Bantuan Sosial Pangan (BSP) adalah bantuan sosial pangan dalam bentuk non tunai dari
pemerintah yang diberikan kepada KPM setiap bulannya melalui mekanisme akun
elektronik yang digunakan hanya untuk membeli bahan pangan di pedagang bahan
pangan/e-warong yang bekerjasama dengan bank.
di Karanganyar sebanyak 60.648 paket Bantuan Sosial Pangan (BSP), adapun Bantuan
Sembako Pangan (BSP) digunakan untuk pemenuhan sumber karbohidrat, seperti beras
atau bahan pangan lokal seperti; jagung pipilan dan sagu. Selain itu, sumber protein hewani
telur, daging sapi, ayam, ikan dan sumber protein nabati, kacang-kacangan termasuk tempe
dan tahu.
Penyaluran Program Bantuan Sembako Pangan (BSP) dijadikan upaya pemerintah untuk
melawan stunting. Program Bantuan Sembako ini memiliki harapan besar mampu
menyediakan asupan gizi dan nutrisi kepada keluarga kurang beruntung yang disebut
Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Dengan pemberian Sembako pangan ini Keluarga Penerima Manfaat menyediakan asupan
gizi kepada anak-anaknya dengan baik. Dengan pemenuhan gizi spesifik dapat mencegah
dan penanganan stunting.
Sejak tahun 2017, pemerintah secara bertahap melakukan reformasi bantuan sosial dari
Program Beras untuk Keluarga Sejahtera (Rastra) menjadi Program Bantuan Pangan Non-Tunai
(BPNT). Program Rastra merupakan program yang memberikan bantuan 10 kg beras/bulan kepada
penerima manfaat. Program ini lalu diubah menjadi BPNT, dimana penerima manfaat diberikan e-
voucher sebesar Rp. 110.000,00/bulan untuk bisa ditukar menjadi beras dan telur di agen e-
warong terdekat. Dalam hal ini, e-warong merupakan agen bank, pedagang atau pihak lain yang
ditentukan sebagai tempat penarikan bantuan sosial oleh pihak penerima bantuan. Pertanyaannya,
apakah dampak perubahan program ini lebih efektif dalam mengurangi kemiskinan?
4. Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) In Kind Welfare dan Means Tested Welfare
Diberikan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yaitu keluarga dengan kondisi
sosial ekonomi 25% terendah di daerah pelaksanaan. Bentuknya berupa kartu
keluarga sejahterah yang salah satunya dapat digunakan di e-warong terdekat
5. Kredit Usaha Rakyat (KUR) Cash Welfare
Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah salah satu program pemerintah dalam
meningkatkan akses pembiayaan kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang
disalurkan melalui lembaga keuangan dengan pola penjaminan. Program KUR dimaksudkan
untuk memperkuat kemampuan permodalan usaha dalam rangka pelaksanaan kebijakan
percepatan pengembangan sektor riil dan pemberdayaan UMKM.
Dalam rangka mewujudkan hal tersebut, pemerintah menerbitkan Instruksi Presiden Nomor 6
Tahun 2007 tentang Kebijakan Percepatan Pengembangan Sektor Riil dan Pemberdayaan
UMKM. Program KUR secara resmi diluncurkan pada tanggal 5 November 2007. Pembiayaan
yang disalurkan KUR bersumber dari dana perbankan atau lembaga keuangan yang merupakan
Penyalur KUR. Dana yang disediakan berupa dana keperluan modal kerja serta investasi yang
disalurkan kepada pelaku UMKM individu/perseorangan, badan usaha dan/atau kelompok usaha
yang memiliki usaha produktif dan layak namun belum memiliki agunan tambahan
atau feasible namun belum bankable.
Program Kesejahteraan Sosial Anak (PKSA) adalah upaya yang terarah, terpadu, dan
berkelanjutan yang dilakukan Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam
bentuk pelayanan sosial guna memenuhi kebutuhan dasar anak, yang meliputi
bantuan/subsidi pemenuhan kebutuhan dasar, aksesibilitas pelayanan sosial dasar,
penguatan orang tua/keluarga dan penguatan lembaga kesejahteraan sosial anak.
Bidikmisi adalah bantuan biaya pendidikan dari pemerintah bagi lulusan Sekolah Menengah Atas
(SMA) atau sederajat yang memiliki potensi akademik baik tetapi memiliki keterbatasan
ekonomi.? Berbeda dari beasiswa yang berfokus pada memberikan penghargaan atau dukungan dana
terhadap mereka yang berprestasi (lihat penjelasan Pasal 76 UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan
Tinggi).Walaupun demikian, syarat prestasi pada bidikmisi ditujukan untuk menjamin bahwa penerima
bidikmisi terseleksi dari yang benar benar mempunyai potensi dan kemauan untuk menyelesaikan
pendidikan tinggi.
Kartu Sembako atau yang dulunya disebut dengan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)
adalah bantuan sosial pangan yang disalurkan secara non tunai setiap bulan kepada Keluarga
Penerima Manfaat (KPM).
Kartu Sembako adalah program agar rakyat miskin bisa terbantu saat memenuhi kebutuhan
bahan kehidupan keseharian. Kartu Sembako atau yang dulunya disebut dengan Bantuan
Pangan Non Tunai (BPNT) adalah bantuan sosial pangan yang disalurkan secara non tunai
setiap bulan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM)
Kartu Sembako bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pokok dasar pangan dan untuk
memperkuat perlindungan kepada masyarakat agar mempunyai akses terhadap pangan yang
bergizi.
1. Pelanggan golongan rumah tangga dengan daya 450 Volt Ampere, bisnis kecil
dengan daya 450 VA, dan industri kecil daya 450 VA. Golongan ini diberikan diskon
tarif listrik sebesar 50 persen dengan maksimal penggunaan 720 jam nyala.
2. Pelanggan golongan rumah tangga daya 900 VA bersubsidi diberikan diskon sebesar
tarif listrik 25 persen dengan maksimal penggunaan 720 jam nyala.
3. Pembebasan biaya beban atau abonemen, serta pembebasan ketentuan rekening
listrik minimum sebesar 50 persen bagi pelanggan industri, bisnis, dan sosial.
11. Bansos Tunai Non-Jabodetabek Cash Welfare
Untuk memberikan perlindungan sosial bagi warga terdampak wabah COVID-19, pemerintah
melalui Kementerian Sosial meluncurkan bantuan sembako senilai 600 ribu per bulan bagi 1,9
juta warga di Jabodetabek.
Bantuan sembako ini akan disalurkan setiap 2 minggu sekali dengan masing-masing penyaluran
senilai 300 ribu rupiah. Lalu, seperti apa mekanisme bantuan sosial sembako ini? Simak video
berikut ini.
Dana Desa adalah dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang
diperuntukkan bagi Desa yang ditransfer melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
kabupaten/kota dan digunakan untuk mendanai penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan
pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat. Dana desa juga
digunakan untuk membiayai Bantuan Langsung Tunai (BLT DD) kepada korban pandemic
Covid-19. Besaran BLT DD adalah senilai Rp.600.000,- per keluarga penerima manfaat (KPM)
per bulan sejak bulan April-Juni 2020, dan selama 3 bulan berikutnya (Juli-September 2020)
sebesar Rp 300.000,- per KPM per bulan. Kemudian, dicantumkan juga bahwa calon keluarga
penerima manfaat BLT Dana Desa adalah keluarga miskin atau tidak mampu yang berdomisili di
Desa bersangkutan; dan tidak termasuk penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH),
Kartu Sembako, dan Kartu Pra Kerja.
Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)/Program Sembako adalah bantuan sosial pangan dalam
bentuk non tunai dari pemerintah yang diberikan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM)
setiap bulannya melalui mekanisme perbankan. KPM akan menerima kit bantuan non tunai
berupa kupon elektronik (e-voucher) dari Bank Penyalur. Besaran Bantuan Pangan Non Tunai
adalah Rp.110.000,- per KPM per bulan untuk BPNT. Sedangkan besaran program sembako
periode bulan Januari-Februari Rp 150.000,- namun sejak periode bulan Maret-Agustus 2020
dinaikkan menjadi Rp 200.000,-. Bantuan tersebut tidak dapat diambil tunai dan apabila bantuan
tidak dibelanjakan dalam bulan tersebut, maka nilai bantuan tetap tersimpan dan terakumulasi.
KPM dapat menggunakan e-voucher tersebut untuk membeli beras serta bahan pangan lainnya
seperti telur, sesuai jumlah dan kualitas yang diinginkan di e-warong.
15. Bantuan Usaha Usia Kerja/Produktif Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Cash
Welfare
Apa itu Kelompok Usaha Bersama (KUBE) dan Usaha Ekonomi Produktif (UEP)?
Kelompok Usaha Bersama (KUBE) merupakan kelompok keluarga miskin yang dibentuk,
tumbuh, dan berkembang atas prakarsanya dalam melaksanakan Usaha Ekonomi Produktif
(UEP) untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan sosial keluarga.
Usaha Ekonomi Produktif (UEP) adalah bantuan sosial yang diberikan kepada kelompok
usaha bersama untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan sosial keluarga. KUBE
beranggotakan 5 sampai 20 Kepala Keluarga dari masyarakat miskin yang masuk dalam Data
Terpadu Penanganan Fakir Miskin dan Orang Tidak Mampu (DTPFMOTM).
"Kebijakan subsidi LPG 3 kg diberikan secara tertutup dalam bentuk non tunai langsung
kepada rumah tangga sasaran yaitu keluarga penerima manfaat (KPM), usaha mikro, petani
dan nelayan yang berhak menerima subsidi sesuai dengan Data Terpadu Kementerian Sosial
(DTKS)," kata Ketua Badan Anggaran DPR Said Abdullah di Gedung Nusantara II DPR RI,
Rabu (7/4), dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Pemerintah mengenai formulasi subsidi
dan kompensasi yang tepat sasaran bagi masyarakat miskin dan rentan miskin.
Asistensi Rehabilitasi Sosial yang selanjutnya disebut ATENSI adalah layanan Rehabilitasi
Sosial yang menggunakan pendekatan berbasis keluarga, komunitas, dan/atau residensial
melalui kegiatan dukungan pemenuhan kebutuhan hidup layak, perawatan sosial dan/atau
pengasuhan anak, dukungan keluarga, terapi fisik, terapi psikososial, terapi mental spiritual,
pelatihan vokasional, pembinaan kewirau