Anda di halaman 1dari 12

TUGAS PENGANTAR EKONOMI MAKRO

Pendapat Nasional

NAMA KELOMPOK 2
Nur padilah ( 202202250 )
Qila (202202263)
Aldi ( 202202252)
Rafly ( 202202229 )

KELAS : MANAJEMEN . G

STIE WIRA BHAKTI MAKASSAR


Kata Pengantar

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum wr wb
Alhamdulillahi, puji syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa,yang telah memberikan rahmat-Nya dan kesempatan bagi kami
untuk menyelesaikan tugas dalam waktu yang tepat.Terima kasih juga kami
haturkan kepada teman-teman kami yang telahmengkontribusikan waktu dan
pikirannya dalam menyelesaikan makalah ini sehingga makalah ini dapat
kami selesaikan.Kedepannya, semoga dalam pengerjaan makalah ini dapat
memberikanmanfaat bagi pembaca dan khususnya bagi pembuat makalah. Namun
terlepas dariitu kami memahami bahwa masih ada kekurangan yang banyak,
sehingga kami berharap kritik dan saran yang dapat membangun kami
agar bisamenyempurnakan makalah kami kedepannnya.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pendapatan Nasional adalah jumlah pendapatan yang dihasilkan oleh semua faktor
produksi dalam suatu negara dalam satu periode tertentu. Latar belakang pendapatan nasional
berasal dari kebutuhan untuk mengukur tingkat kesejahteraan dan kemajuan ekonomi suatu
negara. Dalam hal ini, pendapatan nasional dianggap sebagai indikator utama dalam
mengukur pertumbuhan ekonomi suatu negara.

Pendapatan Nasional memiliki pengaruh yang besar terhadap ekonomi suatu negara karena
pengeluaran konsumen, investasi, pemerintah dan perdagangan luar negeri semuanya
merupakan faktor yang berkontribusi pada pendapatan nasional. Pengukuran pendapatan
nasional juga membantu dalam perencanaan ekonomi nasional dan membuat kebijakan
ekonomi yang tepat.

Pendapatan nasional juga dapat digunakan untuk membandingkan tingkat kemajuan ekonomi
antara negara-negara yang berbeda. Negara-negara yang memiliki pendapatan nasional yang
lebih tinggi cenderung memiliki tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi, sementara negara-
negara dengan pendapatan nasional yang lebih rendah biasanya menghadapi masalah
kemiskinan dan kurangnya akses ke layanan sosial dasar.

Dalam hal ini, pemantauan dan pengukuran pendapatan nasional menjadi sangat penting
untuk pengambilan keputusan ekonomi dan untuk memastikan bahwa kebijakan ekonomi
yang diambil dapat mencapai tujuan kesejahteraan masyarakat yang diinginkan.

B. Rumusn masalah
1.pendapat Nasional
2.GNP dan Pendapatan
3. GDP

BAB II
PEMBAHASAN
A.Pendapat Nasional.
Pendapat nasional adalah pandangan atau opini yang dipegang oleh mayoritas atau
sebagian besar warga negara sebuah negara tentang isu-isu atau masalah yang sedang
dihadapi oleh negara tersebut. Pendapat nasional dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor
seperti budaya, sejarah, nilai-nilai, agama, dan kepentingan nasional.
Pendapat nasional sering kali menjadi faktor penting dalam proses pengambilan
keputusan di tingkat pemerintah. Misalnya, pemerintah biasanya akan memperhatikan
pendapat nasional saat membuat keputusan tentang kebijakan luar negeri, undang-
undang, atau kebijakan ekonomi.
Namun, pendapat nasional juga bisa bervariasi tergantung pada kelompok atau
golongan sosial yang diwakili. Oleh karena itu, dalam mengambil keputusan,
pemerintah harus mempertimbangkan berbagai sudut pandang dan memperhatikan
kepentingan semua kelompok masyarakat.

Berikut adalah beberapa masalah yang sering terkait dengan pengukuran dan
analisis pendapatan nasional:
1. Ketidakakuratan Data: Data yang digunakan untuk mengukur pendapatan nasional
seringkali tidak lengkap atau tidak akurat, terutama di negara-negara berkembang.
Hal ini dapat menghasilkan estimasi yang tidak tepat dan dapat mempengaruhi
kebijakan ekonomi.
2. Ketimpangan Distribusi Pendapatan: Meskipun pendapatan nasional dapat menjadi
indikator tingkat kemakmuran suatu negara, namun tidak mencerminkan distribusi
pendapatan yang adil. Masalah ketimpangan distribusi pendapatan dapat
menyebabkan kesenjangan sosial dan ekonomi dalam masyarakat.
3.Perubahan Struktur Ekonomi: Perubahan dalam struktur ekonomi suatu negara
dapat mempengaruhi pengukuran pendapatan nasional. Misalnya, jika sektor informal
menjadi semakin penting dalam ekonomi suatu negara, maka pendapatan yang
dihasilkan dari sektor ini mungkin tidak tercatat dengan baik dalam pengukuran
pendapatan nasional.
4.Ketidakterlibatan Sektor Informal: Sektor informal seringkali tidak terlibat dalam
sistem pengukuran pendapatan nasional, sehingga pendapatan yang dihasilkan oleh
sektor ini mungkin tidak tercatat dengan baik. Hal ini dapat menyebabkan estimasi
pendapatan nasional yang lebih rendah dari sebenarnya.

Berikut adalah beberapa cara mengatasi masalah dalam pengukuran dan analisis
pendapatan nasional:
1.Perbaikan Data: Untuk mengatasi masalah ketidakakuratan data, diperlukan usaha
untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas data yang tersedia. Hal ini dapat dilakukan
dengan melakukan survei dan pencatatan yang lebih baik, serta meningkatkan kerja
sama antar lembaga terkait.
2.Kebijakan Distribusi Pendapatan: Untuk mengatasi masalah ketimpangan distribusi
pendapatan, diperlukan kebijakan yang mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang
inklusif dan berkeadilan, serta memperkuat perlindungan sosial untuk masyarakat
yang rentan.
3.Penyesuaian Metode Pengukuran: Untuk mengatasi perubahan struktur ekonomi dan
ketidakterlibatan sektor informal, diperlukan penyesuaian metode pengukuran
pendapatan nasional. Hal ini dapat dilakukan dengan memperhitungkan sektor
informal dan memperbarui kategori sektor ekonomi yang digunakan dalam
pengukuran.
3.Menggabungkan Indikator Lain: Untuk mengatasi masalah ketidakmampuan
pendapatan nasional dalam mencerminkan aspek-aspek yang lebih luas dari
pembangunan ekonomi dan sosial, dapat digunakan indikator lain seperti indeks
pembangunan manusia (IPM) dan indeks ketimpangan gender (GII) sebagai suplemen
pengukuran pendapatan nasional.

Pendapatan nasional sebagai ukuran kemakmuran suatu negara memiliki kelebihan


dan kekurangan. Berikut ini adalah penjelasan tentang kelebihan dan kekurangan
pendapatan nasional:

Kelebihan Pendapatan Nasional:


1.Memberikan gambaran keseluruhan tentang kekuatan ekonomi suatu negara dan
membantu dalam perencanaan kebijakan ekonomi.
2.Menunjukkan tingkat pertumbuhan ekonomi dan memberikan informasi tentang
kondisi keuangan negara.
3.Memungkinkan perbandingan antara negara-negara dalam hal tingkat kemakmuran
dan kemajuan ekonomi.
4. indikator yang penting dalam mengevaluasi dampak kebijakan ekonomi pada
kesejahteraan masyarakat.

Kekurangan Pendapatan Nasional:


1.Tidak mencerminkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan, seperti
pendidikan, kesehatan, dan lingkungan.
3.Tidak mencerminkan ketimpangan distribusi pendapatan dalam masyarakat.
4.Tidak mencerminkan kegiatan ekonomi yang tidak tercatat dalam sistem formal,
seperti sektor informal.
4.Tidak memperhitungkan dampak negatif kegiatan ekonomi terhadap lingkungan
dan sumber daya alam.

B.GNP dan pendapat


GNP (Gross National Product) adalah nilai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan
oleh warga negara suatu negara dalam jangka waktu tertentu, baik di dalam negeri
maupun di luar negeri. GNP juga mencakup nilai tambah yang dihasilkan oleh
perusahaan yang dimiliki oleh warga negara suatu negara di luar negeri. Dalam
beberapa tahun terakhir, istilah GNP sudah mulai jarang digunakan, dan lebih sering
digantikan oleh Gross Domestic Product (GDP), yaitu ukuran nilai seluruh barang dan
jasa yang dihasilkan di dalam negeri.

Pendapat tentang GNP sendiri terbagi menjadi beberapa kelompok, di antaranya:

1.Pendapat Positif: Ada yang berpendapat bahwa GNP adalah salah satu indikator
penting dalam menentukan tingkat kemakmuran suatu negara. GNP dapat membantu
pemerintah dalam mengukur tingkat pertumbuhan ekonomi, kemajuan teknologi, dan
tingkat kesejahteraan masyarakat.

2.Pendapat Negatif: Ada juga yang berpendapat bahwa GNP hanya mengukur aspek
ekonomi suatu negara, sehingga tidak mampu mencerminkan kondisi sosial dan
lingkungan secara keseluruhan. Indikator ini cenderung mengabaikan isu-isu seperti
ketimpangan distribusi pendapatan, perubahan iklim, dan degradasi lingkungan.

3.Pendapat Kritis: Ada yang berpendapat bahwa GNP seharusnya digunakan sebagai
satu dari beberapa indikator dalam mengukur kesejahteraan masyarakat, dan bukan
menjadi satu-satunya acuan. Pendekatan holistik yang melibatkan aspek ekonomi,
sosial, dan lingkungan seharusnya digunakan dalam menentukan kebijakan
pembangunan.
Kelebihan dan kekurangan GNP dan pendapat
GNP (Gross National Product) adalah salah satu indikator ekonomi yang digunakan
untuk mengukur nilai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara
suatu negara dalam jangka waktu tertentu, baik di dalam negeri maupun di luar
negeri. Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan GNP beserta pendapat yang
terkait dan daftar pustaka:

Kelebihan GNP:
1.GNP memberikan gambaran tentang kemampuan suatu negara untuk menghasilkan
barang dan jasa yang kompetitif di pasar global.
GNP dapat memberikan informasi tentang kemampuan suatu negara untuk
mengembangkan teknologi dan inovasi.
2.GNP juga dapat memperlihatkan seberapa besar kontribusi warga negara suatu
negara dalam menciptakan kemakmuran di luar negeri.

Kekurangan GNP:
1.GNP tidak mencerminkan distribusi pendapatan yang adil di dalam negeri.
2.GNP tidak memberikan informasi tentang kualitas hidup masyarakat secara
keseluruhan.
3.GNP tidak mencerminkan nilai dari kegiatan non-moneternya yang juga
berkontribusi terhadap kemakmuran masyarakat.
Pendapat terkait:
> Pendapat positif: Ada yang berpendapat bahwa GNP adalah salah satu indikator
penting dalam menentukan kemajuan ekonomi suatu negara dan kemampuan suatu
negara untuk bersaing di pasar global.
> Pendapat negatif: Ada juga yang berpendapat bahwa GNP tidak mencerminkan
kondisi sosial dan lingkungan secara keseluruhan, sehingga tidak mampu menjadi satu-
satunya acuan dalam menentukan kebijakan pembangunan.
> Pendapat kritis: Ada yang berpendapat bahwa GNP seharusnya digunakan sebagai
satu dari beberapa indikator dalam mengukur kesejahteraan masyarakat, dan perlu
mempertimbangkan aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan secara holistik.

GNP (Gross National Product) adalah salah satu indikator penting dalam
mengukur kemajuan ekonomi suatu negara. Namun, di Indonesia, GNP masih memiliki
beberapa permasalahan. Berikut ini adalah beberapa permasalahan GNP di Indonesia
dan bagaimana cara mengatasinya:

Permasalahan GNP di Indonesia:

1.Tidak merata: Ada ketimpangan yang cukup signifikan antara wilayah perkotaan
dan pedesaan, sehingga GNP yang dihasilkan di wilayah perkotaan cenderung lebih
besar daripada yang dihasilkan di wilayah pedesaan.

2.Ketergantungan pada sektor ekspor: Sebagian besar produk ekspor Indonesia


berupa komoditas, sehingga GNP Indonesia sangat dipengaruhi oleh harga pasar
global. Ketika harga pasar turun, GNP juga akan turun.

3.Tidak mencerminkan kesenjangan sosial: GNP tidak mencerminkan kesenjangan


sosial yang ada di dalam masyarakat, sehingga terdapat kesenjangan antara
pendapatan rata-rata dan distribusi pendapatan yang tidak merata.

Cara mengatasinya:

1.Meningkatkan investasi di wilayah pedesaan untuk mengurangi kesenjangan antara


wilayah perkotaan dan pedesaan.
2.Diversifikasi ekonomi nasional sehingga tidak terlalu tergantung pada sektor ekspor
dan meningkatkan nilai tambah produk yang dihasilkan oleh sektor manufaktur.
3.Menerapkan kebijakan redistribusi pendapatan dan memberikan akses yang sama
kepada seluruh warga negara dalam mengakses sumber daya.

C.GDP
GDP (Gross Domestic Product) adalah salah satu indikator penting dalam mengukur
kesehatan ekonomi suatu negara. GDP mengukur nilai total produk dan jasa yang
dihasilkan dalam suatu negara dalam jangka waktu tertentu, biasanya dalam setahun.
GDP mencakup semua pengeluaran dalam perekonomian, termasuk konsumsi rumah
tangga, investasi perusahaan, belanja pemerintah, dan nilai ekspor bersih.

Kelebihan GDP:
1.Mudah diukur: GDP mudah diukur dan diperbaharui secara teratur, sehingga
memberikan gambaran yang cukup akurat tentang pertumbuhan ekonomi suatu
negara.
2.Mengukur pertumbuhan ekonomi: GDP juga memberikan gambaran tentang
pertumbuhan ekonomi suatu negara. Jika GDP meningkat, maka dapat dikatakan
bahwa perekonomian sedang tumbuh.
3.Mengukur kesejahteraan ekonomi: GDP juga dapat memberikan gambaran tentang
kesejahteraan ekonomi suatu negara, karena GDP yang tinggi dapat berarti
masyarakat memiliki daya beli yang lebih tinggi.

Kekurangan GDP:
1.Tidak mencerminkan kesejahteraan sosial: GDP tidak mencerminkan kesejahteraan
sosial masyarakat, seperti tingkat kemiskinan, tingkat pengangguran, dan tingkat
kebahagiaan.
2Tidak memperhitungkan kerusakan lingkungan: GDP tidak memperhitungkan
kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh aktivitas ekonomi, seperti pencemaran
udara dan limbah industri.
3.Tidak mencerminkan kesenjangan distribusi pendapatan: GDP tidak mencerminkan
kesenjangan distribusi pendapatan di dalam masyarakat.

Permasalah GDP di Indonesia dan cara mengatasinya


Beberapa permasalahan yang terkait dengan penggunaan GDP di Indonesia antara
lain:
1.Tidak mencerminkan kesenjangan regional: GDP tidak memperhitungkan
kesenjangan regional di Indonesia, sehingga tidak mencerminkan kondisi ekonomi di
daerah yang kurang berkembang.
2.Tidak memperhitungkan sektor informal: Sebagian besar sektor informal tidak
tercatat dalam perhitungan GDP, sehingga tidak mencerminkan potensi ekonomi yang
sebenarnya.
3.Tidak mencerminkan kerusakan lingkungan: GDP tidak memperhitungkan
kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh aktivitas ekonomi, seperti pencemaran
udara dan limbah industri.
4Tidak memperhitungkan perdagangan ilegal: GDP tidak memperhitungkan
perdagangan ilegal yang terjadi di Indonesia, seperti perdagangan narkoba dan
perdagangan manusia.

Cara mengatasi permasalahan GDP di Indonesia antara lain:


1.Menggunakan indikator tambahan: Selain GDP, perlu digunakan indikator
tambahan yang mencerminkan kondisi ekonomi secara lebih komprehensif, seperti
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Indeks Kesejahteraan Rakyat (IKR).
2.Mengembangkan sektor informal: Perlu dilakukan upaya untuk mengembangkan
sektor informal, seperti meningkatkan akses ke modal dan pelatihan untuk usaha kecil
dan menengah (UKM).
3.Mengembangkan industri ramah lingkungan: Perlu dilakukan upaya untuk
mengembangkan industri ramah lingkungan dan meningkatkan penggunaan teknologi
yang lebih bersih.
4.Menindak perdagangan ilegal: Perlu dilakukan upaya untuk menindak perdagangan
ilegal dengan memperkuat pengawasan dan penegakan hukum.
5.Perlu dicatat bahwa tidak ada satu indikator tunggal yang dapat mencerminkan
kondisi ekonomi secara keseluruhan. Oleh karena itu, perlu digunakan indikator
tambahan dan pendekatan yang lebih holistik dalam mengukur kesehatan ekonomi
Indonesia.
Gross Domestic Product (GDP) atau Produk Domestik Bruto (PDB) merupakan salah
satu indikator utama yang digunakan untuk mengukur kesehatan ekonomi suatu
negara. GDP adalah nilai total dari semua barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu
negara selama satu tahun, termasuk semua konsumsi, investasi, pengeluaran
pemerintah, dan ekspor netto.

Beberapa pembahasan seputar GDP adalah:

Perbedaan antara GDP nominal dan GDP riil


GDP nominal adalah nilai total dari semua barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu
negara pada harga saat ini, sedangkan GDP riil adalah nilai total dari semua barang
dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara pada harga konstan. GDP riil dianggap
lebih akurat dalam mengukur pertumbuhan ekonomi karena dapat menunjukkan
perubahan volume produksi yang sesungguhnya tanpa terpengaruh oleh fluktuasi
harga.

Peran GDP dalam mengukur kemakmuran ekonomi


Meskipun GDP digunakan sebagai ukuran kesehatan ekonomi suatu negara, hal itu
tidak selalu menggambarkan tingkat kemakmuran individu dalam suatu negara. GDP
tidak memperhitungkan distribusi pendapatan, sehingga sebuah negara dengan GDP
yang tinggi mungkin memiliki tingkat kemiskinan yang tinggi juga.

Pengaruh investasi terhadap GDP


Investasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi suatu
negara. Investasi dapat meningkatkan kapasitas produksi dan meningkatkan kualitas
dan kuantitas produksi. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan GDP yang signifikan.

Perbedaan GDP antara negara maju dan negara berkembang


Negara maju biasanya memiliki GDP yang lebih tinggi dibandingkan dengan negara
berkembang karena memiliki infrastruktur yang lebih baik, tenaga kerja yang lebih
terampil, dan kemampuan untuk melakukan investasi yang lebih besar. Namun,
beberapa negara berkembang telah berhasil mengalami pertumbuhan ekonomi yang
signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

Keterbatasan GDP dalam mengukur kemajuan ekonomi


GDP tidak dapat mengukur kemajuan dalam aspek-aspek non-ekonomi, seperti
lingkungan, kesehatan, dan kebahagiaan. GDP hanya dapat mengukur nilai produksi
dalam perekonomian. Oleh karena itu, beberapa ahli mengkritik penggunaan GDP
sebagai ukuran tunggal untuk mengukur kesehatan ekonomi suatu negara.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari pembahasan seputar pendapat nasional, GNP, dan GDP adalah bahwa
ketiga konsep ini adalah ukuran ekonomi yang digunakan untuk mengukur kesejahteraan dan
pertumbuhan ekonomi suatu negara. Namun, ketiga konsep tersebut memiliki kelemahan dan
keterbatasan dalam mengukur kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.
Pendapatan nasional, sebagai ukuran ekonomi yang memperhitungkan pendapatan yang
dihasilkan oleh faktor-faktor produksi dalam negeri, tidak memperhitungkan pengeluaran dan
kebutuhan masyarakat secara keseluruhan. GNP dan GDP, sebagai ukuran ekonomi yang
memperhitungkan nilai produksi barang dan jasa di dalam negeri, dapat meningkat tanpa
memperhatikan distribusi pendapatan, pengeluaran non-monetaris, dan kerusakan
lingkungan.

Oleh karena itu, para ahli ekonomi dan pembuat kebijakan harus mempertimbangkan
keterbatasan-keterbatasan ini ketika menggunakan pendapat nasional, GNP, dan GDP sebagai
indikator pertumbuhan ekonomi. Selain itu, perlu dikembangkan alternatif ukuran ekonomi
yang lebih holistik dan inklusif untuk mengukur kesejahteraan masyarakat secara
menyeluruh.
B. Saran
Memahami pentingnya pendapatan nasional sebagai ukuran kesejahteraan ekonomi.
Pendapatan nasional menggambarkan nilai keseluruhan pendapatan yang dihasilkan
oleh suatu negara dan dapat membantu untuk memahami pertumbuhan ekonomi dan
kesejahteraan masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Mankiw, N. G. (2014). Principles of Macroeconomics (7th ed.). Cengage Learning.


The World Bank. (2021). World Development Indicators. Retrieved from
https://data.worldbank.org/data-catalog/world-development-indicators
https://data.worldbank.org/data-catalog/world-development-indicatorsSari, S. R., & Nuraini,
Y. (2019). Pengaruh Perekonomian Indonesia dan Faktor Eksternal Terhadap Kinerja Ekspor
Indonesia. Jurnal Bisnis dan Manajemen, 4(1), 1-12.

Anda mungkin juga menyukai