Anda di halaman 1dari 5

A.

Pengertian Redistribusi Pendapatan


Redistribusi pendapatan adalah sebuah sebuah kegiatan yang dilakukan dalam rangka
mendistribusikan pendapatan milik masyarakat berkecukupan untuk kurang mampu.
Alasan dilakukannya kebijakan redistribusi pendapatan adalah demi mengatasi
permasalahan terkait kesenjangan sosial yang ada pada masyarakat.
Misalnya, masalah yang bisa diatasi dengan redistribusi pendapatan adalah fasilitas
kesehatan untuk warga kurang mampu dan infrastruktur di daerah pedalaman Indonesia.
Contoh manfaat redistribusi pendapatan lainnya adalah sebagai dana yang bisa membantu
pemberdayaan masyarakat difabel seperti pengadaan fasilitas dan pelatihan.
Ada beberapa cara untuk mendistribusikan pendapatan nasional dengan tujuan mengurangi
kemiskinan dan menekan ketimpangan sosial, yaitu dengan pembayaran langsung serta
penyediaan barang dan jasa, pemberdayaan masyarakat, pengembangan usaha atau industri kecil,
dan penerapan pajak penghasilan progresif.

B. Bentuk Redistribusi Pendapatan


Terdapat dua bentuk redistribusi pendapatan yang berbeda, yaitu redistribusi vertikal dan
redistribusi horizontal.
Penjelasan selengkapnya mengenai bentuk-bentuk redistribusi pendapatan adalah sebagai
berikut:
1. Redistribusi Pendapatan Vertikal
Redistribusi pendapatan vertikal mengacu pada penyaluran uang dari pihak yang
memiliki tingkat ekonomi lebih tinggi ke kalangan kurang mampu.
Adapun beberapa jenis dari redistribusi pendapatan dalam bentuk vertikal, yaitu:
a. Pajak
Negara mewajibkan orang pribadi ataupun badan dengan penghasilan tinggi untuk
membayar pajak yang nantinya akan digunakan oleh masyarakat umum.
Pajak yang dipotong dari penghasilan akan dipakai untuk membangun sarana dan
infrastruktur seperti jalan raya serta transportasi umum.
Alhasil, masyarakat yang tidak punya kendaraan pribadi seperti mobil atau motor akan
tetap bisa bepergian dengan adanya transportasi umum.
Pada intinya, pajak penghasilan yang disetorkan oleh masyarakat berada dapat memberikan
manfaat secara langsung ataupun tidak langsung terhadap warga kurang mampu.
b. Subsidi
Bentuk selanjutnya dari redistribusi pendapatan adalah subsidi. Sistemnya yakni dengan
menyalurkan dana yang berasal dari pajak atau non-pajak ke golongan tidak mampu.
Dana subsidi digunakan untuk memotong biaya kebutuhan masyarakat sehari-hari seperti
Bahan Bakar Minyak (BBM), tiket transportasi umum, dan bahan pokok.
c. Corporate Social Responsibility (CSR)
CSR atau Corporate Social Responsibility adalah sebuah program sosial yang dijalankan
oleh perusahaan swasta untuk memberikan bantuan ke masyarakat.
Dalam hal ini, pemerintah mewajibkan setiap perusahaan menyisihkan sebagian dananya
untuk digunakan sebagai CSR. Besarannya juga sudah ditentukan oleh peraturan yang ada.
Apabila tidak melaksanakannya, tentu perusahaan tersebut bisa mendapatkan peringatan
hingga sanksi seperti pembatasan kegiatan usaha, pembekuan, serta pencabutan izin usaha.
Adapun bantuan yang diberikan bisa dalam bentuk program beasiswa pendidikan serta
peningkatan kesehatan.
Harapannya, dana CSR dari perusahaan dapat memberdayakan masyarakat di sekitarnya
demi peningkatan kesejahteraan dan menjaga lingkungan hidup.
d. Kredit atau Pinjaman Lunak
Redistribusi pendapatan juga bisa dilakukan untuk membantu pengusaha kecil dengan
menggunakan kredit atau pinjaman lunak.
Dana pinjaman ini didapatkan dari perusahaan atau industri yang lebih maju.
Dengan adanya kredit lunak, pengusaha yang berada pada level mikro dan kecil bisa
memenuhi kebutuhan modal untuk pengembangan usaha mereka.
Semakin banyak bisnis yang muncul dan dikembangkan dengan bantuan kredit lunak,
maka lapangan pekerjaan akan semakin terbuka lebar.
e. Zakat atau Sedekah
Terakhir, bentuk redistribusi pendapatan yang bersifat keagamaan dalam agama Islam
adalah sumbangan zakat dan sedekah.
Contoh redistribusi pendapatan lainnya pada agama Kristen adalah persepuluhan.
Tujuannya sama seperti jenis-jenis sebelumnya yaitu membantu sesama manusia,
khususnya untuk kalangan tidak mampu.
Akan tetapi, terdapat perbedaan mengenai konsep. Sebab, redistribusi pendapatan yang
dilakukan berdasarkan agama akan mendapatkan imbalan di kehidupan selanjutnya.
Sumbangan seperti ini tidak hanya membangun rasa kemanusiaan saja, tapi juga sebagai
bentuk ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Redistribusi Pendapatan Horizontal
Sebelumnya, Anda telah mengetahui apa saja bentuk dari redistribusi pendapatan vertikal.
Lalu, bagaimana dengan yang horizontal?
Redistribusi pendapatan horizontal adalah bentuk penyaluran dana dari pendapatan yang
dilakukan oleh suatu kelompok atau atau pribadi pada lingkup lebih kecil.
Artinya, dana penghasilan milik masyarakat akan didistribusikan ke dalam lingkungan atau
ruang lingkup yang lebih kecil.
Lantas, mengapa diperlukan redistribusi pendapatan horizontal? Sebab, program ini bisa
menjadi sarana antar masyarakat yang ada dalam suatu kelompok untuk saling membantu.
Contoh dari redistribusi pendapatan horizontal adalah komunitas peduli kanker yang
mengumpulkan dana untuk membantu pasien kanker kurang mampu.
Transfer uang antarpribadi yang dilakukan oleh orangtua kepada anaknya atau orang
dewasa kepada anak-anak juga bisa menjadi contoh dari redistribusi pendapatan horizontal.
Itu tadi penjelasan mengenai redistribusi pendapatan. Dapat dipahami bahwa redistribusi
pendapatan adalah program yang penting dilakukan oleh pemerintah agar ekonomi merata.
Dengan demikian, masyarakat yang membutuhkan bisa terbantu dan lebih sejahtera secara
finansial.
Berbicara terkait persoalan finansial dalam kehidupan bermasyarakat memang menarik dan
tentunya masih ada banyak informasi lagi yang perlu Anda ketahui.

C. Pemerataan Distribusi Pendapatan di Indonesia


Tujuan utama dari redistribusi adalah untuk meminimalisir adanya kesenjangan di
masyarakat. Pemerintah telah melaksanakan beberapa program untuk mencapai tujuan tersebut
antara lain :
1. Program Pemberian Jaminan Akses Kebutuhan Dasar bagi Masyarakat Bawah
Pemerintah berusaha untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dengan menyediakan
kebutuhan pokok, kesehan dan pendidikan. Disamping itu pemerintah juga telah melaksanakan
program untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yaitu jaminan kesehatan masyarakat
(Jamkesmas), perumahan bersubsidi, program perlindungan sosial (PPS), program keluarga
harapan (PKH), bantuan operasional sekolah (BOS), dan beasiswa pendidikan bagi siswa kurang
mampu.
2. Program Kredit Lunak dan Penjaminan Kredit Berbasis Komunitas
Program kredit usaha rakyat dibuat pemerintah untuk memudahkan pengusaha mikro kecil
dan menengah (UMKM) mendapatkan kredit dengan bunga yang rendah. Kebijakan ini
diharapkan dapat membantu masyarakat untuk membuka usaha dan diharapkan kebijakan ini
dapat mengurangi jumlah penduduk miskin di Indonesia.
3. Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
UMKM yang ada dimasyarakat haruskan dikembangkan karena bisa menyerap banyak
tenaga kerja, membantu pemerataan distribusi pembanganan, dan membantu pemerataan
distribusi pendapatan.
4. Kerjasama dengan Pihak Swasta dalam Menjalankan Program Corporate Sosial Responsibility
(CSR)
CSR adalah tindakan yang dilakukan perusahaan sebagai bentuk tanggung jawab terhadap
masyarakat maupun lingkungan sekitar perusahaan. Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat sekitar, memberikan kontribusi pada masyarakat melalui beasiswa
untuk anak kurang mampu, dan sumbangan untuk membangun sarana dan prasarana di
lingkungan sekitar.
5. Mewujudkan Kebijakan Penegakan Hukum dan Keadilan Ekonomi
Pemerintah konsisten membuat kebijakan hukum yang adil agar badan usaha di Indonesia
mempunyai daya saing yang tinggi di era globalisasi ini. Hukum yang tidak mendiskriminasi
golongan bawah merupakan kebijakan mendasar untuk menciptakan redistribusi pendapatan
nasional.

Sumber:
https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/redistribusi-pendapatan-nasional-6837/
https://www.ocbcnisp.com/id/article/2023/02/02/redistribusi-pendapatan-
adalah#:~:text=Redistribusi%20pendapatan%20adalah%20langkah%20yang,kepada
%20masyarakat%20yang%20berhak%20menerimanya.

Anda mungkin juga menyukai