Anda di halaman 1dari 19

Kata pengantar

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga Makalah Pendapatan Nasional ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan
salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada
kita selaku umatnya.

Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Makalah
Pendapatan Nasional ini. Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi
internet yang telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah. Kami
juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan arahan serta
bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami
menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan Makalah Pendapatan Nasional ini sehingga kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.

Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, karena
kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai
manusia. Semoga Makalah Pendapatan Nasional ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

Penyusun

Serang, 13 Desember 2022

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pendapatan nasional merupakan inti dari teori dan kebijakan ekonomi makro. Tingkat
pendapatan nasional, selain memberikan informasi produktivitas dan tingkat kemakmuran suatu
negara, juga sebagai gambaran awal atas masalah-masalah fundamental (mendasar) yang
dihadapi dalam suatu perekonomian. Dengan demikian, analisis atas pendapatan nasional
sangat diperlukan dalam menghadapi berbagai masalah pokok yang berkaitan dengan
pertumbuhan ekonomi, pengangguran, dan inflasi. Data pendapatan nasional membantu para
perumus kebijakan (pemerintah) untuk menjalankan roda perekonomian menuju tercapainya
sasaran atau tujuan nasional.
Salah satu tolok ukur keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur dari pendapatan
nasionalnya. Meskipun bukan merupakan satu-satunya ukuran untuk menilai keberhasilan
perekonomian suatu negara, namun cukup representatif dan lazim digunakan. Pendapatan
nasional bukan hanya berguna untuk menilai perkembangan ekonomi suatu negara dari waktu
ke waktu, tetapi juga dapat digunakan untuk membandingkannya dengan negara lain. Dari
rincian secara sektoral dan angka pendapatan nasional dapat diterangkan struktur
perekonomian negara yang bersangkutan, pertumbuhan ekonomi, dan pendapatan per kapita.
Aktivitas ekonomi seperti produksi di pabrik dalam sebuah negara atau wilayah akan
menyumbang pada pendapatan nasional. Pendapatan nasional merupakan masalah pokok yang
sangat penting dalam pembahasan ekonomi makro. Dengan mengetahui besarnya pendapatan
nasional, Anda bisa mengetahui seberapa efisien sumber daya atau faktor produksi digunakan
untuk memproduksi barang dan jasa. Dan yang terakhir, pendapatan nasional merupakan
gambaran tentang masalah-masalah yang sedang dihadapi suatu perekonomian.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas di dalam makalah tentang
Pendapatan Nasional ini adalah sebagai berikut:

Apa pengertian pendapatan nasional?

Bagaimana konsep pendapatan nasional?

Bagaimana metode perhitungan pendapatan nasional?

Apa saja manfaat penghitungan pendapatan nasional?

Bagaimana perbandingan pendapatan nasional Indonesia dengan negara lain?

Bagaimana upaya meningkatkan pendapatan nasional?


C. Tujuan Adapun tujuan dalam penulisan makalah tentang Pendapatan Nasional ini adalah sebagai
berikut:

Untuk menjelaskan pengertian pendapatan nasional.

Untuk menjelaskan konsep pendapatan nasional.

Untuk menjelaskan metode perhitungan pendapatan nasional.

Untuk menjelaskan manfaat penghitungan pendapatan nasional.

Untuk menjelaskan perbandingan pendapatan nasional dengan negara lain.

Untuk menjelaskan upaya meningkatkan pendapatan nasional.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendapatan Nasional


Pendapatan menurut KBBI adalah hasil kerja (usaha). Bila dihubungkan dengan ilmu ekonomi,
pendapatan adalah sesuatu yang diterima seseorang sebagai hasil kerja (usaha) dan imbalan atas
penyediaan faktor-faktor produksi yang dapat berupa gaji, upah, sewa, bunga, atau laba. Bila setiap
individu, keluarga atau perusahaan mempunyai pendapatan, negara juga memiliki pendapatan, yang
dikenal dengan istilah pendapatan nasional. Besarnya pendapatan nasional yang diperoleh pemerintah
digunakan sebagai alat ukur kemakmuran negara tersebut dari waktu ke waktu. Selain itu, pendapatan
nasional juga dapat digunakan sebagai pembanding tingkat perekonomian dengan negara lain.

Pendapatan nasional menggambarkan tingkat produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu
negara dalam kurun waktu satu tahun tertentu. Dengan demikian pendapatan nasional mempunyai
peran penting dalam menggambarkan tingkat kegiatan ekonomi yang dicapai serta perubahan dan
pertumbuhannya dari tahun ke tahun. Kegiatan perekonomian negara dalam menghasilkan barang dan
jasa yang dibutuhkan masyarakat, merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan
dan kemakmuran rakyat. Aktivitas tersebut melibatkan individu, keseluruhan masyarakat baik
pemerintah, swasta, dan rumah tangga. Setiap negara akan mengumpulkan berbagai informasi
mengenai kegiatan ekonominya agar secara kontinu dapat diperhatikan perubahan-perubahan tingkat
dan corak kegiatan ekonomi yang berlaku.Salah satu informasi penting yang akan dikumpulkan adalah
data mengenai pendapatan nasionalnya. Setiap negara akan mewujudkan suatu sistem penghitungan
pendapatan nasional yang dinamakan national income accounting system atau sistem penghitungan
pendapatan nasional.

B. Langsung ke isi

Makalah

Menu

Home » Makalah Pendapatan Nasional

Makalah Pendapatan Nasional

oleh Keyra Decequeen

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga Makalah Pendapatan Nasional ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan
salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada
kita selaku umatnya.

Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Makalah
Ekonomi yang berjudul Makalah Pendapatan Nasional ini. Dan kami juga menyadari pentingnya akan
sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam memberikan informasi yang akan
menjadi bahan makalah. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan
sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan Makalah Pendapatan
Nasional ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
penyempurnaan makalah ini.

Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, karena
kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai
manusia. Semoga Makalah Pendapatan Nasional ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

Indonesia, November 2022

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendapatan Nasional

B. Konsep Pendapatan Nasional

1. Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP)

2. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

3. Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP)

4. Produk Nasional Neto (PNN) atau Net National Product (NNP)

5. Pendapatan Nasional Neto (PNN) atau Net National Income (NNI)


6. Pendapatan Perseorangan (PI) atau Personal Income (PI)

7. Pendapatan Bebas (PB) atau Disposible Income (DI)

C. Metode Perhitungan Pendapatan Nasional

1. Metode Pendekatan Pendapatan

2. Metode Pendekatan Produksi

3. Metode Pendekatan Pengeluaran

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Komponen Pendapatan Nasional

D. Manfaat Penghitungan Pendapatan Nasional

1. Menjadi Sumber Informasi bagi Pemerintah

2. Mengetahui Struktur Perekonomian

3. Mengetahui Perekonomian Antardaerah

4. Memperkirakan Perubahan Pendapatan Riil

5. Membandingkan Kemajuan Ekonomi Antarnegara

E. Indikator Ketimpangan Distribusi Pendapatan

F. Perbandingan Pendapatan Nasional Indonesia dengan Negara Lain

G. Usaha Meningkatkan Pendapatan Nasional

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

Download Contoh Makalah Pendapatan Nasional.docx

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendapatan nasional merupakan inti dari teori dan kebijakan ekonomi makro. Tingkat pendapatan
nasional, selain memberikan informasi produktivitas dan tingkat kemakmuran suatu negara, juga
sebagai gambaran awal atas masalah-masalah fundamental (mendasar) yang dihadapi dalam suatu
perekonomian. Dengan demikian, analisis atas pendapatan nasional sangat diperlukan dalam
menghadapi berbagai masalah pokok yang berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi, pengangguran,
dan inflasi. Data pendapatan nasional membantu para perumus kebijakan (pemerintah) untuk
menjalankan roda perekonomian menuju tercapainya sasaran atau tujuan nasional.

Salah satu tolok ukur keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur dari pendapatan
nasionalnya. Meskipun bukan merupakan satu-satunya ukuran untuk menilai keberhasilan
perekonomian suatu negara, namun cukup representatif dan lazim digunakan. Pendapatan nasional
bukan hanya berguna untuk menilai perkembangan ekonomi suatu negara dari waktu ke waktu, tetapi
juga dapat digunakan untuk membandingkannya dengan negara lain. Dari rincian secara sektoral dan
angka pendapatan nasional dapat diterangkan struktur perekonomian negara yang bersangkutan,
pertumbuhan ekonomi, dan pendapatan per kapita.

Aktivitas ekonomi seperti produksi di pabrik dalam sebuah negara atau wilayah akan menyumbang pada
pendapatan nasional. Pendapatan nasional merupakan masalah pokok yang sangat penting dalam
pembahasan ekonomi makro. Dengan mengetahui besarnya pendapatan nasional, Anda bisa
mengetahui seberapa efisien sumber daya atau faktor produksi digunakan untuk memproduksi barang
dan jasa. Dan yang terakhir, pendapatan nasional merupakan gambaran tentang masalah-masalah yang
sedang dihadapi suatu perekonomian.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas di dalam makalah tentang
Pendapatan Nasional ini adalah sebagai berikut:

Apa pengertian pendapatan nasional?

Bagaimana konsep pendapatan nasional?

Bagaimana metode perhitungan pendapatan nasional?

Apa saja manfaat penghitungan pendapatan nasional?

Apa yang dimaksud dengan indikator ketimpangan distribusi pendapatan?

Bagaimana perbandingan pendapatan nasional Indonesia dengan negara lain?

Bagaimana upaya meningkatkan pendapatan nasional?


C. Tujuan

Adapun tujuan dalam penulisan makalah tentang Pendapatan Nasional ini adalah sebagai berikut:

Untuk menjelaskan pengertian pendapatan nasional.

Untuk menjelaskan konsep pendapatan nasional.

Untuk menjelaskan metode perhitungan pendapatan nasional.

Untuk menjelaskan manfaat penghitungan pendapatan nasional.

Untuk menjelaskan indikator ketimpangan distribusi pendapatan.

Untuk menjelaskan perbandingan pendapatan nasional dengan negara lain.

Untuk menjelaskan upaya meningkatkan pendapatan nasional.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendapatan Nasional

Pendapatan menurut KBBI adalah hasil kerja (usaha). Bila dihubungkan dengan ilmu ekonomi,
pendapatan adalah sesuatu yang diterima seseorang sebagai hasil kerja (usaha) dan imbalan atas
penyediaan faktor-faktor produksi yang dapat berupa gaji, upah, sewa, bunga, atau laba. Bila setiap
individu, keluarga atau perusahaan mempunyai pendapatan, negara juga memiliki pendapatan, yang
dikenal dengan istilah pendapatan nasional. Besarnya pendapatan nasional yang diperoleh pemerintah
digunakan sebagai alat ukur kemakmuran negara tersebut dari waktu ke waktu. Selain itu, pendapatan
nasional juga dapat digunakan sebagai pembanding tingkat perekonomian dengan negara lain.

Pendapatan nasional menggambarkan tingkat produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu
negara dalam kurun waktu satu tahun tertentu. Dengan demikian pendapatan nasional mempunyai
peran penting dalam menggambarkan tingkat kegiatan ekonomi yang dicapai serta perubahan dan
pertumbuhannya dari tahun ke tahun. Kegiatan perekonomian negara dalam menghasilkan barang dan
jasa yang dibutuhkan masyarakat, merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan
dan kemakmuran rakyat. Aktivitas tersebut melibatkan individu, keseluruhan masyarakat baik
pemerintah, swasta, dan rumah tangga. Setiap negara akan mengumpulkan berbagai informasi
mengenai kegiatan ekonominya agar secara kontinu dapat diperhatikan perubahan-perubahan tingkat
dan corak kegiatan ekonomi yang berlaku.
Salah satu informasi penting yang akan dikumpulkan adalah data mengenai pendapatan nasionalnya.
Setiap negara akan mewujudkan suatu sistem penghitungan pendapatan nasional yang dinamakan
national income accounting system atau sistem penghitungan pendapatan nasional.

B. Konsep Pendapatan Nasional

Dalam menjelaskan konsep pendapatan nasional akan ditemui beberapa istilah yang dianggap sama
meskipun sebenarnya tidak demikian. Istilah yang paling dominan tentang pendapatan nasional antara
lain istilah PDB, GNP, dan NNI, kemudian istilah lain yang sekarang ini sering muncul adalah PDRB.
Keempatnya merupakan istilah yang menunjukkan pendapatan nasional suatu negara, namun demikian
instrumen yang digunakan untuk masing-masing negara berbeda sehingga akan memiliki arti yang
berbeda pula untuk penggunaan istilah-istilah tersebut. Selain istilah di atas, ada istilah lain yang
merupakan penggambaran konsep pendapatan nasional, antara lain NNP, PI, dan DI. Ada perbedaan
yang mendasar dari istilah-istilah tersebut di atas. Di bawah ini akan dibahas tentang perbedaan di
antara istilah-istilah pendapatan nasional, sebagai berikut.

1. Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP)

Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP) adalah jumlah dari seluruh produksi
barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara selama satu tahun termasuk di dalamnya barang dan
jasa yang dihasilkan oleh orang asing dan perusahaan asing yang beroperasi di dalam negeri. Tetapi
tidak termasuk hasil barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat Negara tersebut yang bekerja di
luar negeri (misal untuk Indonesia TKI atau TKW yang bekerja di Luar negeri). Ada sembilan lapangan
usaha yang masuk dalam perhitungan Produk Domestik Bruto (PDB), antara lain:

Pertanian;

Pertambangan dan penggalian;

Industri;

Listrik, gas, dan air bersih;

Bangunan atau konstruksi;

Perdagangan, hotel, dan restoran;

Pengangkutan dan komunikasi;

Keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan;


Jasa-jasa lainnya, misalkan jasa konsultan, pengacara, dll.

2. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan
oleh unit-unit produksi yang ada di daerah selama 1 (satu) tahun. Dalam perhitungan PDRB ini juga
termasuk produk yang dihasilkan oleh perusahaan asing yang beroperasi di daerah tersebut.
Keberadaan perusahaan-perusahaan baik nasional maupun multi nasional yang menghasilkan nilai
barang/jasa akhir secara tidak langsung juga akan membawa pengaruh bagi perolehan pendapatan
suatu daerah. Struktur perekonomian suatu daerah baik provinsi atau kabupaten akan mempengaruhi
atau juga dipengaruhi oleh jumlah perusahaan-perusahaan yang beroperasi di daerah yang
bersangkutan.

Semakin tinggi nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan perusahaan-perusahaan yang ada di daerah-
daerah provinsi atau kabupaten maka akan semakin tinggi pula perolehan PDRB-nya dan nantinya
pertumbuhan ekonomi suatu daerah juga akan mengalami peningkatan. Peningkatan pertumbuhan
ekonomi daerah melalui peningkatan PDRB akan memacu peningkatan pertumbuhan perekonomian
nasional.

3. Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP)

Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP) adalah jumlah seluruh barang dan jasa
yang dihasilkan masyarakat selama satu tahun termasuk di dalamnya jumlah barang dan jasa yang
dihasilkan masyarakat Negara tersebut yang bekerja di luar negeri tetapi tidak diperhitungkan barang
dan jasa yang dihasilkan masyarakat asing yang bekerja di dalam negeri. Jika dirumuskan sebagai
berikut:

GNP = GDP – Pendapatan Neto terhadap Luar Negeri

Ada tingkat perbandingan yang bisa dilakukan antara GDP dan GNP untuk mengetahui kondisi
perekonomian suatu negara, antara lain:

Bila GDP lebih besar dari GNP menunjukkan bahwa perekonomian negara tersebut belum maju, karena
akan terjadi net factor income to abroud (pendapatan neto ke luar negeri) artinya investasi negara
tersebut di luar negeri lebih kecil dari pada investasi asing di dalam negeri.
Bila GDP lebih kecil dari pada GNP menunjukkan bahwa perekonomian negara tersebut sudah maju,
karena negara tersebut mampu menanamkan investasinya di luar negeri lebih besar dibandingkan
investasi asing di dalam negeri.

4. Produk Nasional Neto (PNN) atau Net National Product (NNP)

Produk Nasional Neto (PNN) atau Net National Product (NNP) adalah produksi nasional kotor (GNP)
dikurangi penyusutan barang-barang modal. NNP ini sama dengan pendapatan nasional (PN) atau
national income (NI). NNP dan NI ini dihitung berdasarkan harga pasar yang sering dirumuskan:

NNP = GNP – Penyusutan Barang – Barang Modal

5. Pendapatan Nasional Neto (PNN) atau Net National Income (NNI)

Pendapatan Nasional Neto (PNN) atau Net National Income (NNI) adalah produksi nasional neto
dikurangi dengan pajak tidak langsung. Pajak tidak langsung merupakan unsur pembentuk harga pasar,
tetapi tidak termasuk dalam biaya faktor produksi. Pajak ini dapat dialihkan kepada pihak lain, yang
termasuk dalam kategori pajak tidak langsung adalah pajak penjualan , PPN, bea masuk, dan cukai.

NNI = NNP – Pajak Tidak Langsung

6. Pendapatan Perseorangan (PI) atau Personal Income (PI)

Pendapatan Perseorangan (PI) atau Personal Income (PI) adalah Pendapatan yang berhak diterima oleh
seseorang sebagai bentuk balas jasa atas keikutsertaannya dalam proses produksi. Tidak semua
pendapatan ini sampai ke tangan pemilik faktor produksi (perseorangan) , karena masih dikurangi laba
yang tidak dibagikan, pajak perseorangan, asuransi, jaminan sosial dan ditambah dengan pindahan atau
transfer (transfer payment) misalnya dana pensiun, iuran sosial, tunjangan bekas pejuang, bantuan
korban bencana, bea siswa, subsidi pemerintah atau bantuan pada panti asuhan dan sebagainya.
Pendapatan ini dirumuskan sebagai berikut:

PI = (NNI + Transfer Payment) – (Laba yang Tidak Dibagikan + Pajak Perseroan + Asuransi + Jaminan
Sosial)

7. Pendapatan Bebas (PB) atau Disposible Income (DI)


Pendapatan Bebas (PB) atau Disposible Income (DI) adalah pendapatan dari seseorang yang siap
digunakan baik untuk keperluan konsumsi maupun untuk ditabung Pendapatan bebas (DI) secara
langsung akan mempengaruhi permintaan karena sebagian digunakan untuk konsumsi dan sebagian lagi
digunakan untuk tabungan sebagai unsur pembentuk modal. Besarnya pendapatan bebas ini adalah
pendapatan perseorangan dikurangi dengan pajak langsung (misal pajak penghasilan). Pendapatan ini
dirumuskan sebagai berikut:

DI = PI – Pajak Langsung

C. Metode Perhitungan Pendapatan Nasional

Berdasarkan arus kegiatan ekonomi negara, penghitungan pendapatan nasional dapat dilakukan dengan
tiga (3) metode pendekatan, antara lain.

1. Metode Pendekatan Pendapatan

Dalam metode ini cara yang dilakukan adalah dengan menjumlahkan seluruh pendapatan yang diterima
masyarakat sebagai pemilik faktor produksi atas penyerahan faktor produksinya kepada perusahaan.

Faktor Produksi Pendapatan Simbol

Tanah Sewa r (rent)

Tenaga kerja Upah/gaji w (wages)

Modal Bunga i (interest)

Skill Laba p (profit)

Untuk mencari besarnya pendapatan nasional dirumuskan:

Y=r+w+i+p

2. Metode Pendekatan Produksi

Perhitungan pendapatan nasional dengan metode produksi dilakukan dengan cara menjumlahkan nilai
tambah (value added) yang diwujudkan oleh berbagai sektor dalam perekonomian, antara lain:
Pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan;

Pertambangan dan penggalian;

Industri pengolahan;

Listrik, gas, dan air bersih;

Bangunan;

Perdagangan, restoran, dan hotel;

Pengangkutan dan komunikasi;

Keuangan, persewaan bangunan, dan jasa perusahaan; serta

Jasa-jasa.

Sebagai contoh, untuk memproduksi kemeja harus diproduksi terlebih dahulu kain, benang, dan kapas.
Jika menjumlahkan nilai akhir produksi tiap-tiap komponen maka akan terjadi penghitungan ganda
(double accounting). Hal ini disebabkan karena dalam nilai akhir kemeja sudah terkandung nilai kain,
dalam nilai akhir kain sudah terkandung nilai akhir benang, dan seterusnya. Oleh karena itulah untuk
memperoleh total produk yang dihasilkan suatu negara harus dilihat dari nilai tambahnya. Dengan
adanya perhitungan nilai tambah tersebut maka akan terhindar dari adanya perhitungan ganda. Dengan
demikian metode ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

Y = NTB1 + NTB2 + NTB3 + ……… NTBn

Keterangan:

Y = Pendapatan nasional

NTB = Nilai tambah dari tiap-tiap sektor ekonomi

3. Metode Pendekatan Pengeluaran


Untuk mengetahui besarnya pendapatan nasional dengan metode ini maka dilakukan dengan cara
menjumlahkan seluruh pengeluaran masyarakat dari tiap-tiap rumah tangga yang ada. Adapun
pengeluaran yang dihitung bukan berasal dari nilai transaksi barang jadi, hal ini dimaksudkan untuk
menghindari perhitungan ganda. Empat sektor Rumah tangga sebagai pelaku ekonomi yang digunakan
sebagai acuan dalam menghitung pengeluaran adalah:

a. Rumah Tangga Konsumen

Nilai belanja atau pengeluaran yang dilakukan rumah tangga konsumen untuk membeli berbagai jenis
kebutuhan dalam satu tahun tertentu disebut pengeluaran konsumsi rumah tangga dan ditulis dengan
huruf C (consumption).

b. Rumah Tangga Produsen atau Perusahaan

Pengeluaran pada rumah tangga ini dilakukan sebagai pembentukan barang dan jasa yang digunakan
untuk menghasilkan barang dan jasa lebih lanjut atau yang diistilahkan dengan investasi (I).

c. Rumah Tangga Pemerintah

Pengeluaran investasi oleh pemerintah maupun swasta nantinya oleh pemerintah dimasukkan dalam
komponen pembentukan modal tetap domestik bruto dan komponen perubahan stok yang diistilahkan
goverment expenditure (G).

d. Rumah Tangga Luar Negeri/Ekspor Bersih

Pengeluaran untuk rumah tangga ini merupakan selisih dari nilai ekspor terhadap nilai impor yang
dilakukan oleh suatu negara dalam kegiatan perdagangan internasional atau ekspor-impor (X-M).

Pengeluaran-pengeluaran dari keempat sektor perekonomian itulah yang merupakan komponen


pendapatan nasional. Sehingga perhitungan pendapatan nasional ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

Y = C + I + G + (X – M)

Keterangan:
Y = Pendapatan nasional

C = Konsumsi

I = Investasi

G = Pengeluaran pemerintah (government expenditure)

X = Ekspor

M = Impor

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Komponen Pendapatan Nasional

Komponen pendapatan nasional sebagai unsur pembentuk pendapatan nasional dilihat dari sumbernya
terdiri dari konsumsi (C) dan Investasi (I) sehingga persamaan matematiknya Y = C + I. Sedangkan dilihat
dari penggunaannya komponen pendapatan nasional terdiri konsumsi (C) dan tabungan (S) dan
persamaan matematisnya Y = C + S.

a. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Komponen Konsumsi

Komponen konsumsi dipengaruhi oleh:

Besarnya pendapatan bersih atau neto.

Tingkat komposisi rumah tangga (usia dan jumlah).

Tuntutan lingkungan (geografis dan sosial).

Dugaan untuk masa depan (naik turunnya harga).

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Komponen Tabungan


Komponen tabungan dipengaruhi oleh:

Tingkat pendapatan dan tingkat konsumsi masyarakat.

Motif berjaga-jaga dari masyarakat untuk waktu yang akan datang.

Tingkat suku bunga bank untuk tabungan.

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Komponen Investasi

Komponen investasi dipengaruhi oleh:

Tingkat suku bunga bank untuk modal.

Kekuatan permintaan di pasar terhadap barang dan jasa.

Tingkat perkembangan teknologi yang mampu menjamin efisiensi produksi.

D. Manfaat Penghitungan Pendapatan Nasional

Penghitungan pendapatan nasional bertujuan mendapatkan taksiran yang akurat mengenai nilai barang
dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara selama satu tahun. Manfaat-manfaat dilakukannya
penghitungan pendapatan nasional itu, antara lain sebagai berikut.

1. Menjadi Sumber Informasi bagi Pemerintah

a. Data Pendapatan Nasional

Data pendapatan nasional digunakan oleh pemerintah untuk menilai efektivitas kebijakan-kebijakan
yang telah diambil. Misalnya, untuk menilai pengaruh kebijakan perubahan tingkat pajak terhadap
pengeluaran masyarakat suatu negara.

b. Kecenderungan (Trend) Perkembangan Pendapatan Nasional

Kecenderungan (trend) perkembangan pendapatan nasional digunakan oleh pemerintah untuk


mengidentifikasi masalah dan merencanakan program untuk menanggulangi masalah tersebut.
Misalnya, kenaikan pendapatan nasional diikuti dengan peningkatan keinginan masyarakat untuk
membeli lebih banyak mobil pribadi. Kenaikan jumlah mobil pribadi akan menimbulkan masalah berupa
tidak memadainya lagi lebar jalan raya yang tersedia. Oleh karena itu, pemerintah perlu merencanakan
program pelebaran jalan lebih dini.
2. Mengetahui Struktur Perekonomian

Dari penghitungan PNB, dapat diketahui struktur perekonomian suatu negara. Misalnya, jika sumbangan
terhadap pendapatan nasional lebih besar daripada sektor industri, struktur perekonomian negara
tersebut bergerak ke negara industri.

3. Mengetahui Perekonomian Antardaerah

Dengan membandingkan produksi pendapatan daerah dan jumlah penduduk daerah masing-masing,
akan diketahui kehidupan ekonomi daerah yang satu berbeda dengan daerah lainnya.

4. Memperkirakan Perubahan Pendapatan Riil

Penghitungan pendapatan nasional memungkinkan suatu negara mengetahui perubahan pendapatan riil
penduduknya.

5. Membandingkan Kemajuan Ekonomi Antarnegara

Perhitungan pendapatan nasional memungkinkan dilakukannya perbandingan kemajuan ekonomi


antarnegara. Perbandingan itu bisa dilaksanakan berdasarkan wilayah, misalnya antarnegara ASEAN,
antarnegara maju, atau antarnegara berkembang

G. Usaha Meningkatkan Pendapatan Nasional

Usaha yang sesuai untuk meningkatkan pendapatan nasional, yaitu dengan beberapa cara yang
dianggap cocok antara lain sebagai berikut:

Meningkatkan pembangunan nasional di segala bidang, khususnya sektor ekonomi tanpa harus
meninggalkan aspek-aspek kepribadian bangsa.

Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui peningkatan mutu pendidikan nasional dan
pemberian pelatihan-pelatihan.

Memberikan kesempatan kepada perusahaan-perusahaan swasta untuk bisa mengembangkan usahanya


bagi terciptanya kemajuan ekonomi.

Mendorong dan meningkatkan perkembangan industri kecil dan rumah tangga sebagai penopang
sekaligus mitra bagi pergerakan industri menengah dan industri besar.
Membuka dan meningkatkan kesempatan untuk berinvestasi bagi para pemilik modal baik lewat PMDN
maupun lewat PMA.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pendapatan nasional dapat dihitung baik dengan pendekatan atau metode produksi, yaitu menghitung
jumlah seluruh barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam periode tertentu. Pendekatan
atau metode pengeluaran, yaitu dengan menghitung jumlah pengeluaran seluruh pelaku ekonomi di
suatu negara selama periode tertentu, ataupun pendekatan atau metode pendapatan dengan
menghitung jumlah pendapatan yang diterima seluruh pemilik faktor produksi di suatu negara selama
periode tertentu.

Product Domestic Buto (PDB atau GDP) adalah jumlah dari seluruh produksi barang dan jasa yang
dihasilkan oleh suatu Negara selama satu tahun termasuk di dalamnya barang dan jasa yang dihasilkan
oleh orang asing dan perusahaan asing yang beroperasi di dalam negeri. Produksi Nasional Kotor atau
Gross National Product (GNP) adalah jumlah seluruh barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat selama
satu tahun termasuk di dalamnya jumlah barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat Negara tersebut
yang bekerja di luar negeri tetapi tidak diperhitungkan barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat asing
yang bekerja di dalam negeri.

Produksi nasional neto atau Net National Product (NNP) adalah produksi nasional kotor (GNP) dikurangi
penyusutan barang-barang modal. Pendapatan nasional bersih atau Net National Income (NNI) adalah
produksi nasional neto dikurangi dengan pajak tidak langsung. Pendapatan perseorangan (PI) adalah
Pendapatan yang berhak diterima oleh seseorang sebagai bentuk balas jasa atas keikutsertaannya dalam
proses produksi. Pendapatan bebas (DI) adalah pendapatan dari seseorang yang siap digunakan baik
untuk keperluan konsumsi maupun untuk ditabung.

B. Saran

Terdapat permasalahan, seperti inflasi dan ketimpangan distribusi pendapatan, yang harus selalu
diperhatikan pemerintah dalam kaitan untuk meningkatkan level pendapatan nasional negaranya.

DAFTAR PUSTAKA

Gilarso, T. (1991). Pendapatan Nasional. Yogyakarta: Kanisius.


Partadiredja, Ace. (1985). Perhitungan Pendapatan Nasional. Jakarta: LP3ES.

Sudiyono. (1992). Ekonomi Makro (Pengantar Analisa Pendapatan Nasional). Yogyakarta: Liberty.

Sukirno, Sadono. (2004). Makro Ekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sulistyo. (1999). Pengantar Ekonomi Makro. Yogyakarta: Universitas Terbuka.

Supriyanto, Ali Muhson. (2009). Ekonomi 1: Untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.

Suryana.. (2002). Ekonomi Pembangunan, Problematika, dan Pendekatan. Bandung: Salemba Empat.

Anda mungkin juga menyukai