Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 1 EKONOMI PEMBANGUNAN ESPA 4229

1. Apakah yang menjadi indikator atau ukuran dari sebuah pembangunan


ekonomi?
2. Bagaimanakah hubungan peran pemerintah (dari sisi peran alokasi,
distribusi, dan stabilisasi) jika dihubungkan dengan usaha mengatasi
kemiskinan?
Jawaban
1. Indikator Pembangunan Ekonomi dapat dibagi 3, Yaitu :
a. Indikator Moneter, meliputi :
Pendapatan per kapita, merupakan konsep yang paling sering
digunakan sebagai tolak ukur tingkat kesejahteraan ekonomi penduduk
suatu negara. Konsep pendapatan per kapita itu sendiri merupakan
indicator atas kinerja perekonomian secara keseluruhan. Pendapatan
per kapita adalah indikator moneter atas setiap aktivitas ekonomi
penduduk suatu negara. Pendapatan per kapita juga merupakan salah
satu variable penting dalam pembahasan ekonomi makro. Selain
digunakan sebagai indicator tingkat kemakmuran masyarakat suatu
negara, pendapatan per kapita juga dapat digunakan untuk mengukur
kinerja perekonomian suatu Negara dari masa ke masa, melihat struktur
perekonomian

suatu

negara,

serta

membandingkan

kinerja

perekonomian satu negara dengan negara-negara lain. Ada tiga hal


yang

menyebabkan

perbedaan

tingkat

kesejahteraan

masyarakat

meskipun tingkat pendapatan per kapitanya relative sama :


Pola Pengeluaran Masyarakat, adanya perbedaan pada pola
pengeluaran masyarakat menyebabkan dua Negara dengan pendapatan
per kapita yang sama belum tentu menikmati tingkat kesejahteraan
yang sama. Misalnya kita asumsikan ada dua orang dengan tingkat
pendapatan yang relative sama, namun salah seorang diantaranya
harus mengeluarkan ongkos angkutan yang lebih tinggi untuk pergi ke
tempat kerja, harus berpakain necis maka tidak dapat dikatakan bahwa

kedua orang tersebut mempunyai tingkat kesejahteraan yang sama


tingginya.
Perbedaan Iklim, adanya perbedaan iklim juga memungkinkan
timbulnya perbedaan pola pengeluaran masyarakat di Negara-negara
maju dan NSB. Masyarakat di Negara maju harus mengeluarkan biaya
lebih banyak untuk mencapai suatu tingkat kesejahteraan yang sama
dengan di NSB. Seperti yang kita ketahui, sebagian besar Negara maju
beriklim dingin dan sebagian NSB beriklim tropis. Oleh karena itu,
penduduk Negara-negara maju seringkali harus mengeluarkan uang
dalam jumlah yang besar untuk menikmati iklim tropis seperti yang
biasa dinikmati oleh penduduk NSB.
Struktur Produksi Nasional, adanya perbedaan yang mencolok
pada komposisi sektoral juga akan mempengaruhi tingkat kesejahteraan
masyarakat. Suatu masyarakat akan menikmati tingkat kesejahteraan
lebih rendah jika proporsi pendapatan nasional(pengeluaran) yang
digunakan untuk

anggaran

pertahanan dan pembentukan modal

( Capital Formation) lebih tinggi dibandingkan di Negara lain yang


memiliki tingkat pendapatan per kapita yang relative sama.
Kesejahteraan Ekonomi Bersih, meliputi :

Koreksi

Positif,

koreksi

positif

mengharuskan

kita

untuk

memperhatikan waktu senggang dan perkembangan sector ekonomi


informal. Waktu senggang ini berkaitan dengan jumlah jam kerja kita
selama seminggu dan waktu yang kita luangkan untuk aktivitasaktivitas nonekonomi. Kepuasan yang didapatkan dari adanya waktu
senggang ini diharapkan sama besarnya dengan kepuasan yang

diperoleh dari balas jasa atas aktivitas produksi yang dilakukan.


Koreksi Negatif, koreksi negative berkaitan dengan masalah
eksternalitas yang ditimbulkan oleh kegiatan-kegiatan di sector
produktif. Koreksi negative mempertimbangkan tentang biaya-biaya
social yang ditimbulkan oleh aktivitas-aktivitas ekonomi. Misalnya,
ada proyek pembangunan perumahan, selain membawa output positif
berupa adanya perumahan yang nyaman, namun juga output

negative berupa polusi dan kerusakan system tanah. Output negative


tersebut menggambarkan biaya-biaya social yang ditimbulkan oleh
proyek pembangunan perumahan.
b. Indikator Non-Moneter, meliputi :
Indikator Sosial, Backerman dalam International Comparisons of
Real Income (1966)

mengelompokkan berbagai studi mengenai

metode untuk membandingkan tingkat kesejahteraan suatu Negara


menjadi tiga kelompok, yaitu (1) kelompok yang membandingkan
tingkat kesejahteraan di beberapa Negara dengan memperbaiki
metode yang digunakan dalam perhitungan pendapatan konvensional.
(2)

kelompok

yang

membuat

penyesuaian

dalam

perhitungan

pendapatan nasional dengan mempertimbangkan adanya perbedaan


tingkat harga disetiap Negara dan (3) kelompok yang membandingkan
tingkat kesejahteraan setiap Negara berdasarkan pada data yang tidak
bersifat

moneter

seperti

jumalh

kendaraan

bermotor,

tingkat

elektrifikasi, konsumsi minyak, jumlah penduduk bersekolah, usaha ini


dipelopori oleh Bennet.
Indeks Kualitas Hidup, ada tiga indicator utama yang dijadikan
acuan pada indeks ini, yaitu tingkat harapan hidup pada usia satu
tahun, tingkat kematian bayi dan tingkat melek huruf.
c. Indikator Campuran, meliputi :
Indikator Susenas Inti, indicator

ini

merupakan

indicator

campuran karena terdiri dari indicator social dan ekonomi. Indicator


susenas inti ini meliputi : pendidikan, kesehatan, perumahan, angkatan
kerja,

keluarga

berencana

dan

fertilitas,

ekonomi,

kriminalitas,

perjalanan wisata dan akses ke media massa.


Indeks Pembangunan Manusia, nilai IPM suatu Negara atau
daerah

sangat

dipengaruhi

oleh

kebijakan-kebijakan

internal

pemerintah Negara atau daerah tersebut terkait mengenai aspek


pembangunan

manusianya,

bukan

pendapatan perkapita yang dimiliki.

hanya

pada

besar

kecilnya

2.

Peran Pemerintah dari sisi Alokasi, Distribusi dan Stabilisasi untuk

mengatasi Kemiskinan.
a. Dari

Sisi

Alokasi

masyarakat,

termasuk

Pengalokasian
alokasi

sumber-sumber

barang-barang

ekonomi

public

yang

ke

tidak

disediakan oleh pihak swasta yang dinamakan barang publik yang


menyangkut kebutuhan dana masyarakat. Barang public tidak hanya
dirasakan oleh pribadi tetapi tetap dinikmati oleh orang lain, misalnya
jalan-jalan

untuk

mempermudah

proses

transportasi

di

wilayah

kemiskinan sehingga proses transaksi terjadi lebih cepat dan lancar.


b. Dari Sisi Distribusi : Pemerintah menjamin distribusi pendapatan
kepada seluruh masyarakat. Hal ini dikarenakan distribusi pendapatan
dan kekayaan serta sumber-sumber ekonomi yang diserahkan pada
mekanisme pasar seringkali dirasakan menimbulkan ketidakadilan.
Untuk

membantu

kemiskinan

peran pemerintah

adalah

dengan

memberikan subsidi yang dananya diambil dari pajak yang dikenakan


pada mereka yang memperoleh pendapatan atau kekayaan tertentu.
c. Dari Sisi Stabilisasi : Menciptakan kestabilan ekonomi dengan
mengatur

variable

ekonomi

makro

melalui

berbagai

instrument

kebijakan pemerintah baik yang bersifat moneter maupun fiscal. Untuk


membantu kemiskinan dengan membuka lapangan kerja sebanyakbanyaknya sehingga banyak tenaga kerja dapat tertampung dan
menjaga stabilitas tingkat harga pasar

Anda mungkin juga menyukai