Anda di halaman 1dari 17

Makalah

Perhitungan Pendapatan Nasional

Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekonomi Makro


Progam Studi Ekonomi Syariah
STAI Muhammadiyah Tulungagung

Dosen Pengampu:
Nasrulloh Ali Munif S.Sy, M.H

Oleh:

Muhammad Widiyan Akbar


NIM: 2016470122

PROGAM STUDI EKONOMI SYARIAH


STAI MUHAMMADIYAH TULUNGAGUNG
2018

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, taufiq serta
hidayah-Nya Shalawat serta Salam senantiasa tercurahkan atas junjungan kita
Nabi Muhammad SAW serta Keluarga, Sahabat dan para penerus risalahnya.
Sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah, guna memenuhi tugas
mata kuliah Ekonomi Makro.

Kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-besar nya kepada:.

1. Bpk. Nurul Amin, M.Ag Selaku Pimpinan STAI Muhammadiyah Tulungagung


2. Nasrulloh Ali Munif S.Sy, M.H sebagai dosen mata kuliah Ekonomi Makro.
3. Orang tua yang selalu memberi dukungan pada kami.
4. Semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.

Dengan adanya makalah ini semoga dapat membantu mempermudah


proses belajar dan bermanfaat bagi kami pada khususnya dan pembaca pada
umumnya. Serta kami menerima kritik dan saran dari berbagai pihak yang bersifat
membangun agar tercapainya kesempurnaan makalah ini.

Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Tulungagung, 27 Februari 2018

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.......................................................................................................ii
Daftar Isi................................................................................................................iii
Bab I : Pendahuluan
A. Latar belakang.............................................................................................1
B. Rumusan masalah........................................................................................2
C. Tujuan..........................................................................................................2
Bab II : Pembahasan
A. Cara Perhitungan Pendapatan Nasional……………………………..……3
1. Perhitungan I : Cara Pengeluaran……………………………………..4
2. Perhitungan II: Cara Produk Neto…………………………………....6
3. Perhitungan III: Cara Pendapatan……………………………………7
B. Pendapatan Pribadi dan Pendapatan Disposebel…………………………8
C. Menentukan Tingkat Pertumbuhan Ekonomi………………………...….10
Bab III : Penutup
Kesimpulan.....................................................................................................13
Daftar pustaka.......................................................................................................14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendapatan menjadi aspek yang sangat penting dari setiap bentuk usaha.
Di Negara kita ini, berbagai sektor usaha seperti pertanian, perkebunan,
industri, pariwisata, perbankan dan masih banyak sektor yang lain berlomba-
lomba menghasilkan pendapatan yang tinggi guna menghidupi usaha yang
mereka jalani agar tetap bisa bertahan. Di lain sisi, kegiatan perekonomian
yang dilakukan oleh berbagai sektor tersebut juga akan memberikan
pendapatan nasional bagi Negara.
Pendapatan nasional adalah ukuran nilai output berupa barang dan jasa
yang dihasilkan suatu Negara dalam periode tertentu atau jumlah seluruh
pendapatan yang diterima oleh masyarakat dalam suatu Negara dalam satu
tahun. Pendapatan nasional memiliki peran yang sangat vital bagi sebuah
Negara, karena pendapatan nasional merupakan salah satu tolok ukur
keberhas ilan perekonomian suatu Negara. Dengan pendapatan nasional, akan
terlihat tingkat kemakmuran suatu Negara, semakin tinggi pendapatan
nasional suatu Negara maka dapat dikatakan semakin tinggi juga tingkat
kesejahteraan rakyatnya.
Namun, sesungguhnya pendapatan nasional suatu Negara tidak dapat
sepenuhnya dijadikan sebagai indikator naiknya tingkat kesejahteraan rakyat
di suatu negara. Sebagai contoh, meskipun pendapatan nasional Indonesia
pada tahun 2010 naik dari tahun sebelumnya, tetapi tetap saja masih (sangat)
banyak rakyat Indonesia yang sampai saat ini hidup di bawah garis
kemiskinan. Mengapa hal itu bisa terjadi? Tentu kita harus mencermati bahwa
pendapatan nasional merupakan kumpulan pendapatan dari setiap kegiatan
perekonomian berbagai sektor yang terdapat pada suatu negara dalam periode
satu tahun, jadi ada kemungkinan terjadinya kesenjangan pendapatan antar
daerah di Negara ini. Kesenjangan pendapatan antar daerah terjadi dapat
disebabkan oleh letak geografis suatu daerah, tingkat kecerdasan rakyat pada
suatu daerah, dan jumlah lapangan kerja di suatu daerah. Nah, kesenjangan

1
pendapatan antar daerah inilah yang menyebabkan tingkat kemiskinan di
Indonesia masih sangat tinggi.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penghitungan pendapatan nasional dengan metode cara
pengeluaran?
2. Bagaimana penghitungan pendapatan nasional dengan metode cara
produk neto?
3. Bagaimana penghitungan pendapatan nasional dengan metode cara
pendapatan?
4. Apa yang dimaksud dengan pendapatan pribadi dan pendapatan
disposebel?
5. Bagaimana menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi?

C. Tujuan
1. Mengetahui penghitungan pendapatan nasional dengan metode cara
pengeluaran
2. Mengetahui penghitungan pendapatan nasional dengan metode cara
produk neto
3. Mengetahui penghitungan pendapatan nasional dengan metode cara
pendapatan
4. Mengetahui pendapatan pribadi dan pendapatan disposebel
5. Mengetahui cara menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Cara Perhitungan Pendapatan Nasional


Pendapatan nasional merupakan jumlah rata-rata pendapatan yang
diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) pada suatu negara dari
penyerahan berbagai faktor produksi dalam satu periode atau selama satu
tahun.
Pendapatan nasional adalah salah satu indikator untuk dapat mengukur
lajunya tingkat pembangunan dan perkembangan kesejahteraan pada suatu
Negara dari waktu ke waktu. Dengan pendapatan nasional juga dapat
diketahui arah, tujuan, dan struktur perekonomian suatu Negara.
Metode perhitungan pendapatan nasional merupakan salah satu cara
untuk menentukan jumlah atau besar dari nilai pendapatan nasional tersebut.
Selain untuk mengetahui jumlah pendapatan nasional suatu negara, metode
perhitungan pendapatan nasional juga bisa dijadikan alat evaluasi. Di mana,
Negara bisa menilai dan mengevaluasi kinerja para sumber daya manusianya
dan mengukur produktivitas negaranya.
Terdapat 3 (tiga) metode perhitungan yang bisa digunakan untuk
mengetahui jumlah atau nilai dari pendapatan nasional, yaitu metode
perhitungan pendapatan nasional dengan cara pengeluaran, cara produk neto,
dan cara pendapatan.1
Ada beberapa istilah dalam pendapatan nasional yaitu:
a. Produk domestik bruto (PDB) dapat diartikan sebagai nilai barang-
barang dan jasa-jasa yang diproduksikan di dalam Negara tersebut
dalam satu tahun tertentu.
b. Produk nasional bruto (PNB) adalah nilai barang dan jasa yang
dihitung dalam pendapatan nasional hanyalah barang dan jasa yang

1 https://www.jurnal.id/id/blog/2017/ketahui-3-cara-penghitungan-pendapatan-nasional

diakses pada 26 Februari 2018

3
diproduksikan oleh factor-faktor produksi yang dimiliki oleh warga
Negara dari Negara yang pendapatan nasionalnya dihitung. 2

1. Perhitungan I : Cara Pengeluaran


Berdasarkan pendekatan pengeluaran, pendapatan nasional adalah
jumlah pengeluaran secara nasional untuk membeli barang serta jasa yang
dihasilkan dalam suatu periode, biasanya satu tahun. Jadi, berdasarkan
metode pengeluaran, pendapatan nasional merupakan penjumlahan seluruh
pengeluaran yang dilakukan seluruh rumah tangga pelaku ekonomi
(Konsumen, Produsen, Pemerintah dan Masyarakat Luar Negeri) dalam
suatu negara selama satu periode tertentu biasanya setahun. Hasil
perhitungannya disebut Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National
Product (GNP). Metode penghitungan pendapatan nasional dengan
pendekatan pengeluaran dihitung melalui rumus sebagai berikut:

NI = C+I+G+(X-M)
Keterangan:
NI = National Income (pendapatan nasional)
C = Consumption (konsumsi)
I = Investment (investasi)
G = Government Expenditure (pengeluaran pemerintah)
X-M = Export-Import (Ekspor - Impor)

Contoh: Diketahui data dari pemerintah pada tahun 2015 sebagai berikut.

2 Sadono Sukirno, Teori Pengantar Makroekonomi (Jakarta: PT.RajaGrafindo Persada,

2013), hlm.34

4
Hitunglah pendapatan nasional berdasarkan pendekatan pengeluaran.
Jawab:
NI = C + I + G + (X – M)
NI = 10.000.000.000 + 12.000.000.000 + 4.000.000.000 +
(14.000.000.000 – 5.000.000.000)
NI = 26.000.000.000 + 9.000.000.000
NI = Rp. 17.000.000.000,003

Komponen pengeluaran agregat dalam perekonomian:


a. Konsumsi rumah tangga
Nilai perbelanjaan yang dilakukan oleh rumah tangga untuk membeli
berbagai jenis kebutuhannya dalam satu tahun tertentu dinamakan
pengeluaran konsumsi rumah tangga atau disebut sebagai konsumsi
rumah tangga.
b. Pengeluaran pemerintah
Pengeluaran untuk menyediakan fasilitas pendidikan dan kesehatan,
pengeluaran untuk menyediakan polisi dan tentara, pembayaran gaji
untuk pegawai pemerintah dan pembelanjaan untuk mengembangkan
infrastruktur dilakukan untuk kepentingan masyarakat. Pembelian
pemerintah atas barang dan jasa dapat digolongkan kepada dua
golongan yang utama: konsumsi pemerintah dan investasi pemerintah.
c. Pembentukan modal tetap sektor swasta
Pembentukan modal tetap sektor swasta atau investasi adalah
pengeluaran untuk membeli barang modal yang dapat menaikkan
produksi barang dan jasa di masa akan datang.
d. Ekspor neto
Nilai ekspor yang dilakukan suatu negara dalam suatu tahun tertentu
dikurangi dengan nilai impor dalam periode yang sama dinamakan
ekspor neto.4

3 http://www.ilmu-ekonomi-id.co m/ 2015/12/perhitungan-pendapatan-nasional.html

diakses pada 26 Februari 2018


4 Sadono, loc.it, 37

5
2. Perhitungan II: Cara Produk Neto
Dalam metode ini dijelaskan bahwa perhitungan pendapatan nasional
dihitung dari penjumlahan seluruh hasil produksi suatu produk baik barang
maupun jasa yang dihasilkan atau diperoleh dari seluruh pelaku kegiatan
ekonomi yang ada dalam satu negara serta dalam satu periode ekenomi
tertentu kurang lebih tiap tahun sekali. Cara menghitung pendapatan
nasionalnya yaitu dengan mengalikan jumlah seluruh produk baik barang
ataupun jasa yang telah dihasilkan atau diproduksi dalam kururn waktu
satu tahun dengan harga satuan tiap produknya bisa berbentuk barang
maupun jasa. Misalkan dalam setahun itu produk baik barang maupun jasa
yang bisa diproduksi berjumlah seribu produk, maka hal tersebut harus
dikalikan dengan harga satuan yang mereka miliki untuk mendapatkan
jumlah atau besarnya pendapatan nasional negara tersebut dalam satu
tahunnya.
Hal ini dirumuskan dengan : {(P1 x Q1) + (P2 x Q2) + (P3 x Q3) + ….. +
(Pn x Qn)}
Keterangan :
Y : Pendapatan nasional
P : Jumlah produk yang diproduksi
Q : Harga satuan suatu produk
Dalam perhitungan pendapatan nasional dengan pendekatan
produksi ini ada satu hal penting yang harus diingat yaitu janagan sampai
melakukan penjumlahan berulang (multiple accounting) terhdapat suatu
produk baik barang maupun jasa. Oleh sebab itulah aspek yang harus
dijumlahkan dalam perhitungan yakni nilia tambah (value added) suatu
produk baik brang maupun jasa, bukan dilihat dari nilai akhirnya. Untuk
lebih jelasnya kita akan memberikan beberapa contoh, antara lain :

Harga per unit kapas Rp 10.000, harga benang Rp 15.000/ unit, harga kain
Rp 20.000/ unit, dan harga baju koko Rp 40.000. maka besarnya nilai akhir
dan nilai tambah dari benda-benda ini yaitu : nilai akhir sebasar Rp 85.000
dan nilai tambahnya sebesar Rp 40.000. jadi yang dimasukkan ke dalam

6
hitungan pendapatan nasional adalah nilai tambah yang berjumlah Rp
40.000 bukan nilai akhir yang berjumlah Rp 85.000, karena jika nilai
akhirnya yang dimasukkan ke dalam hitungan maka kita akan melakukan
kesalahan berupa pengulanagan penjumlahan. Hal ini harus dihindari
karen nilai akhir baju koko terdapat nilai akhir dari kain, dan dalam nilai
akhir kain terdapat nilai akhir benang serta dalam nilai akhir benang
terdapat nilai akhir kapas, inilah yang disebut penjumlahan berulang. 5

3. Perhitungan III: Cara Pendapatan


Pendekatan Pendapatan (income a product) adalah suatu pendekatan
dimana pendapatan nasional diperoleh dengan cara menjumlahkan
pendapatan dari berbagai faktor produksi yang memberi sumbangan
terhadap proses produksi.
Metode cara pendapatan adalah pendapatan nasionl dari hasil penjumlahan
dari seluruh penerimaan yang diterima oleh pemilik faktor produksi dalam
suatu negara selama satu tahun.
Pendekatan ini mengarah pada penerimaan atas penggunaan faktor-faktor
produksi. Faktor-faktor produksi terdiri dari tenaga kerja, modal, tanah,
dan keahlian/kewirausahaan. Masing-masing factor produksi akan
menghasilkan pendapatan yang berbeda-beda,tenaga kerja akan
memperoleh gaji/upah, pemilik modal akan mendapatkan bunga, pemilik
tanah akan memperoleh sewa, dan keahlian atau skill akan memperoleh
laba.
a. Kompensasi/gaji untuk pekerja
Pekerja mendapat upah dan gaji serta penerimaan lain, seperti
pemberian tunjangan pensiun, jaminan sosial, dan pendapatan lainnya.
b. Keuntungan/laba Perusahaan
Merupakan pendapatan yang dihasilkan suatu perusahaan karena
mengelola sumber daya yang dimilikinya

5 https://dosenekonomi.com/ilmu-ekonomi/ekonomi-makro/ metode-perhitungan-

pendapatan-nasional diakses pada 26 Februari 2018

7
c. Pendapatan Usaha Perorangan
Merupakan pendapatan yang diterima dari enggunaan tenaga kerja dan
hasil usaha orangan, seperti petani
d. Pendapatan Sewa
Merupakan balas jasa yang diberikan pada pemilik sumber daya yang
digunakan untuk kegiatan ekonomi.
e. Bunga
Bunga neto dibayar oleh perusahaan sikurangi dengan bunga uang
diterima oleh perusahaan, ditambah netto yang diterima dari luar negeri.
Pendapatan nasional berdasarkan pendekatan pendapatan dapat
dirumuskan sebagai berikut:
Y=r+w+i+p
Keterangan :
Y = Pendapatan Nasional
r = Pendapatan dari upah, gaji, dan lainnya
w = Pendapatan bersih dari sewa
I = Pendapatan dari bunga
p = Pendapatan dari keuntungan perusahaan dan usaha perorangan6

B. Pendapatan Pribadi dan Pendapatan Disposebel


1. Pendapatan pribadi
Pendapatan pribadi dapat diartikan sebagai semua jenis pendapatan,
termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa memberikan sesuatu kegiatan
apapun, yang diterima oleh penduduk sesuatu negara. Dalam pendapatan
pribadi telah termasuk juga pembayaran pindahan. Pembayaran tersebut
merupakan pemberian-pemberian yang dilakukan oleh pemerintah kepada
berbagai golongan masyarakat di mana para penerimanya tidak perlu
memberikan suatu balas jasa atau usaha apapun sebagai imbalannya.

6 http://www.ekonomi-holic.co m/2014/01/ metode-perhitungan-pendapatan-

nasional.html diakses pada 26 Februari 2018

8
a. Bunga pinjaman konsumen dan pemerintah
Pendapatan masyarakat lain yang tidak tergolong kepada
pendapatan nasional tetapi termasuk di dalam pendapatan pribadi
adalah pendapatan yang berupa bunga atas utang negara dan bunga
atas pinjaman untuk konsumsi.
b. Yang tidak ternasuk dalam pendapatan pribadi
i. Keuntungan perusahaan yang tidak dibagikan
ii. Pajak yang dikenakan pemerintah atas keuntungan perusahaan
iii. Kontribusi yang dilakukan oleh perusahaan dan para pekerja
kepada Dana Pensiun.

Hubungan antara pendapatan nasional dan pendapatan pribadi


Pendapatan Nasional
Dikurangi:
1) Keuntungan perusahaan tak dibagi
2) Pajak keuntungan perusahaan
3) Kontribusi kepada dana pensiun (kalau ada)
Ditambah:
1) Pembayaran pindahan
2) Bunga pinjaman konsumen
3) Bunga pinjaman pemerintah
= Pendapatan Pribadi

2. Pendapatan Disposebel
Apabila pendapatan pribadi dikurangi oleh pajak yang harus
dibayar oleh para penerima pendapatan, nilai yang tersisa dinamakan
pendapatan disposebel. Pendapatan disposebel adalah pendapatan yang
dapat digunakan oleh para penerimanya, yaitu semua rumah tangga yang
ada dalam perekonomian, untuk membeli barang-barang dan jasa-jasa
yang mereka ingini. Tetapi biasanya tidak semua pendapatan disposebel
itu digunakan untuk tujuan konsumsi, sebagian darinya ditabung dan

9
sebagian lainnya digunakan untuk membayar bunga untuk pinjaman yang
digunakan untuk membeli barang-barang secara mencicil.
Untuk memudahkan mengingat hubungan diantara (i) pendapatan
disposebel (Yd) dan pendapatan pribadi (Yp ), dan (ii) pendapatan
disposebel (Yd) dengan konsumsi dan tabungan, di bawah ini dinyatakan
formula (rumus) dari hubungan tersebut:7
(i) (Yd) = (Yp ) – T
(ii) (Yd) = C + S

C. Menentukan Tingkat Pertumbuhan Ekonomi


Untuk menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi yang dicapai oleh suatu
negara perlulah dihitung pendapatan nasional riil, yaitu Produk Nasional
Bruto riil atau Produk Domestik Bruto riil.

Formula perhitungan:
Perhitungan pendapatan nasional ini memungkinkan tingkat pertumbuhan
ekonomi secara langsung dihitung dari data pendapatan nasional riil yang
tersedia. Formula yang akan digunakan untuk menentukan tingkat
pertumbuhan ekonomi ialah:

PN-riil1 – PN-riil0
g= x 100
PN-riil0

Dimana g adalah tingkat pertumbuhan ekonomi dan dinyatakan dalam persen.


PN-riil1 adalah pendapatan nasional untuk tahun dimana tingkat pertumbuhan
ekonominya dihitung dan PN-riil0 adalah pendapatan nasional pada tahun
sebelumnya.
Dalam keadaan dimana suatu negara tidak melakukan perhitungan
pendapatan nasional menurut harga tetap, untuk menentukan tingkat
pertumbuhan ekonomi perhitungan pendapatan nasional menurut harga tetap :
(i) menghitung pendapatan nasional riil dengan mendeflasikan pendapatan

7 Sadono, loc.it, 47

10
nasional pada harga masa kini, dan (ii) menghitung tingkat pertumbuhan
ekonomi. Menghitung pendapatan nasional riil dengan mendeflasikan
pendapatan nasional pada harga masa ini dilakukan dengan menggunakan
formula berikut:
100
PNriiln = x PN masa ini
HIn

Dimana PNriiln adalah pendapatan nasional riil tahun n, HIn adalah indeks
harga atau pendeflasi pendapatan nasional (GNP deflator) pada tahun n, dan
PN masa ini adalah pendapatan nasional pada harga masa ini, yaitu pada
tahun n.

Contoh perhitungan:
Dimisalkan kita dapat memperoleh data Produk Domestik Bruto riil dari
tahun ke tahun. Misalkan kita mendapat data berikut. Pada tahun 2001
pendapatan Nasioal riil adalah Rp.120,2 triliun sedangkan pada tahun 2002
nilainya telah meningkat kepada Rp.128,8 triliun. Dengan demikian tingkat
pertumbuhan yang dicapai negara itu adalah :

g2002 = [(128,8 - 120,2) / 120,2] x 100% = 7,0 %

Dalam contoh diatas kita akan menggunakan pemisalan berikut. Pada tahun
2001 Produk Domestik Bruto menurut harga yang berlaku bernilai Rp. 198,5
triliun dan pada tahun 2002 nilainya menjadi Rp. 225,7 triliun. Indeks harga
tahun 2001 adalah 152 dan dalam tahun 2002 indeks harganya adalah 160.
Dengan data seperti ini terlebih dahulu harus dihitungpendapatan nasional riil
sebagai berikut.

PN-riil2002 = [152/160] x Rp 225,7 triliun = Rp 214,4 triliun

Nilai Rp/ 214,4 triliun tersebut adalah nilai Produk Domestik Bruto tahun
2002 yang dihitung berdasarkan harga harga yang berlaku pada tahun 2001.

11
Dengan demikian sekarang kita telah dapat menghitung tingkat pertumbuhan
ekonomi pada tahun 2002 yaitu :

Tingkat pertumbuhan ekonomi = [(214,4-198,5) / 198,5] x 100 = 8,0 persen

Data mengenai tingkat pertumbuhan ekonomi yang dihitung dapat


digunakan untuk memperbandingkan:
(i) Tingkat pertumbuhan yang dicapai suatu negara dalam suatu periode
tertentu.
(ii) Tingkat pertumbuhan ekonomi yang dicapai berbagai negara. 8

8 Ibid, 50

12
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan:
1. Pendapatan nasional merupakan jumlah rata-rata pendapatan yang diterima
oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) pada suatu negara dari
penyerahan berbagai faktor produksi dalam satu periode atau selama satu
tahun.
2. Berdasarkan pendekatan pengeluaran, pendapatan nasional adalah jumlah
pengeluaran secara nasional untuk membeli barang serta jasa yang dihasilkan
dalam suatu periode, biasanya satu tahun.
3. Berdasarkan cara produk neto bahwa perhitungan pendapatan nasional
dihitung dari penjumlahan seluruh hasil produksi suatu produk baik barang
maupun jasa yang dihasilkan atau diperoleh dari seluruh pelaku kegiatan
ekonomi yang ada dalam satu negara serta dalam satu periode ekenomi
tertentu kurang lebih tiap tahun sekali.
4. Pendekatan Pendapatan (income a product) adalah suatu pendekatan dimana
pendapatan nasional diperoleh dengan cara menjumlahkan pendapatan dari
berbagai faktor produksi yang memberi sumbangan terhadap proses produksi.
5. Pendapatan pribadi dapat diartikan sebagai semua jenis pendapatan, termasuk
pendapatan yang diperoleh tanpa memberikan sesuatu kegiatan apapun, yang
diterima oleh penduduk sesuatu negara sedangkan pendapatan disposebel
adalah pendapatan yang dapat digunakan oleh para penerimanya, yaitu semua
rumah tangga yang ada dalam perekonomian, untuk membeli barang-barang
dan jasa-jasa yang mereka ingini.
6. Untuk menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi yang dicapai oleh suatu
negara perlulah dihitung pendapatan nasional riil, yaitu Produk Nasional Bruto
riil atau Produk Domestik Bruto riil.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://www.jurnal.id/id/blog/2017/ketahui-3-cara-penghitungan-pendapatan-
nasional diakses pada 26 Februari 2018
Sukirno, Sadono.2013. Teori Pengantar Makroekonomi. Jakarta: PT.RajaGrafindo
Persada
http://www.ilmu-ekonomi-id.com/2015/12/perhitungan-pendapatan-nasional.html
diakses pada 26 Februari 2018
https://dosenekonomi.com/ilmu-ekonomi/ekonomi-makro/metode-perhitungan-
pendapatan-nasional diakses pada 26 Februari 2018
http://www.ekonomi-holic.com/2014/01/metode-perhitungan-pendapatan-
nasional.html diakses pada 26 Februari 2018

14

Anda mungkin juga menyukai