Anda di halaman 1dari 3

BAHAN AJAR

Materi : Redistribusi Pendapatan Nasional


Indikator :
3.3.20. Menganalisis pendistribusian kembali (redistribusi) pendapatan nasional

PENDISTRIBUSIAN KEMBALI (REDISTRIBUSI) PENDAPATAN NASIONAL

1. Pengertian Redistribusi Pendapatan


Redistribusi pendapatan adalah praktik yang dirancang untuk tingkat pendapatan
dimasyarakat melalui pengalihan pendapatan dari orang kaya kepada individu-individu miskin,
baik secara langsung maupun tidak langsung.
Redistribusi pendapatan dapat berbentuk vertical dan horizontal.
a. Redistribusi vertical menunjuk pada transfer uang dari orang kaya ke orang miskin. Disini,
jaminan social merupakan bentuk dukungan warga masyarakat yang kuat kepada masyarakat
yang lemah secara ekonomi.
b. Redistribusi horizontal adalah transfer uang antarkelompok, yaitu dari kelompok satu ke
kelompok lain. Contoh, dari laki-laki ke perempuan, dari orang dewasa kepada anak-anak,
atau dari anak ke orangtua. Redistribusi horizontal dapat pula bersifat antarpribadi, yaitu dari
satu siklus kehidupan seseorang ke siklus lainnya.

2. Program Redistribusi untuk Pemerataan Pendapatan di Indonesia


Redistribusi pendapatan merupakan salah satu fungsi pemerintah dengan cara dana yang
dari public (baik pajak maupun non pajak) digunakan untuk memperluas pemerataan
pendapatan dan kesejahteraan.
Pemerataan pendapatan (redistribusi pendapatan/distribution of income) merupakan usaha
yang dilakukan oleh pemerintah agar pendapatan masyarakat terbagi semerata mungkin diantara
warga masyarakat. Pengertian merata disini tidak berarti bahwa semua warga masyarakat
pendapatannya dibuat sama, tetapi kesempatan yang sama bagi setiap warga untuk memperoleh
pendapatan. Tujuannya agar tidak terjadi ketimpangan pendapatan dalam masyarakat sehingga
dapat menimbulkan keresahan dan kecemburuan social yang pada akhirnya dapat mengganggu
stabilitas nasional.
Contoh sederhana redistribusi pendapatan adalah penyediaan barang-barang public yang
dapat digunakan oleh seluruh masyarakat (bukan hanya oleh golongan tertentu). Contoh lain
adalah pemberian subsidi kepada golongan yang dianggap tidak mampu, seperti subsidi BBM,
ketahanan pangan, dan listrik.
Pemerintah Indonesia sendiri menerapkan beberapa program untuk redistribusi pendapatan
nasionalnya antara lain sebagai berikut.
a. Program Pemberian Jaminan Akses Kebutuhan Dasar bagi Rakyat Bawah
Kebutuhan yang ingin dipenuhi pemerintah untuk rakyatnya adalah mencakup
kebutuhan dasar (sandang, pangan, dan papan), akses kesehatan, serta pendidikan.
Strategi pemenuhan kebutuhan dasar rakyat yang dilakukan pemerintah antara lain
sebagai berikut.
1) Bantuan Langsung Tunai (BLT), yang diharapkan pemerintah digunakan oleh masyarakat
yang mendapatkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
2) Bantuan Tunai Bersyarat (BTB), atau disebut juga program keluarga harapan (PKH).
3) Jaminan sosial (social security). Jaminan social pada hakikatnya merupakan dukungan
finansial yang diberikan kepada anak-anak yang kelak membayarnya manakala sudah
dewasa, yang diberikan kepada orang sakit yang membayarnya manakala sehat, atau
diberikan kepada para pensiunan yang telah mereka bayar pada saat masih bekerja.
4) Bantuan operasional sekolah (BOS) dan beasiswa untuk memenuhi akses pendidikan bagi
mereka yang kurang mampu.
5) Jaminan kesehatan masyarakat (jamkesmas) untuk memenuhi kebutuhan akan kesehatan
yang gratis.
b. Program Kredit Lunak dan Penjaminan Kredit Berbasis Komunitas
Program kredit lunak yang diberikan pemerintah adalah Kredit Usaha Rakyat (KUR), KUR
ini diberikan pada masyarakat yang memiliki usaha dengan suku bunga yang sangat rendah.
Dengan kebijakan KUR, UMKM diharapkan dapat berkembang dengan baik. Jika UMKM
berkembang baik, otomatis ekonomi rakyat mengalami peningkatan. Dalam program KUR
pemerintah telah menitipkan uang (yang berasal dari APBN) sebesar Rp. 1,4 triliun pada
lembaga penjaminan. Harapannya, bank-bank nasional yang dilibatkan dalam program
tersebut akan mampu memberikan pinjaman kepada UMKM.
Kebijakan pemberian KUR ini diharapkan dapat membantu masyarakat golongan
menengah kebawah sehingga dapat menjadi wirausaha yang mandiri serta membantu
mengurangi persentase penduduk miskin di Indonesia. Jadi, masyarakat Indonesia tidak
bergantung pada pemberi kerja, bahkan masyarakat dapat menciptakan lapangan pekerjaan
bagi dirinya sendiri.
c. Pengembangan Usaha dan Industri Kecil
Ada beberapa alas an usaha kecil perlu dikembangkan, yaitu sebagai berikut.
1) Usaha Kecil Menyerap Banyak Tenaga Kerja
Berkembangnya usaha kecil menengah akan menimbulkan dampak positif terhadap
peningkatan jumlah tenaga kerja serta pengurangan jumlah kemiskinan.
2) Pemerataan dalam Distribusi Pembangunan
Lokasi UKM ( Usaha Kecil Menengah)banyak di pedesaan dan menggunakan sumber daya
alam local. Dengan berkembangnya UKM, terjadi pemerataan dalam distribusi pendapatan
dan juga pemerataan pembangunan sehingga akan mengurangi diskriminasi spasial antara
kota dan desa.
3) Pemerataan dalam Distribusi Pendapatan
UKM sangat kompetitif dengan pola pasar hamper sempurna, tidak ada monopoli dan
mudah dimasuki. Pengembangan UKM yang melibatkan banyak tenaga kerja pada akhirnya
akan mempertinggi daya beli. Hal ini terjadi karena pengangguran berkurang dan akhirnya
akan mempertinggi daya beli. Hal ini terjadi karena pengangguran berkurang dan adanya
pemerataan pendapatan yang pada akhirnya akan mengentaskan kemiskinan.
Upaya pemerintah dalam melaksanakan pemberdayaan UMKM melalui penerapan
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) mandiri pedesaan merupakan salah satu
mekanisme program pemberdayaan masyarakat yang digunakan PNPM dalam upaya
mempercepat pemerataan pendapatn, penanggulangan kemiskinan, dan perluasan
kesempatan kerja di wilayah pedesaan. Program ini dilakukan untuk lebih mendorong upaya
peningkatan kualitas hidup, kesejahteraan, dan kemandirian masyarakat di perdesaan.

d. Pemerintah Bekerja Sama dengan Swasta Lokal dan Asing untuk Menjalankan
Program Corporate Social Responsibility (CSR)
Program Corporate Social Responsibility (CSR) dilakukan melalui pola bapak angkat dalam
kegiatan ekonomi. CSR dapat dijadikan salah satu indicator tanggung jawab social untuk
membantu mengembangkan dunia usaha kecil menengah dan koperasi. Program ini
menjadikan CSR sebagai tanggung jawab yang melekat pada setiap perusahaan untuk tetap
menciptakan hubungan yang serasi, seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma,
dan budaya masyarakat setempat.
e. Pemerintah Konsisten dalam Mewujudkan Kebijakan Penegakan Hukum dan
Keadilan Ekonomi
Dalam hubungan ini, peran pemerintah sangatlah besar sebagai pembuat strategi dan
kebijakan-kebijakan dalam menciptakan pembagian pendapatan di golongan masyarakat yang
lebih merata, dan berperan secara aktif dalam pelaksanaan program pemerataan pendapatan
di masyarakat, serta secara konsisten mewujudkan penegakan hukum sehingga dunia usaha
nasional dan asing dapat melakukan usaha secara berkesinambungan untuk menciptakan
lapangan kerja secara luas demi terciptanya pemerataan pendapatan. Hukum dan keadilan
ekonomi tidak bisa mendiskriminasikan golongan miskin merupakan modal awal sehingga
kebijakan restribusi yang diambil pemerintah.

3. Alternatif Praktik Redistribusi Pendapatan di Indonesia


Pemerintah sebagai pembuat kebijakan telah mengusahakan beberapa hal terkait dengan
alternative pendistribusian pendapatan, yaitu sebagai berikut.
a. Subsidi
Dalam rangka pendistribusian pendapatan, pemerintah berupaya untuk mendorong usaha kecil
dan menengah agar tetap hidup dan memiliki daya saing. Maka dari itu, pemerintah
memberikan subsidi, baik berupa potongan harga maupun memberikan tambahan modal
kepada produsen misalnya sebagai berikut.
1) Subsidi BBM, subsidi ini diberikan pemerintah agar harga BBM tidak terlalu tinggi sehingga
seluruh lapisan masyarakat dapat memanfaatkannya, terutama masyarakat menengah ke
bawah.
2) Subsidi pupuk dari pemerintah kepada petani dimaksudkan supaya petani dapat menekan
biaya produksi. Dengan harga pupuk yang lebih rendah, diharapkan para petani dapat
menjual hasil pertanian dengan harga yang lebih rendah sehingga dapat bersaing.

b. Pengenaan Pajak
Selain pemberian subsidi, cara lain yang digunakan pemerintah untuk mendistribusikan
pendapatan adalah dengan pengenaan pajak. Terdapat banyak jenis pajak di Indonesia,
antara lain pajak penghasilan, pajak kendaraan bermotor, pajak terhadap bawang merah dan
pajak pembelian.

Anda mungkin juga menyukai