yang akan dibelanjakan oleh
pemerintah dan untuk keperluan-keperluan apa saja
1. Temporary spending: yaitu pembiayaan yang hanya dilakukan untuk satu kali waktu
saja. Contohnya adalah pengeluaran untuk pembangunan jalan raya, jembatan, dan
lainnya;
2. Permanent spending: yaitu pembiayaan yang dilakukan oleh pemerintah secara terus
menerus dalam periode tertentu. Contohnya adalah biaya untuk pemeliharaan jalan
raya yang harus dikeluarkan setiap tahunnya.
Angaran belanja atau budget dapat juga dikelompokkan bedasarkan selisih antara
penerimaan dan pengeluaran seperti di bawah ini:
Untuk mengatasi budget deficit, cara yang paling umum dilakukan adalah dengan
meningkatkan penerimaan negara melalui pajak dan atau meminjam dana baik dari
masyarakat atau pihat lain melalui obligasi. Apabila dibutuhkan pinjaman dari pihak lain,
haruslah dipastikan kemampuan untuk mengembalikan pinjaman tersebut. Unutk negara
yang pasar obligasinya tidak berkembang dengan baik, alternatif lain yang dapat
dilakukan adalah dengan mencetak uang.
22
dilakukan apabila ada penerimaan. Pada masa Rasulullah SAW budget deficit hanya
terjadi satu kali yaitu sebelum Perang Hunain (pada saat Fathul Makkah)v. budget deficit
ini terjadi karena banyak orang yang masuk Islam (mu’allaf) sehingga pengeluaran zakat
lebih besar dari pada penerimaannya. Utang tersebut segera dilunasi setelah perang
(setahun kemudian).
Setelah itu selama masa kepemimpinan Rasulullah SAW dan Khulafaur Rasyidin
tidak pernah terjadi lagi budget deficit, bahkan di jaman Utsman ibn Affan ra APBN
menglami surplus. Budget devicit memang tidak disukai, tetapi boleh dilakukan asalkan
tidak secara terus-menerus (hanya dilakukan sementara). Dengan tidak adanya budget
deficit berarti tidak ada uang baru yang dicetak, ini berarti tidak akan terjadi inflasi yang
disebabkan oleh monetary expansion.15
Pendapatan nasional dapat diartikan sebagai jumlah barang dan jasa yang
dihasilkan oleh suatu negara pada periode tertentu (biasanya dalam satu tahun).
Isitilah yang terkait dengan pendapatan nasional beragam, diantaranya yaitu: Produk
Domestik Bruto (Gross Domestic Bruto/GDP), Produk Nasional Bruto (Gross
National Product/GNP), serta Produk Nasional Netto (Net National Product/NNP).
Dalam pendapatan nasional yang merupakan ukuran terhadap aliran uang dam
barang dalam perekonomian dapat dihitung dengan tiga pendekatan, yaitu:
15
Ekonomi Makro Islam Prof. Dr. Drs. Veithzal Rival Zainal, B.Sc., M.M., CRGP., CRMP
Dr. H. Rahmat Hidayat, S.E., M.T., CRP hlm. 281-282
23
b. Pendekatan Pengeluaran (GNP)
NNP merupakan GNP dikurangi penyusutan dari stock modal yang ada selama
periode tertentu. Penyusutan merupakan bagian dari GNP yang harus disisihkan untuk
menjaga kapisitas produk dari perekonomian.
Di samping itu, ada arti lain dari “ pendapatan nasional” adalah jumlah
pendapatan yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang digunakan untuk
memproduksi barang dan jasa dalam suatu tahun tertentu. Dalam penghitungan
24
pendapatan nasional itu dinamakan produk nasional neto pada harga faktor atau secara
ringkas pendapatan nasional.
3. Pengeluaran
2. Pendapatan
Gambar di atas menjelaskan tentang adanya dua arus/flow, yaitu barang dan uang
1. Arus barang berupa penyerahan faktor produksi dari rumah tangga konsumen ke
rumah tangga produsen (1) dan penyerahan barang-barang dan jasa dari rumah
tangga produsen ke rumah tangga konsumen (4).
2. Sedang arus/flow uang terjadi penerimaan pendapatan yang diperoleh rumah tangga
konsumen dari rumah tangg produsen (2) pengeluaran yang dilakukan rumah tangga
konsumen pada rumah tangga produsen (3).
25
Suatu hal yang membedakan ekonomi Islam dengan ekonomi lain adalah
penggunaan parameter falah. Falah adalah kesejahteraan yang sebenarn-benarnya,
diaman komponen-komponen ruhaniah masuk kedalam pengertian falah ini. Ekonomi
Islam dalam arti sebuah sistem ekonomi atau(midhom al-iqtishad) merupakan sebuah
sistem yang dapat mengantarkan umat manusia kepada real welfare/falah,
kesejahteraan yang sebenarnya namun lebih sering kesejahteraan itu diwujudkan pada
peningkatan GNP yang tinggi yang kalau dibagi dengan jumlah penduduk akan
menghasilkan perkapita income yang tinggi. Jika hanya itu ukurannya maka
kapitalisme moderen akan mendapat angka maksimal.
Pendapatan Negara merupakan hak dan kewajiban pemerintah pusat yang diakui
sebagai penambah niali kekayaan bersih. Pendaptan negara terdiri atas Penerimaan
Perpajakan, Penerimaan Negara Bukan Pajak, dan Penerimaan Hibah. Secara
sederhana pendapatan nassional (national income), merupakan jumlah barang dan jasa
yang dihasilkan suatu negara pada periode tertentu biasanya satu tahun.
26
Perlu diketahui bahwa, pendapatan national (national income) merupakan tolak
ukur untuk menunjukkan keberhasilan dan kegagalan perekonomian suatu negara, dari
tingkat kesempatan kerja, tingkat harga barang, dan posisi neraca pembayaran luar
negeri, serta pendapatan per kapitanya. Jika faktor-faktor yang memengaruhi tersebut
menunjukkan posisi yang sangat menguntungkan atau positif, maka tingkat
keberhasilan atau tingkat kemajuan ekonomi suatu negara akan mudah tercapai, dan
begitu pula sebaliknya.
Dalam ekonomi Isla terdaoat parameter al-falah. Falah adalah kesejahtraan yang
hakiki, kesejahteraan yang sebenar-benarnya, dimana komponen-komponen ruhaniah
masuk kedalam pengertian falah ini. Ekonomi Islam dalam arti sebuah sistem
ekonomi atau (midhom al-iqtishad) merupakan sebuah sistem yang dapat
mengantarkan umat manusia kepada falah, kesejahteraan yang sebenarnyadiwujudkan
padda peningkatan GNP yang tinggiyang kalau dibagi dengan jumlah penduduk akn
menghasilkan percapita income yang tinggi. Jika hanya itu ukurannya, maka
kapitalisme moderen akan mendapat angks maksima. Akan tetapi pendapatan
perkapita yang tinggi bukan satu-satunya komponen pokok yang menyusun
kesejahteraan. Ia hanya merupakan necessary condition dalam isu kesejahteraan dan
bukan sufficien condition. Al-falah dalam penertian islam mengacu kepada konsep
Islam tentang manusia itu sendiri.
Dalam islam, esensi (hakikat) manusia ada dalam rohanianya. Karena itu,
seluruh kegaiatan duniawi termasuk aspek ekonomi diarahkan tidak saja untuk
memenuhhi tuntutan fisik jasadia melainkan juga memenuhi kebutuhan rohani di
16
Eonomi Makro Islam Prof. Dr. Drs. Veithzal Rival Zainal, B.Sc., M.M., CRGP., CRMP
Dr. H. Rahmat Hidayat, S.E., M.T., CRP hlm.283-285
27
mana roh merupakan esensi manusia. Konsep ekonoi kapitalis yang hanya mengukur
kesejahteraan berdasarkan angka GNP, jelas akan engabaikan aspek rohani umat
manusia. Pola dan proses pembangunan ekonoi di arahkan semata-mata untuk
mengingkatkan pendapatan perkapita. Ini akan mengarahkan manusia pada konsumsi
fisik yang cenderung hedonis sehingga menghasilkan produk-produk yang dilempar
kepasaran tanpa mempertimbangkan dapak negatifnya bagi aspek kehidupan lain.
Pada dasarnya ekonomi islam harus mampu menyediakan suatu cara untuk
mengukur kesejahteraan ekonomi dan kesejahteraan sosial berdasarkan siste moral
dan sosial islam. Setidaknya ada 4 hal yang semestinya bisa di ukur dengan
pendekatan pendapatan nasional berdasarkan ekonomi islam, sehingga tingkat
kesejahteraan bisa dilihat secara lebih jenih.
28
tindakan kemiliteran seperti menembak atau engepung. Harta yang diambil kaum
muslimin tanpa peperangan dan tanpa kekerasan tidak disebut ghanimah.
َوا ْعلَ ُم ْٓوا اَنَّ َما َغنِ ْمتُ ْم ِّم ْن َش ْي ٍء فَا َ َّن هّٰلِل ِ ُخ ُم َسهٗ َولِل َّرس ُْو ِل َولِ ِذى ْالقُرْ ٰبى
َو ْاليَ ٰتمٰ ى َو ْال َم ٰس ِكي ِْن َواب ِْن ال َّسبِي ِْل اِ ْن ُك ْنتُ ْم ٰا َم ْنتُ ْم بِاهّٰلل ِ َو َمآ اَ ْن َز ْلنَا َع ٰلى
ان يَ ْو َم ْالتَقَى ْال َج ْم ٰع ۗ ِن َوهّٰللا ُ َع ٰلى ُكلِّ َش ْي ٍء قَ ِد ْي ٌر
ِ ََع ْب ِدنَا يَ ْو َم ْالفُرْ ق
Terjemahan
Dan ketahuilah, sesungguhnya segala yang kamu peroleh sebagai
rampasan perang, maka seperlima untuk Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak yatim,
orang miskin dan ibnu sabil, (demikian) jika kamu beriman kepada Allah dan
kepada apa yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari
Furqan, yaitu pada hari bertemunya dua pasukan. Allah Mahakuasa atas segala
sesuatu.
b. Zakat
29
kambing) emas, dan perak, biji-bijian (beras, jagung, dan gandum), buah-buahan
(kurma dan anggur saja), harta perniagaan sama seperti syarat-syarat yang telah
disebutkan dalam zakat emas dan perak, dll. Zakat merupakan jaminan
pemerintah terhadap rakyatnya yang miskin, agar hartanya (fakir miskin) yang
menempel kepada orang kaya bisa mereka gunakan untuk memenuhi
kehidupannya.
ٍ ك اَل ٰ ٰي
ت َ اَ َولَ ْم يَ َر ْوا اَ َّن هّٰللا َ يَ ْب ُسطُ الر ِّْز
َ ِق لِ َم ْن يَّ َش ۤا ُء َويَ ْق ِد ۗ ُر اِ َّن ِف ْي ٰذل
لِّقَ ْو ٍم ُّيْؤ ِمنُ ْو َن
Terjemahan
Dan tidakkah mereka memperhatikan bahwa Allah yang melapangkan
rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dan Dia (pula) yang membatasi (bagi siapa
yang Dia kehendaki). Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang beriman.
30
َ ِت َذا ْالقُرْ ٰبى َحقَّهٗ َو ْال ِم ْس ِكي َْن َواب َْن ال َّسبِي ۗ ِْل ٰذل
ك َخ ْي ٌر لِّلَّ ِذي َْن ي ُِر ْي ُد ْو َن ِ فَ ٰا
ٰۤ ُ هّٰللا
ك هُ ُم ْال ُم ْفلِح ُْو َن َ ول ِٕى َوجْ هَ ِ ۖ َوا
Terjemahan
Maka berikanlah haknya kepada kerabat dekat, juga kepada orang miskin
dan orang-orang yang dalam perjalanan. Itulah yang lebih baik bagi orang-
orang yang mencari keridaan Allah. Dan mereka itulah orang-orang yang
beruntung.
Terjemahan
Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar harta manusia
bertambah, maka tidak bertambah dalam pandangan Allah. Dan apa yang kamu
berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk memperoleh keridaan Allah,
maka itulah orang-orang yang melipatgandakan (pahalanya).
هّٰللَا ُ الَّ ِذيْ َخلَقَ ُك ْم ثُ َّم َر َزقَ ُك ْم ثُ َّم يُ ِم ْيتُ ُك ْم ثُ َّم يُحْ يِ ْي ُك ۗ ْم هَلْ ِم ْن ُش َر َك ۤا ِٕى ُك ْم َّم ْن
ࣖ يَّ ْف َع ُل ِم ْن ٰذلِ ُك ْم ِّم ْن َش ْي ۗ ٍء ُسب ْٰحنَهٗ َوتَ ٰع ٰلى َع َّما يُ ْش ِر ُك ْو َن
Terjemahan
Allah yang menciptakan kamu, kemudian memberimu rezeki, lalu mematikanmu,
kemudian menghidupkanmu (kembali). Adakah di antara mereka yang kamu
sekutukan dengan Allah itu yang dapat berbuat sesuatu yang demikian itu?
Mahasuci Dia dan Mahatinggi dari apa yang mereka persekutukan.
31
c. Infaq
Infaq diambil dari kata anfaqa yag berarti mengeluarkan sesuatu (harta)
untuk kepentingan sesuatu. Menurut literature yang lain infaq berarti
mengeluarkan sebagian harga atau pendapatan untuk satu kepentingan yang
diperintahkan ajaran Islam. Dalam infaq tidak mengenal yang namanya nisah,
asnaf, dan subjeknya, artinya orang kafirpun bisa mengeluarkan infaq yang
dialokasikan untuk kepentingan agamanya. Infaq ini boleh diberikan kepada siapa
saja dan beberapa saja. Untuk ruang lingkupnya infaq lebih luas dari pada zakat
yang mana hanya untuk orang muslim saja.
a. Shadaqah
Menurut Ibn Thamiyah shadaqah adalah zakat yang dikenakan atas harta
kekayaan muslim tertentu. Shadaqah dibagi kedalam tiga kategori, yaitu; shadaqah
dalam pengertian pemberian sunnah yaitu pemberian harta kepada orang-orang
fakir, orang yang membutuhkan, ataupun pihak-pihak lain yang berhak menerima
shadaqah tanpa imbalan tersebut. Shadaqah dalam pengertian zakat yaitu karena
dalam beberapa nash lafadz shadaqah mempunyai arti zakat, dalam hal ini
shadaqah merupakan kata lain dari zakat. Namun demikian penggunaan kata
shadaqah dalam arti zakat ini tidaklah bersifat mutlak, artinya untuk
mengartikannya harus berdasarkan indikasi atau qarinah tertentu yang sudah jelas.
Shadaqah dalam pengertian suatu yang ma’ruf (benar dalam pandangan syara’)
pengertian ini didasarkan pada hadist riwayat Imam Muslim Nabi bersabda; kullu
ma’rufin shadaqatun (setiap kebajikan adalah shadaqah). Berdasarkan hadist ini,
maka mencegah dari maksiat, memberi nafkah kepada keluarga, beramal ma’ruf
nahi mungka, menumbuhkan syahwat kepada istri, dan tersenyum adalah bentuk
shadaqah.shadaqah secara etomologi berasal dari kata shadaqa, yang berarti benar.
Ia adalah pembenaran (pembuktian) dari syahadat (keimanan) kepada Allah SWT
dan Rasul-Nya, yang diwujudkan dalam pengorbanan materi, simak firan Allah
SWT dalam surah Al-Baqarah (2; 267);
32
ت َما َك َس ْبتُ ْم َو ِم َّمٓا اَ ْخ َرجْ نَا لَ ُك ْم ِّم َن ِ ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذي َْن ٰا َمنُ ْٓوا اَ ْنفِقُ ْوا ِم ْن طَيِّ ٰب
ْث ِم ْنهُ تُ ْنفِقُ ْو َن َولَ ْستُ ْم بِ ٰا ِخ ِذ ْي ِه آِاَّل اَ ْن
َ ض ۗ َواَل تَيَ َّم ُموا ْال َخبِي ِ ْااْل َر
تُ ْغ ِمض ُْوا فِ ْي ِه ۗ َوا ْعلَ ُم ْٓوا اَ َّن هّٰللا َ َغنِ ٌّي َح ِم ْي ٌد
Terjemahan
Wahai orang-orang yang beriman! Infakkanlah sebagian dari hasil
usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi
untukmu. Janganlah kamu memilih yang buruk untuk kamu keluarkan, padahal
kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata
(enggan) terhadapnya. Dan ketahuilah bahwa Allah Mahakaya, Maha Terpuji.
b. Jizyah
Jizyah berasal dari kata jaza’ yang berarti kompensasi. Dalam termonologi
keuangan Islam, istilah tersebut digunakan untuk beban yang diambil dari
penduduk non-Muslim (ahl al-dzimmah) yang ada di negara Islam sebagai Islam
biaya perlindungan yang diberikan kepada mereka atas kehidupan dan kekayaan
serta kebebasan untuk menjalankan agaa mereka. Disamping itu, mereka
dibebaskan pula dari kewajiban militer dan dari keamanan sosial. Dengan kata
lain, jizyah adalah kewajiban keuangan atas penduduk non-Muslim dinegara Islam
sebagai pengganti biaya perlindungan atas hidup dan properti dan kebebasan
untuk menjalani agama mereka masing-masing, simak firman Allah SWT dalam
surah At-Taubah (9; 29);
قَاتِلُوا الَّ ِذي َْن اَل يُْؤ ِمنُ ْو َن ِباهّٰلل ِ َواَل بِ ْاليَ ْو ِم ااْل ٰ ِخ ِر َواَل يُ َح ِّر ُم ْو َن َما َح َّر َم
ب َح ٰتّى
َ ق ِم َن الَّ ِذي َْن اُ ْوتُوا ْال ِك ٰتِّ هّٰللا ُ َو َرس ُْولُهٗ َواَل يَ ِد ْينُ ْو َن ِدي َْن ْال َح
ٰ ࣖ يُ ْعطُوا ْال ِج ْزيَةَ َع ْن يَّ ٍد َّوهُ ْم
ص ِغر ُْو َن
Terjemahan
Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan hari
kemudian, mereka yang tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan Allah
dan Rasul-Nya dan mereka yang tidak beragama dengan agama yang benar
33
(agama Allah), (yaitu orang-orang) yang telah diberikan Kitab, hingga mereka
membayar jizyah (pajak) dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.
c. Kharaj
Kaharaj adalah hak yang dikenakan atas lahan tanah yang telah dirampas
dari tangan kaum kuffar, baik dengan cara perang maupun damai. Apabila
perdamaian tersebut menyepakati, bahwa tanah tersebut adalah milik kita, dan
merekapun mengakuinya degan membayar kharaj, maka mereka harus
menunaikannya. Kharaj menurut bahasa bermaknaal-kara’ (sewa) dan al-ghullah
(hasil). Apabila mereka memeluk Islam, etelah penaklukannya tersebut, maka
status tanah tetap kharajiyah. Simak firman Allah SWT dalam surah Al-Hasyr
(69;8);
ۤ
ِ َلِ ْلفُقَ َرا ِء ْال ُم ٰه ِج ِري َْن الَّ ِذي َْن اُ ْخ ِرج ُْوا ِم ْن ِدي
ار ِه ْم َواَ ْم َوالِ ِه ْم يَ ْبتَ ُغ ْو َن فَضْ اًل
ٰۤ ُ
ص ِدقُ ْو ۚ َن
ّ ٰ ك هُ ُم ال َ ول ِٕى صر ُْو َن هّٰللا َ َو َرس ُْولَهٗ ۗ ا
ُ ِّم َن هّٰللا ِ َو ِرضْ َوانًا َّويَ ْن
Terjemahan
(Harta rampasan itu juga) untuk orang-orang fakir yang berhijrah yang
terusir dari kampung halamannya dan meninggalkan harta bendanya demi
mencari karunia dari Allah dan keridaan(-Nya) dan (demi) menolong (agama)
Allah dan Rasul-Nya. Mereka itulah orang-orang yang benar
34
1. Kharaj muqassimah (perbandingan). Cara ini ditetapkan berdassarkan hasil
tanah, misalnya seperdua, sepertiga dan hasil tanaman yang dipungut pada
setiap kali panen.
2. Kharaj wazifah (tetap). Yakni beban khusus yang telah diberikan pada lahan
pertanian sebanyak hasil panen atau persatuan lahan, yang kewajibannya
dikenakan setelah lewat satu tahun.
d. ‘Ushr
‘Ushr oleh kalangan ahli fiqh disebut sepersepeluh yang dalam hal ini
memiliki dua arti; pertama, sepersepuluh dari lahan yang disirami dengan air
hujan. Kedua, seperspuluh diambil dari pedagang-pedagang kafir yang memassuki
wilayah Islam dengan membawa barang dagangan.
‘Ushr merupakan pajak yang harus dibayar oleh para pedagang muslim atau
non-Muslim. Secara etimologi ushr adalah sepersepuluh. Secara termonologi Ushr
berarti pajak yang dikenakan terhadap barang dagangan yang masuk ke Negara
Islam atau yang ada di Negara Islam. Ushr atau yang diistilahkan dengan pajak
perdagangan ataupun bea cukai. Istilah Ushr belum dikenal pada masa Rasulullah
dan Masa Abu Bakar.
‘Ushr ini merupakan salah satu sumber pendapatan negara. Pada awalnya
Ushr merupakan pajak perdagangan yang dikenakan kepada pedagang non
Muslim yang melakukan perdagangan di Negara Islam. Dalam perkembanga
selanjutnya Ushr ini juga diterapkan kepada pedagang muslim. Rate of Ushr
(tingkat pajak perdangangan) berkisar dari 2,5% per tahun untuk perdagangan
Muslim. 5% per tahun bagi ahlu zimmah, 10% per tahun untuk pedagang kafir
harbi. Kadar Ushr yang di pungut adalah Omzet yang mencapai 20 dinar untuk
emas dan 200 dirham untuk perak.
e. Waqaf
Dalam hukum Islam, waqaf berarti menyerahkan suatu hak milik yang tahan
lama (zatnya) kepada seseorang atau nadzir (penjaga waqaf) baik berupa
perorangan maupun lembaga, dengan ketentuan bahwa hasilnya digunakan sesuai
dengan syariat Islam.
35
Waqaf secara harfiyah berarti berhenti, menahan, atau diam. Dalam hukum
Islam waqaf berarti menyerahkan suatu hak milik yang tahan lama (zatnya)
kepada seseorang atau nadzir (penjaga waqaf) baik barupa perorangan maupun
lembaga, dengan ketentuan bahwa hasil akan dipergunakan sesuai dengan syariat
Islam. Dalam literatur yang lain waqaf mempunyai pengertian ‘suatu tindakan
penahanan dari penggunaan dan penyerahan asset di mana seseorang dapat
memanfaatkan hasilnya untuk tujuan amal sepanjang barang tersebut masih ada’.
Harta yang telah diwaqafkan keluar dari hak milik yang mewaqafkan
(waqif), dan bukan pula hak milik nadzir/ lembaga pengelola waqaf tetapi menjadi
hak milk Allah yang harus dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat, simak
firman Allah SWT dalam surah Ali Imran (3; 92);
لَ ْن تَنَالُوا ْالبِ َّر َح ٰتّى تُ ْنفِقُ ْوا ِم َّما تُ ِحب ُّْو َن ۗ َو َما تُ ْنفِقُ ْوا ِم ْن َش ْي ٍء فَاِ َّن هّٰللا َ ِب ٖه
َعلِ ْي ٌم
Terjemahan
Kamu tidak akan memperoleh kebajikan, sebelum kamu menginfakkan
sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa pun yang kamu infakkan, tentang hal
itu sungguh, Allah Maha Mengetahui.
f. Harta Rikazh dan Barang Tambang
Rikazh adalah harta terpenda didalam perut bumi, baik berupa eass, perak,
mutiara dan permata lainnya berupa perhiasan atau senjata. Harta ini wajib
diambil seperlimanya untuk dimasukkan ke Baitulmal. Adapun 4/5 bagiannya
dikebalikan ke pemiliknya. Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda;
Terjemahan
“Barang tambang (ma’dan) adalah harta yang terbuang-buang dan harta
karun (rikaz) dizakati sebesar 1/5 (20%).”
Penemuan harta terpendam ini ada dua perlakuan, jika ditenukan dalam
jimlah sedikit maka aturan diatas berlaku, namun jika ditemukan dalam jumlah
36
yang sangat besar, maka kepemilikan harta tersebut harus diserahkan kepada
negara(Baitulmal) seluruhnya. Khums yang diambil dari penemuan rikazh dan
barang tambang statusnya sama dengan harta fai’. Penggunaan menjadi wewenang
khalifah untuk mengatur urusan umat dan mewujudkan kemaslahatannya.
g. Fa’I
ٍ َو َمٓا اَفَ ۤا َء هّٰللا ُ َع ٰلى َرس ُْولِ ٖه ِم ْنهُ ْم فَ َمٓا اَ ْو َج ْفتُ ْم َعلَ ْي ِه ِم ْن َخي ٍْل َّواَل ِر َكا
ب
َّو ٰل ِك َّن هّٰللا َ يُ َسلِّطُ ُر ُسلَهٗ َع ٰلى َم ْن يَّ َش ۤا ۗ ُء َوهّٰللا ُ َع ٰلى ُك ِّل َش ْي ٍء قَ ِد ْي ٌر
Terjemahan
Dan harta rampasan fai' dari mereka yang diberikan Allah kepada Rasul-
Nya, kamu tidak memerlukan kuda atau unta untuk mendapatkannya, tetapi Allah
memberikan kekuasaan kepada rasul-rasul-Nya terhadap siapa yang Dia
kehendaki. Dan Allah Mahakuasa atas segala sesuatu
h. Pajak tambahan (Dharibah)
Secara etomologi, dalam bahasa arab pajak di kenal dengan istilah Dharibah,
yang berasal dari kata dharabe, yadhribu, dharban yang artinya; mewajibkan,
menetapkan, menentukan, memukul, menerangkan atau membebankan, dan lain-
lain. Dalam Islam pajak adalah kewajiban yang bersifat kontemporer, yang
merupakan kewajiban tambahan setelah zakat yang di pungut ketika Baitulmal
kosong, sehingga ketika kondisi Baitul mal sudah memiliki harta, maka pajak
tidak lagi diwajibkan. Dengan demikian, pajak (dharibah) dalam Islam memiliki
karakteristik sendiri, yaitu;
37
2. Pajak di pungut hanya untuk pembiayaan yang merupakan kewajiban bagi
kaum muslimin dan sebatas jumlah yang diperlukan untuk pembiayaan
tersebut, tidak boleh lebih.
3. Pajak hanya di ambil dari kaum muslimin yang kaya raya.
4. Pajak akan di hapus ketika sudah tidak diperlakukan. Berbeda dengan konsep
pajak non Islam yang tidak akan di hapus karena merupakan pendapatan
utama negara.
3. Konsep Pendapatan Nasional Dalm Islam
Dalam perhitungan ekonomi islam terdapat prinsip yang harus dipegang tegu
dalam prhitungan pendapatan nasional, yaitu;
Satu hal yang membedakan sistem ekonomi islam dengan sistem ekonomi lainnya
adalah penggunaan parameter falah. Falah adalah keejahteraan yang hakiki,
kesejahteraan yang sebenrnya, dimana komponen-komponen rohaniah masuk ke
dalam pengertian falah ini. Al-Falah dalam pengertian Islam mengacu kepada
konsep Islam tentang manusia itu sendiri. Dalam Islam, esensi manusia ada pada
rohaniahnya.
38
Ekonomi islam harus mampu menyediakan suatu cara untuk mengukur
kesejahteraan ekonomi dan kesejahteraan sosial berdasarkan sistem moral dan
sosial Islam. Setiaknya ada 4 hal yang semestinya bisa di ukur dengan pendekatan
pendapatan nasional berdasarkan ekonomi Islam, shingga tingkat kesejahteran
bisa dilihat secaara lebih jernih dan tidak bias. Adapun 4 hal tersebut adalah;
BAB
17
Ekonomi Makro Islam Prof. Dr. Drs. Veithzal Rival Zainal, B.Sc., M.M., CRGP., CRMP
Dr. H. Rahmat Hidayat, S.E., M.T., CRP hlm 291-307
39
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
40
Scribd – Read books
Sadono Sukirno - Pengantar Teori Makroekonomi Edisi Kedua - Ed. 1. Cet. 14. – Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada 2002.
Muana Nanga - Makro Ekonomi Teori, Masalah, dan Kebijakan Edisi Kedua- Raja Grafindo
Persada. Jakarta, 2005
Sadono Sukirno - Pengantar Teori Makroekonomi Edisi Ketiga - Ed. 3. Cet. 23 – Jakarta: PT.
RajaGrafindo Pers, 2015.
Ekonomi Makro Islam Prof. Dr. Drs. Veithzal Rival Zainal, B.Sc., M.M., CRGP., CRMP
Dr. H. Rahmat Hidayat, S.E., M.T., CRP
41