Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Cara Perhitungan Pendapatan Nasional Dan Menentukan


Pertumbuhan Ekonomi
Di ajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata kuliah Pengantar Ekonomi
Makro
Dosen Pengampu : Selviani, S.Pd., M.Pd.E.

Disusun Oleh : Kelompok 6


Nama:Ihwanuddin Bahroni
Juliana
Prodi: Ekonomi Syariah
Semester/Lokal :1/B
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM [STAI]
AULIAURRASYIDIN
Tembilahan Hulu

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI....................................................................................................

KATA PENGANTAR......................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................

A. Latar Belakang......................................................................................

B. Rumusan Masalah.................................................................................

C. Tujuan...................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................

A. Pengertian Pendapatan Nasional...........................................................

B. Metode Perhitungan Pendapatan Nasional...........................................

C. Menentukan Pertumbuhan Ekonomi....................................................

BAB III PENUTUP..........................................................................................

A. Kesimpulan...........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................

2
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT. Atas berkat rahmat dan karunia-Nya lah penulis
dapat menyusun makalah yang berjudul “Cara perhitungan pendapatan nasional
dan Menentukan pertumbuhan ekonomi” ini dengan kemampuan yang dimiliki
oleh penulis.
Dalam penulisan makalah ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu
Selviani, S.Pd., M.Pd.E. Selaku dosen pengampu. Penulis juga mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu dengan menyumbangkan ide dan
pikirannya dari awal hingga selesainya makalah ini.
Terlepas dari semua itu penulis hanyalah manusia biasa yang tidak luput dari
salah dan khilaf. Oleh karena itu, penulis menerima kritik dan saran dari pembaca
yang membangun guna kesempurnaan makalah ini.

Tembilahan, 23, September 2021

Kelompok 4

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang

Konsep pendapatan nasional pertama kali dicetuskan oleh Pak William


Cerewet dari Inggris yang berusaha menaksir pendapatan nasional negaranya
(Inggris) pada tahun 1665. dalam perhitungannya, ia menggunakan anggapan bahwa
pendapatan nasional merupakan penjumlahan biaya hidup (konsumsi) selamat
setahun. Namun, pendapat tersebut tidak disepakati oleh para ahli ekonomi modern,
sebab menurut pandangan ilmu ekonomi modern, konsumsi it's satu-satunya tidak
yakin dalam perhitungan pendapatan nasional. menurut mereka, alat utama sebagai
pengukur kegiatan perekonomian adalah Produk Nasional kasar (Bruto Nasional
Produk , GNP), yaitu seluruh jumlah barang dan jasa yang dihasilkan setiap tahun
oleh negara yang bersangkutan ukuran menurut harga pasar pada suatu negara.

B. Rumusan Masalah

1. lokasi konsep perhitungan pendapatan nasional ?

2. Metode apakah yang digunakan dalam perhitungan pendapatan nasional

3. Bagaimana cara menentukan pertumbuhan ekonomi?

C. Tujuan Penulisan

1. untuk mendapatkan gambaran mengenai tingkat ekonomi yang telah


tercapai dan nilai keluaran yang diproduksi, komposisi pembelanjaan agregat,
sumbangan dari berbagai sektor perekonomian, serta tingkat kemakmuran
yang tercapai.

2. untuk membuat prediksi tentang perekonomian negara tersebut pada masa


yang akan datang dari data perhitungan pendapatan nasional yang telah
tercapai dalam periode tertentu

4
BAB II PEMBAHASAN

D. Pengertian perhitungan pendapatan nasional

Salah satu tolak ukur yang dapat digunakan untuk menilai kondisi
perekonomian suatu negara adalah pendapatan nasional. menurut Sukrino (2008:36)
Pendapatan Nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh faktor produksi
yang digunakan untuk memproduksikan barang dan jasa dalam suatu tahun tertentu.1

Perhitungan pendapatan nasional sangat diperlukan dalam teori maupun


kebijakan makro ekonomi dalam menghadapi berbagai masalah sentral yang hal baik
dengan pertumbuhan ekonomi, siklus bisnis, hubungan antara kegiatan ekonomi dan
gerakan, serta ukuran dan faktor-faltor penentu tingkat inflasi. Perhitungan
pendapatan nasional dapat menjadi pemahaman Mengenai bagaimanaberbagai
bagiandari suatuperekonomian saling berinteraksi satu sama lainnya, dan
menyediakan suatu kerangka konseptual untuk menjelaskan keterkaitan antara
berbagai peubah makro ekonomi yang penting seperti keluaran, pendapatan, dan
kontes. Dari data perhitungan pendapatan nasional dapat menjadi landasan dalam
melakukan pengukuran kinerja perekonomian, pembuatan peramalan ekonomi dan
penyusunan berbagai kebijakan makroekonomi.

E. Metode Perhitungan Pendapatan Nasional

1. Pendekatan Pendapatan

Pendekatan pendapatan, dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan (upah,


sewa, bunga,dan laba) yang diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu negara
selama satu periode tertentu sebagai imbalan atas faktor-faktor produksi yang
diberikan kepada perusahaan.
Metode pendapatan memandang nilai output perekonomian sebagai nilai total balas
jasa atas factor produksi yang digunakan dalam proses produksi. Kemampuan
entrepreneur ialah kemampuan dan keberanian mengombinasikan tenaga kerja,
barang modal, dan uang untuk menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan
masyarakat. Balas jasa untuk tenaga kerja adalah upah atau gaji. Untuk barang modal
adalah pendapatan sewa. Untuk pemilik uang/aset finansial
adalah pendapatan bunga. Sedangkan untuk pengusaha adalah keuntungan. Total
balas jasa atas seluruh faktor
produksi disebut Pendapatan Nasional (PN).

1
Makroekonomi Teori Pengantar sadano sukirno hal.34

5
Y=R+W+I+P
Ket :
Y = pendapatan nasional
R = rent = sewa
W = wage = upah/gaji
I = interest = bunga modal
P = profit = laba

2. Pendekatan Produksi

Pendekatan produksi, dengan cara menjumlahkan nilai seluruh produk yang


dihasilkan suatu
negara dari bidang industri, agraris, ekstraktif, jasa, dan niaga selama satu periode
tertentu. Nilai produk yang dihitung dengan pendekatan ini adalah nilai jasa dan
barang jadi (bukan bahan mentah atau barang setengah jadi).

Menurut metode ini, PDB adalah total output (produksi) yang dihasilkan oleh suatu
perekonomian. Cara penghitungan dalam praktik adalah dengan membagi- bagi
perekonomian menjadi beberapa sektor produksi (industrial origin). Jumlah output
masing-masing sector merupakan jumlah output seluruh perekonomian. Hanya saja,
ada kemungkinan bahwa output yang dihasilkan suatu sektor perekonomian berasal
dari output sector lain. Atau bisa juga merupakan input bagi sektor ekonomi
yang lain lagi. Dengan kata lain, jika tidak berhati-hati akan terjadi penghitungan
ganda (double counting) atau bahkan multiple counting. Akibatnya angka PDB bias
menggelembung beberapa kali lipat dari angka yang sebenarnya. Untuk menghindari
hal tersebut, maka dalam perhitungan PDB dengan metode produksi, yang
dijumlahkan adalah nilai tambah (value added) masing- masing sektor.
Y = (PXQ)1 + (PXQ)2 +.....(PXQ)n
Ket:
Y = Pendapatan Nasional

P = harga

Q = kuantitas

6
3.Pendekatan Pengeluaran

Pendekatan pengeluaran, dengan cara menghitung jumlah seluruh pengeluaran


untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu Negara selama satu
periode tertentu. Perhitungan dengan pendekatan ini dilakukan dengan menghitung
pengeluaran
yang dilakukan oleh empat pelaku kegiatan ekonomi negara, yaitu: Rumah tangga
(Consumption), pemerintah (Government), pengeluaran investasi (Investment), dan
selisih antara nilai ekspor dikurangi impor.
Rumus : Y=C+I+G(X-M)
Keterangan
Y=Pendapatan nasional
C=Consumption (konsumsi rumah tangga)
I=Investment (investasi)
G=Government expenditure (Pengeluaran pemerintah)
X=Exspor
M=Impor

F. Menentukan Pertumbuhan Ekonomi

Ekonomi maju dan berkembang serta rakyat yang sejahtera menjadi cita-cita
dari seluruh negara di dunia. Untuk mewujudkan cita-cita negara tersebut, melalui
pemerintah dan jajarannya terus mengoptimalkan indikator-indikator yang
mendorong pertumbuhan ekonomi. Meski banyak indikator yang bisa digunakan
untuk mengukur pertumbuhan ekonomi, namun pada praktiknya yang menjadi tolok
ukur adalah nilai PDB.

Sebagai pendapatan nasional, PDB diukur dalam satuan rupiah berdasarkan


harga konstan. Sementara ukuran pertumbuhan ekonomi dalam satuan rupiah,
melainkan persentase. Jika persentase pertumbuhan ekonomi yang diperoleh dan
mengalami kenaikan dari tahun ke tahun, maka perekonomian negara tumbuh dan
berkembang. Sebaliknya, apabila persentase pertumbuhan ekonomi menurun bahkan
negatif, maka perekonomian negara mengalami kemunduran atau penurunan.
pertumbuhan ekonomi negatif pada periode tertentu yang diperoleh dari suatu negara
lebih kecil atau dibandingkan dengan periode yang lalu.

7
Bagaimana pertumbuhan ekonomi suatu negara? Dengan indikator PDB,
pertumbuhan ekonomi dapat dihitung menggunakan formulasi sebagai berikut.

R(t-1, t) = (PDBt – PDBt-1)/PDBt-1 x 100%

Keterangan:

R = tingkat pertumbuhan ekonomi dalam satuan persentase (%)

PDBt = Produk Domestik Bruto (pendapatan nasional riil) pada tahun t

PDBt-1 = Produk Domestik Bruto (pendapatan nasional riil) pada tahun sebelumnya

Untuk menghitung tingkat pertumbuhan ekonomi, terlebih dahulu harus diketahui


nilai PDB selama periode tertentu. Guna memberikan gambaran yang lebih jelas
tentang penghitungan pertumbuhan ekonomi, dapat ditunjukkan contoh kasus-kasus
seperti berikut.

Contoh kasus:

melihat data PDB selama lima tahun terakhir seperti ditunjukkan pada tabel berikut.
tahun PDB (dalam miliar rupiah)
2013 Rp 8.262.000

2014 Rp 8.692.500

2015 Rp 9.177.300

2016 Rp 9.643.200

2017 Rp 10.729.500

Dari data di atas, hitunglah:

1.Tingkat pertumbuhan ekonomi dari tahun 2013 hingga 2017!

2.Rata-rata pertumbuhan ekonomi selama periode 2013 – 2017!

Penyelesaian:

1. Tingkat pertumbuhan ekonomi dari tahun 2014 – 2017

tahun Proses Penghitungan Tingkat Pertumbuhan Ekonomi

8
2014 {(Rp 8.692.500 – Rp 8.262.000)/Rp 8.262.000} x 100% 5,2%

2015 {(Rp 9.177.300 – Rp 8.692.500)/Rp 8.692.500} x 100% 5,6%

2016 {(Rp 9.643.200 – Rp 9.177.300)/Rp 9.177.300 x 100% 5,1%

2017 {(Rp 10.729.500 – Rp 9.643.200)/Rp 9.643.200} x 100% 11,3%

2. Rata-rata pertumbuhan ekonomi selama periode 2014 – 2017

Rata-rata = (5,2% + 5,6% + 5,1% + 11,3%)/4 = 6,8%

Tingkat pertumbuhan ekonomi yang meningkat dari tahun ke tahun menunjukkan


bahwa adanya keberhasilan suatu negara dalam meningkatkan dan memeratakan
kesejahteraan masyarakat di seluruh wilayah negerinya.

9
BAB III
PENUTUP

G.Kesimpulan

Dari hasil penulisan makalah diatas maka dapat kita simpulkan bahwa :

1. Perhitungan pendapatan nasional dapat dilakukan dengan tiga pendekatan,


yaitu : pendekatan pendapatan, pendekatan produksi dan pendekatan
pengeluaran.
 Pendekatan pendapatan dilakukan dengan menghitung jumlah
pendapatan yang diterima oleh faktor-faktor produksi, yaitu tenaga
kerja, tanah, modal, dan skill.
 Pendekatan produksi dilakukan dengan menghitung jumlah barang dan
jasa yang diproduksi.
 Pendekatan pengeluaran, dengan cara menghitung jumlah seluruh
pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam
suatu Negara selama satu periode tertentu

2. Pertumbuhan ekonomi merupakan proses perubahan


kondisi perekonomian suatu Negara secara berkesinambungan menuju
keadaan yang lebih baik selama periode tertentu.
Suatu perekonomian dikatakan mengalami suatu perubahan akan
perkembangannya apabila tingkat kegiatan ekonomi lebih tinggi daripada
yang dicapai sebelumnya.

10
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Pendapatan_nasional
http://tugaskuliah-adit.blogspot.com/2011/04/pendapatan-nasional.html
rosihan.lecture.ub.ac.id/files/…/makro_04_pendapatannasional.ppt3232
elearning.upnjatim.ac.id/courses/TEORIEKONOMI/…/BAB_IX
httws://www.simulasikredit.com/bagaimana-cara-menghitung-pertumbuhan-ekonomi

11

Anda mungkin juga menyukai