i
12
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur kami ucapkan kehadirat ALLAH Swt karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini yang berjudul
“Pendekatan yang dilakukan dalam Pengukuran Perhitungan Pendaatan
Nasional”Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi tugas Pengantar
Ekonomi Makro.
Karya Tulis Ilmiah ini berisi tentang metode yang digunakan dalam
pengukuran perhitungan pendapatan nasional.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
ABSTRAK iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Penulisan 1
D. Manfaat Penulisan 1
BAB II KAJIAN TEORI
A. Pengertian Perhitungan Pendapatan 5
B. Metode Pendekatan Pendapatan Nasional 6
C. Perhitungan Pendapatan Nasional 10
D. Perhitungan Angka Pengganda 12
E. Manfaat Pendekatan Nasional
F. Kegunaan Perhitungan Pendapatan 12
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan 15
B. Saran 15
DAFTAR PUSTAKA 22
12
ABSTRAK
Pendapatan nasional adalah ukuran nilai output berupa barang dan jasa yang
dihasilkan suatu Negara dalam periode tertentu atau jumlah seluruh
pendapatan yang diterima oleh masyarakat dalam suatu Negara dalam
satutahun. Pendapatan nasional memiliki peran yang sangat vital bagi sebuah
Negara, karena pendapatan nasional merupakan salah satu tolok ukur
keberhasilan perekonomian suatu Negara. Dengan pendapatan nasional, akan
terlihattingkat kemakmuran suatu Negara, semakin tinggi pendapatan nasional
suatu Negara maka dapat dikatakan semakin tinggi juga tingkat
kesejahteraanrakyatnya. Dan juga ada 3 metode pendekatan yang dilakukan
untuk pengukuran perhitungan pendapatan nasional.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
D. MANFAAT PENULISAN
BAB II
PEMBAHASAN
Salah satu tolak ukur yang dapat digunakan untuk menilai kondisi
perekonomian suatu negara adalah pendapatan nasional. Menurut Sukirno
(2008:36) Pendapatan Nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh
faktor produksi yang digunakan untuk memproduksikan barang dan jasa dalam
suatu tahun tertentu.Perhitungan pendapatan nasional sangat diperlukan dalam
teori maupun kebijakan makro ekonomi dalam menghadapi berbagai masalah
sentral yang berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi, siklus bisnis, hubungan
antara kegiatan ekonomi dan pengangguran,serta ukuran dan faktor-faktor penentu
tingkat inflasi. Perhitungan pendapatan nasional dapat menjadi pemahaman
mengenai bagaimana berbagai bagian dari suatu perekonomian saling berinteraksi
satu sama lainnya, dan menyediakan suatu kerangka konseptual untuk
menjelaskan keterkaitan antara berbagai perubah makro ekonomi yang penting
seperti output, pendapatan, dan pengeluaran. Dari data perhitungan pendapatan
nasional dapat menjadi landasan dalam melakukan pengukuran kinerja
perekonomian, pembuatan peramalan ekonomi dan penyusunan berbagai
kebijakan makro ekonomi.
1. Pendekatan Pendapatan
Pendekatan pendapatan, dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan
(upah, sewa, bunga,
11
dan laba) yang diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu negara selama satu
periode tertentu sebagai imbalan atas faktor-faktor produksi yang
diberikan kepada perusahaan.
Metode pendapatan memandang nilai output perekonomian sebagai nilai
total balas jasa atas factor produksi yang digunakan dalam proses
produksi. Kemampuan entrepreneur ialah kemampuan dan keberanian
mengombinasikan tenaga kerja, barang modal, dan uang untuk menghasilkan
barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat. Balas jasa untuk tenaga kerja adalah
upah atau gaji. Untuk barang modal adalah pendapatan sewa. Untuk pemilik
uang/aset financial adalah pendapatan bunga. Sedangkan untuk pengusaha adalah
keuntungan. Total balas jasa atas seluruh faktor
produksi disebut Pendapatan Nasional (PN).
Y=R+W+I+P
Ket :
Y = pendapatan nasional
R = rent = sewa
W = wage = upah/gaji
I = interest = bunga modal
P = profit = laba
2. Pendekatan Produksi
Pendekatan produksi, dengan cara menjumlahkan nilai seluruh produk
yang dihasilkan suatu
negara dari bidang industri, agraris, ekstraktif, jasa, dan niaga selama satu periode
tertentu. Nilai produk yang dihitung dengan pendekatan ini adalah nilai jasa dan
barang jadi (bukan bahan mentah atau barang setengah jadi).
Menurut metode ini, PDB adalah total output (produksi) yang dihasilkan
oleh suatu perekonomian. Cara penghitungan dalam praktik adalah dengan
membagi- bagi perekonomian menjadi beberapa sektor produksi (industrial
origin). Jumlah output masing-masing sector merupakan jumlah output seluruh
perekonomian. Hanya saja, ada kemungkinan bahwa output yang dihasilkan suatu
sektor perekonomian berasal dari output sector lain. Atau bisa juga merupakan
input bagi sektor ekonomi
yang lain lagi. Dengan kata lain, jika tidak berhati-hati akan terjadi penghitungan
ganda (double counting) atau bahkan multiple counting. Akibatnya angka PDB
bias menggelembung beberapa kali lipat dari angka yang sebenarnya. Untuk
menghindari hal tersebut, maka dalam perhitungan PDB dengan metode produksi,
yang dijumlahkan adalah nilai tambah (value added) masing- masing sektor.
Y = (PXQ)1 + (PXQ)2 +.....(PXQ)n
Ket:
Y = Pendapatan Nasional
P = harga
Q = kuantitas
12
3. Pendekatan Pengeluaran
Pendekatan pengeluaran, dengan cara menghitung jumlah seluruh
pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu
Negara selama satu periode tertentu. Perhitungan dengan pendekatan ini
dilakukan dengan menghitung pengeluaran yang dilakukan oleh empat pelaku
kegiatan ekonomi negara, yaitu: Rumah tangga (Consumption),
pemerintah (Government), pengeluaran investasi (Investment), dan selisih antara
nilai ekspor dikurangi impor Rumus menghitung pertumbuhan ekonomi adalah
sebagai berikut :
g = {(PDBs-PDBk)/PDBk} x 100%
g = tingkat pertumbuhan ekonomi PDBs = PDB riil tahun
sekarang PDBk = PDB riil tahun kemarin
Y=C+I+G
è (C = a + byd)
Y = a + b (y – Tx +Tr) + I + G
Y = a + by – bTx + bTr + I + G
Y – by = a – bTx + bTr + I + G
(1 – b) Y = a – bTx + bTr + I + G
Y = a – bTx + bTr + I + G
1 – b
Contoh: Dimisalkan (dalam milyar rupiah) fungsi konsumsi (C) = 20 + 0,75Y.
Besarnya investasi (I) = 10, pengeluaran pemerintah (G) = 8, pajak (T X) = 6 dan
pembayaran transfer (Tr) = 5, maka besarnya pendapatan nasional dengan
pendekatan 3 sektor adalah sebagai berikut.
Jawab:
Y = a – bTx + bTr + I + G
1 – b
= 20 – 0,75(6) + 0,75(5) + 10+ 8
1 – 0,75
= 149 milyar rupiah
Y = C + I + G (X – M)
è (C = a + bYd => Yd = Y – Tx + Tr)
Y = a + b (Y – Tx + Tr) + I + G + (X – M)
Y = a + bY – bTx + bTr + I + G + (X– M)
Y – bY = a – bTx + bTr + I + G + (X– M)
(1 – b) Y = a – bTx + bTr + I + G + (X– M)
Y = a – bTx + bTr + I + G + (X – M)
1 – b
Contoh: Dimisalkan (dalam milyar rupiah) fungsi konsumsi (C) = 20 + 0,75Y.
Besarnya investasi (I) = 10, pengeluaran pemerintah (G) = 8, pajak (T X) = 6,
pembayaran transfer (Tr) = 5, ekspor (X) = 4 dan impor (M) = 3, maka besarnya
pendapatan nasional dengan pendekatan 3 sektor adalah sebagai berikut.
Jawab:
Y = a – bTx + bTr + I + G + (X – M)
1 – b
= 20 – 0,75(6) + 0,75(5) + 10+ 8 + (4-3)
1 – 0,75
= 153 milyar rupiah
12
Jawab:
∆Y = K . ∆I
∆Y = 4 . 2 = 8
Ysekarang = Ysebelum + Tambahan Y (∆Y)
Ysekarang = 120 + 8 = 128 milyar rupiah
Jawab:
Apabila terdapat tambahan pajak
∆Y = K . ∆I
∆Y = (-3) . 2 = -6
Ysekarang = Ysebelum + Tambahan Y (∆Y)
Ysekarang = 120 + (-6) = 114 milyar rupiah
kebebasan memilih pekerjaan dan jaminan masa depan yang lebih baik. Masalah
mendasar dalam perhitungan PDB adalah tidak di perhatikannya dimensi
nonmaterial. Sebab PDBhanya menghitung output yang di anggap memenuhi
kebutuhan fisik atau materi yangdapat di ukur dengan nilai uang.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu diperlukan saran bagi
pihak-pihak yang terkait dengan makalah ini demi kesempurnaan
penyusunanmakalah ini. Bagi pembaca disarankan untuk lebih kritis dalam
menghadapi berbagai ancaman di era global sekarang agar perekonomian tetap
stabil. Bagi pemerintah diharapkan mampu membangun perekonomian yang
mensejahterakanrakyat dan mampu mengatasi berbagai permasalahan
perekonomian.
12
Daftar Pustaka
Makro Ekonomi
https://www.ruangguru.com/blog/tiga-metode-penghitungan-pendapatan-nasional
http://sitkhayulianti97.blogspot.com/2018/02/makalah-perhitungan-pendapatan-
nasional.html